Professional Documents
Culture Documents
Skrips Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skrips Tanpa Bab Pembahasan PDF
Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRACT
By
Large population growth without support of good human resource quality will
complicate the effort of improving and evenly distributing people welfare.The
effort of controlling the population growth rate in Indonesia through family
planning (KB) program is expected to be successful by involving participation of
all elements of the population. The objective of this research is to find the relation
between mothers knowledge level towards the usage of IUD contraceptive device
in public health center in PayungRejo.
From the result of the research obtained, most of respondents use IUD as
contraceptive device (39,3%) with majority of good knowledge (60,7%). The
main reason for respondents use IUD is security in terms of health. Instead
reasons respondents refused to use the IUD is an uncomfortable feeling when the
installation process and during use. It is found that there is a significant relation
between mothers knowledge and the usage of IUD contraceptive device with
p<0,034.
Oleh
Pertumbuhan penduduk yang besar tanpa diiringi kualitas sumber daya manusia
yang baik mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Pengendalian laju pertumbuhan penduduk diupayakan melalui program KB
diharapkan dengan melibatkan keikutsertaan dari seluruh pihak dalam
mewujudkan keberhasilan KB di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk
hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap penggunaan kontrasepsi IUD di
Puskesmas Payung Rejo.
Oleh:
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 10 November 1994, sebagai anak petama
dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Joko Wantoro, S.Kep dan Ibu
Kushartini, Amd.Keb.
Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2000, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan
di SMP Negeri 5 Kota Metro pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas
organisasi Forum Studi Islam (FSI) FK Unila sebagai Anggota dan pernah aktif
pada organisasi paduan suara Fakultas Kedokteran sebagai anggota pada tahun
2012-2013.
Dipersembahkan untuk bapak, ibu, adik-adik
tersayang dan nenek kakek di surga ...
Motto hidup
Maha Esa, karena atas rahmatny dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Universitas Lampung.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. HasriadiMat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung.
5. dr. Azelia Nusa Dewiarti, S.Ked., MPH selaku penguji utama skripsi,
diberikan.
6. dr. Novita Carolina, S.Ked., M.Sc selaku pembimbing akademik,
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Kedokteran Unila atas ilmu,
9. Untuk Ayah dan ibu tersayang, Ayah Joko Wantoro, S.Kep dan Ibu
selama ini, serta selalu mendukung dan membimbing setiap langkah saya.
10. Untuk Adik tersayang, Diabella Hartikasari dan Nikko Hafizh Nugroho,
untuk saya.
11. Teruntuk nenek dan kakek tersayang yang berada disurga (Hi. Samud dan
mendokan saya.
13. Teruntuk kakak tercinta dr. Tino Kashara, terimakasih karena selalu
15. Teruntuk sahabat sahabat saya Siti Aminah, Delvi Rusitaini, Harmeida
Risa, Kadek Ariyati, Silvi Qiro’atul Aini, Sevfianti, Redopatra, Aulia Sari
Pratiwi, Imelda Puspita, Imelda Herman, Lana Asfaradila, Nani Indah dan
16. Teruntuk sahabat tercinta saya Ocha Fernanda, Yunita Indahsari, Erwan
selama ini.
17. Seluruh teman Angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan namanya satu
perkuliahan.
18. Seluruh kakak-kakak 2009, 2010, dan 2011 serta adik-adik tingkat 2013,
2014, dan 2015 yang selalu memberikan motivasi dan semangatnya dalam
satu kedokteran.
19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah
jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat,
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Lampiran……………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Perilaku...................................................................................................... 7
2.1.1.Definisi Perilaku............................................................................... 7
2.2. Pengetahuan........................................................................................ 15
2.2.1. Definisi Pengetahuan ....................................................................... 15
2.2.2. Tingkat Pengetahuan ....................................................................... 16
2.2.3. Pengukuran Pengetahuan................................................................ 17
2.2.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ........................ 18
ii
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Jenis-jenis IUD.......................................................................................... 23
3. Kerangka Konsep...................................................................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN
5. Lembar Persetujuan
6. Kuesioner
7. SPSS
8. Data Primer
9. Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan struktur umur penduduk masih merupakan masalah utama yang sedang
besar tanpa diiringi kualitas sumber daya manusia yang baik mempersulit
yaitu dari sebanyak 205,8 juta jiwa (SP 2000) menjadi sebanyak 237,6 juta
jiwa (BPS, 2010). Rata - rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia
telah menurun dari sebesar 1,97 persen (1980-1990) menjadi sebesar 1,45
kesehatan reproduksi yang berkualitas. Selain itu melalui program ini dapat
2011).
perkembangan keluarga kecil sejahtera yang serasi dan selaras dengan daya
berdasarkan tujuh misi gerakan KB Nasional. Misi pertama dan kedua adalah
Ada beberapa metode kontrasepsi modern yang dapat digunakan seperti oral
(Hartanto, 2010). IUD atau disebut juga dengan Alat Kontrasepsi Dalam
besar wanita jika dibandingkan dengan metode lain (Proverawati, dkk, 2010).
