You are on page 1of 18

Pengaruh Promosi dan Harga terhadap Keputusan Membeli Tiket

Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung-Jakarta


The Effect of Promotion and Price on Decision to Purchase Lion Air
Ticket Lampung-Jakarta Route

Sitti Subekti*
Puslitbang Transportasi Udara, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110
E-mail: *sitti_82@yahoo.com

Diterima : 10 Maret 2017, revisi 1: 30 Maret 2017, revisi 2: 7 April 2017, disetujui: 2 Juni 2017

Abstract
This study was conducted to determine the effect of promotion and price on purchase decision of Lion Air tickets
in Radin Inten II Airport Lampung. There are three hypotheses tested in this study. Research carried out on
101 samples of air passengers of the Lion Air in Radin Inten II Airport Lampung. The Slovin formula is used
to determine data sample. Primary data are derived from questionnaires distributed to 101 passengers of Lion
Air. Reliability and validity testing is performed for quality checking. Primary data were analyzed using simple
regression analysis. The normality, multicollinearity, heteroscedasticity and autocorrelation tests are performed to
ensure the data quality for regression analysis. The F test and t-test are conducted to test the research hypotheses.
The results show that all data are reliable and valid. The t-test shows the value of promotion and price are 3.987
and 5.518 with a significance level of 0.00 (less than 5% significance level), so it can be concluded with a 95%
confidence that each of price and promotion influence separately on the decision of ticket purchasing. The F value
is 78.508 with a significance p-value is 0.00, meaning that both of promotion and price togetherly influence on the
choice of ticket purchasing.
Keywords: Promotion, price, ticket purchasing, multiple regression.

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh promosi, harga dan layanan terhadap keputusan membeli
tiket penerbangan Lion Air Rute Lampung-Jakarta. Terdapat 3 (tiga) hipotesis yang diuji dalam penelitian ini.
Penelitian dilakukan terhadap 101 sampel penumpang pesawat dari maskapai Lion Air di Bandar Udara Radin
Inten II Lampung. Metode pengambilan sampel menggunakan metode Slovin. Data primer berasal dari kuesioner
yang disebar kepada 101 penumpang Lion Air. Pengujian kualitas data dilakukan dengan uji reliabilitas dan
validitas. Data primer dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang terdiri
dari uji normalitas residual, multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi juga dilakukan pada model
regresi. Uji t dan uji F dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh
data cukup reliabel/andal dan valid untuk digunakan. Model regresi yang digunakan telah memenuhi syarat dalam
pengujian asumsi klasik. Promosi dan harga memiliki nilai t hitung sebesar 3,987 dan 5,518 dengan tingkat
signifikansi 0.00 (kurang dari taraf nyata 5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat kepercayaan
95% pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan membeli tiket penerbangan adalah signifikan. Nilai F hitung
sebesar 78,508 dengan signifikansi p-value sebesar 0.00 yang lebih kecil dari taraf nyata 5%, menunjukkan bahwa
dengan tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh bersama-sama (simultan) yang signifikan antara variabel
promosi dan harga terhadap keputusan membeli tiket maskapai penerbangan Lion Air Rute Lampung-Jakarta.
Kata Kunci: Promosi, harga, keputusan membeli tiket, regresi berganda.

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 123
Jakarta, Sitti Subekti
http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v29i1.276
Pendahuluan kereta api dan penyeberangan. Namun demikian
banyak masyarakat Lampung yang memilih untuk
Kebutuhan akan jasa transportasi udara di
menggunakan jasa angkutan udara. Berdasarkan
Indonesia terus mengalami peningkatan, hal ini
uraian tersebut, permasalahan dalam penelitian
ditandai dengan jumlah lalu lintas angkutan udara
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1)
yang terus meningkat saat ini. Salah satu faktor
bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan
yang mendasari penggunaan transportasi udara
membeli tiket maskapai penerbangan Lion Air
terletak pada efisiensi waktu tempuh perjalananan
rute Lampung-Jakarta, (2) bagaimana pengaruh
dibandingkan moda transportasi lainnya. Jumlah
harga terhadap keputusan membeli tiket maskapai
penumpang pesawat udara pada tahun 2015 tercatat
penerbangan Lion Air rute Lampung-Jakarta, dan
sebesar 86.162.773 orang terdiri dari 76.628.867
(3) apakah promosi dan harga secara bersama-
penumpang domestik dan 9.533.906 penumpang
sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan
internasional [1]. Peningkatan jumlah penumpang
membeli tiket maskapai penerbangan Lion Air
pesawat udara merupakan peluang bisnis yang
rute Lampung-Jakarta.
menjanjikan bagi maskapai penerbangan. Saat
ini terdapat 62 perusahaan angkutan udara yang Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan
beroperasi di Indonesia, terdiri dari 17 perusahaan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1)
niaga berjadwal (termasuk kargo) dan 45 niaga pengaruh promosi terhadap keputusan membeli
tidak berjadwal (termasuk kargo). Banyaknya tiket maskapai penerbangan Loin Air rute
maskapai penerbangan yang beroperasi tersebut Lampung-Jakarta, (2) pengaruh harga terhadap
secara langsung telah menimbulkan persaingan keputusan membeli tiket maskapai penerbangan
bisnis. Hal tersebut akan berdampak pada harga Loin Air rute Lampung-Jakarta, dan (3) pengaruh
tiket pesawat yang bervariasi pada setiap rute promosi dan harga secara bersama-sama (simultan)
penerbangan. Jumlah penumpang, kargo, dan terhadap keputusan membeli tiket maskapai
pesawat udara yang setiap tahun meningkat penerbangan Loin Air rute Lampung-Jakarta.
membuat maskapai penerbangan memerlukan
strategi untuk menghadapi kompetisi bisnis. Promosi merupakan proses mengkomunikasikan
Maskapai penerbangan domestik bersaing untuk variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang
menarik calon pembeli dalam menggunakan jasa/ sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan
layanannya. dalam memasarkan produk [2]. Kegiatan promosi
dimulai dari perencanaan, implemantasi dan
Cara yang digunakan maskapai penerbangan pengendalian komunikasi untuk menjangkau
dalam menarik calon penumpang biasanya adalah target audience guna mendorong terciptanya
harga dan promosi. Maskapai Lion Air merupakan transaksi, yaitu pertukaran antara perusahaan
maskapai penerbangan dengan jumlah izin rute dengan audience. Inti dari kegiatan promosi adalah
terbanyak melayani penerbangan di Indonesia. suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran
Selain itu, maskapai Lion Air merupakan maskapai yang berusaha untuk menyebarkan informasi,
Low Cost Carrier yang mempunyai kebijakan harga mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran
tiket yang ekonomis dalam menjalankan bisnisnya. agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
Bandar Udara Radin Inten II Lampung merupakan pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan
bandar udara dengan jumlah pergerakan angkutan yang bersangkutan. Instrumen promosi terdiri
udara yang meningkat setiap tahunnya. dari komposisi promosi (promotional mix) yang
mencakup advertising, personel selling, sales
Berdasarkan data dari Direktorat Angkutan Udara
promotion, public relations dan direct marketing
diketahui bahwa maskapai Lion Air mempunyai
[2].
izin rute Lampung-Soekarno Hatta sebayak 14 kali
per minggu dengan kapasitas per tahun sebanyak Periklanan (advertising) merupakan alat
313.040 penumpang. Terdapat moda transportasi komunikasi pemasaran produk maupun jasa
lain yang menunjang aksesibilitas masyarakat yang dibayar oleh sponsor khusus dengan cara
dari atau menuju Lampung seperti moda jalan,

