Professional Documents
Culture Documents
ID Praktek Budaya Perawatan Kehamilan Di de PDF
ID Praktek Budaya Perawatan Kehamilan Di de PDF
ID Praktek Budaya Perawatan Kehamilan Di de PDF
1.Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes RI.
2.Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbang Kesehatan. Kemenkes RI
Abstract
Background: The poor families in Bantul Yogyakarta is still quite high, but this district including the big of
10 from all districts/cities in Indonesia. Community Health Development Index (CHDI) is well, which one
indicator of maternal and children health (MCH). Possible some factors of socio-cultural played to
support the health status in district of Bantul.
Objective: Describing the perception of foods abstinence and cultural rituals values and social traditions
associated with pregnancy
Methods: Data collected through in-depth interviews. The informants were pregnant and women who
have given births, community leaders and some members of the community considered familiar with local
culture. The results was then analysed in the form of qualitative-descriptive.
Results: Various restrictions and suggestions related rituals and traditions sach as future pregnancy a
mother is obedience executed in public life Gadingsari village of Bantul. Abstinence and recommended not
to eat certain types of food variaty that are believed to be spcific affect the health of pregnant women and
fetuses in question contains. Various social traditions sech as rituals related to future pregnancy women
still held the hope that the mother and baby born safely and healthy. Taboos and suggestions and traditions
still run a practice culture based on the values and culture of traditional conception.
Conclusions: A traditional beliefs about the various restrictions andsuggestions with food intake and
various rituals and action when a pregnant besides impact also had a positive impact on the health of
mothers concerned and the fetus. This is one efforts made by the public as a form of monitoring pregnancy
traditionally so this has a positive impact. Tradionall ritual of pregnancy is benefits for contributing to
improve public health in the area of Bantul, especially maternal and child health.
Abstrak
Naskah masuk: 9 September 2013, Review: 29 September 2013, Disetujui terbit: 22 November 2013
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 3, Desember 2012 : 113 – 123
pada kriteria menurut Spradley J (1979) : akan sama, sifat orang yang dicela atau
Pertama, informan-informan tersebut harus dimarahi akan menurun pada bayinya.
berasal dari kebudayaan yang menjadi setting Mungkin seorang suami yang istrinya
penelitian. Kedua, informan-informan sedang mengandun tidak Sengaja
tersebut pada saat penelitian dilakukan melakukan perbuatan yang melanggar
sedang terlibat langsung dalam kebudayaan berbagai pantangan tersebut. Untuk itu
yang sedang diteliti. Ketiga, informan sebaiknya segera mengucapkan amit-amit
mempunyai waktu yang memadai untuk jabang bayi, jika tidak segera
diwawancarai. 4 mengucapkan sifat-sifat buruk orang
yang dicela atau dimarahi akan
Selain wawancara mendalam digunakan
menurun/menempel ke bayi yang akan
metode pengamatan untuk melengkapi
dilahirkan.
informasi atau data yang diperoleh melalui
wawancara mendalam. Hasil wawancara Menurut informasi yang disampaikan oleh
mendalam selanjutnya diolah dengan cara beberapa informan, pantangan lain yang
ditranskip selanjutnya dimemasukan kedalam dipercaya oleh masyarakat di daerah
tabel matriks untuk mendapatkan berbagai penelitian adalah calon orang tua bayi tidak
informasi penting yang terkait dengan KIA, boleh memancing, menembak burung,
untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif ataupun menyakiti binatang. Jika pantangan
kualitatif. ini dilanggar, dikhawatirkan anak yang
dikandung kelak akan tertimpa sesuatu hal
yang buruk saat dilahirkan. Dengan percaya
HASIL
dan mentaati menjalankan pantangan tersebut
Informan ibu hamil dan ibu pernah hamil hal ini berpengaruh terhadap mata
yang diwawancarai berjumlah 6 orang, 2 pencaharian baik itu ibu yang sedang hamil
orang dukun bayi, 2 orang sesepuh yang maupun seorang suami yang mata
dianggap sebagai tokoh masyarakat, dan pencaharinnya mencari ikan dilaut sebagai
beberapa warga masyarakat. Menurut nelayan setelah mengetahui istrinya hamil
penjelasan yang disampaikan oleh beberapa akan mengistirahatkan alat-alat yang dipakai
informan bahwa kehamilan merupakan untuk menangkap ikan. Mereka segera
sesuatu harapan bagi setiap pasangan suami mencari mata pencaharian lain menjadi
istri. Setelah menikah yang ditunggu-tunggu petani, sebagai buruh tani menggarap lahan
tentunya menginginkan untuk mempunyai orang lain atau lahan sendiri. Bahkan ada
keturunan. Oleh karena itu segala cara akan yang bekerja di kota sebagai tukang
dilakukan oleh pasangan suami istri untuk bangunan atau pekerjaan lainnya dalam
segera memperoleh keturunan. Bila si calon waktu tertentu hingga istrinya melahirkan.
