You are on page 1of 3
Malcolm Baldrige The Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) alau sering disebul secara singkal sebayai Baldriye Naliosral Quality Program adalah: sistem manajemen formal yang berlaku di Amerika Serikat, diciptakan pertama kali oleh U.S. Congress pada tahun 1987 di bawah Public Law 100-107, sebagai penghormatan kepada Malcolm Baldrige, Commerce Department Secretary, yang meninggal dunia dalam kecelakaan olahraga berkuda pada tahun 1987. Presiden Ronald Reagan, pada 20 Aguslus 1987 monandatangani Malcolm Baldrige National Quality Improvement Act of 1987 menjadi undang-undang (Public Law 100-107). MBNQA atau Baldrige National Quality Program (BNQP) berada di bawah tanggung jawab the National Institute of Standards and Technology (NIST) penghargaan Malcolm Baldrige Award ini diberikan setiap tahun dan diserahkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat. Public-Law 100-107 menetapkan tiga kategori bisnis yang berhak untuk memperoleh MBNQA, yaitu: manufaktur, jasa, dan bisnis kecil. Sampai sekarang, Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCIPE) telah diadopsi oleh puluhan ribu perusahaan di lehih dari 79-an negara di dunia, termasuk Indonesia yang mengadopsi MBCfPE menjadi Indonesian Quality Award (IQA) for BUMN (Badan Usaha Milik Negara). 57 Tujuan dari MBNQA adalah: . Membantu meningkatkan praktek-praktek kineria organisasi, kemampuan, dan hasil-hasil. Memudahkan Komunikasi dan sharing informasi tentang praktek-praktek terbaik di antara organisasi-organisasi. . Berfungsi sebagai alat manajemen untuk memahami dan mengelola kinerja serta untuk pedoman perencanaan dan kesempatan untuk pembelajaran. ‘Alasan Memilih Maicoim Baldrige Criteria for Performance Excetlence (MBCfPE): Paling sedikit terdapat enam alasan yang mendasar, mengapa organisasi-organisasi lokal maupun Kelas dunia memiliti MBCIPE sedagai kerangka kerja dari sistem manajemen mereka. 58 MBCIPE mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan kesempatan-kesempatan untuk perbaikan (opportunities for improvement = OF) dari berbagal area dalam organisasi yang berkaitan dengan: kepeminipinan, perencanaan strategik, fokus pasar dan pelanggan, pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan, fokus sumber daya manusia, manajemen proses, dan keunggulan kinerja yang berkaitan dengan: produk dan pelayanan; kepuasan pelanggar; peningkatan pasar (penjualan, pangsa pasar, dll) dan finansial (keuntungan, return-on-investment-ROI, dll); peningkatan kompetensi dan pembelajaran sumber daya manusia; peningkatan proses terus-menerus; peningkatan kepemimpinan dan tanggung jawab soslal. es MBCIPE memberikan kerangka kerja untuk peningkatan menuju keunggulan kinerja melalui memberikan kebebasan kepada manajemen untuk melaksanakan__strategi- strategi bisnis mandiri dan program-program peningkatan keunggulan kinerja. ¢ MRCIPF omerupakan kerangka kerja manajamen terintegrasi, mencakup semua faktor yang mendefinisikan organisasi, proses-proses operasional, dan hasil-hasil kinerja yang jelas dan terukur. « MBCfPE berfokus pada persyaratan-persyaratan untuk mencapai keunggulan kinerja, bukan sekedar aplikasi prosedur-prosedur, alat-alat, atau teknik-teknik. « MRCIPF mudah beradaptasi dengan lingkungan hisnis, dapat diterapkan pada organisasi besar maupun kecil, organisasi iokal yang hanya beroperasi di suatu negara maupun kelas dunia yang beroperasi di banyak negara. * MBCIPE telah terbukti merupakan _ praktek-praktek manajemen global yang valid untuk meningkatkan keunggulan kinerja organisasi. Kriteria_ Malcolm Balridge dipakai_ karena _memiliki pendekatan yang komprehensif dan sudah teruji efektivitasnya dalam penerapannya pada berbagai perusahaan di banyak negara termasuk ASEAN. Di Indonesia, heherapai RLIMN seperti Telkom, Krakatau Steel, Pertamina, Sucofindo, Petro Kimia dan Pos Indonesia sudah menerapkan kriteria tersebut. Sementara di BUMN lain. seperti PT Aneka Tambang, PT Bank BNI, PT PLN, PT BRI, PT LEN, PT INTI dan PT Kimia Farma aktif pada kegiatan sharing on excellence dalam implementasi kriteria keungguian kinerja, yang terdiri dari tujuh kriteria, meliputi: kepemimpinan, perencanaan strategik, fokus pada pasar dan pelanggan, pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan (knowledge management), fokus pada sumber daya manusia, manajemen proses, dan hasil-hasil usaha. Untuk implementasi pada BUMN, kriteria tersebut telah dikemas dalam buku Pedoman Kriteria Kinerja ekselen BUMN (sumber: www.bumn-ri.com). 59

You might also like