Professional Documents
Culture Documents
Cici Jurnal Ekomkes
Cici Jurnal Ekomkes
Cici Jurnal Ekomkes
Abstract
National Social Insurance System states that social insurance is mandatory for the entire population,
including the National Health Insurance through a Social Insurance Agency. Membership in the National
Health Insurance program is mandatory where all citizens of Indonesia shall be a member. Membership
is one of dimension that is formulated WHO in achieving Universal Health Coverage. Demand is the
desire to get a number of products / services that supported certain economic ability and willingness to
pay for a purchase or take advantage of such services. Factors affecting demand among other
predisposing, enabling, and need. The objecive of this study was to analyze the demand of coastal
communities against membership in National Health Insurance at Puger subdistrict Jember based
predisposing factors, enabling factors, and needs factors. This study is an analytical study using cross
sectional design. The number of samples is 95 respondents selected by sistematic random sampling. Data
were analyzed by using Chi Square test with α = 0.05. There was no relationship between age and sex
with the demand of coastal communities against the National Health Insurance (p = 0.757 and p = 0.147).
Based on the number of family members, education, knowledge, employment, income, affordability, and
there is a need for a relationship with coastal communities to demand participation in the National Health
Insurance
Abstrak
Sistem Jaminan Sosial Nasional menyatakan bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk
Jaminan Kesehatan Nasional melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Kepesertaan dalam
program Jaminan Kesehatan Nasional bersifat wajib dimana seluruh warga Negara Indonesia wajib
menjadi peserta. Kepesertaan merupakan salah satu dimensi yang dirumuskan WHO dalam pencapaian
Universal Health Coverage. Demand adalah jumlah keinginan mendapatkan produk/jasa pelayanan
tertentu yang didukung kemampuan ekonomi dan kemauan membayar untuk membeli atau
memanfaatkan jasa tersebut. Faktor yang mempengaruhi demand antara lain faktor predisposisi,
pendukung, dan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis demand masyarakat pesisir
terhadap kepesertaan pada Jaminan Kesehatan Nasional di Kecamatan Puger Kabupaten Jember
berdasakan faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor kebutuhan. Penelitian ini merupakan studi
analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah 95 responden yang dipilih
dengan sistematic random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05. Tidak
terdapat hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan demand masyarakat pesisir terhadap Jaminan
Kesehatan Nasional (p=0,757 dan p=0,147). Berdasarkan jumlah anggota keluarga, pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, pendapatan, keterjangkauan, dan kebutuhan terdapat hubungan dengan demand
masyarakat pesisir terhadap kepesertaan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
sampel menggunakan teknik simple random sampling. jaminan kesehatan nasional dan sebanyak 11
Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis responden memiliki demand terhadap kepesertaan
menggunakan uji Chi Square dengan α = 5%. pada jaminan kesehatan nasional, sedangkan untuk
Kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi jenis kelamin perempuan sebanyak 46 responden tidak
frekuensi dan diberikan narasi sebagai penjelasan dari memiliki demand terhadap kepesertaan pada jaminan
tabel. kesehatan nasional dan sebanyak 30 responden
memiliki demand terhadap kepesertaan pada jaminan
Hasil Penelitian kesehatan nasional. Hasil uji dengan menggunakan
analisis Chi Square terlihat bahwa X2 = 2,103. Karena
Analisis Umur dengan Demand Masyarakat Pesisir p-value = 0,147 lebih besar dari α = 0,05 maka H0
terhadap Kepesertaan pada Jaminan Kesehatan diterima. Sehingga kesimpulannya tidak ada
Nasional hubungan antara jenis kelamin dengan demand
masyarakat pesisir terhadap kepesertaan pada jaminan
Tabel 1. Distribusi Umur terhadap Demand kesehatan nasional.
