You are on page 1of 8

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No.

3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


(JKN) RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN OBAT DI
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT SILOAM MANADO

Elmi Nurmata Sari1), Gayatri Citraningtyas1), Imam Jayanto1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

The quality of health services is a service that can lead to satisfaction in each patient where the procedure is
carried out in accordance with the standards and code of ethics that have been set. This study aims to
determine the level of satisfaction of JKN participants in outpatient care on the quality of drug service in the
Pharmacy Installation of Siloam Hospital, Manado based on five dimensions of service quality namely
tangibles, empathy, reliability, responsiveness, and assurance. This research is a descriptive study with
prospective data collection. The number of samples is 100 people. Primary data collection was conducted
using questionnaires to test the validity and reliability of the questionnaire using the SPSS program. The
results obtained by the overall satisfaction index value of -0,010. Satisfaction index in each dimension
respectively, among others: tangible-0,14; empathy -0,013; reliability -0,16; responsiveness 0,17; dan0,045
assurance. The conclusion shows that the satisfaction index is negative, which means that outpatient JKN
patients are not satisfied with the services provided at the Pharmacy Installation of Siloam Hospital
Manado.

Keywords: Patient Satisfaction, Quality of Service, Outpatient Care, Siloam Hospital, Manado.

ABSTRAK

Kualitas pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
dimana tata cara penyelenggarannya sesuai dengan standar dan kode etik yang telah ditetapkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien peserta JKN rawat jalan terhadap kualitas pelayanan
obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Siloam Manado berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yakni
tangibles, emphaty, reliability, responsiveness, dan assurance. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pengambilan data secara prospektif. Jumlah sampel sebanyak 100 orang. Pengumpulan data primer
dilakukan menggunakan kuisioner uji validitas dan reliabilitas kuisioner menggunakan program SPSS. Hasil
penelitian diperoleh nilai indeks kepuasan secara keseluruhan sebesar -0,010. Indeks kepuasan pada setiap
dimensi berturut-turut antara lain: tangible -0,14; emphaty -0,013; reliability -0,16; responsiveness 0,17; dan
assurance 0,045. Kesimpulannya menunjukkan indeks kepuasan bernilai negatif yang berarti pasien peserta
JKN rawat jalan belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Siloam Manado.

Kata Kunci: Kepuasan Pasien, kualitas Pelayanan, Rawat Jalan, Rumah Sakit Siloam Manado.

225
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN pasien merasa seharusnya dilayani terlebih