124 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


mempresentasikan dan mempromosikan ide, pemilik, karyawan, serikat pekerja, masyarakat,
barang, dan jasa secara personal [2]. Kualitas dan pemerintah, yang dapat dilakukan melalui:
iklan ditentukan oleh empat kemampuan yaitu: proyek bantuan kemanusiaan, partisipasi dalam
sebagai public presentation, karena setiap orang kegiatan sosial kemasyarakatan, penyeponsoran
akan menerima pesan yang sama tentang produk tim olahraga amatir, bola voli pantai dst, kegiatan
yang diiklankan; pervasiveness message, yaitu pembiayaan karya seni, dan penyebaran informasi
pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang melalui pameran [2].
untuk memantapkan penerimaan informasi;
amplified expressiveness, yaitu iklan yang mampu Harga merupakan segala bentuk biaya moneter
mendramatisasi perusahaan dan produknya yang dikorbankan oleh konsumen untuk
melalui gambar dan suara untuk menggunggah memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah
serta mempengaruhi khalayak; dan impersonality kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu
communication, yaitu iklan tidak bersifat produk [2]. Harga merupakan satu-satunya elemen
memaksa khalayak untuk memperhatikan dan bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan,
menanggapinya karena merupakan komunikasi sedangkan elemen lainnya menimbulkan biaya [3].
yang monolog (satu arah) [2]. Harga juga merupakan bauran pemasaran yang
paling fleksibel karena dapat diubah dengan cepat,
Personal Selling biasanya berbentuk presentasi tidak seperti khas produk dan perjanjian distribusi.
secara lisan dengan satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan. Pada kondisi Penentuan harga produk dan jasa memainkan
ini terjadi interaksi antara penjual dan calon peran sebagai kunci strategis dalam perusahaan,
pembeli yang akan berpengaruh pada keputusan sebagai konsekuensi dari deregulasi, kompetensi
untuk melakukan pembelian. Seringkali personal global yang ketat, pertumbuhan yang lambat,
selling merupakan alat yang cukup efektif dalam dan kesempatan bagi perusahaan untuk
membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan, memperkuat posisi pasar [2]. Perusahaan harus
tetapi sulit untuk melakukan pengurangan biaya mempertimbangkan berbagai faktor dalam
karena berkaitan dengan jumlah seller yang sulit menetapkan kebijakan harga. Penetapan harga
diubah [2]. dapat dilakukan dengan prosedur berikut ini:
memilih tujuan penetapan harga, menentukan
Sales Promotion memberikan tiga manfaat yaitu: permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis
communication, promosi penjualan dapat menarik biaya, harga dan tawaran pesaing, memilih metode
perhatian dan biasanya dapat mengarahkan penetapan harga, dan memilih harga akhir [3].
konsumen pada produk; incentive, promosi
penjualan dengan menggabungkan sejumlah Fungsi harga dalam strategi posisioning sebagai
kebebasan, dorongan atau kontribusi yang pertanda bagi pembeli bahwa harga tinggi
memberi nilai bagi konsumen; dan invitation, merupakan indikator jaminan bahwa merek
promosi penjualan yang merupakan ajakan secara tersebut sebagai produk berkualitas tinggi,
langsung untuk melakukan pembelian sekarang instrumen persaingan yaitu harga sebagai cara
[2]. menyerang pesaing atau sebagai pengganti nilai/
kualitas dan cara meningkatkan kinerja finansial
Public Relations merupakan usaha untuk artinya harga sebagai metode penentuan target
menstimulasi permintaan sebuah produk atau harga dan pengembalian investasi jangka pendek.
jasa dengan cara menyampaikan berita yang
signifikan dan bersifat komersial, serta merancang Tujuan penetapan harga secara umum adalah
berbagai program untuk mempromosikan dan atau untuk mencari laba agar perusahaan dapat berjalan
melindungi citra perusahaan atau setiap produknya. [2]. Selain berorientasi pada laba, penetapan
Public relations dimaksudkan untuk membangun harga juga dapat berorientasi pada volume, citra,
dan mempertahankan citra jangka panjang stabilitas harga dan tujuan lainnya. Penetapan
perusahaan pada pelanggan, calon pelanggan,

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 125
Jakarta, Sitti Subekti
harga berorientasi pada citra dapat dilakukan tidak, melakukan pembelian, dan keputusan itu
untuk membentuk image perusahaan. Perusahaan diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya [5].
dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk
atau mempertahankan citra prestisious, sementara Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan
harga rendah digunakan untuk membentuk citra penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
nilai tertentu (image of value) misalnya dengan untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memberikan jaminan bahwa harganya merupakan memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang
harga yang terendah di suatu wilayah tertentu [2]. terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,
pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif
Penetration Pricing, strategi ini menetapkan pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah
harga produk yang serendah-rendahnya untuk laku setelah pembelian [6]. Definisi keputusan
mencapai volume penjualan setinggi-tingginya di pembelian adalah proses pengintegrasian yang
segmen pasar tertentu. Dalam strategi ini harga mengkombinasi sikap pengetahuan, untuk
ditetapkan relatif rendah pada tahap awal dengan mengetahui dua atau lebih perilaku alternatif dan
tujuan agar dapat meraih pangsa pasar yang besar memilih salah satu di antaranya [7].
dan sekaligus untuk menghalangi masuknya
para pesaing, mencapai skala ekonomis dan Penelitian mengenai harga, promosi, layanan
menurunnya biaya per unit sehingga mendorong dan keputusan membeli telah banyak dilakukan
terbentuknya keunggulan biaya (biaya rendah), sebelumnya. Pada Tabel L1 (lampiran) menyajikan
dan dengan mengorbankan laba jangka pendek, penelitian terdahulu yang meliputi nama peneliti,
dapat mencapai keunggulan kompetitif yang judul penelitian, alat analisis, variabel dan hasil
berkelanjutan di masa depan [2]. penelitian terkait promosi dan harga terhadap
keputusan pembelian produk/ jasa.
Strategi penetrasi harga dapat ditetapkan dalam
situasi berikut ini [2]: Berdasarkan tinjauan pustaka dan permasalahan
yang akan diteliti, maka model kerangka penelitian
1. kondisi persaingan sangat ketat, atau kondisi
yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
pasar sudah menunjukkan kejenuhan,
sebagai berikut:
2. produk yang dihasilkan memiliki daya tarik
tertentu kejenuhan,
3. banyak segmen pasar yang sensitif terhadap
harga,
4. harga awal yang rendah mengurangi minat
pesaing untuk memasuki pasar,
5. biaya produksi per unit dan biaya pemasaran
menurun drastis seiring dengan meningkatnya
volume produksi.
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Keputusan pembelian dari segi konsumen adalah
sesuatu yang berhubungan dengan keputusan
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka
untuk membeli produk atau jasa tertentu serta
dapat diidentifikasi dua variabel independen
seberapa banyak unit produk yang dibutuhkan
yaitu promosi (X1) dan harga (X2) dan satu
pada periode tertentu (Durianto dan Liana, 2004).
variabel dependen yaitu keputusan membeli tiket
Keputusan pembelian merupakan suatu proses
penerbangan (Y).
pengambilan keputusan akan pembelian yang
mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau

126 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap instrumen variabel keputusan membeli tiket yang
rumusan masalah-masalah [15]. Hipotesis terdiri dari:
merupakan suatu proporsi atau tanggapan yang
1. Mengambil keputusan yang tepat saat
sering digunakan sebagai dasar pembuatan
membeli tiket maskapai Lion Air,
keputusan/ solusi persoalan dan juga untuk dasar
penelitian lebih lanjut [20]. 2. Merasa puas setelah merasakan pelayanan
maskapai Lion Air,
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini 3. Merekomendasikan penerbangan maskapai
adalah sebagai berikut: Lion Air pada teman-teman,
4. Harga tiket yang terjangkau menjadi alasan
1. H1: Promosi (X1) berpengaruh terhadap melakukan pembelian tiket maskapai Lion
keputusan membeli tiket penerbangan Air,
(Y).
5. Penawaran khusus/harga promo yang
2. H2: Harga (X2) berpengaruh terhadap diberikan oleh maskapai Lion Air menjadi
keputusan membeli tiket penerbangan (Y). alasan melakukan pembelian tiket pesawat,
3. H3: Promosi dan harga (X1 dan X2) secara 6. Kemudahan dalam pembelian tiket pesawat
bersama-sama mempengaruhi keputusan menjadi alasan melakukan pembelian tiket
membeli tiket penerbangan(Y). pesawat.

Metodologi Variabel bebas (independent) merupakan variabel


Pengambilan Sampel Data dihitung dengan rumus yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
Slovin (Riduan dan Akdon, 2007) berikut ini: perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) [17]. Penelitian ini menggunakan 2 (dua)
variabel bebas yaitu promosi (X1) dan harga (X2).
Ada tujuh instrumen variabel promosi yaitu:
1. Promosi yang menarik di media cetak (koran,
majalah, tabloid),
2. Promosi yang menarik di media elektronik
(iklan televisi, iklan radio),
n = 99,99 dibulatkan menjadi 100 penumpang, 3. Promosi yang menarik di internet (website),
pada saat survei dibagikan 105 kuesioner
4. Promosi yang menarik di media-media
kepada penumpang dan yang dapat
informasi (poster, brosur, bilboard),
dianalisis adalah 101 kuesioner.
5. Komunikasi yang dilakukan oleh maskapai
Keterangan : n adalah jumlah sampel, N Lion Air meyakinkan untuk melakukan
merupakan jumlah populasi (jumlah penumpang pembelian tiket pesawat,
yang berangkat dari Bandar Udara Radin Inten
6. Lion Air sering mengadakan acara/event
II Lampung) dan e adalah persentase toleransi
khusus kepada pelanggan,
kesalahan sebesar 10%.
7. Mudah mendapatkan informasi tentang
Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel maskapai Lion Air.
Empat instrumen variabel harga yaitu:
Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang
1. Harga tiket maskapai Lion Air sesuai dengan
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
kemampuan/ daya beli,
adanya variabel bebas [17]. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah keputusan membeli tiket 2. Harga tiket maskapai Lion Air sesuai dengan
maskapai penerbangan Lion Air (Y). Terdapat 7 layanan yang diberikan,
3. Harga tiket maskapai Lion Air lebih ekonomis

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 127
Jakarta, Sitti Subekti
dibandingkan dengan maskapai lainnya, Metode Analisis Data
4. Maskapai Lion Air selalu memberikan diskon Data penelitian dianalisis dengan uji validitas dan
/ harga promo yang menarik. uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji model, serta
uji hipótesis dengan uji t.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan
Uji Validitas
cara sebagai berikut:
Validitas adalah tingkat ketepatan alat ukur
1. Kuesioner penelitian tentang arti atau isi yang sebenarnya
Merupakan teknik pengumpulan data yang diukur [18]. Uji validitas dilakukan untuk melihat
dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar seberapa jauh ketepatan dalam penggunaan
pertanyaan-pertanyaan yang tertulis kepada pernyataan maupun pertanyaan di dalam kuesioner
responden untuk dijawab. Kuesioner didesain untuk memperoleh data primer. Uji validitas dalam
guna memperoleh data yang dibutuhkan penelitian ini dilakukan dengan program SPSS
dan disebarkan kepada penumpang/calon versi 22 dengan metode korelasi Pearson.
penumpang pesawat Lion Air rute Lampung- Uji Reliabilitas
Jakarta. Untuk itu daftar pertanyaan disusun
berdasarkan hal-hal yang telah ditentukan Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat
sehingga pertanyaan tidak menyimpang dari ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan
tujuan penelitian dan disebarkan sesuai dengan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama
jumlah sampel yang telah ditentukan. [15]. Uji reliabilitas instrument dalam penelitian
ini digunakan formula koefisien Alpha Cronbach.
Daftar pertanyaan tersebut adalah untuk
Hal ini berarti bahwa instrument dapat digunakan
mengetahui persepsi responden pada pengaruh
sebagai pengumpul data yang handal, jika telah
promosi dan harga terhadap keputusan membeli
memiliki koefisien reliabilitas lebih besar atau
tiket pesawat. Skala Likert 5 digunakan untuk
sama dengan 0,6 [19].
menilai persepsi penumpang dalam kuesioner
penelitian. Penilaian sangat setuju dengan Uji Asumsi Klasik
angka 5, setuju dengan angka 4, netral diberi
nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian
tidak setuju diberi nilai 1. ini terdiri dari 4 (empat) pengujian yaitu:

2. Observasi 1. Uji Normalitas Residual


Teknik pengumpulan data yang dilakukan Uji normalitas dengan histogram dan Normal
untuk mendapatkan data-data tambahan dalam P-Plot diagram dari hasil output SPSS versi
melengkapi data kuesioner, peneliti melakukan 22. Cara normal probability plot lebih andal
observasi pada pelayanan penerbangan oleh daripada grafik histogram karena cara ini
maskapai Lion Air di Bandar Udara Radin Inten dilakukan dengan membandingkan data riil
II Lampung. dengan data distribusi normal (otomatis oleh
komputer) secara komulatif [20]. Bila grafik
3. Studi Literatur histogram terdapat garis kurva normal berarti
data berdistribusi normal, sedangkan dalam
Pada metode pengumpulan data ini, peneliti normal probability plots terdapat garis atau
mempelajari dan mengumpulkan data yang titik-titik yang mengikuti garis diagonal [20].
diperlukan dengan membaca buku-buku,
peraturan-peraturan, perundangan-undangan, 2. Uji Multikolinearitas
jurnal, majalah dan bahan bacaan lainnya dari Model regresi yang baik seharusnya tidak
sumber yang relevan dengan masalah penelitian. memiliki korelasi antara variabel bebas. Uji
multikolinearitas dilakukan dengan melihat
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan

128 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


tolerance. Apabila nilai VIF < 10 dan tolerance 2. Uji Parsial (Uji t)
> 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas, tapi Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk
jika VIF >10 dan tolerance <0,1 berarti terjadi menguji bagaimana pengaruh masing-masing
multikolinearitas [20]. variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
3. Uji Heteroskedastisitas terhadap variabel terikatnya. Dalam Uji t, untuk
mengetahui signifikansi regresi sederhana
Uji heteroskedastisitas dengan korelasi
dibandingkan antara nilai probabilitas 0,05
Spearman’s rho yaitu mengkorelasikan
dengan nilai sig adalah sebagai berikut [16]:
variabel independen dengan nilai
unstandardized residual. Jika korelasi • Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau
antara variabel independen dengan residual sama dengan nilai probabilitas antara Sig
di dapat signifikansi lebih dari 0,05 maka atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan
dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah Ha ditolak artinya tidak signifikan.
heteroskedastisitas pada model regresi. Jika • Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau
residual mempunyai varians yang sama sama dengan nilai probabilitas antara Sig
disebut terjadi homoskedastisitas dan jika atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho diterima dan
varians tidak sama /berbeda disebut terjadi Ha ditolak artinya tidak signifikan.
heteroskedastisitas, persamaan regresi yang
baik adalah apabila residualnya tidak terjadi
3. Uji F (Simultan)
heteroskedastisitas [20].
Pengujian ini dilakukan untuk menguji
4. Uji Autokorelasi hubungan regresi secara simultan dari
Persamaan regresi yang baik adalah yang variabel-variabel dependen yang bertujuan
tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika apakah secara bersama-sama seluruh variabel
terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut independen mempunyai pengaruh yang
menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai signifikan terhadap variabel dependen (uji
prediksi [20]. Jika nilai DW diantara 1,5 F). Dasar pengambilan keputusan dalam
sampai 2,5 berarti tidak terjadi autokorelasi. pengujian simultan menurut Riduan dan
Sebaliknya apabila nilai DW di bawah -2 Kuncoro (2012) adalah sebagai berikut:
terjadi autokorelasi positif dan bila nilai DW
di atas +2 maka terdapat autokorelasi negatif • Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau
[21]. sama dengan nilai probabilitas antara Sig
atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan
Ha ditolak artinya tidak signifikan.
Uji Model • Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau
Pengujian model dalam penelitian ini dilakukan sama dengan nilai probabilitas antara Sig
dengan 3 (tiga) uji berikut ini: atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho diterima dan
Ha ditolak artinya tidak signifikan.
1. Uji Ukuran Kebaikan Model (Adj R2)
Koefisien determinasi (R square) dapat Analisis dan Pembahasan
digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan Analisis Data
variansi variabel terikat [22]. Nilai koefisien Data Bandar Udara Radin Inten II Lampung
determinasi adalah antara nol sampai satu.
data Bandar Udara terdiri dari data umum dan
Apabila nilai adjusted R square mendekati
fasilitas sisi udara dan bangunan. Data pada tabel
1 berarti variabel-variabel independen
2 menyajikan data sekunder bandar udara Radin
memberikan hampir semua informasi yang
Inten II Lampung.
dibutuhkan untuk memprediksi variasi
dependen [22].

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 129
Jakarta, Sitti Subekti
Tabel 2. Data Bandar Udara Radin Inten II Lampung Pada Tabel 3 menyajikan data fasilitas bangunan
yang dimiliki oleh Bandar Udara Radin Inten II
No Kriteria Deskripsi
Lampung.
1. Kode IATA / Kode
TGK / WICT
ICAO
2. Nama Bandar Tabel 3. Data Fasilitas Bangunan Bandar Udara Radin Inten
Bandar Udara Radin Inten II
Udara II Lampung
3. Jl. Alamsyah Ratu Prawira Negara
Alamat Km. 28 No Kriteria Deskripsi
Branti Raya, Lampung Selatan Bangunan terminal (1 & 2) 3.290 m²
4. Telepon (0721) 7697114 1. Bangunan gudang/ cargo 240 m²
5. Faksimil (0721) 7697115 2. Gedung tower 125 m²
6. Email bandararadininten2@yahoo.co.id 3. Gedung kantor 628 m²
7. Propinsi Lampung 4. Gedung pkp-pk 392 m²
8. Direktorat Jenderal Perhubungan 5. GEDUNG OPERASI (TX station,
Unit Pengelola
Udara - Kementerian NDB, DVOR/ DME, AMSC, CCR, 623 m²
Bandar Udara
Perhubungan Workshop & Pos Keamanan)
9. Kemampuan 6. Power house (i, ii, iii, iv) 498 m²
Boeing 737-Series
Operasi
7. Gedung pompa air 24 m²
10. Lokasi (Koordinat
05014’25” (S) / 115010’31” (E) 8. 50 unit / 2.606
ARP) Operasional housing

11. Elevasi 83,836 M (275,05 FT)
9. Tempat parkir dan jalan 10.733 m²
12. Jam Operasi 23.00 – 11.00 UTC
10. Jalan inspeksi 23.792 m²
13. Jarak dari Kota 28 KM dari Pusat Kota
11. Jalan operasional 18.755 m²
14. Jarak dari Ibukota
193 KM dari Kota Jakarta 12. Jembatan dan gorong-gorong 123 m’
Negara
15. Transportasi ke 13. Pagar 3.358 m’
TAXI dan Umum
Bandara 14. Taman 86.275 m²
Sumber : data sekunder, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Sumber : data sekunder, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I
Soekarno-Hatta, 2016 Soekarno-Hatta, 2016

Gambar 2 menyajikan data fasilitas sisi udara


yang dimiliki oleh Bandar Udara Radin Inten II Data Karakteristik Penumpang
Lampung. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal
23 sampai 26 November 2016, di terminal
penumpang Bandar Udara Radin Inten II
Lampung. Pelaksanaan survei untuk mendapatkan
data persepsi penumpang pesawat maskapai Lion
Air Rute Lampung-Jakarta di Bandar Udara Radin
Inten II Lampung dengan 105 responden yang
bersedia mengisi kuesioner, namun yang dapat
dianalisis berjumlah 101 kuesiner. Data tersebut
terdiri dari data karakteristik penumpang, persepsi
promosi dan persepsi pembelian tiket pesawat.

Sumber : data sekunder, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Data karakteristik responden ini menunjukkan
Soekarno-Hatta, 2016 pengelompokan tingkat keragaman penumpang
Gambar 2. Data Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara radin angkutan udara yang dijadikan sebagai responden
Inten II Lampung di bandar udara Radin Inten II Lampung. Data ini
terdiri dari data jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan, pendapatan atau penghasilan responden
per bulan dan keperluan perjalanan, frekuensi

130 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


perjalanan dalam 1 tahun dan cara mendapatkan
tiket pesawat. Rincian dari karakteristik
penumpang tersebut adalah sebagai berikut:

Jenis Kelamin
Berdasarkan distribusi jenis kelamin responden
penumpang pengguna bandar udara diperoleh data
bahwa 51 orang responden pria dan 50 responden
wanita. Distribusi jenis kelamin penumpang dapat Sumber: data diolah
dilihat pada gambar 3. Gambar 5. Jenis Pekerjaan Responden

Pendapatan Responden
Sumber: data diolah Berdasarkan kuesioner diperoleh data bahwa
Gambar 3. Jenis Kelamin Responden responden berpendapatan kurang dari Rp. 3 jt,
sebanyak 20 orang. Responden dengan pendapatan
Tingkat Pendidikan Rp. 3 jt – 5 jt, sebanyak 56 orang, dan 25 orang
Dalam pengisian kuesioner terhadap tingkat dengan responden pendapatan diatas Rp. 5 jt.
pendidikan terbagi atas 5 jenjang pendidikan Rincian karakteristik penumpang berdasarkan
mulai dari tingkat SLTA sampai dengan S2 pendapatan dapat dilihat pada gambar 6.
keatas. Berdasarkan distribusi berdasarkan tingkat
pendidikan responden penumpang pengguna
jasa bandar udara diperoleh data bahwa 33 orang
responden pendidikan SLTA, 28 orang pendidikan
DIII, 30 orang pendidikan DIV/ Strata I, dan 9
orang pendidikan Strata 2 dan 1 orang lain-lainya,
seperti dalam gambar 4.

