You are on page 1of 18
Menimbang Mengingat KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 662/K/X-XIII.2/11/2013 TENTANG PEDOMAN POLA PEMINDAHAN PEMERIKSA DI LINGKUNGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pelaksanaan pemindahan/mutasi Pemeriksa di lingkungan BPK diharapkan dapat dilakukan secara transparan, adil, dan sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga dapat menumbuhkan iklim pengembangan karier Pemeriksa yang sehat dan meningkatkan kinerja, baik individu maupun organisasi secara optimal; b. bahwa berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal BPK Nomor 366/K/X-XIII.2/9/2010 telah ditetapkan Pemindahan Pegawai Non Struktural pada Pelaksana BPK, namun belum mengatur ketentuan mengenai pola pemindahan Pemeriksa c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, BPK perlu memiliki pedoman terkait pola pemindahan yang dapat dijadikan dasar acuan dalam melaksanakan pemindahan Pemeriksa; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf c, dipandang periu untuk menetapkan Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa di Lingkungan BPK dengan suatu Keputusan: 1. Undang-Undang Nomer 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2, Surat Keputusan Badan Pemerksa Keuangan Nomor 31/SK/I-VIIL_3/8/2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan dan Naskah Dinas pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 3. Keputusan Badan Pemeriksa = Keuangan Nomar 39/K/I-VIIL.3/7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 4. Keputusan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 24/K/l- XiIL2/11/2011 tentang Pola Karier Pegawai di Lingkungan Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan; 5. Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 366/K/X-XIil.2/9/2010 tentang Pemindahan Pegawai Non Struktural pada Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : ~KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN POLA PEMINDAHAN PEMERIKSA DI LINGKUNGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. Pasal 1 Memberlakukan Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa di Lingkungan BPK, yang selanjutnya disebut Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa. Pasal 2 Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 disusun dengan sistematika sebagai berikut: a. BABI PENDAHULUAN b. BABII POLA PEMINDAHAN PEMERIKSA c. BABII PENUTUP Pasal 3 Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Pasal 4 Keputusan ini mulai beriaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal: 28 November 2013 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIS JENDERAL, td. HENDAR RISTRIAWAN NIP, 196803211978021001 Salinan sesuai dengan aslinya BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, [phizam Burhanudin LAMPIRAN : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI NOMOR —: G62/K/X-XIIl.2/11/2013 TANGGAL _: 28 NOVEMBER 2013 PEDOMAN POLA PEMINDAHAN PEMERIKSA DI LINGKUNGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2013 Pedoman Pole Pemindahan Pomorie d Lingiungan SPK Data DAFTAR ISI Daftar Isi ... 7 i BABI PENDAHULUAN.. A. Umum, : 1 B. Maksud dan Tujuan nner sos tetnnnnniennnnttarienssee | C. Ruang Lingkup Hie D. Dasar Hukum : 2 Ett Sislematha tnt inten tees ee) BABII POLA PEMINDAHAN PEMERIKSA .. A. Pengertian........ 