You are on page 1of 8
PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT Jalan Trunojoyo Blok M 1/135 Kebayoran Baru - Jakarta 12160 Tele (021) 7261875, 7261122, 7262204 Telex = 47156, 47248 Alamat Kawat : PLNPST (021) 725124, 7250550 Faximile : (021) 7221930 Kotak Pos: 4322(KBB Nomor Surat Sdr. No Lampiran Perihal MODEL 1001 0096 /SSO/DIVAKT/2015, 15 Januari 2015 Satu Set Penyampaian Keputusan Direksi Kepada Tentang Biaya Penyambungan 1, PT PLN (Persero) Wilayah 2. PT PLN (Persero) Distribusi Up. Yth. General Manager Terlampir kami sampaikan Edaran Direksi Nomor : 0001.E/DIR/2015 tentang Pedoman Pencatatan Akuntansi Biaya Penyambungan (BP) PT PLN (Persero) sebagai implementasi dari ISAK 27 tentang Pengalihan Aset dari Pelanggan. Perlakuan Biaya Penyambungan diberlakukan prospektif mulai 1 Januari 2014 yang diakui sekaligus sebagai pendapatan BP. Terkait dengan Saldo Pendapatan BP yang ditangguhkan per 31 Desember 2013, saat ini PLN sedang berkonsultasi dengan DSAK IAI sebagaimana Surat DIRUT terlampir, untuk dapat memberlakukan ISAK 27 secara retrospektif. Sebelum adanya persetujuan DSAK maka perlakuan akuntansi atas BP yang diterima dan dicatat sebelum 1 Januari 2014 tetap diberlakukan seperti semula yakni dengan pengakuan pendapatan diamortisasi 5% per tahun dari saldo Pendapatan BP yang ditangguhkan, Demikian disampaikan untuk dilaksanakan sebagai pedoman_pencatatan akuntansi Biaya Penyambungan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih. PLT. KEPALA DIVIS! PAJAK, Tembusan : SULISTYO BIANTORO DIREKTUR *) Kepada 10, 1 12, 13, 14 15, 16. 7. 18. 19. 20, a. PTPLN (Persero) WILAYAH ACEH PT PLN (Persero) WILAYAH SUMUT PTPLN (Persero) WILAYAH SUMBAR PTPLN (Persero) WILAYAH RIAU PTPLN (Persero) WILAYAH S2UB PTPLN (Persero) WILAYAH BABEL, PT PLN (Perseto) WILAYAH KALBAR PT PLN (Persero) WILAYAH KALSELTENG PT PLN (Persero) WILAYAH KALTIM PT PLN (Perseto) WILAYAH SULUTENGGO PTPLN (Persero) WILAYAH SULSELRA. PTPLN (Persero) WILAYAH MALUKU & MALUKU UTARA PTPLN (Persero) WILAYAH PAPUA PTPLN (Persero) WILAYAH NT B PT PLN (Persero) WILAYAH NTT PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR PTPLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH PTPLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA BARAT PT PLN (Persero) DISTRIBUSI DKI JAVA & TANGERANG PT PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI PT PLN (Persero) DISTRIBUS! LAMPUNG mM. PT PLN (PERSERO) EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 001 — .E/DIR/2015 TENTANG PEDOMAN PENCATATAN BIAYA PENYAMBUNGAN DI PT PLN (PERSERO) Latar Belakang Mengacu pada Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 27 mengenai Pengalinan Aset dari Pelanggan yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2014 dan perubahan atas Kebijakan Akuntansi No.30 tentang Pendapatan Usaha, maka dipandang perlu untuk menerbitkan pedoman pencatatan ates transaksi Pendapatan Penyambungan Pelanggan (Pendapatan BP) agar terdapat keseragaman dalam Laporan Keuangan PT PLN (Persero). Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari Edaran ini adalah untuk memberikan pedoman perlakuan dan pencatatan akuntansi tentang pengalihan aset dari pelanggan yang salah satunya adalah Biaya Penyambungan tenaga listrik yang dibayar pelanggan agar terdapat keseragaman dalam pertakuan akuntansi Pendapatan Penyambungan Pelanggan di Unit-unit PLN. Pengertian Biaya Penyambungan (BP) adalah biaya yang dibayar calon konsumen untuk memperoleh penyambungan tenaga listrik, atau biaya yang dibayar oleh konsumen untuk penambahan daya. Pendapatan Penyambungan Pelanggan adalah penerimaan aset atau kas dari elanggan sehubungan dengan adanya penyambungan istrik/perubahan daya sambungan listrik untuk pelanggan tersebut. Pendapatan BP Belum Tersambung (Pendapatan Ditangguhkan) adalah penerimaan aset atau kas dari pelanggan sebelum jaringan listrik yang diminta oleh pelanggan tersambung ke tempat yang dituju. Pendapatan BP Tersambung (Pendapatan Ditangguhkan) adalah pendapatan ates biaya penyambungan yang diakui setelah jaringan listrik pelanggan sudah tersambung namun belum dilakukan diamortisasi ke Pendapatan Penyambungan Listrik. Biaya Penyambungan (BP) Standar adalah biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk melakukan penyambungan baru atau penambahan daya sesuai dengan tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah. k a Nv. Biaya Penyambungan (BP) RAB adalah biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk melakukan penyambungan baru atau penambahan daya sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya pembangunan jaringan dan instalasi listrik yang dibutuhkan pelanggan dan kesepakatan lainnya berdasarkan perjanjian kerjasama antara pelanggan dan PLN. Biaya Penyambungan (BP) Natura adalah biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk membangun instalasi tenaga listrik tambahan dari jaringan eksisting PLN untuk keperluan penyambungan listrik ke instalasi pelanggan sehubungan dengan pelaksanaan Penyambungan Baru atau Perubahan Daya dan kemudian instalasi dan jaringan listrik tersebut diserahkan ke PLN. Ruang Lingkup Edaran ini meliputi pengakuan, pengukuran, dan penyajian Pendapatan atas Biaya Penyambungan Pelanggan serta pedoman pencatatannya dengan menggunakan kode akun dan nama akun SAP. ‘Skema Penyambungan dan Jenis-jenis Biaya Penyambungan Berdasarkan Surat Divisi Niaga No. 01835/161/DIVAGA/2011 tanggal 7 Juni 2011 tentang Prosedur Penyambungan Baru dan Perubahan Daya TT, terdapat beberapa skema penyambungan yang mengakibatkan timbulnya beberapa jenis Biaya Penyambungan, yaitu: 5.1. BP Standar BP Standar adalah apabila pelanggan menginginkan penyambungan dengan jaringan standar tanpa ada persyaratan tambahan dan pelanggan menyediakan sendiri gardu induk yang dibutuhkan, atau jika pelanggan melakukan penyambungan dengan menggunakan gardu induk PLN yang eksisting dan tidak mendapatkan fasiltas tambahan, maka pelanggan dikenakan —_biaya Penyambungan sebesar tarif yang ada dalam Peraturan Menteri terkait Biaya Penyambungan (tari standar), 5.2. BPRAB BP RAB terjadi apabila pelanggan menginginkan penyambungan dengan jaringan yang tidak sesuai dengan standar pelanggan pada umumnya dan menghendaki kondisi-kondisi khusus, maka biaya atas perluasan jaringan atau penambahan aset lainnya tersebut ditanggung oleh pelanggan sesuai dengan perjanjian. Sehingga seluruh Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat oleh PLN atas Periuasan/penambahan tersebut dibebankan kepada pelanggan dan seluruh nilai RAB dianggap sebagai nilai Biaya Penyambungan, Namun, terdapat juga Kondisi dimana pelanggan membayar BP Standar ditambah dengan proporsi tertentu atas nila investasi yang dibutuhkan dalam RAB. Misainya proporsi investasi yang disepakati dalam perjanjian kerjasama adalah 50% dari pelanggan dan 50% dari PLN, maka BP RAB yang dibayar pelanggan adalah BP vi. vit. Standar dan selisih antara biaya investasi dalam RAB dengan BP Standar tersebut. BP RAB = BP Standar + (50% dari BP RAB - BP Standar) 5.3. BP Natura BP Natura terjadi apabila pelanggan melakukan