You are on page 1of 12
CERTIFICATE OF PLAGIA\ To Whom It May Concern: ‘This is to certify that the following document has been checked by our premium plagiarism checker software. The result detail is as follows: ANALISIS MUTU G. ISIONAL DI DESA SIDUWONGE KECAMATAN Lance sania RANDANGAN KABUPATEN POHUWATO PROWINSA GOROMT ALG Nanang Kasim Pakaya Author(s) Rieny Sulistijowati | Faiza A. Dali es Document's Plagiarism aaa percentage Minimum percentage 20% Remark(s) Gorontalo, 10 April 2018 ‘Novriyanto Napu, PhD Director ‘TRANSBAHASA SK Menteri Hukum dan HAM RI Noor. AHU-0C09641.AH.01.07.2017 JL IH, Joesoet Dalle No. 78 Kota Gorontalo Email, transbahasa.go@gmail.com / Phone. +62 853 9862 5876 www.transbahasa.co.id Volume Ill Nomor 1 Maret 2015 ISSN 2303-2200 PES Jurnal IIlmiah Perikanan dan Kelautan FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO NIKé. JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN. NIKé ~ Jurnal llmiah Perikanan dan Kelautan diasuh dan diterbstkan oleh FakultasPerikanandanilmuKelautan — Universitas Negeri Gerentalo dengan jadwal penerbitan 4 (empat) kali dalam satu tahun. Jurnal ini bertujuan menyebartuaskan hasil-hasil penelitian ilmu dan teknologi gerikanan dan kelautan dalam bidang teknologi pengolahan basil perikanan, manajemen sumberdaya perairan, perikanan budidaya, dan pemanfaatan sumberdaya perikanan. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini terutama berasal dari penelitian yang dilakukan oleh, tetapl tidak terbatas pada, mahasiswa dan staf pengajar / akademisi dari FakultasPerikanandanlimuKelautan— Universitas Negeri Gorontalo, tetapijugameluaskepadapara peneliti dari berbagai universitas, instansi, lembaga penelitian, dan pemerhati masalah perikanan dan kelautan. Nama NIKé diambil dari nama ikan khas Gorontalo yaltu dawo atau disebut juga nike (Awous, sp.) yang ikut mewarnal kehidupan sosial-ekonomi-budaya masyarakat pesisir Kota Gorontalo. Pelindung, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Penanggungiawab Dekan Fakultas PerikanandanilmuKelautan- Universitas Negeri Gorontalo Dewan Penyunting, Ketua + Ai Salam, ST., M.Agr., Ph.D Anggota Dr. Hafidz Oli, §.Pi, M.Si Or. Ir. Hasim, M.S Dr. Rieny Soelistijowati, Pi. Mi Or. AlfiS. Baruadi, S.Pi, M.Si Dr. Syamsuddin, $.Pi, M.St Or. Ade Muharam, S.Pi, M.Si, Ph.D Ir. Yuniarti Koniyo, MP Ir. H. Rully Tuiyo, MP Mitra Bestari pada edis! ini adalah Prof. Or. Ir. Musbir, M.Si (Fakultas Perikanan UNHAS) Penyunting Pelaksana + Faital Kasim, S.K, MSi Sekretaris + Dewi Nuryant Farrn, $i Bendahara Sri Rahayu Kalaka, A.M Alamat Redaksi FakultasPerikanandanilmukelautan ~ Universitas Negeri Gorontalo JI. Jenderal Sudirman No. 6 Kota Gorontalo, 96128 Provinsi Gorontalo email jurnal_nike@ung.ac.id Penerbit FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO KATA PENGANTAR Alhamdulitah. Penerbitan Nik3 - Jumal limiah Perikanan dan Kelautan untuk ketga kalinya setelah pendirian Fakultas Perikanan dan limu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo bisa berjalan dengan lancar. Dewan Penyunting menghaturkan banyak terima Kasih kepada para penulis dan segenap pembaca alas segala bentuk dukungannya. .Jurmal Niké adalah wadah publkasi hasi-hasi penelian civtas akadamika FKIP - UNG yang dimaksudkan untuk pengembangan jimu dan teknologi perkanan dan Kelautan, Namun demikian, demi