You are on page 1of 13

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN GEDI MERAH TERHADAP GLUKOSA

DARAH, MALONDIALDEHID, 8-HDROKSI-DEOKSIGUANOSIN, INSULIN


TIKUS DIABETES

Joni Tandi 1 , Muthi’ah H Z 1 , Yuliet 2 , Yusriadi 2


1 Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Pelita Mas, Palu, Sulawesi Tengah
2
Fakultas MIPA Jurusan Farmasi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah
*Email : jonitandi757@yahoo.com

ABSTRACT

Red Gedi Leaves Extract (RGLE) have phytochemicals such as alkaloids, flavonoids,
polyphenols, saponins and tannins which known as antidiabetic agents. Study had been done
about RGLE (Abelmoschus manihot (L.) Medic) on blood glucose level, 8-hydroxy-
deoksiguanosin, malondialdehyde and insulin in diabetic rats (Rattus norvegicus). This study
aims to prove the effects of RGLE in blood glucose levels, 8-hydroxy-deoksiguanosin, and
malondialdehyde and insulin levels in rats with diabetes induced by streptozotocin and
which is the most effective dosage of RGLE. Study used pre and post test design. RGLE
obtained by maceration method using by ethanol 96%. There were 120 white male rats which
were divided into six treatment groups, each group consisting of 20 individuals. Group I
(healthy control), II (negative control) were given by Na-CMC 0.5%. Group III as the
positive control were given by glibenclamide, group IV, V, and VI given by RGLE with
different doses (150, 300 and 450)mg/kg BW. Animal test were diabetic induced by
Streptozotocin with 40 mg/kg BW dosage i.p. Data were analyzed by One Way (ANOVA).
The result showed that RGLE can reduced blood glucose levels, 8-hydroxy-deoksiguanosin,
and malondialdehyde and increased insulin levels in diabetic rats. The Effective Dosage of
RGLE is 150 mg/kg BW.

Keywords : RGLE(Red Gedi Leaves Extract),Glukose,8-hidroksideoksiguanosin,


Malondialdehyde, Insulin.

ABSTRAK

EDGM (Ekstrak Daun Gedi Merah) mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin,
dan tanin diduga mempunyai efek antidiabetes. Telah dilakukan penelitian dari EDGM
(Abelmoschus manihot (L.) Medik) terhadap kadar glukosa darah (KGD), 8-hidroksi-
deoksiguanosin, malondialdehid, insulin pada tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes yang
diinduksi streptozotocin telah dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan
kemampuan EDGM terhadap KGD, 8-hidroksi-deoksiguanosin, dan malondialdehid, insulin
pada tikus putih diabetes diinduksi streptozotocin dan menentukan dosis paling efektif.
Rancangan penelitian digunakan adalah pre and post test design. EDGM diperoleh dengan
cara metode etanol 96%. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus putih jantan sebanyak
120 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 20 ekor.
Kelompok kontrol I (sehat), II negatif(-) diberikan suspensi Na-CMC 0,5%, III positif(+)

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 264


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

diberikan suspensi glibenklamid, kelompok IV, V, dan VI diberikan EDGM masing-masing


dengan dosis 150, 300 dan 450 mg/kgBB. Model hewan uji diabetes dibuat dengan cara
induksi streptozotocin dengan dosis 40 mg/kgBB secara intraperitoneal. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan uji statistik one way (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun gedi merah dapat
menurunkan KGD, 8-hidroksi-deoksiguanosin, malondialdehid dan meningkatkan kadar
insulin pada tikus putih diabetes yang diinduksi streptozotocin. Dosis EDGM yang efektif
yaitu dosis 150 mg/kg BB.

Kata Kunci: EDGM(Ekstrak DaunGediMerah),Glukosa Darah,8-Hidroksideoksiguanosin,


Malondialdehid, insulin.

mengandung radikal bebas seperti radikal


hydroxyl, radikal superoxide anion,
PENDAHULUAN radikal hydrogen peroxide, oxygen
Perubahan pola makan sehari- tunggal, radikal nitric oxide dan
hari menjadi salah satu faktor pemicu peroxynitrite yang merupakan spesies
perkembangan penyakit degeneratif. reaktif tinggi pada nukleus dan membran
Makanan cepat saji (fast food) menjadi sel. Pembentukan senyawa oksigen reaktif
salah satu tipe makanan yang banyak tersebut dapat meningkatkan modifikasi
dikonsumsi masyarakat saat ini, tak lipid, DNA, dan protein pada berbagai
terkecuali masyarakat di Indonesia. jaringan.(4) Senyawa oksigen reaktif yang
Perkembangan penyakit diabetes melitus berinteraksi dengan lipid bilayer pada
di Indonesia yang meningkat dari tahun ke membran sel akan menghasilkan
tahun diduga berkaitan dengan kebiasaan peroksidase lipid dan akan membentuk
pola makan masyarakat Indonesia yang produk akhir yang stabil berupa
telah berubah.(1) malondialdehyde (MDA).(5) Reaksi
Diabetes Melitus menurut World penyerangan spesies reaktif pada molekul
Health Organization (WHO) adalah DNA akan menyebabkan terjadinya
kondisi kronis yang terjadi ketika kadar modifikasi atau kerusakan pada struktur
glukosa darah berada di atas normal akibat DNA dan mempengaruhi informasi
pankreas tidak cukup memproduksi genetik yang terkandung di dalamnya.
insulin atau tidak efektifnya tubuh dalam Salah satu parameter biologik yang dapat
menggunakan insulin yang diproduksi.(2) digunakan dalam identifikasi kerusakan
Insulin memainkan peranan penting dalam DNA adalah 8-Hidroksideoksiguanosin
keseimbangan energi. Insulin (8-OHdG).(6)
meningkatkan penyimpanan energi Mekanisme pertahanan
melalui stimulasi sintesis glikogen dan antioksidan secara normal tidak cukup
menstimulasi ambilan glukosa pada otot untuk menangkal kerusakan akibat radikal
dan lemak, serta menstimulasi bebas, sehingga pemberian antioksidan
penyimpanan lemak melalui stimulasi eksogen yang berasal dari bahan alam
lipoprotein lipase.(3) Peningkatan kadar memiliki peran menjanjikan untuk dapat
glukosa darah atau hiperglikemia yang menangkal radikal bebas yang meningkat
terjadi pada DM menyebabkan di dalam tubuh. Beberapa antioksidan
autooksidasi glukosa, glikasi protein, dan yang berasal dari bahan alami telah
aktivasi jalur metabolisme poliol yang terbukti dan banyak digunakan sebagai
selanjutnya mempercepat pembentukan agen penangkal terhadap stres oksidatif
senyawa oksigen reaktif. Senyawa pada berbagai jenis penyakit.(7)
oksigen reaktif adalah radikal bebas yang Salah satunya adalah Tanaman
mengandung oksigen. Oksigen Gedi (Abelmoschus manihot L. Medik)

