Professional Documents
Culture Documents
7965 35075 1 PB PDF
7965 35075 1 PB PDF
ABSTRACT
Generally, there are two criteria which are widely used to determineDM’s weight of interest, i.e. competence
and consensus. Various studies related to determine DM’s weight of interest based on competence or consensus
separately have been conducted. Each criterion has its own advantages. The advantage of using competence as a
criterion is DMs who have high competence based on their consistence on the decisions made will have high of
interest weight. Meanwhile, consensus criterion emphasizes a DM/s contribution to a group without considering
the DM’s ability or competence.Considering the advantages of both criteria, this study developed a model to
determine DM’s weight of interestby considering the DM’ competence and consensus in a GDM. This study used
2 group decision making cases totaling in 6 groups consisting of 5 people each. Collected data was then processed
using DM’s weight of interest determination method based on competence and consensus. A model was then
designed using regression method and fuzzy method. Therefore, a model to determine DM’s weight of interest was
obtained by considering competence and consensus. DM’s weight of interest from each method was then involved
in group decision making. The research result showed that group decisions made by involving DM’s weight of
interest were better decisions. It implies competence and consensus are two criteria which can be used to determine
DM’s weight of interest.
Keywords: Group Decision Making (GDM); Decision Maker (DM); DM Weights; Competence; Consensus
ABSTRAK
Secara garis besar terdapat dua kriteria yang banyak digunakan dalam menentukan bobot kepentingan
DM yaitu kompetensi dan konsensus. Berbagai penelitian terkait penentuan bobot kepentingan DM telah
banyak dilakukan baik berdasarkan kompetensi maupun berdasarkan konsensus secara terpisah. Kedua
kriteria ini memiliki kelebihan masing-masing.Keunggulan penggunaan kompetensi sebagai kriteria
adalah bahwa DM yang mempunyai kompetensi yang tinggi berdasarkan konsistensinya terhadap
keputusan yang diambil akan mendapat bobot kepentingan yang tinggi. Sedangkan kriteria konsensus
menekankan pada kontribusi seorang DM terhadap grup tanpa memperhatikan kemampuan atau
kompetensi dari seorang DM. Dengan mempertimbangkan keunggulan pada kedua kriteria tersebut,
maka penelitian ini akan mengembangkan model untuk menentukan bobot kepentingan DM dengan
mempertimbangkan kompetensi dan konsesus DM dalam suatu GDM.Penelitian ini menggunakan 2
kasus pengambilan keputusan dalam kelompok dengan jumlah kelompok yang digunakan sebanyak
6 kelompok dan setiap kelompok terdiri atas lima orang.Dari data yang telah terkumpul kemudian
diolah dengan menggunakan metode penentuan bobot kepentingan DM berdasarkan kompetensi dan
konsensus. Kemudian dilakukan perancangan model menggunakan metode regresi dan metode fuzzy.
Dengan demikian diperoleh model penentuan bobot kepentingan DM dengan mempertimbangkan
kompetensi dan konsensus. Bobot kepentingan DM yang telah diperoleh masing-masing metode
kemudian dilibatkan dalam penentuan keputusan grup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keputusan grup yang diperoleh dengan melibatkan bobot kepentingan DM dengan mempertimbangkan
kompetensi dan konsensus menghasilkan keputusan yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa
121
| VOL 4, NO. 2, JUNI 2015; 121-131
kompetensi dan konsensus merupakan dua ini adalah pada kompetensi dari seorang
kriteria yang dapat digunakan untuk penentuan DM berdasarkan konistensi. Padahal
bobot kepentingan DM. kontribusi seorang DM terhadap grup juga
Kata kunci: Group Decision Making (GDM); perlu diperhatikan dalam pengambilan
Decision Maker (DM); Bobot Kepentingan DM; keputusan secara berkelompok. Kontribusi
Kompetensi, Konsensus seorang DM menjadi penting karena dapat
mempengaruhi keputusan yang dihasilkan
PENGANTAR dalam suatu GDM.
Penyelesaian masalah GDM dapat Sedangkan metode penentuan bobot
dilakukan dengan memberikan bobot kepentingan DM berdasarkan konsensus
kepentingan yang berbeda untuk setiap grup mempunyai keunggulan tersendiri jika
DM. Bobot yang berbeda untuk setiap dibandingkan dengan metode penentuan
DM berpeluang menghasilkan keputusan bobot kepentingan DM berdasarkan
yang lebih baik. Proses penentuan bobot kompetensi. Keunggulan dari metode ini
kepentingan DM mempunyai tingkat ke adalah semakin tinggi kontribusi seorang
sulitan tersendiri. Kesulitan penentuan DM terhadap grup maka semakin tinggi
bobot kepentingan DM ini telah banyak pula bobot kepentingan DM tersebut. Pada
diselesaikan atau terpecahkan dengan mun metode ini yang ditekankan adalah pada
culnya bermacam-macam metode untuk pe kontribusi seorang DM terhadap grup
nentuan bobot kepentingan DM. Beberapa tanpa memperhatinkan kemampuan atau
metode penentuan bobot kepentingan DM kompetensi dari seorang DM. Padahal
di antaranya adalah penentuan bobot kepen kompetensi seorang DM akan berpengaruh
tingan DM yang didasarkan pada kompe kepada bobot kepentingan DM tersebut.
tensi dari DM (Weiss dan Shanteau, 2003). Masalah penentuan bobot kepentingan
Metode lain yang dapat digunakan untuk DM dalam suatu GDM baik berdasarkan
penentuan bobot kepentingan DM adalah kompetensi maupun konsensus memung
metode yang didasarkan pada evaluasi ter kinkan terjadinya decision bias. Fenomena
hadap penilaian DM atas alternatif ditinjau decision bias adalah keputusan yang di
dari konsensus maksimum (Ben-Arieh dan dominasi oleh satu DM, namun belum tentu
Chen, 2006). Kedua metode ini penentuan keputusan tersebut merupakan keputusan
bobot kepentingan DM tersebut mempunyai yang tepat.Decision bias biasa juga diartikan
keunggulan masing-masing. kesalahan dalam melakukan penentuan
Metode penentuan bobot kepentingan bobot kepentingan DM. Kesalahan ini
DM berdasarkan kompetensi mempunyai berupa DM yang seharusnya mendapat
keunggulan tersendiri jika dibandingkan bobot kepentingan yang tinggi akan
dengan metode penentuan bobot kepen tetapi mendapatkan bobot kepentingan
tingan DM berdasarkan konsensus. Ke yang rendah, begitu pula sebaliknya. Jika
unggulan metode ini adalah DM yang terjadi kesalahan dalam penentuan bobot
mempunyai kompetensi yang tinggi akan kepentingan DM akan berakibat kepada
mendapat bobot kepentingan yang tinggi. keputusan grup yang kurang sesuai.
Keunggulan lain yang dimiliki metode Masing-masing metode penentuan
ini adalah adanya pengujian konsistensi bobot kepentingan DM mempunyai
pendapat dari DM. Semakin konsisten keunggulan dan kelemahan. Penelitian
pendapat yang diberikan seorang DM, maka ini akan melakukan perancangan model
akan semakin tinggi pula bobot kepentingan untuk penentuan bobot kepentingan DM
DM tersebut. Penekanan utama dari metode berdasarkan kompetensi dan konsensus.
122
DIAN EKO HARI PURNOMO DAN NUR AINI MASRUROH e PENENTUAN BOBOT KEPENTINGAN
DECISION MAKER DALAM GROUP DECISION MAKING
123
| VOL 4, NO. 2, JUNI 2015; 121-131
atau fakta dari kasus yang digunakan pada Penentuan bobot kepentingan DM menjadi
penelitian ini. penting untuk dapat meningkatkan kualitas
Model yang dihasilkan dalam penelitian keputusan grup.
ini merupakan model kombinasi dari Penelitian ini menggunakan lima
dua metode, yaitu metode berdasarkan responden dalam setiap grup. Pembentukan
kompetensi (Weiss dan Shanteau, 2003) dan grup dalam penelitian ini dilakukan secara
berdasarkan konsensus (Ben-Arieh dan Chen, acak berdasarkan pengumpulan jawaban
2006). Meskipun pada penelitian ini hanya responden dari kasus yang digunakan dalam
menggunakan dua kasus untuk pengujian penelitian ini. Pembentukan grup dalam
model yang telah dirancang, tetapi pada penelitian ini dilakukan tanpa adanya tatap
model yang telah diracang dapat diterapkan muka antar anggota grup. Pada penelitian
untuk kasus lain. Penerapan model hasil ini responden tidak diberikan informasi
rancangan dalam penelitian ini untuk kasus mengenai pendapat dari responden lain.
lain mensyartakan data yang digunakan Tidak adanya informasi mengenai pendapat
berupa ranking alternatif dan dilakukan lebih dari responden lain dengan tujuan untuk
dari satu kali pengambilan data pendapat menghilangkan pengaruh personal dalam
dari masing-masing DM. satu GDM. Pengaruh personal yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN responden yang mempunyai jabatan,
Dengan adanya penentuan bobot pengetahuan yang banyak atau kemampuan
kepentingan DM yang sesuai dari suatu GDM akademik yang tinggi dan watak tertentu
akan berpeluang menghasilkan keputusan yang lebih cenderung diikuti responden lain.