Masyarakat Pesisir terhadap kepesertaan
pada Jaminan Kesehatan Nasional Analisis Jumlah Anggota Keluarga dengan
Demand Masyarakat Pesisir terhadap Kepesertaan
Umur Total pada Jaminan Kesehatan Nasional
Demand 18-<40 40-<60
Tidak 22 32 54 Tabel 3. Distribusi Jumlah Anggota Keluarga terhadap
Ya 18 23 41 Demand Masyarakat Pesisir terhadap
Total 40 55 95 kepesertaan pada Jaminan Kesehatan
Nasional
Kategori umur 18-<40 tahun sebanyak 22
responden tidak memiliki demand terhadap
kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional dan
sebanyak 18 responden memiliki demand terhadap Jumlah Anggota Keluarga Total
kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional. Demand Kecil Sedang Besar
Sedangkan untuk kategori umur 40-<60 tahun Tidak 35 17 2 54
sebanyak 32 responden tidak memiliki demand Ya 36 4 1 41
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional Total 71 21 3 95
dan sebanyak 23 responden memiliki demand
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan Jumlah anggota keluarga kategori kecil
nasional. Hasil uji dengan menggunakan analisis Chi sebanyak 35 responden tidak memiliki demand
Square terlihat bahwa X2 = 0,096. Karena p-value = terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional
0,757 lebih besar dari α = 0,05 maka H0 diterima. dan sebanyak 36 responden memiliki demand
Sehingga kesimpulannya tidak ada hubungan antara terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan
umur dengan demand masyarakat pesisir terhadap nasional, untuk jumlah anggota keluarga kategori
kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional. sedang sebanyak 17 responden tidak memiliki demand
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional
Analisis Jenis Kelamin dengan Demand dan sebanyak 4 responden memiliki demand terhadap
Masyarakat Pesisir terhadap Kepesertaan pada kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional,
Jaminan Kesehatan Nasional sedangkan untuk jumlah anggota keluarga kategori
besar sebanyak 2 responden tidak memiliki demand
Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin terhadap Demand terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional
Masyarakat Pesisir terhadap kepesertaan dan sebanyak 1 responden memiliki demand terhadap
pada Jaminan Kesehatan Nasional kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional. Hasil
uji dengan menggunakan analisis Chi Square terlihat
Jenis Kelamin Total bahwa X2 = 6,742. Karena p-value = 0,034 lebih kecil
Demand Laki-Laki Perempuan dari α = 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga
Tidak 8 46 54 kesimpulannya ada hubungan antara jumlah anggota
Ya 11 30 41 keluarga dengan demand masyarakat pesisir terhadap
Total 19 76 95 kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional.
Tabel 4. Distribusi Pendidikan terhadap Demand Tingkat pengetahuan kategori kurang baik
Masyarakat Pesisir terhadap kepesertaan sebanyak 39 responden tidak memiliki demand
pada Jaminan Kesehatan Nasional terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional
dan sebanyak 21 responden memiliki demand
Pendidikan Total terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan
Demand TS SD SMP SMA PT nasional, sedangkan untuk tingkat pengetahuan
Tidak 9 17 20 8 0 54 kategori baik sebanyak 15 responden tidak memiliki
Ya 4 4 20 11 2 41 demand terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan
Total 13 21 40 19 2 95 nasional dan sebanyak 20 responden memiliki demand
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan
Responden dengan tingkat pendidikan tidak nasional. Hasil uji dengan menggunakan analisis Chi
sekolah sebanyak 9 responden tidak memiliki demand Square terlihat bahwa X2 = 4,418. Karena p-value =
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional 0,036 lebih kecil dari α = 0,05 maka H0 ditolak.
dan sebanyak 4 responden memiliki demand terhadap Sehingga kesimpulannya ada hubungan antara
kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional, untuk pengetahuan dengan demand masyarakat pesisir
responden dengan tingkat pendidikan tamat SD terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional.