4 B. Prinsip Dasar.. eet eee ae C. Penentuan Pola Pemindahan DKO. 5 D. Penentuan Pola Pemindahan DOK. 7 E, Pemindahan ke DOmisill...ccccenrntennienein eee v8 F. Pemindahan yang Ditentukan oleh Organisasi 40 G. Pemindahan ke Kantor Pusat 44 H. Ketentuan KMUsUs ..........ccccsssesesccsecesneesee eae a eee aa BABII] PENUTUI A. Pemberlakuan Pedoman .........0 eeiiatitaticttata eet B. Perubahan Pedoman 13 C. Pemantauan Pedoman.....cscccsctonnssennretsnsisnseseaesetninn son 1B Bio soM Badan Perveriktsa Kevangan Pedomen Pola Perindahan Pemerkss oi Lingkungan BPX. Bab | BABI PENDAHULUAN 01 Pemindanan merupakan salah satu program pembinaan karier yang Perianya harus dilakukan melalui Manajemen Karier Pegawai Negeri Sipil Pete (PNS). Pemindahaan PNS secara umum ciatur dalam Pasal 22 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43, Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian yang menyatakan bahwa untuk kepentingan pelaksanaan tugas kedinasan dan dalam rangka pembinaan PNS dapat diadakan perpindahan jabatan, tugas, dan/atau wilayah kerja. 02 Pemeriksa BPK merupakan PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan Kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, sehingga perlu dibina dari aspek independensi dan profesionalismenya. Demi mewujudkan Pemeriksa yang independen dan profesional, setiap Pemeriksa di lingxungan BPK harus siap untuk dipindahtugaskan atau mutasi. Selain itu, pemindahan dimaksudkan untuk pengembangan potensi dan kinerja, meningkatkan wawasan, mengurangi kejenuhan kerja, dan memberikan pengayaan dan pengalaman bagi Pemeriksa 03 BPK sebagai salah satu lembaga negara yang memiliki kantor perwakilan yang tersebar pada setiap provinsi di Indonesia, memandang perlu adanya suatu aturan terkait pola pemindahan yang nantinya dapat memberikan jaminan bahwa pemindahan tethadap Pemeriksa telah sesuai dengan prinsio keadilan, transparansi, dan objektivitas dengan memperhatikan persyaratan sesual peraturan perundang-undangan dan kebutuhan organisasi. 04 Pada akhimnya, aturan pola pemindahan diharapkan dapat memberikan perluasan/pengayaan tugas kepada Pemeriksa dalam lingkup pemeriksaan terhadap keuangan negara di tingkat pusat (APBN) dan keuangan negara di tingkat provinsi (APBD) seria perluasan/pengayaan tugas terkait’ Pemeriksaan _Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu. B. Maksud dan Tujuan 05 Pedoman Pola Pemindanan Pemeriksa ini disusun dengan maksud Maksud sebagai pedoman agar diperoleh kesamaan pola pikir, sikap, dan Peds tindakan, khususnya bagi Sekretaris Jenderal selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Struktural di lingkungan Biro SDM yang terlibat langsung dalam kegiatan pemindahan atau mutasi Pemeriksa di lingkungan BPK. Bro SoM ‘Badan Pemeria Kevangan T 06 Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa ini disusun dengan tujuan __Teivan ponyusunen agar proses pemindahan dilakukan secara terencana, terarah, ee objektif, dan_berimplikasi terhadap peningkatan pengalaman dan kompetensi Pemeriksa sesuai dengan kebutuhan organisasi dan sebagai bagian dalam pengembangan karier Pemeriksa. ©. Ruang Lingku; 07 Ruang lingkup Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa hanya Fuang taku mencakup tentang pola pemindahan bagi Pemeriksa di lingkungen eaiteut BPK. D, Dasar Hukum 08 Dasar hukum yang melandasi Pedoman Pola Pemindahan Basar hum Pemeriksa adalah sebagai berikut senyusuran Pedoman a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); b. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I-VIIL3/8/2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan dan Naskah Dinas pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia: c. Keputusan Badan Pemeriksa_~— Keuangan— Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia d. Keputusan Badan Pemeriksa__— Keuangan_— Nomor O9/KA-XIII.2/7/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Penyusunan atau Penyempurnaan Pedoman Pemeriksaan dan Non Pemeriksaan; e. Keputusan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 24/K/I- Xill.2/11/2011 tentang Pola Karier Pegawai di