mengemban misi penyebarluasen imu pengetahuan, penelit perixanan dan kelautan dari kalangen luas pun dapat memuat laporan hasil penelitannya di Jural ini. Jumal ‘Niké adalah barometer atmosfer akademik di FPIK. Indikatomya tentu bukan hanya kuantitas artikel imiah yang dimuat dan frekuensi penerbitannya, namun secara substansi teletak pada fualtas peneltan yang dicerminkan oleh hasi-hasil peneltian yang vali, reliable dan aplikatt Hanya dengan hasil penelitan yang berkualitas Jumal Nike dapat berkontribusi aktif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan di bidang perikanan dan kelautan di Indonesia Para Pembaca diharapkan dapat memperolen manfaat sebesar-besarnya dari publkasi iimiah ini dengan menjadikannya referensi dalam peneliian maupun sebagai wadah publikasi hasil penelian. Dengan demikian, para Pembaca yang budiman telah pula mengambil bagian dalam pengembangan iimu pengetahuan dan teknologi. Dewan Penyunting mengucapkan terima kasin kepada semua pinak yang telah memungkinkan penerbitan Jumal Nike menjadi sebuah kenyataen. Jalan panjang pengembangan jumal ini masih terbentang di hadapan kita, mamun dengan menyatukan semangat dan kerja keras kita semua, Insya Allah Jumal Niké akan beerkembang sesuai dengan harapan kita semua, Dewan Penyunting NIKeé. JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN Volume 3 Nomor 1 Maret 2015 DAFTARISI lisis Mutu. Garam Tradisional di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Nanang Kasim Pakaya Rey Suistjowat S., dan Faiza A. Dali ‘Analisis Kelompok Umur dan Pertumbuhan Decapterus macrosoma di Perairan Sekitar Gorontalo, Sitti Nursinar dan Citra Panigoro Keanekaragaman Jenis dan Indeks Nilai Penting Mangrove di Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Yulinda R. Antu, Femy M. Sahami, dan Sri Nuryatin Hamzah ‘Studi Peran Perempuan Pesisir dalam Menunjang Aktvitas Perkanan di Desa Torosiaje ‘Laut Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Sumrin, Abdul Hafidz Oli, dan Ali ‘Sahri Remi Barua. Pembesaran Benih Ikan Sidat dengan Jenis Pakan yang Berbeda, Mulls. Komposisi dan Keanekaragaman Gastropoda Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisr Teluk Tomini sekitar Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Nila Lasalu, Femi M. Sahami, dan Analisis Kelayakan Perikanan Pelagis di Desa Pohuwato Timur Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Ramli Sahabu, Abdul Hafidz Olli, dan Alfi Sahri Baruadi Pengaruh Salinitas Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih tkan Nila Merah (Oreochromis Nilotcus) di Balai Benin Ikan Kota Gorontalo, Taufik Rahim, Ruy Tuiyo, dan Hasim 001.006 007-010 011-015 016-019 020-024 025-031 032-038 039-043 (Nik: turnalniah Perkanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015 Analisis Mutu Garam Tradisional di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Nanang Kasim Pakaya, Rieny Sulistiowati, Faiza A. Dali Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan limu Kelautan, UNG Abstrak Penelitan ini bertyjuan mengetahui mutu organoleptk dan kimiawi garam has! produksi petani garam di Desa Siduwonge Kecamaten Randengan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Peneltian dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2014 yang melputi kegiatan pengambilan sampel garam di lapangan dan pengujan