You are on page 1of 11

PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA

PROGRAM STUDI PERPAJAKAN UNTUK


BERKARIR DI BIDANG PERPAJAKAN
(Studi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya)

Dody Dayshandi
Siti Ragil Handayani
Fransisca Yaningwati
Program Studi Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi,
Universitas Brawijaya,
email: 105030400111065@mail.ub.ac.id
Abstract
The income from tax sectors have the largest portion of state revenue, because the target of tax
revenue also increase each year. The numbers of taxpayers are bigger than the number of tax officials, it
needs to increase additional number of tax officials, both are from government or company. The
additional of tax officials must be balanced with a professional attitude of tax official candidates, then
the function of tax officials can be realized well. The purpose of this research is to understand the
influence of simultaneously and partial of perception also motivation toward students’s interest of
taxation department to have career in taxation field (study on students of the Faculty of
Administrative Science of Brawijaya University). Kind of this research is descriptive research with
quantitative method. The population in this research from taxation class students of 2010 till 2013.
Technique sampling was using non-probability technique sampling and proportional stratified random
sampling, with 90 people as respondent. Analysis method was using multiple linear regression
analysis and descriptive statistic. Based on the results of simultaneous test, there were simultaneous
influences between perception and motivation variables for students’s interest of taxation to have
career in taxation field. The results of t test, there were partial influences on perception and motivation
variables for students’s interest of taxation to have career in taxation field. Suggestions for the Faculty
are to provide training of tax software programs, for examples zahir and e-SPT application.
Suggestions for students are trying to know their capabilities and interests, and always following all of
taxation training programs, in order to give another skill in taxation field.
Keywords: Perception, Motivation, Interest, Taxation Career

pajak, dan pemungut pajak, yang


PENDAHULUAN mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
Kesempatan kerja saat ini masih sesuai dengan ketentuan dan peraturan
terbuka lebar bagi calon lulusan perguruan perundang-undangan perpajakan (Yolina,
tinggi. Banyak perusahaan yang mencari 2009:12). Secara otomatis perusahaan
fresh graduation untuk dijadikan bagian dari tersebut memiliki kewajiban untuk
perusahaan dalam mengembangkan dan membayar pajak, oleh karena itu
memajukan perusahaan dan salah satu dibutuhkan seseorang yang mengerti
bidang kerja yang dicari adalah bidang tentang peraturan perpajakan, ketentuan
perpajakan. Sektor perpajakan menjadi hal umum perpajakan dan kemampuan
sangat penting bagi perusahaan yang telah mengolah pajak sehingga perusahaan dapat
terdaftar sebagai wajib pajak, dalam hal ini terhindar dari sanksi perpajakan dan
perusahaan adalah wajib pajak badan. kerugian pajak.
“Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Terdapat beberapa profesi di dalam
badan, meliputi pembayar pajak, pemotong dunia kerja yang berhubungan dengan

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 1


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
disiplin ilmu perpajakan, yaitu pegawai adalah lokasi penelitian dan indikator
Direktorat Jendral pajak (DJP), Konsultan dalam penelitian.
pajak dan Tax Specialist (perusahaan) Indikator dalam penelitian
(Taslim, 2007 dalam situs www.ortax.com). Kusumaningtyas menggunakan indikator
Ketiga profesi tersebut memiliki perbedaan dalam penelitian Muhammmadinah,dkk.
dimana profesi seorang pegawai DJP dan Muhammad Ikbal (Kusumaningtyas,
menjalankan profesinya dengan motif 2013:58). Indikator variabel minat dan
utama sebagai pengaman penerimaan pajak persepsi menggunakan indikator penelitian
bagi Negara. Profesi Konsultan Pajak Muhammadinah (Muhammadinah dalam
berperan sebagai penasehat perpajakan dan Kusumaningtyas, 2013:59). Indikator
menerima kuasa untuk melaksanakan variabel motivasi menggunakan indikator
kewajiban perpajakan atas nama Wajib dalam penelitian Muhammad Ikbal
Pajak dengan motif imbalan atau fee. Profesi (Muhammad Ikbal dalam Kusumaningtyas,
Tax Specialist dapat berprofesi sebagai 2013:60), sedangkan indikator dalam
pengelola pajak perusahaan, pengamat penelitian ini mengacu pada teori para ahli.
perpajakan, atau pengajar (Taslim, 2007 Indikator variabel persepsi mengacu pada
dalam situs www.ortax.com). pengertian persepsi menurut Jalaludin
Langkah pertama yang untuk Rakhmat (2007:51), Indikator variabel
menentukan profesi bidang perpajakan motivasi mengacu pada pengertian
mana yang akan dipilih adalah dengan motivasi menurut Winardi (2004:6), dan
melakukan proses penilaian diri (Meldona indicator variabel minat mengacu pada
dan Siswanto, 2012:260). Proses menilai diri pengertian minat menurut Jeanne Ellis
sendiri antara lain memahami karakter, Omroard (2012:102).
keterampilan yang sudah dimiliki, bakat Peneliti tertarik untuk melakukan
dan minat, nilai – nilai yang dipegang, serta penelitian sejenis terhadap mahasiswa
tentang kekuatan dan kelemahan diri program studi (prodi) perpajakan Fakultas
(Meldona dan Siswanto, 2012:260). Ilmu Administrasi (FIA) Universitas
Penilaian tersebut kemudian dikaitkan Brawijaya dikarenakan prodi perpajakan
dengan karir yang ada. baru didirikan pada tahun 2010, dimana
Kusumaningtyas (2013:6) telah telah berdiri selama 4 tahun hingga 2014
melakukan penelitian terhadap mahasiswa sekarang ini. Sampai akhir 2014 ini, prodi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis perpajakan baru memiliki lulusan dari
untuk mengetahui pengaruh persepsi dan angkatan 2010 saja, sehingga berdasarkan
motivasi terhadap minat mahasiswa latar belakang itulah peneliti tertarik untuk
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis mendapatkan informasi minat berkarir
Universitas Brawijaya untuk berkarir di mahasiswa prodi perpajakan setelah lulus
bidang perpajakan. Hasil dari penelitian dari kuliah.
Kusumaningtyas (2013:93) adalah persepsi Tujuan dari penelitian ini adalah
dan motivasi berpengaruh secara simultan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan
dan parsial terhadap minat mahasiswa motivasi secara simultan dan parsial
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis terhadap minat mahasiswa Program Studi
Universitas Brawijaya berkarir di bidang Perpajakan untuk berkarir di bidang
perpajakan. Penelitian ini mengacu pada perpajakan.
penelitian yang dilakukan oleh
kusumaningtyas (2013:6). Perbedaan TINJAUAN PUSTAKA
mendasar dengan penelitian sebelumnya Persepsi

