Professional Documents
Culture Documents
Review Article
KULTUR SEL
Ika Khumairoh, Irma M. Puspitasari
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor 45363
Korespondensi : Ika Khumairoh, Irma M. Puspitasari | ika.khumairoh@gmail.com,
irma.melyani@unpad.ac.id
ABSTRAK
Penelitian menggunakan kultur sel saat ini banyak dilakukan. Kultur sel merupakan proses
penghilangan atau perpindahan sel dari manusia, hewan, atau tanaman ke dalam medium
terkontrol yang sesuai untuk menumbuhkan sel tersebut. Kultur sel biasanya digunakan untuk
pengujian yang tidak mudah dilakukan secara in vivo. Oleh karena itu, pada artikel ini akan
dijelaskan mengenai definisi kultur sel, keuntungan kultur sel, keterbatasan kultur sel,
perbedaan finite cell line dan continous cell line, kondisi pada saat kultur sel, morfologi sel
pada kultur sel, serta aplikasi kultur sel. Metode yang digunakan adalah penelusuran pustaka
dari mesin pencari Google dan PubMed Electronic Database. Dari hasil penelusuran pustaka
ini, diperoleh hasil mengenai definisi kultur sel, keuntungan kultur sel, kerugian kultur sel,
perbedaan finite cell line dan continous cell line, kondisi pada saat kultur sel, morfologi sel
pada kultur sel meliputi sel fibroblast, sel epitel, dan sel limfoblast, serta aplikasi atau
penerapan kultur sel dalam penelitian.
ABSTRACT
Nowadays, a lot of application of cell culture research have been conducted. Cell culture is
the process of removal or displacement of cells from humans, animals, or plants into the
medium controlled corresponding to regenerate these cells. Cell culture typically used for
research that is not easily conducted in in vivo study. Therefore, this article will explain the
definition of cell culture, cell culture advantages, disadvantages of cell cultures, difference
between finite cell line and continuous cell line, cell culture conditions, the morphology of
cells in cell culture, and the application of cell culture. The method used in this review article
is a literature search on the search engine Google and PubMed Electronic Database. From
the search results of these literature, the definition of cell culture, advantages of cell culture,
disadvantages of cell cultures, differences finite cell line and continuous cell line, the
conditions at the time of cell culture, cell morphology in cultured cells include fibroblasts
cells, epithelial cells, and limfoblast cells, and the application of cell culture in research were
obtained.
Pada awal tahun 1990-an, telah pertama kali dikembangkan pada awal
diketahui bahwa sel-sel manusia dapat tahun 20-an sebagai metode untuk
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 99
mempelajari sel hewan secara in vitro [2]. dilakukan dalam bentuk suspensi sel yang
Kultur sel berkaitan dengan proses yang diambil dari jaringan asli (baik secara
kompleks mengenai isolasi sel dari enzimatik, mekanik, atau disosiasi kimia),
lingkungan aslinya (in vivo) maupun kultur primer, atau cell line dan dilakukan
dalam kondisi lingkungan yang dikontrol di bawah kondisi laboratorium yang steril
(in vitro) [3]. Sel dari jaringan atau organ dan lingkungan yang terkendali melibatkan
tertentu dapat digunakan secara luas pada suhu, gas, dan tekanan [4]. Hal ini harus
pada infeksi virus [3]. Kultur sel tersebut sehingga sel mampu bertahan
merupakan alat yang sangat diperlukan hidup dan terjadi proliferasi secara
Kultur sel merupakan teknik yang dengan mudah dilakukan secara in vivo.
