You are on page 1of 197
Kamus Istilah Sastra Abdul Rozak Zaidan Anita K. Rustapa bp Eveber:! PT (Persero) Penerbitan dan Percetakan BALAI PUSTAKA BP No. 3996 Hak pengarang dilindungi undang-undang Cetakan perama = - ~=—-194 Cetakan kedua - 2000 Cetakan ketiga - 2004 803 Zai Zaidin, Abdul Rozak k Kamus istilah Sastra / Abdul Rozak Zaidin; Anita K. Rustapa ; Haniah. — eet. 3. — Jakarta : Balai Pustaka, 2004 248 him.: bibl. ; 21 cm. — (Seri BP No. 3996) 1. Kamus tstilan — Kesusastraan. |. Judul I, Rustapa, anita K, Ill. Hani’ah_ IV, Seri ISBN 979 - 407 - 673-2 UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut perundang-undangan yang beriaku. PASAL 72 (1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan darvatau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak p5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara 1g lama 5 (lima) tahun dar/atau denda paling banyak —Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) Perencana kulit: Adjie Soesanto aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penanggung Jawab Wakil Penanggung Jawab Dr. Hasan Alwi Dr. Edwar Djamaris Penyusun Penyunting edisi perbaikan Drs. Abdul Rozak Zaidan Drs. Abdul Rozak Zaidan Dra. Anita K. Rustapa Dra. Anita K. Rustapa Dra. Hani’ah Dra. Hani’ah Drs. S.R.H. Sitanggang Pembantu Teknis Dra. Lustantini Septningsih Budiono Drs. Saksono Prijanto Radiyo Suryati Syam, B.A Drs. Slamet Riyadi Hak cipta pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta 13220 Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karya ilmiah aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bahan dengan hak cipta aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Pemerincian Arti Istilah yang memiliki arti lebih dari satu rinciannya dipisahkan dengan titik koma dan diberi nomor dengan angka Amb. Istilah yang bersinonim disebutkan sesudah pemerian konsep dengan didahului tanda titik koma ()- Rujukan Istilah yang sama dirujuk dengan kata lihat. Istilah yang mempunyai kaitan makna atau maknanya berdckatan dirujuk dengan kata lihat juga. Istilah yang mengandung konsep yang berlawanan ditunjukkan dengan kata lawan atau bandingkan dengan sebagai variasinya. 18 Ach. Bgs. Bld. Btk. Btw. Ing. It. Jp. Jw. Banj. Mak. DAFTAR SINGKATAN Aceh Arab Banjar Bugis Belanda Batak Betawi drama Inggris Ttali Jerman Jepang Jawa Latin Makasar Mel. Min. Og. Pa. Par. Per. Pi. Sn. Sp. Tr. ‘Yun. Melayu Minang Ogan Prosa Parsi Perancis puisi Sansekerta Sunda Spanyol Toraja umum ‘Yunani 19 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. pilan tema, seperti tampak pada drama absurd dan novel absurd. Dalam drama dan novel absurd ditampilkan manusia yang tidak da- pat menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, merasa tidak berarti, terasing, terpencil, dan tersisihkan. Dalam puisi absurd, kata tidak diperlukan dalam maknanya yang konvensional sebagaimana yang tampak pada sajak-sajak Sutardji Calzoum Bachri (absurd Ing.) adaptasi U. i pengolahan kembali karya sastra ke dalam bahasa lain dengan menyesuaikan unsur-unsurnya kepada lingkungan budaya bahasa sa- saran itu, misalnya Si Bachil (Nur Sutan Iskandar) dari I’ Avare (Moliere); saduran; 2 pengolahan kembali karya seni jenis satu ke jenis yang lain atau dari satu media ke media lain dengan memper- tahankan lakuan, tokoh, serta gaya dan nada aslinya, misalnya novel Salah Asuhan (Abdul Muis) dan Roro Mendut (versi Y.B. Mangun- widjaja) yang digubah kembali menjadi film (adaptatie Bid.) adegan D. 1 bagian babak dalam pementasan yang mempertunjukkan lakuan yang sambung-menyambung di satu tempat; 2 situasi atau satuan dialog dalam lakon yang belum mengandung pemubahan topik (skene Yun.) afektasi U. 1 pengambilan gaya tulisan yang tidak sesuai dengan masalah, bentuk, atau peristiwanya; 2 perilaku yang dibuat-buat yang diadap- tasi untuk menimbulkan kesan tertentu pada orang lain dan dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam cerita rekaan atau drama (affectatie Bld.) aferesis Pi. penghilangan bunyi atau suku kata pada awal kata. Misalnya: "tuk dari untuk, ‘lah dari telah; elisi awal (aphaerasis Yun.) 22 aforisme U. pertanyaan yang padat tentang suatu kenyataan atau kebenaran yang sifatnya semesta, niskala, dan arif. Peribahasa sering memiliki ciri aforisme. Misalnya: Kuat ikan karena randai, kuat burung karena sayap, kuat ketam karena sepit; Malu bertanya sesat di jalan; ada tekad, ada jalan (aphorismus Yun.) agon D. 1 bagian setelah prolog dan parados dalam drama Yunani klasik, yaitu saat protagonis dan antagonis memperdebatkan pandangan yang berlawanan tentang suatu persoalan; 2 adegan yang berisi kon- flik di antara para pelaku (agon Yun.) ajakan D. penetapan waktu hadirnya para pemain di gedung teater yang di- sampaikan kepada tiap-tiap pemain satu setengah jam sebelum per- tunjukkan dimulai (call Ing,) ajakan layar D. naiknya kembali layar setelah pertunjukkan selesai agar pemain dapat menerima tepuk tangan penonton (curtain call Ing.) akhir luar duga U, unsur alur yang belokan yang tiba-tiba dan tidak terduga dalam lakuan dalam cerita, terutama cerita pendek (surprise ending Ing.) akrostik Pi. puisi yang huruf-huruf awal pada setiap lariknya menciptakan suatu kata atau kata-kata jika dibaca dari atas ke bawah. Akrostik bi- Sa juga menggunakan buruf tengah (mesotik) atau huruf akhir (te- lestik). Contoh: akrostik aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aliterasi Pi. ulangan bunyi konsonan yang biasanya terdapat pada awal kata yang berurutan untuk mencapai efek keindaban bunyi; rima konson- an; purwakanti; runtun konsonan. Contoh: Bukan Beta Bijak Berperi (Rustam Effendi) (alliteratie Bld.) alonim U. *nama alias’ atau ’nama lain’ seorang pengarang. Misalnya: nama Aboe zaky di pakai HAMKA dalam menulis puisi pada tahun 1930- an; lihat juga nama samaran (allonym Ing.; nom de plum per.) alur U. unsur struktur yang berwujud jalinan peristiwa didalam karya sastra, yang memperlihatkan kepaduan (kcherensi) tertentu yang di- wujudkan antara lain oleh hubungan sebab akibat, tokoh, tema, atau ketiganya (plot Ing.) alur bawahan Pa. D. alur kedua atau tambahan yang disisipkan di sela-sela bagian alur utama sebagai variasi dan merupakan lakuan tersendiri, tetapi yang masih ada hubungannya dengan alur utama yang kadang- kadang dengan maksud untuk menimbulkan titik kontra terhadap alur utama dan kadang-kadang sejalan dengan alur utama itu (subplot; counter plot Ing.) alur cahaya D. bagian yang berkenaan dengan peralatan tata cahaya, penempatan cahaya, isyarat, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pena- taan cahaya dalam pementasan lakon (light plot Ing.) alur erat Pa.D. alur yang jalinan peristiwanya memperlihatkan hubungan, baik 26 dalam prosa maupun dalam drama. Peristiwa yang menjadi bagian a- lur menjadi bagian organis alur cerita secara keseluruhan sehingga penghilangan salah satu bagian akan menggangu keutuhan cerita; alur organis (Organic plot Ing.) alur longgar