You are on page 1of 6

Sari, et al., Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan Desinfektan pada Hasil...

29

Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan


Desinfektan pada Hasil Cetakan Alginat terhadap Stabilitas
Dimensional
(Effect of Disinfection Techniques with Various Disinfectant
Solution on Alginate Mold Results for Dimensional Stability)
Distrina Fitrian Sari, R. Rahadyan Parnaadji, Agus Sumono
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: rahardyan_p@yahoo.co.id

Abstract
A Impression material that is often used is alginate. Alginate has Characters imbibition and syneresis
properties that can cause dimensional changes alginate mold result. Another factor to consider is the
control of transmission of infection from alginate, as alginate mold result became one of the agents of
transmission of infection in the dentist, it is important to take action disinfection with a disinfectant
solution. Type of laboratory experimental research with the study design The Post Test Control Group
Design on 72 samples of alginate mold. Sample grouping consists of 9 groups , 1 control group and 8
treatment groups with soak and spray technique using a disinfectant solution for 10 minutes. In each
treatment group dimensional stability changes, except the control group because the treatment is not
used. Technique that gives greater influence on changes in dimensional stability is the soaking
technique. But the use of a variety of different disinfectant solution did not impact on the mold result.
There are significant differences in the dimensional stability of the disinfection technique. Techniques
greater dimensional stability is changing soaking technique. But the use of various disinfectant
materials do not have a significant effect on the dimensional stability of alginate mold result.
Recommended spraying disinfection action and further research needs to done on alginate.

Keywords: Alginate, Dimensional Stability, Infection Control

Abstrak
Bahan cetak yang sering digunakan adalah alginat. Alginat mempunyai sifat imbibisi dan sifat
sineresis yang dapat menyebabkan perubahan dimensi hasil cetakan. Faktor lain yang harus
diperhatikan adalah kontrol dari penularan infeksi yang berasal dari bahan cetak, karena bahan cetak
menjadi salah satu agen penularan infeksi pada dokter gigi maka penting untuk melakukan tindakan
desinfeksi dengan larutan desinfektan. Jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian The Post Test Control Group Design pada 72 sampel hasil cetakan alginat. Pengelompokan
sampel terdiri dari 9 kelompok, 1 kelompok kontrol dan 8 kelompok perlakuan dengan teknik
desinfeksi perendaman maupun penyemprotan menggunakan larutan desinfektan selama 10 menit.
Pada masing-masing kelompok perlakuan terjadi perubahan stabilitas dimensional, kecuali kelompok
kontrol karena tidak dilakukan perlakuan. Teknik yang memberi pengaruh lebih besar pada perubahan
stabilitas dimensi adalah teknik perendaman. Tetapi penggunaan berbagai macam larutan desinfektan
yang berbeda tidak memberikan pengaruh pada hasil cetakan. Terdapat perbedaan yang signifikan
pada stabilitas dimensional pada teknik desinfeksi. Teknik yang lebih besar mengubah stabilitas
dimensional adalah teknik perendaman. Tetapi penggunaan macam-macam bahan desinfektan tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stabilitas dimensional hasil cetakan alginat. Disarankan
melakukan tindakan desinfeksi penyemprotan dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
alginat.

Kata Kunci: Alginat, Kontrol Infeksi, Stabilitas Dimensional

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 1 (no. 1), September 2013


Sari, et al., Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan Desinfektan pada Hasil... 30