anaiisis Kimia ¢i laboretorium BPPMHP (Balai Pembinaan dan Pengujan Mutu Hasl Perikanan) Provini Gorontalo dan Laboratorium Kimia Fakuitas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. Metode analisis data hasil ppeneltian adalah metode deskriptf. Hasl observasi menunjukkan bahwa kerekteristk garam berdasarkan lama pengeringan yang berbeda yaity 3, 5, dan 7 hari memifki bau, rasa, dan warna yang berbeda. Hasilanalisis ‘mutu Kimia garam menunjukkan bahwa kadar air memenuhi syaret sebagai bahan baky untuk industri maupun ‘untuk Konsumsi, namun Kandungan NaClaya belum memenuhi syarat sebagai bahan beku untuk industri maupun untuk 'Konsumsi, Selanjutnya kandungan iodium (KiO;) garam belum memenuhi syarat untuk cdkonsumsi. Hasl anaiss Kadar air raksa (Ha) menunjukkan bahwa garam yang iuji masih aman untuk ‘digunakan dan memenuhi syarat sebagai bahan baku untuk industi maupun untuk Konsums Kata kunci: garam traisional, organoleptik, mutu kimi, |. PENDAHULUAN Potensi Indonesia untuk menjadi penghasi garam sangat besar karena Indonesia mempunyal aris pantal dengan wilayah areal panta paling lvas sohingga mendukung untuk usaha pembuatan (garam baikskala usaha kecil maupun skala industri Namun potensi ini tidak dimbangi dengan eningkatan jumiah dan mutu produksi garam di Indonesia (Rositanati et a, 2013). Usaha meningkatkan produksi garam belum dllakukan, termasuk dalam usaha meningkatkan kualtasnya. Di lain pihak untuk kebutuhan garam dengan kualitas balk (kandungan kalsium dan ‘magnesium Kurang) banyak Gimpor dai luar negei, terutama dalam hat ini garam berioium serta garam industri (Hidayat, 2011), Pemenuhan kebutuan kebutuhan garam bagi masyarakat namun pengujian ‘mutu garem yang dihasikan tersebut —belum diickuken. Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pohuwato (2013), saat ini jumlan kelompok tani yang melakukan uszha tani garam sebanyak 11 kelompok tani dengan jumiah produksi ada tahun 2011 mencapai 450.000 kg dan tahun 2012 mencapai 206.400 fg, Produksi garam tersebut sangat bergantung pada cuaca sehingga jumiahproduksi tidak menentu. Pada cuaca yang sangat pans (suhu di tas 30°C), proses kristalisasi garam berlangsung cepat sedangkan pada suhu ‘yang kureng panas (suhu di bawah 27°C) proses kristalsasi berlangsung lambat. Hasil produksi garam tersebut sebagian besar dimanfaatkan oleh ‘masyerakat oi Kecamatan Randangan, Garam sebagai salah satu Kebutuhan terpenting dalam kehidupan gerem dengan cara impor menurut Ihsannudin (2011) sangat ironis mengingat Indonesia adalah negara yang Kaya dengan sumberdaya_ produks! garam, Desa Siduwonge merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo yang masyarekatrya melakukan produksi garam. Kegiatan produks garem dilekukan menggunakan tambak garam dengan memanfeakan sinar matahari_untuk ‘menguapkan ait laut, Produksi garam di Desa ‘Siduwonge saet ini cukup potensial untuk memenuhi sehari-hayi. Garam termasuk komodtas yang penting sebagai bahan pangan dan bahan beku indus Garam juga berperan sebagai sumber elektro bagi tubuh manusia, sehingga kegiatan produ, penyediaan, pengadaan dan dstribusi garam menjadi sangat penting. Hal tersebut perlu dlzkukan guna ‘menunjang Kesehatan masyarakat melalui program Konsumsi, peningkatan —pendapatan dan kesejahteraan petani garam meupun dalam rangka memenuhi kebutunan industi