secara luas digunakan pada studi Oleh karena itu, untuk penelitian yang
metabolisme manusia dan fisiologi tidak dapat dilakukan secara in vivo, maka
manusia yang tidak mudah dilakukan dapat dilakukan secara in vitro dengan
secara in vivo [4]. Sel dapat diisolasi dari menggunakan sel. Kultur sel sangat besar
jaringan, lalu membiakkan kultur sel manfaatnya pada penelitian secara in vitro
minggu [4]. Sel dapat diperoleh dari menggunakan sel, harus melakukan kultur
jaringan normal (contohnya, jaringan kulit) sel terlebih dahulu. Oleh karena itu, review
jika prosedur klinis dan pertimbangan etis artikel ini dibuat dengan tujuan untuk
diperoleh dari jaringan yang sakit kultur sel, keuntungan kultur sel, kerugian
(contohnya, sel tumor hati) yang diambil kultur sel, finite vs continous cell line,
selama operasi sebagai bagian dari terapi kondisi pada saat kultur sel, morfologi sel
pada kultur sel, dan aplikasi kultur sel Kriteria Seleksi Data (Ekslusi dan
dijadikan acuan dalam review article ini didasarkan pada kriteria inklusi dan
melalui internet pada PubMed Electronic inklusi yang digunakan ialah artikel-artikel
culture. Selain itu, dilakukan pula kultur sel, serta cell line. Selain itu,
penelusuran dengan mesin pencari Google. digunakan pula handbook yang memuat
keyword yang dipakai dalam mesin pencari disebutkan sebelumnya. Sedangkan untuk
Google. Keyword yang digunakan adalah kriteria ekslusi yaitu jurnal yang di
artikel yang dipilih sebagai data review ini penghilangan atau perpindahan sel dari
berasal dari pustaka-pustaka primer yang manusia, hewan, atau tanaman ke dalam
terdiri dari jurnal-jurnal publikasi ilmiah, medium terkontrol yang sesuai untuk
textbook dan pustaka primer lainnya. menumbuhkan sel tersebut. Sel-sel tersebut
Jurnal yang digunakan merupakan jurnal dapat diambil secara langsung dari jaringan
yang terpercaya yang dapat di akses di atau dengan proses enzimatik maupun
pubmed, dan beberapa situs jurnal lainnya. (dibiakkan). Sel-sel tersebut juga dapat
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 101
diperoleh dari cell line maupun cell strain perkembangan kultur sel dapat dilihat pada
Kultur sel primer adalah kultivasi Ada dua teknik dalam kultur sel primer,
(penanaman) pertama sel pada kondisi yaitu teknik enzimatik dan teknik eksplan
sintetik [7]. Kultur sel primer merupakan langsung [8]. Untuk teknik enzimatik, telah
kultur sel langsung dari jaringan tubuh [8]. dilaporkan mengenai tingkat keberhasilan
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 102
isolasi keratinosit manusia dengan dalam populasi [9]. Jika subpopulasi cell
berbagai variasi konsentrasi, termasuk line diperoleh dari kloning atau metode
tripsin dan dispase, kondisi enzimatiknya, lain, cell line ini berubah menjadi cell
serta konsentrasi kalsium dalam medianya strain [9]. Sebuah cell strain sering
langsung, prosedurnya lebih sedikit bila setelah inisiasi dari garis induk [9].
Selain itu, dalam teknik eksplan langsung Salah satu keuntungan utama dari
diperoleh hasil keratinosit pertama lebih kultur sel adalah dapat dilakukannya
kultur setelah sel diisolasi dari jaringan hormon dan konsentrasi nutrien) dimana
tubuh dan berkembang biak pada kondisi sel berkembang biak [5]. Lingkungan saat
yang sesuai [9]. Pada tahap ini, sel harus di kultur sangat berpengaruh pada
tersebut ke vessel baru dengan medium Keuntungan besar lainnya dari kultur sel
yang segar untuk memberikan ruang guna adalah homogenitas sel dan kontrol penuh
sebagai cell line atau subclone [9]. Cell akan penggunaan cell line dan sel primer,
line yang berasal dari kultur primer maka kultur sel harus ditingkatkan untuk
memiliki rentang hidup yang terbatas, dan kultur in vitro agar dapat berkontribusi
karena sel-sel tersebut telah di subkultur, lebih efektif untuk pemahaman kita tentang
sel-sel dengan kapasitas pertumbuhan yang biologis penyakit dan efisiensi terapi [11].
