You are on page 1of 8
= = = — = = > =) Wb bw Wb Wb WD Db Ww WD lb WD Wb Wb Ww lb Ww mH, PT PLN (PERSERO) EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) No. : 021.£/012/DIR/2002 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN TARIF TENAGA LISTRIK TEGANGAN TINGGI KETENTUAN UMUM Yang dimaksud tarif tenaga listrik Tegangan Tinggi (TT) adalah tarif yang diperuntukkan bagi sembungan tenaga listrik 3 fasa dengan tegangan antor fasa lebih tinggi dari 35.000 (tiga puluh lima ribu) Vott. GOLONGAN TARIF TEGANGAN TINGGI (TT). Golongan Tarif |-4 diperuntukken keperluan pelanggan besar dengan daya kontrak serendah-rendahnya 30.000 kVA. Pelanggan TT wajib menyediakan areal gardu induk untuk kepentingan PLN dan instalasi Pelanggan sendir. PELAKSANAAN Pelayanan sambungan Tegangan Tinggi. Untuk menjangkau sasaran pasar yang lebih luas, Pelanggan TT dapat dilayani dengan 3 macam sambungan: a. Sambungan TTTT/TT Sambungan TT/TT/TT adaish sambungan untuk Pelanggan TT dengan daya > 30MVA, diukur di sisi TT, dan menerima pasokan pade Tegengan Tinggi am. Karena pemakaian sudah diukur pada sisi yang seharusnya (tegangan tinggi) maka tidak ada perbedaan hasil ukur dengan perhitungan tagihan rekening. Catatan: pelanggan yang tersambung dengan daya kurang dari SOMVA tetapi sudah dipasok den diukur di sisi TT, tetap diklasitikasikan sebagai pelanggan I-4. b. Sambungan TT/TT/TM Sambungan TT/TT/TM adalah sambungan untuk Pelanggan TT dengen daye > -30-MVA, diukur-di- sist TT, - dan menerima “pasokan™peda~ Tegengan Menengah:{ TM Karena pemakaian sudah diukur pada sisi yang seharusnya (TT), maka tidek ‘ada faktor koreksi_hasil ukur untuk perhitungan tagihan rekening. Bagi Pelanggan yang ingin menghindari investasi_bertebihan untuk facilites tegangan tinggi, dapat menggunakan trafo daya dan kelengkapannys milk PLN dengan pengenzan biaya sewa peralatan. AN ©. Sambungan TT/TM/TM. Sambungan TT/TM/TM adalah sambungan untuk Pelanggan TT dengan daya > 30 MVA, diukur di sisi TM, dan menerima pasokan di sisi TM Menggur akan trato daya PLN di gardu-induk dengan skema pengenaen biaya emakaian trafo. Untuk perhitungan biaya pemakaian tenaga listrik, hasil Pembacaan dikalikan dengan faktor : 1, 1,02 bila APP terletak di gardu PLN 1,05 bila APP tidak terletak di gardu PLN. Catatan : Pengenaan fektor 1,02 atau 1,05 tidak ditentukan oleh kepemilikan trafo ( trafo sendiri atau trafo dari PLN) meleinken semeta-mata ditentukan oleh perletakan APP 2. Pelanggan baru tegangan tinggi diarahkan menuju konsep sambungan TT muni yeitu diukur dan dipasok di sisi tegangan tinggi (TT/TT/TT). 3. Pemakaian trafo PLN 3.1. Sewa trafo dan biaya pemakaian trato. @. Penggunaan trafo PLN untuk pelanggan TT, disamping untuk melayani pelanggan lema yang sudah tersambung, pada dasamya juga merupakan upaya menjangkau pasar seluas-mungkin. b. Dengan penyediaan fasilitas ini, kebijekan pemasaran menjadi fleksibel dan dapat menangkap segmen pelanggan yang ingin nghemat investasi peralatan gardu tegangan tinggi-nya, Untuk itu tersedia pilihan: Pelanggan/calon-pelanggan boleh menggunakan trafo milk PT PLN (Persero) dengan sambungan TT/TT/TM atau TT/TMITM dengan pengenaan biaya pemakaian trafo. Dengan pola ini, ketentuan biaya pemakaian trafo harus dicantumkan dalam perjanjian jual-beli tenaga listrk (SPUBTL) 1ya_pemakaian trafo, dihitung dan ditagih bersama-sama tagihan listrik (rekening) bulanan. Bagi Pelanggan yang tidak/belum memiliki trafo tenaga, PT. PLN (Persero) dapat menyediakan trafo tenaga untuk —_layanan sambungan TT/TT/TT. Atas penggunaaan rato milik PLN, pelanggan —dikenakan sewa trafo (trafo gundul, tanpa peralatan). Trafo gundul disewa lepas dari. gudang. PLN, dioperasikan dan dipelihara oleh pelanggan di tempatkan di gardu pelanggan. Biaya Pemeliharaan