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 2


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Persepsi merupakan proses topik atau aktivitas tersebut menarik dan
seseorang mengetahui beberapa hal melalui menantang, bisa dikatakan bahwa ia
pancaindranya (Kamus Besar Bahasa berminat terhadap topik atau aktivitas
Indonesia, 2002:863). tersebut. “Minat adalah persepsi bahwa
Pengertian persepsi dari pendapat suatu aktivitas menimbulkan rasa ingin
ahli lain adalah: “Persepsi adalah suatu tahu dan menarik; biasanya disertai oleh
bentuk penilaian satu orang dalam keterlibatan kognitif dan afek yang positif”
menghadapi rangsangan yang sama, tetapi (Ormroad, 2012:102).
dalam kondisi lain akan menimbulkan “Minat merupakan sumber
persepsi yang berbeda” (Suprihanto, dkk., motivasi yang mendorong orang untuk
2002:33) melakukan apa yang mereka inginkan
Berdasarkan dari beberapa bila mereka bebas memilih” (Hurlock,
pengertian mengenai persepsi, dapat 1995 : 144), sedangkan menurut Kamus
disimpulkan persepsi adalah proses dimana Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “minat
seorang individu memberikan penilaian adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu yang terjadi berdasarkan terhadap sesuatu; gairah; keinginan” (KBBI,
stimulus yang ditangkap oleh panca indera. 2002:744).
Karir
Motivasi 1. Pengertian Perencanaan Karir
Istilah motivasi (motivation) berasal “Perencanaan karir didefinisikan
dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti sebagai proses yang digunakan seseorang
“menggerakkan” (to move) (Mitchell dalam untuk memilih tujuan karir dan jalur karir
Winardi, 2004:1). “Motivasi mewakili dengan telah menyesuaikan antara
proses-proses psikologikal, yang kemampuan dan minat diri dengan
menyebabkan timbulnya, diarahkannya, kesempatan untuk mengisinya” (Meldona
dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan dan Siswanto, 2012:256).
sukarela yang diarahkan ke arah tujuan 2. Peran Perencanaan Karir
tertentu” (Mitchell dalam Winardi, 2004:1). Beberapa faktor yang mempengaruhi
Ahli lain mengartikan “motivasi perencanaan karir individu, diantaranya:
merupakan keadaan dalam pribadi 1. Tahap Kehidupan Karir (Life Stages)
seseorang yang mendorong keinginan Dimana seseorang akan mengalami
individu untuk melakukan kegiatan- perubahan secara terus - menerus dan
kegiatan tertentu guna mencapai suatu kemudian memandang perbedaan karirnya
tujuan” (Suprihanto, dkk.,2002:31). pada berbagai tingkatan dalam hidupnya,
Berdasarkan dari pendapat beberapa seperti dijelaskan pada bahasan tahap
ahli tersebut maka dapat diambil perjalanan karir (Meldona dan Siwanto,
kesimpulan bahwa motivasi merupakan 2012:258).
proses dimana seorang individu 2. Dasar Karir (Career Anchors)
mendapatkan rangsangan baik dari luar Ada 5 perbedaan motif dasar karir
maupun dari dalam sesuai dengan keadaan yang memberikan arah bagi jalan yang
tertentu dan berusaha untuk mencapai dipilih untuk mempersiapkan perencanaan
tujuan tersebut. karir, yang disebut dengan jangkar karir
(career anchors) yaitu:
Minat a) Kemampuan Manajerial
Ketika seseorang memiliki b) Kemampuan fungsional – teknis
ketertarikan pada topik atau aktivitas c) Keamanan
tertentu, dengan kata lain ia menganggap d) Kreativitas