ibu pada akhirnya diketahui hamil, biasanya
Selain pantangan dalam hal sikap bagi wanita
akan dilakukan berbagai macam cara untuk
hamil di desa Gadingsari ada pantangan
menjaga kandungannya.
terhadap berbagai jenis makanan tertentu
Menurut mbah Bud salah seorang sesepuh antara lain tidak diperbolehkan makan buah
(orang yang dituakan) di daerah penelitian, durian dan buah nanas. Menurut keyakinan
menjelaskan, bahwa : masyarakat setempat, buah durian dan buah
“Bayi yang masih berada dalam nanas mengandung asam dan mengakibatkan
kandungan ibunya sudah bisa perut panas sehingga akan berakibat buruk
Mendengar apa yang diucapkan oleh terhadap janin atau bayi yang ada dalam
orang tuanya. Oleh karena itu wanita yang kandungan.
sedang hamil tidak boleh berbicara Ada pantangan lain untuk wanita hamil yang
sembarangan seperti mencela, atau marah- masih dipercaya di desa Gadingsari yaitu
marah kepada orang lain. Sifat buruk orang tidak boleh makan buah pisang yang
yang dicela atau dimarahi akan menurun ke berhimpitan (Jawa : dampit). Dipercaya bayi
bayi yang sedang dikandungnya. Demikian yang dilahirkan nanti dalam kondisi kembar
halnya soorang calon bapak bayi yang siam dan berhimpitan. Tidak boleh minum
akan lahir juga tidak boleh mencela atau es. Dipersepsikan bayi dalam kandungan
memarahi orang lain, nanti kejadiannya akan tumbuh besar sehingga saat melahirkan
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 3, Desember 2012 : 113 – 123
si ibu akan mengalami kesulitan. Tidak boleh buah-buahan selain nanas dan durian, sayur-
makan onthel (jantung pisang). Dipercaya sayuran). Agar janin dalam kandungan
dapat membuat ibu hamil dan janin didalam mendapatkan asupan gizi atau nutrisi yang
perut turun jika onthel tersebut dikonsumsi. cukup.
Tidak dibolehkan meminum es bagi ibu Seorang ibu yang sedang hamil biasanya
hamil, agar bayinya tidak besar sehingga mendapatkan perhatian lebih dari seluruh
dikhawatirkan akan kesulitan saat melahirkan anggota keluarga, bahkan tetangga
juga merupakan pantangan yang masih sekitarnya. Walaupun masih ada sebagian
diyakini oleh masyarakat di desa Gadingsari. kecil yang menganggap bahwa kehamilan
Demikian pula pantangan memakan nasi yang disandang seorang wanita adalah hal
kerak, dikhawatirkan akan berdampak tidak yang wajar, namun seluruh anggota keluarga
keluarnya atau lengketnya ari-ari saat umumnya menyadari bahwa nutrisi ibu hamil
melahirkan.. Semua pantangan tersebut tidak bisa disamakan dengan kondisi saat
dimaksudkan untuk mencegah ibu hamil dari tidak hamil. Seluruh anggota keluarga
kemungkinan tertimpa bencana. Seperti umumnya menyadari bahwa nutrisi ibu hamil
jatuh, masuk angin dan hal lain yang tidak bisa disamakan dengan kondisi saat
diperkirakan dapat memberi pengaruh buruk tidak hamil. Keluarga biasanya selalu
terhadap dirinya dan kandungannya. mengingatkan agar si ibu yang sedang hamil
selalu makan makanan yang cukup baik
Selain pantangan-pantangan tersebut di atas,
dalam hal jumlah maupun gizinya serta
terdapat mitos menyangkut hal-hal yang
berbagai pantangan baik dari segi makanan
harus ditaati oleh seorang wanita selama
maupun perilaku kesehariannya.
