You are on page 1of 11

BAB SATU

PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis memaparkan hal-hal pokok yang berkaitan dengan

pendahuluan, latar belakang masalah, pokok masalah penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, pentingnya penelitian, pembatasan penulisan, hipotesis penelitian,

paradigma penelitian, metode penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.

Latar belakang masalah

Doktrin baptisan banyak sekali berkembang, apalagi sifatnya kontemporer.

Sebab konsep yang dirumuskan muncul dari persfektif tertentu yang diwarnai oleh

latar belakang teologi dan isu tertentu juga. Pandangan yang berbeda yang

mengakibatkan adanya pertikaian-pertikaian dan perpecahan gereja. Gereja masakini

tentunya sangat variatif dalam melaksanakan baptisan.

Baptisan adalah salah satu upacara sakramen Kristen yang sudah menjadi

bagian penting dari gereja-gereja di dunia pada umumnya. Gereja Roma Katolik yang

sepenuhnya gereja sakramentarian menganggap sakramen baptisan adalah pelengkap

dari keselamatan manusia karena anugerah tidak dapat diterima tanpa sakramen.1

Kaum Reformed dan beberapa denominasi Injili lainnya percaya bahwa sakramen

baptisan air merupakan tanda kelahiran baru atau tanda seseorang telah menerima

pengampunan dosa oleh karya Kristus di atas kayu salib,2 tetapi Allah dalam

kedaulatannya dapat memberikan keselamatan tanpa sakramen tersebut.3

1
Charles F. Baker, A Dispensational Theology (Jakarta: Pustaka Alkitab Anugerah, 2009), 711
2
http://www.grii-jogja.org/sakramen-baptisan-19-agustus-2018/, diakses pada tanggal 10
Agustus 2019 pukul 01.35.
3
Charles F. Baker, A Dispensational Theology, 711
Ada tiga macam baptisan yang dikenal oleh orang Kristen kebanyakan, yaitu

Baptisan Air, Baptisan Roh dan Baptisan Api sesuai dengan Matius 3:11.4 Namun

dalam pemahaman orang-orang Kristen awam mereka mengenal baptisan itu identik

dengan air. Menurut Baker ada sekitar 12 baptisan yang disebutkan dalam Alkitab baik

yang bersifat rohani maupun upacara.5 Ada yang menyebut 7 baptisan dan ada yang

menyebut 9 baptisan. 6

Rasul Paulus dalam 1 Korintus 12:13 mencatat bahwa “... dalam satu Roh kita

semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang

merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh” Mengenai Baptisan Roh Kudus Matius

3:11 mencatat “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia

yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak

melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan

api.” Dari dua ayat ini jelas kita mendapatkan perbedaan diantara keduanya, dalam

Matius 3:11 Yesus Kristus disana sebagai pembaptis, dan Roh Kudus sebagai

elemennya. Sedangkan dalam 1 Korintus 12:13, Roh Kudus merupakan oknum

pembaptis, ke dalam Tubuh Kristus.

Banyak orang menghubungkan baptisan roh dalam 1 Korintus 12:13 ini dengan

Matius 3:11 dan peristiwa pencurahan Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2.

Mengenai 1 Korintus 12:13 ia menulis:

Baptized into one body - Many suppose that there is reference here to the
ordinance of baptism by water. But the connection seems rather to require us
to understand it of the baptism of the Holy Spirit Mat_3:11; and if so, it means,
that by the agency of the Holy Spirit, they had all been suited, each to his
appropriate place, to constitute the body of Christ - the church. If, however, it
refers to the ordinance of baptism, as Bloomfield, Calvin, Doddridge, etc.
suppose, then it means, that by the very profession of religion as made at
baptism, by there being but one baptism Eph_4:5, they had all professedly

4
http://christgod.blogspot.com/2007/06/ada-tiga-macam-baptisan-baptisan-air.html, diakses
pada 12 Agustus 2019 pukul 01:53.
5
Charles F. Baker, A Dispensational Theology, 712-714.
6
https://strivingfortruth.com/7-baptisms-bible/, diakses pada 12 Agustus 2018 pukul 11:44.
become members of one and the same body. The former interpretation,
however, seems to me best to suit the connection.