Pendahuluan kontaminasi bakteri. Bahan desinfektan yang


banyak digunakan dan mempunyai efektifitas
desinfeksi pada mikroorganisme patogen adalah
Dalam bidang kedokteran gigi, penggunaan sodium hipoklorit, klorheksidin dan hidrogen
bahan cetak dilakukan untuk mendapatkan peroksida. Sodium hipoklorit dan klorheksidin
cetakan negatif dari jaringan rongga mulut. Hasil memiliki spektrum yang luas, bekerja cepat dan
cetakan ini akan digunakan untuk membuat toksisitasnya rendah sehingga aman digunakan
model studi maupun model kerja untuk untuk desinfeksi bahan cetak. Pemakaian
mendukung penetapan rencana perawatan [1]. sodium hipoklorit sebagai desinfektan efektif
Sampai saat ini, bahan cetak yang sering pada konsentrasi 0,5% dan klorheksidin sebagai
digunakan untuk membuat model studi adalah desinfektan efektif pada konsentrasi 0,2%.
alginat [2]. Dokter gigi menggunakan bahan Penggunaan hidrogen peroksida efektif pada
cetak alginat karena memiliki banyak kelebihan, konsentrasi 3% dan aktif pada mikroorganisme
diantaranya manipulasi mudah dan tidak gram negatif serta gram positif [6].
memerlukan banyak peralatan, relatif tidak
mahal, dan nyaman bagi pasien. Bahan cetak ini
Teknik desinfeksi yang digunakan
juga mudah ditolerir oleh pasien, cepat
mengeras dan terdapat aroma yang
dalam melakukan tindakan pencegahan
menyegarkan seperti permen karet untuk terhadap infeksi silang pada hasil cetakan
mengurangi reflek muntah [3]. alginat adalah melalui tindakan perendaman
Bahan cetak alginat mempunyai sifat imbibisi dan penyemprotan. Permasalahan yang
yaitu menyerap air bila berkontak dengan air dapat timbul setelah tindakan desinfeksi
sehingga bentuknya lebih mudah mengembang. adalah perubahan keakuratan dimensional
Hal ini dapat menyebabkan perubahan bentuk dari bahan cetak. Oleh karena itu perlu
atau dimensi hasil cetakan sehingga mudah diperhatikan bahwa tujuan desinfeksi bahan
terjadi ekspansi yang dapat menyebabkan cetak secara efektif untuk membunuh
ketidakakuratan hasil cetakan alginat. Oleh
mikroorganisme patogen tanpa merusak
karena itu, stabilitas dimensional pada hasil
cetakan alginat merupakan hal penting dalam
dan mengurangi keakuratan
keberhasilan pembuatan model cetakan dimensionalnya [7].
selanjutnya. Disamping itu, alginat mudah terjadi Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
pengerutan saat dibiarkan terlalu lama pada berkeinginan melakukan penelitian tentang
udara terbuka. Sehingga penting untuk menjaga pengaruh teknik desinfeksi dengan
kelembaban hasil cetakan alginat agar stabilitas menggunakan berbagai macam larutan
dimensinya terjaga dengan baik. desinfektan pada hasil cetakan alginat terhadap
Faktor lain yang harus diperhatikan saat stabilitas dimensional. Karena sampai saat ini
menggunakan bahan cetak adalah kontrol dari belum banyak penelitian yang menggunakan
penularan infeksi silang yang berasal dari bahan teknik desinfeksi dengan membandingkan
cetak. Menurut berbagai penelitian, bahan cetak beberapa bahan desinfektan yang berbeda. Hal
kedokteran gigi menjadi salah satu agen ini sebagai upaya untuk mengetahui ada
penularan infeksi pada dokter gigi [4]. tidaknya perubahan stabilitas dimensional hasil
Mikroorganisme patogen dapat dengan mudah cetakan yang nantinya akan menentukan
menyebar melalui bahan cetak. Saliva, debris, ketepatan pada pembuatan model cetak
darah, dan pus dapat menempel pada bahan selanjutnya
cetak saat pencetakan. Mikroorganisme dapat
berinteraksi dengan bahan cetak dan menjadi Metode Penelitian
agen penyebab infeksi sehingga dapat menjadi
pencetus penularan penyakit. Beberapa Jenis penelitian adalah penelitian
penyakit yang paling umum yang dapat eksperimental laboratoris dengan rancangan the
menginfeksi adalah influenza, penumonia, TBC, post test control group design. Penelitian
herpes, hepatitis dan AIDS. Salah satu upaya dilakukan di Laboratorium Teknologi Kedokteran
pencegahan terhadap infeksi silang adalah Gigi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas
dengan penerapan proteksi diri yang baik dan Kedokteran Gigi Universitas Jember . Sampel
benar oleh dokter gigi [5]. terdiri dari 72 sampel hasil cetakan alginat.
Bahan cetak direndam dalam larutan Selanjutnya dibagi menjadi 9 kelompok, 1
desinfektan untuk menghindari terjadinya kelompok kontrol dan 8 kelompok perlakuan