hamil. Namun demikian, dengan berjalannya
waktu, mitos ini tidak lagi menjadi Seperti yang dialami IK, begitu tahu dirinya
keharusan, namun menjadi suatu anjuran hamil, perhatian seluruh keluarga tercurah
agar ibu hamil bersikap dan bertindak seperti padanya. Nasehat, larangan dan ajuran-
hal-hal sebagai berikut : anjuran diberikan untuk kebaikan IK dan
bayinya. Dari awal kehamilan IK dan
a.Peralatan memasak dan peralatan makan
suaminya sudah diperingatkan untuk tidak
yang digunakan atau disiapkan oleh ibu
minum es karena nanti akan berakibat buruk
hamil harus bersih. Ini dipercaya
pada kandungannya, Tidak hanya dalam hal
berpengaruh terhadap kawah (air ketuban),
makanan, bentuk perhatian juga
yang akan berbau amis sehingga berpengaruh
didapatkannya dari keluarga memberikan
buruk terhadap bayi yang berada dalam
perlindungan terhadap hal-hal buruk yang
kandungan.
mungkin terjadi padanya. Namun ketika ibu
b.Bila bepergian, ibu hamil harus membawa IK ketika diwawancarai meyangsikan
gunting atau benda tajam lainnya. Agar bayi larangan tersebut dan lebih memilih bertanya
dan calon ibu terhindar dari gangguan dan kepada bidan.
marabahaya.
Salah seorang ibu hamil yang diwawancarai
Beberapa warga berkeyakinan, selama yaitu ibu IK menjelaskan bahwa
hamil seorang ibu harus banyak minum air kepercayaan mereka terhadap berbagai
kelapa muda atau lebih baik lagi air kelapa pantangan dan anjuran dimaksudkan sebagai
gading. Ada dua dua pendapat untuk mitos upaya menjaga kehamilan agar dapat berjalan
ini, pertama terdapat keyakinan bila ibu lancar dan sehat sampai melahirkan.
hamil sering minum air kelapa, bayinya akan Walaupun menjalankan pantangan dan
berkulit putih bersih. Pandangan lain anjuran upaya lain yang dilakukan dalam
menyatakan bahwa air kelapa akan menjaga kehamilan adalah dengan
membersihkan air ketuban. Anjuran lain, ibu mengkonsultasikan kepada dokter dan bidan.
hamil yang sudah menginjak usia kehamilan
Nampaknya dalam masa kehamilan yang
8-9 bulan, diharapkan makan belut. Dengan
dialami seorang wanita akan memasuki
makan belut, diharapkankan ibu hamil dapat
suasana kehidupan sehar-hari yang penuh
melahirkan dengan lancar dan licin seperti
dengan berbagai kepercayaan terhadap mitos
belut. Ibu hamil juga dianjurkan banyak
atas kehamilannya. Ada mitos yang
makan makanan yang berserat (daging, ikan,
berkembang didaerah penelitian yang
Praktek Budaya Perawatan Kehamilan Di Desa Gadingsari…( Kasnodihardjo)
menyertai kehamilan seorang wanita, berupa bulan berasal dari suatu kisah, menurut mbah
pantangan dan berupa anjuran. Mitos berupa BUD sebagai berikut :
pantangan meliputi pantang perbuatan dan
“Pada waktu dahulu di Kerajaan Kediri ada
pantang makanan. Pantangan perbuatan
seorang raja bernama Prabu Joyoboyo.
meliputi perbuatan yang tidak boleh
Prabu Joyoboyo ini mempunyai seorang
dilakukan baik oleh seorang wanita yang
putrid Bernama Dewi Paningkep. Dewi
sedang hamil maupun suaminya dan
Paningkep ini sudah menikah, namun
perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh
setiap mengandung selalu mengalami
keduanya. Berbagai pantangan dan keharusan
keguguran, hingga berulang kali. Akhirnya
wanita saat hamil mendasarkan pada
sebagai seorang ayah, Prabu Joyoboyo
konsepsi budaya tentang perawatan
memutuskan untuk bertapa dengan
kehamilan. Bagaimana memelihara dan
maksud agar memperoleh petunjuk dari
menjaga kesehatan sewaktu mengandung
petunjuk dari Sang Maha Kuasa.