Sumber: data diolah


Gambar 6. Pendapatan Responden

Frekuensi Perjalanan dalam 1 Tahun


Berdasarkan frekuensi penerbangan dalam 1 tahun,
diketahui bahwa terdapat 57 orang melakukan
perjalanan kurang dari 5 kali dalam setahun,
38 orang melakukan perjalanan antara dari 5
Sumber: data diolah
kali sampai 10 kali dalam setahun dan 6 orang
Gambar 4. Tingkat Pendidikan Responden
melakukan perjalanan lebih dari dari 10 kali dalam
Pekerjaan setahun. Rincian data frekuensi penerbangan
Berdasarkan distribusi berdasarkan pekerjaan dalam setahun dapat dilihat pada gambar 7.
responden penumpang pengguna jasa bandar
udara diperoleh data bahwa 15 orang responden
pekerjaan TNI/POLRI/PNS, 48 orang pekerjaan
pegawai swasta/BUMN, 29 orang pekerja
wiraswasta dan 9 orang pekerjaan lain-lain, dapat
dilihat pada gambar 5.

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 131
Jakarta, Sitti Subekti
Berdasarkan gambar 2 sampai gambar 8, dapat
diketahui bahwa karakteristik penumpang
maskapai penerbangan Lion Air di Bandar Udara
Radin Inten II Lampung paling banyak berjenis
kelamin pria, berpendidikan SMA, mempunyai
pekerjaan swasta/BUMN, berpenghasilan antara 3
sampai 5 juta, dengan frekuensi perjalanan kurang
dari 5 kali dalam setahun, perjalanan dalam rangka
bisnis dan mendapatkan tiket secara online.
Sumber : data diolah
Gambar 7. Frekuensi Perjalanan Responden Dalam Setahun
Uji Validitas
Keperluan/ Tujuan Perjalanan Tabel 4 menyajikan uji validitas pada instrumen
Berdasarkan maksud/tujuan perjalanan responden Variabel Promosi (X1), Harga (X2) dan Keputusan
penumpang pesawat Lion Air diketahui bahwa membeli tiket penerbangan Lion Air (Y) rute
28 orang melakukan perjalanan dinas/bekerja, Lampung-Jakarta.
39 orang melakukan perjalanan bisnis, 14 orang
melakukan perjalanan wisata/liburan, dan 20 Tabel 4. Uji Validitas Pada Instrumen Variabel Promosi (X1),
orang melakukan perjalanan keperluan keluarga. Harga (X2) Dan Keputusan Membeli Tiket (Y)
Rincian data karakteristik tujuan perjalanan dapat Instrumen
Koefisien
dilihat pada gambar 8 berikut ini. Variabel Korelasi Keterangan
Variabel
Pearson
Promosi (X1) PR1 0,769** Valid
PR2 0,803** Valid
PR3 0,754**
Valid
PR4 0,770**
Valid
PR5 0,808** Valid
PR6 0,807**
Valid
PR7 0,807** Valid
Harga (X2) HR1 0,786**
Valid
HR2 0,857** Valid
Sumber: data diolah
HR3 0,798**
Valid
Gambar 8. Keperluan Perjalanan
HR4 0,818** Valid
Cara Mendapatkan Tiket Keputusan Membeli KB1 0,710**
Valid
Tiket (Y) KB2 0,736**
Valid
Berdasarkan data responden, 63 orang mendapatkan
tiket secara online, 33 orang mendapatkan tiket KB3 0,771** Valid

melalui agen travel, dan 5 orang mendapatkan tiket KB4 0,743**


Valid
KB5 0,696** Valid
dengan cara lain-lain. Rincian data karakteristik
KB6 0,737**
Valid
cara mendapatkan tiket pesawat dapat dilihat pada
KB7 0,759** Valid
gambar 9.
Sumber: data primer diolah, 2017, output SPSS 22, **signifikan
pada level 1%

Dari hasil uji validitas dapat dilihat nilai


signifikansi antara tiap atribut dengan skor total.
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa untuk
variabel X1, X2, dan Y semua item mempunyai
nilai signifikansi pada level 1%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semua instrumen yang
Sumber: data diolah
digunakan dalam penelitian ini bernilai valid.
Gambar 9. Cara mendapatkan Tiket

132 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


Uji Reliabilitas

Tabel 5 berikut ini menyajikan hasil pengolahan


data uji reliabilitas dengan program SPSS versi 22.

Tabel 5. Uji Reliabilitas Pada Variabel Promosi, Harga dan


Keputusan Membeli Tiket Penerbangan
Koefisien
Variabel Intrumen Cronbach’s Keterangan
Alpha Sumber: data diolah
Promosi (X1) PR1 0,885 Reliabel Gambar 10. Histogram
PR2 0,880 Reliabel
PR3 0,886 Reliabel
PR4 0,885 Reliabel
PR5 0,879 Reliabel
PR6 0,881 Reliabel
PR7 0,880 Reliabel
Harga (X2) HR1 0,805 Reliabel
HR2 0,748 Reliabel
HR3 0,804 Reliabel
HR4 0,780 Reliabel
Keputusan KB1 0,843 Reliabel Sumber: data diolah
Membeli Tiket KB2 0,841 Reliabel Gambar 11. Normal P-P Plot
KB3 0,835 Reliabel
KB4 0,843 Reliabel Uji Multikolinearitas
KB5 0,848 Reliabel
Uji dilakukan dengan nilai variance inflation
KB6 0,848 Reliabel
factor. Tabel 6 menyajikan hasil output uji
KB7 0,837 Reliabel
multikolinearitas dari SPSS versi 22.
Sumber: data primer diolah, 2017
Tabel 6. Uji Multikolinearitas Persamaan Regresi
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 5 dapat
disimpulkan bahwa nilai Alpha Cronbach untuk Model Collinearity Statistics
variabel X1, X2, dan Y bernilai di atas 0,700. Hal Tolerance VIF
ini berarti semua instrumen variabel penelitian 1 (Constant)

bersifat reliabel/ andal untuk digunakan dalam Promosi ,494 2,023


penelitian. Harga ,494 2,023
Sumber: data primer diolah, output SPSS, 2017
Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel
Uji Normalitas 6, dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk 2 (dua)
variabel promosi dan harga sebesar 2,023 (kurang
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dari 10), dan nilai tolerance sebesar 0,494 (lebih
apakah nilai residual atau errornya data dalam dari 0,100). Hal tersebut berarti antar variabel
penelitian yang digunakan memiliki distribusi bebas tidak terjadi multikolinearitas.
normal atau tidak.
Gambar 10 dan 11 menyajikan hasil pengolahan Uji Heteroskedastisitas
(output) uji normalitas residual dari program SPSS Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini
versi 22 dengan histogram dan normal P-P Plot. dilakukan dengan uji korelasi Spearman-Rho
seperti dalam Tabel 7.

