You are on page 1of 10

KECEMASAN DAN GANGGUAN FUNGSI TIROID

PADA WANITA USIA SUBUR

Anxiety and Thyroid Disfunction in Child Bearing Age Woman

Diah Yunitawati1*, Leny Latifah1


1
Balai Litbang GAKI Magelang
Kavling Jayan, Borobudur Magelang
*e-mail: itadiah@yahoo.com

Submitted: April 04, 2016, revised: June 06, 2016, approved: June 27, 2016

ABSTRACT
Background. Thyroid function disorders can be determined by thyroid levels
and thyroid stimulating hormone (TSH) in the blood. In normal condition, thyroid
hormones will play an important role in metabolism, system oxidation process, the
growth process and protein synthesis. This hormones have an effect to all cells
in the human body through the amino acids transport mechanism and electrolytes
from extra cellular fluids into the cells, enzyme protein synthesis in cells and
increase intracellular processes. Changes of thyroid function can interfere cognitive
function, behavioral problems, and change of feeling (mood), included an anxiety.
Objective. This study aimed to determine the differences of anxiety in patients with
hyperthyroidism, euthyroid, and hypothyroidism in Klinik Litbang GAKI Magelang.
Methods. This study was conducted using cross sectional method. Samples are
507 women of childbearing age who visited Klinik Litbang GAKI during 2013. The
research variables are TSH status and level of anxiety. The level of anxiety was
measured using the Beck Anxiety Inventory (BAI) which has 21 items and also
measure the physical, cognitive, and emotional aspects. The socio-demographic
data were obtained through interviews. The statistical analysis used was Anova test.
Result. Subjects with hyperthyroidism, hypothyroid, and euthyroid were 33.3%, 7.3%,
and 59.4% respectively. Many subjects especially above 36 years old experience
moderate and severe anxiety level. There was no statistically significant differences
in age group between hyperthyroid, euthyroid, and hypothyroid. Anova test results
showed that the hyperthyroidism group has higher anxiety scores compared with
euthyroid group. Conclusion. Impaired hyperthyroidism experienced by childbearing
age women would be more prone to experience psychological problems particularly
anxiety.

Keywords: anxiety, euthyroid, hyperthyroidism, hypothyroidism

ABSTRAK
Latar Belakang. Gangguan fungsi tiroid dapat diketahui dari perubahan kadar tiroid
dan perubahan thyroid stimulating hormone (TSH) di dalam darah. Dalam keadaan
normal, hormon tiroid berpengaruh terhadap metabolisme jaringan, proses oksidasi
jaringan, proses pertumbuhan, dan sintesis protein. Hormon tiroid berpengaruh ke
semua sel dalam tubuh melalui mekanisme transport asam amino dan elektrolit dari
cairan ekstra seluler ke dalam sel, aktivasi/sintesis protein enzim dalam sel dan
peningkatan proses-proses intraseluler. Perubahan fungsi tiroid dapat menimbulkan
gangguan pada fungsi kognitif, masalah perilaku, dan perubahan perasaan (mood)
serta kecemasan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
kecemasan pada penderita hipertiroid, eutiroid, dan hipotiroid di Klinik Litbang GAKI
Magelang. Metode. Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang. Sampel
adalah wanita usia subur yang berkunjung ke Klinik Litbang GAKI sepanjang tahun
2013 sebanyak 507 orang. Variabel penelitian adalah status TSH dan tingkat

107
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 107-116

kecemasan. Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan Beck Anxiety


Inventory (BAI) yang memiliki 21 pernyataan dan mengukur aspek fisik, kognitif, dan
emosional. Data demografi diperoleh dengan menggunakan wawancara. Pengujian
hipotesis dengan uji Anova. Hasil. Persentase subjek yang menderita hipertiroid
adalah 33.3%, hipotiroid sebesar 7.3%, dan eutiroid 59.4%. Sebagian besar subjek
mengalami tingkat kecemasan sedang dan berat dan lebih banyak pada usia diatas
36 tahun. Uji statistik terhadap usia subjek menunjukkan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok hipertiroid, eutiroid, dan hipotiroid. Hasil uji Anova
menunjukkan bahwa kelompok hipertiroid memiliki skor kecemasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok eutiroid. Kesimpulan. Hipertiroid yang dialami oleh
wanita usia subur lebih berisiko mengalami masalah psikologis, yakni kecemasan.