dalam negeri(Medagri, 2012) Pekaye, N. Kasim etal. 2015. Anlsis Muu Garem Tradsional ¢ Desa Siduuange Kecamatan Rendangan Kebupsten Peruwato Prins! Goon, Mik Jura lini Percanan dan Kelastn.Veiume 3, Nem 3, Maret 2085 hal 6. Faults Pertanan dan lis Kelotan - UNG |. METODE PENELITIAN Penelitian cllcksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2014 yang mefiputi kegiatan pengambilan sampel garam diapangan dan pengujan di laboratorium, Tempet_pengambilan sampel garam adalah di Desa Siduwonge Kecamatan Randangen Kabupaten Pohuwato Provini Gorontalo dan pengujian anaisis kimia ditckukan di BPPMHP (Balai Pembinaan dan Pengujian Mutu Has Perkanan) Provinsi Gorontalo dan Laboratorium Kimia Fakuitas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. ‘Ata yang digunakan untuk penaltian antara ‘ain neraca analitk, labu ukur, gelas piala, buret, pipet, dan Erlemeyer, blender atau alat penghancur makanan (food grinder, wadah plastk atau elas, cawan porselen volume 30 ml, alt penjepitteng, deskator, sendok stainless sel, timbangan analitk, oven, kertas saring, dan ‘spectrofotometer seranan atom (AAS), Bahan yang digunakan dalam penelitan ini ‘adalah garam hasil produksi petani garam di Desa ‘Siduwonge Kecamatan Rendangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Bahan untuk media engujan mutu kimia garam antara lain larutan Derak nitrat (AgNO3), ar suing (aquades), alum kromat —(KzCrO,), Magnesium oksida (MgO), Natrium bikarbonat (NaHCO:), Asam nitrat (HNO3), alum permanganat (KMn04) 5 %, Kalium periufat (KS.0:) 5%, Netrium lorida hidroksit amin sulfat {(NH20H)2H:S04), Timah Klorida (SnCl.) 10%, dan Raksa Korda (HgCk) Berdasarkan has observasi anal yang dilakukan penelii, proses pembuatan garam rakyat di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kebupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo dapat dielasken bahwa luas lahan keseluruhan « 30 Ha dengan Kendisi permukaan tanah rata (kemiingan 0), Bahan taku pembuatan garam menggunakan air laut yang selenjutnya dialrkan melalui saluren air (lebar = 4 meter) ke tambak penampung air laut. Part dan tambak pembuatan garam lebih tinggi ( 1 meter) dari permukan air laut saat pasang sehingga untuk mengalikan air laut metal parit ke tambak penampungan menggunakan mesin sedot. Saluran berupa part mengguricken Pintu masuk air yang dapat ditutup saat 2 memasukkan air laut dan dibuka saat mengeluarkan ir laut pekat setelah penen garam. Kegiatan peneliian utama diawali dengan observa di lokasi peneltian dan pengamtilan sempel garam yang digi Pengambilan sampel garam dilakukan secara random sampling yaitu pengambiten ssampel garam secara acak dari 3 kelompok petani garam rakyat Sampel yang duji adalah garam ‘yang dipanen dengan lama pengeringan 3, 5, dan 7 hat Berdasarkanfisiaya, garam hasit panen dengan lama pengeringan 3. 5, dan 7 hari berbeda dari segi ukuran butimya. Garam yang dipanen pada hari ke-3 ‘memiiki ukuran butir garam paling keci, den hasil ppanen hari ke-7 memiiki ukuran butir garam paling besar. Artinya, semakin lama waktu pengeringan ssemakin besar ukuran butiran garam. Selanjutnya garam yang dipanen dengan lama pengeringan 3, 5 dan 7 hari tersebut dilakukan pengujian organoleptik (SNI 01-3558-2000) dengan uj. pembedaan segitga den uji pembedaen cuo trio. Uji pembedaan segitiga dilakuken untuk