Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat
ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak
kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia
asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga
US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia,
Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara
alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam
sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur
dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida
adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara
yang dilakukan untuk memproduksi dalam jumlah yang besar. Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dalam makalah ini penulis akan memaparkan metode serta
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui metode dan
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Asam Sulfat
berwarna, tidak berbau, sangat reaktif dan mampu melarutkan berbagai logam.
Bahan kimia ini dapat larut dalam air dengan segala perbandingan, mempunyai
titik lebur 10,31oC dan titik didih pada 336,85oC tergantung kepekatan serta pada
Kimiawan abad ke-8 Abu Musa Jabir bin Hayyan (Geber) dipercayai
sebagai penemu asam sulfat. Asam ini kemudian dikaji oleh kimiawan dan dokter
Persia abad ke-9 Ar-Razi (Rhazes), yang mendapatkan zat ini dari distilasi kering
ini akan terurai menjadi besi(II) oksida dan tembaga(II) oksida, melepaskan air
beserta sulfur trioksida yang akan bergabung menjadi larutan asam sulfat.
asam sulfat dengan membakar sulfur bersamaan dengan kalium nitrat, KNO3,
dengan keberadaan uap. Kalium nitrat tersebut terurai dan mengoksidasi sulfur
menjadi SO3, yang akan bergabung dengan air membentuk asam sulfat. Pada tahun
1736, Joshua Ward, ahli farmasi London, menggunakan metode ini untuk memulai
ini ke dalam suatu bilik ( ruang ) , yang dapat menghasilkan asam sulfat lebih
banyak. Proses ini disebut sebagai proses bilik, yang mengijinkan produksi asam
sulfat secara efektif. Setelah berbagai perbaikan, metode ini menjadi proses standar
trioksida dan asam sulfat. Sekarang, hampir semua produksi asam sulfat dunia
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh
sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik
didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk
disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98%
dalam air daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah
daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air
ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi
memisahkan atom hidrogen dan oksigen dari suatu senyawa. Sebagai contoh,
karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan asam
sulfat):
(C6H12O6)n → 6n C + 6n H2O
Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan
kertas. Selulosa bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan
garam sulfat. Sebagai contoh, garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi
menghasilkan asam yang lebih lemah. Reaksi antara natrium asetat dengan asam
Hal yang sama juga berlaku apabila mereaksikan asam sulfat dengan
kalium nitrat. Reaksi ini akan menghasilkan asam nitrat dan endapat kalium
sebagai asam sekaligus zat pendehidrasi, membentuk ion nitronium NO2+, yang
tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4 encer menyerang
besi, aluminium, seng, mangan, magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah
dan tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat. Timbal dan tungsten
tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam sulfat dengan logam
bawah ini. Namun reaksi dengan timah akan menghasilkan sulfur dioksida
daripada hidrogen.
Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator,
manakala asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat
panas bereaksi dengan seng, timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air
dan sulfur dioksida, manakahal asam encer yang beraksi dengan logam seperti
1. Sulfur
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang termasuk golongan unsur
nonlogam yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate.
Frasch.
2. Oksigen ( O2)
Oksigen merupakan gas yang tak berwarna dan tak berbau pada suhu dan
tekanan biasa serta unsur yang diperlukan tubuh untuk respirasi. Oksigen dapat
dibuat dalam skala kecil di laboratorium dan dapat juga dibuat dalam skala besar di
industri. Dalam skala laboratorium oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara
yaitu :
oksigen di anode.
3. Air ( H2O)
Air adalah senyawa oksigen yang paling penting dan tersebar di bumi. Air
mempunyai fungsi penting dalam berbagai reaksi oksidasi dan reduksi. Adapun
H2O2 + 2 I- + 2 H+ → 2 H2O +
4. Katalis
trioksida antara lain Pt, V2O5, Fe2O3, Cr2O3, Mn2O3 dan Mn3O4. Katalisator yang
baik adalah Pt dan V2O5, tapi yang paling banyak dipakai adalah Vanadium
Pentoksida, karena :
Terdapat 2 jenis proses sintesis asam sulfat yaitu proses kamar timbal dan
proses kontak.
(Pb ) oleh sebab itu dinamakan proses kamar timbal / bilik timbal.
2 S + 2O2 → 2 SO2
menjadi NO2.
2NO + O2 → 2 NO2
Kepekatan H2SO4 yang dihasilkan kira-kira 62,5 % dan dipekatkan lagi hingga
77,6 %
2. Proses Kontak
Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Peregrine
Philips, seorang negarawan Inggris. Pada tahun 1889 diketahui bahwa proses
penyempurnaan dalam rinciannya dan dewasa ini telah menjadi suatu proses
dengan menggunakan proses kontak dengan katalis hidrogen biasanya berupa zat
padat, antara lain Pt, V2O5 dan Fe2O3. Katalis ini berpori-pori sehingga cocok
untuk pembuatan asam sulfat, karena memiliki bidang kontak yang besar. Udara
yang digunakan untuk membakar belerang dibersihkan dahulu dengan asam sulfat
dalam menara absorber, hasil pembakaran dibersihkan dalam Waste Heat Boiler
kemudian dimasukkan ke dalam konverter bersama O2, gas hasil konverter atau
dioksida (SO2)
5. Reaksi oksidasi lanjutan SO2 menjadi SO3 dalam empat lapis bed konverter
6. Pendinginan gas
Reaksi 3. Terjadi dalam tanki pengencer, gas belerang trioksida diserap dengan
asam sulfat
(93%-98,5%)
Konversi 98,5 – 99 % 77 – 79 %
Biaya produksi Rendah Tinggi
Kualitas produk Lebih pekat Kurang pekat
Proses produksi Satu kali dalam Dua kali dalam
meningkatkan konsentrasi meningkatkan
asam konsentrasi asam
Katalis Vanadium pentoksida NO dan NO2
Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting
dan banyak dibutuhkan industri kimia, antara lain untuk industri pupuk
kertas dan pulp. Di bidang industri, asam sulfat merupakan produk kimia yang
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja
untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri
otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang
regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini
membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupun
sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur
dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk
aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun
pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu
mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat
contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk
membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam klorida dari garam
bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang
menghasilkan isooktana.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
1. Asam sulfat ( H2SO4) dapat dibuat dengan 2 cara yaitu proses kamar timbal
2. Pada Proses kamar timbal, asam sulfat diperoleh dari gas SO2 hasil
pembakaran belerang (S) dengan gas NO2 menghasilkan SO3 yang bila
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki.asam_sulfat.
http://www.chem-is-try.org.
Anna Lutfiati , 2008 .’Prarancangan Pabrik Asam Sulfat Dari Sulfur Dan Udara
Dengan Proses Kontak Kapasitas 225.000 Ton Per Tahun’.