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 265


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

yang merupakan tumbuhan tropis famili (Elabscience), Concentrated Horseradish


Malvaceae, secara tradisional telah lama Peroxidase (HRP) Conjugate
dikenal di Sulawesi Utara sebagai (Elabscience), Concentrated Wash Buffer
tanaman sayuran. Berbagai jenis sayuran (25x) (Elabscience), Daun Gedi Merah
berkhasiat obat karena mengandung (Abelmoschus manihot (L.) Medik),
senyawa kimia tertentu. Senyawa kimia Etanol 96%, Eter, Glibenklamid, HCl,
ini mempunyai efek farmakologis untuk HRP Conjugate Diluent (Elabscience),
membantu penyembuhan berbagai jenis Kertas saring, Na-CMC, Pereaksi
penyakit.(8) Tanaman gedi mengandung Dragendorf, Pereaksi FeCl3, Plate Sealer,
quercetin-3-o-robinobiosid, hyperin, Reference Standard (Elabscience),
isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid, Reference Standard & Sample Diluent
dan myricetin.(9) Berdasarkan penelitian (Elabscience), Stik Glukometer, Stop
Mandey (2013) diketahui bahwa daun Solution (Elabscience),
gedi merah mengandung flavonoid, Streptozotocin(STZ), Substrate Reagent
alkaloid, saponin, steroid, dan juga (Elabscience).
mengandung protein tinggi, serat, dan
kalsium.(10) Masyarakat di Sulawesi Utara
memanfaatkan daun gedi yang direbus Peralatan
tanpa garam sebagai obat tradisional, Alat-alat Gelas Laboratorium,
antara lain untuk sakit ginjal, maag, dan Batang Pengaduk, Blender, Glukometer
kolesterol tinggi.(11) Senyawa hyperin (Nesco), Inkubator, Kandang Hewan Uji,
yang terkandung dalam gedi merah Micro Elisa Plate, Pipet Eppendorf
memiliki kemampuan antivirus, (Socorex), Rak Tabung, Rotavapor,
antinosiseptif, antiinflamasi, Sendok Tanduk, Sentrifuge,
kardioprotektif, hepatoprotektif, dan efek Spektrofotometer Microplate Reader
protektif terhadap terhadap gastrimukosal (Bio-Rad), Spoit Injeksi, Spoit Oral,
(lapisan membran mukus pada Stopwatch, Tabung Reaksi, Timbangan
lambung).(12) Sarwar et al (2011) Analitik, Timbangan Digital, Wadah
menyatakan bahwa gedi memiliki efek Maserasi, Water Bath.
antiinflamasi dan antidiabetes yang
kuat.(13)
Prosedur
Tujuan penelitian ini adalah
Prosedur penelitian dirangkai
untuk membuktikan efek EDGM dalam
menjadi suatu prosedur penelitian yang
menurunkan kadar glukosa darah, MDA,
utuh, mulai dari perencanaan atau
8-OHdG, dan meningkatkan kadar insulin
persiapan tindakan yang dilakukan dalam
serta untuk menentukan dosis EDGM
rangka pelaksanaan penelitian adalah
yang efektif untuk menurunkan kadar
sebagai berikut:
glukosa darah, MDA, 8-OHdG, dan
meningkatkan kadar insulin pada tikus
Pengambilan dan Pengolahan
putih diabetes yang diinduksi
Bahan Uji.
Streptozotocin.
Pembuatan EDGM.
METODE PENELITIAN
Pembuatan Suspensi Na-CMC
0,5%.
Bahan
Aluminium Foil, Aqua Pembuatan Suspensi Glibenklamid.
Destillata, Aqua Pro Injeksi, Biotinylated
Detection Ab Diluent (Elabscience), Pembuatan Suspensi STZ.
Concentrated Biotinylated Detection Ab