Kualitas pelayanan kesehatan adalah dahulu tetapi tidak dilayani terlebih dahulu
pelayanan kesehatan yang dapat pada waktu jam-jam ramai di instalasi
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien farmasi dikarenakan tidak tersediannya obat
dimana tata cara penyelenggaraannya sesuai yang diminta sehingga mengakibatkan
dengan standar dan kode etik yang telah kekecewaan bagi pasien.
ditetapkan. Kepuasan menjadi bagian penting Berdasarkan hasil wawancara yang
dalam pelayanan kesehatan sebab kepuasan dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
pasien tidak dapat dipisahkan dari kualitas Siloam Manado, belum pernah dilakukan
pelayanan kesehatan. Pasien merasa puas penelitian terhadap tingkat kepuasan pasien
apabila kinerja layanan kesehatan yang terhadap kualitas pelayanan obat di Instalasi
diperolehnya sama atau melebihi harapannya Farmasi Rumah Sakit Siloam Manado. Hal
dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan ini peneliti tertarik melakukan penelitian ini.
kecewa pasien akan muncul apabila kinerja
layanan kesehatan yang diperolehnya itu METODOLOGI PENELITIAN
tidak sesuai dengan harapannya (Daulay, Penelitian ini merupakan jenis
2015). penelitian deskriptif dengan pengambilan
Suatu pelayanan dikatakan sampel secara prospektif. Penelitian ini
berkualitas oleh pasien ditentukan oleh dilaksanakan di Rumah Sakit Siloam
kenyataan apakah jasa yang diberikan Manado. Pengambilan data dilakukan pada
memenuhi kebutuhan pasien dan pelayanan bulan April – Mei 2019. Populasi pada
yang diterima oleh pasien memuaskan atau penelitian ini adalah seluruh pasien peserta
mengecewakan. Kepuasan dinilai pertama JKN rawat jalan maupun pengantarnya yang
kali dari pasien masuk rumah sakit sampai mengambil obat di Instalasi Farmasi Rumah
pasien keluar dari rumah sakit. Kenyataan Sakit Siloam Manado. Sedangkan untuk
menunjukkan bahwa pasien yang tidak puas sampel dalam penelitian ini ditetapkan
akan memberikan rekomendasi kepada dengan menggunakan metode nonprobability
pasien lainnya, sehingga mempengaruhi sampling tipe anccidental sampling, yaitu
sikap dan keyakinan orang lain untuk tidak teknik pengambilan sampel secara bebas,
berkunjung ke sarana tersebut (Tjiptono dkk, dimana peneliti dapat mengambil orang yang
2001). ditemui sebagai sampel penelitian, dengan
Penelitian sebelumnya oleh Aryani catatan orang tersebut memenuhi criteria
(2015) dengan judul “Analisa Kepuasan sampel penelitian.
Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Besarnya sampel berdasarkan rumus
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Slovin (Sani, 2016).
Islam Ibnu Sina Pekanbaru” bahwa
pelayanan di Instalasi Farmasi yang Keterangan:
dirasakan pasien rawat jalan belum merasa n : Besar sampel
puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh N: Populasi yang diketahui
petugas Instalasi Farmasi dari penelitian e : Nilai standar eror 10% = (0,1).
terdapat waktu tunggu pasien yang terlalu diketahui bahwa besar populasi
lama, proses antrian yang tidak jelas dan penelitian adalah 6500 orang, maka jumlah
226
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

minimal sampel penelitian adalah 100 orang. menyebabkan kualitas pelayanan menjadi
Jenis data yang digunakan adalah data primer tidak sesuai dengan harapan pelanggan.
yakni wawancara dan kuisioner. Metode 3. Indeks positif
yang digunakan adalah uji validitas untuk Kondisi yang menyatakan harapan
menunjukkan sejauh mana ketepatan dan pelanggan mengenai pelayanan lebih kecil
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan dari kinerja yang diberikan dan dampaknya
fungsi pengukurannya dan uji reliabilitas adalah kualitas pelayanan yang ideal
suatu alat ukur dapat dipercaya, dalam menurut pelanggan.
menganalisis data menggunakan rumus
sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
∑ ∑ Karakteristik Pasien JKN Rawat Jalan
Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Keterangan: Siloam Manado.
= Skor rata-rata kenyataan/kinerja Tabel 1. Karakteristik Pasien JKN Rawat
= Skor rata-rata harapan Jalan Di Instalasi Farmasi
= Jumlah responden Rumah Sakit Siloam Manado.
∑ =Jumlah skor item pernyataan Total
Karateristik
kenyataan N (%)
∑ =Jumlah skor item pernyataan Jenis Kelamin
harapan. Laki-laki 52 52%
Analisis yang digunakan untuk Perempuan 48 48%
menghitung total kualitas pelayanan di Usia(Depkes, 2009)
Instalasi Farmasi pada penelitian ini (17 - 24 tahun) 13 13%
menggunakan model Weighted Servqual (25 - 44 tahun) 68 68%
(45 - 54 tahun) 14 14%
sebagai berikut (Priyatno, 2010):
(55 – 64 tahun) 5 5%
(>65 tahun) 0 0%
∑ Pendidikan
Terakhir
Tidak Sekolah 0 0%
Keterangan:
SD/Sederajat 0 0%
= Indeks total kualitas pelayanan
SMP/Sederajat 6 6%
= Performance I pada objek J
SMA/Sederajat 32 32%
= Expectance (harapan atribut pada Perguruan 62 62%
objek j) Tinggi
= Jumlah pernyataan. Jenis Pekerjaan
Berdasarkan hasil indeks total kualitas Pegawai Negeri 30 30%
pelayanan dapat diartikan bahwa : Sipil
1 .indeks nol TNI 1 1%
Kondisi yang menyatakan harapan POLRI 4 4%
pelanggan tepat sama dengan kinerja yang Swasta 18 18%
Petani 2 2%
dihasilkan oleh perusahaan.
Nelayan 0 0%
2. Indeks negatif
Wirausaha 4 4%
Kondisi yang menyatakan harapan
Dan Lain-lain 41 41%
pelanggan lebih besar dari kinerja aktual Hasil penelitian menunjukkan
yang dihasilkan perusahaan, keadaan ini responden terbanyak (52%) berjenis kelamin
227
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