Pa.D. alur yang jalinan peristiwanya tidak memperlihatkan hubungan yang padu. Dalam cerita yang beralur longgar hubungan antara pe- ristiwa dengan peristiwa kurang padu sehingga perkembangan alur cerita tidak akan terganggu oleh penghilangan salah satu bagiannya. Lihat juga: lanturan (loose plot Ing.) alur menanjak Pa, D. jalinan peristiwa dalam karya sastra yang makin lama makin menanjak, tanpa ada peleraian, sampai cerita itu selesai di puncak. Contoh: Pagar Kawat Berduri (Trisnoyuwono) (rising plot Ing.) alur organis Pa.D. libat alur erat alusi U. libat: kilatan amanat U. pesan pengarang kepada pembaca baik tersurat maupun tersirat yang disampaikan melalui karyanya; lihat juga moral (message Ing.) amfiteater D. ruang pementasan drama yang mempunyai tempat duduk penon- ton yang berjenjang meninggi dan membentuk setengah lingkaran se- keliling pentas (amfitheater Bld.) 27 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Hai Saudara, dengarlah pantun pantun tidak mengata orang (anastrophe Yun.) ancangan ekstrinsik U. pendekatan terhadap karya sastra dengan menggunakan ilmu bantu bukan sastra, seperti sejarah, sosiologi, dan psikologi; pende- katan ekstrinsik (extrinsic approach Ing.) ancangan intrinsik U. pendekatan terhadap karya sastra yang bertola dari unsur-unsur dalam karya sastra itu sendiri, yang objek kajiannya semata-mata un- sur-unsur dalam karya sastra itu; pendekatan intrinsik (intrinsic approach Ing.) andalan Pa.D. tokoh yang menjadi orang kepercayaan tokoh utama dan sering digunakan pengarang lakon atau cerita rekaan untuk mengomentari pikiran dan maksud tokoh utama guna menghindari monolog atau solilokui. Fungsinya, adalah memberi gambaran yang lebih terinci mengenai tokoh utama (confident Ing.) anekdot U. kisah pendek tentang peristiwa atau perilaku tokoh yang benar tidaknya tidak dapat dipastikan (anecdote Ing.) Angkatan U. 1 kelompok sastrawan sejaman yang karyanya menunjukkan ciri yang sama; 2 sekelompok sastrawan yang mempunyai cita-cita yang sama; generasi (generatie Bld.) Angkatan 20 U. kelompok sastrawan yang menulis tahun 20-an. kelompok ini 30 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Angkatan Siti Nurbaya U. lihat : Angkatan 20 Angkatan Terbaru U. lihat : Angkatan 50 Anotasi U. komentar tertulis pengarang atau penyunting tentang materi yang sedang dibahas. Anotasi pada umumnya dicetak adalah buku yang sama. (annotatie Bld.) antagonis Pa.D. lihat : tokoh lawan antifrasis U. majas pertentangan yang menggunakan kata dengan makna yang, berlawanan, dapat berbentuk ironi, sarkasme, atau satire. Contoh: dalam bentuk ironi " lihatlah raksasa itu!" ketika sicebol datang (antiphrasis Ing.) antiklimaks Pa.D. lihat: klimaks antinovel Pa. lihat: novel antisipasi U. lihat: prolepsis antistrof D. gerak balik paduan suara dari sebelah kiri pentas ke sebelah kanan pentas yang dibarengi nyanyian (antistrophe Yun.) antiteater Pa.D. lihat: teater 33 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. babak D. bagian yang besar dalam drama atau lakon, dapat dibagi menjadi beberapa adegan (act Ing.) babaran Pa.D. teknik pengembangan dan perluasan karya sastra dengan pe- nyajian yang sangat terinci. Dengan teknik ini, alur atau tokoh te- rungkap dengan seksama dan sempurna (elaboration Ing.) bacaan liar U. buku bacaan sebelum perang yang diterbitkan oleh penerbit di luar Balai Pustaka. Biasanya ditulis dalam bahasa Melayu rendah. Julukan “penerbit liar" dikenakan kepada penerbit yang disebut sebagai "sau- dagar kitab yang kurang suci hatinya” atau "agitator" yang buku-bu- ku terbitannya dianggap menghasut rakyat. bagan rima Pi. pola rima dalam bait atay sajak; biasanya dinyatakan dengan deret 39 huruf sebagai penanda kesamaan bunyi. Misalnya, aaaa (pola syair), abab (pola pantun), dan sebagainya (rhyme scheme Ing.) bahasan U. karangan yang bertujuan menerangkan dan membuktikan kebe- naran pendapat atau pendirian pribadi dengan logika. Dalam sastra, bahasan dapat berbentuk kritik, esai, resensi, dan sebagainya (argumentatie Bld.) bahasa bermajas U. lihat: bahasa majasi bahasa emotif U. bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan emosi pengarang atau untuk menimbulkan reaksi emosional pembaca. Bahasa ini ber- beda dari bahasa rujukan; babasa cnotif memiliki nilai rasa yang dapat mempengaruhi pendengarnya. Contoh: wafar atau mampus masing-masing memiliki nilai rasa tertentu (emotif language Ing.) bahasa majasi U. bahasa yang menggunakan majas, seperti metafora, simile, dan personifikasi; bahasa majasi harus dibedakan dari bahasa harfiah; bahasa bermajas. Contoh: "Ia lari seperti kelinci" adalah bahasa ma- jas (simile), "Ia lari dengan samgat cepat" adalah bahasa harfiah figurative language Ing.) bahasa rujukan U. bahasa yang merujuk kepada objek atau bendanya secara langsung tampa emosi atau penilaian subjektif seperti bahasa ilmu pasti (referential language Ing.) hait Pi. Kumpulan larik sajak yang menjadi satuan struktur sajak, yang ditentukan olch jumlah larik, atau pola matra, atau rima. Dalam sastra 40 modern, tidak ada ketentuan bait yang ketal (stanza It.) balada Pi. dalam sastra Barat, sajak kisahan yang mula-mula dimaksudkan untuk dinyanyikan, sering memakai bahasa sederhana, mengisahkan cerita malang melalui percakapan atau pemerian lakuan, dan kadang- kadang menggunakan Jarik ulang; Rendra pernah menulis sajak balada (ballade Bld.) Balai Pustaka U. nama penerbit yang didirikan tahun 1917. Di samping buku-buku kesusastraan, Balai Pustaka juga menerbitkan buku-buku ilmu pengetahuan dan bahasa dalam bahasa Melayu, Jawa, dan Sunda; 2 nama angkatan sastrawan yang menulis pada tahun 20-an dan karya- karyanya diterbitkan oleh Balai Pustaka; /ihat Angkatan 20 balikan U. urutan kata yang menyimpang dari biasanya utnuk memberi te- kanan pada kata yang sengaja ditempatkan pada awal urutan, biasa- nya dilakukan dengan cara membalik susunan kalimat subjek-predi- kat menjadi predikat-subjek; susunan balik; inversi. Misalnya: "Be- rontak Hati Hendak Bebas” (Sutan Takdir Alisyahbana) (inversion Ing.) balikan nasib Pa.D, perubahan nasibprotagonis dalam alur drama atau cerita rekaan yang dapat berupa kejatuhannya (dalam tragedi)atau keberhasilannya (dalam komedi). Misalnya: Bagindo Sulaiman dari saudagar kaya menjadi seorang miskin dalam novel Siti Nurbaya (peripeteia Yun.; reserval Ing.) balikan terbuka D. proses membalikan badan (agak) menghadap penouton (open trun Ing.) 41 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. "Sodom dan Gomortha" (Subagio Sastrowardoyo) (cacophony Yun.; kakofonie Bld.) bunyi merdu Pi. bunyi yang enak didengar, bunyi yang dihasilkan oleh kombinasi vokal dan konsonan yang harmonis; eufoni Contoh: Terdengar derai ombak bercerai, terhampar kepantai, sorai terurai. mengaum deram derum lautan. Walaupun didalam malam yang kelam. "Lautan" (Rustam Effendi) (euphonia Yun; eufonie Bld.) 46 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. dengan roman petualangan, sering