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 266


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

Pembuatan Dosis Sampel Uji  kemudian diurut perlahan-lahan, darah


Pemilihan dan penyiapan Hewan yang keluar kemudian diteteskan pada stik
Uji. glukometer, dalam waktu 10 detik kadar
glukosa darah akan terukur secara
otomatis dan hasilnya dapat dibaca pada
Pengujian Terhadap EDGM monitor glukometer. Semua tikus diukur
Setelah diadaptasikan, pada hari KGD untuk memastikan semua tikus
ke-0 tikus diambil secara acak dan dibagi memiliki KGD normal sebelum diberi
ke dalam 6 kelompok. Kemudian pada perlakuan. KGD puasa normal pada tikus
hari ke-1, tikus dipuasakan selama 16 jam, berkisar antara 50-135 mg/dl.
dilanjutkan pengambilan darah tikus
melalui ekor untuk mengetahui KGD dan
melalui vena jantung untuk mengetahui Pengukuran Kadar MDA, 8-OHdG,
kadar MDA, kadar 8-OHdG dan kadar dan Insulin
insulin awal sebelum diinduksi STZ. Pengukuran kadar MDA, 8-
Kemudian semua tikus diinduksi STZ OHdG, dan Insulin dilakukan dengan
dengan dosis 40 mg/kg BB secara menggunakan ELISA kit.
intraperitonial kecuali pada kelompok
kontrol normal/sehat. Hari ke-7 setelah
induksi, tikus dipuasakan selama 16 jam Analisis data
kemudian dilanjutkan pengambilan darah Data yang diperoleh pada
tikus melalui vena ekor untuk mengetahui penelitian ini, dirancang menggunakan
kadar glukosa darah dan melalui vena metode pre and post test only design dan
jantung untuk mengetahui kadar MDA, 8- dianalisis dengan uji One Way Anova
OHdG, dan insulin setelah induksi STZ. untuk mengetahui adanya perbedaan antar
Setelah mencapai kadar hiperglikemia di kelompok pada taraf signifikan 95%.
atas 200 mg/dL untuk kadar glukosa Apabila uji One Way Anova menunjukkan
darah, tikus diberikan perlakuan perbedaan yang bermakna maka
berdasarkan masing-masing kelompok dilanjutkan dengan uji lanjut Post Hoc
sebagai berikut : Kelompok I kontrol sehat Duncan untuk mengetahui kelompok
dan kelompok II kontrol (-) diberikan perlakuan yang berbeda signifikan
suspensi Na-CMC 0,5%, kelompok III dibandingkan kelompok perlakuan
sebagai kontrol (+) diberikan suspensi lainnya. Pengolahan data dilakukan
glibenklamid, kelompok IV, V, dan VI menggunakan program Software SPSS
diberikan EDGM masing-masing dengan 16.0.
dosis 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan
450 mg/kg BB. Kemudian pada hari ke-
HASIL DAN PEMBAHASAN
14, ke-21, dan ke-28, tikus dipuasakan
selama 16 jam (tetap diberi minum)
kemudian mengukur kembali KGD, Hasil Uji Penapisan Fitokimia
MDA, 8-OHdG, dan insulin setelah Uji penapisan fitokimia
perlakuan pada tikus dan mencatat semua dilakukan untuk mengetahui golongan
data yang diperoleh. senyawa metabolit sekunder yang terdapat
pada EDGM. Hasil uji penapisan
fitokimia dapat dilihat pada Tabel 1.
Pengukuran Kadar Glukosa Darah
Profil KGD, MDA, 8-OhdG, dan
(KGD)
Insulin darah tikus putih sebelum
Sebelum diukur, tikus
perlakuan, setelah induksi STZ dan
dipuasakan selama 16 jam. Darah diambil
setelah pemberian EDGM selama 28 hari
melalui ujung ekor tikus yang sebelumnya
berikut berturut-turut (Gambar 1, 2, 3, 4).
dibersihkan dengan alkohol 70%,

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 267


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

Tabel 1. Hasil uji penapisan fitokimia EGDM (Abelmoschus manihot (L.) Medik)
No Kandungan kimia Pereaksi Hasil pengamatan Ket.
1 Alkaloid Dragendorff Merah Jingga (+)
2 Flavonoid Serbuk Mg + HCl Kuning Jingga (+)
3 Saponin HCl Terbentuk Busa (+)
4 Tanin FeCl3 Biru Hitam (+)
5 Polifenol FeCl3 Biru Hijau (+)
Keterangan : (+) = Mengandung senyawa yang diuji

450
Kontrol sehat
400 Kontrol sakit
Kontrol Positif
350 Dosis 150 mg/kg BB
Dosis 300 mg/kg BB
300 Dosis 450 mg/kg BB

250
200
150
100
50
1 2 3 4 5

Gambar 1. Grafik KGD tikus putih sebelum perlakuan, setelah diinduksi dengan STZ dan
setelah pemberian EDGM

800
Kontrol sehat
Kontrol sakit
700 Kontrol Positif
Dosis 150 mg/kg BB
600 Dosis 300 mg/kg BB
Dosis 450 mg/kg BB

500

400

300

200

100
1 2 3 4 5
Gambar 2. Grafik kadar MDA tikus putih sebelum perlakuan, setelah diinduksi dengan STZ
dan setelah pemberian EDGM

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 268


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

5,00
Kontrol sehat
4,50 Kontrol sakit
Kontrol Positif
4,00 Dosis 150 mg/kg BB
Dosis 300 mg/kg BB
3,50 Dosis 450 mg/kg BB
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
1 2 3 4 5
Gambar 3. Grafik kadar 8-OHdG tikus putih sebelum perlakuan, setelah diinduksi dengan
STZ dan setelah pemberian EDGM

6,00
Kontrol sehat
Kontrol sakit
5,00 Kontrol Positif
Dosis 150 mg/kg BB
Dosis 300 mg/kg BB
Dosis 450 mg/kg BB
4,00

3,00

2,00

1,00

0,00
1 2 3 4 5

Gambar 4. Grafik kadar insulin tikus putih sebelum perlakuan, setelah diinduksi dengan STZ
dan setelah pemberian EDGM

Hasil Analisis Uji One Way Anova


Analisis uji One Way Anova dilakukan dengan menggunakan program SPSS untuk
mengetahui adanya perbedaan antara kontrol (-), kontrol (+) glibenklamid, dan kelompok
EDGM pada hari ke-14, ke-21, dan ke-28. Apabila uji One Way Anova menunjukkan
perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji lanjut Post Hoc Duncan. Hasil
tersebut dapat dilihat pada Tabel 6, 7, 8, dan 9.

