Tn Pa
Mata Merah dengan Visus menurun
Bondan Harmani
‘Bagian/UPF mu Peryakit Mata Fakutas Kedolaeran Universitas Indonesia)
Rumah Sakis Dr Cipto Mangunkasumo, Jakarta.
Abstrak
Keluhon utama mata merah dengan visus menurun didapatkan pada keadaan
peradangan komea, peradangan uvea, glaukoma akat kongestif dan endoftatmitis.
Keadaan ini bersifat kedaruratan medik oleh sebab itu pengobatan harus segera
dilakukan, Pengobatan bersifat topikal, sistemik dari operatif.
Abstract
Ocular diseases that with the major symptom of red eyes and blurred vision
can be divided into inflamation of the comea, inflamation of the uveal tract,
‘acute congestive glaucoma, and endophthalmitis. Treatment can be divided
into topical, systemic and surgical(SGT)
Pendahuluan
Pada keadaan schari-hari, seseorang akan menjadi
gelisah bila mendapati matanya merab. Keluhan
paling banyak membawa seseorang untuk pergi
‘memeriksakan diri, Keadaan akan sangat menakutkan
bila selain mata merah, tajam penglihatan (visus) pun
‘menurun,
Keluban mata merah dapat dibagi menjadi mata
‘merah dengan visus baik dan mata merah dengan visus
‘meaurun. Dengan terminologi semacam ini, akan lebih
mudah mengarah kepada suatu diagnosis.
Mata merab
Mata merah menandakan suatu peradangan atau
inflamasi mata yang secara tlinis penampakan ini dise-
babkan oleh pelebaran pembuluh darah di konjungtiva
yang disebut injeksi konjungtiva, Mata merah dengan
654
Deparment of Opthalmology, Faculy of Medicine, University of Indonesia!
Red Eyes with Blurred Vision
‘Bondan Harmani
Dr. Cipto Mangunkusimo Hospsal Jakara,Indonesia
visus baik didapatkan pada konjungtivitis, sedangkan
mata merah dengan visus menurua didapatkan pada :
1. Peradangan kornea
2. Peradangan uvea
3.Glaukoma akut
4. Endoftalmitis,
Pada ke empat keadaan terscbut didapatkan pula
injeksi siiar yaitu pelebaran pembuluh darah di sckitar
limbus yang berjalan radier, Untuk membedakan ke-
cempat keadaan di atas maka selain mata merah dan visus
menurun perlu dicari keadaan klinis lain yang dapat
‘membedakan masing-masing penyakit tersebut.
Peradangan korea”),
Tanda-tanda Klinis
1. Infiltrat, yaitu yang tampak sebagai bercak keku-
Maj. Kedok.tndon: Volum: 42, Nomor: 11, Nopember 1992Mata merih visus menurun
niag-kuninggn pada permukaan kornea. Letaknya
dapat sentral atau di perifer. Infitrat dapat ber-
bentuk bulat atau dendrit.
2, Vaskularisasi, yaitu pembuluh darah dari limbus
yang meluas ke arah lesi di kornea.
3. Ulkus kornea,
Pada keadaan yang lebih berat,infltrat korneatam-
pakmeluas dan bertambah dalam ke arah stroma de:
{epi lesi yang tegas. Apabila infeksi telah mencapai bilik
mata depan, dapat terlihat hipopion yaitu supurasi di
dalam bilik mata depan yang mengandung sel PMN.
Komplikasi lebih lanjut berupa perforasi kornea sampai
endoftalmitis.
Diagnosis
‘Untuk menegakkan diagnosis dilakukan beberapa
pemeriksaan yaitu :
1
Pewarnaan fluorescein. L
Kornea akan menyerap zat warna fluoresein bila
terdapat lapisan epitel yang hilang. Pada kerati
superfisial yang letak lesinya pada lapisan epitel kor-
nea, tidak terlihat fluoresein yang terikat. Bila ber-
ccak-bercak lesi menyerap fluoresein, maka lapisan
kornca tersebut telah rusak. Hal ini ditemukan pada
keratitis profunda.
Pada ulkus kornea, luorescin akan mengisi seluruh
permukaan ullus dengan batas tepi yang tegas.
Tes sensibilitas kornea,
Untuk membedakan apakah lesi disebabkan oleh
virus atau bakteri dipergunakan tes sensibilitas kor-
nea, Pada infeksi virus, sensibilitas kornea menurun
arena virus menyerang ganglion syaraf. Pemerik-
saan ini dilakukan dengan mengoleskan serat kapas
pada permukaan kornea yang sakit dan dibanding-
kan dengan kornea yang sehat.
3. Identifikasi mikroorganisme.
Dari lesi di kornea dibuat sediaan apus yang kemu-
dian dilakukan pemeriksaan mikrobiologi.
Pada ulkus kornea, sediaan diambil dari jaringan
utkus yang nekrotik untuk selanjutnya dilakukan pe-
meriksaan mikroorganisme termasuk jamnur.
Pengobatan
Secara umum pada peradangan kornea diberikan
terapi:
L
Topikal
Pertama kali diberikan antibiotik topikal berspek-
trum las. Bila telah didapatkan hasil pemeriksaan
rmikrobiologi dan tes resistensi maka diberikan anti-
biotik, antivirus atau anti jamur yang sesusi.
Mal. Kedok tndon: Volum : 42, Nomor : 11, Nopember 1992
Oral/parenteral
‘Terapi ora/parenteral ditambahkan pada ulkus kor-
nea yang berat,di mana tidak terdapat perbaikan
dengan pengobatan topikal.
Operatit
Pada ulkuskornea yang parah di mana kemungkinan
telah terdapat perforasi atau telah terjadi perforasi,
dilakukan tindakan flap konjungtiva atau kerato-
Plasti (eangkok kornea)
Tambahan
Diberikan sikloplegia topikal yang dimaksudkan un-
tuk melebarkan pupil agar tidak terjadi sinekia (pe
maka mata dalam keadaan
Jekatan) jaringan iris, dan dengan lebaraya pupil
rahatkar
Peradangan Uvea®)
Peradangan yang dimaksudkan adalah uveitis an-
terior, yaitu peradangas jaringan uvea anterior (uveitis
‘nongranulomatosa),
Tanda Kiinis
1. Saur (flare), yaitu kekeruban di dalam bilik mata