beralur rapi, peran-perannya terlu- kis dengan baik, lakuannya mengasyikkan dan menegangkan, serta otentik dengan rincian teknisnya. Contoh: Mata-mata (Suparta Brata) (spy story Ing.) cerita nyata Pa. cerita yang diangkat dari peristiwa yang benar-benar terjadi. Misalnya: Kusni Kasdut (Parakitri) yang mengungkapkan kisah petualangan penjahat kelas kakap yang bernama Kusni Kasdut (true story Ing) cerita pantun Pa. Jenis sastra lisan Sunda yang dikisahkan oleh juru pantun sejak waktu isya sampai subuh dengan iringan alat musik (yang sejenis siter berbentuk perahu), berisi bagian kisah kehidupan para putra Prabu Siliwangi atau cerita lain yang lebih tua. contoh: Lutung Kaserung, dan Ciung Wanara (carita Pantun Sn.) cerita pendek Pa. kisahan yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang satu tokoh dalam satu latar dan satu situasi dramatik; cerpen. Cerpen harus memperlihatkan kepaduan sebagai patokan dasarnya (short story Ing.) cerita penggeli hati Pa, \ihat: cerita jenaka cerita perumpamaan Pi. lihat: cerita ibarat cerita picisan Pa. 1 cerita yang terbit dalam majalah picisan; 2 cerita yang bersifat picisan (penny dreadful Ing.) cerita rakyat Pa. kisahan yang aslinya beredar secara lisan dan kepercayaan 50 masyarakat, seperti mite; lihat juga sastra lisan (folktale Ing.) cerita rangka Pa, lihat: cerita berbingkai cerita rekaan Pa, prosa kisahan yang mempunyai tokoh, alur, latar, tema, dan pusat kisahan yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi belaka. Istilah cerita rekaan sekarang umum dipakai untuk fiksi; cerkan (fictie Bld.) cerita rekaan ilmu Pa. bentuk kisahan yang alur, tema, dan latamya disajikan secara imajinatif, berdasarkan pengetahuan dan teori ilmiah spekulatif yang masuk akal, seperti perjalanan ke ruang angkasa dan petualangan di planet lain; fiksi sains (science fiction Ing.) cerita silat Pa. cerita saduran yang berasal dari Tiongkok yang mengisahkan perlawanan dan patriotisme bangsa Han terhadap penjajahan bangsa Mongol dan Mancu pada abad ke-19; disadur dalam bahasa Melayu dan sejak tahun 1950 diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia; sekarang ada cerita silat yang mengandung latar budaya Jawa, seperti karya SH Mintardja, Api di Bukit Menoreh cerita sisipan Pa. lihat: cerita dalam cerita cerber Pa. lihat: cerita bersambung cergam Pa. lihat: cerita bergambar cerkan Pa. \ihat: cerita rekaan 51 cerpen Pa. \ihat: cerita pendek cerpenis Pa. pengarang cerita pendek (short-story writer Ing.) cipta sastra U. hasil sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun lakon; karya sastra (literary work Ing.) citra U. kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat yang menjadi unsur dasar yang khas dalam karya prosa dan puisi (image Ing.) citra harfiah U. penggambaran objek secara langsung dengan menggunakan kata- kata biasa, yang maknanya lugas Contoh: Sedang kududuk di ruang balik, Bermain kembang di ujung jari, Yang tadi pagi telah kupetik Akan teman sepanjang hari. (J.E. Tatengkeng) (literal image Ing.) citra kiasan U. penggambaran objek karya sastra melalui majas kata, seperti simile dan meiafora, Contoh: metafora untuk semangat kebebasan dalam lirik "Aku ini binatang jalang" (Chairil Anwar) (metaphorical image Ing.) citraan U. sarana dalam sastra untuk menggambarkan lakuan, orang, benda, 52 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. denotasi U. hal, benda, atau situasi yang diacu suatu kata, yang biasa disebut juga sebagai makna harfiah dan terbatas. Denotasi kursi, misalnya, adalah tempat duduk berkaki dan bersandaran. Namun, kalau "kursi" itu dikaitkan dengan kedudukan atau kekuasaan, Kata itu mem- peroleh konotasi (Denotatie Bld.) deotomatisasi U. proses menggubah jalan cerita atau bentuk bahasa dari biasa dan wajar menjadi "aneh" dan "asing". Kaum formalis menganggap proses ini sebagai sarana literer untuk mencapai nilai sebuah karya sastra; defamiliarisasi, bandingkan dengan: otomatisasi (deotomatization Ing.) derap : D.Pa, kecepatan gerak dan irama dalam drama dan cerita rekaan; tempo (pace Ing.) derap cepat D.Pa. derap yang banyak digresinya atau sedikit paparan atau pemeriannya (quick motion Ing.) derap lemban D.Pa. derap yang banyak digresinya atau paparan dan pemeriannya sehingga peristiwa tidak susul-menyusul dengan lancar (slow motion Ing.) deskripsi U. penggambaran waktu, tempal iokoh, dan Jatar sosial untuk menciptakan "dunia" yang mengygerkkan cerita; pemerian (descriptie Bld.) determinisme U. gerakan filsafat, seni dan sastra yang beranggapan bahwa semua 37 peristiwa, termasuk peristiwa dan keputusan manusia, sudah diatur oleh hukum alam (determinisme Bld.) dialog Pa.D. percakapan di dalam karya sastra antara dua tokoh atau lebih yang biasanya mencerminkan pertukaran pikiran atau pendapat; (dialoog Bld.) digresi Pa.D. lihat: lanturan diksi U. pilihan kata untuk mengungkapkan gagasan. Dalam tuturan atau tulisan diksi membantu menciptakan nada dan gaya. Diksi yang baik adalah yang sesuai dengan maksud pengarang, konsisten, menghin- dari campuran jargon dan kosa kata baku, atau campuran ungkapan formal dan informal; pilihan kata (diction Ing.) diksi usang, U. kata atau frase yang tidak dipakai lagi. Contoh: patik, arkian, duli yang dipertuan (obsolete diction Ing.) dinding keempat D. dinding khayal yang membatasi tataan berbentuk kotak. Dalam tataan yang bersifat naturalistik, dinding khayal kadang-kadang dinyatakan dengan cara meletakkan perlengkapan panggung pada batas bermain (fourth wall Ing.) disfemisme U. majas yang menonjolkan kekurangan atau kekhilafan tokoh. Misalnya: “Seorang yang tubuhnya doyong, kakinya pengkor, dan giginya mrongos tidak mungkin menjadi peragawati" dalam Rafilus (Budi Darma) (dysphemism Ing.) 58 disonansi Pi, susunan bunyi yang tidak sealaras dalam kata atau pola irama; kadang-kadang sengaja digunakan dalam puisi untuk menimbulkan efek tertentu. Misalnya: tiktaktiktaktikataktiktaktiktaktiktaktiktaktiktak no no NO No No no nono No no No No 2zzzZzZzzzzz7z ZELELTLLELLL LLULLALILLILL. ZELZETILELLL TLILTILILILLL NO "mesin kawin" (Sutardji Calzoum Bachri) (dissonace Ing,; dissonantie Bld.) distikon Pi. sajak dua seuntai yang arti dan strukwr gramatikalnya lengkap dalam dua larik; kuplet tertutup. Contoh: Entah apa yang aku ke kehidupan baru, Meninggalkan menistakan kehidupan lama Setiap kali aku terbujuk gemerlap restu, Sekejap lagi tersuram gelap derita. (Armijn Pane) (distikhon Bld.; closed couplet Ing.) doa sanjung Pi. ungkapan, baik lisan maupun tulisan, yang berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan terhadap seorang yang telah meninggal; eulogi (euologia Yun.) doktrin U. ajaran, prinsip khusus (agama, keyakinan) yang tidak diragukan (doctrina Lt.; doctrine Bld.) dokumen U. bahan tertulis (document Ing.) dongding Pi. lihat: Macapat 59 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. epitet U. kata atau frase yang diterapkan pada orang atau beda untuk menunjukkan sifat atau cirinya. Contoh: "Si Burung merak" julukan Rendra "Si Binatang Jalang" julukan Chairil Anwar; julukan (epithet Ing.) eponim U. nama tokoh (biasanya protagonis, wirawan/wirawati) yang juga berfungsi sebagai nama judul cerita. Contoh: Siti Nurbaya (Marah Rusli); Bebasari (Rustam Effendi); Karmila (Marga T.); Kusni Kasdut (Parakitri) (eponymos Yun.) pos U. lihat: wiracarita esai U. karangan pendek bersifat subjektif tentang tema atau topik tertentu, biasanya dalam bentuk prosa yang bersifat interpretatif (essay Ing.) eskapisme U. ’pelerian ke dunia khayal yang indah dan tanpa konflik’; sastra eskapisme melepaskan atau menghindarkan diri dari kenyataan yang kurang menyenangkan (escapism ing.) esoterik U. sifat karya yang tidak mudah di pahami khalayak sehingga pemahamannya terbatas pada sekelompok kecil pembaca yang memiliki minat dan pengetahuan khusus (esoteric Ing.) estetika U, cabang filsafat yang mengemukakan hakikat keindahan dan hubungannya dengan pengamat, khususnya seperti yang diterapkan 7 pada seni murni. Jika keindahan adalah sifat objek/bentuk yang dirasakan pengamat dalam mengamatinya, estetika adalah susunan konsep dan ide yang berkaitan dengan sifat keindahan itu (esthetica Bld.) estetika resepsi U, model kajian sastra pascastrukturalisme yang menempatkan pembaca sebagai penentu makna karya sastra. Dalam penerapan model kajian ini, pembaca disorot sebagai objek dalam telaah yang bersifat empiris. Kurnia Jr. Pernah menerapkan telaah estetika resepsi atas pembaca novel-novel Iwan Simatupang; teori resepsi (reception theory Ing.) eufemisme U. majas berupa ungkapan yang mungkin dirasakan menghina, menyinggung, dan menyugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan yang diperhalus agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Contoh: Ayahnya sudah tidak ada ditengah-tengah kita untuk menyatakan ayahnya sudah meninggal, kemungkinan ia kekurangan makan untuk menyatakan ia kelaparan, Kelulusan anda tertunda untuk menyatakan Anda tidak lulus (Euphemism Ing.) Eufoni Pi. lihat: bunyi merdu eulogi Pi. libat: doa sanjung explication de texte 72 U. kritik sastra melalui penelaahan secara cermat dan diteliti, dan memberikan penjelasan terinci mengenai teks yang dibicarakan. Kri- tikus memusatkan perhatiannya pada bahasa, gaya, dan hubungan an- tarbagian dalam keseluruhan karya sehingga makna perlambang da- lam teks dapat dirumuskan. Contoh: Chairil Anwar the Poet and his Language (Boen S. Oemarjati) (explication de texte Per.) F fabel Pa. 1. cerita singkat yang berisi ajaran moral dengan tokoh binatang yang diberi sifat seperti manusia; cerita binatang; satwa cerita. Dalam sastra dunia dikenal Pancatantra dari India dan fabel tesop dari Yunani; serta Hikayat kalilah dan Daminah yang diadaptasi dari Persia. Di Indonesia kita kenal Dogeng Kancil atau Pelanduk jenaka, 2. jalan cerita menurut logika dan kronologi peristiwa yang terdapat dalam suatu cerita sebagai bagian alur yang dalam bahasa Latin di- kenal sebagai fabula (fabel Bld.) fabula Pa. lihat: fabel farsa D. tihat: banyolan fiksi Pa. \ihat: cerita rekaan fiksi sains Pa. lihat: cerita rekaan ilmu B fiksi sekejap Pa, lihat: novel dokumenter filologi U. disiplin penelitian dan pengetahuan yang mendasarkan kerjanya pada sifat bahan tertulis dan bertujuan mengungkapkan makna teks tertulis. Kritik naskah adalah salah satu bagian penting ilmu filologi (philology Ing,; filologie Bld.) fokalisastor U. sumber atau subyek sudut pandang sebuah cerita yang berfungsi mengantarkan dan membawa pembaca ke dalam dunia rekaan cerita; subyek sudut pandang yang melihat dunia rekaan cerita itu (facalisator Ing.) folklor Pa. semua tradisi rakyat, seperti kepercayaan, warisan kebudayaan dan adat-istiadat yang tradisional; istilah ini berasal dari tradisi Anglo Saxon folk ’rakyat’ dan lore ’pelajaran’; biasanya hanya mencangkup bahan-bahan yang disebarkan secara lisan, tetapi sekarang meliputi sumber tertulis tentang tradisi, pandangan hidup, dan kebiasaan rakyat, balada rakyat, dongeng, mitos, peribahasa, pepatah; tradisi lisan (folklore; oral tradition Ing.) formalis U. kelompok sastrawan dan peneliti bahasa dan sastra yang muncul di Rusia sekitar tahun 1915-1930. Kelompok ini tidak puas dengan penelitian sastra yang bersifat sosiologis, psikologis, dan historis; juga menolak penelitian positivisme yang menekankan masalah pokok tema, motif, lepas dari karya sastra konkret. Menekankan pentingnya pemakaian bahasa sebagai bentuk dan sarana ekspresi dan sekaligus tujuan seni itu sendiri; lihat juga: formalisme (formalist Ing.) formalisme U. biasanya dihubungkan dengan gerakan sastra yang bermula di wn Rusia tahun 1917 yang dicanangkan oleh Viktor Shklovsky sehingga dikenal istilah formalisme Rusia sebagai aliran kritik sastra, Forma- lisme mengutamakan kajian pada aspek gaya dan teknik pengucapan sastra. Bagi kaum formalis teknik itu bukan semata-mata cara tetapi juga tujuan seni (formalism Ing.) fragmen Pa.D. 1 penggalan dari sebuah novel atau lakon yang memiliki tema yang mungkin dapat dikembangkan; petilan; 2 karangan sastra yang belum selesai atau tidak pernah selesai; 3 karangan sastra yang tidak lengkap lagi (fragment Bid.) futurisme U. aliran sastra di Eropa yang menganjurkan pengarang untuk me- ninggalkan segala bentuk ekspresi tradisional dan mengusahakan bentuk, pokok, dan gaya yang baru untuk mengimbangi abad mesin yang serba menuntut gerak cepat (futurisme Bld.) 75 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. tahun 1946. Kredo mereka diumumkan dalam lembaran kebudayaan Gelanggang majalah Siasat pada tahun 1950 dengan judul Surat Kepercayaan Gelanggang. Anggotanya, antara lain, Asrul Sani dan Chairil Anwar gembusan U. lihat: bombasme generasi U. lihat: angkatan genius U. arti semula, pada zaman Romawi, jiwa atau dewa pelindung yang menjaga seseorang sejak lahirnya atau yang menguasai suatu tempat, kemudian diterapkan pada tendensi umum atau prinsip bimbingan yang mengarahkan suatu zaman atau suatau bangsa. Pada abad ke-18, genius berarti kemampuan bawaan sebagai lawan kemampuan yang dapat dipelajari. Dalam zaman Romantik berarti orang yang memiliki kemampuan luar biasa sebagaimana makna yang kita kenal sekarang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa orang genius adalah orang yang dikaruniai kemampuan intelektual, imajinatif, dan kreatif yang luar biasa yang bersifat alamiah (genius Ing.) genre U. jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya. Genre uta- ma yang klasik adalah epik, tragedi, lirik, dan komedi, Dalam sastra Indonesia, dibedakan ragam lirik atau puisi (seperti pantun, syair, soneta, dan sajak), ragam epik atau prosa (seperti fabel, novel, roman, dan cerita pendek) dan ragam lakon atau drama (seperti tragedi, komedi, melodrama); ragam sastra (genre Per.) gerak D. peralihan tempat atau kedudukan pemain di atas pentas, menuju atau menjauhi tengah pentas dari arah kiri atau kanan, atau ke arah 78 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. homonim