Kata kunci: kecemasan, eutiroid, hipertiroid, hipotiroid

PENDAHULUAN
Kecemasan merupakan ganggu-
Kecemasan dapat diartikan seba- an psikiatrik yang paling sering dialami
gai rasa takut, baik terhadap obyek jika dibandingkan dengan kasus psikiatrik
yang bersifat nyata ataupun tidak dan yang lain.5 Hasil Riset Kesehatan Dasar
kemudian diikuti dengan reaksi kejiwaan (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan
yang meningkat.1 Ahli lain menyebutkan, bahwa prevalensi untuk gangguan mental
kecemasan merupakan sebuah bentuk emosional secara nasional adalah 11.6%.
emosi tidak menyenangkan, yang ditandai Survei ini dilakukan pada responden ber-
dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan usia diatas 15 tahun. Gangguan mental
rasa takut akibat adanya konflik, frustrasi, emosional merupakan suatu keadaan per-
atau tekanan untuk melakukan sesuatu ubahan emosional yang dapat berkem-
melebihi batas kemampuan.2 Kecemasan bang menjadi keadaan yang lebih buruk
memiliki gejala atau tanda yang bervariasi dan bersifat patologis apabila terus ber-
dan berbeda-beda pada setiap orang. lanjut.6 Gangguan ini lebih banyak dialami
Derajat keparahannya juga bervariasi oleh kaum perempuan, pada kelompok
pada setiap orang. Beberapa gejala usia lanjut, dan berasal dari keluarga de-
yang biasa muncul antara lain perasaan ngan pendapatan rendah.
khawatir, memiliki firasat buruk, mudah
Dampak dari kecemasan berhu-
tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, bungan dengan gejala-gejala yang di-
gelisah, gangguan tidur, seperti sulit untuk alami. Kecemasan memunculkan respon
tidur, sering mimpi buruk, dan keluhan- secara fisik dan psikologis. Respon fisik
keluhan fisik lain seperti sakit pada otot atau misalnya jantung berdebar lebih cepat,
sesak nafas.3 Penelitian yang dilakukan keluar keringat dingin, nafas lebih cepat
pada pasien penderita penyakit Grave atau tersengal. Kondisi ini akan membuat
menunjukkan bahwa 41.67% dari subjek penderita merasa lebih cepat lelah. Pen-
mengalami kecemasan dengan gejala derita mengalami perubahan pada pola
insomnia, mudah tersinggung, merasa tidur menjadi sulit tidur, sering mengalami
sedih, kepercayaan diri yang rendah dan mimpi buruk juga atau menjadi mudah me-
merasa tidak tenang. Manifestasi gejala ngantuk juga akan berakibat terganggu-
gangguan psikologis yang dialami pasien nya produktivitas kerja dan akhirnya ber-
ini juga lebih tinggi jika dibandingkan de- akibat pada gangguan fisik. Jika kondisi
ngan kelompok kontrol.4 cemas berlangsung dalam waktu lama,

108
Kecemasan dan Gangguan Fungsi .... (Yunitawati D, Latifah L)

maka penderita akan merasa semakin dalam sel, aktivasi/sintesis protein enzim
tertekan, merasa tidak nyaman dalam dalam sel dan peningkatan proses-proses
segala situasi. Akibatnya adalah dapat intraseluler.16
mengganggu kehidupan dan aktivitas se- Perubahan fungsi tiroid akan me-
hari-hari.7 Kecemasan yang dialami oleh nimbulkan gangguan fungsi kognitif, per-
wanita berstatus ibu juga akan berdampak ilaku, dan perubahan perasaan (mood)
terhadap anggota keluarganya. Ibu yang serta kecemasan.9,10 Dua pertiga pasien
memiliki tingkat kecemasan tinggi menun- gangguan tiroid melaporkan bahwa mere-
jukkan penurunan kehangatan, tanggung ka memiliki gangguan psikiatrik.17 Bebera-
jawab, dan kepekaan dalam melakukan pa gangguan psikiatrik yang sering mun-
pengasuhan anak.8 cul pada penderita gangguan tiroid adalah
Perubahan fungsi tiroid dapat me- kecemasan, depresi, fobia, obsesif-kom-
nimbulkan perubahan pada suasana pulsif, dan panik.18 Prevalensi gangguan
hati.9,10 Gangguan fungsi tiroid dapat dike- kecemasan yang dialami oleh penderita
tahui dari perubahan kadar tiroid dan per- tirotoksikosis adalah sekitar 33-61%,19,20
ubahan Thyroid Stimulating Hormone sedangkan pada penderita hipotiroid
(TSH) di dalam darah. Sebagian besar masalah yang ditemui antara lain gang-
gangguan ini terjadi akibat gangguan sin- guan depresi atau gangguan bipolar.20
tesis hormon tiroid.11 Kelenjar tiroid meng- Klinik Litbang GAKI merupakan
hasilkan hormon tiroid yang berfungsi implementasi riset berbasis pelayanan
mengendalikan kecepatan metabolisme yang mencakup pelayanan pemeriksaan
tubuh. Hipertiroidisme menunjukkan ak- klinis, fisioterapi, konseling psikologi, kon-
tivitas kelenjar tiroid yang berlebihan seling gizi, dan terapi obat. Selama tahun
dalam mensintesis hormon tiroid, sehing- 2013, sebanyak 86% pasien yang berkun-
ga meningkatkan metabolisme di jaring- jung adalah pasien wanita dengan jumlah
an.12 Hipertiroid subklinis adalah suatu kunjungan pasien sebanyak 2.547 orang.
keadaan dimana didapatkan kadar tirotro- Kondisi inilah yang menjadi alasan dipi-
pin (TSH) serum yang rendah (<0.5 mU/L) lihnya wanita menjadi sampel penelitian.
sedangkan kadar tiroksin bebas (fT4) dan Selain itu, wanita usia subur juga menjadi
triiodotironin bebas (fT3) dalam batas nor- salah satu kelompok sasaran untuk me-
mal.13-15 Hipotiroid merupakan kondisi di- lakukan surveilans GAKI.21
mana terjadi penurunan dan sekresi hor- Tujuan penelitian ini adalah untuk
mon tiroid, sehingga terjadi penurunan mengetahui apakah terdapat perbedaan
laju metabolisme tubuh. kecemasan pada beberapa gangguan
Hormon tiroid mempengaruhi fung- fungsi tiroid di Klinik Litbang GAKI Mage-
si neurotransmiter secara langsung. Dalam lang.
keadaan normal, hormon tiroid berpenga-
METODE
ruh terhadap metabolisme jaringan, pro-

