Professional Documents
Culture Documents
Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan.
Menurut UU No. 26/2007, kawasan budi daya meliputi kawasan peruntukan hutan
produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian, kawasan
peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan
permukiman, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan
tempat beribadah, kawasan pendidikan, dan kawasan pertahanan keamanan.
UU tersebut juga menjelaskan kawasan budi daya yang mempunyai nilai strategis
nasional, antara lain, adalah kawasan yang dikembangkan untuk mendukung fungsi
pertahanan dan keamanan nasional, kawasan industri strategis, kawasan
pertambangan sumber daya alam strategis, kawasan perkotaan metropolitan, dan
kawasan-kawasan budi daya lain yang menurut peraturan perundang-undangan
perizinan dan/atau pengelolaannya merupakan kewenangan Pemerintah. Selanjutnya
kawasan budi daya provinsi yang bernilai strategis merupakan kawasan budi daya yang
dipandang sangat penting bagi upaya pencapaian pembangunan provinsi dan/atau
menurut peraturan perundang-undangan perizinan dan/atau pengelolaannya
merupakan kewenangan pemerintah daerah provinsi. Kawasannya dapat berupa
kawasan permukiman, kawasan kehutanan, kawasan pertanian, kawasan
pertambangan, kawasan perindustrian, dan kawasan pariwisata.
Sedangkan teknisnya diatur dalam Peraturan Menteri PU No. 41/PRT/M Tahun 2007
tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya. Pedoman kriteria teknis ini hanya
meliputi 1) kawasan peruntukan hutan produksi; 2) kawasan peruntukan pertanian; 3)
kawasan peruntukan pertambangan; 4) kawasan peruntukan permukiman; 5) kawasan
peruntukan industri; 6) kawasanperuntukan pariwisata; dan 7) kawasan peruntukan
perdagangan dan jasa. Mekanisme disinsentif diterapkan terhadap perkembangan
kawasan budi daya yang dikendalikan pengembangannya, sedangkan mekanisme
insenitif untuk mendorong perkembangan kawasan yang didorong pengembangannya.
Ruang Lingkup
Kawasan budi daya yang diatur dalam pedoman ini hanya meliputi:
1) kawasan peruntukan hutan produksi;
2) kawasan peruntukan pertanian;
3) kawasan peruntukan pertambangan;
4) kawasan peruntukan permukiman;
5) kawasan peruntukan industri;
6) kawasan peruntukan pariwisata; dan
7) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
Acuan Normatif
UU No 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan.
UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan.
UU Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. UU Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan.
UU Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.
UU Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
UU Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.
UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
UU Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan.
UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
UU No 33 Th 2004 ttg Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat & Pemda.
UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
PP No 10 Thn 1993 ttg Pelaksanaan UU Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
PP No 80 Thn 1999 ttg Kawasan Siap Bangun & Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri.
Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri.
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung Kota.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana
Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah.
Keputusan Menteri Kehutanan No 83/KPTS/UM/8/1981 ttg Penetapan Batas Hutan Produksi.
Kepmen Perindustrian&Perdagangan No 50/M/SK/1997 ttg Standar Teknis Kawasan Industri.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217/KPTS/M/2002 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman.
SNI 03-3242-1994, Tata cara pengelolaan sampah di permukiman.
SNI 03-2453-2002, Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan.
SNI 03-1733-2004, Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan.