Professional Documents
Culture Documents
Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
Riska Nugraeni
J 310 070 003
0
HALAMAN PERSETUJUAN
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mutalazimah, SKM., M.Kes
NIP. 786
Mengetahui,
Ketua Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
1
RELATIONSHIP OF STATUS IODIZED (TSH AND FT4 ) LIPID PROFILE IN
WOMEN WITH FERTILE AGE (WUS) IN CANGKRINGAN, SLEMAN
YOGYAKARTA
Riska Nugraeni
Program S1 Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
PENDAHULUAN
Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan
beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada umumnya
masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia
Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang
Vitamin A (KVA) (Supariasa, dkk., 2002).
Masalah gizi kurang mempunyai dampak yang cukup serius. Gangguan
akibat kekurangan yodium adalah suatu keadaaan yang sebetulnya juga mudah
sekali dicegah, tetapi masih menjadi masalah kesehatan paling tidak di 118
negara. Kurang lebih 1,6 miliar orang tinggal di daerah yang tanahnya tidak
menyimpan yodium, akibatnya sekitar 650 juta orang menderita gondok. Hampir
separuh dari penderita gangguan kelenjar tiroid ini menumpuk di daerah Asia,
dan sekitar 20 juta penderita tersebar di sebagian wilayah Indonesia termasuk
diantaranya 240.000 penderita kretin (WHO, 2001; Arisman, 2004).
2
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang dinamakan hormon tiroid. Ketika
tiroid sehat maka tubuh akan merasa nyaman, tetapi jika kelenjar tiroid tidak lagi
berfungsi dengan baik timbullah kekurangan atau kelebihan hormon tiroid. Tubuh
bisa mengalami kenaikan atau penurunan berat badan dalam sekejap, merasa
kedinginan atau kepanasan, letih lesu atau terus tegang dan berdebar-debar,
banyak mengantuk atau mata terbelalak terus serta sukar tidur (Hans, 2011).
Hormon tiroid memicu pembentukan banyak protein atau enzim. Enzim akan
merangsang metabolisme tubuh dan protein akan menghasilkan energi, semakin
tinggi kadar hormon dalam darah maka semakin banyak pula reaksi kimia dan
pembakaran yang timbul (Hans, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan yaitu kerjasama
antara Puslitbang Gizi dan Direktorat Gizi pada tahun 2004 menyatakan daerah
Kabupaten Magelang dan sebagian Kabupaten Sleman merupakan daerah
endemis GAKY, salah satunya adalah di Kecamatan Cangkringan. (Depkes RI,
2004).
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa akibat yang ditimbulkan
dari kekurangan yodium sangat serius, terutama dampaknya untuk wanita.
Hormon tiroid juga mempunyai peran yang sangat penting dalam proses sintesis
kolesterol di dalam darah, sehingga penulis ingin mengetahui lebih jauh
hubungan status yodium (kadar TSH dan kadar FT4) dengan profil lipid (kadar
kolesterol total, kadar trigliserida, kadar LDL dan kadar HDL) pada Wanita Usia
Subur (WUS) di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status yodium
(kadar TSH dan kadar FT4) dengan profil lipid (kadar kolesterol total, kadar
trigliserida, kadar LDL dan kadar HDL) pada Wanita Usia Subur (WUS) di
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman pada bulan Juli 2011. Populasi dari penelitian
ini adalah seluruh WUS di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.Subjek
penelitian ini adalah WUS di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman
dengan memenuhi kriteria inklusi yaitu WUS yang sedang hamil, WUS yang
sedang menyusui, WUS yang mengalami menopouse, WUS yang menderita
penyakit tertentu sehingga dapat mempengaruhi kadar kolesterol total, seperti
penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, penyakit ginjal, hipertensi.
Teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah Stratrified Random
Sampling. Hasil uji kenormalan data menggunakan uji statistik pearson product
moment, sedang untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan
menggunakan uji rank spearman.
3
Tabel 1
Karakteristik Subjek
Variabel Kategori Jumlah (n) Persentase (%)
Usia 20-35 Tahun 17 65,4
> 35 Tahun 9 34,6
Jumlah 26 100
Pendidikan SD 3 11,5
SMP 7 26,9
SMA 12 46,2
Perguruan Tinggi 4 15,4
Jumlah 26 100
Pekerjaan PNS 2 7,7
Swasta 5 19,2
Wiraswasta 4 15,4
Ibu Rumah Tangga 11 42,3
Petani 4 15,4
Jumlah 26 100
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Univariat
a. Status Yodium
1) TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
Kadar TSH subyek penelitian menunjukkan nilai rata-rata
kadar TSH WUS sebesar 0,688 mlU/L, dengan nilai minimum
kadar TSH 0,04 mIU/L dan nilai maksimum kadar TSH 3,69
mIU/L. Distribusi kadar TSH dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2
Kadar TSH Subjek Penelitian
4
Berdasarkan hasil pemeriksaan serum darah, kadar FT4 pada
subjek sebagian besar normal, namun untuk kategori rendah juga
cukup banyak yaitu 38,5 %. Rendahnya kadar FT4 merupakan
salah satu gejala yang ditimbulkan akibat dari hipotiroid, jika tubuh
kekurangan T3 dan T4, timbul umpan balik yang memicu
hipotalamus untuk mengeluarkan TRH, sehingga hipofisis
melepaskan lebih banyak TSH dengan akibat T3 dan T4
dikeluarkan. Sebaliknya, jika T3 dan T4 di dalam tubuh sudah
berlebih, TRH dan TSH akan ditekan, dan pembentukan T3 dan
T4 menjadi berkurang (Hans, 2011).
b. Profil Lipid
1) Trigliserida
Kadar trigliserida subjek penelitian menunjukkan rata-rata
kadar trigliserida WUS sebanyak 32,42 mg/dl, dengan nilai
minimum 12 mg/dl dan nilai maksimum kadar trigliserida WUS
sebanyak 53 mg/dl. Distribusi kadar trigliserida, yaitu antara lain :
Tabel 4
Kadar Trigliserida Subjek Penelitian
5
3) HDL
Kadar HDL subjek penelitian menunjukkan rata-rata kadar
HDL WUS sebanyak 126,65 mg/dl, dengan nilai minimum 40
mg/dl dan nilai maksimum kadar HDL WUS sebanyak 199 mg/dl.
Distribusi kadar HDL, yaitu antara lain :
Tabel 6
Kadar HDL Subjek Penelitian
Tabel 7
Kadar LDL Subjek Penelitian
6
banyak dikeluarkan. Sebaliknya, jika kebanyakan hormon tiroid
maka pembentukan TSH akan dikurangi (Hans, 2011).
Tabel 8
Nilai Parameter Statistik Kadar TSH dan Kadar Kolesterol
7
Dengan demikian, hipertiroidisme akan mengeksaserbasi
diabetes melitus primer. Sintesis dan degradasi kolesterol
keduanya meningkat oleh hormon tiroid. Efek yang terakhir ini
sebagian besar disebabkan oleh suatu peningkatan dari reseptor
low-density lipoprotein (LDL) hati, sehingga kadar kolesterol
menurun dengan aktivitas tiroid yang berlebihan. Lipolisis juga
meningkat, melepaskan asam lemak dan gliserol, sebaliknya
kadar kolesterol meningkat pada hipotiroidisme.
Tabel 10
Nilai Parameter Statistik Kadar TSH dan Kadar LDL
8
Siklus produksi hormon dikendalikan oleh kelenjar
hipotalamus, kelenjar hipofisis dan kelenjar tiroid. Kelenjar
hipotalamus terletak di dalam otak, tepat diatas kelenjar hipofisis.
Kelenjar ini menghasilkan thyro-trophin-hormone (TRH). Hormon
TRH merangsang kelenjar hipofisis untuk memproduksi thyroid
stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH
merangsang kelenjar tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4
(Hans, 2011).
Tabel 12
Nilai Parameter Statistik Kadar FT4 dan Kadar Kolesterol Total
9
hasil analisis status yodium berdasarkan TSH-FT4 bahwa semua
responden WUS pada penelitian ini masuk kategori hipertiroid
subklinis (Aru, 2006).
Umumnya perempuan mempunyai kadar HDL yang lebih
tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hormon estrogen
perempuan bisa menaikkan HDL, sehingga perempuan sebelum
manopause jarang terkena serangan jantung. Perempuan juga
lebih banyak yang kadar trigliseridanya tinggi. Semakin tua dan
makin gemuk maka semakin tinggi pula kolesterol dan trigliserida
(Aru, 2006).
3) Hubungan Kadar FT4 dengan Kadar LDL
Hormon tiroid mempunyai banyak efek pada proses
metabolik di semua jaringan, terutama di jantung yang paling
sensitif terhadap perubahannya. Gangguan fungsi kelenjar tiroid
dapat menimbulkan efek yang dramatik terhadap sistem
kardiovaskular, sering kali menyerupai penyakit jantung primer.
Pengaruh hormon tiroid pada jantung digolongkan menjadi 3
kategori, yaitu efek terhadap jantung langsung, efek hormon
tiroid pada sistem saraf simpatis dan efek sekunder terhadap
perubahan hemodinamik (Aru, 2006).
Tabel 14
Nilai Parameter Statistik Kadar FT4 dan Kadar LDL
10
Tabel 15
Nilai Parameter Statistik Kadar FT4 dan Kadar Trigliserida
KESIMPULAN
1. Pendidikan subyek paling banyak adalah 38,5% berpendidikan menengah
atas, selebihnya 11,5% berpendidikan dasar, menengah pertama sebesar
26,9% dan perguruan tinggi 15,45 %.
2. Sebagian besar sebagai ibu rumah tangga yaitu 34,6% selebihnya tersebar
pada 19,5% swasta, 15,4% wiraswasta, 15,4% petanidan 7,7% PNS.
3. Kadar TSH normal subyek sebesar 76,9% dan hipertiroid 23,1%.
4. Kadar FT4 normal subyek sebesar 61,5% dan hipertiroid 38,5%.
5. Subyek yang memiliki kadar kolesterol total normal sebesar 84,6% ; kadar
HDL normal sebesar 100% ; kadar LDL normal sebesar 100% dan kadar
trigliserida normal sebesar 100%.
6. Tidak ada hubungan antara kadar TSH dengan kadar kolesterol total,
kadarHDL, kadar LDL dan kadar trigliserida.
7. Tidak ada hubungan antara kadar FT4 dengan kadar kolesterol total, kadar
HDL, kadar LDL, kadar trigliserida.
11
SARAN
1. Bagi Puskesmas Cangkringan
Hasil penelitian ini bisa sebagai bahan untuk membuat kebijakan, terutama
masalah gizi.
2. Bagi Peneliti
a. Perlu adanya penelitian lanjut mengenai hubungan antara kadar TSH dan
kadar FT4 dengan profil lipid dengan mempertimbangkan faktor lain
seperti genetik, pola makan atau asupan makan, aktifitas fisik, penyakit
dan konsumsi obat.
b. Perlu adanya penambahan sampel untuk mencegah kemungkinan jika
ada sampel yang tidak bisa diambil darahnya maupun serum darah yang
tidak bisa terbaca hasilnya saat diuji di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2009. Ilmu Gizi Dasar. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.
Anwar F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Asdi
Mahasatya. Jakarta.
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Aru WS, dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta.
Azwar Saifuddin. 1999. Reliabilitas dan Validitas. Sigma Alpha. Yogyakarta.
Balai Informasi Teknologi LIPI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Barrett, E.J. 2003.The thyroid gland.In Boron WF, Boulpaep EL. Medical
physiology. A cellular and molecular approach. Ist Edition. Saunders.
Philadelphia : 1035- 1048.
Berger, M. Stuart. What Your Doctor Didn’t Learn in Medical School. Avon Books.
New York.
Bernadette Biondi, MD; Emiliano A. Palmieri, MD; Gaetano Lombardi, MD; and
Serafino Fazio, MD.2001. Effects of Subclinical Thyroid Dysfunction on the
Heart. N Eng lJ Med ;344:501-9.