Penelitian ini dilakukan pada
ses oksidasi jaringan, proses pertum-
pasien-pasien yang datang berkunjung
buhan, dan sintesis protein. Hormon tiroid
ke Klinik Litbang GAKI Magelang pada
ini berpengaruh ke semua sel dalam tubuh
tahun 2013. Sampel penelitian adalah
melalui mekanisme transport asam amino
wanita usia subur yang berkunjung ke
dan elektrolit dari cairan ekstra seluler ke
klinik. Jumlah subjek sebanyak 507 orang.

109
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 107-116

Jumlah ini diperoleh dari sampel yang me- µIU/L termasuk dalam gangguan hiperti-
menuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi. roid.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah Metode yang digunakan untuk
wanita usia subur yang datang ke klinik mengukur tingkat kecemasan adalah
pada tahun 2013 dan merasa memiliki menggunakan Beck Anxiety Inventory
masalah dengan penyakit tiroid. Sedang- (BAI). BAI memiliki 21 aitem yang meng-
kan kriteria eksklusi adalah pasien yang ukur aspek fisik, kognitif, dan emosional.
menolak untuk menjadi subjek dalam Subjek akan ditanya apa yang dirasakan
penelitian atau data yang ada tidak leng- selama empat minggu terakhir kemudian
kap. Setiap pasien yang datang ke klinik dimasukkan dalam skor yang memiliki
menandatangani informed consent sebe- range dari 0 sampai 3. Total skor akan
lum mendapatkan intervensi. Diagnosis mengindikasikan tingkat kecemasan sub-
gangguan tiroid ditegakkan berdasarkan jek.
hasil pemeriksaan laboratorium, yaitu ber- Data-data sosiodemografi subjek
dasarkan pemeriksaan TSH. penelitian diperoleh dengan menggunakan
Variabel dalam penelitian ini ada- wawancara berdasarkan kuesioner yang
lah kadar Data-data
TSH dalam sosio-demografi subjek penelitian
darah dan status diperoleh
telah disusun. dengan menggunakan
Pengolahan data dilakukan
kecemasan.
wawancaraKadar TSH digunakan
berdasarkan un- telah
kuesioner yang setelah dataPengolahan
disusun. terkumpul,data
dandilakukan
dianalisis
tuk setelah
menentukan apakah subjek
data terkumpul, memiliki
dan dianalisis dengandengan uji Anova.
uji Anova.
gangguan fungsi tiroid. Pemeriksaan nilai
TSH ini menggunakan metode Elisa yang HASIL
HASIL oleh analis kesehatan. Kadar
dilakukan Penelitian ini dilakukan pada wa-
TSH normal Penelitian
(eutiroid)inimemiliki
dilakukan pada
nilai wanita
0.3-4 nita usia
usia subur
subur yang
yang berkunjung
berkunjung di di Klinik
Klinik
µIU/L. Kadar TSHdan diatas 4 µIU/L Litbang GAKI dan telah memenuhi
dima- kriteria yang ditentukan. Hasil penelitian kriteria
Litbang GAKI telah memenuhi
sukkan yang ditentukan. Hasil penelitian mene-
menemukan data responden sebagai0.3
dalam hipotiroid dan dibawah berikut.
mukan data responden sebagai berikut.
Persentase

