MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
Mengingat
NOMOR 573/MENKES/SK/V1/2008
TENTANG
STANDAR PROFESI ASISTEN APOTEKER
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 21
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan, dipandang perlu menetapkan
Standar Profesi bagi Asisten Apoteker dengan
Keputusan Menteri Kesehatan;
1, Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3495);
2. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4548);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional (Lembaran Negara
Republik «Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3547);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998
tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia10,
11.
12,
13.
(MENTERI KESEHATAN
‘REPUBLIK INDONESIA
Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3781);
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten /Kota. (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
Keputusan Menteri_ Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 07/Kep/K.PAN/12/1999 tentang
Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka
Kreditnya;
Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara No.
413/Menkes/SKB/111/2000 tentang Jabatan
Fungsional Asisten Apoteker dan Petunjuk
Pelaksanaannya;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
004/Menkes/SK/1/2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan;
Keputusan —_Menteri_ Kesehatan ~—- Nomor
679/Menkes/SK/V/2003 tentang Registrasi dan
Izin Kerja Asisten Apoteker;
Keputusan — Menteri_—- Kesehatan — Nomor
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang —_Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
Peraturan — Menteri_ Kesehatan Nomor
1575/MENKES/SK/X1/2005 . tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor
1295/Menkes/Per/XII/2007;Menetapkan
Kesatu
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
STANDAR PROFESI ASISTEN APOTEKER.
Standar Profesi Asisten Apoteker dimaksud pada
Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
Standar Profesi Asisten Apoteker _ sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kedua wajib digunakan
sebagai acuan bagi Asisten Apoteker dalam
menjalankan profesinya.
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan keputusan ini dengan
mengikutsertakan organisasi profesi terkait, sesuai
tugas dan fungsinya masing-masing, demi kepentingan
publik dan kepentingan terbaik pasien/klien yang
dilayani.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Jakarta1
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 573/MENKES/SK/VI/2008
Tanggal : 30 Juni 2008
STANDAR PROFESI ASISTEN APOTEKER
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Program pembangunan kesehatan nasional dititk beratkan pada peningkatan
mutu pelayanan Kesehatan, Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan terkait
dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu memberikan
pelayanan secara profesional. Profesionalisme menjadi tuntutan utama bagi
tenaga Kesehatan dalam melaksanakan tugas profesi. Sementara itu
masyarakat berkembang menjadi semakin kritis dalam menyikapi pelayanan
kesehatan secara nasional. Mengingat keadaan tersebut maka kebutuhan
akan pelayanan prima di bidang kesehatan menjadi kebutuhan penting bagi
masyarakat.
Sebagai salah satu anggota mata rantai pelayanan kesehatan nasional,
tenaga kesehatan Asisten Apoteker dituntut profesional dalam bekerja, Dalam
melaksanakan tugas profesinya, Asisten Apoteker bekerja berdasarkan
standar profesi, kode etik dan peraturan disiplin profesi yang telah ditentukan
Melalui profesionalisme diharapkan Asisten Apoteker mampu memberikan
perlindungan kepada para pengguna jasa tenaga Kesehatan, diantaranya
adalah pasien yang memerlukan pelayanan dengan baik. Dengan pemikiran di
atas maka Persatuan Ahli Farmasi Indonesia menyusun standar protesi dan
kode etik profesi yang digunakan sebagai pedoman bagi seluruh Asisten
Apoteker dalam melaksanakan tugas profesinya, Asisten Apoteker yang
profesional adalah Tenaga Kesehatan yang kompeten, memiliki dasar ilmu
Pengetahuan sesuai dengan profesinya, memiliki Kemauan untuk trampil
melakukan profesinya dan memiliki sikap yang menampilkan profesinya
Ketiga komponen kompetensi tersebut berkembang sesuai perkembangan
zamanMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Perkembangan secara global ditandai dengan masuknya perdagangan bebas
tingkat Asean tahun 2008 / AFTA dan perdagangan bebas tingkat dunia tahun
2010 (WTO) yang memungkinkan masuknya tenaga asing dengan bebas ke
Indonesia. Dengan demikian persaingan SDM secara global telah mulai
memasuki kehidupan profesi di Indonesia, Pemenang kompetisi adalah SDM
yang mampu bekerja secara profesional di tingkat global. Profesionalisme
SDM Asisten Apoteker, menjadi tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi
Sehingga penyusunan standar profesi dan etika profesi Asisten Apoteker
menjadi sebuah Kebutuhan penting sebagai landasan awal bagi seluruh
kegiatan profesi.