dan resiko kerusakan sepaniang pengoperasiannya ditanggung oleh pelanggan. Karena sifatnya demikian, maka pelaksanaan sewa trafo dia dengan perjanjian tersenditi, terpisah dari SPUBTL. Perhitungan sewanya tidek boleh masuk dalam tagihen liswrik (rokening), tetapi diatur dan dimonitor melalui sub administrasi tersencir, 48 UM ND NN NN NM Me NM TaN TUN a 3.2. Perhitungan pemakaian energi kWh dalam rekening bulanan dikoreksi dengan faktor perkalian hasil-ukur sebagai berikur: 8. Sambungan TTTT/TT : Pemakeiannya dihitung sebesar kWh terukur cikaliken taktor 1,00 b. Sambungan TTTT/TM. Pemakaiannya dinitung sebesar kWh terukur dikalikan taktor 1,00 ©. Sambungan TT/TM/TM bila APP dipasang di gardu PLN pemakaian dinitung sebesar kWh terukur dikalikan faktor 1,02 dan bila APP tidak dipasang di gardu PLN dikalikan faktor 1,08, Cataran: Pengenaan faktor koreksi 1,00 atau 1,02 tidek tergantung pada ‘epemilikan transtomator (trafo milik pelenggan sendin atau dari PLN ), melainkan semate-mata ditentukan oleh letak APP. @ Pelanggan yang tidak menyediakan areal gardu induk untuk kepentingan PLN atau Pelanggan yang tidak mempunyai gardu induk sendiri, harus digolongkan ke dalam tarif 3, IV, PEMBATASAN DAN PENGUKURAN. 1. Pembatasan, 1.1, Pembatasan daya tersambung dilakukan dengan pemutus tenaga [circuit- breaker) tegangan tinggi yang dilengkapi dengan rele arus beban lebin 3 (tiga) fasa dengan karakteristik waktu yang mengacu kepada rumus cold Start dari karakteristik thermis overload rele sebagai berikut: uP te orn menit ar = (kxisi Dimana, 1 = waktu dalam menit. I = Anus beban {= konstanta thermis k = konstante 1,05 n= logaritma bilangan natural Is = Setelan arus rele T dan Is dir sehingga mendapatkan karakteristik tripping karena pembebanan sebagai berikut : PADA ARUS WAKTU TRIP | 1,05 X In | idak trip belum 60 menit al 1,20X In Trip Sebelurn 20 menit _ | 1,50 X_ In Trip Sebelum_10 menit | dikoordinasikan dengan pengaman aan hubung singxat (OCR) Lt hub singxar ocr) | WN ND 1.2. Karena pembatas arus beban Pelanggan dengan Rele Beban Lebih (Over Load Relay) tidak dapat mengamankan peraiatan instaiasi tenaga dari kerusakan (mekanis, termis) akibat arus gangguan hubung singkat yang besar, maka Instalasi tenaga harus dipasangi pengaman nubung singkat menggunakan rele Pengaman Hubung Singkat (Rele Arus Lebih, Over Current Relay). 1.3. Setelan arus dan setelan waktu dari rele arus lebih tidak boleh menggagalkan karakteristik yang dibentuk oleh rele pembetes daya ‘namun harus tetap dapat mengamankan peralatan instalasi tenaga (kabel, konduktor, trafo dll) dari arus gangguan hubung singkat. 1.4, Dalam hal kapasitas (rating) peralatan instalasi tenaga (kabel, konduktor, ato) tidak memungkinkan untuk koordinasi rele pemoatas can pengaman hubung singkat secara selektif, maka prioritas setelan (‘setting’) diutamakan untuk pengaman hubung singkat. 1.5. Untuk menentukan daya tersambung digunakan rumus : S = 1,73x InxE dimana S = Daya tersambung dalam kVA In = Anus nominal dalam Ampere E = Tegangan nominal transmis antar fasa dalam kV 1.6. Pembatasan daya Pelanggan |-4 tanur-busur dilakukan dengan penyetelan rele pembatas pada 115 % dari daya kontrak, sedangkan pelanggan bukan tanur-busur tetap disetel pada daya_kontraknya. 1.7. Untuk pelanggan industri dengan daya di atas 30.000 kVA yang tersambung peda jaringan Tegangan Menengah, mengikuti ketentusn Pembatasan untuk tarif tenaga listrik Tegangan Menengah, Catatan: Istiah ‘setelen’ dipiin sebagai padan-kata dari term ‘setting’ dalam behase Inggris. Pengukuran. 2.1, Pengukuran kWh dilakukan dengan meter kWh tarif tunggal. 2.2. Pengukuran KVArh dilakukan dengan meter kVArh tarif tunggal 23. 