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 3


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
e) Otonomi dan Kebebasan (Meldona lingkungan pekerjaaannya secara bebas
dan Siswanto, 2012:258). dan professional memberikan jasa
3. Proses Perencanaan Karir perpajakan kepada klien, untuk
Proses atau langkah langkah melaksanakan hak dan memenuhi
individu untuk merencanakan karirnya kewajiban perpajakannya sesuai dengan
sendiri dimulai dari: peraturan perundang-undangan yang
1) Menilai Diri Sendiri berlaku” (Kristanto, 2009:7).
Ketika ingin memulai perencanaan c) Tax Specialist
karir, biasanya dimulai dengan memahami Profesi Tax Specialist memiliki
diri sendiri, antara lain tentang karakter, beberapa jenis bidang, yakni sebagai
keterampilan yang sudah dimiliki, bakat pengelola perpajakan perusahaan,
dan minat, nilai – nilai yang dipegang, serta Pengajar, dan pengamat. (Taslim, 2007
tentang kekuatan dan kelemahan diri. dalam situs www.ortax.com)
Penilaian tersebut kemudian dikaitkan Tax management adalah upaya
dengan karir yang ada (Meldona dan menyeluruh yang dilakukan oleh wajib
Siswanto, 2012:260). pajak maupun badan usaha yang
2) Menetapkan Tujuan Karir melalui proses perencanaan,
Setelah melakukan penilaian pelaksanaan (implementasi) dan
terhadap kekuatan, kelemahan, bakat dan pengendalian kewajiban dan hak
minatnya, maka ia dapat mempunyai perpajakannya agar hal-hal yang
pengetahuan tentang arah dari kesempatan berhubungan dengan perpajakan dari
kerja, sehingga kemudian dapat orang pribadi, perusahaan atau
menetapkan tujuan karir. organisasi tersebut dapat dikelola
3) Menyiapkan Rencana – Rencana. dengan baik, efisien dan efektif,
4) Melaksanakan Rencana – Rencana. sehingga dapat memberikan kontribusi
(Meldona dan Siswanto, 2012:260). yang maksimum bagi perusahaan dalam
artian peningkatan laba atau
Karir di Bidang Perpajakan penghasilan (Pohan, 2011:8).
Jenis-Jenis Karir di Bidang Perpajakan
a) Direktorat Jendral Pajak (DJP) Model Hipotesis
Profesi ini dikenal sebagai ujung
tombak pengaman penerimaan Negara,
sehingga DJP harus berupaya seoptimal Persepsi
mungkin untuk menggali potensi Mahasiswa
Minat
penerimaan pajak. Berdasakan Pasal 326 (X1)
Berkarir di
Keputusan Menteri keuangan Nomor Bidang
2/KMK.01/2001 ditetapkan bahwa yang Perpajakan
menjadi tugas DJP sebagai salah satu Motivasi (Y)
Mahasiswa
unit di lingkungan Departemen (X2)
Keuangan adalah merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang Gambar 1. Model Hipotesis
perpajakan sesuai dengan kebijakan Sumber: Data Diolah 2014
yang berlaku (Pandiangan, 2002:28)
b) Konsultan Pajak Berdasarkan model hipotesis di atas,
“Konsultan pajak adalah setiap rumusan hipotesis dapat dinyatakan
orang yang dengan keahliannya dalam sebagai berikut:

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 4


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1) Ha1 : Diduga terdapat pengaruh secara memiliki distribusi normal. Uji normalitas
simultan dari motivasi dan persepsi menggunakan Kolmagorov-Smirnov Test.
terhadap minat mahasiswa Program Dari hasil pengujian data pada program
Studi Perpajakan untuk Berkarir di SPSS, uji normalitas data disajikan pada
Bidang Perpajakan. tabel 1:
2) Ha2 : Diduga terdapat pengaruh secara Tabel 1. Uji Normalitas
parsial dari persepsi terhadap minat Kolmogorov – Smirnov Z 1,113
mahasiswa Program Studi Perpajakan
untuk Berkarir di Bidang Perpajakan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,168
3) Ha3 : Diduga terdapat pengaruh secara Sumber: Data yang diolah, 2014
parsial dari motivasi terhadap minat Dari tabel 1, dapat dilihat nilai
mahasiswa Program Studi Perpajakan probabilitas adalah 0,168 yang artinya lebih
untuk Berkarir di Bidang Perpajakan. besar dari 0,05 (> 0,05), sehingga dapat
dinyatakan bahwa nilai residual
METODE PENELITIAN berdistribusi normal.
Jenis penelitian ini merupakan Uji Multikolonieritas
penelitian deskriptif dengan metode Model regresi telah memenuhi syarat
kuantitatif dan menggunakan metode bila tidak ada gejala multikolonieritas,
pengumpulan data berupa survey artinya tidak terjadi korelasi di antara
(Singarimbun, 1995:3). variabel bebas.
Sampel dalam penelitian ini adalah Peneliti memakai ukuran Variance
mahasiswa aktif di program studi Inflation Factor (VIF) untuk mengetahui ada
perpajakan FIA Universitas Brawijaya gejala multikolonieritas, jika Variance
Malang angkatan tahun 2010 s.d 2013 yang Inflation Factor lebih kecil dari 10 atau nilai
telah menempuh mata kuliah perpajakan. Toleransi lebih besar dari 0,1 maka tidak
Pengambilan sampel menggunakan ada gejala multikolonieritas.
Nonprobability Sampling dan teknik Hasil dari analisi data pada program
Probability sampling jenis Proportionale SPSS disajikan pada tabel 15 berikut ini:
stratified random sampling. Jumlah sampel
yang diteliti adalah 90 orang. Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas
Metode pengumpulan data dengan Variabel Tolerance VIF Keterangan
menggunakan kuisioner yang disebar bebas
kepada 90 orang mahasiswa dan
Persepsi 0,136 7,364 Non
menggunakan studi literatur. Seluruh item (X1) Multikolinieritas
pada setiap variabel telah diuji terlebih
dahulu, hasilnya valid dan reliabel. Motivasi 0,136 7,364 Non
Metode analisis menggunakan (X2) Multikolinieritas
analisis statistik deskriptif, uji asumsi Sumber: Data yang diolah, 2014
klasik, analisis linier berganda, dan uji Berdasarkan tabel 2, diketahui
hipotesis yang menggunakan uji simultan bahwa nilai VIF masing-masing variabel
dan uji parsial. bebas lebih kecil dari 10 (< 10) dan Nilai
Tolerance lebih besar dari 0,1 (> 0,1),
HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak
Uji Normalitas terjadi gejala Multikolinieritas.
Uji normalitas digunakan untuk Uji Heteroskedastisitas
menguji apakah dalam model regresi, Berikut ini adalah gambar 2 yang
variabel pengganggu atau residual merupakan hasil uji heteroskedastisitas:

