You are on page 1of 12

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN NPK TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS


(Zea mays Var saccharata Sturt)

THE GIVING EFFECT OF VERMICOMPOST AND NPK FERTILIZER


ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF SWEET CORN
(Zea mays Var saccharata Sturt)

Ahmad Dailami1, Husna Yetti2, Sri Yoseva2


Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Riau
Email : Ahmad_amd89@yahoo.com

ABSTRACT
Sweet corn (Zea mays Var saccarata Sturt) widely used because it has the
nutrients and relatively high levels of sugar so it tastes sweeter than regular corn.
Fertilization is one of the important agronomic aspects considered as closely
related to the planting medium, for that is necessary for soil fertilization can
provide nutrients needed by plants sweet corn so that the results can be
maximized. This study aimed to determine the effect of vermicompost and NPK
fertilizer on the growth and yield of sweet corn and get the best treatment effect.
Research conducted at the experimental farm of the Faculty of Agriculture,
University of Riau, Pekanbaru. The study conducted from May to August 2014.
The study was carried out experiments using a randomized block design (RBD)
factorial consisting of two factors, namely vermicompost and NPK fertilizer with
3 replications. Parameters measured were plant height, harvest age, weight
cornhusk cob, cob weight without husk, production per plot, circumference cob and
length cob. The results showed vermicompost and NPK significantly affected all
parameters were observed. Doses vermicompost 4 tons/ha and 250 kg NPK/ha gives the
best results on the growth and yield of sweet corn compared with other treatments.

Keyword: NPK fertilizer, sweet corn, vermicompos

PENDAHULUAN
Jagung manis (Zea mays Var dan 72,7 g air. Tanah sebagai
saccharata Sturt) banyak medium tumbuh yang menyediakan
dimanfaatkan karena memiliki unsur hara tidak selamanya
kandungan gizi dan kadar gula yang mencukupi kebutuhan tanaman,
relatif tinggi sehingga rasanya lebih untuk itulah pemupukan diperlukan.
manis dari jagung biasa. Menurut Pupuk yang diberikan pada tanaman
Iskandar (2003) setiap 100 g biji berdasarkan bahan asalnya, pupuk
mengandung 96 kalori, 3,5 g protein, dibedakan ada pupuk organik dan
1,0 g lemak, 22,8 g karbohidrat, pupuk anorganik. Permasalahan
3 mg kalsium, 111 mg fosfor, pupuk hampir selalu muncul setiap
0,7 mg besi, 400 Si vitamin A, tahun di negeri ini. Permasalahan
0,15 mg Vitamin B, 12 mg vitamin C tersebut adalah kelangkaan pupuk di

