2016, Pemerintah
Perkirakan Pembebasan
Lahan 32 Tol Rp 9 T
Oleh Eko Adityo Nugroho
D JAKARTA - Pemerintah menyatakan
kebutuhan dana pembebasan lahan 32
proyek jalan tol pada 2016 sebesar Rp 9,1
triliun. Jumlah tersebut meningkat 21,33%
dari kebutuhan lahan pada tahun ini yang
sebesar Rp 7,5 triliun.
Sekretaris Jenderal Kemen-
terian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR)
Taufik Widjoyono mengung-
kapkan, total kebutuhan dana
pembebasan lahan itu sudah
termasuk anggaran yang di-
alokasikan di Badan Layanan
Umum (BLU) Badan Pengatur
Jalan Tol (BPJT) dan land cap-
ping. Dua pos anggaran ini
berada di bawah pengawasan
Kementerian Keuangan.
“Dari total kebutuhan dana
tersebut, sekitar Rp 3,5 trliun
sudah tersedia di dalam pagu
anggaran Direktorat Jenderal
Bina Marga 2016. Namun, bisa
saja dari perjalanan nanti ditam-
bah, mungkin dari dana penam-
bahan Kementerian PUPR yang
sebesar Rp 2,9 triliun ini atau
bisa juga dari sisa tender atau
alokasilainnya. Penambahan itu
baru bisa di tahun depan,” ujar
dia di Jakarta, belum lama ini
Berdasarkan data yang diper-
oleh Investor Daily, total kebu-
tuhan dana pembebasan lahan
tol pada 2016 mencapai Rp 9,1
trliun, yang terdiri Rp 5,50 tri
‘un untuk sembilan ruas tol trans-
Jawa, sebanyak Rp 2,45 triliun
untuk 17 ruas tol nontransJawa,
sertaRp 1,17 triliun untuk empat
tol trans Sumatera dan satu tol
di Sulawesi
Hingga akhir tahun ini, pem-
bebasan lahan di tol transJawa
itargetkan mencapai 100%, ke-
ccuali untuk ruas tol Pejagan-Pe-
‘malang yang ditargetkan 65,72%,
Pemalang-Batang 43,03%,
Batang-Semarang 65,58%, dan
Semarang-Solo 72,27%. Ada-
pun hingga saat ini progres
pembebasan di ruas-ruas tol
itu baru mencapai 17,67% di
Pejagan-Pemalang, sekitar 0,3%
di Pemalang Batang, 1,1% di tol
Batang-Semarang, dan sekitar
69,04% di tol Semarang-Solo,
‘Adapun target pembebasan la-
han dua ruastol trans Sumatera,
yaitu tol Palembang-Indralaya
dan Medan-Kualanamu-Tebing
‘Tinggi ditargetkan 100% hingga
akhir tahun. Progres pembe-
basan lahan dua ruas tol ini
sudah mencapai.25,81% dan
64,8%. Sedangkan lahan tol di
Medan-Binjai ditargetkan bisa
dibebaskan hingga 95,3% dari
saat ini 4,03%, tol Pekanbaru-
Kandis Dumai 36,74% dari 1,83%,
tol Bakauheni-Terbanggi Besar
19,88% dari capaian 7,05%.
‘Taufik menambahkan, proses
pembebasan lahan tersebut
tidak langsung dicairkan, tetapi
tergantung pada kondisi di lapa-
ngan dan kecepatan pengadaan
Jahan untuk jalan tol, Semakin
proses pengadaan cepat, pen-
cairan bisa dilakukan dengan
ccepat pula.
Realisasi
‘Sementaraitu, realisasi serap-
‘an anggaran pembebasan lahan
‘jalan tol secara nasional hingea
kuartal IIF-2015 diperkirakan
baru sekitar Rp 2 triliun, atau
26,6% dari total anggaran yang
Kebutuhan Dana Pembebasan Lahan Tol
disediakan sebesar Rp7,5 triliun
pada tahun ini. Dana pembebas-
an lahan ini bersumber dari daf-
tar isian penggunaan anggaran
(DIPA) Kementerian Pekerjaan
‘Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) serta Kementerian
Ke .
Direktur Jalan Bebas Ham-
batan, Perkotaan dan Fasiltasi
Jalan Daerah Direktorat Jenderal
Bina Marga Kementerian PUPR
Subagyo mengungkapkan, dana
pembebasan lahan jalan tol yang
dialokasikan dalam DIPA 2015
Ditjen Bina Margatmencapai Rp
3,8triliun sebagai uang gantirugi
(UGR). “Dari jumlah itu, hingga
akhir September sudah terserap
Rp2 tiliun," ungkap dia,
Menurut dia, sisa dana pem-
bebasan lahan yang-bersumber
ari anggaran Difjen Bina Marga
bisa terserap seluruhnya hingga
akhir tahun. Bahkan, ada ke-
ibahan dana
sehingga
uang ganti rugi yang akan di-
salurkan mencapai Rp 4,1 triliun,
“Tapi ini baru rencana, tergan-
tung kondisi di lapangan,” ujar
Subagyo.
‘Sementaraitu, dana pembebas-
an lahan jalan tol yang berada di
Kementerian Keuangan terdiri
atas dua pos, yaitu dana di Badan
Layanan Umum (BLU) Badan
Pengatur Jalan Tol sebesar Rp
23triliun dan dana land capping
senilai Rp 1 “Dari situ
tentu ada dana yang terserap,
tapi kami tidak tahu, karena ada
_ Rp 5,50 triliun
p47 tin
“Sot es a ae
di sana,” ucapnya,
Kepala Satuan Kerja (Satker)
Land Capping Nurdin Abdul
Fatah mengungkapkan,realisasi
anggaran land capping hingga
‘kuartal 11-2015 baru sebanyak
Rp 16,7 miliar dari pagu 2015
sebesar Rp 1 trliun, “Penyerap-
annya juga baru untuk dua ruas
tol, yaitu tol Surabaya Mojokerto
sebesar Rp 15,2 miliar dan tol
Pejagan-Pemalang stbanyak Rp
1,5 mili,” ungkap dia
“Menurut dia, kecilnya serapan
anggaran dana land capping
diakibatkan adanya peralihan
acuan regulasi pengadaan la-
han yang kini berpatokan pada
Undang-Undang No 2/2012
tentang Pengadaan Lahan bagi
Pembangunan untuk Kepent-
ingan Umum, Dalam aturan itu
pembebasan lahan baru bisa
dilakukan apabila sudah ada
penetapan lokasi (penlok) dari
pemerintah daerah,
Kepala BLU BPJT Arif Har-
yono sebelumnya sempat me-
nuturkan bahwa penyerapan
anggaran BLU BPJT minim.
Hal itu dikarenakan saat ini
pembebasan lahan dilakukan
oleh pemerintah, sedangkan
dana di lembaga ini disediakan
pemerintah untuk membiayai
pengadaan lahan yang dilakukan
‘badan usaha jalan tol. “Serapan-
nya masih minim, Akan tetapi,
ami masih tetap menarik dana
BLU yang telah dipinjam oleh
badan usaha untuk bebaskan
Jahan,” tutur dia,