mengetahui tingkat perbedaan ketiga jenis garam tersebut, sedengkan uj pembedaan duo ‘rio untuk mengetahui jenis. garam yang sama atau hhampir sama dengan produk garam yang beredar di pasar, Produk garam sampel hasil pengujan duo trio. terbalk yang sama atau mirip dengan acuan dibawa ke LPPMHP untuk diy kimia yeitu uji kadar air (HzO), kadar natrium Korida (NaCI), kadar iodium (KIO:) dan Uj cemaran logam merkuri (Hg) berdasarkan SN Pelaksanaan peneiitian berdasarkan pada alur Penelitian, Analisis data yang dlakukan meliput analisis data hasil penguijan organoleptk dan analsis data hasil uj kimia, Analisis organoleptk dengan uji pembedaan segitga dilakukan secara kualitaif untuk rmengetahui perbedaan kuaitas atau mutu organoleptik garam dari tga sampel garam yang du, sedengkan analis’s organoleptic dengan uji pembecaan duo trio dilakukan secara kualitatif pula untuk mengetahui mutu organoleptic garam yang sama dengan mutu garam ‘acuan yaltu garam yang beredar di pasar, Salah satu produk garam yang sama dengan mutu ‘organoepti garam acuan dari tiga sampel yang dij dilanjutkan dengan pengujan kimia yaitu kadar air, kadar NaCl, kadar raksa (Hg), dan kadar fod, dan hasinya dianalisis secara deskriptit Kualtatt dan ‘Mik: umalInich Peranan den Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015 disesveikan dengan stander mutu garam yang ditetapkan oleh Badan Standerisasi Nasional {Il HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Orgenoleptik Uji Pembedaan Segitiga Hasil analisis organoleptik mutu garam metal uli pembedaan segitiga dari 28 orang panelis ‘masing- masing dapat dielasken bahwa tau garam A,B dan C antara satu dengan yang lainnya berbeda tidak nyata pada taraf 9% kerena jumiah terkecil yang menyatakan adanya perbedaan belum ‘memenuhi syaratjumlah terkedil untuk beda nyata yaitu 15. Ditnjau dari aspek rasa, sampel A dan B eduanya berbeda tidek nyata Karena jumiah panels menyatakan sama_mash di baweh persyaratan jumiah terkecl untuk beda nyata taraf 5%. Selanjutnya, sampel C berbeda nyata terhadap ssampel A dan B pada taral 5% karena jumiah panels yang menyateken adarya perbedaan sebanyak 16 ‘atau sama dengan jumiah yang ditetapkan untuk jurnlahterkecl untukbeda sangat nyata taraf 19», Pada aspek wama, sampel A, B, dan C antara satu dan lainnya berbeda sangat nyaia pada taraf 1% karena jumiah panelis yang menyataken adanya perbedaen lebih tinggi dari syarat jumlah terkecil untuk beda nyata tart 1%. Hasil pengujan garam melalui yi pembedaan segitiga secara ringkas disaikan pada Tabel 1 ‘abel 1 Hasil analisis organoleptik mutu garam meialui uli pembedaan segitiga Bai ho Bh Jumma panais yang 0 ‘menyatakan berbeda ng dumish trkesi! = 11S ___unlukbedanyata 1% 1816 Keterangan A Garam dengan pngotngan 3 har c Garam dengan pengeringan 5 hari = Garam dengan pengeringan 7 hari Perbedaan pada ketiga contoh yang. diuj Peryebad utamenya disebabkan Karena ukuran ktistal garam yong berbeda. Semakin lama waktu engeringan semakin besar ukuran butiran Garam. Saat garam tersebut dicuci dengan cara ‘radisional yeitu menggunaken air laut pekat Krotoran yang terdapat oi sele-sela dan di dalam ‘istal garam yang berukuran besar sangat sult ‘untuk dibershikan. Tidak hanya itu apabila permukaan krstal garam tidak rata, Kotor tetap ‘menempel. Hal tersebut menyebabkan garam lebih pucat, Karena