U. dua kata yang ejaannya dan lafalnya sama, tetapi maknanya ber- beda, misalnya, buku (kitab) dan buku (ruas bambu) (homonym Ing.) hubris D. kesombongan yang berlebihan; pelanggaran perintah Tuban atau hukum moral karena ambisi, tamak, nafsu, dan percaya diri yang berlebihan. Istilah ini diterapkan pada wirawan dalam tragedi Yunani serta drama-drama yang kemudian. Hubris akhimya menyebabkan kejatuhan dan hukuman (nemesis) (Hubris Yun; tragic flaw Ing.) humanisme U. paham yang menyatakan bahwa manusia adalah ukuran bagi se- gala sesuatu. Paham ini mengandung sikap yang optimis dan rasio- nalistis terhadap dunia. Secara histois paham ini bertentangan dengan paham spiritualisme abad Pertengahan di Eropah dan meterialisme abad ke-20 (humanism Ing.) humanisme universal U. paham yang dianut oleh budayawan dan pengarang Indonesia yang tidak mendukung konsep realisme sosialis. Unsur-unsur huma- nisme universal diungkapkan dengan jelas dalam surat Kepercayaan Gelanggang dan diulang sekali dalam Manifest Kebudayaan. Konsep humanisme universal adalah melihat diri sendiri dan karya mereka sendiri sebagai bagian dari kebudayaan dunia yang mengutamakan menusia sebagai makhluk yang sederajat humor U. kejenakaan yang menimbulkan kesenangan; kecakapan melihat, memakai, atau mengutarakan sesuatu yang menyenangkan, yang menimbulkan tertawa; terjadi terutama dari pengenalan dan pengu- taraan keanehan, kemustahilan dalam suasana atau lakuan tertentu; ti- dak selamanya menimbulkan gelak meskipun selalu mampu menga- 85 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ibaan U. kekuatan dalam karya sastra untuk membangkitkan rasa haru, iba, dan belas kasihan dalam diri pembaca atau penikmat ketika meng- hayati nasib tokoh yang tragis; patos (pathos Yun.) identifikasi U. proses penghayatan terhadap diri tokoh rekaan dalam teks sastra dengan pemahaman dan pengenalan atas pikiran dan perasaan tokob; pelibatan pribadi dengan apa yang dikisahkan mencukupi tokoh rekaan, pikiran, dan perasaanya. (identification Ing.) ilham U. kekuatan yang datang dari dalam atau dari luar diri penyair yang dapat menggerakkan jiwa serta mempengaruhi pikiran dan perasaan ketika proses penciptaan seni berlangsung; inpirasi (inspirasi Bld.) imaji U, lihat: citra 87 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. baik melalui gerak maupun cakapan; 2 sifat kelakar dalam cerita re- kaan; lihat cerita jenaka (Gest Ing.) julukan U. linat: epitet juru pantun Pi. lihat: tukang pantun 94 K kaba Pa, sastra tradisional Minangkabau yang berbentuk prosa berima. Kalimatnya merupakan anak kalimat dengan 3--5 kata sehingga dapat diucapkan secara ritmik atau didendangkan. Tokohnya tidak jelas dan namanya lebih bersifat simbolik. Tema cerita kaba bermacam-ma- cam, antara lain tema kepahlawanan (Cinduo Mato, Sabai nan Aluih), petualangan (Angun nan Tongga), kisah cinta (Umbuik Mudo, Gadih Ranti, Si Kambang), pelipur lara (Malin Deman, Si Jibun,) dan seba- gainya (kaba Min.) kabuki D. jenis teater rakyat Jepang yang merupakan perpaduan antara unsur sandiwara, tari, dan musik. Lakon yang dikctengahkan biasanya berupa kisah nyata atau cerita sejarah. Pemainnya pria semua (Kabuki Sp.) kaji irama Pi. ilmu atau teori tentang irama (rhythmics Ing.) 95 kaji puisi Pi. lihat: puitika kakawin Pi. puisi atau tembang dalam bahasa Jawa kuno berupa bait-bait yang terdiri atas empat larik dengan pola matra yang berasal dari India. Contoh: kakawin Nagarakertagama (Mpuh Prapanca), kakawin Su- tasoma (Mpuh Tantular) (kakawin Jw.) kakofini Pi. lihat: bunyi janggal kalangwan Pi. dari kata Jango (Jawa Kuna) yang berarti indah, menghanyutkan rasa, mengasyikkan: sckarang berarti keindahan yang terwujud dalam kakawin (kalangan Jw. Kn.) kaligram Pi. jenis puisi konkret yang dalam sastra Perancis, antara lain ditulis oleh Guillaume Appollinaire dengan menyusun hurof sajak "I pleut" menyerupai gambaran titik-titik hujan turun. Dalam sastra Indonesia kaligram antara lain pernah ditulis oleh Sutardji Calzoum Bachri (calligramme Per.) kanan pentas D. bagian sebelah kanan pemain di pentas apabila pemain mengha- dap penonton (right stage Ing.) kanto Pi. satu bagian pokok dari epik atau puisi kisahan yang dapat disa- makan dengan bab dalam novel (canto Ing.) karikatur Pa.D. gambar manusia atau gambar keadaan yang mirip tetapi tidak 96 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. kitsch U. seni semu, picisan, yang seringkali lebih menonjolkan segi ko- mersial, tanpa keaslian, dan hanya menurut satu stereotipe. Oleh Um- berto Eco, seorang ahli semiotik Italia, Kitsch disebut "sebuah dusta struktural", (Kitsch Jrm.) klasik U. 1 dalam sastra Barat, hasil puncak kebudayaan Yunani dan Ro- mawi yang bernilai tinggi dan sering dijadikan tolok bandingan yang bemilai abadi; 2 puncak sastra lama sebuah bangsa yang dianggap bernilai tinggi; 3 lebih umumn semua karya seni yang dianggap ber- nilai tinggi (kasiek Bid.) klimaks U. 1 jenis majas yang berupa rentetan frasa atau kalimat yang ke- kuatan ungkapannya makin lama makin meningkat. Contoh: Kema- syhuran namanya tidak hanya orang sekampung, sedesa, sekecama- tan, bahkan sepropinsi; 2 puncak ketegangan dalam nove! atau drama yang merupakan penyelesaian masalah yang dikemukakan dan menghasilkan lakuan yang mereda; puncak. Sebaliknya, antiklimaks merupakan 1 bagian alur dalam drama atau cerita rekaan yang menunjukkan menurunnya ketegangan secara tiba-tiba dengan akhir yang tidak terduga; 2 jenis majas yang berupa penegasan. Makna yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkan makin lama makin menurun tingkatannya. Contoh: “Jangankan seribu, seratus, sepuluh, serupiah pun aku tak punya.” (climax Ing.) klise U. I kata, frase, ungkapan, atau gagasan yang telah kehilangan kesegaran dan keaslian (cliche Per.) kocak ejek D. drama lucu yang dipentaskan dan mengandung ¢jekan. Dalam dra- 104 ma jenis ini, lelucon dan gerak-gerik pemain agak kasar (burlesgue Per.) koda Pi. 1 kelompok larik yang berlainan matra, yang terdapat pada akhir bait atau sajak pendek seperti soneta; 2 bagian yang dapat berdiri sendiri pada akhir sebuah karya sastra, dikemukakan untuk membuat simpulan, ringkasan, tema atau motif karya tersebut; Jarik sudahan; larik tambahan (cauda Li.) kode bahasa U. lihat kode primer kode primer U. istilah yang dikenal dalam model pendekatan semiotik yang me- ngacu pada sistem paling dasar dalam teks sastra, yakni kode bahasa yang mencakupi aturan semantik, sintaksis dan stilistika; kode bahasa (primary code Ing.) kode sastra U. lihat kode sekunder kode sekunder U. dalam semiotik, mengacu kepada kode yang dapat dipakai sebagai dasar pemberian makna suatu teks yang mencakupi ragam dan bentuk teks; kode sastra (secondary code Ing.) kolase U. 1 kutipan dari penulis lain, alusi, atau ungkapan asing yang di- jadikan bagian puisi untuk menciptakan cakrawala yang lebih luas dan memberikan efek surprise; 2 teknik menempelkan cabikan koran dan bahan-bahan lain pada kanvas atau panel sebagai lukisan (collage Per.) 105 komedi D. drama yang ditulis dengan gaya yang ringan, berseloroh, atau menyindir; khususnya lakon ringan yang sifatnya menghibur dan yang berakhir dengan bahagia; drama ria (komedie Bid.) komedi hitam D. \akon komedi yang memperlihatkan kenyataan dengan sinis. Da- lam Jakon ini, dipertontonkan manusia tanpa keyakinan dan hanya sedikit harapan karena diatur oleh nasib, kesempatan, dan kekuatan yang terpahami. Komedi hitam mengetengahkan kenyataan bahwa manusia berada dalam perangkap absurd. Komedi ini didominasi oleh tema keputusan dan kesia-siaan hidup (black comedy Ing.) komedi satire D. komedi yang menyingkapkan cacat-cela masyarakat dan perse- orangan dengan cara mengeritik, menyindir, dan mencemooh (satrical comedy Ing.) komedi Bangsawan D.