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 133
Jakarta, Sitti Subekti
Tabel 7. Uji Heteroskedastisitas bahwa model persamaan regresi dapat digunakan
Correlations
untuk menguji pengaruh variabel independen
ABS_
promosi (X1) dan harga (X2) terhadap variabel
Promosi Harga dependen keputusan membeli tiket penerbangan
RES
Spearman’s Promosi Correlation (Y).
1,000 ,749** ,043
rho Coefficient
Sig. Uji Model (Persamaan Regresi)
. ,000 ,672
(2-tailed)
N 101 101 101 Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang
Harga Correlation terdiri dari promosi dan harga terhadap keputusan
,749** 1,000 -,106
Coefficient membeli tiket penerbangan digunakan persamaan
Sig.
,000 . ,291 regresi yaitu: Y = a + ß1X1 + ß2X2 + e. Uji model
(2-tailed)
persamaan regresi dilakukan dengan uji kebaikan
N 101 101 101
model (Adj R2), uji t (parsial), dan uji F (simultan).
ABS_RES Correlation
,043 -,106 1,000
Coefficient
Uji Kebaikan Model (Adj R2)
Sig.
,672 ,291 .
(2-tailed) Berdasarkan hasil pengolahan data/output SPSS
N 101 101 101 pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai R square
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). adjusted adalah 0,616. Hal ini menunjukkan
Sumber: output SPSS, 2017 hubungan Hal ini berarti sebesar 61.6% keragaman
keputusan membeli tiket penerbangan disebabkan
Berdasarkan hasil uji pada Tabel 7 di atas dapat oleh promosi dan harga, sedangkan sisanya
diketahui bahwa nilai Signifikansi variabel promosi sebesar 38.4% disebabkan oleh variabel lain di
dan harga dengan ABS_RES sebesar 0,672 dan luar penelitian ini.
0,291. Semua variabel tersebut mempunyai nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Tabel 9 menyajikan koefisien dari persamaan
tidak terdapat heteroskedastisitas. regresi yang menunjukkan pengaruh 2 variabel
bebas (promosi dan harga) terhadap variabel
Uji Autokorelasi terikat (keputusan membeli tiket penerbangan).
Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin- Tabel 9. Koefisien Masing-Masing Variabel Penelitian
Watson. Tabel 8 di bawah ini menyajikan hasil uji
Unstandardized Standardized
autokorelasi dengan Durbin-Watson pada program Coefficients Coefficients
SPSS 22. Std.
Model B Error Beta t Sig.
Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson 1 (Constant) 1,415 2,055 ,688 ,493
Model Summary b Promosi ,371 ,093 ,355 3,987 ,000
R Adjusted Std. Error of Durbin- Harga 1,020 ,185 ,491 5,518 ,000
Model R Square R Square the Estimate Watson a. Dependent Variable: Keputusan Membeli
1 ,785a ,616 ,608 3,154 1,824 Sumber : data primer diolah, output SPSS, 2017
a. Predictors: (Constant), Harga, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan Membeli Pada tabel koefisien ini dapat diperoleh persamaan
Sumber: data primer diolah, output SPSS, 2017 regresi sebagai berikut:
Keputusan Membeli Tiket Penerbangan (Y) =
Berdasarkan tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa 1,415 + 0,371 Promosi (X1) + 1,020 Harga (X2)
nilai DW sebesar 1,824. Jika nilai DW diantara + e.
1.5 sampai 2.5 berarti tidak ada autokorelasi [21]. Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui berikut: konstanta sebesar 1,415 menyatakan
bahwa tidak terdapat autokorelasi. bahwa jika tidak ada kenaikan dari variabel promosi
Berdasarkan uji asumsi klasik dapat diketahui (X1) dan harga (X2) maka nilai variabel keputusan

134 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


membeli tiket (Y) adalah 1,415. Koefisien regresi bahwa harga (X2) berpengaruh signifikan
ganda sebesar 0,371 dan 1,020 menyatakan bahwa positif terhadap keputusan membeli tiket
setiap penambahan (tanda +) satu skor nilai penerbangan (Y), sehingga hipotesis kedua
promosi dan harga akan memberikan kenaikan dalam penelitian ini diterima.
sebesar 0,371 dan 1,020.
Uji F (Simultan)
Uji Hipotesis (Uji t)
Hasil uji F pada persamaan regresi disajikan pada
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tabel 10 berikut ini.
pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial. Hal ini dilakukan dengan Tabel 10. Hasil Uji F
membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan ANOVAa
dengan alpha 0,05 atau dengan membandingkan Sum of Mean
Model df F Sig.
t hitung dengan t tabel dan dilihat juga dari nilai b Squares Square
(Ramadina, 2013). 1 Regres-
1561,589 2 780,794 78,508 ,000b
sion
Residual 974,649 98 9,945
Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari:
Total 2536,238 100
1. Promosi (X1) berpengaruh terhadap keputusan a. Dependent Variable: Keputusan Membeli
membeli tiket penerbangan (Y). b. Predictors: (Constant), Harga, Promosi
Berdasarkan hasil uji t (tabel coefficients) pada Sumber: data primer diolah, output SPSS, 2016
persamaan model regresi dapat disimpulkan
Berdasarkan Tabel 10 hasil uji F (ANOVA) di atas
bahwa nilai t hitung sebesar 3,987 tingkat
diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 78,508
signifikansi 0.000 (kurang dari taraf nyata 5%)
dengan signifikansi p-value sebesar 0,000 yang
maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat
lebih kecil dari taraf nyata 5%. Oleh sebab itu
kepercayaan 95% pengaruh promosi terhadap
dapat disimpulkan dengan tingkat kepercayaan
keputusan membeli tiket penerbangan (Y)
95% bahwa terdapat pengaruh bersama-sama
signifikan. Selanjutnya untuk melihat apakah
(simultan) yang signifikan antara variabel promosi
arahnya positif atau negatif dilihat dari koefisien
dan harga terhadap keputusan membeli tiket
β, pada tabel 9 dapat diketahui bahwa koefisien
maskapai penerbangan Lion Air Rute Lampung-
β promosi positif sebesar 0.371. Hal ini
Jakarta. Dengan demikian berarti hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa promosi (X1) berpengaruh
dalam penelitian ini dapat diterima.
signifikan positif terhadap keputusan membeli
tiket penerbangan (Y), sehingga hipotesis
Analisis dan Pembahasan
pertama dalam penelitian ini diterima.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
2. Harga (X2) berpengaruh terhadap keputusan hipotesis pertama (H1) diterima dan promosi
membeli tiket penerbangan (Y). berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan
Berdasarkan hasil uji t (tabel coefficients) membeli tiket penerbangan. Hal ini menunjukkan
persamaan model regresi pada tabel 9 dapat hubungan antara promosi searah dengan keputusan
disimpulkan bahwa nilai t hitung sebesar 5,518 membeli tiket penerbangan. Semakin tinggi/
tingkat signifikansi 0.000 (kurang dari taraf banyak promosi yang dilakukan oleh maskapai
nyata 5%) maka dapat disimpulkan bahwa penerbangan maka keputusan membeli tiket
dengan tingkat kepercayaan 95% pengaruh penerbangan oleh penumpang akan meningkat.
harga terhadap keputusan membeli tiket Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini sejalan
penerbangan signifikan. Selanjutnya untuk dengan penelitian yang dilakukan oleh Muanas
melihat apakah arahnya positif atau negatif dan Suhermin (2014), yang menyatakan bahwa
dilihat dari koefisien β, pada tabel 9 dapat promosi mempunyai pengaruh positif signifikan
diketahui bahwa koefisien β harga bernilai terhadap keputusan membeli mobil Suzuki pada
positif sebesar 1.020. Hal ini menunjukkan PT. Buana Indomobil Trada Surabaya Dalam