kotoren dari tambak aau yang tercampur air laut saat pengeringan, Purbari (2008) menyatakan bahwa kualitas garam yang dikelola secara tradisional pada umumnya —harus—diolah— Kembali untuk ijadikan garam konsumsi maupun untuk garam Rasa Waa Aig ASB chia (Gis | MACS BY ec ats te" | tan te 2 Hes SE 18s Ag cia 6 6 6/6 16 16 = Berbeda songat nyata (taraf 196) Industri. Kemumian garam dipengaruhi oleh mut air laut, tanah, cara pungutan, dan cara pencucian. Uji Pembedaan Dua Trio Tiga sampel garam dengan umur panen berbeda yaitu 3, 5, dan 7 hari dill dan disertai dengan contoh pembanding yaitu sampel garam konsumsi beriodium yang beredar dipasar. Hasil pengujian garam yang ‘memiiki Karaeristik yang mirip dengan produk garam pembanding ini selanjutnya dianjutkan dengan penguin Kimia yaitu kadar ait, Kader Natrium Clorida (NaC), kadar alr raksa (Hg) dan kandungan Todium (KIO). Adapun data pangujan pada garam hast produksi peteni garam di Desa Siduwonge ‘melalui uji pembedaan duo trio disaikan pada Tabet 2 Pakaya, N. Kasim otal. 2015. Avalsis Muts Garam Trarsona 6 Desa Siduwengo Kecametan Randongan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gororco.NikJuma ini Pentanan dan Kelautan, Volume 3, Nome 1, Mart 2015, tl. 16, Fakta Poinan dan mu Kelutan -UNG ‘abel 2Hasil analisis organoleptik mutu garam melaul uj pembedan duo trio Bar [Rasa Wana SES PEMA cay BAB 8 RS Juni pans yang 1 ; Flee ee marjetaantoes, = 1 ae te oor | oe ar ow Taichi Dm fm ww | witktecads 1% 2 2 nile nm nila na w Keterangan : Sampel A= Garam dengan pengeringan 3 har; Sampel B = Garem dengen pengeringan § har: ‘Sampel C= Garam dengan pengeringan 7 hari Hasi analsis organoleptik mutu garam melalui ‘ui pembedaan duo trio dari 28 orang panelis dapat dijelaskan batwa untuk kriteria bau, garam sampel A dan 8 tidak berbeda nyata pada tarat 5% dengan Sampel pembanding karena hasil analsis penilaian panels yang menyatakan adanya perbedaan masing- masing sebanyak 3 orang untuk sampel A dan 12 ‘orang untuk sampel 8, jumiah tersebut belum ‘emenuhi syarat jumlah terkeci untukbeda nyata taraf 5%. Selanjutnya, garam sampel C berbeda ssangat nyata pada taraf 1% dengan produk garam Pembanding. Hal tersebut disebabkan Karena jumlah Panels yang menyatakan adanya perbedaan dengan sampel pembanding sebanyak 22 orang atau sama ‘dengan syarat jumiah terkecl untuk beda nyatataraf 1%. Sehingga, bau sampel garam yang mendekat ‘atau hampir sama dengan bau sampel pembanding adalah garam sampel A. Untuk riteria rasa garam, garam sampel A dan B tidak berbeda nyata pada tingkat 5%. Hasl analsis Peniaian panels menunjukkan bafwa tidak ada Perbedaan yang nyata dengan sampel garam embanding Karena jumiah panels yang menyatakan adanya perbedaan sebanyak 4 orang untuk sampel A dan 10 orang untuk sampel B, keduanya belum ‘memenuhi syaratjumiah perbedaan untuk taraf 5%. Selenjutnya, sampel C berbeda sangat nyata peda tarat 1% dengan sampel garam pembanding. Hasi analisis deta menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf §% karena jumish panels yang ‘menyatakan adanya perbedzan sebanyak 21 orang, delam hal ini memenuhi syarat jumish terkecil Luntucbeda nyata tarat 596. Sehingga, rasa sampel garam yang mendekati atau hampir sama dengan ‘asa sampel pembancing adalah geram sampel A. 4 Untuk kritea wama garam, campel A tidak berbeda nyata