Kimia Organik
A. Senyawa Alifatik Jenuh (Tidak Ada Ikatan Rangkap)
fAlkana
eka)
CH, (Metana); C2H, (Etana); CzHs (Propanay; CyHio (Butana); CzHiz (Pentana); Cet (Heksana);
CyHig (Heptana): CoH ig (Oktana); Cozy (Nonana): CioHa2 (Dekana
Swe)
‘Senyawa nonpolar tidak larut dalam air (tetapi larut dalam eter). Mempunyai massa jenis kurang
dari satu. Mengalami oksidasi. Makin banyak atom C, titi didihnya semakin tinggi. Bila jumlah C
|sama, maka yang bercabang sedikit, mempunyai tik didin tinggi.
1. Bila rantal lurus tidak bercabang > awalan n (normal).
Contoh: CHs — CH, — CH — CH (n-butana)
2. Bila bercabang > Cari rantai terpanjang (induk) dan cabang pendek sebagai alkil
CH3— CH, - CH,-CH-CH,—CHs > rantai utama: Jumlah C = 6 (Heksana)
CHs > Cabang: Jumiah C = 1 (met!)
3. Beri nomor rantai terpanjang dan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil.
(CH — CHa — CH — CH = CH ~ CHs
Hs Nama: 3-metil heksana
4. Bila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil di nomor yang sama utamakan atom C
yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih dahulu.
5. Alki tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad. Sejenis dikumpulkan dan beri awalan
sesuai jumlah alkil tersebut; di- = 2, tr = 3 dan tetra-
> Heptana
CHs > metil
Nama: 4-etil- 2,2,6-trimetil heksana
C primer = atom C yg mengikat 1 atom C lain —> (CHs)
IC sekunser = atom C yg mengikat 2 atom C lain — (CH2)
CHs — C — CH, — CH, — CH— CH | tersier = atom C yg mengikat 3 atom C lain —» (CH)
C kuartener = atom C yg mengikat 4atom C —> (C)
CH, CHs yg mengi (c)
[Gugus Alkil
(CH= (metil); C2Hs = (etl); C3H2— (propil); C4Hp= (but): CsHys = (amil)
186 | Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi 2B. Senyawa Alifatik Tidak Jenuh (Punya Ikatan Rangkap)
[Alkena (Ikatan ones Dua)
ICH, (Etena);C3Hg (Propena); C,Hg (Butena); CsHyo (Pentena); CeH2 (Heksena); C7Hr4
(Heptena); Cate (Oktena); CoHs (Nonena), CicH2o (Dekena)
Riemer)
Dapat mengalami polimerisasi. Dapat mengalami adisi bukan substitusi seperti alkana. Alkena
lebih mudah larut dalam air dibanding Alkana. Mudah terbakar.
1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan
diberi nomor. Contoh: CH; ~ CH=CH - CH,—CHs > 2-pentena
2. Penentuan cabang-cabang, aturannya seperti alkana. Contoh:
1 2 3 4 5
CH3;-CH=CH-CH-CH3; Nama: 4-metil-2-pentena
|
CH.