1.
Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
musim tanaman, harga pupuk yang Simpang Baru Tampan, Pekanbaru.
cenderung meningkat, beredarnya Penelitian ini dilaksanakan selama 4
pupuk palsu dan beban subsidi bulan dari bulan Mei sampai Agustus
pemerintah yang semakin meningkat. 2014.
Dalam mengatasi kelangkaan pupuk Bahan dan Alat
petani didorong untuk menggunakan Bahan yang digunakan dalam
pupuk organik sebagai pengganti penelitian ini adalah benih jagung
pupuk anorganik atau mengurangi manis varietas Bonanza, insektisida,
penggunaannya. kascing dan pupuk NPK. Sedangkan
Kascing merupakan salah alat yang digunakan dalam penelitian
satu pupuk organik yang memiliki ini adalah cangkul, ember, garu,
kelebihan dari pupuk organik yang
sprayer, timbangan, timbangan
lain (Lun, 2005). Kascing
mengandung unsur hara makro dan biasa, tali plastik, alat ukur, ajir,
mikro yang berguna bagi kamera dan alat tulis.
pertumbuhan tanaman. Contoh Metode Penelitian
kandungan hara kascing yang
menggunakan cacing Eisenia foetida Penelitian ini dilaksanakan secara
adalah nitrogen 0,63%, fosfor 0,35%, eksprimen dengan menggunakan
kalium 0,20%, kalsium 0,23%, Rancangan Acak Kelompok (RAK)
magnesium 0,26%, natrium 0,07%, faktorial yang terdiri dari 2 faktor.
tembaga 17,58%, seng 0,007%, Faktor pertama adalah pemberian
manganium 0,003%, besi 0,79%,
dosis Kascing (K) terdiri dari 3 taraf
boron 0,21%, kapasitas menyimpan
air 41,23% (Mulat, 2003). yaitu: K1: 2 ton/ha kascing
Pemberian pupuk organik (0,96 kg/ha), K2: 3 ton/ha kascing
saja dalam jangka pendek belum (1,14 kg/ha), dan K3: 4 ton/ha
mampu memenuhi kebutuhan hara kascing (1,92 kg/ha). Faktor kedua
bagi tanaman jagung manis, sehingga adalah pemberian NPK (N) yaitu
perlu dilakukan penambahan pupuk N1: 250 kg/ha (0,12 kg/ha), dan N2:
anorganik seperti NPK. Pemberian
pupuk organik perlu diimbangi 300 kg/ha (0,114 kg/ha). Dari
dengan pemakaian pupuk anorganik, perlakuan ini diperoleh 6 kombinasi
pemakaian pupuk organik kascing perlakuan yang terdiri dari 3
yang dikombinasikan dengan pupuk ulangan, sehingga terdapat 18 plot
kimia dapat mengurangi pemakaian percobaan. Setiap plot terdapat
pupuk kimia sampai dengan 25% 20 tanaman sehingga diperoleh total
dari dosis pupuk kimia yang
keseluruhan 360 tanaman,
dianjurkan sehingga dapat
menghemat sumber daya alam dan selanjutnya 5 tanaman sampel
ekonomi (Novizan, 2002). diambil secara acak pada setiap plot.
Data yang diperoleh dianalisis
Tempat dan Waktu
dengan sidik ragam dan hasil sidik
Penelitian ini telah ragam yang berpengaruh nyata diuji
dilaksanakan di kebun percobaan lanjut dengan Uji Duncan New
UPT Fakultas pertanian Universitas Multiple Range Test (DNMRT) pada
Riau Jl. Bina Widya Km 12,5

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


taraf 5 %. Pengamatan yang diamati pemberian pupuk kascing dan NPK.
yaitu tinggi tanaman, umur panen, Kemudian dilakukan persiapan benih
berat tongkol kelobot, berat tongkol dan persemaian, penanaman dan
tanpa kelobot, produksi per plot, dilanjutkan dengan pemupukan.
lingkar tongkol dan panjang tongkol. Pemeliharaan dilakukan setiap
pagi dan sore hari. Pemeliharaan
Pelaksanaan Penelitian
meliputi penyiraman, penyulaman,
Rangkaian pelaksanaan
penjarangan, penyiangan dan
penelitian meliputi persiapan lahan
pembumbunan, pengendalian hama
yang dilanjutkan dengan pemberian
dan penyakit yang dilanjutkan
perlakuan pupuk kascing dan NPK,
dengan panen.
persiapan tempat penelitian serta

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tinggi Tanaman
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman (cm) pada pemberian pupuk kascing dan NPK
pada tanaman jagung manis.

Kascing Rata-rata
NPK
K1 (2 ton/ha) K2 (3 ton/ha) K3 (4 ton/ha)
N1(250kg/ha) 260,00 c 262,66 bc 285,33 a 269,33 a
N2(300kg/ha) 259,00 c 269,00 bc 275,67 ab 267,88 a
Rata-rata 259,50 b 265,83 b 280,00 a
Ket: Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 1 menunjukkan bahwa tanaman dan berperan memperbaiki