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 1 (no. 1), September 2013


Sari, et al., Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan Desinfektan pada Hasil... 31

dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8 Pengukuran Stabilitas Dimensional


sampel. Pengukuran dilakukan setelah gipsum
mengalami setting time menjadi padat dan hasil
Pembuatan sampel alginat cetakan berupa gipsum padat diukur
Cara pembuatan sampel alginat yaitu menggunakan jangka sorong dengan ketelitian
menakar bubuk alginat dan air dengan sendok 0,5 mm. Pengukuran dilakukan pada titik-titik
takar serta gelas ukur yang telah disediakan yang telah tercetak skrup. Untuk mengukur AB
sesuai dengan petunjuk pabrik ke dalam mesin atau jarak vertikal diukur dari skrup anterior
pengaduk alginat dengan tekanan 1 bar selama yang berada pada papila insisiv ke arah
10 detik. Selanjutnya mengisi sendok cetak no 2 posterior yang berada pada gigi molar pertama
dengan hasil pengadukan alginat dan kanan dan untuk mengukur BC atau jarak
melakukan pencetakan pada model studi. horizontal diukur dari skrup posterior yang
Kemudian membuat 8 sampel untuk masing- berada pada gigi molar pertama kanan ke skrup
masing kelompok perlakuan sesuai instruksi posterior yang berada pada gigi molar pertama
diatas. Khusus pada kelompok 1 tidak dilakukan kiri. Ukuran awal pada model master yaitu AB
teknik desinfeksi karena merupakan kelompok 42,30 mm dan BC 29,40 mm [8].
kontrol sehingga segera dilakukan pengisian
gipsum pada hasil cetakan alginat.
Hasil Penelitian
Prosedur teknik desinfeksi
Teknik desinfeksi yang dilakukan dalam Berdasarkan penelitian yang telah
penelitian ini adalah teknik desinfeksi dilakukan, didapatkan hasil rata-rata pengaruh
perendaman dan teknik penyemprotan dengan teknik desinfeksi dengan berbagai macam
menggunakan larutan desinfektan sodium larutan pada hasil cetakan alginat yang dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
hipoklorit 0,5%, klorheksidin 0,2%, dan hidrogen
peroksida 3%. Teknik perendaman yang Tabel 1 Hasil rata-rata pengaruh teknik
dilakukan pada hasil cetakan alginat dengan desinfeksi dengan berbagai macam
cara merendam menggunakan larutan larutan desinfektan pada hasil cetakan
alginat
desinfektan hingga seluruh bagian permukaan
Kelompok N Rata-rata
alginat terendam masuk ke dalam larutan,
larutan desinfektan yang digunakan ± 300 ml. AP(mm) CA(mm)
Teknik penyemprotan adalah teknik yang
dilakukan pada hasil cetakan alginat dengan Kelompok Kontrol 8 42,3 29,4
cara menyemprot menggunakan larutan Kelompok 1a 8 42,425 29,525
desinfektan hingga mengenai seluruh bagian
permukaan alginat. Jarak antara alat semprot Kelompok 1b 8 42,3038 29,3388
dengan alginat ± 5 cm dan larutan desinfektan
yang digunakan ± 3 ml. Masing-masing teknik Kelompok 2a 8 42,4313 29,5315
perlakuan dilakukan selama 10 menit.
Kelompok 2b 8 42,3075 29,3613
Pengisian Hasil Cetakan Alginat
Pengisian hasil cetakan menggunakan Kelompok 3a 8 42,4313 29,5313
gipsum tipe III dengan ratio perbandingan
powder dengan air 2:1 atau setara dengan 100 Kelompok 3b 8 42,2438 29,3438
gram powder : 50 ml air. Cara membuat bahan
pengisian dilakukan dengan memasukkan Kelompok 4a 8 42,4438 29,5438
powder dan air ke dalam mesin pengaduk
gipsum selama 60 detik dengan tekanan 1 bar, Kelompok 4b 8 42,2438 29,3438
kemudian dilakukan pengisian ke dalam bahan
Keterangan:
cetak alginat, setelah itu letakkan pada mesin
a : teknik desinfeksi perendaman
vibrator agar seluruh bagian cetakan alginat rata
b : teknik desinfeksi penyemprotan
tercetak dengan gipsum. Tunggu selama 10
menit hingga gipsum mengalami final setting.