jAlkuna (Ikatan a =
ICH, (Etuna); C3H, (Propuna); C,H (Butuna); CsH, (Pentuna); CeHyo (Heksuna); CHy2
Heptuna), CeHy,. (Oktuna); CoH, (Nouna), Cig. (Dekuna)
Sica)
Dibanding alkana, alkuna lebin kurang reaktif. Sama seperti alkena, alkuna mengalami reaksi
adisi
1. Rantal terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan
diberi nomor. Contoh: CH = CCH, — CH2— CH — CHs > 1-heksuna
2. Penentuan cabang-cabang, aturannya seperti alkana. Contoh:
123 4 5 6
CH = C-CH,— CH,— CH, — CH, Nama: 4-metil-1-heksuna
I
CH
[Aikadiena (Tak Jenuh Mempunyal 2 Ikatan Rangkap 2)
[CH= C= CH,—CH,— CH; __Nama:_1, 2 pentadiena
[Alkadiuna (Tak Jenuh Mempunyai 2 Ikatan Rangkap 3)
ICH = C—CH,—CH = CH Nama: _1,4 pentadiuna
Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi2_| 187C. Gugus Fungsi
[Aikanol [Alkohol RH — OH. —OH
/Alkoksi Alkana Eter R=OR™ =O=
[Aikanal [Aldehid R—CHO = CHO
[Alkanon, Keton R— COR’ =CO=
[Asam Alkanoat, [Asam Karboksilat R= COOH = COOH
Alkil Alkanoat Ester R= COOR™ = COO =
[AIKil Amina. [Amina R= NH —NH2—
1. Alkanol
BET
Metanol, Etanol, dan Propanol dapat tercampur dengan air. Semakin tinggi massa molekul
relatifnya maka ttik leleh dan tik didihnya semakin tinggi. Bersifat sebagai basa Lewis. Dapat|
bereaksi dengan Natrium membentuk Natrium alkolat dengan (Natrium alkoksida) — untuk
membedakan alkonal dengan alkoksi alkana. Bereaksi dengan asam alkonat membentuk alkil
Jalkonat. Alkanol Primer dioksidasi menjadi Alkanal selanjutnya dioksidasi lagi menjadi Asam
Alkanoat. Alkanol Senunder dioksidasi menjaadi Alanon. Alkanol Tersier tidak dapat dioksidasi
Pra r
1.Alkil Halida + Basa — Alkanol + Senyawa Halida
Contoh: CHCH.Cl + KOH —> CHsCH2 OH + KCI
2. Alkena + HO —> Alkanol
Contoh: CH:CH2 = CH + HzO > CHCH (OH) CH;
3. Reduksi Aldehida
Contoh: C2 Hs CHO + Hp > CzHsCHZOH
4. Reduksi Keton
Contoh: CH CaHsCH (OH) CoH
Pern
1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus OH.
12. Gugus OH harus nomor terkecil. Contoh:
Hs — CH ~ CHa — CH — CHa
| Nama: 1-pentanol
OH
Cee
1. Alkohol Primer. Contoh: 1-butanol
CH — CH, — CH — CH
I > C mengikat OH dan 4 C ain
OH
2. Alkohol Sekunder. Contoh: 2-butanol
(CHy- CHa — " ~CHp
> C mengikat OH dan 2 C lain
OH
3. Alkohol Tersier . Contoh: 2-metil-2-proponal
CHs
CHs-C- CH > C mengikat OH dan 3 C lain
OH
188 | Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi 22. Alkoksi Alkana (Eter)
Beraroma sedap. Sukar larut dalam air. Mudah menguap dan mudah terbakar uapnya. Titik didih|
lebih rendah dibanding alkohol dalam jumlah C sama. Dapat terurai menjadi hidrogen halida.
Bereaksi dengan hidrogen halida membentuk alkohol, contoh: CH;0CH; + HBr — CH;OH +
|CH.Br
Diddle ace le cced
1. Sintesis Williamson
Natrium alkanolat + Alkihalida > Alkoksi Alkana + Natriumhalida
Contoh: CH;CH,ONa + CH3I + CH3CH2OCH; + Nal
2. Alkanol + Asam Sulfat pekat (dalam Suhu 130° C). Contot
CH2HsOH + H2SO, -> CzHsSO30H + H,0 (tahap 1)
C3HsSO30H + C2HsOH —» CzHsOC-Hs + H2SO, (tahap 2)
Tata Nama Alkoksi Alkana
1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya kecil sebagai alkoksi
ICH. CH- CH; CH
| | ‘Gugus metoksi di nomor 3 bukan di nomor 4
CH. CoH, Nam etil-5-metoksi heksana
5 fat Alkanal
Pada suhu ruang metanal berbau tidak sedap. Semakin banyak atom C-nya semakin berbau
|wangi. Reduktor untuk pereaksi Tollens dan Fehling (membedakannya dengan Alkanon). Karena
mempunyal ikatan rangkap maka alkanal dapat diadisi. Dapat mengalami polimerisasi adisi dan
kondensasi. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX (X = halogen). Bila dioksidasi akan
membentuk asam alkanoat.