Asisten Apoteker yang ada di Indonesia suat ini berlatar belakang lulusan
Pendidikan Sekolah Asisten Apoteker / Sekolah Menengah Farmasi, Politeknik
Kesehatan Jurusan Farmasi, Akademi Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan
Analisa Farmasi dan Makanan (ANAFARMA) serta Akademi Analisa Farmasi
dan Makanan (AKAFARMA). Perbedaan jenjang pendidikan tersebut
‘menghasilkan Asisten Apoteker dengan kompetensi berbeda pula,
Standar profesi Asisten Apoteker ini disusun oleh TIM Penyusun yang
ditetapkan oleh Persatuan Ahli Farmasi Indonesia. Dalam proses penyusunan
standar profes! in, tim penyusun menerima masukkan dari berbagal kalangan
‘erutama profesi serumpun kefarmasian yaity tkatan Sarjana Farmasi
Indonesia / ISFI sehingga keharmonisan dalam pelayanan dapat ditata dan
dilaksanakan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Kompetensi Asisten Apoteker digunakan sebagai acuan untuk menyusun
kurikulum pendidikan pada lembaga pendidikan yang meluluskan Asisten
Apoteker maupun untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan
Pekerjaannya, Perbedaan kompetensi mendasari_perbedaan jenjang
Pendidikan dan senioritas yang melatar belakangi profesi masing-masing
Dengan tersusunnya standar profesi dan kode etik Asisten Apoteker,
diharapkan seluruh Asisten Apoteker mampu bekerja secara profesional,MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
B. TUJUAN
4. Tujuan Umum
Terdapatnya Standar Profesi Asisten Apoteker untuk digunakan sebagai
pedoman bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan bidang kefarmasian
di Indonesia. Selanjutnya diharapkan agar pedoman tersebut dapat turut
serta menjadi bagian dari program pembangunan kesehatan nasional
2. Tujuan Khusus
a Terdapatnya Standar Kompetensi dan Kode Etik Profesi Asisten
Apoteker di Indonesia,
b, Terdapatnya pemetaan, jenis kompetensi bagi lulusan Sekolah
Menengah Farmasi, Dill- Farmasi, Dlll- Analisa Farmasi dan Makanan
di Indonesia.
¢. Terdapatnya unit kompetensi bidang Farmasi Komunitas, Rumah Sakit
Industri, Pengawasan dan Penelitian bagi Asisten Apoteker di
Indonesia,
i. PENGERTIAN
A. Definisi
1. Standar Profesi Asisten Apoteker adalah : standar minimal bagi Asisten
Apoteker di Indonesia dalam menjalankan tugas profesinya sebagai
tenaga Kesehatan di bidang kefarmasian.
2. Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan yang berijazah Sekolah Asisten
Apoteker / Sekolah Menengah Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan
Farmasi, Akademi Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan Analisa Farmasi
dan Makanan, Akademi Analisa Farmasi dan Makanan yang telah
melakukan sumpah sebagai Asisten Apoteker dan mendapat surat jin
sebagai tenaga kesehatan / legislasi sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
3. Asisten Apoteker lulusan Sekolah Asisten Apoteker / Sekolah Menengah
Farmasi adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan proses
Pendidikan pada Sekolah Asisten Apoteker (SAA) atau Sekolah Menengah
Farmasi (SMF).MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
4 Asisten Apoteker lulusan Dill-Farmasi adalah seorang yang telah mengikuti
Gan menyelesaikan proses pendidikan pada Akademi Farmasi atau
Politeknik Kesehatan Jurusan Farmasi (Poltekkes Jur. Farmasi).
5. Asisten Apoteker lulusan DIll-Analisa Farmasi dan Makanan adalah
Seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan proses Pendidikan pada
Akademi Analisa Farmasi dan Makanan (AKAFARMA) atau Politeknik
Kesehatan Jurusan Analisa Farmasi dan Makanan (Poltekkes Jur,
ANAFARMA)
6. Standar Kompetensi adalah bagian dari standar Profesi Asisten Apoteker
berdasarkan unit kompetensi bagi lulusan Sekolah Menengah Farmasi,
DIll- Farmasi, Dill-Analisa Farmasi dan Makanan
B. Batasan Ruang Lingkup
Batasan Ruang lingkup pekerjaan kefarmasian untuk Asisten Apoteker meliputi
‘wang lingkup tanggung jawab dan hak sebagai Asisten Apoteker di Indonesia
sesuai dengan kewenangan dan peraturan Perundang-undangan yang
berlaku,
Lingkup pekerjaan —_kefarmasian —Asisten _Apoteker sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan No 679/MENKES/SK/V/2003 pada BAB Ill
pasal 8 ayat 2 (dua) meliputi
1. Melaksanakan pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
Pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat alas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional.
2. Pekerjaan kefarmasian yang dilakukan oleh Asisten Apoteker dilakukan
dibawah pengawasan Apoteker / pimpinan Unit atau dilakukan secara
mandiri sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Lingkup Hak dari pekerjaan kefarmasian meliputi
1 Hak untuk mendapatkan posisi kemitraan dengan profes! tenaga
Kesehatan lain,
2. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum pada saat melaksanakan
Praktek sesuai dengan standar yang ditetapkan,REPUBLIK INDONESIA
3. Hak untuk mendapatkan jasa profesi sesuai dengan kewajiban jasa
profesional kesehatan
4, Hak bicara dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan untuk
memberikan keamanan masyarakat dalam aspek sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya.