Kultivasi (pembiakkan) sebagian vitro [5]. Pada continous cell line, tingkat
kecil dari jaringan dengan metode kultur pertumbuhan atau pembelahannya cepat
vivo dari sel tersebut [12]. Namun, setelah dalam jumlah terbatas sebelum akhirnya
nekrosis di zona pusat eksplan, yang mana berproliferasi (membelah), yang mana
disebabkan oleh kekurangan oksigen dan secara genetik disebut penuaan sel, sel
nutrien. Pada saat itu, nekrosis juga dapat pada kondisi ini disebut finite cell line [9].
menyebar ke bagian selain zona pusat Namun, beberapa cell line menjadi
terjadi pada saat kultur sel yaitu, kesalahan spontan atau secara kimiawi atau dapat
identifikasi cell line, adanya kontaminasi pula dengan diinduksi virus [9]. Ketika
dari mikroorganisme, seperti Mycoplasma finite cell line mengalami transformasi dan
laboratorium maupun lingkungan kultur tanpa batasan waktu, kondisi itu menjadi
Finite cell line merupakan cell line tergantung setiap jenis sel, tetapi
yang rentang hidup dalam kulturnya itu lingkungan buatan dimana sel-sel tersebut
dibatasi. Sedangkan continous cell line dikultur selalu terdiri dari vessel yang
merupakan cell line yang berubah di sesuai dan mengandung substrat atau
bawah kondisi lingkungan laboratorium media yang memasok nutrisi penting bagi
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 104
berikut:
kekebalan tubuh untuk diagnosis virus Kultur sel hati pada penelitian
Kultur sel dapat digunakan dalam manusia dan kanker terkait fibroblas.
secara in vitro dan ekspresi gen dari 96-well (sel tumor 1 × 104 sel / well;
metacyclic yang diisolasi dari sand fly Satu hari kemudian media diganti
adalah panen jaringan tumor segar dari yang tidak diberi perlakuan dan
proliferasi tumor dan migrasi sel [17]. trypan blue exclusion assay untuk
Kultur sel Mesenchymal Stromal Cells pengujian kultur jangka panjang dan
diteliti dalam uji klinis yang bertujuan Perkembangan kultur sel-sel epitel
Kultur sel Hep-2 yang berasal dari virus pernapasan burung seperti low-
Brazil) digunakan dengan pH 7,5 dan manusia, hewan, atau tanaman ke dalam
ditambah dengan 10% FCS (Cultilab), medium terkontrol yang sesuai untuk
Corporation, Carlsbad, CA, USA) dan untuk penelitian yang tidak dapat
dikultur pada suhu 37 ° C [19]. dilakukan secara in vivo. Pada kultur sel,
Kultur sel hati HepG2 pada beberapa cell line yang pertumbuhannya terbatas
variasi konsentrasi NVP (Nevirapine) disebut finite cell line, sedangkan finite cell
proliferation assay dan jumlah sel tiga morfologi bentuk sel, yaitu sel
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 108
telah banyak digunakan pada penelitian- (authorship), dan atau publikasi artikel ini.
kepada Allah SWT. karena berkat rahmat Microbiology Reviews. 2007; p. 49–
menyelesaikan review artikel ini. Dan 2. Thorpe TA. History of Plant Tissue
dan ucapan terimakasih kepada dosen mata Diagnosing Human Diseases. Journal
pembimbing, ibu Irma Melyani yang telah Introduction to Cell Culture. Human
review artikel ini dan memberikan saran Molecular Biology. 2012; 806
7. Freshney RI. Basic Principles of Cell 12. Khoruzhenko AI. 2D- and 3D-Cell
Culture. New Jersey: John Wiley & Culture. Biopolymers and Cell. 2011;
8. Klingbeil, M.F.G., Herson, M.R., 13. Geraghty RJ, Davis AC, Davis JM,
D., Mathor, M.B. Comparison of Guidelines for the Use of Cell lines
Keratinocytes. Cell Tissue Bank. 14. Marks LV. The Lock and Key of
17:375
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 110
Derived from Fine Needle Biopsy of Liver (HepG2) Cells. Asian Pacific
Clinical‑Scale Expansion Of