You are on page 1of 19
| 1 [ASKEP IRDS] | KLP IV ASUHAN KEPERAWATAN INFANT RESPIRATORI DISTRESS SYNDROM (IRDS ) KONSEP MEDIK Pengertian + Infant Respiratori Distress Syndrom (IRDS) atau Sindrom Gawat Napas pada Bayi adalah gangguan pemat n yang sering terjadi pada bayi premature dengan tanda- tanda takipnue (60 x/mnt), retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap ‘atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik. Tanda-tanda klinik sesuai dengan besamya bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan ada tidaknya shunting darah melalui PDA (Stark 1986). + Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi pernafasan besar dari 60x/i, sianosis, merintih waktu ekspirasi dan retraksi didaerah epigastrium, suprosternal, interkostal pada saat inspirasi. (ngatisyah,2005 hal 23) + Kumpulan gejala yang terdiri dari frekuensi nafas bayi lebih dari 60x/i atau kurang dari 30x/i dan mungkin menunjukan satu atau lebih dari gejala tambahan gangguan nafas sebagai berikut: ¥ Bayi dengan sianosis sentral (biru pda lidah dan bibir) ¥ Ada tarikan 12 dada Y Merintih Y Apnea (nafas herhenti lebih dari 20 detik) (PONED,2004) | [ASKEP IRDS] | KLP IV + Menurut petty dan asbaugh (1971), definisi dan kriteria RDS bila didapatkan sesak nafas berat (dyspnea), frekuensi nafas meningkat (tachypnea), sianosis yang ‘menetap dengan oksigen, penurunan daya perkembangan paru, adanya gambaran infiltrat alveolar yang merata pada foto thorak dan adanya atelektasis, konesti vasculer, perdarahan, oedema paru, dan adanya hyaline membran pada saat otopsi © Dikenal sebagai respiratory distress sydrom yan patik, hyaline membrane disease merupakan keaadaan akut yang terutama ditemukan pada bayi prematur saat lahir atau segera setelah lahir, lebih sering pada bayi dengan usia gestasi dibawah 32 yang mempunyai berat dibawah 1500 gram. Kira-kira 60% bayi yang lahir sebelum gestasi 29 minggu mengalami RDS. 2. Etiologi ¥ Prematuritas dengan paru-paru yang imatur (gestasi dibawah 32 minggu) dan tidak adanya, gangguan atau defisiensi surfactan ¥ Bayi prematur yang lahir dengan operasi caesar Y Penurunan suplay oksigen saat janin atau saat kelahiran pada bayi matur atau prematur. Paru-pami pada bayi prematur belum menghasilkan surfaktan dalam jumlah cukup. Surfaktan berfingsi melapisis bagian dalam paru-paru agar tetap terbuka saat bayi lahir dan bernapas, [ASKEP IRDS] | KLP IV 3. Patofisiologi / Patoflow Kelahiran prematur ——_—_——__ Anatom / Paru-paru belum Peninggian tegangan fisiologi tubuh [5 — menghasilkan = |_»] Gi sermukaan alveolar belum sempuma surfaktan dalam jumlah yang cukup t + Kolaps dan tidak Penggunaan alat ‘mampu menahan sisa bantu pemapasan udara fungsional pada +—{__akhir ekspirasi Hipoksia, retensi CO2 4 dan asidosis Perubahan kondisi } + bayi IRDS: CO2 dan O2 J terganggu Kurang terpajang Penggunaan energy 4 informasi yang maks untuk a | Ventilasi paru-paru bemapas iaesnaet t z ji Kacag Reflex mengisap pengetahuan Jemah Napas periodic : 4 tentang kondisi Intake nutrisi J inadekant Pola napas z tidak efektif Stress psikologis - Gangguan nutrisi Ansietas Gangguan Zu on tua Bi = urang, Sirkulasi CO2 & = perfusi | oksigenasike ‘Octemmagr jaringan jaringan a [ASKEP IRDS] | KLP IV 4. Manifestasi Klinis RDS mungkin terjadi pada bayi premature dengan berat hadan <1000> Tanda-tanda gangguan pemafasan berupa : ¥ Dispnue/hipernue ¥ Sianosis| ¥ Retraksi suprasternal / epigastrik / intercostals ¥ Grunting expirasi Didapatkan gejala lain seperti: ¥ Bradikardi Y Hipotensi ¥ Kardiomegali Y Edema terutama didaerah dorsal tangan atau kaki ¥ Hipotermi Y Tonus otot yang menurun 5. Pemeriksaan penunjang, Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah, urine, dan