sebanyak 17 responden tidak memiliki demand
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional Analisis Pekerjaan dengan Demand Masyarakat
dan sebanyak 4 responden memiliki demand terhadap Pesisir terhadap Kepesertaan pada Jaminan
kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional, untuk Kesehatan Nasional
responden dengan tingkat pendidikan tamat SMP
sebanyak 20 responden tidak memiliki demand Tabel 6. Distribusi Pekerjaan terhadap Demand
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional Masyarakat Pesisir terhadap kepesertaan
dan sebanyak 20 responden memiliki demand pada Jaminan Kesehatan Nasional
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan
nasional, untuk responden dengan tingkat pendidikan Pekerjaan Total
tamat SMA sebanyak 8 responden tidak memiliki Tidak
Demand Bekerja
demand terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan Bekerja
nasional dan sebanyak 11 responden memiliki demand Tidak 32 22 54
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan Ya 14 27 41
nasional, sedangkan untuk responden dengan tingkat Total 46 49 95
pendidikan tamat PT sebanyak 2 responden memiliki
demand terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan Responden yang tidak bekerja sebanyak 32
nasional. Hasil uji dengan menggunakan analisis Chi responden tidak memiliki demand terhadap
Square terlihat bahwa X2 = 10,869. Karena p-value = kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional dan
0,028 lebih kecil dari α = 0,05 maka H0 ditolak. sebanyak 14 responden memiliki demand terhadap
Sehingga kesimpulannya ada hubungan antara kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional,
pendidikan dengan demand masyarakat pesisir sedangkan untuk responden yang bekerja sebanyak 22
terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional. responden tidak memiliki demand terhadap
kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional dan
Analisis Pengetahuan dengan Demand Masyarakat sebanyak 27 responden memiliki demand terhadap
Pesisir terhadap Kepesertaan pada Jaminan kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional. hasil uji
Kesehatan Nasional dengan menggunakan analisis Chi Square terlihat
bahwa X2 = 5,885. Karena p-value = 0,015 lebih kecil
Tabel 5. Distribusi Pengetahuan terhadap Demand dari α = 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga
Masyarakat Pesisir terhadap kesimpulannya ada hubungan antara pekerjaan dengan
kepesertaan pada Jaminan Kesehatan demand masyarakat pesisir terhadap kepesertaan pada
Nasional jaminan kesehatan nasional.
angka kerja wanita lebih rendah sehingga kesediaan namun tidak memulai perubahan tindakan. Sehingga
meluangkan waktu untuk pelayanan kesehatan lebih meskipun masyarakat tahu tentang jaminan kesehatan
besar dibanding dengan laki-laki. Jenis kelamin tidak nasional, belum tentu masyarakat mau mendaftar
ada hubungan dengan kesadaran pekerja sektor sebagai peserta pada jaminan kesehatan nasional.
informal terhadap program jaminan kesehatan Setiap keluarga dalam memenuhi kebutuhan selalu
nasional [12]. Hal ini bisa dikarenakan dalam dikaitkan dengan mata pencahariannya, disamping
kepesertaan pada jaminan kesehatan nasional tidak kecakapan dan hasil yang diperoleh. Jenis pekerjaan
ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki maupun seseorang berhubungan dengan tingkat pendapatan
perempuan karena kepesertaan bersifat wajib untuk yang dihasilkan. Pekerjaan ada hubungan dengan
seluruh masyarakat Indonesia sehingga jenis kelamin partisipasi masyarakat di Kelurahan Beringin dalam
tidak ada hubungan dengan demand masyarakat program Jampersal [15]. Pekerjaan yang dimiliki
pesisir terhadap kepesertaan pada jaminan kesehatan responden berbeda-beda, rata-rata adalah sebagai
nasional. Jumlah anggota keluarga yang besar dengan nelayan, selain itu juga ada yang bekerja di bidang
tingkat penghasilan yang sama akan membagi perdagangan maupun wiraswasta. Di samping
pendapatan tersebut untuk kepentingan keluarga yang penghasilan atau pendapatannya tidak sama, tingkat
lebih besar dibandingkan dengan jumlah anak lebih kesibukannya juga berbeda-beda. Dengan pekerjaan
sedikit, sehingga keluarga dengan jumlah anggota yang dimiliki responden tersebut, pendapatan yang
lebih sedikit akan mempunyai kesempatan relatif diterima tiap bulan tidak menentu sehingga hal itu
besar untuk dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan. dapat mempengaruhi kepesertaan dalam jaminan
Begitu juga dengan kepesertaan terhadap jaminan kesehatan nasional dimana peserta yang terdaftar
kesehatan nasional, semakin banyak jumlah anggota harus membayar iuran tiap bulan berdasarkan jumlah
keluarga maka akan semakin banyak pula biaya yang anggota keluarga dan kelas perawatan yang dipilih.