5. Hak untuk mendapatkan kesempatan menambah / meningkatkan ilmu
pengetahuan balk melalui pendidikan lanjut (S1), pelatihan maupun
seminar.
6. Hak untuk memperoleh pengurangan beban studi bagi yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang S1 Farmasi
C. Kualifikasi Pendidikan
Kualifikasi pendidikan Asisten Apoteker berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 679 /Menkes/SK/V/2003, dikelompokkan sebagai berikut
1. Jenjang pendidikan menengah :
a, Lulusan Sekolah Asisten Apoteker
b. Lulusan Sekolah Menengah Farmasi
2. Jenjang Pendidikan Tinggi
a. Diploma Ill Farmasi
i, Lulusan Akademi Farmasi
ii, Lulusan Politeknik Kesehatan Jufusan Farmasi
b. Diploma Ill Analisa Farmasi dan Makanan
i, Lulusan Akademi Analisa Farmasi dan Makanan
ii, Lulusan Politeknik Kesehatan Jurusan Analisa Farmasi dan
Makanan
STANDAR KOMPETENS!
Standar kompetensi Asisten Apoteker disusun mengacu pada naskah Standar
Kompetensi Nasional Bidang Farmasi yang melalui forum konsensus disetujui dan
disahkan oleh para profesional baik dari organisasi profesi, pengguna jasa (apotik,
rumah sakit, industri & GP Farmasi) maupun dari pendidikan dalam Workshop
Nasional di Wisma Makara UI- Depok pada bulan Desember 2004.MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Standar kompetensi yang ditulis dalam standar profesi ini meliputi unit dan elemen
Kompetensi Asisten Apoteker dalam bidang Farmasi Komunitas, Farmasi Rumah
Saki, Farmasi Industri dan bidang Pengawasan serta bidang Penelitian
Bidang Farmasi Kemunitas meliputi petayanan kefarmasian di Toko Obat, Apoti
Puskesmas, Pedagang Besar Farmasi, serta Instalasi Farmas! Dinas Propinsi /
Kabupaten / Kota, Bidang Farmasi Rumah Sakit meliputi pelayanan kefamasian
di Rumah Saki. Bidang Farmasi Industri meliputi teknik kefarmasian yang
diterapkan antara lain dalam industri yaitu di unit produksi, unit pengawasan /
Penjaminan mutu serta unit penelitian dan pengembangan. Bidang Pengawasan
meliputi pemeriksaan dan atau pengujian yang dilakukan di instanstinstansi yang
Perwenang antara lain Pusat Pengujian Obat & Makanan Nasional, Balai/Balei
Besar Pengawas Obat dan Makanan, Laboratorium Kesehatan Daerah, Lembaga
Sertikasi Halal Depag, Sucofindo dan instansi lainnya Bidang Peneiitian
merupakan penerapan teknik kefarmasian untuk kajian ilmiah,
Unit serta elemen kompetensi Asisten Apoteker yang diuraikan di bawah ini,
libatasi oleh peraturan yang berlaku bahwa Asisten Apoteker mempunyai
Kewenangan penuh pada pengelolaan obat bebas serta obat bebas terbatas
Sedangkan untuk pengelolaan obat keras, psikotropika dan narkotika harus di
Bawah supervisi / pengawasan Apoteker atau pimpinan unit yang kompeten
Berikut adalah pemetaan unit dan elemen kompetensi Asisten Apoteker (Aa)
sesuai jenjang pendidikanMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
1
baru lulus)
‘AA Abli Madya
Farmasi
AA Muda (SMF
‘AA Senior atau
Farmasi
‘dan Makanan
‘AA Anli Madya
Ani
No
UNIT KOMPETENSI
-FARMASLKOMUNITAS.
ELEMEN
KOMPETENS!
FARMASI
KOMUNITAS.