hingga kelahiran bayi yang dikandungnya
Setelah bertapa, sang raja mendapat
lahir selamat. Pantangan dan keharusan ini
petunjuk melalui wangsit (bisikan) agar
meliputi berbagai aspek, antara lain, sejak
membuat ubo rampe untuk sesaji. Ubo
wanita hamil dengan usia kandungan 3 bulan
rampe tersebut berisi seperti yang ada
hingga melahirkan, dianggap masa-masa
dislametan 7 bulanan atau tingkeban yang
calon orang tua dari bayi yang akan
masih ditemukan hingga kini. Sejak itulah
dilahirkan. Untuk itu seorang ibu atau wanita
maka pada usia kandungan 7 bulan,
hamil harus sangat berhati-hati dalam
selaludilakukan slametan yang
bersikap dan berbicara.
dilaksanakan hingga kini. Selametan pada
Ritual Kaitannya Dengan Kehamilan usia kandungan menginjak 7 bulan inilah
yang popular dengan istilah tingkepan
Ritual di masa kehamilan mulai dilaksanakan
atau mitoni hingga kini yang dilakukan
saat kehamilan seorang ibu menginjak usia 3,
masyarakat desa Gadingsari”.
5, dan 7 bulan. Ritual tersebut sudah
merupakan tradisi yang dilakukan sejak Pada upacara tingkepan atau mitoni hanya
nenek moyang mereka. Tujuan diadakan dilakukan saat seorang wanita atau sang
upacara tersebut adalah sebagai salah cara calon ibu mengandung anak pertama saja.
untuk meminta pertolongan kepada Tuhan Anak kedua dan seterusnya tidak dilakukan
Yang Maha Esa agar si calon ibu dan anak upacara tingkepan atau mitoni. Pada upacara
selamat ketika menjalani masa kehamilan. tingkepan atau mitoni dibuat sesaji yang
Selain itu, ketika hamil si calon ibu dipercaya isinya terdiri dari berbagai macam makanan.
sedang mengalami masa transisi dari seorang Tahapan ritual tingkepan biasanya dilakukan
wanita menjadi calon ibu. Pada masa transisi upacara siraman pada calon ibu
inilah, seorang perempuan dianggap masuk menggunakan air yang diambil dari 7 sumber
dalam kondisi krisis. Oleh karena itu mata air, dengan tujuan untuk menyucikan
diperlukan sebuah ritual agar bisa calon ibu. Ritual dipimpin oleh seorang
mengembalikan tatanan yang sempat labil. dukun (mbah SAT) yaitu orang yang
Menurut mbah SAT, mitoni atau tingkepan mempunyai pengaruh dan dipercaya oleh
adalah ritual yang penting untuk dilakukan masyarakat desa setempat, karena ia
untuk menyikapi wanita yang sedang berprofesi sebagai dukun manten dan sebagai
mengandung, mbah SAT menambahkan: dukun bayi. Pada waktu memandikan,
dipanjatkan doa sesuai keyakinannya
“Orang Jawa itu senang mengadakan
masing-masing, agar calon bapak, calon ibu,
upacara dan slametan. Selamatan memang
dan bayi yang masih didalam kandungan
penting karena minta doa restu kepada Yang
terhindar dari semua gangguan termasuk
Maha Kuasa agar proses kehamilan dan
gangguan penyakit dan hal-hal yang tidak
melahirkan lancar.”
diinginkan. Dharapkan sifat atau watak jelek
Berbagai ritual yang dilakukan pada masa orang tuanya tidak menurun ke bayi yang
kehamilan seorang wanita masuk masyarakat sedang dikandungnya.
desa Gadingsari antara lain saat kehamilan
menginjak usia 3, 5, dan 7 bulan. Awal mula
diadakannya slametan usia kandungan 7
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 3 No 3, Desember 2012 : 113 – 123