You are on page 1of 20
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan pidato tadi! 4. Bi Siapa yang menyampaikan pidato? Dalam rangka kegiatan apa pidato tersebut dilakukan? Berdasarkan sifat isinya, pidato tersebut dilakukan untuk apa? Metode apa yang digunakan dalam pidato itu? Sesuaikah antara metode pidato yang digunakan dengan acara tersebut? Berikan alasanmu! Berbentuk apa pidato tersebut? Kapan bentuk pidato seperti itu sesuai untuk digunakan? Bagaimana ragam bahasa yang digunakan dalam pidato tersebut? Siapa saja yang disapa oleh pembawa pidato tersebut? SU! materi pidato yang disampaikan dengan jidato tersebut? Metode Pidato 1. Impromptu (serta merta) Dalam metode ini pembicara menggunakan cara spontantas (improvisasi), biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu. Kekurangan: = materi kadang tidak disampaikan secara urut / sistematis. & mendadak kurang persiapan, sehingga kemungkinan ada yang terlupa Kelebihan: m - bahasanya singkat sehingga tidak membosankan. r - bebas memilih topik. 2.Ekstemporan Metode ini merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disajikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato, kemudian kerangka itu dikembangkan / disajikan dalam pidato. Kekurangan: » seakan-akan kurang siap karena berkali- kali menunduk melihat catatan. Kelebihan: » materi diungkapkan secara sistematis » lengkap 3. Naskah Dalam metode ini pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kekurangan: = membosankan interaksi dengan pendengar kurang suara monoton bersifat kaku mata pembicara selalu ditujukan ke bawah sehingga tidak bisa bebas memandang pendengarnya. Kelebihan: = terencana dengan baik, lengkap, dan sistematis a kalimatnya dapat dikoreksi ulang i: hal yang terlupakan S06 4. Menghafal (tanpa Teks) Dalam metode ini pembicara membuat teks kemudian menghafalkannya. Kekurangan » bila lupa akan mempengaruhi isi pidato » membosankan. » Suara monoton Kelebihan: » melatih daya ingat » tersusun secara sistematis a Persiapan Pidato dy Wawasan latar belakang pendengar pidato secara umum Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti. Mengetahui jetis pidato dan tema acara. Menyiapkan bahan-bahan dan pertengkapan pidato, dsb. a Kerangka Susunan Pidato Skema susunan suatu pidato yang baik: ). Pembukaan dengan salam pembuka 2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi 3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana. 4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll.) a Struktur dalam berpidato/berceramah/ berkhotbah: 1. Sapaan Orang yang disapa Bentuk sapaan » Raja, duta besar, » Yang Mulia presiden » Pejabat yang dihormati » Yang terhormat » Orang yang lebih muda/ sebaya » Orang yang sebaya » Rekan-rekan tercinta » Teman | = seperjuangan » Yang tercinta 2. Salam pembukaan » Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh » Selamat pagi/siang/sore/malam » Salam olahraga » Salam pramuka » Merdeka a 3. Pendahuluan Bagian awal sebuah pidato / ceramah/ khotbah dikenal dengan istilah pendahuluan yang mencakup: a. Menarik perhatian pendengar b. Membuat topik pembicaraan yang sesuai bagi pendengar dengan cara menghubungkan isi pembicaraan dengan kebutuhan mereka (bermanfaat bagi pendengar) c. Mengantarkan pikiran utama Isi a Contoh: » Kalimat awal pendahuluan: + Berbahagia sekali saya dapat bertemu dan berbicara dalam kesempatan ini dengan ... + Suatu kehormatan bagi saya dapat menyampaikan ... + Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan ... » Ungkapan awal yang menarik: + Pernah mendengar kucing bersahabat dengan anjing? - Anda ingin mengetahui bagaiamana menjadi kaya dan terkenal? + Pada tanggal dan bulan ini, 300 tahun yang lalu 4. Isi Isi pidato/ ceramah/ khotbah disampaikan dengan penalaran yang baik (logis) agar dipahami pendengar. Gaya penyampaian pendapat atau opini dalam pidato dapat menggunakan gaya: a Sebab-Akibat(Induktif) b. Akibat-sebab(Deduktif) c. Analogi ( cara menyakinkan pendapat dengan membandingkan dua hal yang mirip agar orang mudah memahami suatu penjelasan. a /Contoh Gaya Induktif Saya ingin Mmengungkapkan bahaya merokok. Bayangkan