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 5


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
(Constant
.416 .185 2.251 .027
)
1
Persepsi .203 .097 .231 2.084 .040
Motivasi .733 .115 .706 6.365 .000
a. Dependent Variable: Minat
Sumber: Data yang diolah, 2014
Dari hasil analisis diatas,
disimpulkan :
Y = 0,416 + 0,203 X1 + 0,733 X2
Persamaan ini menunjukan hal – hal
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas sebagai berikut:
Sumber: Data yang diolah, 2014 1. Nilai constanta (α) sebesar 0,416
Uji heteroskedastisitas bertujuan menunjukkan bahwa Laju perubahan
menguji apakah model regresi terjadi minat mahasiswa apabila variabel
ketidaksamaan varian dari residual satu persepsi dan motivasi bernilai konstan
pengamatan ke pengamatan yang lain. adalah sebesar 0,416
Model regresi dikatakan baik apabila terjadi 2. Nilai koefisien Persepsi untuk variabel
homokedastisitas, dengan kata lain tidak X1 sebesar 0,203. Hal ini mengandung
terjadi heteroskedastisitas. arti bahwa setiap kenaikan Persepsi
Untuk melihat ada atau tidaknya berdampak pada peningkatan Minat (Y)
heteroskedastisitas, maka dapat dilhat dari 3. Nilai koefisien Motivasi untuk variabel
grafik scatterplot dengan cara melihat X2 sebesar 0,733. Hal ini mengandung
apakah data tersebut membentuk suatu arti bahwa setiap kenaikan Motivasi
pola tertentu atau menyebar, berdasarkan akan berdampak pada peningkatan
gambar 2 di atas, dapat dilihat bahwa titik- maka Minat (Y)
titik menyebar secara acak serta tersebar
dengan baik diatas dan dibawah angka 0 Pengujian Hipotesis
dan sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan a) Uji Koefisien Determinan (R2)
bahwa data dalam penelitian ini tidak
mengalami heteroskedastisitas. Tabel 4. Hasil Koofisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted
Analisis Regresi Linier Berganda R Square
Persamaan regresi digunakan untuk 1 0,925 0,855 0,851
mengetahui variabel bebas mana yang
paling berpengaruh diantara variabel- Sumber: Data yang diolah, 2014
variabel yang lain terhadap variabel terikat.
Hasil analisis regresi linier berganda Berdasarkan tabel 4, Kontribusi
disajikan dalam tabel 16 berikut ini: persepsi dan motivasi terhadap minat
mahasiswa Prodi Perpajakan untuk berkarir
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier di bidang perpajakan sebesar (Adj R
Berganda square) 85.1%, sedangkan sisanya sebesar
Coefficientsa 14.9% merupakan kontribusi dari variabel
Model Unstandardi Standardiz t Sig.
lain yang tidak dibahas dalam penelitian
zed ed
Coefficients Coefficient ini.
s b) Uji Signifikansi Simultan (F)
B Std. Beta Variabel bebas berpengaruh
Erro
r
terhadap variabel terikat secara bersama-
sama jika nilai probabilitas < 0,05 atau Fhitung