Lingkungan Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan; dan { Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 366/K/X-XIII,2/9/2010 tentang Pemindahan Pegawai Non Struktural pada Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan, ‘Bro SDM Pedemen Pols Pomindahen Pemerksa diLingangan OPK Babi PSSA SUES ECN 09 Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa disusun dengan sistematika Sissmatia sebagai berikut: BABI PENDAHULUAN BABII POLA PEMINDAHAN PEMERIKSA BAB IIl_ — PENUTUP. Treson ‘Badan Pomnerksa Keuangan 3 ornan Pola Pemindahen Pemerisa di Lingkungan BPK Babi BAB Il POLA PEMINDAHAN PEMERIKSA 01 Pemeriksa adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, Pengerton wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas nama BPX sesual dengan peraturan perundang-undangan. 02 Pemindahan adalah pemindahan tempat tugas bagi Pemeriksa di lingkungan BPK. 03 Pola Pemindahan/Mutasi adalah sistem Pemindahan Pemeriksa dalam Jabatan Karier yang dilakukan secara terencana dengan memperhatikan ketiga cakupan Wilayah Pola Pemindahan 04 Wilayah Pola Pemindahan adalah witayah yang menjadi dasar Pola Pemindahan, yang meliputi Domisil, Kantor Pusat, dan Organisasi (wilayah Pemindahan yang ditentukan oleh Organisasi) 05 Domisili adalah tempat kediamanitempat tinggal dalam lingkup Provinsi yang dipiin oleh Pemeriksa dalam rangka memudahkan organisasi melakukan tujuan Pemindahan. Fadil MSs 06 Pola Pemindahan Pemeriksa dilakukan dengan mengedepankan Pid omar Pla kepentingan Organisasi, namun dengan mempertimbangkan ee kepentingan individu 07 Pola Pemindahan terhadap Pemeriksa sesuai bagan di bawah ini Eagar Pole Pemeries 08 Pola Pemindahan terhadap Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada paragraf 07 dilakukan secara berurutan dengan mengikuti pola a. Domisili (0), Kantor Pusat (K), Organisasi (O), selanjutnya disebut Pola Pemindahan DKO; atau b. Domisili (D), Organisasi (0), Kantor Pusat (Kk), selanjutnya disebut Pola Pemindahan DOK. Bro Som Dedomen Pole Pemindahen Pema d Ungkungan BPA Bao 09 Penetapan Pola Pemindahan DKO atau DOK dengan memperhatikan: . unit kerja sebelumnya dan/atau unit kerja sekarang; b. Domisii ©. _pemenuhan ketiga cakupan Wilayah Pola Pemindahan; dan d. formasi yang tersedia. C. Penentuan Pola Pemindahan DKO 10 Pola Pemindahan DKO adalah Pemindahan dengan pola sebagai Pola Peminéahan berikut: ies Unit Kerja Unit Kerja Pemindahan | po, Sebelumnya ‘Saat ini Selanjutnya ie Kantor Pusat (K) | _Organisasi ©) Domisiii(D) | DKO Organisasi (O] | _Domisil (D) | Kantor Pusat (K)_| DKO Organisasi (0) | Organisasi () Domisii(D) | _DKO Kantor Pusat (K)_| Kantor Pusat (KJ | Organisasi (0) | DKO = Organisasi (0) Domisil(D) | DKO__| 5 Kantor Pusat (K] | Organisasi (0) | _DKO 11 Pola Pemindahan DKO sebagaimana dimaksud pada paragraf 10 beriaku ketentuan sebagai berikut a. Pemeriksa yang mempunyai riwayat penugasan dengan unit kerja sebelumnya di Kantor Pusat dan unit kerja saat Ini, penempatannya ditentukan oleh Organisasi, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan dipindahkan di Kantor BPK sesuai Domisili Contoh 1 Budiman, S.E., Ak. Pemeriksa Pertama, memiliki Domisili di Jawa Tengah. Sebelumnya bertugas di Kantor Pusat. Saat ini yang bersangkutan bertugas di 8PK Perwakilan Provinsi Maluku Utara (Unit Kerja saat ini). Penempatan ci Perwakilan tersebut ditentukan oleh Organisasi. Setelah_memenuhi_persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan_ selanjutnya yang bersangkutan akan dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah sesuai Domisil (jika formasi tersedia) b. Pemeriksa yang mempunyai riwayat penugasan dengan unit kerja sebeltimnya ditentukan oleh Organisasi dan unit kerja saat ini