glukosa darah (untuk mengetahui hipoglikemia). Kalsium serum (untuk mementukan hipokalsemia), analisis gas darah arteri dengan PaO2 kurang dari $0 mmHg dan PCO2 diatas 60 mmilg , peningkatan kadar kalium darah, pemeriksaan Sinar-X menunjukan adanya atelektasis, lesitin/spingomielin rasio 2:1 mengindikasikan bahwa paru sudah matur, pemeriksaan dekstrostik dan fosfatidigliserol meningkat pada usia kehamolan 33 minggu, [ASKEP IRDS] | KLP IV 6. Penatalaksanaan medik Menurut Suriadi dan Yuliandi (2001) dan Surasmi, dkk (2003) tindakan untuk mengatasi masalah kegawatan pernafasan meliputi Y Mempertahankan ventilasi dan oksigenasi adekuat ¥ Mempertahankan keseimbangan asam basa ¥ Mempertahankan subu lingkungan netral ¥ Mempertahankan perfisi jaringan adekuat Y Mencegah hipotermi ¥ Mempertahankan cairan dan elektrolit adekuat Pengobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah: Y Antibiotika untuk mencegah infeksi sckunder Y Furosemid untuk memfasilitasi reduksi cairan ginjal dan menurunkan cairan para v Fenobarbital Y Metilksantin (teofilin dan kafein) untuk mengobati pnea dan untuk pemberhentian dari pemakaian ventilasi mekanik, Salah satu pengobatan terbaru dan telah diterima penggunaan dalam pengobatan RDS adalah pemberian surfaktan cksogen (derifat dari sumber alami misalnya manusia, an amnion atau paru sapi, tetapi bisa juga berbentuk surfaktan [ASKEP IRDS] | KLP IV KONSEP KEPERAWATAN Pengkajian a Pengumpulan data Aktivitas / Istrahat Gejala Ibu klien mengatakan bayinya lemah Tanda: —Kelemahan, imobilitas, reflex mengisap lemah Sirkulasi Tanda: Murmur sistolik, Bradikardi (dibawah 100 x per menit) dengan hipoksemia berat, petting edema pada tangan dan kaki, mottling Makanan / cairan Gejala Ibu klien mengatakan nafsu bayinya untuk disusui kurang, Tanda Penurunan berat badan, kelemalvan, reflex mengisap lemah Pernapasan Gejala ibu Klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas, ibu klien mengatakan napas bayinya cepat Tanda Takipnea (pernapasan lebih dari 60 x permenit, mungkin 80 — 100 x), mapas grunting, nasal flaring, retraksi intercostals, suprasternal, sianosis, penurunan suara napas, crakless, episode apnea Integritas ego Gejala Ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya Tanda Kecemasan, kekhawatiran, ketakutan akan perubahan kondisi [ASKEP IRDS] | KLP IV Kesehatan b, Pengelompokan data Data subyektif Data obyektif. Tou Klien mengatakan bayinya lemah Ibu klien mengatakan nafsu_bayinya untuk disusui Kurang. Ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas Ibu Klien mengatakan napas bayinya cepat Ibu Klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya Kelemahan, imobilitas, Reflex mengisap lemah ‘Murmur sistolik, Bradikardi (dibawah 100 x per menit) dengan hipoksemia berat Petting edema pada tangan dan kaki, mottling Penurunan berat badan Takipnea (pernapasan lebih dari 60 x ) Nasal flaring, permer Retraksi intercostals Suprasternal Sianosis Penurunan suara napas Crakless, episode apnea Kecemasan_ Kekhawatiran Ketakutan akan perubahan kondisi kesehatan . Analisa Data DATA PENYEBAB MASALAH 1 2 3 Ds: Paru-paru tidak menghasilkan | Gangguan pola Ibu klien mengatakan surfaktan yang cukup napas [ASKEP IRDS] | KLP IV bayinya susah dalam v bemapas Peninggian tekanan dipermukaan Ibu klien mengatakan alveolar napas bayinya cepat v Kolaps dan tidak mampu Do: menahan sisa udara fungsional Takipnea pada akhir ekspirasi nasal flaring v retraksi intercostals 702 dan O2 terganggu sianosis v epstrle pues Ventilasi paru-paru terganggu penurunan suara napas v Napas periodic v Pola napas tidak efektif Ds: Paru-paru tidak menghasilkan | Gangguan perfusi Ibu