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 6


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
> Ftabel. Berikut ini adalah hasil dari Uji perpajakan untuk berkarir dibidang
Simultan yang di sajikan dalam tabel 5: perpajakan.
2) Motivasi (X2)
Tabel 5. Hasil Uji Simultan (F) nilai probabilitas (sig. t) variabel
Model SUM Df Mean F Sig. motivasi adalah 0,000 dan nilai thitung sebesar
of square 6,635, maka variabel motivasi berpengaruh
Square
secara parsial terhadap minat mahasiswa
1 12,532 2 6,266 255,999 0,000 prodi perpajakan untuk berkarir dibidang
Regession perpajakan.
2,130 87 0,024

Residual 14,662 89 Pembahasan Hasil Penelitian


1. Pengaruh Persepsi Terhadap Minat
Total Mahasiswa Prodi Perpajakan untuk
Sumber: Data yang diolah, 2014 Berkarir di Bidang Perpajakan
Berdasarkan hasil pada analisis
Berdasarkan tabel 5 di atas, sebelumnya, penelitian ini mendukung
diketahui nilai probabilitas (Sig. F) adalah penelitian yang dilakukan oleh
0,000 kurang dari 0,005 ( > 0,005) dan Nilai Kusumaningtyas (2013:94) sebelumnya dan
Fhitung adalah 255,999 lebih besar dari nilai didukung oleh pengertian persepsi dari
Ftabel yakni 3,101 (Fhitung > Ftabel ). Hasil ahli.
tersebut dapat diartikan bahwa H0 ditolak “Persepsi adalah suatu proses
dan H1 diterima, sehingga terdapat dimana individu memberi arti terhadap
pengaruh secara simultan antara variabel suatu fenomena yang terjadi berdasarkan
persepsi dan motivasi terhadap minat kesan yang ditangkap oleh panca
mahasiswa prodi perpajakan untuk berkarir inderanya” (Suprihanto, dkk,2002:33)
di bidang perpajakan. “Minat adalah persepsi bahwa suatu
c) Uji Parsial (t) aktivitas menimbulkan rasa ingin tahu dan
Uji statistik t pada dasarnya menarik; biasanya disertai oleh keterlibatan
menunjukkan apakah dalam model regresi kognitif dan afek yang positif” (Ormroad,
variabel bebas secara parsial berpengaruh 2012:102).
terhadap variabel terikat. Pengujian ini “Proses menimbulkan rasa ingin tau
dilakukan dengan ketentuan: menarik membutuhkan proses perhatian
a. Probabilitas > 0,05 atau thitung < ttabel maka dari mahasiswa perpajakan terhadap karir
H0 diterima dan Ha ditolak di bidang perpajakan dimana perhatian
b. Probabilitas < 0,05 atau thitung > ttabel maka merupakan salah satu faktor yang berperan
H0 ditolak dan Ha diterima dalam pembentukan persepsi” (Walgito,
Nilai ttabel diperoleh dengan 2004:90).
membandingka nilai taraf signifikan 5% Persepsi atau pandangan terhadap
dan df, sehingga diperoleh nilai tabel 1,988, karir di bidang perpajakan sangat berperan
sehingga dapat disimpulkan: dalam menentukan karir tiap individu.
1) Persepsi (X1) Persepsi mahasiswa dalam pemilihan karir
Berdasarkan tabel 3 di atas, tersebut pada dasarnya dipengaruhi oleh
diketahui nilai Probabilitas (Sig. t) dari karakteristik pribadi dan rangsangan dari
variabel persepsi adalah 0,040 dan nilai luar, bisa melalui motivasi yang berkaitan
thitung sebesar 2,084, dapat disimpulkan dengan karir perpajakan, pengalaman yang
variabel persepsi berpengaruh secara pernah diperoleh, informasi dari orang
parsial terhadap minat mahasiswa prodi