eee
1. Oksidasi alkanol Primer. Contoh:
oksidasi -H.0
CH;CH,OH §=————"> CH;CH (OH). ——2—> CH;CHO
2. Alkilester asam formiat dengan pereaksi Grignard. Contoh:
CHOOCH; + C2H;Mgl > CHOC, Hs + CH,O0mgl
[Gugus CHO selalu dinitung sebagai nomor 1. Contoh:
CHs P
ICH3 — CH ~ CH —C -H Nama: 3-metilbutanal
4. Alkanon
/Berbau segar dan larut dalam air untuk suku-suku rendah. Untuk suku-suku tengah tidak larut
(dalam air walaupun merupakan zat cair. Suku-suku tinggi berbentuk padatan. Dapat diadi
Hanya dapat berpolimerisasi kondensasi. Bereaksi dengan halogen juga dengan OX (X =
Saea a aarsnel
[Dengan oksidasi Alkanol Sekunder. Contoh:
cHcHoHcH, —KSI0aS, Gy.cion,cH, UO,
Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi2_| 189beeen ene
1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO adalah rantai utama
12. Gugus CO harus di nomor terkecil. Contoh:
°
CHs — CH, — CHp ~ C -CH. Nama: 2-pentanon
5 Asam Alkanoat
‘Suku rendah zat cair encer, suku tengah zat cair kental, dan suku tinggi padat. Makin banyak
Jatom C makin tinggi titik lelehnya. Semua merupakan asam lemah. Bereaksi dengan alkanol
membentuk alkil alkanoat (esterifikasi). Reaksi substitusi OH dalam gugus COOH dengan
halogen. Asam formiat dapat melepuhkan kulit. Bereaksi dengan basa membentuk garam.
[Trend
1. Hidrolisis Alkil Alkanoat. Contoh: C3HsCOOC;Hs + HO —> CzHsCOOH + CzHs0H
2. Oksidasi Alkanol primer. Contoh:
cHcH,on —KSI08SI, CHcH(oH), 4°, crycho
oksidasi
CH;CHO | ——--»_ CH;COOH
Creer
Gugus COOH selalu sebagai nomor satu, seperti halnya gugus alkanal. Contoh:
CHs— C— CH2— C- OH Nama: asam 3,3-dimetilheksanoat
(6. Alkil Alkanoat
Bie ecenen
/AIkil alkanoat suku rendah terdapat dim buah-buahan dan umumnya berwujud cair. Alkil alkanoat|
|suku tinggi terdapat dim minyak (cair) dan leak (padat). Dapat dihidrolis menjadi alkanol dan
Jasam alkanoat. Tidak bereaksi dengan natrium. Dengan basa dapat terbentuk sabun dim reaksi
gq disebut SAFONIFIKASI
fire enrrs
Estenifikasi yaitu reaksi Asam alkanoat dengaan Alkanol
frre ees
Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O. Contoh:
CH3— CH2~CH,— C- OC:H5
i Nama:
°
7. Amina
icici)
Dua suku pertama berwujud gas pada suhu ruang, suku-suku tengah berwujud cair pada suhu|
Tuang, dan suku-suku tinggi berbentuk padatan. Larut dalam air terutama yang berwujud gas dan|
[cair. Berbau menyengat seperti amoniak amina dapat dikatakan sebagai turunan amoniak bukan|
turunan alkana.
190 | Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi 2orn)
1. Alkil Sianida dengan gas Hidrogen Contoh: CHsCN + 2 Hz» CHsCH2NH2
2. Metode Hoffman (Alkil klorida + amoniak dalam air atau alkohol)
[Contoh: C2HsCl + NH3 —> C2HsNH2 + HCI > C2HsNH2. HCI
4. Amina Primer
CH3— CH, — CH-CH,-—CH; Nama: 3-amino-pentana/sekunder amil amina
NHz
2. Amina Sekunder > CH;-CH,-NH-N-CH, Nama: Dietil amina
3. Amina Tersier
CHs ~ CHp~N—CH3 Nama: Etil-dimetil-amina
|
CHy
D. Senyawa Siklik (Rantai C Tertutup Melingkar),
[Benzena (6 C & 3 Ikatan Rangkap Berselang-seling
Reeser
Nonpolar. Larut dalam pelarut organik eter. Sifat adisi tidak menonjol. Atom H dalam Benzena
dapat digantikan oleh klor atau atom Brom dengan katalisator tertentu. Jika direaksikan dengan
campuran HNO; dan H:SOg, maka 1 atom H akan disubstitusi oleh NO.
sae aes teibecd
Va
HC ci
H
[Struktur: | I Simbol:
H
Ae /
Reeser cae)
a. Adisi
ikatan rangkap > ikatan tunggal. Dilakukan oleh Hz atau Clz pd suhu tekanan tinggi.