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 269


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

Tabel 6. Rerata selisih penurunan kadar glukosa darah hari ke-14, ke-21, dan ke-28
Selisih Penurunan KGD (mg/dL)
Kelompok Perlakuan
Hari ke-14 Hari ke-21 Hari ke-28
a a
Kontrol (-) 2,5±60,00 105,5±51,60 117±100,25a
b b
Kontrol (+) 257±62,52 247,75±28,53 261,25±41,62b
b b
EDGM 150 mg/kg BB 209,5±43,64 214±45,26 238,25±24,93b
EDGM 300 mg/kg BB 218±54,10b 227±50,60b 250,25±56,84b
b b
EDGM 450 mg/kg BB 276,25±45,48 284,75±52,99 301,25±43,02b
Ket: Abjad yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan
Abjad yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan

Tabel 7. Rerata selisih penurunan kadar MDA hari ke-14, ke-21, dan ke-28
Selisih Penurunan Kadar MDA (ng/mL)
Kelompok
Hari ke-14 Hari ke-21 Hari ke-28
a a
Kontrol (-) -88,27±113,79 45,29±117,92 219,03±168,36a
b a
Kontrol (+) 134,59±87,11 183,33±84,85 223,01±79,22a
bc b
EDGM 150 mg/kg BB 274,53±40,83 387,33±26,68 452,62±23,23b
EDGM 300 mg/kg BB 392,31±109,17c 528,91±58,02b 511,65±64,91b
bc b
EDGM 450 mg/kg BB 269,51±220,23 414,76±177,13 461,17±154,25b
Ket: Abjad yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan
Abjad yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan

Tabel 8. Rerata selisih penurunan kadar 8-OHdG hari ke-14, ke-21, dan ke-28
Selisih Penurunan Kadar 8-OHdG (ng/mL)
Kelompok
Hari ke-14 Hari ke-21 Hari ke-28
a a
Kontrol (-) -1,83±0,38 -3,80±1,36 -1,28±0,81a
bc b
Kontrol (+) 0,89±0,71 1,01±0,42 1,13±0,75b
bc b
EDGM 150 mg/kg BB 0,64±0,60 0,66±0,76 1,09±0,59b
EDGM 300 mg/kg BB 1,48±0,65c 1,18±0,94b 1,65±0,87b
b b
EDGM 450 mg/kg BB 0,21±0,21 1,44±0,63 1,35±0,70b
Ket: Abjad yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan
Abjad yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan

Tabel 9. Rerata peningkatan kadar insulin hari ke-14, ke-21, dan ke-28
Selisih Penurunan Kadar insulin (ng/mL)
Kelompok
Hari ke-14 Hari ke-21 Hari ke-28
a a
Kontrol (-) -0,68±0,47 -0,55±0,41 -0,44±0,61a
b b
Kontrol (+) 2,15±0,73 2,31±0,43 2,52±0,21bc
b b
EDGM 150 mg/kg BB 2,17±2,63 1,56±0,92 2,00±2,01b
EDGM 300 mg/kg BB 2,17±0,48b 2,65±0,98b 2,53±1,49bc
b b
EDGM 450 mg/kg BB 3,39±0,76 1,74±0,83 4,11±1,00c
Ket: Abjad yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan
Abjad yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 270


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

EDGM (Abelmoschus manihot (L.)