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 135
Jakarta, Sitti Subekti
penelitian Muanas dan Suhermin (2014) diketahui pembelian produk kosmetika Wardah di Kota
bahwa variabel promosi merupakan variabel yang Bangkalan Madura. Berdasarkan hasil penelian
berpengaruh paling dominan terhadap keputusan tersebut dapat diketahui bahwa harga mempunyai
pembelian. arti yang paling penting dievaluasi oleh konsumen
dalam pengambilan keputusan dalam hal cara
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa semakin
mendapatkan manfaat dan nilai dari daya belinya.
sering promosi dilakukan maka perusahaan
Penelitian ini juga mengkonfirmasi hasil penelitian
tersebut akan semakin dikenal oleh masyarakat.
Savitri (2010) yang menemukan pengaruh harga
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh maskapai
terhadap keputusan membeli tiket pesawat dan
penerbangan PT. Lion Air khususnya di wilayah
pengaruh harga dan promosi secara bersama-sama
Lampung secara tidak langsung berpengaruh
terhadap keputusan pembelian tiket. Berdasarkan
pada peningkatan penjualan tiket penerbangan.
hasil analisis data, diketahui bahwa harga tiket
Semakin banyak promosi atraktif bagi masyarakat
penerbangan yang lebih ekonomis, terjangkau
cenderung akan mendorong masyarakat setempat
sesuai pendapatan konsumen dan sering adanya
untuk membeli tiket penerbangan tersebut.
harga promo tiket penerbangan menjadi faktor
Penelitian ini juga mendukung pendapat Kotler penting sebagai dasar pertimbangan konsumen
dan Amstrong (2008) dalam Muanas dan Suhermin dalam memutuskan untuk melakukan membeli
(2014) yang menyatakan bahwa sebagaian besar tiket penerbangan pada maskapai Lion Air rute
produk dan merek yang dipromosikan bertujuan Lampung-Jakarta di Bandar Udara Radin Inten II
untuk menciptakan dan memelihara keunggulan Lampung.
pembeda (different advantage) dari apa yang
ditawarkan oleh pesaing. Penelitian ini juga Kesimpulan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Widagdo (2011), yang juga menemukan bahwa Hasil analisis yang telah dilakukan menemukan
promosi berpengaruh positif signifikan terhadap bahwa promosi dan harga memiliki nilai t hitung
keputusan membeli komputer di PT. XYZ sebesar 3,987 dan 5,518 dengan tingkat signifikansi
Palembang sebesar 48,4%. 0,000 (kurang dari taraf nyata 5%) sehingga dengan
tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh
Selanjutnya, untuk hipotesis kedua (H2) diterima signifikan dari variabel promosi (X1) dan harga (X2)
dan harga berpengaruh signifikan positif terhadap terhadap keputusan membeli tiket penerbangan
keputusan membeli tiket penerbangan. Hal ini (Y). Nilai koefisien β promosi dan harga sebesar
menunjukkan hubungan antara harga yang searah 0.371 dan 1.020. Nilai F hitung sebesar 78,508
dengan keputusan membeli tiket penerbangan. dengan signifikansi p-value sebesar 0,000 yang
Semakin ekonomis (terjangkau) harga yang lebih kecil dari taraf nyata 5% (dengan tingkat
ditawarkan oleh maskapai penerbangan maka kepercayaan 95%) diketahui terdapat pengaruh
keputusan membeli tiket penerbangan Lion Air bersama-sama (simultan) yang signifikan antara
rute Lampung-Jakarta akan meningkat. Penelitian variabel promosi dan harga terhadap keputusan
ini sesuai dengan penelitian sebelumnya membeli tiket maskapai penerbangan Lion Air rute
mengenai pengaruh harga yang positif signifikan Lampung-Jakarta. Nilai R square adjusted adalah
berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang 0.616, hal ini berarti sebesar 61.6% keragaman
dilakukan oleh Achidah, dkk (2016) dan Habibah keputusan membeli tiket penerbangan disebabkan
dan Sumiati (2016). Dalam penelitian Achidah dkk oleh promosi dan harga, sedangkan sisanya
(2016) ditemukan bahwa variabel promosi, harga sebesar 38.4% disebabkan oleh variabel lain di
dan desain dianggap penting oleh konsumen pada luar penelitian ini.
saat akan membeli sepeda motor merek Mio GT di
wilayah Waleri Kendal. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1)
Penelitian yang dilakukan oleh Habibah dan promosi berpengaruh signifikan positif terhadap
Sumiati (2016) juga menemukan bahwa secara keputusan membeli tiket penerbangan Lion Air
parsial harga berpengaruh terhadap keputusan rute Lampung-Jakarta, (2) harga berpengaruh

136 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


signifikan positif terhadap keputusan membeli Jilid 2. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo. 2002.
tiket penerbangan Lion Air Rute Lampung-Jakarta [4] Durianto. D dan C. Liana, “Analisis Efektivitas Iklan
dan (3) promosi dan harga secara bersama-sama Televisi Softener Soft & Fresh Di Jakarta dan Sekitarnya
dengan Menggunakan Consumen Decision Model”.
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap
Jurnal Ekonomi Perusahaan. 2004.
keputusan membeli tiket penerbangan Lion Air
[5] Assauri. Sofjan,  Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Rute Lampung-Jakarta. Rajawali Press. 2004.
[6] Swastha. Basu Dharmmesta dan T. Hani Handoko,
Rekomendasi Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. (2000).
antara lain:(1) pengambilan sampel dilakukan [7] Setiadi, Nugroho J, Perilaku Konsumen: Konsep dan

pada saat hari biasa, bukan pada waktu peak Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran.
Bandung: Prenada Media. (2003).
season seperti liburan anak sekolah, libur hari
[8] Savitri. Nadia Anggun, “Pengaruh Harga dan Promosi
besar keagamaan, maupun hari libur nasional, dan terhadap Keputusan Pembelian Tiket pada PT. Garuda
(2) pengambilan sampel dilakukan terhadap semua Indonesia Branch Office Semarang”,  Undergraduate
kelas penerbangan tanpa membedakan penumpang thesis, FISIP Universitas Diponegoro. 2010. 
bisnis maupun ekonomi. [9] Herliyana, “Pengaruh Harga Tiket Online dan Pelayanan

