Professional Documents
Culture Documents
PELATIHAN SPSS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
disusun oleh
STATISTIC CENTER
UNIVERSITAS DIPONEGORO
METODE PENELITIAN
Pada dasarnya metode penelitian adalah sebuah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris (teramati)
yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Penelitian menurut
jenis data dan analisis
1) Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk
data, kalimat, skema, dan gambar). metode penelitian kualitatif adalah metode yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
2) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang
berbentuk angka atau data yang diangkakan). Metode kuantitatif adalah metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat
melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variabel dan indikator.
- Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena empiris dan dapat
diukur
- Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori, dan
produk tertentu
- Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang, atau mungkin malah masih
gelap.
Kuasi Experiment
a. Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti.
g. Melakukan eksperimen
j. Menyusun laporan
Non-Equivalent Grup Desain adalah desain yang paling sering digunakan dalam penelitian sosial. Hal ini
terstruktur seperti sebuah eksperimen pretest posttest-acak. Dalam NEGD, kita paling sering menggunakan
grup utuh yang kita anggap sama seperti perlakuan dan kelompok kontrol.
Dari banyak desain eksperimental sebenarnya , pretest posttest desain-metode yang disukai untuk
membandingkan kelompok peserta dan mengukur tingkat perubahan yang terjadi sebagai hasil dari
perlakuan.
c. Desain Regresi-Diskontinuitas
Desain regresi-diskontinuitas.Untuk kebanyakan orang “regresi” menyiratkan reversi mundur atau kembali,
sebelumnya yang lebih primitif sementara “diskontinuitas” menunjukkan lonjakan yang tidak wajar atau
pergeseran dalam apa yang dinyatakan mungkin menjadi proses yang halus, lebih terus menerus. Untuk
sebuah metodologi penelitian, bagaimanapun, diskontinuitas regresi (selanjutnya diberi label “RD”) tidak
membawa arti negatif seperti itu. Sebaliknya, desain RD dipandang sebagai metode yang berguna untuk
menentukan apakah suatu program atau perlakuan itu efektif.
Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang
representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel
tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu :
1. Probability Sampling
Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang
sama untuk diambil sebagai sampel.
a. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap
anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel
n dari populasi N yang dilakukan secara random.
b. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)
Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke .K" dari titik awal yang dipilih secara random,
dimana:
Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai
sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.
Cara ini dipergunakan bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.
c. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)
Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam
setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random
sampling.
d. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari
satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil
sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan
setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok.
e. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih.
Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK.
Metode Slovin
rumus slovin adalah sebuah rumus untuk menghitung jumlah sampelminimal apabila perilaku dari
sebuah populasi tidak diketahui secara pasti,
Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabulasi
silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada
korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Singkatnya, analisis crosstab
merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks.
Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris dengan variabel dalam
kolom.
Secara umum, dalam analisis crosstab variabel‐variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna
untuk :
Klampok Padat 2 5
Banjarnegara Padat 2 11
Rakit Padat 2 1
Punggelan Padat 2 1
Karangkobar Padat 1 1
Tahapan Analisis
Uji Hipotesis
Kriteria keputusan
Maka
Tolak H0, jika nilai chi square hitung > chi square tabel
Terima H0, jika nilai chi square hitung < chi square tabel
Kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
Diberikan dua buah populasi yang saling independen dan berdistribusi normal, yaitu
Akan dilakukan uji hipotesis untuk menjawab apakah ada perbedaan rata-rata μ1 dan rata-rata μ2.
Hipotesis:
H0: μ1 = μ2
H1: μ1 ≠ μ2
Test statistika
derajat bebas: k =
dengan Sp2 =
Daerah kritis
CONTOH:
Terdapat dua buah kelas mahasiswa jurusan statistika tahun 2015 yang mengikuti mata kuliah
kalkulus 1, yaitu kelas A dan kelas B digunakan. Hasil ujian mata kuliah tersebut independen dan
diasumsikan berdistribusi normal. Data yang diperoleh sebagai berikut:
Kelas A 61 58 70 61 58 64 61 60 59 58
Kelas B 59 57 61 58 59 56 56 59 57 56
Dua sampel berpasangan adalah sampel dengan subyek sama tetapi menjalani dua perlakuan atau
pengukuran berbeda.