pada taraf 5%. Hasi analis peniaian panes menunjukkan tidak ada perbedaan yang rata dengan sampel garam pembanding Karena jumiah panels yang menyatakan adenya perbedaan sebanyak 6 orang dan belum memenuhi syarat jumiah terkecl untukbeda nyata tara 5, Selanjutnya, wama garam sampel B berbeda nyata pada taraf 5% dengan produk garam pembanding Hasilanalsis menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf 5% karena jumlah penelis yang menyatakan adanya perbedaan sebenyak 21 orang ddan jumlah tersebut melebihi syarat syarat jumlah terkecil untukbeda nyata taraf 5%. Adapun wama, sampel C berbeda sangat nyeta pada taral 1% ‘dengan produk garam pembending. Hasil analsis penilaian panels terdeteksi bahwa ada perbedaan yang nyata pada tarat 1% Karena jumlah panels yang menyatekan adanya perbedeen sebenyak 28 ‘orang dan melebibi syaratjumiah terkeci! untuk beda rata teraf 1%, Sehingga, wama sampel garam yang mendekati atau hampir sama dengan wama sampel embanding adalah garam sampel A.erdasarkan hasil analiis mutu organoleptk garam tradsional dari Desa Siduwonge dengan ui pembedaan duo {tio maka dari ketiga aspek peniaian dapat diketahui ‘yang memiiki karakteristi« hampir sama (tidak berbeda nyata hingga taraf $6) dengan sampel embanding atau garam yang diual di pasaran adalah produk garam dengan umur panen 3 hari, sehingga pengujan kimia dlakuken pada produk (garam umur panon 3 hati 3.2. Analisis Mutu Kimia Hast analisis mutu kimia garam yang sama dengan mutu organoleptik garam yang beredar ‘Nike ural Iiniah Pertkanen dan Kelauten, Volume 3, Nomor 1, Merot 2015 ipasar yaitu garam yang dpanen dengan lama pengeringan 3 hari dapat dihat pada Tabel 3 Tabel 3 Hasil analisis mutu kimia garam [No Melode Pengujian —— Jumiah 1 Kader air 36000%——Meksimel 74 2 Net Clrta NaC) 05587 % Mri 94,7" 2 Reksa bi 100000046% Maksim D136 4 lodium (103), 9.0007007% __ Mise’ 30%" 7) Syarat mutu garam Konsum befogum (SNI OT 3555 2000) dan bahan boku unt indus garam bei (Mt 01-4435 2000); *) Sarat mati garam Kens beredtur(SNI01-3555.2000) Analisis Kadar Air Kadar air garam yang diuj. adalah 3,6322%. Has pengujian tersebut lebih rendah dengan syarat jumlah Kader air maksimal untuk bahan baku untuk industri garam beriodium (SNI_ 01-4435-2000) dan syarat_ mutu garam konsumsi beriodium (SNI O1- 3556-2000) yeitu maksimal 7%. Sehingga, jumiah kadar ait pada garam hasil produksi_petani garem di Desa Siduwonge memeruhi syarat mutu bahan baku untuk industri garam beriodium dan syatat mutu garam Konsum beriodium, ‘Analisis Natrium Clorida (NaCL) Kadar NaCl pada garam yang dluji sebenyak 0,5567%. Hasil penguian tersebut lebih rendah dar syaratjumlah Natium Clorida (NaC!) minimal untuk Dahan baku untuk Indust garam beriodium (SNI O1- 435.2000) dan syarat_mutu garam konsumsi beriodium (SNI 01-3556-2000) yaitu minimal 9.47%, SSehingga, jumiah kandungan NaC! pada garam hasil roduksi petani garam di Desa Siduwonge belum ‘memenuhi syarat_mutu garam bahan beku untuk industri garam beriodium dan syarat mutu. garam onsumsi beriodium. Penyebab rendahrya kadat NaCl garam hast produksi petani garam di Desa Siduwonge clisebabkan Kerena Kondsi air laut yang mengandung lumpur dan proses pencucian garam yang masih tradisonal. Menurut Wilarso dan Watyuningsih (1995), garam yang berasal dari penguapan ait laut mempunyai kadar NaCl 