Disini Barnes menghubungkan baptisan Roh Kudus dalam 1 Korintus 12:13

dengan baptisan Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2. Dan ia merujuk juga pada

Gereja Tubuh Kristus. Berikut ini pernyataan kontradiktif dari Baker:

There is nothing stated or even implied in the account of the Pentecostal Spirit
baptism about the formation of a Body in which there was neither Jew nor
Gentile. As a matter of fact, only Jews received this baptism at Pentecost. There
is no record of a Gentile even being saved until some eight years later. These
believing Jews at Pentecost did not lose their identity with Israel. They
continued daily in the temple. There was no indication of any departure from
the clearly outlined plan for the establishment of Israel in the messianic
Kingdom as revealed in the Old Testament prophets. What a difference we find
when we come to Paul. There Israel has been cast aside and the kingdom hopes
have been deferred. God has inaugurated an entirely new and different
dispensation. It is no longer an earthly kingdom, but a heavenly Body which is
in view. It is no longer the Jew first, and then the Gentile being blessed through
the Jew; for in this new Body there is neither Jew nor Gentile. And the point
which is especially germane to our present discussion is the one and only thing
which is accomplished by the Spirit's baptism of which Paul speaks -- we are
put into that Body and are made members of that Body in particular.

Dari beberapa pernyataan diatas terlihat bahwa ada kontradiksi antara baptisan

Roh Kudus dalam Matius 3:11 beserta Kisah Para Rasul 2 dan baptisan Roh Kudus

yang dimaksud Rasul Paulus dalam 1 Korintus 12:13.

Gereja Alkitab Anugerah adalah gereja yang menganut paham Injili,

Fundamental, serta Dispensasional. Gereja ini berdiri sejak 27 Juni 1979 melalui

gerakan-gerakan penginjilan dan pos-pos Pemahaman Alkitab. Di kalangan Kristen di

Indonesia, GAA tergabung di barisan kaum Injili dan termasuk anggota Persekutuan

Injili Indonesia (PII) sekarang dikenal dengan Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili

Indonesia (PGLII). Pelayanan GAA berfokus pada penginjilan dan pengajaran doktrin
alkitabiah dengan prinsip Righly Dividing The Word of Truth yaitu membagi Alkitab

dengan baik dan benar. 7

Sejalan dengan visi dan misi GAA, GAA Jemaat “Solafide” Balikpapan

melayani melalui pengajaran-pengajaran doktrinal yang menguatkan iman jemaat-

jemaat yang dilayani. Pdt. Andarias Sandero, S.Th adalah gembala sidang gereja

tersebut. Selain kebaktian umum minggu pagi, kebaktian pemuda, kebaktian

keputraan, kebaktian keputrian, kebaktian keluarga besar, Pdt. Sandero juga mengaku

melakukan pelayanan pos-pos Pemahaman Alkitab hampir setiap hari dari rumah ke

rumah jemaat. Hal ini ia lakukan selain dalam rangka perkunjungan jemaat, juga dalam

rangka memupuk pertumbuhan rohani dan iman jemaat melalui pengajaran-

pengajaran Firman Tuhan secara intensif.

Namun mengenai hal baptisan Roh Kudus, Pdt. Sandero mengakui bahwa

dalam interaksi-interaksi yang terjadi dalam pos-pos PA yang ia lakukan ia

menemukan bahwa masih ada jemaat-jemaat yang memiliki persepsi bahwa baptisan

Roh Kudus dalam Matius 3:11 dan Kis. 2 masih relevan bagi jemaat Gereja Tubuh

Kristus pada masa ini dan tentunya bagi mereka juga.8

Dari permasalahan tersebut maka penulis akan mengadakan penelitian dengan

judul “KONSEP BAPTISAN ROH KUDUS KE DALAM GEREJA TUBUH

KRISTUS DAN RELEVANSINYA BAGI JEMAAT GEREJA ALKITAB

ANUGERAH “SOLAFIDE” BALIKPAPAN.