Hipotesis:
H0: μ1 - μ2 = μd = 0
H1: μ1 – μ2 ≠ μd ≠ 0
Test statistika
Daerah kritis
Contoh:
Seorang mahasiswa magister jurusan olahraga ingin melihat apakah siswa yangs esudah diberikan
hipnotis dan sebelum diberikan mempunyai rata-rata nilai yang sama mata ujian basket. Dengan
menggunakan 10 orang siswa, hasilnya sebagai berikut:
Sebelum 51 48 58 44 61 55 59 50 48 52
Sesudah 47 46 60 45 54 49 52 47 50 50
Langkah-langkah
Analisa hubungan adalah bentuk analisis variabel (data) penelitian untuk mengetahui
derajat atau kekuatan hubungan, bentuk atau arah hubungan diantara variabel-variabel, dan
besarnya pengaruh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel
terikat).
Analisis korelasi digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang
berbeda agar dapat mengetahui ada tidaknya hubungan dan seberapa erat hubungan yang
terjadi antara dua variabel tersebut. Alat statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi yang
dinyatakan dengan r.
KOEFISIEN KORELASI
Untuk kekuatan hubungann nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan +1, sedangkan
untuk bentuk / arah hubungan nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam (+) dan negatif (-) atau (-
1 ≤ r ≤ +1). Koefisien korelasi r dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif, artinya jika
variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin dekat
nilai koefisien korelasi ke +1, maka semakin kuat korelasi positifnya.
Jika koefisien korelasi bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif, artinya jika
variabel yang satu naik maka variabel yang lainnya akan turun, dan juga sebaliknya.
Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke -1, maka semakin kuat korelasi negatifnya.
Jika koefisien korelasi bernilai 0 (nol), maka variabel tidak menunjukkan korelasi.
Jika koefisien korelasi bernilai +1 atau -1, maka variabel-variabel menunjukkan korelasi
positif atau negatif sempurna.
Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antar variabel tersebut, berikut diberikan
nilai-nilai r sebagai patokan.
Tabel 1
Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
7. r=1 Sempurna
Ada banyak jenis korelasi yang dapat digunakan, dalam kesempatan ini akan dibahas
beberapa korelasi, diantaranya :
2. Korelasi spearman
1. PEARSON CORRELATION
Contoh :
Sebuah penelitian akan meneliti mengenai ada tiaknya hubungan antara lama keja dengan kelelahan
kerja pada supir bis trayek di suatu terminal. Berikut data yang diperoleh :
Tingkat kelelahan
29,1 27,1 26,7 24,4 26,1 23,5 20,7 19,9 18,9 17,2
Masa kerja
11 10 8 12 12 4 6 3 4 7
- Ketik data yang akan diolah pada data editor / data view
- Klik Analyze
- Pilih Nonparametrics Test
- Klik Legacy Dialogs
- Klik 1-Sample K-S
- Pindahkan variabel yang akan diolah dari kolom kiri ke kolom kanan dengan cara mengeblok
kemudian klik tanda panah
- Klik Normal pada Test Distribution
- Klik OK
INTERPRETASI :
Hipotesis
Taraf Signifikansi
α = 5% = 0,05
Daerah kritis
- Klik Analyze
- Pilih Correlate
- Klik Bivariate
- Pindahkan variabel yang akan diolah dari kolom kiri ke kolom kanan dengan cara mengeblok
kemudian klik tanda panah
- Klik Pearson pada Correlation Coefficients
- Klik OK
Taraf Signifikansi
α = 5% = 0,05
Daerah kritis
2. KORELASI SPEARMAN
Contoh
Akan dicai tahu hubungan beban kerja fisik dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja di bagian
produksi. Beban kerja dikategorikan menjadi 4 yaitu ringan (1), sedang (2), agak berat (3) fan berat
(4). Berikut data yang diperoleh :
3 36 4 41
4 37 3 33
4 34 4 43
4 36 4 38
4 30 4 38
3 37 4 40
3 35 4 39
4 40 4 38
4 36 2 30
3 38 4 40
4 38 4 44
3 32 4 34
3 34 4 41
4 36 2 35
3 33 3 37
4 32 3 36
4 38 4 39
3 35 4 40
4 38 4 38
4 37 4 39
3 31 4 36
3 34 3 33
3 32 3 35
4 39 3 33
4 35 3 33
4 39 3 38
3 31 3 39
4 40 4 36