Gambar 1. Persentase Subjek Penelitian Berdasarkan Kategori TSH


Gambar 1. Persentase Subjek Penelitian Berdasarkan Kategori TSH

Jumlah subjek
Jumlah penelitian
subjek penelitiansebesar anorang.
sebesar 507 kadar Setelah
TSH darah subjek,pemeriksaan
dilakukan diperoleh tiga
507kadar
orang. Setelah
TSH darahdilakukan pemeriksa-
subjek, diperoleh kelompok,
tiga kelompok, yakni
yakni subjek
subjek dengan
dengan hipertiroid
hipertiroid
sebanyak 169 orang, subjek eutiroid sebanyak 301 orang, dan subjek dengan

110hipotiroid sebesar 37 orang. Persentase subjek yang memiliki gangguan fungsi tiroid
adalah 40.6%.
Kecemasan dan Gangguan Fungsi .... (Yunitawati D, Latifah L)

sebanyak 169 orang, subjek eutiroid subjek yang memiliki gangguan fungsi
sebanyak 301 orang, dan subjek dengan tiroid adalah 40.6%.
hipotiroid sebesar 37 orang. Persentase

Gambar 2. Lokasi Tempat Tinggal

Gambar
Gambar 2. Lokasi Tempat
2. Lokasi Tempat Tinggal
Tinggal
Subjek yang datang berkunjung ke Klinik Litbang GAKI sebagian besar
berasal dari Kabupaten
Subjek Magelang,
yang datang kemudian
berkunjung disusul
dan dari kabupaten
kabupaten Temanggung.Purworejo
Kondisidanini
Subjek yang datang berkunjung ke Klinik Litbang GAKI sebagian besar
kekabupaten
Klinik Litbang GAKI sebagian
Temanggung. besar
Kondisi ini dimungkinkan
dimungkinkan karenakarena
lokasi lokasi kliniklebih
klinik yang yang
berasal dari Kabupaten Magelang, kemudian disusul dari kabupaten Purworejo dan
berasal dari Kabupaten Magelang, ke- lebih dekat dengan tempat tinggal.
dekat dengan tempat tinggal.
kabupaten Temanggung. Kondisi ini
mudian disusul dari kabupaten Purworejo dimungkinkan karena lokasi klinik yang lebih
dekat dengan tempat tinggal.
Persentase
Persentase

Gambar 3.Persentase
Gambar 3. Persentase Subjek
Subjek Penelitian
Penelitian Berdasarkan
Berdasarkan Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan
Gambar 3. Persentase Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Kecemasan
Kecemasan dalam penelitian ini hasil analisis, hampir semua subyek
Kecemasan
dibedakan menjadi
Kecemasan dalam
limadalam penelitian
kategori. ini
Kategori
penelitian dibedakan menjadi
mengalami
ini dibedakan limakategori.
kecemasan.
menjadi lima kategori.
SebagianKategori
Kategoribesar
yang
yang paling
paling ringan
ringan adalah tidak ada subjek memiliki tingkat kecemasan sedang
yang paling ringanadalah
adalahtidak
tidak ada
ada kecemasan dan kategori
kecemasan dan kategoriterakhir
terakhiradalah
adalah
kecemasan dan kategori terakhir adalah dan sedikit yang tidak cemas.
kecemasan
kecemasansangatsangatberat.
berat. Berdasarkan
Berdasarkan hasil analisis, hampir
hasil analisis, hampir semua
semuasubjek
subjek
kecemasan sangat berat. Berdasarkan
mengalami
mengalamikecemasan.
kecemasan. Sebagian
Sebagianbesar
besar subjek memilikitingkat
subjek memiliki tingkatkecemasan
kecemasan sedang
sedang
dandan sedikit
sedikit yangyang tidak
tidak cemas.
cemas. 111
6 6
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 107-116