grup yang lebih baik. Keputusan yang Selain itu, tidak adanya feedback pendapat
lebih baik yang dimaksud dalam penelitian dari anggota dalam satu grup bertujuan
ini adalah keputusan grup yang sesuai untuk mendapatkan pendapat yang murni
dengan pendapat expert, kunci jawaban dari responden tanpa adanya pengaruh dari
atau fakta. Pemberian bobot kepentingan pendapat responden lain. Secara sederhana
DM yang sesuai secara tidak langsung desain penelitian ini digambarkan seperti
akan berpengaruh kepada keputusan grup. pada sebagai berikut:
PROSES
Penentuan keputusan grup:
1. Tanpa Bobot kepentingan DM OUTPUT
2. Melihat Bobot Kepentingan DM Berdasarkan Keputusan grup
Kompetensi (Weiss dan Shanteau, 2003) ditinjau dari:
INPUT 3. Melibatkan Bobot Kepentingan DM Berdasarkan 1. Tingkat Kesalahan
Pendapat DM Konsesnsus (Ben-Arieh dan Chen, 2006) Keputusan Grup
4. Melihat Bobot Kepentingan DM Kombinasi 1 2. Jarak Kesalahan
(Kompetensi dan Konsensus) (Metode Regresi Keputusan Grub
Liniere Berganda) 3. Decision Bias
5. Melibatkan Bobot Kepentingan DM Kombinasi 2
(Kompetensi dan Konsensus) (Metore Fuzzy)
Gambar 1
Desain Penelitian
124
DIAN EKO HARI PURNOMO DAN NUR AINI MASRUROH e PENENTUAN BOBOT KEPENTINGAN
DECISION MAKER DALAM GROUP DECISION MAKING
Tabel 1
Rekapitulasi Pendapat Individu dan PendapatExpert
Ranking Individu
Alternatif ke - i P1 P2 P3 P4 P5 Expert Ranking
R1 R2 R1 R2 R1 R2 R1 R2 R1 R2
1 11 12 12 12 11 12 11 12 10 9 12
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 4 4 2 2 2 2 3 8 3 3 4
4 5 10 7 6 5 6 5 2 4 12 11
5 8 7 5 5 4 4 6 6 5 5 9
6 7 9 6 7 6 5 2 7 6 6 5
7 12 3 8 9 12 11 8 9 11 10 6
8 2 2 3 4 3 7 7 11 7 4 3
9 9 5 11 11 9 10 4 10 9 11 10
10 3 8 4 3 10 3 9 3 2 2 2
11 6 6 9 8 8 9 12 5 8 7 7
12 10 11 10 10 7 8 10 4 12 8 8
125
| VOL 4, NO. 2, JUNI 2015; 121-131
n-1 q
Inkonsistenasi=
n n
∑ j=1 ∑ i=1r(Mij-MJ)
n (r-1 )
2
(4)
C= i ∑
k=1
1-
OAiG - OAiEk
n-1
(6)
p
Rasio CWS=
Diskriminasi
Inkonsistensi (5)
1
Cg = p
i=1
∑
Ci (7)
126
DIAN EKO HARI PURNOMO DAN NUR AINI MASRUROH e PENENTUAN BOBOT KEPENTINGAN
DECISION MAKER DALAM GROUP DECISION MAKING
127
| VOL 4, NO. 2, JUNI 2015; 121-131
128
DIAN EKO HARI PURNOMO DAN NUR AINI MASRUROH e PENENTUAN BOBOT KEPENTINGAN
DECISION MAKER DALAM GROUP DECISION MAKING
Gambar 2
Tingkat Kesalahan Keputusan Grup
Berdasarkan Gambar 2 rata-rata keputusan grup yang berbeda. Model
kesalahan keputusan grup yang dihasilkan kombinasi pertama dan model kombinasi
melibatkan bobot kepentingan DM dari model kedua yang dirancang dalam penelitian ini
kombinasi pertama dan model kombinasi lebih kepada meningkatkan keunggulan
kedua lebih rendah, jika dibandingkan model penentuan bobot kepentingan DM
dengan tingkat kesalahan keputusan grup berdasarkan kompetensi dan konsensus.
yang dihasilkan tanpa menggunakan bobot Tidak dapat dipungkiri bahwa model
kepentingan DM dan yang melibatkan bobot penentuan bobot kepentingan DM
kepentingan DM dari model kompetensi berdasarkan kompetensi dan konsensus
dan model konsensus. Hal ini dapat terjadi adalah model yang handal ditinjau dari
karena model kombinasi pertama dan model penentuan bobot kepentingan DM, tetapi
kombinasi kedua yang dirancang melibatkan model tersebut di kasus atau grup yang
variabel kompetensi dan konsensus dalam digunakan dalam penelitian ini mengalami
proses penentuaan bobot kepentingan DM kesalahan lebih dari 75%. Model kombinasi
sehingga memungkinkan diperoleh bobot pertama dan model kombinasi kedua yang
kepentingan DM yang lebih sesuai. Secara dirancang dalam penelitian ini berusaha
tidak langsung dengan melibatkan bobot untuk lebih meningkatkan keunggulan dari
kepentingan DM dalam suatu keputusan model penentuan bobot kepentingan DM
grup dapat mempengaruhi hasil keputusan berdasarkan kompetensi dan konsensus.