2.4. Pengukuran beban tertinggi bulanan untuk pelanggan |-4 dilakukan dengan meter-kVA-maksimal atau meter-kW-maksimal, dengan ketentuzn sebagai berikut : Meter:k\VA-maksimal-atau.meter-kW-maksimal yang:digunakan adalah jenis yang menggunakan recording dengen interval 15 (lina beles) meni b. Apabila sebagai pengukur beban maksimal digunakan meter- kW. maksimal, maka untuk keperiuan perhitungan biaya beban, nilai kW- maksimal yang terukur dibagi dengan faktor daya {Cos @) reta- rata bulan yang bersangkutan. Secara bertahap meter clektro-mekanis agar diganti dengan sheter elektronik yang dapat merekam pemakaian kW, kVA dan kVAr sekurang- kurangnya setiap jam. Diutamakan APP dengan kemampuan pembacaan secara jarak jauh (remote). 50 WN WW I I a Penggunaan meterelektronik berpedoman pada Edaran Direksi nomor 011. E/82/DIR/1997 Tanggal 24 Juni 1997 Tentang Penggunasn Meter Elektronik serta memperhatikan hal-hal berikut : Kelas ketelitian 0,2 s atau lebih baik Pengamanan sistem pemrograman dilakukan berdasarkan jenjeng wewenang dan tanggungjawab sesuai hirarki jabatan sekurang- kurangnya 3 level, ©. Sistim sekuritinya tidak boleh diserahkan kepada Pinak Ketiga 4. Down-load rekaman data meter elektronik dilakukan sekurang kurangnya sekali dalam tiga bulan . Selanjutnya dievaluasi terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak wajar. Perhitungan Biaya Beban untuk pelanggan tarif 4 tanur bususr distur sebagai berikut: a. Biaya beban yang diperhitungkan dalam rekening listrik pelanggan ini adalah berdasarkan kVA tertinggi yang diukur dengan meter kVA Maksimal dalam bulan yang bersangkutan, b. Biaya beban minimal adalah sebesar daya kontrak ateu daya tersambung. ¢. Apabila pemakaian daya tertinggi melebihi 110 % dari daya tersambungi/daya kontrak sesuai Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), maka daya tersambungnya harus dinaikkan |tambah daya dengan pengenaan BP/UJL } menjadi sekurang-kurangnya sebesar daye KVA yang terukur pada bulan yang bersangkutan. d. Apabila besamya pemakaian daya tertinggi bulanan tidak melebihi 110 % dari daya tersambung, penambahan daya tidak diwajibkan Vv. BATAS KEDIP TEGANGAN. 5.1 5.2. 5.3. Dalam keadaan gangguan terjadi di jaringan PLN, lamanya kedip tegangan dibatasi sebagai berikut: Lamanya kedip .Jatingan Tegangan Ekstra Tinggi_ 600 KV $110 milidetik 2.Jaringan Tegangan Tinggi 150 KV < 140 milidetik ‘3.Jaringan Tegangan Tinggi 70 KV $170 milidetik ‘4.Jaringan Tegangan Menengah 20 KV £1000 milidetik kedip tegangan diatur sebagai berikut: Delam hal terjadi kegagalan sistem proteksi utama jaringan PLN, lamanys SSesaTeégengan sistent -—™ = Lamanya kedip 1.Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV 500 milidetik 2.Jaringan Tegangan Tinggi 150 KV 500 millidetik 3.Jaringan Tegangan Tinggi 70 KV $500 milidetik Dengan pengaturan batas lamanya kedip tegangan di jetingan sebagaimana butir di atas, maka bagi pelanggan yang menggunekan perslatan dengan sensitifitas sangat tinggi diwajibkan untuk menyesuaikan sistem kontrol dan pengamannye dengan ketentuan kedip tegengan 3} = — = = > => => = a. Daya tersambung yang diinginkan (MW/MVA) b. _ Penyambungan Tegangan Menengah (TM) atau Tegangan Tinggi c. Daya maksimum dan°reaktansi masing-masing arc furnace (daya tersambung masing-masing arc fumace biasanya adalah ekivalen dengan kemampuan masing-masing trafo arc fumace]. d. Daya dan reaktansi masing-masing trafo arc fumace. fe. Security level yang diminta, f. Captive power bila eda. 9 Motor listrik dan peralatan Iain yang digunakan apaksh ada kemungkinan kelip tegangan (voltage flicker), dan kelip daya nyatanya (power flicker) yang mempengaruhi sistem PLN. Kompensator (Kombinasi Kapasitor/reaktor variable] bila ada. 3. Data lain-lain a, Rencana Anggaran Biaya (RAB) penyambungan. b. _Lokasi pabrik. cc. Jadwal dan rencana operasi Ws NN

You might also like