Tabel 1. Karakteristik Responden


Frekuensi (%)
Karakteristik
Responden Hipertiroid Eutiroid Hipotiroid
X2
(n=169) (n=301) (n=37)
Pendidikan p=0.043
Tidak tamat SD 8 (27.6) 20 (69.0) 1 (3.4)
SD – SMP 84 (31.7) 168 (63.4) 13 (4.9)
SLTA ke atas 77 (36.2) 113 (53.1) 23 (10.8)
Pekerjaan p=0.733
Tidak bekerja 76 (32.8) 135 (58.2) 21 (9.0)
Formal 31 (33.3) 57 (61.3) 5 (5.4)
Non formal 62 (34.1) 109 (59.9) 11 (6.0)
Status Perkawinan p=0.594
Belum menikah 16 (36.4) 23 (52.3) 5 (11.4)
Menikah 153 (33.1) 278 (60.0) 32 (6.9)

Subjek yang berkunjung ke Klinik pekerjaan, dan status perkawinan. Variabel


Litbang GAKI dan melakukan pemeriksaan jenis pekerjaan dan status perkawinan
fungsi tiroid dengan diagnosis hipertiroid tidak memiliki hubungan secara statistik
atau hipotiroid maupun eutiroid lebih terhadap fungsi tiroid. Sedangkan tingkat
banyak pada wanita berusia lebih dari 36 pendidikan berhubungan secara statistik
tahun. Sebagian besar subjek tidak bekerja dengan fungsi tiroid, yaitu ada perbedaan
atau sebagai ibu rumah tangga. Analisis proporsi kejadian gangguan tiroid antara
juga dilakukan terhadap variabel lain tidak sekolah dengan pendidikan SD-SMP
yang diperkirakan berhubungan dengan dan SLTA ke atas.
fungsi tiroid, yaitu tingkat pendidikan, jenis

Tabel 2. Rata-rata Usia Berdasarkan Status Tiroid


Karakteristik Hipertiroid Eutiroid Hipotiroid P value
Responden Mean ± SD Mean ± SD Mean ± SD
F= 0.357,
Usia 39.31 ± 11.58 39.89 ± 11.73 41.03 ± 12.07
p=0.700

Rerata usia pada tiap kelompok hipotiroid. Uji statistik terhadap usia subjek
memiliki nilai yang tidak berbeda jauh, menunjukkan tidak ada perbedaan rerata
yakni 39 tahun pada kelompok hipertiroid usia yang signifikan antara kelompok
dan eutiroid, dan 41 tahun pada kelompok hipertiroid, eutiroid, dan hipotiroid (p>0,05).

Tabel 3. Rata-rata Skor BAI Berdasarkan Status Tiroid


Variabel N Mean P value
Hipertiroid 169 32.30 ± 14.82 0.016
Eutiroid 301 28.86 ± 13.22
Hipotiroid 37 31.03 ± 14.42
F=3.412 p<0.05