7
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Alkitab Anugerah, diakses pada 13
Agustus 2019.
8
Wawancara dengan Pdt. Andarias Sandero selaku Gembala Sidang GAA “Solafide”
Balikpapan”, 11 Agustus 2019 pukul 14.34.
Pokok masalah penelitian

Pokok masalah penelitian yang akan diteliti adalah mengenai konsep baptisan

Roh Kudus ke dalam Gereja Tubuh Kristus dan relevansinya bagi jemaat.

Rumusan masalah

Perumusan masalah menyangkut pokok-pokok yang akan dibahas dalam

tulisan ini adalah sebagai berikut:

Pertama, apa itu baptisan?

Kedua, bagaimana konsep baptisan Roh Kudus ke dalam Gereja Tubuh Kristus?

Ketiga, apa itu relevan bagi jemaat?

Tujuan penulisan

Sesuai judul yang penulis angkat, maka tujuan penulisan yang ingin dicapai

adalah:

Pertama, untuk memahami apa itu baptisan.

Kedua, untuk memiliki konsep yang benar tentang baptisan Roh Kudus ke dalam

Tubuh Kristus

Ketiga, untuk memberikan kontribusi pengetahuan dan pemahaman mengenai

relevansi baptisan Roh Kudus ke dalam terhadap jemaat Tubuh Kristus.

Pentingnya penelitian

Pertama, bagi disiplin ilmu, sebagai tambahan untuk perpustakaan dalam bidang

sistematika

Kedua, bagi jemaat agar dapat memahami konsep Baptisan Roh Kudus ke dalam

Tubuh Kristus.
Ketiga, bagi pembaca secara umum dan jemaat GAA “Solafide” Balikpapan secara

khusus agar dapat memahami apakah baptisan

Pembatasan Penulisan

Di dalam penulisan ini penulis membatasi pembahasan yang berkenaan dengan

Baptisan Roh Kudus ke dalam Gereja Tubuh Kristus berdasarkan surat-surat Rasul

Paulus dan relevansinya bagi jemaat di Gereja Alkitab Anugerah “Solafide”

Balikpapan.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan sistematika melalui studi kepustakaan dan penelitian

lapangan dengan metode wawancara.

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.9 Cara sistematis dan berpikir

secara baik untuk mendapatkan tujuan, ataupun memecahkan suatu masalah; cara

untuk memperjelas materi yang disampaikan.

Prosedur dalam melaksanakan metode tersebut:

Pertama, Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan adalah kegiatan yang

diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utama yaitu

mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis.10

Kedua, Penelitian Lapangan. Penelitian lapangan adalah usaha seseorang yang

dilakukan secara sistematis mengikuti aturan metodologi misalnya observasi secara

9
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 157.
10
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, 33.
sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan

gejala yang ada.11

Definisi istilah

Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai definisi istilah yang akan dibahas

dalam skripsi ini.

Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konsep diartikan sebagai rancangan

kasar dari sebuah tulisan; atau ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa

konkret.12 Bahri berpendapat konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek

yang mempunyai ciri yang sama.13 Aristoteles dalam bukunya “The classical theory

of concepts” mendefinisikan konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan

pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.14 Jadi konsep adalah ide dari

satuan arti yang mewakili objek mempunyai ciri yang sama serta penyusun utama

sebuah pengetahuan.