penempatannya di Kantor BPK sesuai Domisil, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan dipindahkan di Kantor Pusat BPK. Contoh 2: Linda, S.H., Pemeriksa Pertama, memiliki Domisili di Papua Barat. Unit kerja sebelumnya berada di BPK Perwakilan Provins| Sumatera Utara (ditentukan Organisasi) dan saat ini yang bersangkutan bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat sesuai Domisili (Unit Kerja saat ini). Setelah memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan dipindahkan di Kantor Pusat BPK. Pedoman Pole Pemindshan Pemerksa dl Ungkungan BPK. u ©. Pemeriksa yang mempunyai riwayat penugasan dengan unit kerja sebelumnya ditentukan oleh Organisasi dan unit kerja saat ini juga ditentukan oleh Organisasi, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan dipindahkan di Kantor BPK sesuai Domisil Contoh 3: Ariwanto, S.E., AK, Pemeriksa Muda, memiliki Domisili i Lampung. Unit kerja sebelumnya bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara (ditentukan Organisasi) dan saat ini yang bersangkutan bertugas di 8PK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan, dimana penempatannya ditentukan oleh Organisasi (Unit Kerja saat ini). Setelah memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan akan dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Lampung sesuai Domisili (ka formasi tersedia). d. Pemeriksa yang mempunyai riwayat penugasan dengan unit kerja sebelumnya penempatannya di Kantor Pusat BPK dan unit kerja saat ini juga penempatannya di Kantor Pusat BPK, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan citentukan oleh Organisasi Contoh 4: Yunia Nurwati, S.E., Ak., Pemeriksa Muda, memiliki Domisili di Sumatera Barat. Unit kerja sebelumnya bertugas di AKN | (Kantor Pusat BPK) dan saat ini yang bersangkutan bertugas di AKN VII (Kantor Pusat BPK). Setelah memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan_ akan ditentukan oleh Organisasi,_misalnya dipindah ke BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat. fe. Pemeriksa yang baru mengalami penempatan pertama kali dan penempatannya ditentukan oleh Organisasi, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan dipindahkan di Kantor BPK sesuai Domisili Contoh 5: Sahrul, S.E., Ak., Pemeriksa Pertama, memiliki Domisili di Jawa Timur. Yang bersangkutan baru mengalami penempatan pertama kali dan bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Papua (di tentukan Organisasi). Setelah ~~ memenuhi __persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan akan dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur sesuai Domisili (ka formasi tersedia) f. Pemeriksa yang baru mengalami penempatan pertama kali dan penempatannya di Kantor Pusat, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan ditentukan oleh Organisasi Contoh 6: Yanto Kusuma, S.£., Pemeriksa Pertama, memillki Domisili di Sumatera Utara. Yang bersangkutan baru _mengalami penempatan pertama kali dan bertugas di Kantor Pusat BPK. Setelah_memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan yang bersangkutan selanjutnya akan ditentukan oleh Organisasi, misalnya dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat dan Pemerkea Keuangan Pedoman Pola Perladahon Pemertse di Lingingan BPA n aa ae mecuullalse ae eels 12 Pola Pemindahan DOK adalah Pemindahan dengan pola sebagai ota Pemindahan berikut: HEH Unit Kerja] Unit Kerja Saat Pde Sebelumnya ini Selanjutnya Organisasi (O) | Kantor Pusat (K) | _Domisii (D) | DOK Kantor Pusat (kK) | Domisiii(D) | Organisasi (0) DOK Domisil(D) Domisili(D) | Organisasi (0) _|_DOK : Domisii (0) | Organisasi (0) DOK 13. Pola Pemindahan DOK sebagaimana dimaksud pada paragraf 07 berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Pemeriksa yang mempunyai riwayat penugasan dengan unit kerja sebelumnya ditentukan oleh Organisasi dan unit kerja saat ini. penempatannya di Kantor Pusat BPK, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan dipindahkan di Kantor BPK sesuai Dornisil Contoh 1: Ekawati, S.E., Ak., Pemeriksa Muda, memiliki Domisili di Jawa Barat. Unit kerja sebelumnya bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah (ditentukan Organisasi) dan saat ini yang bersangkutan bertugas di AKN ll, Kantor Pusat BPK (Unit Kerja saat ini). Setelah memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan akan dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat sesuai Domisii (jika formasi tersedia) b. Pemerixsa yang mempunyai_riwayat penugasan dengan unit kerja sebelumnya di Kantor Pusat BPK dan unit kerja saat ini penempatannya di Kantor BPK sesuai Domisili, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan ditentukan oleh Organisasi. Contoh Arrahmi, 8.€., Ak, Pemeriksa Muda, memiliki Domisili di Jawa Tengah. Unit kerja sebelumnya bertugas di AKN Ill, Kantor Pusat BPK dan saat ini yang bersangkutan bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah sesuai Domisii (Unit Kerja saat ini). Setelah_memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan akan ditentukan oleh Organisasi, misalnya dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. . Pemeriksa yang mempunyai riwayat penugasan dengan unit kerja sebelumnya di Kantor BPK sesuai Domisili dan unit kerja saat ini juga di Kantor BPK sesuai Domisili, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan ditentukan oleh Organisasi. Contoh 3: Eman Prihastari, S.E., Ak., Pemeriksa Muda, memiliki Domisili di Jawa Tengah. Unit kerja sebelumnya bertugas di Subauditorat Jawa Tengah |, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah (sesuel Domisil) dan saat ini yang bersangkutan bertugas ai Subauditorat Jawa Tengah !l, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah (sesuai Domisil), Setelah memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan akan ditentukan oleh Organisasi, misalnya dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara 7 Sadan Pemerea Kevangan Pedoman Pola Pemindahen Pemerise di Lingungan BK Babi 4d. Pemerixsa yang baru mengalami penempatan pertama kali dan penempatannya di Kantor BPK sesuai Domisili, maka untuk Pemindahan selanjutnya akan ditentukan oleh Organisasi. Conton 4: Danes, S.H., Pemeriksa Pertama, memilki Domisili di Nusa Tenggara Timur. Yang bersangkutan baru mengalami penempatan pertama kali dan bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (sesuai Domisili). Setelah memenuhi persyaratan Pemindahan, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan akan ditentukan oleh Organisasi misainya dipindahkan ke BP Perwakilan Provinsi Jawa Timur. E. Pemindahan ke Domisili 14 Apabila Pemindahan Pemeriksa ke Kantor BPK sesuai Domisili secara formasi tidak memungkinkan, maka akan ditempatkan di Kantor BPK yang terdeket dengan Domisili yang masih berada dalam Sektor Wilayah yang sama dengan memperhatikan kemudahan transportasi 15 Sektor Wilayah sebagaimana dimaksud di atas, citetapkan sebagai Sekt wlayah ‘a. DK Jakarta, | a. Kantor BPK Pusat, Lampung | b. Jawa Barat; | b. Kantor BPK Perwakilan Provinsi DKI ©. Jawa Jakarta; Tengah c. Kantor BPK Perwakiian Provinsi Jawa 4. Jawa Timur; | Barat; dan 4. Kantor BPK Perwakilan Provinsi e. Lampung. Banten; e. Kantor BPK Perwakilan Provinsi DI Yogyakarta; {. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, @. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, atau hh. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Lampung. ‘Sumatera | 8. Aceh; ‘a. Kantor BPK Perwakilan Provinel b. Sumatera Aceh; Utara: b. Kantor BPK Perwakilan Provinsi . Sumatera Sumatera Utara Barat; . Kantor BPK Perwakilan Provinsi 4. Riau, Sumatera Barat; . Kepulauan | d. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Riau: Riau: e. Kantor BPK Perwakilan Provinsi | 1. Jambi, Kepulauan Riau, g. Sumatera |. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Selatan, Jambi, h. Bengkulu; | g. Kantor BPK Perwakitan Provinsi dan Sumatera Selatan; i. Kepulauan | h. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Bangka Bengkuly; atau Balitung | i._Kantor BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ‘Bro Som ‘Badan Pemeriksa Keuangan 3 Pedoman Pole Pemindahan Pemerisa dl Lingnga PK Babi Kalimantan | a. Kalimantan | a. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Barat, Kalimantan Barat; b. Kalimantan | b, Kantor BPK Perwakitan Provinsi Tengah; Kalimantan Tengah: ¢. Kalimantan | ¢. Kantor BK Perwakilan Provinsi Timur, dan Kalimantan Timur; atau 4. Kalimantan | d. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Selatan. Kalimantan Selatan ‘Sunda @ Bali, ‘a, Kantor BPK Perwakilan Provinsi Ball, Kecil b. Nusa b. Kantor BPK Perwakilan Provinsi NTB; Tenggara atau Barat (NTB); | ¢. Kantor BPK Perwakilan Provinsi NTT. | dan j ©, Nusa | Tenggara Timur (NTT). | | Sulawes![@ Sulawesi | a. Kantor BPK Perwaklian Proving! | Utara ‘Sulawesi Utara; | b. Sulawesi |b. Kantor BPK Perwakilan Provinsi | Tengah; ‘Sulawesi Tengah; | ©. Sulawesi | 6. Kantor BPK Perwakilan Provinsi | Selatan; dan | Sulawesi Selatan; ateu | d. Sulawesi | d. Kantor BPK Perwakilan Provinsi | Tenggara Sulawesi Tenggara. indonesia [a. Maluku; @. Kantor BPK Perwakiian Provinsi | Bagian |b. Maluku Maluku; | Timur Utar 4. Kantor BPK Perwakilan Provinsi ©. Papua; dan | Maluku Utara; d. Papua 4. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Barat Papua; atau h. Kantor BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat Contoh 1: Kazumi, S.E., Ak., Pemeriksa Muda, memiliki Dor li di Banten. Unit kerja_sebelumnya bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah (ditentukan Organisasi) dan saat ini yang bersangkutan bertugas di AKN II, Kantor BPK Pusat (Unit Kerja saat |. Setelah memenuhi persyaratan Pemindahan dengan pola DOK, maka untuk Pemindahan selanjutnya yang bersangkutan akan dipindahkan ke BPK Penwakilan Provinsi Banten sesuai Domisili Namun dari segi formasi, BPK Perwakilan Provinsi Banten tidak memungkinkan untuk menerima tambahan Pemeriksa. Maka Kazumi, S.E., Ak. akan dipindahkan ke perwakilan terdekat dengan Domisili dengan memperhatikan kemudahan transportasi, misainya dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Contoh 2: Basuki, S.E., Pemeriksa Madya, memiliki Domisili di Sumatera Utara dan mempunyai masa kerja keseluruhan dua puluh lima tahun dan mengalami Pemindahan dengan pola DKO dengan periode Pemindahan setiap lima tahun, Penempatan pertama kali ditentukan oleh Organisasi ke BPK Perwakilan Provinsi_ Maluku. Pemindahan/penempatan kedua ke Domisili, yaitu BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Pemindahan ketiga ke AKN Vil (Kantor ‘Bie Sonn Bacan Pomerisa Keuangan 3 Bedomen Pola Pemindahan Persea ol Lingangan BEX. u Pusat). Pemindahan_keempat ditentukan oleh Organisasi_ ke Perwakilan Provinsi NTB. Pemindahan kelima ke Domisili, yaitu BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Namun dari segi formasi, BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tidak memungkinkan untuk menerima tambahan Pemeriksa. Maka Basuki, S.E. akan dipindahkan ke perwakilan terdekat dengan Domisili dengan memperhatikan kemudahan transportasi, misalnya dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Riau, 