\ihat komidi Stambul komidi Stambu! D. rombongan sandiwara yang didirikan oleh August Mahie pada tahun 1891 di Surabaya untuk mencari bentuk pementasan yang se- suai dengan teater dalam arti tonil. Lakon yang dipentaskan tidak terbatas pada cerita Melayu, Jawa atau Cina, tetapi juga cerita dari Arab dan Eropah yang disampaikan dalam bahasa Melayu. Pemen- tasan lakon dilengkapi dengan lagu-lagu Melayu dan dekor serta tata rias yang sungguh mewah untuk menarik minat penonton. Lakon yang dikembangkan oleh rombongan ini kemudian dikenal dengan nama komidi bangsawan komik Pa. lihat: cerita bergambar 106 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Timbunna bura-bura Gumpalan timbunan busa air (Jonde Trj.) ludruk D. drama rakyat tradisional Jawa Timur yang pemainnya semua laki- laki, pertunjukkannya diselingi musik dan nyanyian serta banyolan (ludruk Jw.) 122 M macapat Pi. bentuk puisi Jawa tradisional ini sebelumnya (pada zaman Ken ‘Arok dan kejayaan Majapahit) bernama kidung karena pengaruh pu- isi India kuno. Ciri macapat: (a) setiap bait punya jumlah larik ter- tentu; (b) setiap larik berakhir dengan guru lagu (rima akhir/ aso- nansi) tertentu; dan (c) setiap larik punya guru wilangan (jumlah suku kata) tertentu. Disebut ’macapat’ karena tempo suara ada pada setiap empat suku kata. Jenis macapat ada sembilan, antara lain sinonim, pucung, dandanggula, durma, dan kinanti; danding, donding (macapat Jw.) madihin Pi. pembacaan puisi atau prosa dalam bahasa Banjar atau bahasa Indonesia dengan logat Banjar diiringi pukulan rebana. Puisi yang dibacakan biasanya diciptakan spontan dan bertema humor, pemba- ngunan, kemasyarakatan, kampanye, nasihat Contoh: Aaa... aaaa ... aaa... Wan Sadang mulai sadang bajalan napanglah hari silandung malam 123 bintang lawan bulan sigamarlapan memandang hari silandung malam (madihin Bnj.) maesenas W. bartawan atau orang berkedudukan tinggi yang melindungi dan membantu seniman dalam kegiatan keseniannya. Istilah ini diambil dari nama pribadi seorang hartawan Romawi yang terkenal sebagai sponsor kegiatan kesenian; penaung; penaja (Maecenas Lt.) majas U. bahasa imajinatif atau bahasa yang maknanya melewati batas yang lazim. Majas muncul jika pikiran kita mempertautkan hal yang satu dengan hal yang lain, kata-kata dipakai dengan arti yang lain dari arti harfiahnya untuk menghasilkan gambar angan atau imaji di benak pembaca dan pendengar. Majas Juga merupakan alat yang menun- jang gaya (figure of thougt Ing.; tropos Yun.) majas perbandingan U. majas yang memperbandingkan. Yang termasuk dalam majas perbandingan adalah alegori, simile, metafora, dan personifikasi (figure of comparison Ing.) majas pertautan U. majas yang mempertautkan. Majas ini meliputi kilatan, epitet, me- tonimia, sinekdoke (figure of association Ing.) majas pertentangan U. majas yang mempertentangkan, yang termasuk majas perten- tangan adalah ironi, paradoks, hiperbola, meiosis, dan litotes (figure of oppositon Ing.) majas retorik U. susunan kata-kata yang Khusus untuk retorika. Berbeda dari majas 124 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. yang dicetuskan tanggal 17 Agustus 1963 dan dilarang tanggal 8 Mei 1964 oleh Presiden Soekarno. Isinya antara lain menegaskan bahwa kebudayaan yang mereka anut adalah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila serta menolak kebudayaan realisme sosial yang dianut oleh seniman komunis manusia perbatasan U. manusia yang berada pada batas antara dua kebudayaan yang saling berinteraksi yang seringkali menimbulkan konflik batin antara keinginan mengikuti pola kebudayaan yang satu dan keengganan me- nolak pola kebudayaan yang lainnya. Istilah ini dikemukakan per- tama kali oleh Soebagio Sastrowardoyo untuk menyebut pengarang sastra Hindia Belanda; lihat juga: sastra Hindia Belanda (marginal man Ing.) mantra Pi. 1 doa dalam agama Hindu; 2 puisi Melayu lama yang dianggap mengandung kekuatan gaib, yang biasanya diucapkan olch pawang atau dukun untuk mempengaruhi kekuatan alam semesta atau bina- tang. Pengulangan kata atau larik termasuk ciri mantra yang paling menonjol. Contoh mantra pengusir anjing galak: Pulanglah engkau kepada rimba sekampung, Pulanglah engkau kepada rimba yang besar, Pulanglah engkau kepada gaung guntung, Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu, Pulanglah engkau kepada kolam yang tiada berorang, Pulanglah engkau kepada mata air yang (tiada) kering Jikalau kau tiada mau kembali, matilah engkau. (mantra Skt.) marhaban Pi. lagu puji-puji berbahasa Arab kepada Nabi Muhammad yang lazim dinyanyikan dengan iringan rebana pada hari Maulid, yaitu se- tiap 12 Rabiul awal atau pada kesempatan selamatan gunting ram- but bayi (marhaban Ar.) 127 masnawi Pi. jenis puisi berasal dari Parsi yang terdiri atas 10 larik, berirama dua-dua, berisi pujian dan pernah dipakai oleh Buchari Al Djauhari (mathnawi Par.) matra Pi, unsur irama yang terpola pada puisi yang dalam sastra Barat dapat berupa pertentangan yang terselang-seling antara suku panjang dan pendek, suku bemada tinggi dan rendah, atau suku yang beraksen dan tidak. Dalam sastra di Indonesia, pola matra yang dikenal dalam sastra Sanskerta pemah diterapkan pada puisi Jawa Kuna (kakawin), tetapi hal itu tidak dapat dipertahankan lagi dalam puisi Jawa Baru. Jawa Kuna sendiri banyak terkena pengaruh Sanskerta dan penerapan pola matra itu merupakan salah satu wujud nyata pengaruh itu. Dalam sastra Jawa dan Sunda, dikenal pola matra yang khusus yang berupa ketentuan jumlah suku kata per larik (guru wilangan) dan ketentuan vokal suku terakhir setiap larik (guru lagu) (mater Ing.) meiosis U. majas retorik yang dipakai untuk menyatakan sesuatu sebagai ku- rang penting daripada kenyataannya yang sesungguhnya. Majas ini sering dipakai secara ironis untuk menggambarkan sesuatu yang luar biasa atau mengesankan. Contoh: Hasilnya agak kurang baik, jika yang dimaksudkan pekerjaannya gagal (meiosis Yun.; understatement Ing.) melodrama D. mula-mula berarti lakon romantik yang disertai musik yang dalam perkembangan kemudian berarti lakon dengan alur luas, dan senti- mental. Sekarang berarti lakon yang sangat