pemberian kascing dan NPK berbeda sifat fisik, kimia dan biologi tanah
nyata terhadap tinggi tanaman dan unsur hara yang terdapat
jagung manis. Perlakuan kascing dikascing mudah diserap oleh
4 ton/ha dengan NPK 250 kg/ha tanaman.
memiliki tinggi tanaman yang lebih Pada perlakuan kascing
tinggi yaitu 285,33 cm, jika 4 ton/ha dengan NPK 300 kg/ha
dibandingkan dari deskripsi tanaman yang merupakan dosis yang lebih
jagung manis yaitu 220-250 cm dan tinggi tetapi tanaman yang dihasilkan
berbeda tidak nyata dengan lebih rendah bila dibandingkan
perlakuan kascing 4 ton/ha dengan dengan kascing 4 ton/ha dengan
300 kg/ha. Hal ini disebabkan karena NPK 250 kg/ha. Hal ini diduga
interaksi kascing dan NPK dapat terjadinya kelebihan unsur hara pada
memperbaiki sifat fisik tanah dan perlakuan kascing 4 ton/ha dengan
menambah unsur hara di dalam tanah NPK 300 kg/ha. Menurut
sehingga berpengaruh terhadap Setyamidjaya (1986) pemupukan
tinggi tanaman jagung manis. yang berlebihan akan membuat
Menurut Thamrin (2000) unsur hara larutan tanah menjadi pekat dan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan menghambat proses osmosis,

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


sedangkan jika terlalu sedikit tidak signifikan.
akan memberikan hasil yang

Umur Panen

Tabel 2. Rata-rata umur panen (HST) pada pemberian pupuk kascing dan NPK
pada tanaman jagung manis.

Kascing Rata-rata
NPK
K1(2 ton/ha) K2(3 ton/ha) K3(4 ton/ha)
N1(250kg/ha) 72,66 a 72,00 a 68,00 c 70,88 b
N2(300kg/ha) 72,66 a 72,33 a 70,00 b 71,66 a
Rata-rata 72,66 a 72,16 a 69,00 b
Ket: Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda idak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 2 menunjukkan bahwa Marschner (1986) menyatakan


pemberian kascing dan NPK berbeda bahwa unsur hara N ikut berperan
nyata terhadap umur panen jagung dalam pembungaan, namun peranan
manis. Umur panen jagung manis
N tidak terlalu besar seperti halnya
dengan kombinasi pemberian
kascing 4 ton/ha dengan NPK peran unsur hara P dalam
250 kg/ha umur panen jagung manis pembentukan bunga. Menurut
lebih cepat yaitu 68,00 HST, jika Winarso (2005) ketersediaan N juga
dibandingkan dari deskripsi tanaman dapat meningkatkan serapan P,
jagung manis yaitu 82-84 HST karena pemberian N pada tanah yang
berbeda nyata dengan perlakuan dipupuk P akan lebih melarutkan P
lainnya. Hal ini dikarenakan bahwa
sehingga P lebih tersedia.
pemberian kascing dapat
memperbaiki sifat fisika, biologi dan Pada perlakuan kascing
kimia tanah sehingga NPK yang 4 ton/ha dengan NPK 300 kg/ha
diberikan mudah diserap oleh yang merupakan dosis lebih tinggi
tanaman. menunjukkan umur panen lebih lama
Keadaan tanah yang baik akan bila dibandingkan dengan kascing
menyebabkan akar tanaman dapat 4 ton/ha dengan NPK 250 kg/ha. Hal
berkembang dengan baik dan dapat ini diduga pemberian pupuk dalam
menembus lapisan tanah untuk jumlah yang berlebihan, tidak lagi
mendapatkan unsur hara. Selain itu, mendorong pertumbuhan untuk lebih
adanya penambahan NPK dapat aktif, tetapi sebaliknya mulai
menyediakan unsur hara bagi menekan laju pertumbuhan tanaman.
tanaman. Pemberian pupuk pada Pupuk NPK sebagai pupuk kimia
tanaman jagung manis telah dapat yang diberikan secara berlebihan
memenuhi kebutuhan tanaman dapat menyebabkan ketersediaan
sehingga dapat mempercepat umur unsur hara di dalam tanah menjadi
panen tanaman jagung manis. tidak seimbang dan mengganggu
proses fisiologis tanaman jagung

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


manis. Menurut Setyamidjaya (1986) osmosis, sedangkan jika terlalu
pemupukan yang berlebihan akan sedikit tidak akan memberikan hasil
membuat larutan tanah menjadi yang signifikan.
pekat dan menghambat proses

Lingkar Tongkol
Tabel 3. Rata-rata lingkar tongkol (cm) pada pemberian pupuk kascing dan NPK
pada tanaman jagung manis.

Kascing Rara-rata
NPK
K1 (2 ton/ha) K2 (3 ton/ha) K3 (4 ton/ha)
N1(250kg/ha) 9,62 c 10,10 c 11,79 a 10,50 a
N2(300kg/ha) 9,64 c 10,02 c 11,04 b 10,23 a
Rata-rata 9,63 b 10,06 b 11,41 a
Ket: Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 3 menunjukkan bahwa proses fotosintesis yaitu sebagai


pemberian kascing dan NPK berbeda penyusun karbohidrat, lemak,
nyata terhadap lingkar tongkol protein, mineral dan vitamin yang
jagung manis. Hal tersebut terlihat akan ditranslokasikan kebagian
bahwa lingkar tongkol tanaman penyimpanan buah. Pemberian
jagung manis pada perlakuan kascing kascing 4 ton/ha dengan 250 kg/ha
4 ton/ha dengan NPK 250 kg/ha merupakan perlakuan yang
lebih besar yaitu 11,79 cm berbeda memberikan pengaruh terbaik
nyata terhadap perlakuan lainnya. terhadap lingkar tongkol. Hal ini
Hal ini karena unsur hara yang diduga pada perlakuan kascing
terdapat dalam kascing sudah 4 ton/ha dengan NPK 250 kg/ha
mencukupi untuk kebutuhan tanaman proses fotosintesis berjalan dengan
jagung manis yaitu N 0,63%, baik sehingga fotosintat dapat
P 0,35%, K 0,2%, Ca 0,23%, ditranslokasikan ke bagian lingkar
Mg 0,26%, sehingga dapat tongkol. Proses fotosintesis yang
memperbaiki sifat fisik, kimia dan terjadi dapat menghasilkan fotosintat
biologi tanah sehingga unsur hara untuk ditranslokasikan ke bagian
yang diberikan dapat diserap tongkol tanaman. Menurut Lakitan
tanaman dengan optimal yang (2000) fotosintat yang dihasilkan
menyebabkan pertumbuhan lingkar pada daun dan sel-sel fotosintetik
tongkol terbaik. lainnya harus diangkut ke organ atau
Menurut Harjadi (1979) jaringan lain agar dapat
pembentukan dan pengisian buah dimanfaatkan oleh organ atau
sangat dipengaruhi oleh unsur hara jaringan tersebut untuk pertumbuhan
N, P, K yang akan digunakan dalam

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


atau ditimbun sebagai bahan berlebihan menyebabkan larutan
cadangan. tanah menjadi pekat, sehingga proses
Pada perlakuan kascing osmosis tanaman terganggu.
4 ton/ha dengan NPK 300 kg/ha Menurut Zheng (2007) pemberian
yang merupakan dosis lebih tinggi dosis pupuk yang berlebihan akan
menunjukkan lingkar tongkol lebih bersifat toksin kepada tanaman
kecil bila dibandingkan dengan sehingga akan mengganggu
kascing 4 ton/ha dengan NPK perkembangan vegetatif maupun
250 kg/ha, hal ini diduga dengan generatif.
pemberian unsur hara yang

Panjang Tongkol
Tabel 4. Rata-rata panjang tongkol (cm) pada pemberian pupuk kascing dan NPK
pada tanaman jagung manis.

Kascing Rata-rata
NPK
K1 (2 ton/ha) K2 (3 ton/ha) K3 (4 ton/ha)
N1(250kg/ha) 26,86 d 28,03 bcd 30,00 a 28,30 a
N2(300kg/ha) 27,36 cd 28,60 b 28,33 bc 28,10 a
Rata-rata 27,11 c 28,31 b 29,16 a
Ket: Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%

Tabel 4 menunjukkan bahwa mendukung terbentuknya tongkol.