97% lain (maksimum 97,78% drasis), namun dalam prektek umumnya lebih rendah. ‘Analisis Raksa (Hg) Kedar raksa (Hg) pada garam yang diuji ‘deh 0,00000049%, Hasil pengujian tersebut lebih Tendah dar syaratjumiah raksa (Hg) maksimal untuk bahan baku untuk industi garam beriodium (SN (01-4435-2000) dan syarat_ mut garam konsumsi beriogium (SNI_01-3556-2000) yaltu maksimal 0,1 maka atau 0.001%. Setingga, hasil pengujan tersebut menunjukkan bafwa kadar raksa (Hg) pada garam hasil produksi petani garam di Desa Siduwonge memenuhisyarat mutu garam bahan taku untuk industi garam beriodium dan syarat mutu garam konsumsi beriodium, Analisis lodium (K103) Kadar iodium (KIO:) pada garam yang diyji adalah 0,0007007%. Hasi pengujan tersebut lebih rendah dari syarat minimal jumlah iodium (K1O;) Untuk garam konsumsi beriodium (SNI_ 01-3556- 2000) yaitu minimal 30 mghkg atau 0,032. Sehingga, hasil pengujan tersebut menunjukkan bahwa jumiah kandungan iodium (KIO) pada gerem has produksi petani garam di Desa Siduwonge belum memenubi syarat mutu garam konsums berfodum, Rendahnya kendungan iodium pada garam hasi Produksi petani garam di Desa Siduwonge disebabkan Karena belum diakukan penambahan iogium atau belum mengalami proses idisasi Hal ini sesuai dengan pemyataan Purbani (2003) bahwa ualitas garam yang dikelola secara tradisional pada umumnya haus ciolah Kembali untuk dljdikan ‘garam konsumsi maupun untuk garam industri 1V. KESIMPULAN Hasil ponoliion tentang mutu garam hasil Produksi petani garam di Desa Siduwonge Kecamatan Randangen Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan bahwa ui ‘crganoleptik menunjukken garam dengan lama pengeringan 3 hari memilki bau, resa, dan wama yang hampir sama dengan garam pembanding, Mutu kimmia garam menunjukkan bahwa kadar Air dan Hg ‘memenuhi syarat (SNI_ 01-3558-2000), Namun kandungan Natium Clorida (NaCl) dengan lodum {KiO:) belum memenuhi (SN1 01-3556-2000), Pakaya, N. Kasim etl. 2015. Analisis Mutu Garam Tradsonal d Desa Sidusengo Kecamatan Rendengan Kabupeten Pebuwato Pron! Garonso, Nik Juma nih Ponikanan den Kelavtan. Volume 3, Nomex, Maret 2015, bal 1~ 6. Falta Pertanian dant Kelxtan - UNG Daftar Pustaka Rostawati A.L., Tasiim, CM. dan Soetrsnanto, D. Rekristalsasi Garam Rakyat deri Daerah Demak Untuk“ Mencapai SNI_ Garam Industri, Jumal Teknologi Kimia dan Indust 2 (4), Hat 217 = 225, Rahayu, W.0. 2001. Penuntun Praktium Peniiian Organoleptik. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian, ITB. Bogor. BSN. 2000. SNI-1-2354.2-2006 Tentang Penentuan Kadar Air pada Produk Perkanan. Badan Standerisasi Nasional Indonesia, + 2006. SNI_01-3556-2000 Tentang Standar Nasional Indonesia Garam Beriodium. Badan Standarisasi Nasional Indonesia pada Media Penyimpanan Berbeda Makalah Seminar. Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Tronojaya Madura, Madura. Wilarso, D.. dan Wahyuningsin. 1995, Peningkatan Teknologi Proses Pengolahan Garam Rakyat Menjadi Garam industri dengan Tenaga Surya. Laporan Penelitian BBIP. Semarang. Purbani, D, 2003. Proses Pembentukan Kristaisasi Garam. Pusat Riset Wlayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikan Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan — Universitas Negeri Gorontalo g ill 20003) ISSN 2303-2200 NUE Kee PCM LC CLL) Volume Ill Nomor 1 Maret 2015

You might also like