pembangunan sendiri atas gardu dan jaringan listrik sesuai dengan kebutuhannya, namun dengan arahan dan pengawasan dari PLN, dan kemudian menyerahkan aset yang telah dibangun tersebut kepada PLN. Selanjutnya, nitai aset yang diterima oleh PLN dibandingkan dengan BP Standar yang seharusnya menjadi kewajiban pelanggan tersebut. Apabila nial aset yang dihibahkan tersebut lebin besar dari BP Standar maka pelanggan tidak lagi dikenakan kewajiban membayar BP Standar. Namun sebaliknya, bila nilai aset yang diserahkan lebih kecil dari BP standar maka pelanggan harus membayar selisih antara BP Standar dan nilai aset tersebut. Jenis-jenis Biaya Penyambungan berdasarkan Pembayaran Menurut cara pembayarannya, terdapat dua jenis Blaya Penyambungan, yaitu: 64. BP Lunas Yaitu apabila pelanggan membayar seluruh biaya penyambungan yang dibebankan dalam satu kali transaksi, 6.2. BP Cicilan Yaitu apabila pelanggan membayer biaya penyambungan yang dibebankan dalam beberapa kali transaksi sesuai dengan perjanjian yang ditentukan bersama antara pelanggan dan PLN. Perlakuan Akuntansi Pendapatan Biaya Penyambungan Pelanggan Penerimaan kas atas biaya penyambungan yang dilakukan oleh PLN biasanya diterima pada saat awal pelanggan melakukan permohonan untuk melakukan penyambungan baru atau penambahan daya. Oleh karena itu, penerimaan kas tersebut tidak langsung diakui sebagai Pendapatan Usaha, namun diakui dulu sebagai Pendapatan BP Belum Tersambung (Liabiitas Jangka Pendek - Pendapatan Ditangguhkan). Pengakuan sebagai Pendapatan Penyambungan Listrik dilakukan pada saat penyambungan sudah dilaksanakan ke pelanggan. Secara akuntansi, pengakuan tersebut dilakukan berdasarkan tanggal nyala listrik pelanggan yang diperoleh dari data AP2T. Berikut ini adalah jurnal-jumal yang terkait dengan Biaya Penyambungan Listrik berdasarkan Skema Penyambungan: 7.4. BP Standar Penerimaan terkait biaya penyambungan (BP) Standar diakui sebesar kas yang diterima oleh PLN atau sebesar penetapan biaya penyambungan yang akan diangsur. Pencatatan terkait transaksi BP Standar adalah sebagai berikut: a. Penerimaan Kas: Dr. 420XXXXXXX_ Kas/Bank XOX Cr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXXK b. Reklasifikasi Pendapatan BP Belum Tersambung ke Pendapatan Penyambungan Listrik, saat penyambungan sudah dilaksanakan: Dr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXXX Cr. 5103000000 Pendapatan Penyambungan Listrik XXXX 7.2, BP RAB Biaya penyambungan sesuai RAB (BP RAB) diakui sebesar realisasi atas pelaksanaan RAB investasi tersebut. Dalam hal pelanggan hanya diwajibkan membayar dalam proporsi tertentu atas investasi jaringan dan instalasi listrik sesuai kesepakatan, maka BP RAB yang diakui adalah sebesar BP Standar dan selisih antara proporsi investasi dalam RAB dengan BP Standar tersebut. Pencatatan terkait transaksi BP RAB adalah sebagai berikut: a. Penerimaan Kas: Dr. 120XXXXXXX_ Kas/Bank XK Cr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXX b. Reklasifikasi Pendapatan BP Belum Tersambung ke Pendapatan Penyambungan Listrik, saat penyambungan sudah dilaksanakan: Dr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXXX Cr. §103000000 Pendapatan Penyambungan Listrik. XXXX 7.3. BP Natura Secara umum, aset yang dihibahkan oleh pelanggan diakui sebagai aset tetap PLN berdasarkan Berita Acara Serah Terima (BAST) antara pelanggan dan PLN dan diukur sebesar nilai wajarnya yaitu sebesar jumlah yang ditentukan oleh Jasa Penilai Independen (Appraisal). BP Natura diakui sebagai Pendapatan BP sebesar nilai aset yang