pemberian kascing dan NPK berbeda Hal ini didukung dari hasil penelitian
nyata terhadap panjang tongkol Nurul (2008) yang menunjukkan
jagung manis. Hal tersebut terlihat bahwa pengaruh kascing dan pupuk
bahwa panjang tongkol tanaman anorganik terhadap efisiensi serapan
jagung manis pada perlakuan kascing P dan hasil jagung manis, bahwa
4 ton/ha dengan NPK 250 kg/ha panjang tongkol pada perlakuan
merupakan panjang tongkol lebih kascing 3 ton/ha + Urea 200 kg/ha +
panjang yaitu 30,00 cm, jika SP-36 100 kg/ha + KCl 50 kg/ha
dibandingkan dari deskripsi tanaman 22,65 cm merupakan panjang
jagung manis yaitu 20-22 cm dan tongkol lebih tinggi dibandingkan
berbeda nyata terhadap perlakuan perlakuan lainnya. Hal ini diduga
lainnya. Hal ini disebabkan pemberian kascing dapat
pemberian kascing dapat meningkatkan kebutuhan P di dalam
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan tanah sehingga pembentukan tongkol
biologi tanah serta dapat jagung manis menjadi lebih baik.
menyediakan unsur hara yang cukup Kekurangan unsur hara P
bagi tanaman sehingga kebutuhan tersedia dapat menyebabkan ukuran
hara tanaman tercukupi dan tongkol kecil, selain itu peran N juga

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


mempengaruhi dalam pembentukan yang merupakan dosis lebih tinggi
panjang tongkol (Anonim, 1992). menunjukkan panjang tongkol lebih
Selanjutnya Mimbar (1990) pendek bila dibandingkan dengan
menyatakan bahwa pemupukan N kascing 4 ton/ha dengan NPK
mengakibatkan meningkatnya 250 kg/ha, hal ini diduga karena
panjang tongkol dan diameter dengan peningkatan pemberian NPK
tongkol jagung. Terpenuhinya akan terjadi kelebihan unsur hara
kebutuhan akan unsur hara, cahaya yang dapat menghambat
dan air menjadikan hasil fotosintesis pembentukan tongkol. Pemupukan
akan terbentuk dengan baik. yang berlebihan akan membuat
Fotosintat yang dihasilkan akan larutan tanah menjadi pekat dan
ditransfer dan disimpan dalam biji menghambat proses osmosis, proses
pada saat pengisian biji. Hal ini osmosis yang terganggu akan
disebabkan oleh unsur yang diserap menyebabkan terganggunya proses
oleh tanaman akan dipergunakan fisiologis tanaman yang
untuk pembentukan protein dan mengakibatkan pertumbuhan
lemak yang nantinya akan disimpan tanaman tidak optimal.
dalam biji.
Pada perlakuan kascing
4 ton/ha dengan NPK 300 kg/ha

Berat Tongkol Berkelobot


Tabel 5. Rata-rata berat tongkol berkelobot (g) pada pemberian pupuk kascing dan
NPK pada tanaman jagung manis.

Kascing Rata-rata
NPK
K1 (2 ton/ha) K2 (3 ton/ha) K3 (4 ton/ha)
N1(250kg/ha) 380.00 c 413.33 b 486.67 a 426.66 a
N2(300kg/ha) 380.00 c 413.33 b 480.00 a 424.44 a
Rata-rata 380.000 c 413.333b 483.333 a
Ket: Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 5 menunjukkan bahwa 300 kg/ha merupakan berat tongkol


pemberian kascing dan NPK berbeda berkelobot lebih berat (486,67 dan
nyata terhadap berat tongkol 480,00 g), jika dibandingkan dari
berkelobot jagung manis. Hal deskripsi tanaman jagung manis
tersebut dapat dilihat bahwa berat yaitu 467-495 g dan berbeda nyata
tongkol berkelobot tanaman jagung terhadap perlakuan lainnya. Hal ini
manis pada perlakuan kascing diduga bahwa kontribusi hara yang
4 ton/ha dengan NPK 250 kg/ha dan disumbangkan kascing (N: 0,63%
kascing 4 ton/ha dengan NPK P: 0,35% dan K: 0,2%) dan pupuk