laki-laki yakni 52 pasien. Berdasarkan Demikian pula dengan penelitian yang


penelitian yang dilakukan di instalasi farmasi dilakukan Laeliyah (2015), dari 92 responden
rumah sakit siloam manado, responden yang sebanyak 35 pasien (38,0%) dengan jenis
memberikan masukan dalam mengisi pekerjaan di luar dari pilihan seperti ibu
kuesioner bukan hanya pasien JKN yang rumah tangga, supir, petani, dan lain-lain.
sedang melakukan pengobatan rawat jalan Penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan
tetapi juga keluarga/kerabat yang mengantar mempengaruhi komunitas dimana mereka
pasien sehingga pengaruh untuk jenis bergaul sehingga mereka yang tidak bekerja
kelamin pada dasarnya tidak berpengaruh atau memiliki pendidikan rendah dan lebih
terhadap perbedaan untuk menilai kepuasan mempertahankan nilai-nilai tradisional.
pasien. Karakteristik pasien berdasarkan
Karakteristik usia pasien pada pendidikan terakhir menunjukan bahwa yang
penelitian ini menunjukkan pasien JKN rawat paling banyak ditemukan pasien pada status
jalan yang menerima pelayanan obat di pendidikan terakhir perguruan tinggi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Siloam sebanyak 62 pasien (62%) pasien dengan
Manado pada kelompok usia 25-44 tahun status pendidikan perguruan tinggi lebih
sebanyak 68 pasien (68%) (Tabel 1 ). membandingkan pengobatan pada setiap
Hasil Penelitian menunjukan banyak instalasi farmasi.
ditemukan pekerjaan diluar dari pilihan
seperti ibu rumah tangga, honorer, supir,
mahasiswa, dan lain-lain 41 pasien (41%).

Analisis Tingkat Kepuasan Pada Pasien JKN Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan
Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Siloam Secara Keseluruhan.
Tabel 2. Perhitungan Dan Penilaian Tingkat Kepuasan Pasien JKN Rawat Jalan Pada Setiap Item.

Rerata Rerata Rerata Pering


Dimensi Item Harapan Kenyataan Harapan Kenyataan Ikj Per -kat
dimensi
Tangibles 1 368 369 3,68 3,69 0,01 -0,14 3

2 359 389 3,59 3,89 0,3


3 364 389 3,64 3,89 0,25
4 364 380 3,64 3,80 0,16
5 348 341 3,48 3,41 -0,07
6 355 359 3,55 3,59 0,04
7 361 174 3,61 1,74 -1,87
8 351 359 3,51 3,59 0,08
Emphaty 9 349 357 3,49 3,57 0,08 -0,013 5
10 359 349 3,59 3,49 -0,1
11 361 365 3,61 3,65 0,04
12 358 351 3,58 3,51 -0,07
13 353 373 3,53 3,73 0,2 0,16 2
Reliability 14 357 369 3,57 3,69 0,12
15 360 374 3,60 3,74 0,14
228
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

