You are on page 1of 2
= PENANGANAN PERSALINAN PADABAYI BERAT LAHIR =— RENDAH ( BBLR) =>— BAYI BERAT LAHIR BESAR (BBLB) FSU ISIAM ‘No Dokumen No Revisi Halaman: 1/2 CAWAS _| spo/PONEK/11/0919 STANDAR Tanggal terbit PROSEDUR 19/09/2019 OPERASIONAL co) i yaiful Huda Pengertian| Penanganan persalinan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) I Bayi Berat Lahir Besar (BBLB) adalah: Proses persalinan dengan tindakan ‘maupun pervaginam dari ibu dengan BBLR/ BBLB agar ibu dan bayi yang dilahirkan dapat tertangani dengan tepat. Kriteria Bayi Berat Lahir Rendah ( BBLR): - BBLR premature murni dengan unur kehamilan < 37 minggu - BBLR dismatur dengan usia kehamilan aterm ( 37 minggu atau lebih) tetapi Taksiran Berat Janin ( TBJ) kurang dari 2500 gram Kriteria Bayi Berat Lahir Besar (BBLB) : = _Berat badan bayi lahir > 4000 gram. Tujuan ‘Agar ibu & bayi yang dilahirkan mendapatkan penanganan yang cepat, tepat sehingea bayi dapat hidup secara optimal. Kebijakan KBJ/YANMED/89/0919 Tentang Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Prosedur 1. Bidan Kamar Bersalin/ PONEK :menyiapkan satu set peralatan persalinan terhadap ibu inpartu dengan bayi BBLR/BBLB 2. Bidan/ perawat menghubungi DPJP 3. Bidan/ perawat menghubungi dokter anak untuk melakukan resusitasi pada persalinan dengan bayi BBLR/BBLB 4, Bidan/ perawat menerima bayi dan membersihkan seperlunya 5. Bidan/ perawat merawat bayi dengan memasukkan bayi dari bagian ‘kaki sampai dengan leher dalam plastik transparan dan memberi penutup kepala bayi 6. Dokter anak menilai Apgar Score dan mengidentifikasi kelainan. 7. Dokter anak menentukan apakah bayi memerlukan perawatan lanjutan atau tidak, bila memerlukan perawatan lanjutan maka bayi dirawat diuang KBRT-Bila tidak memerlukan perawatan lanjutan di rawat gabung dengan ibu 8. Perawat / Bidan yang menimbang bayi, jika berat bayi < 2500gr dan 24000gram, perawat/ bidan segera melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) PENANGANAN PERSALINAN PADABAYI BERAT LAHIR RENDAH ( BBLR) BAYIBERAT LAHIR BESAR (BBLB) _ ‘No Dokumen NoRevisi Halaman: 2/2 o1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ‘Tanggal terbit 19/09/2019 Prosedur 9, Hasil pemeriksaan GDS ditulis pada form monitoring GDS di unit masing-masing 10, Petugas laboratorium membuat nota pemeriksaan GDS dan mencetak hasil pemeriksaan. 11. Perawat/bidan melaporkan hasil pemeriksaan GDS ke DPJP dengan metode SOAP 12.Perawav/bidan melaporkan hasil pemeriksaan GDS ke DPJP dengan metode SOAP 13, Dokter memberikan instruksi terkait penanganan bayi yang dilaporkan. 14. Perawat/bidan menulis, membaca ulang instruksi dokter dan membubuhkan tanda tangan 15. Dokter memberikan konfirmasi laporan perawat/ bidan 16. Perawat/bidan melaksanakan instruksi dokter. 17. Dokter memberikan verifikasi dengan memberikan tanda tangan pada perintah lisan yang dituliskan perawat. 18. Dokter memberikan edukasi kepada keluarga pasien apabila bayi harus dilakukan observasi di ruang KBRT. 19, Mendokumentasikan ke form pemberian eduliasi Multi Di utnya keluarga dapat memberikan persetuj uan/ penolakan. 20. Keluarga menerima edukasi dokler anak dan menandatangani form multidisiplin. 21. Keluaraga menandatangani persetujuan/ penolakan perawatan di ruang KBRT, apabila bayi memerlukan perawatan yang intensif. in, selanj Unit terkait 1. PONEK 2. VK Siti Aisyah 3. DokterSpesialisObsgyn

You might also like