AAFKO1.O1
Mencatat kebutuhan sediaan
farmasi dan perbekalan
kesehatan
Temeriksa Keter
sediaan sediaan
farmasi dan per-
bekelan kesehat-
an ciunit kerja
memetiksa per -
sediaan sediaan
farmasi dan per -
bekalan kesehat-
an yang mende-
kati waktu
kedaluarsa
‘membuat_usulan
ppenanganan obat
yang mendekati
tanggal
kadaluarsa
AAFK.02.02
Memesan sediaanfarmasi dan
perbekalan Kesehatan
‘mengusulkan
kebutuhan
sediaan farmasi
dan perbekalan
keeehatan diunit
kerja
‘memesan
sediaan _farmasi
an perbekalan
kesehatan
berdasarkan
permintaan dari
apotekerMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
BE
28
=
S
g
Anal
dan Makanan
AAFK.03.03
Menerima sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
sediaen
{armasifperbekala
nkesehatan dan
memeriksa
kesesuaian
pesanan
‘memeriksa
keadaan fisik
sediaan farmasi
ddan perbekalan
kesehatan
‘membuat bukti
penerimaan
membimbing A
Muda
AAFK.04.04
Menyimpan sediaan farms
dan perbekalan kesehatan
verifkasi —muang
dan alat
‘menyimpan
sediaan farmasi
dan _perbekalan
kesehatan sesuai
sgolongannya
‘menyimpan
sediaanfarmasi
dan perbekalan
kesehatan sesuai
bbentuk
sediaannya
menyimpan
sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan sesuai
sifat fisika dan
kimia berdasar-
kan informasi
dalam kemasan
membimbing AA
‘MudaMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMAS! KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
AA Senior atau
AA Abli Madya
Farmasi
AA Ali Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
AAFK.05.05
7. melakukan
engelompokan
faktur_pembelian
dan resep sesual
prosedur
2, menyimpan faktur
| pembelian dan
Melakukan administrasi resep
dokumen sediaan farmasidan | 3. mengelompokan
perbekalan kesehatan resep yang akan
dimusnahkan
4, menyiapkan,
mengisi dan
menyimpan kartu
stok
5, membimbing AA
Muda
AAFK.06.08
41, menghitung
jumiah sediaan
farmasi/perbekala
nikesehatan
Menghitung’ kalkulasibiaya | 2, menghitung biaya
bat dan perbekalan Kesehatan | 3. menginformesika
‘njumiah biaya
dokumentasi
membimbing AA
Muda
AAFKO7.07
‘menerima dan
memeriksa resep
2.memberkan
usulan
pemecahan
maselah terkait
adanya OTT
fisikaleiia
3.membimbing AA
muda
Melaksanaken prosedur
ppenerimaan dan penilaian
resep di apotk
AAFK 08.08
sedigan farmasi
sesual prosedur
2. merack sediaan
| farmasi dibawah
pengawasan
Apoteker /
pimpinan unit
Melaksanakan proses
eracikan sediaan farmasi
sesual permintaan dokterMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
AA Senior atau
Farmasi
‘AA Ahli Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
AAFK.08.09
Menulis etiket dan
‘menempelkannya pada
kemasan sediaan farmasi
‘menulls atket
‘menempelkan
ctiket dan label
pada kemasan
‘melakukan
pengecekan
cttket dan label,
22] AA Abii Madya
10
AAFK.10.10
Memberikan pelayanan obat
bebas, bebas terbatas dan
perbekalan kesehatan
‘memantau
kebutuhan ebat
dan _perbekalan
kesohatan sekitar
lokasi apotek
menyiapkan obat
yang ciperiukan
masyerakat
sesual protap
menyerahkan
obat dan
perbekalan
kesehatan
kepada
masyarakat
sesuai protap
mencatat bat
yang diserahkan
kepada
masyarakat
"
AAPKAI
Berkomunikasi dengen orang
fain
menerima — dan
karifkasi
perintah
™menerima dan
‘meneruskan
esan
‘menunjukkan
ketrampilan
pra yang
memberikan
informasi yang
benar
12
AAFK.12.12
Wengusulkan Kebutuhan
ssediaan farmasi dan
erbekalan kesehatan dalam
‘pembuatan rencana pengadaan
melakakan
verifkasi
kebutunan
membuat
dokumentasi
10MENTERI KESEHATAN
REFUBLIK INDONESIA
PELAKSANA
s_| as S85
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG az|2,| SEF
KODE UNIT FARMASIKOMUNITASRUMAHSAKIT, | 22/528) $55
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN | 32 | c=E ae
S8/ of) <20
s°)ee | 225
@
Berperan seria melakukan T mencar data 7 7
i AAFK13.13 | pengadaan SediaanFarmasi | PBF/distibutor
dan Perbekalan Kesehatan sesual kebutuhen
sesual protap
Melaksanskan prosedur Ty enyerankan T T
14 | AAFK.14.14 | penyerahen obat kepada obat kepada
pasien sesui protap pasien
‘Melaksanakan prosedur T melakuran T
pelayanan pengobatsn komunikasi
mancirvswamedixasi sesusi | 2, memberixan v
16 aarkisas | mend she
3. pembuaten q
dokumentasi
3 TR UNTEKOMPETENST ELEMEN
es 4 -FARMAS! RUMAH SAKIT KOMPETENS!