dihibahkan tersebut (apabila nilai asetnya lebih besar dari atau sama dengan BP Standar) atau sebesar BP Standamya (apabila nilai asetnya lebih kecil dari BP Standar). Peneatatan terkait transaksi BP Natura adalah sebagai berikut: a. Penerimaan aset pada saat BAST, nilai aset 2 BP Standar: Dr. 120XXXXXXX Aset Tetap XOK Cr. 4101000000 + Pendapatan BP Belum Tersambung OOK = \ b. Penerimaan aset pada saat BAST, nilai aset < BP Standar: Dr. 120XXXXXXX Aset Tetap OK Dr. 120XXXXXXX_Kas/Bank XK Cr. 4101000000 + Pendapatan BP Belum Tersambung OOK c. Reklasifikasi Pendapatan BP Belum Tersambung ke Pendapatan Penyambungan Listrik, saat penyambungan sudah dilaksanakan: Dr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXXX Cr. 6103000000 + Pendapatan Penyambungan Listrik WOK Berikut ini adalah jumaljumal yang terkait dengan Biaya Penyambungan Listrik berdasarkan cara pembayaran: 7.4. BP Lunas Pendapatan BP Belum Tersambung diakui pada saat penerimaan pembayaran oleh pelanggan sebesar nilai kas yang diterima. Jumal yang terjadi pada saat pembayaran BP adalah: Dr. 120XXX00XK ~——Kass/Bank XK Cr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung OK Reklasifikasi Pendapatan BP Belum Tersambung ke Pendapatan Penyambungan Listrik, saat penyambungan sudah ditaksanakan: Dr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXXX Cr. 5103000000 Pendapatan Penyambungan Listrik OK 7.2. BP Cicilan Pendapatan BP Belum Tersambung diakui pada saat penetapan Surat Pengakuan Hutang (SPH) oleh PLN kepada pelanggan dan diakui sebagai BP sebesar total nilai kas yang akan diterima. Jumal yang terjadi adalah: a. Pada saat diterbitkan SPH Dr. 1205100000 —_Piutang Langganan YOK Cr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXX b. Pada saat pembayaran cicilan (bersamaan dengan pembayaran rekening listrik) Dr. 120XXXXXXX Kas/Bank OK Cr. 1205100000 Piutang Langganan XXXX c. Reklasifikasi Pendapatan BP Belum ‘Tersambung ke Pendapatan Penyambungan Listrik, saat penyambungan sudah dilaksanakan: Dr. 4101000000 Pendapatan BP Belum Tersambung XXXX Cr. 5103000000 + Pendapatan Penyambungan Listrik OK = vill. Penerapan Awal Pengakuan Pendapatan BP secara Langsung 8.4. 8.2. Saldo Pendapatan BP Tersambung (Pendapatan Ditangguhkan) per 4 Januari 2014 Dengan berlakunya Edaran ini, maka pendapatan atas penyambungan jaringan listrik ke pelanggan (Pendapatan Penyambungan Listrik) harus diakui segera sebagai Pendapatan Usaha (tidak diamortisasi) dan berlaku efektif mulai 1 Januari 2014. Oleh karena itu, saldo atas Pendapatan BP Tersambung yang belum diamortisasi yang diperoleh dari transaksi dengan pelanggan sejak 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 harus dilakukan penyesuaian. Jurnal penyesuaian yang dilakukan di kantor induk setingkat Wilayah/Distribusi adalah: Mutasi Pendapatan BP Tersambung periode 1 Januari ~ 31 Desember 2014: Dr. 4102000000 Pendapatan BP Tersambung XXX Cr. 5103000000 Pendapatan Penyambungan Listrik XXXK Saldo Pendapatan BP Tersambung (Pendapatan Ditangguhkan) sebelum 4 Januari 2014 Perlakuan akuntansi atas BP tersambung yang diperoleh dari transaksi sebelum 1 Januari 2014, masih diperlakukan sesuai dengan Kebijakan Akuntansi PT PLN (Persero) Nomor 30 tentang Pendapatan Usaha pada halaman 7. Penutup Edaran ini berlaku surut sejak 1 Januari 2014. Ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Edaran ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Demikian untuk dilaksanakan sebaik-baiknya. Ditetapkan di: Jakarta Tanggal :14Januari 2015 DIREKTUR KEI

You might also like