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 1 (no. 1), September 2013


Sari, et al., Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan Desinfektan pada Hasil... 32

Dari data hasil rata-rata pengaruh teknik larutan memiliki hasil rata-rata yang relatif tidak
desinfeksi dengan berbagai macam larutan jauh berbeda.
desinfektan pada hasil cetakan alginat
menunjukkan adanya perubahan dimensi Pembahasan
ukuran dari ukuran awal bernilai 42,30 mm
(AB/vertikal) dan 29,40 mm (CA/horizontal). Hasil cetakan dapat dikatakan baik apabila
keakuratannya terjamin dan memiliki kestabilan
dimensi sampai nanti akan diisi oleh gipsum [9].
50 Akurasi dan stabilitas dimensional alginat
40 merupakan hal penting untuk keberhasilan hasil
Kontrol AP
cetakan secara menyeluruh. Akurasi dan
30 Rendam AP stabilitas dimensional adalah ketepatan bentuk
Spray AP dan ukuran hubungan gigi geligi dengan
20 Kontrol CA jaringan sekitar dalam rongga mulut [10].
Rendam CA Akurasi dari alginat dapat mengalami perubahan
10
Spray CA karena beberapa penyebab, diantaranya
0 kesalahan selama pembuatan cetakan,
Kontrol 1 2 3 4 kesalahan selama menggerakkan cetakan pada
saat akan diaplikasikan maupun setelah
diaplikasikan dalam rongga mulut, serta
Gambar 1 Grafik rata-rata hasil pengaruh teknik kesalahan perlakuan hasil cetakan setelah
desinfeksi dengan berbagai macam dikeluarkan dari rongga mulut [11].
larutan desinfektan pada hasil Penelitian ini untuk melihat apakah terdapat
cetakan alginat pengaruh teknik desinfeksi dengan berbagai
macam larutan desinfektan pada hasil cetakan
Data penelitian yang diperoleh diuji alginat terhadap stabilitas dimensional.
normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov- Pengujian sampel pada penelitian ini dilakukan
smirnov dan diuji homogenitasnya dengan cara mengukur model uji yang dicetak
menggunakan uji Levene, didapatkan hasil dari sampel hasil cetakan alginat yang telah
berupa data terdistribusi normal dan homogen. diberi perlakuan menggunakan teknik
Selanjutnya data dilakukan uji beda perendaman atau penyemprotan dengan
menggunakan Two-way Annava dilanjutkan berbagai macam desinfektan selama 10 menit
dengan uji PosHoc untuk mengetahui selanjutnya melakukan pengamatan antara
perbedaan data pada masing-masing kelompok pengukuran pada model uji gipsum dengan
penelitian dengan tingkat kepercayaan 95% pengukuran pada model master apakah terjadi
(α=0,05). perubahan ukuran stabilitas dimensional.
Hasil uji Two-way Annava didapatkan Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil
pengaruh yang signifikan pada teknik desinfeksi pengukuran pada teknik perendaman memiliki
dan pada larutan desinfektan tidak nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan
mendapatkan hasil perbedaan yang signifikan, teknik penyemprotan yang berarti bahwa teknik
artinya teknik desinfeksi mempunyai efek perendaman memiliki pengaruh yang lebih
terhadap stabilitas dimensional hasil cetakan besar pada stabilitas dimensional dibandingkan
alginat. Selanjutnya untuk mengetahui adanya dengan teknik penyemprotan. Hal ini
perbedaan antar kelompok dilakukan uji menunjukkan desinfeksi dengan teknik
PosHoc. perendaman dapat mempengaruhi keakuratan
Berdasarkan uji PosHoc didapatkan bahwa dimensi dari hasil cetakan alginat.
terdapat perbedaan yang bermakna pada Pada alginat terdapat sifat imbibisi dan
stabilitas dimensional antar kelompok. Teknik sineresis yang berpengaruh pada saat
perendaman memiliki pengaruh yang lebih dilakukannya proses desinfeksi [3]. Pada saat
bermakna dibandingkan dengan teknik dilakukan desinfeksi dengan teknik perendaman
penyemprotan. Pada AB/vertikal maupun terjadi proses imbibisi yaitu proses terserapnya
BC/horizontal terdapat pengaruh terhadap air kedalam hasil cetakan alginat yang
perubahan stabilitas dimensional, tetapi menimbulkan perubahan bentuk pada hasil
penggunaan larutan desinfektan yang berbeda cetakan sehingga terjadi ekspansi dan hasil
tidak memiliki pengaruh dan perbedaan cetakan akan lebih mengembang dari ukuran
bermakna karena penggunaan pada tiap-tiap semula dibandingkan dengan sebelum