klien mengatakan surfaktan yang cukup jaringan bayinya susah dalam v ‘bernapas Peninggian tekanan dipermukaan Ibu klien mengatakan alveolar napas bayinya cepat v Kolaps dan tidak mampu menahan sisa udara fungsional pada akhir ekspirasi v 1 2 3 Do Difusi CO2 dan O7 terganggu Takipnea v retraksi intercostals Ventilasi paru-paru terganggu sianosis v episode apnea Sirkulasi COz & O2 terganggu [ASKEP IRDS] | KLP IV v Kurang oksigen ke jaringan v Gangguan perfusi jaringan Ds: Paru-paru tidak menghasilkan | Nutrist kurang dari Ibu klien mengatakan surfaktan yang cukup kebutuhan tubuh nafsu bayinya untuk v disusui kurang. Peninggian tekanan dipermukaan Ibu klien mengatakan alveolar bayinya lemah v Kolaps dan tidak mampu menahan sisa udara fungsional pada akhir ekspirasi v Difusi CO2 dan O2 terganggu Penurunan berat badan v Do Kelemahan, imobilitas, | Ventilasi paru-paru terganggu reflex mengisap lemah v Penggunaan energy yang maks. Untuk bernapas v Reflex mengisap lemah v Intake nutrisi inadekuat v Gangguan kebutuhan nutrisi 1 2 3 Ds: IRDS Kecemasan orang Ibu klien mengatakan v tua khawatir dengan | Penggunaan alat bantu pernapasan kondisi bayinya v Perubahan kondisi bayi [ASKEP IRDS] | KLP IV Do: v Kecemasan Kurang terpajang informasi Kekhawatiran v ketakutan akan Kurang pengetahuan tentang perubahan —Kondisi | __ondisi penyakit anaknya kesehatan v Stress psikologi orang tua v Ansietas orang tua Prioritas masalah 1) Gangguan pola napas tak efektif 2) Gangguan perfusi jaringan 3) Nuttrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4) Kecemasan orang tua 2. Diagnosa keperawatan 1) Inefektif pola nafas b.d ventilasi paru-paru terganggu ditandai dengan = Ds: Ibuklien mengatakan bayinya susah dalam bernapas Ibu klien mengatakan napas bayinya cepat Do : Takipnea 10 [ASKEP IRDS] | KLP IV Nasal flaring Retraksi intercostals Sianosis Episode apnea Penurunan suara napas 2) Gangguan perfusi jaringan b.d kurangnya oksigenasi ke jaringan ditandai dengan : Ds: Ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas Ibu klien mengatakan napas bayinya cepat Do : Takipnea, Nasal flaring, Retraksi intercostals Sianosis Episode apnea Penurunan suara napas 3) Gangguan nutrisi_ kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menghisap, intake nutrisi inadekuat ditandai dengan Ds : Ibu klien mengatakan nafsu bayinya untuk disusui kurang. Ibu klicn mengatakan bayinya lemah Penurunan berat badan Do Kelemahan, imobilitas, reflex mengisap leah [ASKEP IRDS] | KLP IV 4) Kecemasan ortu bd kurang pengetahuan ortu tentang kondisi bayi ditandai dengan : Ds: Ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya Do: Kecemasan Kekhawatiran ketakutan akan perubahan kondisi 12 [ASKEP IRDS] | KLP IV 3. Perencanaan NO. mis JUAN PERENCANAAN RASIONAL KEPERAWATAN 1 a 3 4 § 1. Inefektifpola nafas. Tupan (I. Observasi pola nafas dan frekuensi | 1. Perubahan pola napas dan hu venils pru- See teria bunyi nafs frckuens bunyinapas paruterginggu —_findakan keperawatan ‘membantu dalam penentuan ince pola nas never yang akan dekukan teralasi selanjutnya, b. Observasi atm sans 2. Siansis mengindiaskan gengguan permapasan bi ‘Tupen legjut Seth dla Tempatkankepala pata possi 3, Dapat memaksimalan ekspansi findaankeperavatan | —hiperelsters pin Selamabeberapa ha Lakuko suction 4, Dapat mengelunkan enir pada Pola ms lek Krier jalan raps yang mengganggu hasil pemapasa. » RRIO4 ximnt —§, Monitor dengan eli asl 5. dapat mengetahui masala » Siansis (+ pemeriksaan gas darah, pemapasan lebih Lanju. 