Baptisan Roh Kudus

Kata Baptisan dalam bahasa Yunani yaitu "Bapto" artinya "mencelupkan di

dalam atau dibawah" atau bisa juga berarti mencelupkan bahan-bahan untuk memberi

warna baru. Sedangkan "Baptizo" bisa berarti "membenamkan", "menenggelamkan"

11
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, 4.
12
“Konsep” dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (Surabaya: Reality Publisher, 2008),
382.
13
https://www.zonareferensi.com/pengertian-konsep/, diakses pada 13 Agustus 2019 pukul
01.28.
14
https://www.zonareferensi.com/pengertian-konsep/, diakses pada 13 Agustus 2019 pukul
01.30.
atau "membinasakan".15 Sedangkan Roh Kudus menurut Wesley Brill dalam bukunya

Dasar Yang Teguh adalah suatu pribadi dari Allah yang pasti yang diutus oleh Tuhan

Yesus Kristus sebagai penghibur orang-orang percaya.16 Sedangkan Baptisan Roh

Kudus menurut Baker adalah suatu syarat bagi seseorang untuk menjadi anggota

Tubuh Kristus. Penjelasan yang lebih terperinci adalah sebagai berikut.

Orang percaya menjadi anggota Tubuh ini melalui pekerjaan pembaptisan yang
dilakukan oleh Roh Kudus. “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang
Yahudi, maupun orang Yunani, ... telah dibaptis menjadi satu tubuh” (1
Korintus 12:13). Pekerjaan tersebut terjadi sekaligus bersamaan dengan
pekerjaan penyelamatan. Setiap orang yang benar-benar telah diselamatkan
dalam dispensasi sekarang telah menjadi anggota Tubuh tersebut dengan cara
demikian.17

Jadi dapat disimpulkan bahwa Baptisan Roh Kudus adalah baptisan yang

dikerjakan oleh Roh Kudus yang terjadi sekaligus bersamaan dengan pekerjaan

penyelamatan.

Gereja Tubuh Kristus

Kata Gereja dalam bahasa Yunani terdapat dua istilah, yaitu Ekklesia dan

Kuriakon. Dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, istilah ekklesia diartikan sebagai

berikut.

Istilah ekklesia berarti pertemuan atau sidang (jemaat). Kata ini umumnya
dipakai bagi sidang umum dari penduduk kota yang dikumpulkan secara resmi.
Sidang seperti ini menjadi ciri segala kota di luar Yudea, dimana Injil
dimasyhurkan (ump. Kis. 19:39). Kata Ekklesia juga dipakai di kalangan
Yahudi (LXX) bagi jemaat Israel yang dibentuk di Sinai yang dikumpulkan di
hadirat Allah pada hari-hari raya tahunan, yakni pengantara yang ditunjuk
Allah menjadi wakil umat (Kis. 7:38).18

15
R. Soedarmo, Kamus Istilah Teologi, 13.
16
J. W. Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 147-148.
17
Charles F. Baker, A Dispensational Theology, 620.
18
“Gereja” dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih/OMF, 1992), 332.
Jadi istilah ekklesia ini menunjuk pada orang-orang percaya tertentu yang

berkumpul dengan maksud-maksud tertentu, seperti pertemuan jemaat, sidang umum,

dan orang-orang yang dikumpulkan secara resmi. Istilah ini juga dipakai bagi

perkumpulan orang Israel yang sedang beribadah.

Kata Kuriakon berarti milik Tuhan atau kumpulan orang-orang milik Tuhan.

Berikut penjelasan lanjutan dari Suhento Liaw.

Kata “church” berasal dari bahasa Yunani Kuriakon yang berarti milik Tuhan.
Kata “church” lebih banyak dipakai untuk menunjukkan benda; seperti
gedung, mimbar, dll. Karena Tuhan Yesus menyebut pengikut-Nya Ekklesia-
Ku, maka kata Ekklesia yang dipakai oleh para penulis kebanyakan
mengandung arti konotasi “kumpulan orang-orang milik Tuhan”. Jadi orang-
orang yang bertobat dan telah ditebus darah Tuhan, dan menjadi milik Tuhan
(1 Pet. 1:2).19

Istilah kuriakon juga dijelaskan dalam buku Evangelical Dictionary of

Theology yaitu sebagai berikut.