Medik) mengandung senyawa-senyawa
PEMBAHASAN kimia yaitu alkaloid, flavonoid, saponin,
Penelitian ini menggunakan daun tanin, dan polifenol. Hal ini sesuai dengan
gedi merah (Abelmoschus manihot (L.) penelitian Mandey, 2013 yang
Medik) yang diperoleh dari Kota Palu menyatakan bahwa gedi merah
Sulawesi Tengah. Sebelumnya dilakukan (Abelmoschus manihot (L.) Medik)
determinasi tanaman di Pusat Penelitian mengandung flavonoid, alkaloid,
Biologi-LIPI Bogor untuk memastikan saponin. (17)
jenis gedi yang digunakan. Hasilnya Penelitian ini menggunakan
menunjukkan bahwa gedi yang digunakan hewan uji berupa tikus putih jantan
dalam penelitian ini adalah benar spesies (Rattus norvegicus) sebanyak 120 ekor.
Abelmoschus manihot (L.) Medik. EGDM Penggunaan tikus putih jantan sebagai
kental diperoleh dari proses maserasi. hewan uji karena dapat memberikan hasil
Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia penelitian yang lebih stabil karena tidak
menggunakan pelarut dengan beberapa dipengaruhi oleh siklus menstruasi dan
kali pengocokan pada temperatur kehamilan seperti pada tikus putih betina.
ruangan.(14) Metode maserasi dipilih Tikus putih jantan juga mempunyai
karena adanya sifat daun yang lunak dan kecepatan metabolisme obat yang lebih
mudah mengembang dalam cairan cepat dan kondisi biologis tubuh yang
pengekstraksi. Selain itu, maserasi lebih stabil dibanding tikus betina.(18)
merupakan cara penyarian yang sederhana Sebelum digunakan, tikus terlebih dahulu
karena cairan penyari akan menembus diadaptasikan kurang lebih 2 minggu
dinding sel dan masuk ke dalam rongga dengan tujuan agar tikus dapat beradaptasi
sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif dengan lingkungan barunya seperti
ini akan larut dan adanya perbedaan kandang, makanan, minuman, suhu, dan
konsentrasi antara larutan zat aktif di kondisi sekitarnya. Setelah diadaptasikan
dalam dengan di luar sel menyebabkan tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok
larutan yang terpekat keluar hingga terjadi perlakuan yaitu kelompok kontrol sehat
keseimbangan konsentrasi antara larutan (tanpa induksi STZ maupun pemberian
di dalam dengan di luar sel. Cairan penyari EDGM), kelompok kontrol (-) yang
yang digunakan dalam proses maserasi ini diinduksi STZ tanpa pemberian EDGM,
adalah etanol 96%. Etanol kelompok kontrol (+) yang diberikan
dipertimbangkan sebagai cairan penyari suspensi glibenklamid, kelompok
karena lebih selektif, kapang sulit tumbuh perlakuan EDGM dosis 150, 300 dan 450
dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, mg/kg BB. Selanjutnya tikus dipuasakan
netral, absorbsinya baik, etanol dapat selama 16 jam untuk menentukan KDG,
bercampur dengan air dalam segala MDA, 8-OHdG, dan insulin awal. Setelah
perbandingan, memerlukan panas yang itu, semua kelompok tikus diinduksi STZ
lebih sedikit untuk proses pemekatan, dan dengan dosis 40 mg/kg BB i.p kecuali
zat pengganggu yang larut terbatas. kelompok sehat. STZ sering digunakan
Pelarut etanol dipilih sebagai cairan sebagai induksi insulin-dependent dan
penyari karena senyawa yang akan non-insulin-dependent diabetes melitus
diekstraksi adalah senyawa fenolik.(15,16) pada hewan uji karena selektif merusak sel
Ekstrak kental yang diperoleh dari hasil beta pankreas. STZ bekerja langsung pada
maserasi simplisia daun gedi merah yaitu sel beta pankreas dengan aksi
52 gram dengan nilai rendemen yang sitotoksiknya dimediatori oleh reactive
diperoleh adalah 10,4%. oxygen species (ROS) sehingga dapat
Berdasarkan hasil uji fitokimia digunakan sebagai induksi diabetes
pada Tabel 1, dapat dikatakan bahwa melitus. STZ sebagai agen diabetonik

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 271


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

dapat memicu peningkatan produksi hidrogen superoksida dengan


radikal bebas berlebih dan menyebabkan mendonorkan atom hidrogen dari
stress oksidatif.(19) Kemudian mengukur kelompok aromatik hidkrosil (-OH)
KGD, MDA, 8-OHdG, dan insulin setelah polifenol untuk mengikat radikal bebas
induksi untuk melihat kenaikannya. dan membuangnya dari dalam tubuh
Setelah itu, tikus diberi perlakuan sesuai melalui sistem ekskresi.(23) Saponin
kelompok yang telah ditentukan. bersifat adstringent yaitu menciutkan
Berdasarkan hasil uji One Way selaput lendir mukosa lambung sehingga
Anova terhadap selisih penurunan KGD menghambat penyerapan senyawa lainnya
(Tabel 6) menunjukkan bahwa pada hari yang juga ikut berperan terhadap
ke-14, ke-21, dan ke-28 diperoleh hasil penurunan kadar glukosa darah yaitu
terdapat perbedaan yang signifikan antara alkaloid dan flavonoid.(24) Selain itu
kontrol (-) dengan kontrol (+) dan ketiga senyawa saponin yang terdapat di dalam
variasi dosis EDGM. Hal ini dikarenakan EDGM dapat menurunkan kadar glukosa
kontrol (-) hanya diberikan suspensi Na- darah dengan menghambat aktivitas
CMC 0,5% yang tidak memiliki enzim alfa glukosidase, yaitu enzim dalam
kandungan zat aktif dalam menurunkan pencernaan yang bertanggung jawab
KGD. Tetapi terdapat perbedaan yang terhadap pengubahan karbohidrat menjadi
tidak signifikan antara kontrol (+) dengan glukosa.(25) Tanin diketahui dapat
ketiga variasi dosis EDGM. Hal ini memacu metabolisme glukosa dan lemak
menunjukkan bahwa ketiga variasi dosis sehingga timbunan kedua sumber kalori
EDGM (Abelmoschus manihot (L.) ini dalam darah dapat dihindar. Selain itu,
Medik) mampu menurunkan KGD yang tanin juga berfungsi sebagai astringent
sebanding dengan kontrol (+). atau pengkhelat yang dapat mengerutkan
Efek penurunan KGD membran epitel usus halus sehingga
disebabkan adanya senyawa bioaktif yang mengurangi penyerapan sari makanan dan
terkandung dalam EDGM seperti alkaloid, sebagai akibatnya menghambat asupan
flavonoid, saponin, polifenol, dan tanin. glukosa dan laju peningkatan glukosa
Alkaloid terbukti mempunyai kemampuan darah tidak terlalu tinggi.(25)
meregenerasi sel β pankreas yang rusak. Hasil uji One Way Anova
Adanya perbaikan pada jaringan pankreas, terhadap selisih penurunan kadar MDA
maka akan terjadi peningkatan jumlah (Tabel 7) menunjukkan bahwa pada hari
insulin di dalam tubuh sehingga glukosa ke-14 terdapat perbedaan yang signifikan
darah akan masuk ke dalam sel sehingga antara kelompok kontrol (-) dengan
terjadi penurunan KGD dalam tubuh.(20) kelompok kontrol (+) dan ketiga variasi
Flavonoid pada EDGM dapat bersifat dosis EDGM. Hal ini dikarenakan kontrol
antioksidan. Flavonoid diketahui (-) hanya diberikan suspensi Na-CMC
bertindak sebagai penangkal radikal 0,5% yang tidak memiliki kandungan zat
hidroksi dan superhidroksi dengan aktif dalam menurunkan kadar MDA.
demikian melindungi lipid membran sel β Akan tetapi terdapat perbedaan yang tidak
pankreas terhadap reaksi yang signifikan antara kelompok kontrol (+)
merusak.(21) Selain itu flavonoid juga dengan kelompok perlakuan EDGM dosis
diketahui dapat mengurangi peroksidasi 150 mg/kgBB dan 450 mg/kgBB. Hal ini
lipid dan mengembalikan sensitivitas menunjukkan bahwa kontrol (+)
reseptor insulin pada sel. Kondisi tersebut glibenklamid ikut berperan dalam
menyebabkan penurunan kadar glukosa menurunkan kadar MDA yang sebanding
darah.(22) Antioksidan pada polifenol dengan EDGM dosis 150 mg/kgBB dan
mampu mengurangi stress oksidatif 450 mg/kgBB. Hal ini bisa disebabkan
dengan cara mencegah terjadinya rantai karena glibenklamid mampu
pengubahan superoksida menjadi meningkatkan sekresi insulin sehingga

