You are on page 1of 4

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Oktober 2013, Hal 23-26 Vol. 8, No.

2
ISSN : 1978 - 0303

KUALITAS DAGING ASAP YANG DIAWETKAN DENGAN METODE


PENGASAPAN YANG BERBEDA

Quality of Preservative Smoked Beef using Different Smoked Method

Imam Thohari1 , Eny Sri Widyastuti1 , Agustina Widyasworo Kunharjanti 2 , dan Mohamad
Agustomo3

1) Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang, 65145,
Indonesia
2)
Program Studi Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Islam Balitar, Blitar, 66139 ,
Indonesia
3) Alumni Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang,

65145, Indonesia

Diterima 11 September 2013; diterima pasca revisi 23 September 2013


Layak diterbitkan 1 Oktober 2013

ABSTRACT

The purpose of the study was to determine the effect of the smoking traditional and
liquid smoking on the quality of smoked beef in terms of the levels of phenol, TBA number,
and total microbes. The research method was experiment with completely randomized design
pattern factorial (2x3). The first treatment were the preservation of beef with traditional
smoked methods and preservation beef with liquid smoked method. The second treatment
were the time of storage, namely 0 day, 2 days and 4 days. Each treatment was repeated 3
times. The results showed that the curing method was highly significant (p <0.01) on phenol
content and the total microbes, and gave no affect to the TBA number. The highest levels of
phenols obtained by the method of liquid smoked with time storage time of 4 days. TBA value
and lowest total microbial were obtained from liquid smoked with time storage of 0 day. The
conclusion that liquid smoked method was better than the traditional smoked method.
Key words: phenol, TBA value, microbial, meat smoke

PENDAHULUAN bahan kimia yang dihasilkan dari pembakaran


kayu kayu keras. Menurut Soeparno (2005),
Daging merupakan bahan pangan yang
kayu keras menghasilkan asap berkualitas baik
bergizi tinggi, namun mudah mengalami
dan asap yang dihasilkan banyak, dan
kerusakan. Kerusakan daging paling utama umumnya mengandung 40–60% selulosa, 20–
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme,
30% hemiselulosa dan 20–30% lignin. Lawrie
sehingga daging perlu mendapatkan (2003) menjelaskan lebih lanjut bahwa
pengawetan. Salah satu cara pengawetan
kandungan yang terdapat pada asap adalah
daging adalah dengan pengasapan. asam formiat, asetat, butirat, kaprilat, vanilat
Pengasapan adalah proses pengawetan
dan asam siringat, dimetoksifenol, metal
daging menggunakan kombinasi panas dan

23
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Oktober 2013, Hal 23-26 Vol. 8, No. 2
ISSN : 1978 - 0303

glioksal, furfural, methanol, etanol, oktanol, HASIL DAN PEMBAHASAN


asetaldehid, diasetil, aseton, dan 3,4-
benzinpiren. Pengaruh perlakuan terhadap kadar fenol
Senyawa-senyawa kimia yang
Pengaruh metode pengasapan dan lama
terkandung dalam asap mempunyai efek
penyimpanan terhadap kadar fenol daging asap
bakteriostatik, bakteriosidal dan menghambat
seperti pada Tabel 1.
oksidasi lemak. Purnomo (2012) menyatakan
bahwa fenol mempunyai efek menyerupai Tabel 1. Pengaruh Metode Pengasapan dan
antioksidan BHA (Butil Hidroksianisole) dan Lama Simpan Daging Asap
PG (Profilgalat) yang menghambat reaksi terhadap Kadar Fenol (ppm)
oksidasi. Swastawati (1997) menyatakan Lama simpan
M etode
bahwa pada proses pengasapan, fenol dapat T0 T1 T2 Rata-rata
pengasapan
(0 hari) (2 hari) (4 hari)
berpengaruh terhadap daya awet, warna dan T 1,390m 3,060n 3,237n 2,562
rasa suatu produk. Unsur-unsur fenol dan
(Tradisional)
asam organik adalah dua unsur yang paling
AC (Asap 4,023mo 4,420no 5,093o 4,512
banyak melekat pada produk pengasapan dan
mengsilkan warna yang khas pada daging. Cair)
Rata-rata 2,716 3,740 4,165
MATERI DAN METODE Keterangan: notasi yang berbeda
menunjukkan perbedaan yang
Materi yang digunakan adalah daging sangat nyata (p<0,01)
sapi PO (Peranakan Ongole) jantan bagian
paha (round) dari pasar Besar Kota Malang. Metode pengasapan dan lama simpan
Bahan yang digunakan adalah akuades, PCA, memberikan perbedaan pengaruh sangat nyata
alkohol, kloroform, metanol, reagesia TBA, (p<0,01) terhadap kadar fenol daging asap.
tiosulfat, dan asam klorida. Alat yang Kadar fenol daging asap terendah pada
digunakan autoclave, pipet, tabung reaksi, pengasapan tradisional dengan penyimpanan
waterbath, inkubator, oven, kertas saring, 0 hari (kontrol) yaitu 1,390 ppm. Kadar fenol
erlenmeyer, cawan petri, bunsen, labu tertinggi pada perlakuan metode pengasapan
destilasi dan spetrofotometer. liquid smoke dengan lama penyimpanan 4 hari
Metode yang digunakan dalam (T2) sebesar 5,0933 ppm. Hal ini dipengaruhi
penelitian adalah metode percobaan dengan adanya beberapa senyawa yang hilang atau
Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial. akibat perlakuan penyaringan untuk
Perlakuan pertama adalah pengawetan daging mendapatkan liquid smoke, seperti polisiklik
dengan metode pengasapan tradisional (T) aromatik hidrokarbon (PAH) dan tar asap.
dan pengawetan daging dengan metode asap Swastawati (1997) menyebutkan bahwa liquid
cair (AC). Perlakuan kedua adalah lama smoke merupakan dispersi penyebaran koloid
simpan 0 hari (T0), T1 (2 hari), dan T2 (4 dari uap asap di dalam air, dimana tar dan
hari). Masing- masing perlakuan diulang polisiklik aromatik hidrokarbonnya telah
3 kali. Apabila ada pengaruh perlakuan hilang. Darmadji (1996) menyatakan bahwa
dilanjutkan Uji Beda antar perlakuan asap cair tar dan hidrokarbon dapat dipisahkan
menurut Sastrosupadi (2006). Variabel yang dengan pengendapan dan penyaringan.
diukur adalah kandungan fenol (Anonimous, Tabel 1 menunjukkan adanya
2000), ketengikan dengan angka TBA peningkatan kadar fenol pada tiap perlakuan
(Aprilianto, 1989) dan jumlah selaras dengan lama penyimpanan. Hal ini
mikrorganisme (Fardiaz, 1992). diduga selama penyimpanan terjadi perubahan
kimiawi akibat reaksi senyawa tertentu yang
mengakibatkan terbentuknya fenol bebas.
Gugus hidroksil pada beberapa senyawa fenol
tertentu, melepaskan ikatannya dengan asam