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 1 (no. 1), September 2013


Sari, et al., Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan Desinfektan pada Hasil... 33

dilakukan proses perendaman. Hal yang sama bereaksi, sisa kalsium sulfat bereaksi
juga terdapat pada desinfeksi dengan teknik membentuk kalsium alginat yang tidak larut
penyemprotan, tetapi pada teknik ini terjadi dengan air yang akan membentuk gel alginat
keseimbangan antara proses imbibisi dan [3].
sineresis. Terjadi proses imbibisi pada saat Tindakan desinfeksi adalah membunuh
desinfektan disemprotkan pada hasil cetakan mikroorganisme penyebab penyakit dengan
alginat, sedangkan proses sineresis terjadi saat bahan kimia, hal ini dapat mengurangi
setelah dilakukan proses penyemprotan. Hasil kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan
cetakan alginat dibiarkan pada udara terbuka membunuh mikroorganisme patogen. Untuk
pada suhu ruangan sehingga proses sineresis mencegah terjadinya penyebaran penyakit
terjadi, sehingga proses masuk dan keluarnya infeksi dari mulut penderita kepada dokter gigi,
partikel air ke dalam alginat seimbang [12]. hasil cetakan gigi direndam dalam desinfektan
Teknik perendaman lebih memberikan atau disemprot dengan disinfektan [14].
pengaruh terhadap perubahan stabilitas Prosedur desinfeksi dilakukan setelah
dimensional oleh karena pada teknik proses pencetakan kemudian desinfeksi dengan
perendaman hanya terdapat penyerapan cairan, cara disemprot larutan desinfektan hingga
tidak terjadi proses lain, sehingga perubahan merata pada permukaan yang nampak ataupun
stabilitas dimensional lebih mudah terjadi pada direndam sampai permukaan tenggelam
teknik ini [3]. didalam larutan. Kebanyakan pabrik yang
Hasil cetakan alginat terbentuk dari memproduksi alginat maupun desinfektan
pencampuran bubuk dan air. Komposisi utama menganjurkan desinfeksi harus dilakukan sesuai
dari bubuk alginat terdiri dari kalium alginat dengan petunjuk pabrik, ini dikarenakan akan
(18%) yang berfungsi agar alginat larut dalam terjadi distorsi minimal pada hasil cetakan bila
air, kalsium sulfat (14%) yang berfungsi sebagai yang disarankan diikuti dan dilakukan dengan
reaktan, partikel pengisi (56%) yang berfungsi benar [3].
untuk pengatur konsistensi gel, dan sodium Bahan-bahan desinfektan yang banyak
fosfat (2%) sebagai penghambat waktu setting digunakan dan mempunyai efektivitas desinfeksi