FARMASI RUMAH
‘SAKIT
‘Wielaksanavan prosedur 7 Membantu 7 T
pencatatan dan dokumentaci ‘Apoteker /
perencanaan pengadzan Pimpinan Unit
sediaan farmasi dan Hl
te | anFRsor.16 | Perbekalan kesehatan Teen
perencanaan | g
2. Mengarsipkan
dokumen
[1 Mengumpulkan |v v
# Melaksanakan prosedur data vendor
‘AAERS.02.17 _ | pengadaan sediaan farmasi | 2 Memonitor ¥
dan perbekaien Kesehatan order
pengadaan
MMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
‘AA Senior atau
‘AA Abli Madya
Farmasi
AA Abli Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
18
AAFRS.03.18
Melaksanakan prosedur
pencatatan péngadaan sediaan
farmasi dan perbekalan
Kesehatan yang bersifat
droping, hibah dan produksi
Mencatat
kebutuhan
yang sudah
tapkan
Membantu
‘Apoteker
dalam Produksi
obat
Membantu
persiapan
pelaksanaan
prosedur
Produksi sesual
protep
Melakukan
produksi di
bawah
Pengawasan
‘Apoteker
Mengirim
produk ke
gudang dan
membuat
dokumentasi
Membimbing
AR Muda
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut di tas,
19
AAFRS.04.19
‘Melaksanakan prosedur
penerimaan sediaen farmasi
ddan perbekalan kesehatan
sesuai protap
Mengevaluasi
kualitas fsik
barang (sesuai
protap)
Mencatat
dalam buku
penerimaan
Membuat
surat
penganter
engiriman ke
gudang
Membimbing
AA Muda
dalam
pelaksenaan
ekerjaan
tersebut oi
atas
12(ENTER! KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
AA Muda (SMF
AA Senior atau
‘AA Abli Madya
Farmasi
AA Anli Maya
Analisa Farmasi
dan Makanan
20
AAFRS.05.20
1. Mengecek
reg
datang ke
one
(sesual
protap)
a: fee
wae
veuntne se,
rea ama | Menon
Derksen Keates cokumertas
oem,
« eee
AA Muda
dalam
pelaksanaan_
pekerjaan
mer
atas
21
AAFRS.06.21
7 Verifikasi
barang yang
harus segera
dicistribusikan
2, Mencatat
persediaan
barang yang
fast moving
3. Menerima
permintaan
barang dari
unit yang ada
diRS
4, Mendistribus-
kan barang ke
unit pemesan
sesuai protap
5, Membuat
dokumentasi
6. Membimbing
‘AA Muda
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut di
atas
Melaksanaken prosedur
distribust sediaan farmasi den
perbekalan kesehatan deri
gudang RS sesual protap
1B(MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
AA Muda (SMF
baru lulus)
AA Senior atau
AA Ahli Madya
Farmasi
é
z
:
z
dan Makanan
Anal
22
ABFRS.O7.22
Melaksanakan prosedur
kelkulasi biaya resep obat
T. Menghitung
dosis/jumiah
‘obat dalam
resep yang
‘akan diberikan
2. Menghitung ¥
harga obat
dalam resep
yang diberikan
3, Menyerahkan, v
hasil kalkulasi
pada kasir
4, Melakukan v
Pencatatan
5. Membimbing
‘AA Muda
dalam
pelaksanaan
ekerjaan
fersebut di atas
23
AAFRS.08.23
Meleksanakan prosedur
enyiapan sediaan farmasi di
RS tipe D sesuai protap
7. Menyiapkan 7
bahan obat/
obat (sesual
protap)
2. Menyiapkan q
pengemas
(sesuai
protap)
3. Membantu y
peleksanaan
dispensing
(sesuai
rotap) q
4, Melakukan
peneatatan
5. Membimoing
AA Muda
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut di
ates
14MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru ulus)
‘AA Ahli Madya
Farmasi
AA Senior atau
AA Ali Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
24
AAFRS.09.24
4. Verifikasi
kesesuaian
resep dan
bat yang
diberikan
(sesual
protap)
2. Melakukan
Melaksanakan prosedur Penyerahan
penyerahan obat unit obat (sesuai
aselresep individu dibawah protep)
pengawasen Apoteker! 3. Membuat
Pimpinan Unit dokumentasi
4. Membimbing
AA Muda
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut di
atas
25
AAFRS.10.25
1 Veriikxast
dokumen
permintaan
barang
2. Menyiapkan
sediaan
farmasi
perbekalan
kesehatan
3. Pelaksanaan
Melaksanakan prosedur distribusi
dlisribusi sediaan farmasi dan (sesuai
perbekalan kesehaten untuk protep)
keperiuan foor stock sesuei | 4. Membuat
protap dibawah supervsi dokumentasi
apoteker /pimpinan unit (sesuai
protap)
5. Membimbing
AA Muda
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut di
atas
15MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
KODE UNIT FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
is)
‘AA Muda (SMF
baru
AA Abii Madya,
Farmasi
AA Senior atau
AA Abli Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
26
AAFRS.11.20 | Berkomunikasi dengan orang
lain
Nienerima dan
klarifikasi
perintah
Menerima dan
meneruskan
Pesan
Menunjukkan
ketrampilan
pribadi yang
benar
Memberikan
informasi yang
benar
27
Melaksanakan prosedur
dispensing obat berdasarkan
AAERS 1227 Permintaan dokter sesuai
brotap dibawah supers
‘apoteker /Pimpinan Unit
Menylapkan
obat
Melakukan
peracikan
Melakukan,
Pengemasan
‘Memberikan
etiket
Memeriksa
kesesuaian
obat dengan
resep
28
Melakukan pencatatan semua
data yang bechubungan dengan
ARERS ISIE. proses dispensing dibawah
‘supervisi apoteker/pimpinan
unit
Melakukan
rekam
farmasi
Melakukan
encatatan
semua data
Penyimpanan
dokumen
No
a UNIT KOMPETENSI FARMASI
| “INDUSTRI
ELEMEN
KOMPETENS!