Respon- 16 355 374 3,55 3,74 0,19 0,17 1


siveness 17 359 374 3,59 3,74 0,15
Assurance 18 363 379 3,63 3,79 0,16 0,045
19 349 324 3,49 3,24 -0,25 4
20 368 386 3,68 3,86 0,18
21 363 372 3,63 3,72 0,09

Nilai Kepuasan Secara Keseluruhan -0,010

Gambaran Kepuasan Pasien JKN Rawat bersih. Secara keseluruhan pasien merasa
Jalan Terhadap Pelayanan Obat di belum puas dengan dimensi berwujud
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Siloam (tangibles) yang diberikan rumah sakit ini
Manado. terlihat dengan nilai Ikj yang menunjukkan
nilai negatif dengan nilai rerata dimensi yaitu
a. Gambaran Kepuasan Pasien JKN -0,14.
Rawat Jalan Berdasarkan Dimensi b. Gambaran Kepuasan Pasien JKN
Tangibles Rawat Jalan Berdasarkan Dimensi
Emphaty
Kuesioner pada dimensi tangibles Kuesioner pada dimensi emphaty
diwakili oleh delapan butir pernyataan diwakili oleh empat pernyataan diantaranya
diantaranya lokasi Instalasi Farmasi Rumah tentang ramah dan sopan santun, memiliki
Sakit Siloam Manado mudah dijangkau, sikap peduli saat memberikan pelayanan
Instalasi Farmasi sudah tersedia obat yang obat, mudah diajak berkomunikasi, perhatian
lengkap sesuai resep, memiliki tanpa memandang pasien dengan status sosial
toilet/WC yang bersih, memiliki ruang di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Siloam
tunggu yang nyaman, dilengkapi dengan Manado pada saat memberikan pelayanan
nomor antrian instalasi terlihat bersih dan obat kepada pasien.
rapi, memiliki tempat parkir yang aman dan Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
luas, petugas instalasi berpakaian yang bersih nilai Ikj terendah pada dimensi ini terdapat
dan rapi. pada pernyataan (-0,1) petugas Instalasi
Kepuasan pasien JKN rawat jalan dari Farmasi Rumah Sakit Siloam Manado
dimensi tangibles terhadap kualitas memiliki sikap peduli pada saat memberikan
pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit pelayanan obat dan nilai Ikj tertinggi (0,04)
Siloam Manado dari nilai indeks total dengan pernyataan petugas di Instalasi
kualitas pelayanan pada Tabel 2, secara Farmasi Rumah Sakit Siloam Manado mudah
keseluruhan kurang memuaskan pasien, hal diajak berkomunikasi dalam hal penjelasan
ini menandakan belum terpenuhinya harapan terkait obat ke pasien. Secara keseluruhan
konsumen terhadap fasilitas yang ada di pasien merasa belum puas dengan dimensi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Siloam empati yang diberikan rumah sakit, ini
Manado terlihat pada Tabel 2, nilai Ikj terlihat dengan nilai Ikj yang menunjukkan
terendah (-1,87) ketersediaan tempat parkir nilai negatif dengan nilai rerata per dimensi
yang aman dan luas, nilai Ikj tertinggi yaitu -0,013 meskipun begitu nilai Ikj
terdapat 2 item dengan nilai (0,3 dan 0,25) dimensi ini merupakan nilai tertinggi
Instalasi Farmasi tersedia obat yang lengkap dibandingkan dngan nilai Ikj dimensi
sesuai resep dan memiliki toilet/WC yang lainnya. Namun berdasarkan harapan yang