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 7


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
yang pernah berkarir di bidang perpajakan, tinggi, maka mahasiswa tersebut memiliki
dan sumber lainnya. minat yang tinggi pula untuk berkarir di
bidang perpajakan.
2. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Seseorang perlu melakukan kegiatan
Mahasiswa Prodi Perpajakan untuk menilai diri sendiri, artinya memahami diri
Berkarir di Bidang Perpajakan sendiri, antara lain tentang karakter,
Berdasarkan hasil pada analisis keterampilan yang sudah dimiliki, bakat
sebelumnya, penelitian ini mendukung dan minat, nilai – nilai yang dipegang, serta
penelitian yang dilakukan oleh tentang kekuatan dan kelemahan diri,
Kusumaningtyas (2013:95) sebelumnya dan kemudian dihubungkan dengan karir yang
didukung oleh pengertian motivasi dari ada, sehingga mahasiswa akan dapat
ahli. menetapkan tujuan karir setelahnya dan
“Minat adalah suatu bentuk motivasi dapat berkarir secara professional sesuai
intrinsik, motivasi intrinsik sendiri adalah dengan minat mereka masing-masing
motivasi yang disebabkan oleh faktor- (Meldona dan Siswanto, 2012:260).
faktor di dalam diri” (Ormroad, 2012:101),
jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka PENUTUP
ada faktor-faktor dalam diri responden Kesimpulan
mahasiswa prodi perpajakan yang Berdasarkan hasil analisis regresi,
membuat mereka termotivasi untuk maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berkarir di bidang perpajakan, salah satu berikut:
faktor adalah responden menyenangi 1. Variabel persepsi dan motivasi
bidang perpajakan, sehingga ia berminat berpengaruh secara simultan terhadap
untuk berkarir di bidang perpajakan karena minat mahasiswa prodi perpajakan
akan dapat mengembangkan potensi dalam untuk berkarir di bidang perpajakan
diri, hal ini sesuai dengan teori motivasi 2. Variabel persepsi berpengaruh secara
dari Abraham Maslow, dimana Maslow parsial terhadap minat mahasiswa prodi
mengemukakan semua manusia memiliki 5 perpajakan untuk berkarir di bidang
jenis kebutuhan dasar, salah satunya adalah perpajakan
kebutuhan aktualisasi diri yakni kebutuhan 3. Variabel motivasi berpengaruh secara
untuk memanfaatkan / mengembangkan parsial terhadap minat mahasiswa prodi
potensi diri (Suprihanto,dkk., 2002:43). perpajakan untuk berkarir di bidang
perpajakan
3. Pengaruh Persepsi dan Motivasi 4. Berdasarkan hasil uji determinan,
Terhadap Minat Mahasiswa Prodi kontribusi persepsi dan motivasi
Perpajakan untuk Berkarir di Bidang terhadap minat mahasiswa Program
Perpajakan Studi Perpajakan untuk berkarir di
Berdasarkan hasil pada analisis bidang perpajakan sebesar (Adj R
sebelumnya, penelitian ini mendukung square) 0,851 sehingga kemampuan
penelitian yang dilakukan oleh variabel-variabel bebas dalam
Kusumaningtyas (2013:93) sebelumnya dan menjelaskan variasi variabel terikat
didukung oleh pengertian minat dari para semakin tepat karena nilai (Adj R
ahli. square) semakin mendekati 1.
Hasil penelitian tersebut semakin Saran
menguatkan teori bahwa persepsi, Berdasarkan dari hasil analisis
motivasi, dan minat saling behubungan, maupun pembahasan dalam penelitian ini,
jika persepsi dan motivasi mahasiswa peneliti mengajukan saran yang berupa