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 272


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

KGD menurun dan secara tidak langsung Akan tetapi terdapat perbedaan yang tidak
mengurangi pembentukan senyawa signifikan antara kelompok kontrol (+)
oksigen reaktif akibat hiperglikemia. dengan kelompok perlakuan EDGM dosis
Namun terdapat perbedaan yang 150 dan 450 mg/kgBB. Hal ini
signifikan antara tiga dosis yang diujikan. menunjukkan bahwa kontrol (+)
Hasil menunjukkan bahwa EGDM dosis glibenklamid ikut berperan dalam
300 mg/kgBB memiliki selisih penurunan menurunkan kadar 8-OHdG yang
kadar MDA yang paling tinggi. Hal ini sebanding dengan EDGM dosis 150 dan
bisa disebabkan karena dosis 300 mg/kg 450 mg/kgBB. Hal ini dikarenakan
BB berada dalam konsentrasi terbaik glibenklamid mampu meningkatkan
untuk berikatan dengan reseptor sehingga sekresi insulin sehingga kadar glukosa
reseptor dapat berikatan dengan obat dalam darah menurun dan secara tidak
dalam durasi yang lebih lama. Pada hari langsung mengurangi pembentukan
ke-21 dan ke-28 menunjukkan bahwa senyawa oksigen reaktif yang ikut
terdapat perbedaan yang tidak signifikan berperan dalam merusak DNA sel beta
antara kelompok kontrol (-) dengan pankreas. Namun terdapat perbedaan yang
kelompok kontrol (+), namun terdapat signifikan antara dosis 300, 150, 450
perbedaan yang signifikan antara kontrol mg/kgBB. Hal ini menunjukkan bahwa
(+) dengan ketiga variasi dosis EDGM. EDGM dosis 300 mg/kgBB memiliki
Hal ini kemungkinan disebabkan karena selisih penurunan kadar 8-OHdG yang
kontrol (+) glibenklamid memiliki paling tinggi. Hal ini bisa disebabkan
konsentrasi yang cukup untuk berikatan karena dosis 300 mg/kg BB berada dalam
dengan reseptor, namun ikatan obat- konsentrasi terbaik untuk berikatan
reseptor tersebut lemah sehingga pada dengan reseptor sehingga reseptor dapat
durasi yang lebih lama ikatan obat- berikatan dengan obat dalam durasi yang
reseptor mudah lepas sehingga pada lebih lama. Pada hari ke-21 dan ke-28
akhirnya efek obat mulai berkurang. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
Efek penurunan kadar MDA yang tidak signifikan antara kelompok
disebabkan adanya senyawa bioaktif yang kontrol (+) dengan ketiga variasi dosis
terkandung dalam EDGM seperti EDGM. Tetapi berbeda signifikan dengan
flavonoid dan polifenol yang berperan kelompok kontrol (-) yang hanya
sebagai antioksidan. Antioksidan sebagai diberikan suspensi Na-CMC 0,5%.
senyawa yang dapat menunda, Efek penurunan kadar 8-OHdG
memperlambat, dan mencegah proses disebabkan adanya senyawa bioaktif yang
oksidasi lipid yang berperan dalam proses terkandung dalam EDGM seperti
produksi MDA, sehingga dapat flavonoid dan polifenol yang berperan
menurunkan kadar MDA. Kemampuan sebagai antioksidan. Antioksidan sebagai
flavonoid sebagai antioksidan disebabkan senyawa yang dapat menunda,
karena flavonoid bertindak sebagai memperlambat, dan mencegah kerusakan
scavenger (pembersih) radikal bebas. oksidatif DNA. Senyawa antioksidan ini
Hasil uji One Way Anova menyerang ROS sebelum mereka
terhadap selisih penurunan kadar 8-OHdG menyebabkan kerusakan pada berbagai
(Tabel 8) menunjukkan bahwa pada hari molekul biologis dan menghindarkan
ke-14 terdapat perbedaan yang signifikan penyebaran kerusakan oksidatif dengan
antara kelompok control (-) dengan mengganggu reaksi rantai radikal bebas.
kelompok kontrol (+) dan ketiga variasi Hasil uji One Way Anova
dosis EDGM. Hal ini dikarenakan kontrol terhadap peningkatan kadar insulin (Tabel
(-) hanya diberikan suspensi Na-CMC 9) menunjukkan bahwa pada hari ke-14
0,5% yang tidak memiliki kandungan zat dan ke-21 terdapat perbedaan yang
aktif dalam menurunkan kadar 8-OHdG. signifikan antara kelompok kontrol (-)