229
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

diinginkan pasien, nilai tersebut masih yang diterima pasien sudah memuaskan/ideal
menunjukkan ketidakpuasan pasien. seperti yang diharapkan oleh pasien dan
Sebagaimana dengan penelitian pasien tidak merasa prosedur dalam
Isnandar, dkk (2013), yang mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi berbelit-belit.
nilai indeks total kepuasan pasien pada
dimensi ini berada pada nilai negatif,
menyatakan perlunya pelatihan dalam hal d. Gambaran Kepuasan Pasien JKN
keterampilan antar pribadi/petugas Rawat Jalan Berdasarkan Dimensi
khususnya menyangkut interaksi dengan Responsiveness
pasien dan mengembangkan metode Dimensi responsiveness berkaitan
rekrutmen dan referensi inovatif untuk dengan kemampuan dari petugas dalam hal
menarik karyawan terbaik, maka secara tidak merespon permintaan pasien terhadap
langsung pasien akan menjadi antusias dan keluhan maupun memberikan informasi
patuh dalam menjalankan terapi pasien dalam mengenai pelayanan yang diberikan.
meminum obat. Kuesioner pada dimensi responsiveness ini
diwakili oleh dua butir pernyataan
c. Gambaran Kepuasan Pasien JKN diantaranya tentang memberikan informasi
Rawat Jalan Berdasarkan Dimensi obat secara jelas dan mudah dimengerti
Reliability kepada pasien tentang obat/resep yang
Dimensi reliability (keandalan) ditebus dan kesiapan petugas dalam
berkaitan dengan kemampuan untuk menangani setiap keluhan pasien.
memberikan kualitas pelayanan kepada Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui
pasien secara akurat dan memuaskan. nilai Ikj dari 2 item tersebut mempunyai nilai
Kuesioner pada dimensi reliability diwakili yang sama yaitu (0,19 dan 0,15) dengan
oleh tiga butir pernyataan diantaranya pernyataan pasien mendapatkan informasi
tentang prosedur pelayanan Instalasi Farmasi yang jelas dan mudah dimengerti tentang
Rumah Sakit Siloam Manado yang tidak resep/obat yang ditebus dan petugas Instalasi
berbelit-belit, keperluan pasien yang Farmasi selalu siap dalam menangani setiap
ditangani dengan cepat dan tepat, dan keluhan dari pasien. Secara keseluruhan
petugas yang selalu siap menangani setiap pasien sudah merasa puas dengan dimensi
keluhan dari pasien terhadap pelayanan obat. ketanggapan yang diberikan rumah sakit, ini
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui terlihat dengan nilai Ikj yang menunjukkan
nilai Ikj terendah berada pada pernyataan nilai positif dengan nilai rerata dimensi yaitu
(0,12) pasien masih merasa belum puas 0,17. Dari nilai indeks total kualitas
terhadap kecepatan dan ketepatan pelayanan pelayanan (Ikj) item pada variable
obat yang diberikan petugas Instalasi Farmasi ketanggapan masing-masing mendapatkan
kepada pasien disebabkan banyaknya pasien nilai positif, artinya secara keseluruhan
sehingga petugas instalasi kurang tepat pasien sudah puas terhadap pelayanan yang
terhadap pelayanan obat pada pasien dan diberikan petugas pada dimensi ini.
nilai Ikj tertinggi (0,14) petugas di Instalasi
Farmasi selalu siap menangani setiap keluhan e. Gambaran Kepuasan Pasien JKN
dari pasien terhadap pelayanan obat. Rawat Jalan Berdasarkan Dimensi
Berdasarkan Tabel 2, nilai Ikj secara Assurance
keseluruhan pada dimensi ini menunjukkan Dimensi Assurance (jaminan)
angka positif yaitu 0,16 artinya kenyataan merupakan tolak ukur kemampuan serta
230
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