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 8


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
masukan bagi pihak Fakultas, mahasiswa c) Mengikuti dan terus update
perpajakan, dan bagi mahasiswa lain yang mengenai perkembangan peraturan
ingin melakukan penelitian dengan judul dan seputar perpajakan
yang berkaitan dengan penelitian ini.
Adapun saran yang diajukan adalah 3. Untuk mengurangi keterbatasan
sebagai berikut: penelitian
1. Bagi Fakultas a) Bagi mahasiswa lain yang akan
a) Untuk menunjang kemampuan melakukan penelitian yang sama,
mahasiswa perpajakan di bidang sebaiknya menambahkan variabel
skill perpajakan, pihak Fakultas bisa bebas selain persepsi dan motivasi
mulai mempertimbangkan untuk yang berhubungan dengan minat
menyediakan fasilitas pelatihan berkarir mahasiswa
program zahir accounting, karena b) Lebih memperluas populasi
sebagian perusahaan atau konsultan penelitian, tidak hanya pada
pajak menggunakan program ini mahasiswa perpajakan FIA saja,
dalam pengelolaan perpajakan. tetapi bisa menambahkan mahasiswa
b) Memberikan ilmu pengetahuan perpajakan dari fakultas lain atau
tentang akuntansi, baik secara teori dari universitas lain, sehingga
maupun praktik, karena ilmu sampel yang diambil juga semakin
perpajakan selalu berkaitan dengan luas.
ilmu akuntansi c) Item-item pertanyaan lebih
c) Mengadakan pelatihan pengisian e- bervariasi, sehingga dapat menggali
SPT pada semester akhir, sebagai informasi lebih dalam dari
tambahan kemampuan bagi responden.
mahasiswa
d) Menjalin kerjasama dengan berbagai DAFTAR PUSTAKA
pihak perusahaan, konsultan, dan
DJP agar informasi tentang adanya Anonim. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia/
program S1 perpajakan semakin Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
menyebar, sehingga kesempatan Edisi. 3 – cetakan. 2 . Jakarta: Balai
untuk berkarir di bidang perpajakan Pustaka
menjadi luas. Hurlock, B.E. 1995. Psikologi Perkembangan:
2. Bagi mahasiswa perpajakan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
a) Mulai mengenal potensi diri, Kehidupan . Jakarta: Erlangga
sehingga ketika telah memasuki Kristanto, Prijohandojo. 2009. Menjadi
masa akhir perkuliahan sudah Konsultan Pajak Kelas Dunia. Jakarta: PT
memiliki perencanaan karir setelah Alex Media Komputindo
menyelesaikan studi Kusumaningtyas, Mei Trisnawati. 2013.
b) Mengikuti program-program “Pengaruh Persepsi dan Motivasi
pelatihan perpajakan, baik Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan
sosialisasi, seminar, pelatihan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pengisian e-SPT ataupun pelatihan Universitas Brawijaya Berkarir di
brevet karena dapat menjadi nilai Bidang Perpajakan”. Skripsi Universitas
tambah ketika akan mengajukan Brawijaya, Malang
pekerjaan ke perusahaan, konsultan Meldona, Siswanto. 2012. Perencanaan
pajak, atau lembaga milik Tenaga Kerja. Malang: Uin Maliki Press
pemerintah.

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 9


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Ormroad, Jeanne Ellis. 2012. Psikologi
Pendidikan. Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Pandiangan, Liberty. 2002. Undang-Undang
Perpajakan Indonesia. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Pohan, Chairil Anwar. 2011. Optimizing
Corporate Tax Management. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi
Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian
Survai. Jakarta: LP3ES
Suprihanto, John.,Harsiwi, Agung M.,Hadi,
Prakosa. 2002. Perilaku Organisasional.
Yogyakarta: Penerbitan STIE YKPN
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi
Winardi. 2004. Motivasi dan Pemotivasian.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Yolina, Meilani S. 2009. Dasar-dasar
Akuntansi Perpajakan. Yogyakarta :
Penerbit Tabora Media
Taslim, Defiandry. 2007. “Tax Specialist
Sebagai Suatu Profesi ?”, diakses pada
tanggal 15 Mei 2014 dari
www.ortax.com

Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 10


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Jurnal Perpajakan (JEJAK) | Vol. 1 No. 1 Januari 2015| 11
perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

You might also like