24
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Oktober 2013, Hal 23-26 Vol. 8, No. 2
ISSN : 1978 - 0303

amino akibat denaturasi protein yang bukan merupakan hasil oksidasi lemak
disebabkan oleh mikroorganisme. Fenol dalam melainkan adanya senyawa daging yang
asapan dapat bereaksi dengan gugus asam mempengaruhi kadar malonaldehid awal. Gray
amino bebas, gugus karbonil dan ikatan (1977) menyebutkan bahwa glukosa dan
rangkap melalui adisi, bereaksi dengan beberapa senyawa yang ada dalam daging
karbonil dan nitrit dalam produk yang diasap. dapat bereaksi dengan molekul TBA
Peningkatan kadar fenol diduga pula mensintesa pigmen warna merah yang ikut
dipengaruhi oleh adanya air lepas akibat teradsorbsi pada panjang gelombang 528,
denaturasi protein. Denaturasi protein akan sehingga mempengaruhi angka TBA.
menurunkan kemampuan menahan air Angka TBA pada penyimpanan T1 dan
intramuskuler. Air yang lepas akan bereaksi T2 metode pengasapan liquid smoke diduga
dengan komponen turunan benzen membentuk dipengaruhi oleh senyawa antioksidan yang
senyawa fenol. terkondensasi dalam kadar yang lebih rendah
dibandingkan dalam bentuk koloid asap,
Pengaruh perlakuan terhadap angka TBA sehingga kemampuan oksidannya lebih kecil.
Pengaruh metode pengasapan dan lama
Pengaruh perlakuan terhadap jumlah
penyimpanan terhadap angka TBA daging
mikrobilogi
asap seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengaruh Metode Pengasapan dan Pengaruh metode pengasapan dan lama
Lama Simpan Daging Asap penyimpanan terhadap total mikroba seperti
terhadap Angka TBA (mg MDA/kg) pada Tabel 3.
Lama simpan Rata-rata
M etode
T0 T1 T2 Tabel 3. Pengaruh Metode Pengasapan dan
pengasapan
(0 hari) (2 hari) (4 hari) Lama Simpan Daging Asap
T 0,219 0,219 0,221 0,219 terhadap Total Mikroba log (cfu/g)
(Tradisional) Lama simpan
M etode
AC (Asap 0,214 0,223 0,223 0,220 T0 T1 T2 Rata-rata
pengasapan
(0 hari) (2 hari) (4 hari)
Cair) T 20,531mn 23,104no 24,777o 22,804
Rata-rata 0,216 0,221 0,222 (Tradisional)
AC (Asap 19,314m 21,642mno 23,240o 21,399
Metode pengasapan, lama Cair)
penyimpanan dan interaksi keduanya tidak Rata-rata 19,923 22,373 24,009
memberikan pengaruh terhadap angka TBA
Keterangan: notasi yang berbeda
pada daging sapi asap. Metode pengasapan
menunjukkan perbedaan yang
liquid smoke dengan lama penyimpanan 4 hari
sangat nyata (p<0,01)
(T2) mempunyai angka TBA lebih tingi, yaitu
0,223 mg MDA/kg, sedangkan angka TBA
Metode pengasapan dan lama simpan
terendah adalah metode liquid smoke dengan
memberikan perbedaan pengaruh sangat nyata
lama penyimpanan 0 hari (kontrol), yaitu
(p<0,01) terhadap jumlah mikroorganisme
0,211 mg MDA/kg, hal ini menunjukkan
daging asap. Jumlah mikroorganisme terendah
bahwa metode pengasapan liquid smoke lebih
terdapat pada perlakuan metode pengasapan
efektif dalam menghambat oksidasi lemak
liquid smoke dan lama penyimpanan 0 hari
pada awal penyimpanan, tetapi tingkat
(kontrol), yaitu 19,314 cfu/g. Jumlah
stabilitasnya lebih rendah dari metode
mikoorganisme tertinggi pada metode
pengasapan tradisional.
pengasapan liquid smoke dan lama
Angka TBA pada lama penyimpanan
penyimpanan 4 hari (T2), yaitu 24,777 cfu/g.
menunjukkan kecenderungan meningkat. Pada
Metode pengasapan liquid smoke
penyimpanan awal (kontrol) malonaldehid
menunjukkan kandungan mikroorganisme
yang terbentuk sebagai indikator angka TBA
yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan
25
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Oktober 2013, Hal 23-26 Vol. 8, No. 2
ISSN : 1978 - 0303