pengetahuan petugas agar sepenuhnya dapat petugas Instalasi Farmasi Rumah Sakit
dipercaya tanpa ragu sebagai profesionalisme Siloam Manado memiliki sikap peduli pada
yang handal. Selisih antara kenyataan dan saat memberikan pelayanan obat dan
harapan item pada dimensi jaminan, nilai Ikj tangibles pada item tempat parkir yang aman
terendah (-0,25) petugas Instalasi Farmasi dan luas.
memberikan konseling kepada pasien dan
nilai Ikj tertinggi (0,18) obat yang dibeli DAFTAR PUSTAKA
terjamin kualitasnya. Aryani, F. 2015.Analisa Kepuasan Pasien
Pasien belum merasa puas pada Rawat Jalan Terhadap Kualitas
dimensi ini karena sebagian besar pasien Pelayanan Di Instalasi Farmasi
merasa belum pernah menerima pelayanan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
informasi obat mengenai efek samping obat Pekanbaru. Sekolah Tinggi Farmasi
atau konseling dari petugas di Instalasi Riau. Jurnal Pharmacy, 12:(1);109-
Farmasi, ini terlihat pada nilai signifikan dari 110
pernyataan tentang informasi efek samping
obat dan pemberian konseling oleh petugas Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
di Instalasi Farmasi. Sejalan dengan Pendekatan Praktik.Jakarta, PT
penelitian Isnindar., dkk (2013), yang Rineka Cipta.
dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Daulay, M.A. 2015. Tingkat Kepuasan
Soedarso Pontianak tentang kepuasan pasien Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS
didapatkan bahwa pada dimensi jaminan Kesehatan Terhadap Pelayanan
pasien merasa tidak pernah melakukan Kefarmasian Di Dua Puskesmas Di
konseling di Instalasi Farmasi ataupun Kota Medan,[Skripsi], Fakultas
menerima pelayanan informasi obat, padahal Farmasi, Universitas Sumatera
ruang konsultasi sudah tersedia pada instalasi Utara, Medan.
tersebut.
Herjunianto,H., Dian,Y., Umar,E. 2014.
KESIMPULAN Faktor Yang Mempengaruhi
Pasien peserta JKN rawat jalan belum Cakupan Layanan Farmasi Di
merasa puas terhadap pelayanan yang Instalasi Rawat Jalan Rumah
diberikan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sakit.Jurnal Kedokteran Brawijaya.
Siloam Manado. Hal ini di lihat dari nilai 28:(1);8-13.
kepuasan Ikj pasien sebesar -0,010, dimana
nilai yang diperoleh dari rerata nilai indeks Isnindar,M., Wahyono, A., Budi, S. 2013.
total kualitas pelayanan (Ikj) antara harapan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap
dan kenyataan setiap item pernyataan dari Di Ruangan Penyakit Dalam
dimensi tangibles, dimensi emphaty, dimensi Terhadap Pelayanan Di Instalasi
reliability, dimensi responsiveness, dan Farmasi Rumah Sakit Periode
dimensi assurance. Desember 2011-Februari
2012.Program Studi Farmasi.
SARAN Universitas Tanjungpura
Bagi pihak Rumah Sakit Siloam Pontianak.Jurnal Manajemen dan
Manado perlu meningkatkan dan Pelayanan Farmasi.Vol 3 No 4.231-
memperbaiki kinerja pelayanan kesehatan 248.
terutama pada dimensi emphaty dengan item
231
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493

Laeliyah, N. 2015. Waktu tunggu pelayanan


rawat jalan dengan kepuasan pasien
terhadap pelayanan di Rawat Jalan
RSUD Kabupaten Indramayu.
Program Diploma III Rekam Medis
Fakultas Sekolah Vokalis
Universitas Gadjah Mada. Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah
Mada.Jurnal Kesehatan
Vokasional.1(2): 102-112.

Priyatno, D. 2010. Paham Analisa Statistik


Data Dengan SPSS. Yogyakarta:
Madiakom. Hal: 90, 97-98.

Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat


Kepuasan Konsumen. Jakarta,
Rinekacipta.

Sani, F. 2016. Metodologi Penelitian


Farmasi Komunitas dan
Eksperimental Edisi 1 Cetak 1.
Yogyakarta: Deepublish.

232

You might also like