harus dikeluarkan untuk iuran tiap bulan. Jumlah Daya beli rendah yang tercermin pada masyarakat
tanggungan keluarga berhubungan dengan permintaan status sosial ekonomi rendah akan cenderung
terhadap konsumsi kesehatan. Banyaknya jumlah menggunakan pelayanan yang murah dan dekat,
tanggungan keluarga mempengaruhi tingkat sedangkan daya beli yang dimiliki oleh masyarakat
pendapatan keluarga dalam hal konsumsi kesehatan, dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas,
yang dalam hal ini terkait dengan kepesertaan dalam dimanapun lokasi pelayanan yang dapat memberikan
jaminan kesehatan nasional. Perbedaan pendidikan kepuasan pada mereka maka akan mereka cari.
dalam keluarga diharapkan dapat mengakibatkan Pendapatan ada hubungan dengan kepesertaan BPJS
perbedaan dalam menggunakan pelayanan kesehatan kesehatan mandiri [16]. Fakta di lapangan memang
[13]. Seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung banyak masyarakat yang belum terdaftar pada jaminan
mempunyai demand yang lebih tinggi. Pendidikan kesehatan nasional. Hal itu disebabkan masyarakat
yang lebih tinggi cenderung untuk meningkatkan merasa dengan pendapatan yang diperoleh tiap bulan
kesadaran status kesehatan dan konsekuensinya untuk tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari apalagi jika
menggunakan pelayanan kesehatan. Masyarakat yang harus mendaftar sebagai peserta jaminan kesehatan
berpendidikan lebih tinggi menganggap penting nilai nasional yang artinya harus membayar iuran tiap bulan
kesehatan, sehingga akan mengkonsumsi jasa berdasarkan jumlah anggota keluarga dan juga kelas
kesehatan lebih banyak dibandingkan masyarakat perawatan yang dipilih. Oleh karena itu, pendapatan
yang pendidikan lebih rendah. Seseorang yang yang diperoleh juga berkaitan dengan pekerjaan yang
memiliki pendidikan yang tinggi maka akan memiliki dimiliki. Pekerjaan responden sebagai nelayan,
pemikiran yang lebih baik dalam mengolah informasi disamping itu juga ada yang bekerja di bidang
sehingga dapat mempengaruhi pengetahuannya dalam perdagangan maupun wiraswasta dimana untuk
suatu hal yang dalam hal ini adalah kepesertaan pada penghasilan per bulannya tidak menentu, mereka juga
jaminan kesehatan nasional. Pengetahuan yang lebih harus meluangkan sebagian pendapatan mereka untuk
tinggi cenderung meningkatkan demand akan status menjamin kesehatannya. Salah satu faktor yang
kesehatannya dan konsekuensi untuk meningkatkan mempengaruhi permintaan terhadap pelayanan
penggunaan pelayanan kesehatan [10]. Peningkatan kesehatan adalah kesulitan atau kemudahan
pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan pencapaian sarana pelayanan kesehatan secara fisik
perilaku [14]. Hal ini sesuai dengan kondisi lapangan selain faktor pendapatan, harga, dan kualitas
bahwa mayoritas responden tidak menjadi peserta pelayanan kesehatan [17]. Keterjangkauan merupakan
dalam jaminan kesehatan nasional yang bisa salah satu faktor yang memungkinkan orang sakit
dikarenakan responden kurang memahami dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan, yang dalam
baik tentang jaminan kesehatan nasional. Pengetahuan penelitian ini adalah keterjangkauan masyarakat
atau kognitif memang merupakan domain yang sangat pesisir terhadap Kantor Badan Penyelenggara Jaminan
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, Sosial Kesehatan cabang Jember [14]. Berdasarkan