FARMASI
INDUSTRI
29
Mengusulkan konsep
AAFLO1.29 | perencanaan pembelian
barang atas permintaan dari
PPIC L
memilh bahan
sesual dengan
spesifiasi dan
deskripsi yang
iminta
16MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
T
ladya
Farmasi
‘AA Ali Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
‘AA Senior atau
AA Ahi
30
AAFI.02.30
Melaksanakan kegiatan
ppenerimaan bahan baku, bahan
pengemas maupun produk jadi
Temenksa
kesesuaian jenis
ddan jumiah
barang terhadap
elivery order
dokumentast
penerimaan
barang
menyimpan
barang di ruang
karantina
at
AAFLO3.3t
Menyimpan barang ai gudang
berdasarkan standar
penyimpanan GDP/Cara
Distribusi yang balk ( FIFO &
FEFO)
memeriksa
kesesuaian
kondisi gudang
terhadap standar
yang beriaku
menyusun
barang sesual
sistem dan
prosedur yang
ditetapkan
‘melaksanakan
prosedur
enyimpanan
produ jadi
‘mendokumenta-
sikan penyim-
panan barang
32
AAFI.04.32
‘Melaksanakan prosedur
pengeluaran barang sesuai
‘Gengan dokumen permintaan
Dahan (untuk produksi) atau
pesanan produk jadi
mengeluarkan
bahan baku atas
permintaan untuk
produksi
2. melakukan
penimbangan
bbahan baku
untuk produkt
3. mengeluarkan
‘produ jad
alas pesanan,
33
AAFI.O5.33
Membantu QC melakukan
‘monitoring bareng expired,
barang obsolet dan
pemusnahannya
melaksanakan
prosedur
monitoring
barang expired
meleksanakan
prosedur
‘monitoring
barang obsolet
7(MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
S
3
2
Farmasi
AA Ahli Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
AAFIO06.34
Melaksanakan prosedur
Penerimaan dan nenanganan
arang kembalian
| T-melaksarakan
prosedur
enerimaan
barang
kembatian
2.melaksanaken
prosedur
monitoring
barang
Kembalian
¢
=
&
g
7
35
AAFLO7.35
Menimbang bahan baku yang
dibutuhkan untuk proses
roduksi
36
AAFI.08.96
menyiapkan
tempat dan
Peralatan untuk
enimbangan
melaksanakan
enimbangan
v
Melaksanakan prosedur
ppenyimpanan dan pemindahan
Dahan baku, bahan pengemas,
Produk ruahan, produk antara,
ddan produk jadi selame
Produksi sesual prota
‘mengidentificasr
sifatfstka dan
kimia bahan
berdasarkan
informasi pada
label
kemasanwadah
‘metakukan
Penyimpanan
bahan awa,
roduk antara,
Produk ruahan
ddan produk jadi
‘sesual prosedur
3.melakukan
ppemindahan
bahan awal,
Droduk antara,
Produk ruanan
ddan produk jadi
sesuai prosedur
37
AAFL.09.37
Melaksanakan ketentuan GLP
di laboratorium sesuai protap
T.melaksanakan
rosedur validasi
Metode analisis
2.melaksanakan
rosedur analisis,
tethadap bahan
wal, produk
setengah jadi dan
produk jadi
3.mencatat,
‘melapor, dan
‘mendokumentasi
kan hasitanalisis,
18MENTER! KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
AA Senior atau
Farmasi
‘AA Anli Madya
&
2
38
AAFL10.38
Memeriksa kualtas bahan
pengemas
7, melaksanakan
prosedur
pemerksaan
kualites bahan
pengemas
(karton, plastik,
alu foi, elas,
ddan aluminium)
2] AA AhiiMagya
39
AAFIALS9
Melaksanakan pemantauan
koncistlingkungan laboratorlum
dibawah supervisi apoteker
melaksanakan
prosedur
pemantauan
konaisi
laboratorium
(uhu, tekanan,
kelembaban dan
jumiah partie)
40
AAFL1240
Melaksanakan analis's sampel
‘ul sesual prosedur
melaksaneken
prosedur
pemeriksaan
sampel uj)
2.melaksanakan
prosedur
pemeriksaan
Jpembuatan
reagen
a
AAFLISAT
Melaksanakan pemerksaan
peralatan sesual protap
rmelaksanakan
prosedur
pembersihan
peralatan gelas
2.melaksenakan
prosedur
perawatan
3. melaksanakan
prosedur
perawatan
instrumen
4.melaksanakan
prosedur kalibrasi
lat ukur
19MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
FARMAS! KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
AA Muda (SMF
baru lulus)
AA Senior atau
AA Ahli Madya
Farmasi
AA Ahli Madya
dan Makanan
Analisa Farmasi
a2
AAFL14.42
‘Melaporkan ketidak sesuaian
hhasil kerja pada atasan
T. membandingkan
antara hasit
Pengujian
‘dengan kriteria.