A \ 7s
HC cH CH, CH,
| | + 3H > | | Siklo heksana
HC \ /_ x ?"
cH CH.
Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi 2 | 191b. Substitusi: Tidak ada perubahan ikatan. Terbagi Menjadi
Monosubstitusi.
Rumus: CHA Contoh: CHs OH H
CH f
Yn OH
CH C-A Toluena Fenol —_Benzaldehida
| Il
CH CH jon NH2 qr
\7 Ot (oJ CHe
CH
Asam Benzoat Anilin — Stirena
|A = pengganti atom hidrogen
Disubstitusi
Penggantian dua atom H pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
cl Br
Lei ; Ads
(oJ (OL Br CHS
Orto- Meta- para-dimetilbenzena
diklorobenzena dibromobenzena
Trisubstitusi
Penggantian tiga atom H pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Br Br Br
ol Br Br
1 Br Br Br
visinal- simetris-
tribromobenzena Br tribromobenzena
asimetris-
tribromobenzena
Naftalena (10 C & 5 Ikatan Rangkap
Ba
Berselang-seli
H H Padatan Kristal berwarana putih. Bau tajam menyengat (bau kapur
4 Jf barus). Mudah terbakar. Tidak larut dalam air. Larut dalam organik
cH ‘CH _ |Pelarut organik
Too
Hasil ekstraksi ter batubara
Kamfer (kapur barus) pewangi pakaian.Digunakan sebagai resin
192 | Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi 2[Antrasena
Saag
Siew)
Padatan kristal. Tidak mempunyai warna.
Hasil penyulingan ter batubara.
Kegunaan
Dalam industri pewarna.
Re
Halida Alkil R
halo-benzena x alkil-benzena
|Reaksi: halogenasi reakasi: alkilasi
Nitro (NO) NO; Sulfonasi S0H
nitro-benzena sulfo-benzena -
reaksi: nitrasi reaksi: Sulfonasi
C. Isomer
ICHs— CHz— CH,—CH2—CH2—CH3; > n-heksana
Berisomer kerangka dengan:
CH;
> Isoheksana
ICH3 — CH— CH,— CH,— CH;
Eek ee ko nl ttc)
ICHs — CHp — CH2>— CH2— CH2— OH > 1-pentanol
|Berisomer posisi dengan:
OH
ICH3 — CH2 — CH, — CH— CH3 > _2-pentanol
Pra er ee)
-Alkanol (Alkohol) dengan Alkoksi Alkana (Eter). Contoh:
CH3—CH2—CH2—OH Nama: propanol __berisomer fungsional dengan
CH;—O—CH;-CH; Nama: metoksi etana
- Alkanal (Aldehid) dengan Alkanon (Keton). Contoh:
CHs—CH-CH»—CH,-COH —Nama:Pentanal__berisomer fungsional dengan
O°
H3 — CH2— C— CH»— CH; Nama: 3-pentanon
Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi2_| 193- Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) dengan Alkil Alkanoat (Ester) Contoh:
CH; — CH, —CH,—CH,—COOH — Nama: asam pentanoat
berisomer fungsinal dengan
° Nama: Metil butanoat
I
CHg = CH —CHz = Cm CH2 OCH,
ERT ere roe rea)
Contoh:
CH CH oH H
c=c berisomer c=
J \_ geometns dengan J
H H H CH3
cis 2-butena trans 2-butena
[somer Optis (Atom C Terikat pada Gugus yang Berbeda)
H
|
CH2—C*—=CH2—CH2—CH3 Nama: 4-pentanol
|
OH
C* = C asimetris mengikat CH, H, OH, dan 3H
194 | Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi 2