16 Urutan prioritas untuk berpindah ke Kantor BPK sesuai Domisili Unitan pxertas adalah sebagai berikut: a, pegawal terlama yang ditempatkan di luar Domisili; dan/atau b. wanita menikah yang penempatan sebelumnya ditentukan oleh organisasi. £, Pemindahan yang Ditentukan oleh Organisasi 17 Pemindahan Pemeriksa yang ditentukan oleh Organisasi adalah poremindshan sebagai berikut: dreruandey, Organises| a, Memperhatikan pemerataan pemenuhan formasi Pemeriksa b. Daerah Tujuan Pemindahan meliputi 4) Daerah Tujuan I: Kantor BPK yang berada di Sumatera dan Jawa; 2) Daerah Tujuan Il; Kantor BPK yang berada di Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara; atau 3) Daerah Tujuan Iii: Kantor BPK yang berada di Maluku dan Papua. ¢. Pemeriksa yang sebelumnya dipindahkan ke Daerah Tujuan I, Pemindahan Organisasi berikutnya akan dipindahkan ke Daerah Tujuan Il atau Daerah Tujuan Ill, dan seterusnya, dimana Daerah Tujuan Pemindahan sebelumnya dan berikutnya tidak sama. Contoh 1: Joko Waluyo, S.E., Pemeriksa Madya, memiliki Domisili di Jawa Barat dan mempunyai masa kerja keseluruhan dua puluh tahun dan mengalami Pemindahan dengan pola DKO dengan periode Pemindahan setiap lima tahun. Penempatan perlama kali ditentukan oleh Organisasi ke BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (Daerah Tujuan |). Pemindahan kedua ke Domisili, yaitu BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Pemindahan ketiga ke AKN Il (Kantor Pusat). Pemindahan keempat ditentukan oleh Organisasi. Pada saat penentuan Organisasi tersebut, yang bersangkutan tidak cipindahkan kembali pada Daerah Tujuan | tetapi akan dipindahkan ke Daerah Tujuan It atau Daerah Tujuan ill. Misainya, yang bersangkutan di pindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan (Daerah Tujuan I). d. Pemindahan ke Daerah Tujuan Il (Kantor BPK yang berada di Maluku dan Papua) dilakukan hanya _sekali selama menjadi pegawai, kecuali promosi jabatan dan Pemeriksa yang memiliki Domisili di wilayah tersebut idahan ke Kantor Pusat 18 Pemindahan Pemeriksa ke Kantor Pusat perlu memperhatikan a. Pemerataan formasi pada satuan kerja Auditorat yang ada di Kantor Pusat b. Tidak kembali di satuan kerja Auditorat setingkat Eselon | yang sama. Contoh 1 Budi Baluyo, S.£., Pemeriksa Madya, memiliki Domisili di Sulawesi Selatan dan mempunyai masa kerja keseluruhan dua puluh lima tahun. Yang bersangkutan mengalami Pemindahan dengan pola DOK dengan pericde Pemindahan setiap lima tahun. Sebelumnya yang bersangkutan mengalami Pemindahan ke Kantor Pusat di AKN ||, Pada saat Pemindahan kembali ke Kantor Pusat, yang bersangkutan tidak akan dipindahkan kembali ke AKN II, melainkan, misalnya dipindahkan ke AKN V. Peminehan ke Kentor Pusat LSD E nutes 19 Pada saat Keputusan ini ditetapkan: a. terhadap Pemeriksa yang memiliki Domisili di Provinsi yang berada pada wilayah Pulau Jawa; dan b. baru mengalami penempatan pertama kali dengan penempaten di Kantor BPK Pusat atau SPK Perwakilan yang berada pada wilayah Pulau Jawa, maka masuk dalam cakupan Wilayah Pola Pemindahan di Kantor Pusat (kK) dengan pola DKO, sehingga untuk Pemindahan selanjutnya akan ditentukan oleh Organisasi Contoh 1 Raul Leman, S.T., Pemeriksa Pertama, memiliki Domisili di Jawa Timur dan pada saat Keputusan ini ditetapkan, baru mengalami penempatan pertama kali dengan penempatan di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Maka berdasarkan ketentuan Bab Il huruf E angka 1, yang bersangkutan masuk dalam cakupan Wilayah Pola Pemindahan di Kantor Pusat (K). Sehingga, setelah memenuhi syarat Pemindahan maka sesuai dengan pola DKO, Pemindahan terhadap Pemeriksa yang bersangkutan selanjutnya ditentukan oleh Organisasi. Misalnya, yang betsangkutan selanjutnya dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Maluku Utara. 