[2]. Pada penelitian ini menggunakan alginat pada mikroorganisme patogen adalah sodium
dengan merk dagang Cavex CA 37 tipe regular hipoklorit, klorheksidin dan hidrogen peroksida
set. Kelebihan dari produk ini yaitu harga lebih [4]. Sodium hipoklorit dan klorheksidin memiliki
ekonomis, konsistensi gelnya lebih bertahan spektrum yang luas, bekerja cepat dan
lama dibandingkan merk dagang lain dan lebih toksisitasnya rendah sehingga aman digunakan
kenyal serta rigid. Karena pada Cavex CA 37 untuk desinfeksi bahan cetak. Pemakaian
memiliki komposisi partikel pengisi sodium hipoklorit sebagai desinfektan efektif
mamnnuronan dan guluron yang lebih banyak pada konsentrasi 0,5% dan klorheksidin sebagai
sehingga lebih kenyal dan rigid saat disimpan desinfektan efektif pada konsentrasi 0,2% [6].
dalam waktu yang cukup lama [13]. Penggunaan hidrogen peroksida efektif pada
Pada saat pembuatan cetakan alginat konsentrasi 3% dan aktif pada mikroorganisme
terjadi suatu proses yang dinamakan proses gram negatif serta gram positif [15].
gelasi. Proses gelasi merupakan reaksi yang Hasil analisis data pada bahan desinfektan
terjadi dari sol menjadi gel. Pada saat menunjukkan nilai yang tidak bermakna pada
pencampuran bubuk alginat dengan air terjadi penggunaan berbagai macam larutan
proses kimia berupa reaksi alginat larut air desinfektan. Dari hasil yang diperoleh dapat
dengan kalsium sulfat sehingga terjadi disimpulkan bila penggunaan berbagai macam
pembentukan gel kalsium alginat yang tidak larutan desinfektan yang berbeda tidak memiliki
larut air. Kalsium sulfat bereaksi dengan pengaruh terhadap hasil cetakan alginat. Ini
membentuk kalsium alginat tidak larut dari karena bahan desinfektan yang digunakan
kalium alginat dalam suatu larutan cair. memiliki konsentrasi terendah dan waktu
Pembentukan kalsium alginat sangat cepat dan perendaman yang relatif tidak terlalu lama
tidak menyediakan waktu kerja yang cukup, sehingga tidak memiliki pengaruh pada hasil
sehingga garam larut air seperti sodium fosfat cetakan alginat. Hal tersebut dibuktikan dari
ditambahkan pada larutan untuk hasil analisis PostHoc.
memperpanjang waktu kerja. Sehingga kalsium
sulfat, kalium alginat dan sodium fosfat
dicampur lalu dilarutkan dalam air dengan
proporsi yang tepat. Setelah sodium fosfat

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 1 (no. 1), September 2013


Sari, et al., Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan Desinfektan pada Hasil... 34