The English word “church” derives from late Greek word Kyriakon. The Lord
house, a church building. In the NT the word translated the Greek word
ekklesia. In secular Greek ekklesia designated a public assembly, and this
meaning is still retained in the NT (Acts 19:32, 39, 41).20

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kuriakon lebih

cenderung menunjuk kepada benda. Benda yang dimaksud bisa berarti Rumah Tuhan

dan gedung gereja.

Mengenai Tubuh Kristus Baker berpendapat bahwa Tubuh Kristus harus

dibedakan dari tubuh jasmani dari Kristus sendiri, karena tubuh jasmaniah Kristus

tersebut hanya digunakan sebagai gambaran terhadap hubungan secara rohaniah antara

Kristus dan anggota-anggota.21 Dalam Kamus Istilah Teologi menjelaskan Tubuh

19
Suhento Liaw, Doktrin Gereja Alkitabiah (Jakarta: GRAPHE, 1996), 44.
20
“Church” dalam Evangelical Dictionary of Theology (Grand Rapids: Baker Book House,
1992), 231.
21
Charles F. Baker, A Dispensational Theology, 619.
Kristus sebagai gereja yang tidak kelihatan.22 Guthrie berpendapat bahwa gagasan

gereja sebagai Tubuh Kristus menunjukan betapa eratnya ikatan yang mempersatukan

semua orang percaya.23 Jadi dapat disimpulkan bahwa Tubuh Kristus yang dimaksud

di sini adalah bukan tubuh jasmaniah Kristus, melainkan merupakan sebuah gambaran

terhadap kesatuan Kristus yang sebagai Kepala dan anggota-anggotanya yaitu orang-

orang yang sudah percaya Kristus, sebagai gereja yang tidak kelihatan.

Relevansi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, relevansi diartikan sebagai kaitan atau

hubungan.24 Relevansi sendiri berasal dari kata relevan yang berarti bersangkut-paut

atau berguna secara langsung.25 Jadi relevansi berarti hubungan antara dua hal yang

saling terikat dan berguna secara langsung.

Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis maka hasil penelitian telah disusun

dalam beberapa bab sebagai berikut:

Bab Satu Penulis memaparkan Pendahuluan, dimana bagian ini penulis

memaparkan latar belakang masalah, pokok masalah penelitian,

rumusan masalah, tujuan penulisan, pentingnya penelitian, pembatasan

penulisan, metode penelitian, definisi istilah, dan sistematika

penulisan.

22
“Gereja” dalam buku R. Soedarmo, Kamus Istilah Teologi (Jakarta: Gunung Mulia, 2011),
30.
23
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru (Jakarta: Gunung Mulia, 2001), 71-72.
24
“Relevansi” dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (Surabaya: Reality Publisher, 2008),
550.
25
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-relevansi/, diakses pada 14 Agustus
2019 pukul 02.01.
Bab Dua Penulis akan memaparkan tentang definisi baptisan, macam-macam

baptisan, baptisan Roh Kudus ke dalam Gereja Tubuh Kristus, dan

perbandingan antara baptisan Roh dalam Kisah Para Rasul 2 dan

baptisan Roh Kudus ke dalam Gereja Tubuh Kristus.

Bab Tiga Penulis memaparkan tentang definisi Gereja, permulaan Gereja Tubuh

Kristus, natur Gereja Tubuh Kristus, anggota Gereja Tubuh Kristus,

Amanat Gereja Tubuh Kristus, dan pengharapan Gereja Tubuh Kristus.

Bab Empat Penulis memaparkan tentang relevansi baptisan Roh Kudus ke dalam

Gereja Tubuh Kristus terhadap jemaat di Gereja Alkitab Anugerah

Jemaat “Solafide” Balikpapan.

Bab Lima Berisi kesimpulan dan saran.

You might also like