112
Kecemasan dan Gangguan Fungsi .... (Yunitawati D, Latifah L)

Rata-rata skor kecemasan yang nyakitnya secara jelas apakah menderita


diperoleh pada kelompok hipertiroid ada- gangguan tiroid atau tidak. Subjek yang
lah 31.30 dan pada kelompok eutiroid me- tidak bermasalah secara psikologis sa-
miliki rata-rata kecemasan 28,86. Hasil uji ngat sedikit. Kondisi ini dapat diasumsikan
statistik memperoleh p=0.016 menunjuk- bahwa sebenarnya kecemasan menjadi
kan bahwa terdapat perbedaan skor ke- masalah yang cukup besar untuk pasien-
cemasan pada ketiga kelompok yaitu hi- pasien yang datang ke Klinik Litbang GAKI.
pertiroid, eutiroid, dan hipotiroid. Analisis
Kecemasan merupakan sebuah
selanjutnya membuktikan bahwa kelom- kondisi yang tidak menyenangkan dan
pok yang berbeda secara signifikan adalah bersifat emosional. Kondisi tidak nyaman
hipertiroid dibandingkan dengan kelompok ini seringkali tidak jelas atau samar dan
eutiroid. kelompok hipertiroid memiliki ra- sulit ditemukan penyebabnya, tetapi ke-
ta-rata skor kecemasan yang lebih tinggi cemasan ini selalu dapat dirasakan pen-
dibandingkan dengan kelompok eutiroid. deritanya.22 Kecemasan dapat dipenga-
ruhi faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor
PEMBAHASAN intrinsik merupakan faktor yang berasal
Subjek penelitian ini merupakan dari dalam diri, antara lain faktor usia, pe-
pasien-pasien yang datang dan memerik- ngalaman ketika menjalani pengobatan,
sakan diri di Klinik Litbang GAKI Magelang. konsep diri, dan peran. Sedangkan faktor
Pasien yang datang sebagian besar rujuk- ekstrinsik merupakan faktor yang berasal
an dari Puskesmas yang berada di sekitar dari luar diri yang dapat mempengaruhi ke-
Magelang (Gambar 2). Pasien lain datang cemasan, antara lain kondisi medis, tingkat
atas keinginan sendiri berdasarkan keluh- pendidikan, akses informasi, dan tingkat
an-keluhan yang dirasakan. Hasil ana- sosial ekonomi.23
lisis laboratorium menunjukkan bahwa Kecemasan merupakan bentuk
sebagian besar subjek memiliki nilai TSH emosi yang tidak menyenangkan, yang di-
yang normal (Gambar 1). Berdasarkan tandai dengan kekhawatiran, keprihatin-
hasil wawancara, sebagian subjek datang an, dan rasa takut yang kadang-kadang
memeriksakan diri sebab merasakan pem- dialami dalam tingkat yang berbeda.
besaran kelenjar tiroid di leher dan merasa Konflik, ancaman fisik, ancaman terhadap
terganggu secara estetika. Sebagian lain harga diri, bentuk frustasi lainnya, dan
datang untuk memeriksakan diri karena tekanan untuk melakukan sesuatu di luar
ada gejala yang tidak biasa yang dirasakan kemampuan merupakan sumber yang
dan merasa tidak nyaman, misalnya ta- menimbulkan kecemasan.24 Kecemasan
ngan sering gemetar (tremor), berat badan juga banyak dikaitkan dengan beberapa
turun dengan cepat, merasa mudah lelah, jenis penyakit, seperti penyakit jantung,
dan dada sering berdebar-debar. diabetes, atau kanker.25 Berat ringan
Hasil analisis terhadap variabel kecemasan yang dirasakan dan gejala-
kecemasan didapatkan bahwa sebagian gejala yang dialami juga berbeda-beda
besar subjek yang mengalami kecemasan antara tiap orang.
berada pada tingkat sedang dan berat
Penelitian terhadap penderita hi-
(Gambar 3). Pemeriksaan terhadap kece- potiroid, hipertiroid, dan kelompok orang
masan ini dilakukan pada awal kedatang- yang memiliki TSH normal menunjukkan
an, ketika subjek belum mengetahui pe- bahwa penderita hipertiroid primer memi-

113
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 107-116

liki tingkat kecemasan paling berat di- hipertiroid yang mirip dengan gejala
bandingkan dengan kelompok lain.26 Pe- kecemasan menjadi alasannya.29 Gejala
nelitian lain menyatakan bahwa penderita yang hampir sama antara lain merasa
hipertiroid subklinik dan hipotiroid subklinik mudah lelah, merasa nyeri dan lemas,
memiliki skor kecemasan lebih tinggi sehingga diperlukan perhatian untuk
dibandingkan dengan subyek eutiroid.27 membedakan diagnosis hipertiroid atau
Pendapat ini berbeda dengan hasil pe- cemas.
nelitian lain yang menyatakan bahwa Hormon tiroid mempengaruhi fungsi
tidak ada hubungan antara kelainan tiroid neurotransmiter secara langsung, metabo-
dengan gangguan mental, baik depresi lisme jaringan, proses oksidasi jaringan,
maupun kecemasan.28 proses pertumbuhan, dan sintesis protein.
Hubungan antara kecemasan de- Hormon tiroid ini berpengaruh ke semua
ngan fungsi tiroid telah dibahas pada sel dalam tubuh melalui mekanisme trans-
beberapa penelitian.26,27,29 Gonen et al. port asam amino dan elektrolit dari cairan
menyatakan bahwa penderita hipotiroid ekstra seluler ke dalam sel, aktivasi/sintesa
subklinik dan hipertiroid subklinik memiliki protein enzim dalam sel dan peningkatan
skor kecemasan lebih tinggi dibandingkan proses-proses intraseluler.16 Fungsi sistem
pada subjek eutiroid.27 Hasil penelitian saraf pusat peka dengan keberadaan hor-
Gonen tersebut serupa dengan penelitian mon tiroid. Demikian juga terhadap fungsi
ini, yaitu skor kecemasan penderita gang- batang otak. Pengaruh hormon tiroid ter-
guan tiroid lebih tinggi dibandingkan hadap fungsi batang otak terkait dengan
dengan eutiroid. Penelitian lain yang ha- keberadaan reseptor-reseptor T3 (triiodoti-
silnya hampir sama menyatakan bahwa ronin) di otak. Perubahan kecil konsen-
gejala-gejala kecemasan dan depresi trasi fT4 (tiroksin bebas), dimana penderita
lebih berat dirasakan oleh penderita overt hipertiroid memiliki kadar fT4 cenderung
hipotiroid dan overt hipertiroid.26 Pene- tinggi, dapat mengakibatkan perubahan
litian pada penderita hipertiroid juga me- kondisi mental dan perubahan perilaku.27
nunjukkan kelompok penderita hipertiroid Kelemahan studi ini tidak melaku-
memiliki skor kecemasan dan depresi lebih kan pemeriksaan fT4, sehingga tidak bisa
tinggi dibandingkan kelompok eutiroid.29 membedakan hipertiroid subklinis dan hi-
Penelitian lain di Norwegia meneliti potiroid subklinis dengan hipertiroid dan hi-
hubungan antara fungsi tiroid dengan mood potiroid sesungguhnya (overt). Eksplorasi
pada subjek dengan jumlah sampel yang permasalahan psikologis secara riil tidak
besar dan membandingkan subyek yang dilakukan sehingga kecemasan terse-
memiliki gangguan fungsi tiroid dengan but manifestasi psikologis atau gangguan
subjek yang sehat. Hasilnya menunjukkan fungsi tiroid tidak bisa dibedakan. Peneli-
bahwa ada hubungan antara fungsi tiroid tian ini juga dilakukan di lingkup klinik, se-
dengan kecemasan dan depresi pada hingga ada kemungkinan hasilnya dapat
wanita yang memiliki gangguan fungsi berbeda jika data diambil dari komunitas
tiroid. Prevalensi kecemasan dan depresi secara langsung.
pada kelompok ini juga lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kelompok kontrol.30 KESIMPULAN
Hubungan antara gangguan fungsi Berdasarkan pembahasan diatas,
tiroid dengan kecemasan sebenarnya dapat disimpulkan bahwa terdapat perbe-
masih belum jelas. Terdapat gejala-gejala daan kecemasan pada penderita ganggu-
114
Kecemasan dan Gangguan Fungsi .... (Yunitawati D, Latifah L)