orang yang merokok satu bungkus seharil Jika satu batang rokol mengandung nikotin 2,3 mg, dalam setahun, nikotin yang bersarang dalam tubuhnya adalah 841,8 mg. Perlu diketahui, racun nikotin setetes dapat membunuh seekor ayam. Nah, bayangkan apa yang terjadi jika seseorang telah merokok dalam 10 tahun. Berbagai penyakit muncul akibat terdapatnya 4000 bahan kimia beracun dalam satu batang rokok - bukan hanya nikotin - telah bersarang di tubuhnya. Belum lagi fika dihitung kerugian “uang yang dibakar” dalam 10 tahun. Anggap harga rokok per bungkus tujuh ribu rupiah. Berapa van yang hangus? Coba kalikan 7000 x 366 x. 10. Hasilnya Rp25.620.000,00. Jumlah ini cukup untuk biaya sekolah anak dari SD hingga kelas 1 SMA. Jika ada 10 juta orang dari sekian ratus juta penduduk Indonesia yang merokok dalam 10 tahun, uang yang dibakar percuma dan menimbulkan penyakit berjumlah 256 | a lebih. Waw! Contoh Gaya Deduktif » Mau tahu berapa jumlah uang yang dibakar oleh 10 juta penduduk Indonesia dalam 10 tahun? Ternyata, jumlahnya mencapai 256 trilyun lebih. Jika dilihat, uang tersebut memang tidak tampak karena telah berwujud rokok. Anggap harga rokok per bungkus tujuh ribu rupiah. Jadi, dalam setahun, uang yang dibakar mencapai Rp 25.620.000 oleh satu orang. Tanpa sadar, 10 juta orang telah membakar uang yang berjumlah sangat besar dalam 10 tahun. a Contoh Gaya Analogi Pernah memperhatikan knalpot kendaraan bermotor atau ruang dapur yang menggunakan tungku? Di knalpot tersebut, terdapat jelaga hitam yang terkadang sudah mengeras akibat dilewati asap mesin. Di ruang dapur tungku, juga terlihat jelaga hitam yang menempel di seluruh dinding ruangan. Hal itulah yang terjadi pada paru-paru kita yang dimasuki asap rokok terus—menerus selama bertahun-tahun. Jika bisa dilihat, mungkin akan tampak jelaga hitam yang menempel dan mengeras di dinding paru-paru. Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa merokok dapat mengakibatkan penyakit kanker paru- paru. a 5. Penutup Bagian akhir pidato/ceramah/khotbah disebut penutup atau kesimpulan. Kesimpulan yang baik adalah yang merangkum pokok pemikiran yang disampaikan. Beberapa cara membuat penutup: |. Menggunakan ungkapan kesimpulan 2. Mengulang sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan pendengar 3. Mengulang kembali inti hal yang telah disampaikan 4. Merangkum hal-hal pokok 5. Menggunakan pernyataan akhir yang mengesankan a 6. Ucapan Terima kasih kalimat yang dapat digunakan untuk menyampaikan terima kasih. Ungkapan tersebut dapat juga menggunakan pantun: a. Atas perhatian rekan-rekan, saya ucapkan terima kasih. b. Saya mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf jika ada kata-kata yang salah. c. Benang basah mohon dikeringkan, jarumnya disimpan di dalam peti; kata yang salah mohon dimaafkan, jangan disimpan di dalam hati. a. Biji selasih dapat dimakan, pohon dadap pelindung Jahan; terima kasih saya ucapkan, mohon maaf jika ada kesalahan. a 7. Salam penutup Contoh: a. Assalamualaikum Wr.Wb. b. Salam Sejahtera bagi kita semua a Buatlah naskah pidato untuk dipraktikkan pada pertemuan minggu depan sesuai pembagian isi pidato berikut ini! 1. Pidato pembukaan, yang dibawakan oleh pembaca acara pesta pernikahan, penyambutan mahasiswa baru, wisuda, seminar bulan bahasa, dan bulan chaeril. 2. Pidato pengarahan rektor, Dekan, Presiden BEM, Ketua UKM tertentu, Bupati, dan camat(bentuk pertemuan/ rapat ditentukan sendiri) 3. Pidato sambutan, Pada acara perpisahan SMA(siswa, Orang tua, Kepala Sekolah), pesta ulang tahun(yang berulang tahun, teman, orang a 4. Pidato peresmian toko/ usaha baru oleh pemilik, ruang kelas baru di suatu sekolah oleh kepala dinas P&K, Jalan oleh Gubernur, jembatan oleh Menteri PU, bentuk tabungan baru oleh direktur bank, balai pertemuan desa oleh lurah 5. Pidato laporan kesiapan pembukaan seminar peran mahasiswa mengawal reformasi, Pekan ilmiah mahasiswa, lomba band, lomba memancing, lomba 17-an, Peresmian gedung darma wanita 6. Pidato pertanggungjawaban Panitia penerimaan mahasiswa baru, bakti sosial, Dies Natalis, Pengurus UKM marcing band, | ela

You might also like