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


NPK pada perlakuan kascing yang merupakan dosis lebih tinggi
4 ton/ha dengan 250 kg/ha dan menunjukkan berat tongkol
kascing 4 ton/ha dengan NPK berkelobot lebih rendah bila
300 kg/ha lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan kascing
perlakuan lainnya, sehingga unsur 4 ton /ha dengan NPK 250 kg/ha.
hara menjadi tercukupi terutama Hal ini diduga dengan penambahan
unsur P dan K yang berperan dalam unsur hara yang berlebihan akan
pembentukan tongkol. P yang cukup menekan ketersediaan unsur hara
sangat dibutuhkan pada saat lain dan menyebabkan kondisi yang
reproduktif. Pada perlakuan kascing tidak seimbang di dalam tanah.
4 ton/ha dengan NPK 300 kg/ha

Berat Tongkol Tanpa Kelobot


Tabel 6. Rata-rata berat tongkol tanpa kelobot (g) pada pemberian pupuk kascing
dan NPK pada tanaman jagung manis.

Kascing Rata-rata
NPK
K1 (2 ton/ha) K2 (3 ton/ha) K3 (4 ton/ha)
N1(250kg/ha) 326.67c 360.00 c 420.00 a 368.89 a
N2(300kg/ha) 326.67c 366.67 bc 400.00 ab 364.44 a
Rata-rata 326.67c 363.33b 410.00 a
Ket: Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 6 menunjukkan bahwa dalam tanah seperti P, sehingga


pemberian kascing dan NPK berbeda unsur hara di dalam tanah lebih
nyata terhadap berat tongkol tanpa tersedia. Menurut Sutanto (2002)
kelobot jagung manis. Hal tersebut bahan kascing yang terdiri atas
dapat dilihat bahwa berat tongkol campuran bahan organik yang halus,
tanpa kelobot tanaman jagung manis mampu meningkatkan ketersediaan
pada perlakuan kascing 4 ton/ha P, 4-10 kali lipat dari tanah di
dengan NPK 250 kg/ha merupakan sekitarnya. Sidar (2010) menyatakan
berat tongkol berkelobot lebih berat bahwa unsur P sangat dibutuhkan
yaitu 420,00 g, jika dibandingkan tanaman jagung pada fase generatif
dari deskripsi tanaman jagung manis dalam pembentukan tongkol.
yaitu 300-325 g dan berbeda nyata Menurut Hakim dkk. (1986) gejala
terhadap perlakuan lainnya. Hal ini kekurangan unsur P akan
diduga bahwa dengan pemberian menyebabkan perkembangan tongkol
kascing yang memiliki asam-asam dan stigma tidak lengkap, akibatnya
organik dapat membebaskan unsur penyerbukan tidak sempurna
hara yang terjerap atau terendap di sehingga dihasilkan biji yang tidak

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


merata dan tidak bernas, selain unsur dalam jumlah yang berlebihan, tidak
P, tersedianya K juga sangat penting lagi meningkatkan pertumbuhan
dalam meningkatkan kualitas tanaman tetapi sebaliknya
tongkol. Anonim (1991) menyatakan pertumbuhan tanaman menjadi
bahwa K berfungsi dalam kurang optimal. Tidak optimalnya
pembentukan tongkol dan biji. Jika pertumbuhan tanaman disebabkan
tanaman kekurangan K maka tongkol oleh Pupuk NPK sebagai pupuk
yang dihasilkan kecil dan ujungnya kimia yang diberikan secara
meruncing. berlebihan dapat menyebabkan
Pada perlakuan kascing ketersediaan unsur hara di dalam
4 ton/ha dengan NPK 300 kg/ha tanah menjadi tidak seimbang, hal ini
yang merupakan dosis lebih tinggi menyebabkan penyerapan unsur hara
menunjukkan berat tongkol tanpa oleh tanaman menjadi tidak optimal,
kelobot lebih rendah bila proses fisiologis tanaman terganggu
dibandingkan dengan kascing dan pertambahan diameter batang
4 ton /ha dengan NPK 250 kg/ha. tanaman menjadi tidak maksimal.
Hal ini Diduga pemberian pupuk

Produksi Per Plot


Tabel 7. Rata-rata produksi per plot (g) pada pemberian pupuk kascing dan NPK
pada tanaman jagung manis.