standar
2, melaporkan
ketidaksesuaian
hasil kerja dan
kemungkinan
penyebabnya
keoada atasan
43
AAFL15.48
Melaksanakan analisis,
kromatogra
~menyiapkan
Peralatan dan
pelarut sesuai
rosedur
menyiapkan
standar dan
‘sampel sesuai
rosedur
meneatat,
melapor dan
mendokumenta -
sikan hasil
pengujen
’
AAFI.16.64
Melaksanaken sampling sesuai
rotap
menyiapkan
wadah, alat dan
dokumen
sampling sesuai
prosedur
2.melaksanakan
Prosedur
sampling sesuai
protap
S,menyerahkan
‘sampel untuk
dianalsis
45
AAFLITAS
Menerima dan mengelola baku
Pembanding sesual protap
Tmelaksanakan
rosedur
enerimaan dan
engelolaan baku
Pembanding
sesual protap
20(MENTERI KESEHATAN
REPUELIK INDONESIA
PELAKSANA
UNIT & ELEMEN KoMPETENSIBIDANG | Zg/39,| SE
KODE UNIT FARMASIKOMUNITAS,RUMAH SKIT, | £3) 522 258
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN | $3) 2=6| E53
23| 828) 282
"| ss ges
7, melaksanakan
prosedur
penerimaan dan
AAFLI8.46 Menerima dan mengelola pengelolaan
sampel sesual protap sampet
2. mendokumentasi
kan kegiatan
7 memerksa T q
kelengkapan data
dalam catatan
AAFIIGAT Melaksanakan prosecur bets
pemeriksaan catatan bets 2.melaparkan basil | qv
pemeriksaan
kepada pimpinan
T menyiapkan alat,
banan dan
produk antara
yang akan diujt
2, melakukan
| prosedur
engujian sift
fisik
¢granul,produk
Cal dan produk
AAFL2048 Melaksanakan prosedut in setengah padat
proces control / IPC 3, meiakukan
prosedur
Identifixasikasi
dan pengujian
kendungan zat
berkhasiat
produk setengah
jadi
4, melakukan
pelaporan
7. melaksanakan
prosedur
pembuangan
| limbah
ot memanta n
AAFI2I49 | naatsnatan poser |? Megaraton
pombuangen seh sed
pembusngen
Een
aMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PELAKSANA
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
KODE UNIT FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
AA Muda (SMF
baru lulus)
AA Senior atau
AK Abli Madya
Farmasi
AA Ahi Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
7 menerima dan
lanfikasi
perintah
2, menerima dan | 7 v
meneruskan
esan
AAFI.22.50 Serkomunikasi dengan orang | 3. menunjukkan v Y
lain ketrampilan
pribadi yang
benar
4. memberiken ¥
informasi yang
benar
7 menyapkan wat a
dan Bohan sual
protap
2, melatsanakan 4
proses
Bencarpuran
eat provodur
3. melakeanaan ‘
eleksenakan rosedur Bencetaan abit
Pembustn sadaan pada : ;
PARE isle taper scout | Mecantan
Protap sesual prosedur
5, molakeankan |
pengisian serbuk. .