20 Pemindahan Pemeriksa atas dasar permohonan pribadi yang mendapat persetujuan Sekretaris Jenderal ditetapkan sebagai Pemindahan ke Domisil Contoh 2: Anita, S.E., Pemerika Muda, memiliki Domisili ci Sulawesi Selatan Unit kerja sebelumnya bertugas di Kantor Pusat BPK. Saat ini yang bersangkutan bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (ditentukan oleh Organisasi). Mempertimbangkan unit kerja saat ini dan sebelumnya, yang bersangkutan mengikuti Pola Pemindahan DKO. Setelah empat tahun di Perwakilan tersebut, yang re 80M Badan wrikea Keuargan ketentuan khusus an Pola Pemindshan Pemesa di Lngkungan BEX 5 bersangkutan_mengajukan permohonan pindah tugas ke BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan. Permohonan tersebut disetujui oleh Sekretaris Jenderal dan akhimya yang bersangkutan dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan. Mengingat permohonan pribadi Pemeriksa dianggap sebagai Pemindahan ke Domisii, maka berdasarkan Pola Pemindahan DKO, Pemindahan Sdri. Anita, S.E selanjutnya akan dipindahkan ke Kantor Pusat. Contoh 3: Anton, S.H., Pemeriksa Muda, memiliki Domisili di Bali. Unit kerja sebelumnya bertugas sesuai Domisili di BPK Perwakilan Provinsi Bali. Saat ini yang bersangkutan bertugas di BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (ditentukan oleh Organisasi). Mempertimbangkan unit kerja saat ini dan sebelumnya, yang bersangkutan mengikuti Pola Pemindahan DOK. Setelah empat tahun di Perwakilan tersebut, yang bersangkutan__mengajukan permohonan pindah tugas ke BPK Perwakilan Provinsi Bali Permohonan tersebut disetujui oleh Sekretaris Jenderal dan akhimya yang bersangkutan dipindahkan ke BPK Perwakilan Provinsi Bali. Mengingat permohonan pribadi Pemeriksa dianggap sebagai Pemindahan ke Domisili, maka berdasarkan Pola Pemindahan DOK, Pemindahan Sdr. Anton, S.H. selanjutnya akan ditentukan oleh Organisasi, misainya dipindahkan ke BPK Perwakiian Kalimantan Selatan. DMT ‘Badan Pemoritsa Kevangan Dedomen Pols Pemindanan Perera. Lingngan BK BAB III PENUTUP A. Pemberlakuan Pedoman 01 Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa ini mulai berlaku pada saat Pemberiakuan ditetapkan melalui Keputusan Sekretaris Jenderal BPK tentang ee Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa di Lingkungan BPK. B. Perubahan Pedoman 02 Perubahan pada Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa ini dapat Pariohan berupa perubahan Pedoman dimaksud atau penjelasan ates eae ‘substansi Pedoman tersebut. 03 Perubahan Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa ini akan dilakukan melalui Keputusan Sekretaris Jenderal BPK tentang Perubahan atas Pedoman Pola Pemindahan Pemerksa di Lingkungan BPK. C. Pemantauan Pedoman 04 Pedoman Pola Pemindahan Pemeriksa ini merupakan dokumen Pomantavan yang dapat berubah dan disempurnakan sesuai dengan a perkembangan organisasi, teknologi, situasi, dan kondisi ataupun perubahan peraturan perundang-undangan. Oleh karena_ itu, pemantauan atas pelaksanaan Pedoman ini akan dilakukan oleh Biro SDM. Selain itu, masukan atau pertanyaan terkait dengan Pedoman ini dapat disampaikan pula kepada: Bagian Perencanaan dan Mutasi Biro Sumber Daya Manusia Lantai Ill Gedung Baru, Kantor Pusat BPK-RI Jl. Gatot Subroto No. 31, Jakarta 10210 Telp. (021) 25549000 Pesawat 1225 SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Salinan sesuai dengan aslinya REPUBLIK INDONESIA, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ttd. Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara, HENDAR RISTRIAWAN NIP. 195803211978021001 ‘Bre SON idan Pemierkea Kovengan

You might also like