Kascing Rata-rata
NPK
K1 (2 ton/ha) K2 (3 ton/ha) K3 (4 ton/ha)
N1(250kg/ha) 7400 c 8530 bc 11460 a 9130 a
N2(300kg/ha) 9130 b 8000 bc 8500 bc 8540 a
Rata-rata 8260 b 8260 b 9980 a
Ket: Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.

Tabel 7 menunjukkan bahwa perlakuan terbaik, maka diperoleh


pemberian kascing dan NPK berbeda produksi jagung manis terbaik yang
nyata terhadap produksi per plot dapat dilihat dari paramater yang
jagung manis. Hal tersebut terlihat diamati yaitu lingkar tongkol,
bahwa produksi per plot tanaman panjang tongkol, berat tongkol
jagung manis pada perlakuan berkelobot dan berat tongkol tanpa
kascing 4 ton/ha dengan NPK kelobot yang lebih baik
250 kg/ha merupakan produksi per dibandingkan perlakuan yang
plot lebih berat yaitu 11460 g lainnya. Hal ini disebabkan karena
(19,10 ton/ha), berbeda nyata dosis kascing 4 ton/ha dapat
terhadap perlakuan lainnya. memperbaiki sifat fisik tanah
Perlakuan kascing 4 ton/ha dengan sehingga lebih baik, sedangkan
NPK 250 kg/ha merupakan penambahan pupuk NPK 250 kg/ha

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


menyebabkan unsur hara yang dan berpengaruh tidak nyata
dibutuhkan tanaman tersedia dan terhadap tinggi tanaman, lingkar
mencukupi untuk pertumbuhan dan tongkol dan berat tongkol tanpa
produksi tanaman jagung manis.
kelobot. Pemberiann faktor
Rukmana (1997) menyatakan
tunggal kascing yang
bahwa pemberian N, P, K merupakan
berpengaruh nyata dapat dilihat
usaha pemupukan dalam
pada parameter umur panen,
meningkatkan produksi tanaman.
panjang tongkol, berat tongkol
Menurut Margaretha dkk. (2004)
berkelobot, berat tongkol tanpa
tanaman jagung untuk dapat tumbuh
kelobot, produksi per plot dan
dan berproduksi secara optimal
berpengaruh tidak nyata
memerlukan cukup hara terutama N,
terhadap tinggi tanaman dan
P dan K. Jagung membutuhkan
lingar tongkol, sedangkan faktor
pupuk nitrogen terbanyak setelah
tunggal NPK yang berpengaruh
padi. Beberapa hasil penelitian
nyata dapat dilihat pada
menunjukkan bahwa tanpa
parameter tinggi tanaman, umur
pemberian pupuk nitrogen, tanaman
panen, lingkar tongkol, berat
jagung tidak akan mendapatkan hasil
tomgkol tanpa kelobot dan
sesuai yang diharapkan.
berpengaruh tidak nyata
Produksi jagung manis per plot
terhadap panjang tongkol, berat
dipengaruhi oleh berat tongkol
tongkol tanpa kelobot dan
berkelobot dan berat tongkol tanpa
produksi per plot.
kelobot yang menunjukkan hasil
2. Pemberian dosis kascing
terbaik pada perlakuan kascing
4 ton/ha dan NPK 250 kg/ha
4 ton/ha dengan NPK 250 kg/ha
memberikan hasil terbaik
yaitu 486,7 g/plot dan 420 g/plot
terhadap pertumbuhan dan
(Tabel 3 dan Tabel 4). Sehingga dari
produksi tanaman jagung manis.
perlakuan terbaik kascing 4 ton/ha
Hal ini dapat dilihat dari semua
dengan 250 kg/ha didapat produksi
parameter.
tertinggi yaitu 11460 g atau
Saran
19,10 ton/ha.
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan mengenai pemberian
KESIMPULAN DAN SARAN
kascing dan NPK disarankan
Kesimpulan
menggunakan dosis kascing 4 ton/ha
1. Pemberian kascing dan NPK
dan NPK 250 kg/ha, karena
yang berpengaruh nyata
memberikan hasil yang lebih baik
terhadap umur panen, panjang
terhadap pertumbuhan dan produksi
tongkol, berat tongkol
tanaman jagung manis.
berkelobot, produksi per plot

