You are on page 1of 2
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NO, SE.O7/BW/1997 TENTANG PENGUJIAN HEPATITIS B DALAM PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA. Berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja bahwa pengurus / pimpinan perusahaan wajib memeriksakan kesehatan kondisi fisik atau mental (rohani) tenaga kerja melalui pemeriksaan awal bagi tenaga kerja yang akan bekerja, atau pemeriksaan berkala dan khusus, bagi tenaga kerja yang sudah bekerja ‘Tujuan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja adalah untuk melindungi tenaga kerja, tidak dijadikan sebagai alat yang merugikan tenaga kerja. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja haruslah dilakukan secara terarah dan rasional dengan tyjuan untuk penyesuaian tenaga kerja dengan pekerjaannya, dan pemeliharaan kesehatan tenaga ja. Kecenderungan kondisi saat ini banyak perusahaar/instansi dalam pemmeriksaan kesehatan melakukan pengujian HBsAg sebagai alat untuk seleksi karyawan yang akan diterima, dimana seseorang dengan HBsAg (+) dianggap tidak sehat (unfit) untuk dipekerjakan. Swwdi kepustakaan dan konsulcasi dengan pakar penyakit hati yang menunjukkan bahwa : 1, Seseorang dengan HBsAg (+) dalam darahnya belum tentu menderita Hepatilis, selama fungsi hati normal, seseorang tidak dianggap inenderita Hepatitis, 2. Prevalensi HbsAg (+) di Indonesia cukup tinggi yaitu sebesar+ 5 - 15%, 3, Penularan dari viens Hepatitis B di tempat kerja tidak mudah kareaa penularan ini hanya mungkin melalui kontak yang erat, Transfusi darsh, suntikan atau dari ibu kepada bayi yang dilahirkan, Berdasarkan hal tersebut di atas, dianjurkan kepada semua perusahaaiinstansi untuk tidak melakukan pengujian serum HbsAg sebagai alat seleksi pada pemeriksaan awal maupun berkala. DIKELUARKAN DI: JAKARTA PADATANGGAL : 16-5- 1997 DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN td De SUWARTO NIP. 160011300 Kepad Yth = Para Pengusaha di selurah Indonesia ‘Tembusan = 1, Kakanwil Depnakerdi seluruh Indonesia. 2. Sekjen Departemen Kesehatan 3, Ketua DPP APINDO 4, Ketua DPP SPSI

You might also like