pengasapan tradisional. Pengasapan liquid Horwitz, W. Ed. 17th ed. Gaithersburg.


smoke lebih sempurna dan merata, yang Maryland.
mempengaruhi kadar senyawa pada asap yang
bersifat bakteriostatik dan bakterisidal. Aprilianto, A. 1989. Analisis Bahan Pangan.
Perbedaan proses penyerapan di atas akan PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.
mempengaruhi aktivitas mikroorganisme.
Darmadji (1996) menyatakan bahwa asap Darmadji, P. 1996. Produk Asap cair dan
dalam bentuk cair mudah diteliti reaksi yang Sifat-sifat Anti Mikroba, Antioksidan
terjadi selama pengasapan pada produknya, Serta Sensorisnya. Lembaga Penelitian
lebih mudah digunakan dalam proses UGM. Yogyakarta.
pengolahan, lebih dapat dikontrol dan
menghasilkan produk yang konsisten Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan.
kualitasnya. Jilid I. Gramedia Pustaka Umum.
Peningkatan jumlah mikroorganisme Jakarta.
akibat pengaruh lamanya penyimpanan dan
ditunjang dengan kondisi lingkungan tempat Girrard, J.P. 1992. Smoking, Technology of
penyimpanan, antara lain suhu tempat Meat and Meat Product. Ellis Horword
penyimpanan (270 C), kondisi tersebut Ltd. New York.
merupakan kondisi optimum bagi
pertumbahan mikrorganisme. Sebagaimana Gray, J.L. 1977. Measurement of Lipid
yang dinyatakan oleh Purnomo (2012), bahwa Oxidation. J. Am. Oil Chem., 55(5): 39-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan 46.
mikroorganisme dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu faktor dalam meliputi nilai Lawrie R.A. 2003. Ilmu Daging. Penerjemah:
nutrisi bahan pangan, kadar air, pH, potensi Aminuddin Parakkasi. UI- Press.
oksidasi reduksi dan ada tidaknya subtansi Jakarta.
penghambat. Faktor kedua berupa faktor luar,
meliputi suhu, kelembaban relatif, ada Purnomo, H. 2012. Teknologi Pengolahan dan
tidaknya oksigen dan bentuk kondisi bahan Pengawetan Daging. UB. Press. Malang.
pangan. Tingginya kadar fenol pada liquid
smoke menyebabkan jumlah mikroorganisme Sastrosupadi, A. 2006. Rancangan
daging sapi lebih kecil daripada pengasapan Percobaan Bidang Pertanian. Cetakan
tradisional. Menurut Girard (1992), hal 6. Kanisius. Jakarta.
tersebut dikarenakan senyawa fenol
mempunyai aktivitas antioksidan, sehingga Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi
akan mencegah proses oksidasi lemak yang Daging.Cetakan ke-2, Universitas
menghasilkan ketengikan dan mempunyai Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
aktivitas antimikroba.
Swastawati, F. 1997. Kajian Tentang
KESIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan Teknik Pengasapan
Pengasapan cair pada daging sapi Tradisional dan Liquid Smoking
memiliki kualitas lebih baik dengan Terhadap Kadar Phenol Ikan Asap
pengasapan secara tradisional berdasarkan yang dihasilkan. Laporan Hasil
total mikroba dan total fenol. Penelitian Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro.
DAFTAR PUSTAKA Semarang.

Anonimous, 2000. Official Methods of


Analys id of AOAC International.

26

You might also like