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1991. Jagung Manis Baby dan Peneliti pada Balai


Corn. Penebar Swadaya, Penelitian Tanaman Serealia.
Jakarta. http://pfi3p.litbang.deptan.go.
id. Diakses pada tanggal 17
_______. 1992. Sweet Corn Baby
Oktober 2014.
Corn. Penebar Swadaya.
Jakarta. Marschner, H. 1986. Mineral
Hakim, N.M.Y. Nyakpa, A.M. Nutrition in Higher Plants.
Academis Press. London.
Lubis, S.G. Nugroho, M.R.
Saul, M.A. Diha, G.B. Homg, Mimbar, S.M. 1990. Pola
dan H.H. Bailey. 1986. pertumbuhan dan hasil
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. jagung kretek karena
Universitas Lampung. Bandar pengaruh pupuk N. Agrivita
Lampung. 13(3).
Harjadi, S. S. 1979. Pengantar Mulat, T. 2003. Membuat dan
Agronomi. Gramedia. Memanfaatkan Kascing
Jakarta. Pupuk Organik
Berkualitas. Agro Media
Iskandar, D. 2003. Pengaruh dosis
Pustaka. Jakarta.
pupuk N, P, dan K
Nurul, S.A.A. 2008. Pengaruh
terhadap produksi tanaman
Kascing dan pupuk
jagung manis di lahan
kering. Prosiding Seminar anorganik terhadap
Untuk Negeri, volume 2 : 1- efisiensi serapan P dan hasil
5. jagung manis (Zea mays
saccharata Sturt) pada
Lakitan, B. 2000. Fisiologi Alfisols. Skripsi Fakultas
Pertumbuhan dan Pertanian Universitas Sebelas
Perkembangan Tanaman. Maret. Surakarta. (Tidak
Raja Grafindo Persada. dipublikasikan).
Jakarta.
Novizan. 2002. Petunjuk
Lun. 2005. Pupuk Kascing Kurangi Pemupukan yang Efektif.
Pencemaran Lingkungan. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Rukmana, R. 1997. Usaha Tani
Jagung. Kanisius. Jakarta.
Setyamidjaya, D. 1986. Pupuk dan
Margaretha, S.L. Ningsih, W. Pemupukan. Simpleks.
Subandi dan Zubachtiroddin. Jakarta.
2004. Respon Pemupukan Sidar. 2010. Pengaruh Kompos
Jagung Terhadap Pupuk N, sampah Kota dan Pupuk
P, K Pada Lahan Kering Kandang Ayam Terhadap
Beriklim Kering Di Beberapa Sifat Kimia
Sambelia, Lombok Timur. Tanah dan Hasil Tanaman
Kepala Balai Jagung Manis (Zea mays
PenelitianTanaman Serealia Saccharata) Pada Fluventic

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015


Eutrupdepts asal Universitas Padjajajran
Jatinangor kabupaten Jatinangor, Jawa Barat.
Sumedang.. Artilkel Ilmiah. Winarso, S. 2005. Kesuburan
http:search Pdf.//kompos-
Tanah: Dasar Kesehatan
sampah kota/Sidar/html. dan Kualitas Tanah. Gava
Diakses tanggal 28 Oktober Media. Yogyakarta.
2014. Pekanbaru.
Zheng .Y. M, Y. F Ding, Q. S Wang,
Sutanto, R. 2002. Penerapan G. H. Li, H. Wu, Q. Yuan, H.
Pertanian Organik. Z Wang dan S. H . Wang.
Kanisius, Yogakarta. 2007. Effect ofnitrogen
Thamrin. 2000. Perbaikan sifat applied before
fisik tanah dengan transplanting on nutrient
pemberian beberapa jenis use effeciency in rice. Agric
pupuk organik. Skripsi. Sc Chn, volume 6 (7): 21-25.
Fakultas Pertanian

JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015

You might also like