Ceresna Heriawan S. 2010. Wanita Rentan Mengidap Penyakit Tiroid. Gramedia.
Jakarta.
12
E. Bender, Arnold. Pocket Encyclopedia of Calories and Nutrition Clinical
Endocrinologist. Simon and Chuster. New York.
Evelyn C. Pearce. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Fadil Oezil. 1996. Surve Pemetaan Gangguan Akibat Yodium (GAKY) di Provinsi
Jawa Tengah. Departemen Kesehatan RI.
Friedman, Marlin M. 2007. Sehat dengan Mengkonsumsi Garam Yodium. EGC.
Jakarta.
Friedman TC, Yu W. 2007. The Everything Health Guide to Thyroid Disease.
Massachussetts. Adams Media, Avon Books. New York.
Gomez, Mejia L.R, Ballin D.B. 1998. Managing Human Resources. Internasional
Edition. Prentice Hall Internasional.
Ginsberg, Jody. 2003. Diagnosis and management of Graves' disease. Canadian
Medical Association Journal.16:575–85.
Hans Tandra. 2011. Mencegah Dan Mengatasi Penyakit Tiroid. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Ismadi. 2003. Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Joewono, Boedi S. 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Airlangga University Press.
Surabaya.
Ladenson,dkk. 2000. American Thyroid Association Guindelines for Detection of
Thyroid Dysfunction. Arch Inter Met.
Laurence M. 2003. Laboratory Support for The Diagnosis and Monitoring of
Thyroid Discase. Washington, DC.
Lemeshow, Stanley. 1997. Besar Sampel Minimal dalam Penelitian Kesehatan.
UGM Press. Yogyakarta.
Luboshitzky R, Aviv A, Herer P. 2002. Risk Factors for Eardiovascular Disease
in Women with Subclinical Hypothyroidism. Endocrine Institute, Haemek
Medical Center. Israel.
Misnadiarly. 2007. Obesitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Pusaka
Obor Populer. Jakarta.
Murray, et al. 2003. Biokimia Herper Edisi 25. Alih Bahasa Andry Hartono. EGC.
Jakarta.
Mutalazimah. 2010. Status Yodium dan Fungsi Kognitif Anak Sekolah Dasar di
SDN Kiyaran 1 Kecamatan Cangkringan. Fakultas Ilmu Kesehatan.
Unversitas Muhammadiyah Surakarta.
Montgomery, Anghelescu N. 1993. Changes in Plasma Low-Density Lipoprotein
(LDL) and High-Density Lipoprotein Cholesterol in Hypo- and
hyperthyroid Patients are Related to Changes in Free Thyroxine, not to
polymorphisms in LDL Reseptor or Cholesterol Ester Transfer Protein
Genes. J Clin Endocrinol Metab. Swiss.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Notoadmojo Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Parawansa, Khofifah Indar. 2003. Hambatan Terhadap Partisipasi Kesehatan
Perempuan di Indonesia. IDEA. Jakarta.
13
Safro, AS. 2006. Epidemiologi dan Patofisiologi Obesitas : Obesitas,
Permasalahan dan Penanggulangan. Laboratorium Farmakologi Klinik
FK UGM. Yogyakarta.
Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Supit EJ, Peirris AN. 2002. Interprelation of Laboratory Thyroid Function Tests for
the Primary Care Physician.South Med. Southern Medical Association.
Sutedjo. 2008. Mengenal Penyakit Melalui Pemeriksaan Laboratorium. Amata
Books.Yogyakarta.
Soeharto. 2004. Serangan Jantung dan Sroke. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Sutjanto, Ari.2010. Seri-1 Endokrin-Metabolik Kapita Selekta Tiroidologi.
Airlangga University Press. Surabaya.
Toft AD. 2001. Subclinical Hypothyoidism. N Engl J Med
_______. 2008. Understanding Thyroid Disorders. Pole, Dorset. Family Doctor
Publications
Word Health Organization. 2001. Measuring Change in Nutritional Status. WHO.
Geneva.
14