dramatis dengan lakuan yang menggambarkan dan mendebarkan dengan penokohan yang hitam putih. Lihat juga: tragikomedi (melodrama Per.) memoar Pa. cerita pengalaman seseorang yang ditulis sendiri. Bedanya de- 128 ngan autobiografi, penyajian peristiwa terpilih dan tidak mencakup seluruh riwayat hidup pengarangnya; kenang-kenangan (memoire Per.) mendu D. sandiwara yang banyak dipentaskan di Siam dan Pontianak yang berbentuk nyanyian dan tari serta diiringgi musik gendang, gong, bi- ola, adegan lawak, dan berdekor sederhana; reportoar umumnya dari tradisi Melayu lama, seperti Hikayat Siti Zubaida (mendu Pon.) mesostik Pi, lihat: akrostik metafora U. majas yang mengandung pertandingan yang tersirat yang menya- makan hal yang satu dengan hal yang lain Contoh: Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbang, "Aku" (Chairil Anwar) (metaphor Ing.) metafora usang U. metafora yang sangat sering digunakan sehingga dianggap seba- gai ungkapan biasa. Contoh: kepala sekolah, mata hari, dan suku bangsa (dead metaphor Ing.) metastasis U. majas penegasan dengan menyembunyikan sesuatu seolah-olah menyuruh pembaca menerka apa yang disembunyikan itu. Misalnya: Bagaimana cantiknya gadis itu tak perlu saya ceritakan kepadamu. Pendeknya teman-ieman pria dikelasnya tergila-gila kepadanya. (metastasi Yun.) 129 metatesis U. perubahan bentuk kata akibat pertukaran tempat antara dua bunyi (fonem) di dalam kata. Misalnya: almari menjadi lemari, lebat men- jadi tebal, dan lajur menjadi jalur (metathesis Yun.) metode baca-cermat U. metode pemahaman sastra yang dikembangkan aliran New Cri- ticism yang lebih banyak menuntut kemampuan bahasa, kepekaan sastra, kemendalaman minat daripada membaca biasa, seperti yang diterapkan Tecuw dalam Tergantung pada Kata, 1980 (close reading method Ing.) metode panorama U. metode penceritaan dengan menampilkan latar yang luas; dalam teknik penceritaan ini, pencerita menggambarkan latar dan masa hi- dup tokoh utama secara menyeluruh dan Iuas (panoramic method Ing.) metode adegan U. metode perceritaan yang menampilkan adegan-adegan; dalam tek- nik penceritaan ini, fokus kisahan dapat berubah dan alur cerita di- bagi di dalam beberapa adegan (scenic method Ing.) metonimi U. jenis sinekdoke yang berupa penggantian nama objek atau gagasan dengan kata lain yang ada kaitannya. Contoh: penulis untuk karyanya (Chairil Anwar banyak ditelaah orang."), bahan untuk bendanya (‘Regu kami hanya mendapat perunggu.") (metonymie Bld.) mime D. bentuk drama lucu yang pemainnya bercerita dengan gerak tubuh tanpa kata-kata (kial) (mimos Yun.) 130 mimesis U, Nihat: imitasi mise en scene D. Keseluruhan tataan panggung dan pola lakuan dalam pementasan drama, termasuk penyutradaraan (mise en scene Per.) mite U. cerita asal-usul dan cerita dewa-dewa yang dapat diyakini sebagai benar oleh pemiliknya (mythe Bld.) mitologi U. pengetahuan mengenai dunia mite atau tokoh-tokoh mite, seperti mitologi Jawa, mitologi India, dan mitilogi Yunani (mythology Ing.) mitos U. mite yang sengaja dikembangkan demi pengesahan dan pengu- kuhan ideologi, kekuasaan, dan kewibawaan. Misalnya: silsilah raja- raja Melayu berasal dari Raja Iskandar Zulkamain (mithos Yun.) modernisme U, dalam sastra berarti gerakan kesenian yang berkembang pada paruh pertama abad ke-20 di Eropah. Gerakan ini menolak teknik dan nilai kebudayaan periode sebelumnya dan mencari bentuk dan gaya pengungkapan yang baru (modernism Ing.) monodrama D. pertunjukkan drama yang hanya menampilkan satu tokoh atau wa- tak. Pertunjukkan seperti itu seringkali (secara salah) disebut sebagai monolog (monodrama Ing.) 131 monograf Pa. karangan yang utuh, lengkap, dan terinci tentang topik atau pem- bicaraan tertentu. Contoh: Sastra Hindia Belanda dan Kita (Subagio Sastrowardoyo) (monograph Ing.) monolog Pa.D. cakapan panjang scorang dir) yang biasanya untuk menerang- kan suatu yang sudah terjadi. Dalam Solilokui monolog ini lebih di- tekankan pada renungan nasib diri sendiri; ekacakap; cakapan tung- gal (monologue Ing.) monolog dalaman Pa. D. cakapan batin yang dapat menggambarkan arus kesadaran se- orang tokoh dalam drama atau cerita rekaan yang sekaligus meng- ungkapkan pikiran, emosi, dan pengalaman batin seorang tokoh; ekacakap dalaman (interior monologue Ing.) monolog dramatik Pa. D. puisi panjang yang mengungkapkan posisi kalau lirik meng- hadapi situasi kritis; lirik dramatik; cakapan tunggal dramatik (dramatic monoloque; dramatik lyric Ing.) moral U. ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari cerita, puisi, fabel drama, atau karya apa pun yang bertujuan mengajarkan sesuatu secara langsung atau secara tidak langsung; lihat juga amanat (moral Ing.) motif U, gagasan dan sifat lakuan yang berulang dalam karya sastra. Motif dapat berupa peran, citra yang berulang, ataupun pola pemakian kata. Contoh: pengembaraan Panji, tokoh nenek Kabayan, ibu tiri, anak bungsu, anak durhaka, dan sebagainya (motif Ing.) 132 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. laki-laki akan naik ke rumah pengantin wanita atau sebaliknya. Isinya ucapan Selamat datang kepada pengantin yang telah lama dinantikan oleh kedua belah pihak keluarga (pakkiok bunting Mak.) palindrom Pi.Pa. kata atau kalimat yang bacaannya sama dari kedua arah, kiri atau kanan. Misalnya: takat, bab, isi, pop, kakak (palindromos Yun.) pancingan Pa.D. unsur teknik penyajian awal cerita rekaan demikian rupa se- hingga memancing minat pembaca (narrative hook Ing.) panjak D. sebutan bagi para pemain dalam lingkungan topeng Betawi (panjak Btw.) Panji Pa. \okoh cerita sastra Nusantara lama yang dalam pengembaraannya nenunjukkan sifat kepahlawanan yang mampu mengatasi segala tan- tangan. Cerita Panji ini diperkirakan berasal dari Jawa Timur. pantomin D. drama tanpa suara yang dipertontonkan tokoh dengan gerak dan ekspresi wajah (pantomimos Yun.) Pantun Pi. jenis puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir abad. Tiap larik biasanya berisi empat kata. Dua larik pertama merupakan sampiran, sedang larik ketiga dan keempat mengandung isi. Pada dasarnya ada dua jenis pantun ditinjau dari segi hubungan sampiran dan isi. Pada jenis pertama, sampiran merupakan persiapan fonetis atas isinya dan tidak ada hubungan semantis antara kedua ba- gian itu. Pada jenis kedua, yang disebut juga pantun mulia, sampiran tidak hanya mempersiapkan isi secara fonetis, tetapi juga mengisya- 143 ratkan isi secara semantis. contoh: Air dalam bertambah dalam Hujan dihulu belum lagi teduh Hati dendam bertambah dendam Luka dahulu belum lagi sembuh Ditiyau dari segi tema, ada berbagai ragam pantun, antara lain pan- tun adat, pantun agama, pantun kanak-kanak, pantun jenaka, pantun dagang, pantun perkenalan, dan pantun teka-teki. Pantun dapat dila- gukan secara sederhana sebagai nyanyian solo. Selain itu, pantun di- sajikan dalam berbalas pantun yang berupa penyajian pantun secara lisan yang dilakukan oleh dua orang kelompok (biasanya pria dan wanita) secara