an tiroid, yaitu antara hipertiroid, eutiroid, In: Griez EJL, Faravelli C, Nutt D,
dan hipotiroid. Penderita hipertiroid lebih Zohar J, editors. Anxiety Disorders, An
rentan mengalami masalah kecemasan. Introduction to Clinical Management
and Research.Chichester: John Wiley
SARAN & Sons, LTD; 2001.

Hipertiroid berhubungan dengan 6. Badan Penelitian dan Pengembangan
meningkatnya masalah kecemasan pada Kesehatan. Laporan Nasional Riset
wanita usia subur, oleh karena itu pe- Kesehatan Dasar 2007. Jakarta:
nanganan masalah kecemasan pada Badan Penelitian dan Pengembangan
penderita hipertiroid perlu dimasukkan Kesehatan, Departemen Kesehatan,
dalam materi konseling informasi dan RI; 2008.
edukasi (KIE) serta perlunya melakukan 7. Liftiah. Psikologi Abnormal. Semarang:
evaluasi terhadap kualitas hidup para Widya Karya; 2009.
penderita gangguan tiroid. 8. Harper R, Harvey A, Stein A. Interaction
between mothers and infants: Impact
UCAPAN TERIMA KASIH of maternal anxiety. Infant Behavior
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, penu- and Development. 2007; 30: 161-167.
lis dapat menyelesaikan artikel ini. Kami 9. Victoria C, Hendrick MD, Thomas, MD.
mengucapkan terima kasih kepada pe- Psychological factors affecting medical
tugas Klinik Litbang GAKI Magelang conditions. In: Sadock BJ, Sadock VA,
yang telah membantu dalam pengabilan editors. Comprehensive Textbook of
data serta seluruh responden yang telah Psychiatry. Lipincott William & Wilkins
berpartisipasi dalam penelitian ini. Publishers; 2000. p. 3715-3737.
10. Suwalska A, Łącka K, Łojko D,
DAFTAR PUSTAKA
Rybakowski JK. Quality of life,
1. Calhoun JF, Acocella JR. Psikologi depressive symptoms and anxiety in
tentang Penyesuaian dan Hubungan hyperthyroid patients. Ann Acad Med
Kemanusiaan. Alih Bahasa: RS. Bialostocensis. 2005; 50(1): 61-63.
Satmoko. Semarang: Penerbit IKIP 11. World Health Organization. Assesment
Semarang; 1990. of Iodine Deficiency Disorders and
2. Atkinson RI, Atkinson RC, Hilgard ER. Monitoring Their Elimination: A Guide
Pengantar Psikologi, Edisi ke-8, Jilid for Programme Managers, Third
2.Jakarta: Erlangga; 2004. edition. Geneva: WHO; 2007.
3. Hawari D. Manajemen Stres, Cemas, 12. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi
dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC;
Fakultas Kedokteran Universitas 2007.
Indonesia; 2004. 13. Mc Dermottt M, Ridgway C. Subclinical
4. Chattopadhyay C, Chakrabarti N, hypothyroidism is mild thyroid failure
Ghosh S. An assessment of psychiatric and should be treated. J Clin Endocrinol
disturbances in Graves disease in Metab. 2001; 86 (10): 4585-4590.
a medical college in eastern India. 14. SurkMI, Ortiz E, Daniels GH, Sawin
Nigerian Journal of Clinical Practice. CT, Col NF, Cobin RH, Franklin JA,
2012; 15 (3): 276-279. Hershman JM, Burman KD, Denke MA,
5. Overbeek T, Vermetten E, Griez EJL. Gorman C, Cooper RS, Weissman NJ.
Epidemiology of Anxiety Disorders.