grup. Keterlibatan variabel kompetensi Pada penelitian ini juga dilakukan
dan konsensus dalam penentuan bobot analisis terkait decision bias. Decision bias yang
kepentingan DM memberikan hasil dimaksud pada penelitian ini adalah di mana
129
| VOL 4, NO. 2, JUNI 2015; 121-131
keputusan grup didominasi oleh satu orang ada.Decision bias adalah di mana keputusan
decision maker, padahal decision maker tersebut grup didominasi oleh satu DM sehingga
memiliki jawaban alternatif yang belum DM lain mengikuti, padahal keputusan
tentu benar. Semakin kecil nilai kesalahan yang diambil belum tentu keputusan yang
pemberian bobot kepentingan DM, maka benar, maka perhitungan menggunakan
semakin kecil decision bias yang terjadi dalam model kompetensi, model konsensus, model
suatu GDM. Adanya decision bias dalam kombinasi pertama dan model kombinasi
suatu GDM berakibat kepada meningkatnya kedua menjadi salah satu solusi untuk
kesalahan keputusan yang dihasilkan dari mencari alternatif terbaik dan mengurangi
suatu GDM. Decision bias dapat terjadi terjadinya decision bias dalam suatu GDM.
apabila proses konsensus dilakukan untuk Hasil perhitungan yang lebih rinci dan detail
menghasilkan satu keputusan bersama dari kasus yang digunakan dari masing-
terhadap alternatif solusi permasalahan yang masing grup disajikan sebagai berikut:
Tabel 7
Perhitungan Deviasi Grup dan Penentuan Bias atau Tidak Bias
Metode Deviasi P1 P2 P3 P4 P5 Keterangan
Kompetensi Keputusan Grup 23 3 16 27 14 Tidak Bias
Ranking Expert 23 19 28 35 24
Konsensus Keputusan Grup 23 7 14 27 12 Tidak Bias
Ranking Expert 23 19 28 35 24
Kombinasi 1 Keputusan Grup 23 7 14 27 12 Tidak Bias
Ranking Expert 23 19 28 35 24
Kombinasi 2 Keputusan Grup 23 7 14 27 12 Tidak Bias
Ranking Expert 23 19 28 35 24
Hasil perhitungan dikatakan bias ketika kombinasi kedua akan menghasilkan bobot
penentuan bobot kepentingan DM dengan kepentingan DM yang dapat menghindarkan
data keputusan grup tidak sesuai dengan dari decision bias.
pendapat expert. Sedangkan dikatakan
tidak bias adalah ketika penentuan bobot SIMPULAN
kepentingan DM dengan data keputusan Penentuan bobot kepentingan DM
grup sesuai dengan pendapat expert. Dari berdasarkan evaluasi penilaian DM
Tabel 7 dapat diketahui bahwa dengan terhadap alternatif dengan memperhatikan
menggunakan metode kompetensi, metode kompetensi dan konsensus dapat dilakukan
konsensus, metode kombinasi pertama dengan perancangan model berdasarkan
atau metode kombinasi kedua dalam metode regresi dan metode fuzzy. Dengan
melakukan penentuan bobot kepentingan menggunakan metode tersebut diperoleh
DM dalam suatu GDM dapat menghindari model regresi dan model fuzzy untuk
terjadinya decision bias dalam GDM tersebut. penentuan bobot kepentingan DM
Tidak terjadinya decision bias disebabkan memperhatikan kompetensi dan konsensus.
keputusan grup pada awalnya tidak terjadi Penggunaan model kombinasi pertama
dicision bias sehingga dengan demikian dapat atau model kombinasi kedua dalam suatu
disimpulkan bahwa jika pada keputusan GDM untuk penentuan bobot kepentingan
grup awal tidak terjadi decision bias,maka DM dapat mengurangi kesalahan keputusan
menggunakan metode penentuan bobot grup yang terjadi dalam suatu GDM pada
kepentingan DM berdasarkan kompetensi, kasus dan data yang digunakan dalam
konsensus, kombinasi pertama maupun penelitian ini. Model kombinasi 1 (Model
130
DIAN EKO HARI PURNOMO DAN NUR AINI MASRUROH e PENENTUAN BOBOT KEPENTINGAN
DECISION MAKER DALAM GROUP DECISION MAKING
131