bergiliran dan berbalasan yang dilakukan secara spon- tan pantun berangkai Pi. lihat: seloka pantun berantai Pi, lihat pantun berkait pantun berkait Pi. rangkaian pantun yang sambung-menyambung. Larik kedua dan keempat pantun yang satu muncul lagi sebagai larik pertama dan ke- tiga pantun berikutnya; pantun berantai Contoh: Buah cara batang dibantun mari dibantun dengan parang Hai, Saudara, dengarlah pantun pantun tidak mengata orang Mari dibantun dengan parang berangan besar di dalam padi Pantun tidak mengatakan orang jangan syak di dalam hati Pantun kilat Pi. rangkaian yang terdiri atas dua larik dalam sebait, berima aa, larik pertama merupakan sampiran dan larik kedua merupakan isi: Kar- 144 mina contoh: Sudah gaharu, cendana pula. sudah tahu, bertanya pula. pantun mulia Pi. lihat pantun papan ajakan D. papan pemberitahuan yang disangkutkan di balik panggung dan di gunakan sebagai tempat memasang pesan atau petunjuk bagi semua yang terlibat dalam pertunjukkan (call board Ing.) Paparan Pa.D. lihat: eksposisi paparikan Pi. bentuk puisi Sunda tradisional, terdiri atas empat baris, setiap ba- ris berima ab, ab, dua baris pertama sampiran dan dua baris berikut- nya isi. Contoh: Hempelas raraga jati Ampelas raga yang asli palataran babalean pelataran balai-balaian Ikhlas raga sareng pati, Ikhlas raga sampai mati Ngabelaan Kasaean membela kebaikan (paparikan Sn.0.) parabel Pa. lihat: cerita ibarat Paradoks U. Majas pernyataan yang isinya tampaknya bertentangan dengan pendapat umum, tetapi mengandung kebenaran jika ditilik lebih dalam. Misalnya: menang tanpa mengalahkan, kaya tanpa harta (paradox Yun.) 145 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. efek teatrikal yang tertinggi dari larik atau gerak (timing Ing.) penggayaan D. cara pementasan drama yang sangat Khusus dan seringkali di- tandai oleh kegenitan tokoh sehingga dramanya itu sendiri tergeser (stylization Ing.) penjiplakan U. pengambilan dan penggunaan tulisan orang lain yang diakui sebagai pikiran dan tulisannya sendiri; plagiat (plagiarius Lt; plagiaat Bid.) pentas D. tempat para pemain berlakon. Biasanya tempat itu dibangun lebih tinggi daripada tempat duduk penonton (stage Ing.) penyair besar Pi. penyair yang dianugrahi predikat khusus atau kehormatan oleh universitas atau negara dan badan kesenian, seperti Akademi, karena keahlihannya dalam pemuisian (peotus laureatus Lt.) penyajakan Pi. Pengubahan sajak melalui pemakian rima, irama, larik, dan pola puitika yang lain (versification Ing.) penyidik samaran Pa.D. tokoh rahasia yang disewa untuk menjebak dan membujuk tokoh-tokoh agar melakukan pelanggaran sehingga ada alasan untuk menangkap atau menghukum mereka (agent provocateur Per.) pepatah PL lihat: peribahasa in watak Pa.D. peran yang ditandai oleh ciri-ciri individual yang sifatnya khas aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. pada tahun 1966; puisi perlawanan. Contoh: kumpulan puisi Tirani (Taufik Ismail) dan Perlawanan (Mansur Samin) puisi dramatik Pi. puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan ti- kaian emosional atau situasi yang tegang. Contoh: "Balada Terbu- nuhnya Atmo Karpo" dan Rick dari Corona" (W.S. Rendra) (dramatic poetry Ing.) puisi hermetis Pi. puisi yang merupakan ekspresi perseorangan dan bersifat curahan perasaan. Isi puisi itu sukar ditangkap karena lebih banyak mengan- dung majas bahasa dan lambang pribadi pengarang; puisi tertutup. Contoh: kutulis sedih laut pada wajah gelombang lumut gelisah diketiak karang Kutulis kemarau daratan pada putih tulang kota-kota sangar membakar seribu bulan (Maman S. Taswie) (Hermeticpoem Ing.) puisi kanak-kanak Pi. 1 puisi yang diciptakan khusus untuk kanak-kanak, baik oleh anak sendiri maupun orang dewasa; 2 puisi nyang termasuk tradisi lisan dalam kesastraan; terdiri atas beberapa larik yang dibacakan atau dinyanyikan; isinya mencangkup soal berhitung, permainan, teka-teki, dan pendidikan; sajak kanak-kanak (nursery rhyme Ing.) puisi keluhan Pi. sajak larik yang menampakkan penderitaan pembicara karena ke- tidaksetiaan seorang kekasih, keadaan dunia yang merisaukan, keti- 161 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. retorika U. seni dan ilmu pemakaian bahasa untuk meyakinkan khalayak atas kebenaran gagasan yang dikemukakan (rhetorika Bld.) resolusi Pa. D. Bagian akhir suatu cerita rekaan yang mengungkapkan peme- cahan masalah atau selesaian dari semua peristiwa yang telah ter jadi. Kadang-kadang resolusi ini bersamaan posisinya dengan kli- maks, tetapi umumnya mengikuti klimaks; leraian; ungkapan (resolutie Bld.; denoument Per.) rima Pi. pengulangan bunyi berselang, baik di dalam larik maupun pada akhir sajak yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampil- kan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Menunut se- bagian orang asonansi, aliterasi, dan konsonansi termasuk jenis rima (rhyme Ing.) rima akhir Pi. rima yang terdapat pada akhir larik sebuah sajak. Yang termasuk dalam rima akhir adalah rima berpeluk, rima bersilang, rima patah, rima rata, rima tertutup, rima terbuka (end rhyme Ing.) rima berpeluk Pi. rima akhir bait berlarik empat, yang larik pertamanya berime dengan larik keempat dan larik kedua dengan larik ketiga. Rumusnya abba Contoh: Perasaan siapa tak’kan nyala Melihatkan anak berlagu dendang Seorang sahaja di tengah padang Tiada berbaju buka kepala "Gembala” (M. Yamin) (enclosed rhyme Ing.) 171 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. tang pemaksaan tanda), pragmatik (kajian tentang pemanfaatan tan- da), dan sintaksis (kajian tentang keterpautan antara makna dan fung- sidalam sebuah sistem) (semiotics Ing.) senandika Pa.D. percakapan seorang diri yang dilakukan oleh seorang tokoh da- lam cerita rekaan atau drama yang berfungsi mengungkapkan pe- rasaan, pikiran, konflik batinnya yang paling dalam; solilokui (solloquium Lt.) seni klangenan U, seni untuk menghibur semata-mata tanpa beban edukatif, seni yang dianggap tidak memberikan manfaat langsung kepada masya- rakat. Istilah ini populer ketika berlangsung perdebatan tentang sastra kontekstual pada tahun 1980-an (klangenan Jw.) seni murni U. seni yang hanya mempertahankan dan mempedulikan hakikat karya yang ditulis untuk tujuan seni. Konsep seni yang jarang terwujud secara mutlak ini dapat dikaitkan dengan semboyan seni untuk seni (true art Ing.) Seni propaganda U, Seni yang mengutamakan aspek penycbaran ideologi, faham po- litik, agama, filsafat, dan lain-lain secara terserat dan menundukkan segala aspek seni pada aspek propaganda itu seni untuk rakyat U. gagasan seni yang memberikan tekanan pada kepentingan rakyat atau masyarakat di atas kedaulatan seni. Dalam sejarah perkem- bangan sastra Indonesia, semboyan ini pernah dianut dengan gigih oleh kelompok LEKRA seni untuk seni U. semboyan yang memberikan tekanan pada kedaulatan seni dan 186 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ISBN 979 - 407 - 673-2 i FS a EE ae yes

You might also like