115
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 107-116

Subclinical thyroid disease: scientific 22. Feist J, Feist GJ. Theories of


review and guidelines for diagnosis Personality, Seventh Edition. USA: The
and management. JAMA. 2004; 291: Mc Graw-Hall Companies; 2008.
228-38. 23. Corey G. Teori dan Praktek Konseling
15. Bahn RS, Burch HB, Cooper DS, Gar- & Psikoterapi. Bandung: PT Refika
ber JR, Greenlee MC, et al. Hyper- Aditama; 2009.
thyroidism and other causes of thyro- 24. Bunevicius R, Velickiene D, Prange
toxicosis: management guidelines of AJ. Mood and anxiety disorders in
the American Thyroid Association and women with treated hyperthyroidism
American Association of Clinical Endo- and ophthalmopathy caused by graves'
crinologists. Endocr Pract. 2011; 17 (3). disease. Gen Hosp Psychiatry. 2005;
16. Shambaugh GE. Chemistry and 27 (2): 133–9.
Actions of Thyroid Hormone: Biologic 25. Sala T, Cox BJ, Sareen J. Anxiety
and Cellular Effects. In: Werner SC, disorders and physical illness
Ingbar SH, editors. The Thyroid, a comorbidity: An overview. In: Zvolensky
Fundamental and Clinical Text, 4th Ed. MJ, Smits JAJ, editors. Anxiety in Health
Maryland: Harper and Row; 1978; p. Behaviors and Physical Illness. New
115. York: Springer Science and Business
17. Sala-Roca J, Marti-Carbonell MA, Media, LLC;2008.
Garau A, Darbra S, Balada F. Effect of 26. Gulseren S, Gulseren L, Hekimsoy Z,
dysthyroidism in plus maze and social Cetinay P, Ozen C, Tokatlioglu B. De-
interaction tests. Pharmacol Biochem pression, anxiety, health related qua-
Behav. 2002; 72: 643-650. lity of life, and disability in patients with
18. Placidi GP, Boldrini M, Patronelli overt and subclinical thyroid disfunc-
A, Fiore E, Chiovato L, Perugi G, tion. Arch Med Res. 2006; 37: 133-139.
Marazitti D. Prevalence of psychiatric 27. Gonen MS, Kisakol G, Cilli AS, Dikbas
disorders in thyroid diseased patients. O, Gungor K, Inal A, Kaya A. Assesment
Neuropsychobiol. 1998; 38: 222-225. of anxiety in subclinical thyroid disor-
19. Kathol RG, Delahunt JW. The ders. Endocr J. 2004; 51(3): 311-315.
relationship of anxiety and depression 28. Engum A, Bjoro T, Mykletun A, Dahl AA.
to symptoms of hyperthyroidism An Association between depression,
using operational criteria. Gen Hosp anxiety and thyroid function – A clinical
Psychiatry. 1986;8:23–28. fact or an artefact? Acta Psychiat
20. Trzepacz PT, McCue M, Klein I, Levey Scand. 2002; 106: 27-34.
GS, Greenhouse J. A psychiatric and 29. Demet MM, Ozmen B, Deveci A, Boy-
neuropsychological study of patients vada S, Adiguzel H, Aydemir O. De-
with untreated Grave’s disease. Gen pression and anxiety in hyperthyroid-
Hosp Psychiatry. 1988;10:49–55. ism. Arch Med Res. 2002; 33: 552-556.
21. WHO. Assesment of Iodine Deficiency 30. Panicker V, Evans J, Bjoros T, Asvold,
Disorders and Monitoring Their Dayan C, Bjerkeset O. A Paradoxical
Elimination: A Guide for Programme difference in relationship between
Managers (Third Edition). Geneva: anxiety, depression and thyroid
WHO Press; 2007. function in subjects on and not on T4:
findings from the HUNT study. Clinical
Endocrinology. 2009; 71: 574-580.
116

You might also like