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 273


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

dengan kelompok kontrol (+) dan ketiga terjadinya rantai pengubahan superoksida
variasi dosis EDGM. Hal ini dikarenakan menjadi hidrogen superoksida dengan
kontrol (-) hanya diberikan suspensi Na- mendonorkan atom hidrogen dari
CMC 0,5% yang tidak memiliki kelompok aromatik hidroksil (-OH)
kandungan zat aktif yang ikut serta dalam polifenol untuk mengikat radikal bebas
meningkatkan kadar insulin. Akan tetapi dan membuangnya dari dalam tubuh
terdapat perbedaan yang tidak signifikan melalui sistem ekskresi.
antara kelompok kontrol (+) dengan
ketiga variasi dosis EDGM. Hal ini
disebabkan karena ketiga variasi dosis KESIMPULAN
EDGM memiliki zat aktif yang mampu Berdasarkan hasil penelitian
meningkatkan kadar insulin sebanding efektivitas EDGM (Abelmoschus manihot
dengan kontrol (+). Pada hari ke-28 (L.) Medik) terhadap KGD, MDA, 8-
terdapat perbedaan yang signifikan antara OHdG, dan insulin pada tikus putih
kelompok kontrol (-) dengan kelompok (Rattus norvegicus) yang diinduksi STZ
kontrol (+) dan ketiga variasi dosis dapat disimpulkan sebagai berikut :
EDGM. Akan tetapi terdapat perbedaan 1. EDGM (Abelmoschus manihot (L.)
yang tidak signifikan antara kelompok Medik) dapat menurunkan KGD, MDA,
kontrol (+) dengan kelompok perlakuan 8-OHdG serta meningkatkan kadar insulin
EDGM dosis 150 dan 300 mg/kgBB. Hal tikus putih diabetes yang diinduksi STZ.
ini dikarenakan EDGM dosis 150 dan 300 2. Dosis EDGM yang efektif adalah
mg/kgBB memiliki efek yang sebanding dosis 150 mg/kg BB.
dengan kontrol (+) glibenklamid dalam
meningkatkan kadar insulin. Namun
Saran
terdapat perbedaan yang signifikan antara
Sebaiknya dilakukan penelitian
ekstrak gedi merah dosis 450 mg/kgBB
lanjutan dengan melakukan pemeriksaan
dengan EDGM dosis 150 dan 300
histopatologi terhadap jaringan pankreas
mg/kgBB. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk mengetahui perbaikan dalam
EDGM dosis 450 mg/kgBB memiliki
meregenerasi sel beta pankreas.
peningkatan kadar insulin yang paling
tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena
dosis 450 mg/kg BB berada dalam DAFTAR PUSTAKA
konsentrasi terbaik untuk berikatan Adji, Dirgo. 2008. Hubungan
dengan reseptor sehingga reseptor dapat Konsentrasi Malondialdehid, Glukosa
berikatan dengan obat dalam durasi yang Dan Total Kolesterol Pada Tikus Putih
lebih lama. Yang Diinjeksi Dengan
Efek peningkatan kadar insulin Streptozotocin. Jurnal Sains, Vol. 26,
diduga terjadi karena senyawa aktif yang No.2. Hal.74
terkandung dalam EDGM seperti alkaloid, World Health Organization (WHO).
flavonoid dan polifenol. Alkaloid terbukti 2012. Diabetes Fact Sheet.
mempunyai kemampuan meregenerasi sel Department of Sustainable
β-pankreas yang rusak. Adanya perbaikan Development and Healthy
pada jaringan pankreas, maka akan terjadi Environments.
peningkatan jumlah insulin di dalam Funk, J.L. and Feingold, K.R. 1995.
tubuh sehingga glukosa darah akan masuk Disorder of the Endocrine Pancrease.
ke dalam sel dan mengakibatkan In: McPee, S.J., (Ed), A Lange
penurunan KGD dalam tubuh. Flavonoid Medical Book Pathophysiology of
dan polifenol berperan sebagai Disease an Introduction to Clinical
antioksidan yang mampu mengurangi Medicine, 1st ed. Stamford: Appleton
stres oksidatif dengan cara mencegah & Lange, p.367-392.