Ke cele
sschedbotovil
Sestal posed
6. mendokumentas y
ian
7 menyiapkan alat Y
bbahan dan
uangan sesuai
protap
2, melaksenakan
Melaksanakan prosedur proses v
AAFI.2462 Pembuatan sediaan kapsul encampuran
lunak sesuai protap divayeh ‘sesuai prosedur
‘supervisi apoteker 3, melaksanakan v
Pengisian ke
dalam kapsul
lunak sesuai
rosedur
22ENTER! KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
AA Muda (SMF
baru lulus)
‘AA Anli Madya
Farmasi
‘AA Senior atau
Analisa Farmasi
dan Makanan
‘AA Ani Madya
53
AA FL25.53
Melaksanakan prosedur
pembuatan sediaan cait non
sterl sesual protap di bawah
supervisi apoteker
7 menyiapkan alat
bbanan dan
ruangan sesuai
protap
2, melaksanakan
proses
eneampuran
‘sesuai prosedur
3, melaxsenakan
pengisian ke
dalam kemasan
| sesual prosedur
54
AAFL26.54
Melaksanakan prosedur
pembuatan sediaan setengah
padat sesuai protap di bawah
‘supervisi apoteker
Fy menyiapkan alat
bbahan dan
rangan sesuai
protap
p. melaksenakan
proses
encampuren
sesuai prosedur
‘meleksanakan
pengisian ke
dalam kemasan
‘sesual prosedur
55
AAFLITS5
Meleksanakan prosedur
pembuatan sediaan cair dan
setengah padat steil sesuai
protap di bawah supervisi
apoteker
T-menyiapkan alat
tbahan dan
tuangan sesual
protap
2,melaksanakan
proses
encampuran
sesual prosedur
3.melaksanakan
engisian ke
dalam kemasan
‘sesual prosedur
4.melaksanakan
proses sterlisasi
‘sesual prosedur
56
AAFI28.56
‘Melaksanakan prosedur
pengemasan untuk sediaan
tablet, kepsul, kapsul lunak,
cairan/setengah padat non
teri, cairan/ setengah padat
ster sesuai protap
7 menyiapkan
pproduk ruahan
‘dan bahan
pengemas sesuai
prosedur
2, ‘melaksanakan
pengemasan
primer dan
sekunder sesual
prosedut
3BMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PELAKSANA
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
KODE UNIT FARMAS! KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
AA Muda (SMF
baru ulus)
AA Senior atau
‘AA Abli Madya
Farmasi
AA Ali Madya
7. memberkan
usulan untuk
Berperan serta dalam Penyusunan
penyusunan sampiing Fencana
AAFI2957 planfrencana pengambilan engambilen
‘contoh yang benar. conto yang
at
7. mempersiapkan
ddan melakukan
emeriksaan
peralatan,
laboratorium
sebelum
digunakan
2, melaksanakan
rosedur kalibrasi
Melaksanakan prosedur Peralatan sesusi
AAFI.30.58 kalibrasi dan pemeliharaan protap
peralatan di laboratorium 3. melaksanakan
prosedur
emelinaraan
peralatan
4, melaksanakan
prosedur
encatatan,
Pelaksanaan
ekerjaan
7 melaksanakan
prosedur
pemeriksaan
kualitas bahen
baku sesuai
protap
2. melaksanakan
| prosedur
Melaksanakan prosedur pemeriksaan
pemeriksaan kualitas dan kuanitas bahan
AAFL31.59 kuantitas bahan yang dibeli_ | aku sesual
Sesual dengan spestkas! | protap
ng diteta membuat
Yana ctstepkan enandaan
sesual protap
4. mencata
molapor dan
mendokumen -
tasikan hasi
pemeriksean
24
Analisa Farmasi
dan MakananMENTER! KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENS! BIDANG
FARMASI KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN,
PELAKSANA
Farmasi
‘AA Muda (SMF
baru lulus)
‘AA Anli Madya
Analisa Farmasi
‘dan Makanan
AAFL92.60
Berperan serta dalam tim
inspeksi dit 5
Tmempalajan
rujukan protap
atau daftar
periksa inspekst
di
mengamati
kesesuaian
antara protap dan
pelaksanaannya
‘mencatat ketidak
‘sesualan yang
terjadi
melaporken hasil
pengamatan
kepada ketua tim
ingpeksi di
| AA Abii Madya
8
AAFL93.61
Melaksanakan prosedur
perbaikan techadap temuan dari
Inspeksi Dirt a
melaksanenkan
prosedur tindak
peerbaikan
terhadap temuan
‘mencatat
pelaksanaan
tindak perbaikan
‘melaporkan
pelaksanaan
tindak perbaikan
kepada yang
berwenang.
62
AAFL9462
Melaksanakan prosedur ui)
keseragamen sediaan, ukuran,
kekerasan, waktu hancur,
disolusi, kerapuhan dan volume
terpindahkan
melakukan
sampling &
memproses
ssesualformulir
permintaan
melekukan
persiapan
penguiian sesuat
rote
melekukan
pengujian sesual
prosedur
penguian
membuat laporan
sesuel protap
25MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
KODE UNIT
UNIT & ELEMEN KOMPETENSI BIDANG
FARMAS! KOMUNITAS,RUMAH SAKIT,
INDUSTRI, PENGAWASAN & PENELITIAN
PELAKSANA
‘AA Muda (SMF
lus)
2
AA Senior atau
AA Ahli Madya
Farmasi
AA Ahli Madya
Analisa Farmasi
dan Makanan
63
AAFI35.63
Melaksanakan prosedur
‘analisis secara inctrumental
sesual protap
7. mamperslapkan
sampel sesuai
prosedur
2, mengkendisikan
instrumen yang
aken
dipergunakan
3. mempersiapkan
reagen yang
‘akan digunakan
4. melakukan
rosedur analisis
‘sesuai protap
5, mencatat ,
‘melaporkan dan
mendokumentasi
kan hasil analsis
No
IT KOMPETENS|
TRENGAWAGAN
ELEMEN
KOMPETENS!
PENGAWASAN
64
AAFWAS.01.64
Meleksanakan prosedur
analisis bahan yang dilarang