Untuk dapat menyempurnakan penelitian ini, maka Terhadap Keputusan Menggunakan Transportasi
Pesawat Terbang Lion Air”. Skripsi. Jurusan Manajemen.
penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan (1) Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. 2013.
menambahkan variabel lainnya misalnya kualitas [10] Handayani. Tri Hastuti, “Pengaruh Kualitas Pelayanan
pelayanan, (2) memilih sampel penelitian dari Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Maskapai
maskapai penerbangan lain, (3) membedakan Penerbangan Garuda Indonesia Di Kota Solo”, 2013.
kelas penerbangan bisnis atau ekonomi, dan (4) di akses pada www.eprint.ums.ac.id. Naskah publikasi,
pengambilan sampel pada waktu peak season. tanggal 10 November 2016. Pukul 09.15 WIB.
[11] Sitanggang. Friendly Bakhtiar Hussein, “Pengaruh
harga, kualitas pelayanan, dan kepercayaan terhadap
keputusan pembelian tiket pesawat pada bisnis online
Ucapan Terima Kasih PT. MMBC Tur dan Travel”, 2014. www.journal.bakrie.
ac.id. Vol 2, No 04 (2014) diakses pada 3 Februari 2017
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan pada pukul 15.00 WIB.
terima kasih kepada Kepala Pusat Litbang
[12] Muanas dan Suhermin. Ahmad dan Suhermin,
Transportasi Udara atas perkenan dan arahan “Pengaruh Produk, Harga Dan Promosi Terhadap
dalam penyelesaian penelitian, Kepala Bandar Keputusan Pembelian Mobil Buana Indomobil Trada”.
Udara Radin Inten II Lampung atas perkenan ijin Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, Vol. 3 No. 12, 2014.
melakukan pengambilan sampel penelitian, Ibu [13] Achidah. Nur. M. Mukery Warso dan Leonardo Budi
Dewi Agustina atas bantuan selama pelaksanaan Hasiloan, “Pengaruh Promosi, Harga Dan Desain
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio
survei lapangan, Bapak Wahyoe dan Dyas Yusnanto
GT (Study Empiris Pada Produk Yamaha Mio GT Di
yang telah membantu dalam penyebaran kuesioner Waleri-Kendal)”. Journal Of Management, Vol 2 No. 2
penelitian, Ibu Dina Yuliana atas bimbingan dalam Maret, 2016.
penulisan laporan penelitian, dan pihak-pihak lain [14] Habibah. Ummu Dan Sumiati, “Pengaruh Kualitas
yang tidak dapat disebut satu per satu yang telah Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
membantu dalam penelitian ini. Produk Kosmetik Wardah Di Kota Bangkalan Madura”.
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol 1 No. 1 Maret, 2016.
[15] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
Daftar Pustaka R & D. Bandung: Alfabeta, 2011.
[1] Profil Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, [16] Riduan dan Akdon, Rumus dan Data Dalam Analisis
Direktorat Jenderal Perhubungan. Jakarta, Edisi 36 Statistika, Bandung : Penerbit Alfabeta, 2007.
April 2016.
[17] Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-22.
[2] Hasan. Ali, Marketing. Cetakan 1. Yogyakarta: Media Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013.
Pressindo. 2008.
[18] Sekaran. Uma., R. Bougie. Reseach Method For
[3] Kotler. Philips. Alih bahasa Hendra Teguh, Ronny A. Business. A skill Building Approach. John Wiley and
Rusli, dan Benyamin Molan, Manajemen Pemasaran. Sons Singapore. 2010.

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 137
Jakarta, Sitti Subekti
[19] Hair. J.F, Research Methods For Business. Chichester : [23] Riduan dan Kuncoro, Engkos. Achmad. Cara
John Wiley, 2010. Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis
[20] Sunyoto. Danang. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jalur). Cetakan keempat. Bandung: Penerbit Alfabeta,
Yogyakarta : Media Pressindo. 2009. 2012.
[21] Ghazali. Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariat [24] Kotler, P dan G. Amstrong. Manajemen Pemasaran.
Dengan Menggunakan Program SPSS, Universitas Edisi Ketiga Belas. Jilid Dua.Penerbit : Erlangga.
Gajah Mada Press, Yogyakarta. Jakarta.
[22] Ramadina. Westhi, “Pengaruh Partisipasi Anggaran [25] Widagdo. Herry. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan
Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Gaya Dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli
Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Sebagai Komputer Pada PT. XYZ Palembang”. Forum Bisnis
Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Satuan Kerja Dan Kewirausahaan. Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol 1.
Perangkat Daerah Kota Payakumbuh)”, 2013. Diakses No. 1 September. 2011.
pada www.ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/
article/download/50/38. Tanggal 27 Juni 2016 pukul
08.00 WIB.

138 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017


Lampiran
Tabel L1. Penelitian Terdahulu Terkait Promosi, Harga dan Keputusan Pembelian

Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel penelitian Hasil penelitian


Savitri (2010)  Pengaruh Harga dan Promosi Harga (X1) Ada pengaruh harga terhadap
terhadap Keputusan Pembelian Tiket Promosi (X2) keputusan membeli tiket pesawat, dan
pada PT. Garuda Indonesia Branch Keputusan membeli tiket ada pengaruh harga dan promosi secara
Office Semarang (Y) bersama-sama terhadap keputusan
pembelian tiket.
H e r l i y a n a Pengaruh Harga Tiket Online dan Harga (X1), pelayanan terdapat pengaruh harga dan pelayanan
(2013) Pelayanan Terhadap Keputusan (X2) dan keputusan yang positif dan signifikan terhadap
Menggunakan Transportasi Pesawat pembelian (Y) keputusan menggunakan transportasi
Terbang Lion Air pesawat terbang Lion Air baik secara
parsial maupun simultan
H a n d a y a n i Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga (X1), variabel harga, tangible, reliability,
(2013) Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Tangible (X2), reliability responsivenes, assurance, dan emphaty
Maskapai Penerbangan Garuda (X3), responsiveness berpengaruh signifikan terhadap
Indonesia Di Kota Solo (X4), kepuasan pelanggan
assurance (X5),
emphaty (X6),
kepuasan pelanggan (Y)
S i t a n g g a n g Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan, Harga (X1), Kualitas Harga memiliki pengaruh negatif tidak
(2014) Dan Kepercayaan Pada Keputusan pelayanan (X2) signifikan, kualitas pelayanan dan
Pembelian Tiket Pesawat Kepercayaan (X3) kepercayaan memiliki pengaruh positif
Keputusan membeli tiket signifikan
(Y)
Muanas dan Pengaruh Produk, Harga Dan Pro- Produk (X1) Produk, harga
S u h e r m i n , mosi Terhadap Keputusan Pembelian Harga (X2) Dan promosi berpengaruh signifikan
2014 Mobil Buana Indomobil Trada Promosi (X3) terhadap keputusan pembelian,
Keputusan Pembelian dan
(Y) variabel
produk merupakan variabel
yang berpengaruh paling dominan
terhadap keputusan pembelian mobil
Suzuki di PT. Buana Indomobil Trada
Achidah, dkk Pengaruh Promosi, Harga, dan De- Promosi (X1) Semua variabel independen (promosi,
(2016) sain Terhadap Keputusan Pembelian Kualitas pelayanan Har- harga dan desain) mempunyai
Sepeda Motor Mio GT ga (X2) pengaruh positif terhadap variabel
Desain (X3) dependen (keputusan pembelian)
Keputusan Pembelian
(Y)
Habibah dan Pengaruh Kualitas Produk Dan Har- Kualitas Produk (X1) Variabel kualitas produk dan
Sumiati (2016) ga Terhadap Keputusan Pembelian Harga (X2) harga berpengaruh pada keputusan
Produk Kosmetik Wardah Di Kota Keputusan Pembelian pembelian dan kualitas produk
Bangkalan Madura (Y) mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap keputusan pembelian

Sumber : literatur

Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Tiket Maskapai Penerbangan Lion Air Rute Lampung- 139
Jakarta, Sitti Subekti
Halaman ini sengaja dikosongkan

140 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 2017

You might also like