Simpulan dan Saran n%20Control.pdf?phpMyAdmin=qk%2Cl9c-


CLBG-A3l-ODiEAfRI2I1.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan [6] David, Munadziroh E. Perubahan warna
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lempeng resin akrilik yang di rendam dalam
pada stabilitas dimensional dengan teknik larutan desinfektan sodium hipoklorit dan
desinfeksi perendaman. Tetapi penggunaan klorhexidin. Dent J [serial online] January
larutan desinfektan yang berbeda tidak memiliki 2005; 38 (1): 36-40. Availabel from http://
pengaruh dan perbedaan bermakna karena journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-1-
penggunaan pada tiap-tiap larutan memiliki hasil 10.pdf.
rata-rata yang relatif tidak jauh berbeda. Saran [7] Kotsiomiti E, Tzialla A, Hatjivasiliou K.
pada penelitian ini perlu dilakukan penelitian Accuracy and Stability of Impression
lebih lanjut tentang bahan cetak alginat serta Materials Subjected to Chemical
teknik lain maupun desinfektan lain yang dapat Disinfection. J Oral Rehabil. 2008
digunakan sebagai desinfeksi hasil cetakan . Apr;35(4):291-9. Doi: 10.1111/j.1365-
2842.2007.01771.x.
Ucapan Terima Kasih [8] Farzin M, Panahadeh H. Effect of Pouring
Time and Storage Temperature on
Penulis menyampaikan terima kasih
Dimensional Stability of Casts Made from
kepada drg. Supriyadi, M.Kes, selaku Dosen
Irreversible Hydrocolloid. Journal of
Penguji Utama; drg. Dwi Merry CR, M.Kes,
Dentistry, Tehran Univercity of medical
selaku Dosen Penguji Pendamping; atas
sciences; 2010; vol 7, no 4; 179-18
bimbingan dan arahan yang telah diberikan
[9] Imbery TA, Nehring J, Janus C, Moon PC.
demi terselesaikannya penelitian ini.
Accuracy and dimensional stability of
extended-pour and conventional alginate
impression materials. J Am Dent Assoc
Daftar Pustaka
[serial online] 2010; 141(1): 32-9. Available
[1] Combe EC. Sari Dental Material. from http://jada.ada.org/content/141/1/32.full
Diterjemahkan: drg.Slamet Tarigan, MS, [10] Sumono A. Pengaruh Cetakan Kombinasi
PhD. Jakarta: Balai Pustaka:1992. Hal;211. Hidrokoloid Reversibel dan Irreversibel
[2] Powers JM. Craig’s Restorative Dental terhadap Lama Penyimpanan dan Akurasi
Material, Twelfth edition. United states Dimensional. Stomatognatic (J.KG, UNEJ),
ELSEVIER: 2006. Hal.270-279. Vol. 3. No. 1. Januari 2006 : 14-16.
[3] Anusavice KJ. Buku ajar ilmu bahan [11] Lestari A. Syneresis dan Imbibisi pada
kedokteran gigi philips. Edisi 10. Alih bahsa: Bahan Cetak Hidrokoloid Alginat. Skripsi.
drg Johan Arif Budiman dan drg susi Medan : Fakultas Kedokteran Gigi
purwoko. Jakarta: EGC: 2004; Hal. 103-114. Universitas Sumatra Utara. 2003.
[4] Siu Kei Pang, Millar BJ. Cross infection [12] Noort RV. Dental Materials, Third Edition.
control of impressions: a questionnaire United States : ELSEVIE. Hal 186-207. 2007
survey of practice among private dentists in [13] R. Woortman. 2012. Evaluation of the
Hong Kong. Hong Kong Dent J [serial Dimensional Stability of some Impression
online] December 2006; 3(2): 89-93. Materials. Cavex Holland B.V., ACTA,
Available Department of Dental Materials Science, NL.
http://www.hkda.org/hkdj/V3/N2/v3N2_P89_ Available : www.cavex.nl
OA2.pdf. [14] Sunoto R. 2011. Tindakan Pencegahan
[5] Bhat VS, Shetty MS, Shenoy KK. Infection Penularan Penyakit Infeksi pada Praktek
control in the prosthodontic laboratory. J Dokter Gigi. Artikel Jurnal. Jakarta; Fakultas
Indian Prosthodont Soc [serial online] 2001 Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
[cited 2010 Dec 22]; 7(2): 62-5. Available http://dentosca.woordpress.com/2011/04/11/
from [15] Marlis A. 2004. Efektifitas Hidrogen
http://www.adldental.com/resources/Infectio Peroksida dan Asam Asetat untuk Inaktivasi
Salmonella. Skripsi. Bogor : Fakultas
Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 1 (no. 1), September 2013

You might also like