You are on page 1of 2
oR “Tiow GUBERNUR SULAWESI UTARA Manado,*! Oktober 2019 Kepada Yth, BUPATI/WALIKOTA SE — PROVINSI SULAWESI UTARA di- Tempat RAN Nomor : 443.1/\ 985 /Sekr-Dinkes TENTANG KESIAPSIAGAAN PENINGKATAN KASUS. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Dengan ini disampaikan kepada Saudara agar memberi perhatian dan dukungan terhadap pencegahan dan pengendalian DBD, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1, Memperhatikan Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor PV.02.01/Menkes/538/2019 tanggal 30 September 2019 tentang Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD); 2. Memperhatikan Surat Edaran Gubernur Sulawesi Utara nomor 443.1/19.148/Sekr-Dinkes tanggal 9 Januari 2019 tentang Gerakan Serentak Penanggulangan DBD; 3. Potensi peningkatan kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD seiring memasuki musim penghujan di daerah Provinsi Sulawesi Utara. Sehubungan dengan itu, diinstruksikan kepada Saudara untuk segera menerbitkan Surat Edaran dalam rangka kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD dan melaporkan pelaksanaan kesiapsiagaan tersebut kepada Gubernur dengan melakukan langkah-langkah antara lain : 1. Memperkuat Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), untuk mewujudkan peran anggota keluarga sebagai Juru Pemantau Jentik (umantik) di rumah, serta melakukan G1R1) di lingkungan perkantoran, sekolah-sekolah dan Tempat-Tempat Umum (TTU); 2. Meningkatkan upaya penggerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M Plus, melalui kegiatan Menguras, Menutup dan Memanfaatkan/Mendaur ulang barang bekas, Plus mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk oles atau spray, memberantas jentik nyamuk dengan larvasida di genangan air dan menanam tanaman pengusir nyamuk; 3. Meningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD), diantaranya melalui kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PB); 4. Mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Opersional Penanggulangan DBD (Pokjanal DBD) pada berbagai tingkatan RT/RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi; 5. Meningkatkan kapasitas sumber daya untuk pencegahan dan pengendalian DBD, meliputi peningkatan kapasitas SDM, biaya serta bahan dan peralatan untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan segera; 6. Memastikan ketersediaan Sarana dan Prasarana Pemberantasan Nyamuk DBD. Demikian untuk mendapat perhatian dan pelaksanaan sebagaimana mestinya. |ULAWESI UTARA Tembusan Yth.: 1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta; 2. Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara; 3. Ketua DPRD Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulawesi Utara.

You might also like