1 2 i 4 i [ASKEP IRDS] | KLP IV + Sek) ‘rvs raga tempat vnc nung yng Dk pat en peroaton en mnemuaenprkaran gs + Wein) 2. Membunty penn dr TB O2 seu program, lekurangan olin 8. Menezah atm eas Cbservaiespmbayitralap anormal dba alt ventilator dan terapi O2. pemapasan 7 Ginga prs Topan I. Ofsenasi fevers dn bong’ 1, Unk meng eluent dn jinn ba Set cin jinting bun jana sehingn urangnya ‘tindakan keperawatan ‘memudahkan dalam menentukan blsigensi ——_bampguan pti ring inervensi sanju ym ObenaiTIV 2, Pubaan nd vi ienandakan pra ons fupen Kesehatan See dk Osea adan snosi, 3. siaes engin tindakan keperawatan gagguan pemnapasan lebih lant sola bebapa ar, Berosien esi eben hai per ingn Aa pcre nab Si eta ‘membantu memenubi kebutuhan dlsigen 1 tS i 5 Ting dengan ker [ASKEP IRDS] | KLP IV hail: © RR30-00 ximnt, © Nadi 120-140 wim » Sub 36,5370 © Sianosis (-) 3. Gangguannutrisi Tupan [l. Kaji pola minum bayi dan /1. Untuk menentukan berapa kebutuban Kurang dari velah dilakukan ebutuhan-kebutuhan nutrisi mis: | — nutrsi bayi perhart atau kebutuhan ututanbd. tndakanKeperawatan | masokan kalor/mutis yang alu, | imum (e! KeB) sehingg dapat etidakmampuan — masalah nutris teratasi | Kenaikan/ penuruan BB selalu —diberikan mutrist sesuai dengan nengisap, intake dicatat ‘ebutubannya dengan tidak terlepas. yang tidak adekuat Tupen dan intervensi yang lain yang dapat telah dlakukan ‘meningkatkan kenaikan berat badan tinker eperavatan tay Selama beberapa masalah ‘2. Setelah pulang nant orang tua tidak huts brnsuanar 2. Ajanpudaoangt tng ‘ln uh bis emberan Jerpendi deg iit eli pntrin Aas] Ob ‘yang efektif 1 2 | 3 4 5 Ierteria ‘dan mengert kapan bai sudah mula Bert batan normal aus; isl pa ua menangis [ASKEP IRDS] | KLP IV © Nafsumakan bak Berikan Intervensi spesifik untuk 3. Pemberian minum’ makan lewat 4+ keh Akannuiay | eninglatanponberan akan sendok agarank idk igang tepenh peronl yang eft dengan puting usu bu dan Pemberian dengan sendok secara | pemberian secara bertahap bertahap ‘mengurangrisiko aspiasi. Asi yang Anjurkan pada ibu nuk sring~ | fandungannya lebih bak dari man sering meneteki anaknya pengganti Asi. kTingkakanfidurdan Kurang 4, Tduryang bam akan merit pemalaianenergiyang berlebih | —energyang masuk ro menjadi leak sehingga dapat dial sebagai ‘adangan makanan, Brikanpemberian makan// 5, Mengadaptasikan bayi dengan nutrisi dengan proses adaptasi putting susu supaya tidak bingung, secara bergantian ASI- PAS] ddan melatih reflek mengisap yang ( sesuai keb, Perhari X BB : baik. Mengetahui kenaikan BB bayi 1 i 3 4 3 Pemberian susual umur masa dan keefektifan pemberian nutri hail pa asi map Pasi dan mengethu Jumnlah pemastlan, ‘Timbang BB tayi sebelum dan |6. Untuk megetahui seberapa banyak 16 [ASKEP IRDS] | KLP IV sesudah makan |__supan nutisi yang masuk 4. Kecemasan Orang Tupan Il Kaji tingkat kecemasan orang tua Mengetahui perasaan orang tua fuchdkurang Stel laukan shan kondii bayinya sad bho xg lnm kp ‘membantu dalam — menentukan (ois bayinye, mah Kecemasan 2. Berikan infomasi kepach orang tua intervensselajuinja Ieratasi bayi akan Kondisi bayi sekarang 2. Informasi yang diberikan dapat serta mengikuti sertakan orang tu ‘menambah pengetahuan orang [Tupen : dalam proses perawatan bayinya akan Kondisi bayinya sekarang Setelah dilakukan sera ke ikutsertzan orang. tua finan epi ‘menambeh kepercayaan bahwa ‘masalah kecemasan mereka dapat_—melakukant Deransut-ansur hilang perawatan bay setelah —tiba lengan kriteria irumah, 1 2 3 4 5 Orang tua mengerti 8. Ajarkan orang tua bayi ce Agar orang tua Kien dapat tujwan yang dikukan) —perawalan bayi yang benat melakukan perawatan bayi yang dalam pengobatan ‘mengutamakan kebersihan benar sehingga kondisi yang therapy, ‘buruk tidak terjad * Orang tua berpartisipasi dalam [ASKEP IRDS] | KLP IV Pengobatan. Orang tua tampak tenang. [ASKEP IRDS] | KLP IV

You might also like