IUD hanya memiliki angka kegagalan 0,6 – 0,8 kehamilan per 100
perempuan selama satu tahun pertama penggunaan dan sangat efektif sampai
dan kelebihan dari kontrasepsi yang di inginkan dari individu itu sendiri.
sederhana, murah, dan dapat diterima oleh orang banyak dan pemakaian
IUD juga dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi Pasca Persalinan dan Pasca
(16,93%), 376 peserta MOW (2,47%), 4 peserta MOP (0,03%), 803 peserta
(48,69%), dan 2.962 peserta Pil (19,43%) (BKKBN, 2012). Data pengguna
terdapat 11.865 peserta KB baru yang terdiri dari 2076 IUD, 311 MOW, 14
2007). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gertler dan
Molyneaux (2003) yang dikutip oleh Syafitri (2010), lebih dari 50%
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sindhung (1999), sebanyak 60% ibu
terdapat 2912 pasangan usia subur. 80,59% telah menjadi akseptor KB namun
Lampung Tengah?”
Tengah.
berhubungan dengannya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
2.1.1.Definisi Perilaku
diamati orang lain (dari luar) misalnya berfikir, berfantasi, bersikap dan
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat
promosi pekerjaan.
9
unobservable behavior.
(Notoatmojo, 2007).
dicapai.
kesehatan.
terhadap risiko yang akan muncul. Hal ini mengacu pada sejauh mana
berdasarkan pada:
seksual.
fisik secara teratur dan cukup, dan perilaku atau gaya hidup
fasilitas kesehatan.
(Notoatmodjo, 2011).
2.2. Pengetahuan
2.2.1.Definisi Pengetahuan
dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih
baru (berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
(Notoatmodjo, 2011).
a. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
b. Memahami (Comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
c. Aplikasi (Aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
17
d. Analisis (Analysis)
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evaluation)
yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur
pada tingkatan yang mana pengetahuan akan diukur. Bentuk pertanyaan juga
(Notoatmodjo, 2007).
yaitu:
a. Umur
secepat ketika berumur belasan tahun. Selain itu, Abu Ahmadi (2001),
dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat disimpulkan bahwa
yang diperolehnya, akan tetapi pada umur – umur tertentu atau menjelang
akan berkurang.
b. Intelegensi
c. Lingkungan
seseorang, di mana seseorang dapat mempelajari hal – hal yang baik dan
juga hal – hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam
d. Sosial budaya
orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar
e. Pendidikan
f. Informasi
yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai
media misalnya televisi, radio atau surat kabar, maka hal itu akan dapat
(2010), sumber informasi adalah asal dari suatu informasi atau data yang
yaitu :
informasi tersebut.
2. Sumber kepustakaan
dan sebagainya.
(Rahmahayani 2010).
g. Pengalaman
sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk
2010).
Uterine Device) atau Spiral dalam bahasa sehari – hari yang digunakan di
dalam masyarakat adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam
rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai
22
(Handayani,2010).
IUD merupakan alat kontrasepsi yang dibuat dari benang sutera atau logam
pertama yang terbuat dari benang sutera dan logam sampai pada
Nova-T.
a. Progestasert-T
IUD yang banyak dipakai di Indonesia dari jenis dan dari jenis mediated Cu-T
yaitu berapa lama IUD tetap tinggal in – utero tanpa ekspulsi spontan,
alasan medis atau pribadi. Efektifitas dari jenis - jenis IUD tergantung pada :
24
b. Akseptor
3. Frekuensi senggama.
per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam 125 – 170
Mekanisme kerja yang pasti dari kontrasepsi IUD belum diketahui. Ada
1. Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam cavum uteri
itu, dengan munculnya leukosit PMN, makrofag, foreign body giant cells,
sel mononuklear dan sel plasma yang dapat mengakibatkan lisis dari
terhambatnya implantasi.
endometrium.
IUD dipasang setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Waktu
yang paling baik untuk pemasangan ialah pada waktu mulut peranakan masih
terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin
dan pada akhir haid. Adapun indikasi dalam pemasangan IUD adalah:
1. Usia reproduksi,
2. Keadaan nullipara,
9. Tidak menyukai untuk mengingat – ingat minum pil setiap hari, dan
(Handayani, 2010).
3. Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas seksio sesarea,
4. Kehamilan,
keadaan berikut :
hari pertama atau pada hari – hari terakhir haid. Keuntungan IUD
seberapa dirasakan.
besar.
abortus oleh karena dari segi fisiologi dan psikologi waktu itu
kontraindikasi.
4. Beberapa hari setelah haid terakhir. Dalam hal yang terakhir ini
dalam vagina, dan serviks uteri dibersihkan dengan larutan antiseptik (Sol.
Betadine atau tingtura jodii). Sekarang dengan cunam serviks dijepit bibir
depan porsio uteri, dan dimasukkan sonde ke dalam uterus untuk menentukan
28
arah poros dan panjangnya kanalis servikalis serta kavum uteri. IUD
kavum uteri sampai tercapai ujung atas kavum uteri yang telah ditentukan
keluar dari ostium uteri, dan akhirnya spekulum diangkat (Sarwono, 2009).
1. Perdarahan
Perdarahan sedikit – sedikit ini akan cepat berhenti. Jika pemasangan IUD
dapat diatasi, sebaiknya IUD dikeluarkan dan diganti dengan IUD yang
Rasa nyeri dan kejang di perut dapat terjadi segera setelah pemasangan
IUD. Biasanya rasa nyeri ini berangsur – angsur hilang dengan sendirinya.
bersenggama. Disebabkan oleh benang IUD yang keluar dari porsio uteri
tersebut, sebaiknya benang IUD yang terlalu panjang dipotong sampai kira
– kira 2 - 3 cm dari posio uteri, sedangkan jika benang IUD terlalu pendek,
akan hilang.
4. Ekspulsi
Pada wanita muda, ekspulsi lebih sering terjadi daripada wanita yang
lebih tua begitu juga dengan paritas yang terlalu rendah, 1 atau 2,
lebih.
b. Lama Pemakaian
c. Ekspulsi Sebelumnya
kedua kalinya terjadi ekspulsi kira – kira 50%. Jika terjadi ekspulsi,
pasangkanlah IUD dari jenis yang sama , tetapi dengan ukuran yang
lebih besar dari sebelumnya atau juga dapat diganti dengan IUD jenis
terjadinya ekspulsi.
e. Faktor Psikis
1. Infeksi
IUD itu sendiri, atau benangnya yang berada dalam vagina, umumnya
infeksi, hal ini mungkin disebabkan oleh sudah adanya infeksi yang
2. Perforasi
IUD saja yang menembus dinding uterus, tetapi lama kelamaan dengan
spekulum benang IUD tidak kelihatan. Dalam hal ini, pada pemeriksaan
dengan sonde uterus atau mikrokuret tidak dirasakan IUD dalam rongga
uterus. Jika ada kecurigaan kuat tentang terjadinya perforasi, sebaiknya dibuat
foto Rontgen, dan jika tampak di foto IUD dalam rongga panggul, hendaknya
dengan IUD yang tertutup, IUD harus dikeluarkan dengan segera oleh karena
dilakukan jika laparoskopi tidak berhasil atau terjadi setelah terjadi ileus
(Sarwono, 2009).
yang keluar dari ostium uteri eksternum dengan dua jari, dengan pinset, atau
dengan cunam. Kadang – kadang benang IUD tidak tampak di ostium uteri
akseptor menjadi hamil, perforasi uterus, ekspulsi yang tidak disadari oleh
Faktor
Predisposisi
(Predisposing
factors):
Masalah non
- Pengetahuan kesehatan
Non
perilaku
- Kepercayaan
(Sosial
- Keyakinan Ekonomi
tekhnologi, Pemakaian
Komponen - Nilai-nilai Stabilitas Kontrasepsi:
politik, dll a. Pil Kualitas
pendidikan b. IUD hidup
c. MOW
kesehatan dari Faktor d. Suntik
Pendukung e. dll
program Tindakan
(Enabling
kesehatan factors):
- Ketersediaan
fasilitas atau
Faktor
sarana-sarana
Penguat(Reinfor
kesehatan
cing factors):
Notoatmojo, 2007).
Pengetahuan Pemakaian
IUD
2.5 Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
cross sectional yang berarti data tingkat pengetahuan dan penggunaan IUD
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek
2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pengguna kontrasepsi
Slovin:
N
n=
1 + N (d)2
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
405
n=
1 + 405 (0,1)2
= 80,19 pembulatan 81
Populasi yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sampel
yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi.
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
a) Alat tulis
c) Kuesioner
i. Analisa Univariat
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Chi Square dengan
Penitilian ini telah mendapatkan persetujuan dari Tim Komisi Etik Fakultas
5.1. Simpulan
5.2. Saran
1. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari
khususnya IUD.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan sampel yang lebih besar agar dapat
Hartanto, H., 2002. Kamus Kedokteran Dorland, Ed. 29. Jakarta : EGC.
Santoso, R., 2012. Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatn dan Pelaporan
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN.
Syafitri, U.D., 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan KB pada Ibu – Ibu terhadap
Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Belawan I Kecamatan Belawan
Tahun 2010. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.