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 274


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

Ueno Y, Kizaki M, Nakagiri R, Lin-lin W., Xin-bo Y., Zheng-ming


Kamiya T, Sumi H, and Osawa T. H., He-zhi L., Guang-xia W. 2007. In
2002. Dietary gluthatione protects vivo and in vitro antiviral activity of
rats from diabetic nephropathy and hyperoside extracted from
neuropathy. J Nutr 32:897-900. Abelmoschus manihot (L) medic. Acta
Mahreen R, Mohsin M and Nasreen Z. Pharmacol Sin28 (3):404-409.
2010. Significantly Increased Levels Sarwar M, Attitalia IH, Abdollahi M .
of Serum Malondialdehyde in Type 2 2011. A review on the recent advances
Diabetic with Myocardial Infarction. in pharmacological studies on
Int J Diab Ctries 30(1):49-51. medicinal plants; animal studies are
Utami, Vina. 2012. Studi Deteksi done but clinical studies needs
Senyawa 8-Hidroksi-‘2- completing. Asian Journal of Animal
Deoksiguanosin (8-OHdG) Sebagai and Veterinary Advances 6, 867-883.
Biomarker Genotoksisitas. [Skripsi]. Departemen Kesehatan Republik
Fakultas MIPA. Universitas Indonesia & Direktorat Jenderal
Indonesia. Depok. Hal 6 Pengawasan Obat dan Makanan. 2000.
Battacharya, S.K., Satyan, K.S., Parameter Standar Umum Ekstrak
Ghosal, S., 1997. Antioxidant activity Tumbuhan Obat. Bakti Husada.
of glycowithanolides from Withania Jakarta.
somnifera. Indian Journal of Andersen, Ø.M. and Markham K.R.
Experimental Biology 35: 236–239. 2006. Flavonoids: Chemistry,
Kamiya, K., Saiki Y., Hama T., Biochemistry, and Applications.
Fujimoto Y., Endang H., Umar M., Taylor & Francis Group. USA. 2
and Satake, T. 2001. Flavonoi Markham. K.R. 1988. Cara
Glucuronides from Helicteres isora. Mengindentifikasi Flavonoid ,
Phytochemistry. 57:297-301. terjemahan K. Radmawinata. Penerbit
Liu, Y., Xianyin L., Xiaomei L., ITB. Bandung. 1-117.
Yuying Z., Jingrong C. 2006. Mandey JS. 2013. Genetic
Interactions Between Thrombin with characterization, nutritional and
Flavonoids from Abelmoschus phytochemicals potential of gedi
manihot (L.) Medicus by CZE. leaves (Abelmoschus manihot L.
Chromatographia2006 (64): 45. Medik) growing in the North Sulawesi
Mandey JS. 2013. Genetic of Indonesia as a candidate of poultry
characterization, nutritional and feed. Research Report. Animal
phytochemicals potential of gedi Husbandry Faculty, Sam Ratulangi
leaves (Abelmoschus manihot L. University. Manado.
Medik) growing in the North Sulawesi Kusumawati, D. 2004. Bersahabat
of Indonesia as a candidate of poultry dengan Hewan Coba. Gajahmada
feed. Research Report. Animal University pers. Yogyakarta.
Husbandry Faculty, Sam Ratulangi Agung, Nugroho. 2006. Hewan
University. Manado. Percobaan Diabetes Melitus :
Mamahit L. P dan Soekamto N. H. Patologi dan Mekanisme Aksi
2010. Satu Senyawa Asam Organik Diabetagonik. Jurnal Fakultas
Yang Diiolasi Dari Daun gedi Farmasi Universitas Gajah Mada.
(Abelmoschus manihot L. Medik) Asal Yogyakarta.
Sulawesi Utara. Juruan Teknologi Thongsom, M., Chunglok, W.,
Pertanian. Fakulta Pertanian. Kuanchuea, R., Tongpong, J. 2013.
Universitas Sam Ratulangi, Manado. Antioxidant and Hypoglycemic
J. Chem Prog, Vol 3 No.1. Effects of Tithonia diversifolia
aqueous Leaves Extract Ind Alloxan-

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 275


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Efektivitas Ekstrak Daun Gedi Merah terhadap Glukosa Darah, Malondialdehid, 8-hdroksi-deoksiguanosin, Insulin Tikus Diabetes

Induced Diabetic Mice. Advences In Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT


Environmental Biology Journal Vol. Vol. 3 no. 2. Hal. 62-66
7. No. 9. Hal 5, 9. Lugasi, A., J. Hovari, K.V. Sagi and L.
Wollenweber E, Dorr M, Muniappan Biro. The Role of Antioxidant
R. Exudate Flavonoids in a Tropical Phytonutrients In The Prevention of
Weed, Chromolaena odorata (L.) R. Disease. Acta Biologica Szegediensis.
M. King et H. Robinson. Biochemical 2003; 47: Hal. 119-125
Sptematics and Ecology Vol. 23, Ngozi, Igboh M., Ikewuchi, J.C.,
1995, 7 (8). Hal. 873-874 Ikewuchi C. C. 2009. Chemical Profile
Widhafni, Septya. Bodhi, Widdhi, of Chromolaena odorata L. (King and
Suadewi, Sri. 2014. Uji Efektivitas Robinson) Leaves. Pakistan Journal of
Ekstrak Etanol Tunas Pisang Goroho Nutrition 8 (5): 2009. Hal. 521-524
(Musa acuminate L.) Terhadap Malanggi, L., Sangi, M dan Pacdonk,
Penurunan Kadar Gula Darah Tikus J. 2012. Penuntun kandungan Tanin
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus dan Uji Aktivitas Ekstrak Biji Buah
norvegicus) Yang Diinduksi Sukrosa. Alpukat (Persea Americana Mill.
Journal MIPA UNSTRAT. Hal 22-23

J. Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 4 276


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090

You might also like