You are on page 1of 750
© ee: | IKULIAH DOES sun) Prof. dr. 1.B.G. Manuaba, Sp.OG(K) dr. L.A. Chandranita Manuaba, Sp.0G dr. I.B.G. Fajar Manuaba, Sp.0G PENERBIT BUKU KEDOKTERAN F EGC BUKU ASLI BERSTIKER HOLOGRAM 3 DIMENSI EGC 1627 PENGANTAR KULIAH ORSTETRE Olek: Prof. dr. LB.G Manuaba, SpOG{(K), dr. LA. Chandranita Manuaba, SpOG & dr. LB.G Fejar Manuzba, $p.0G. Copy eduor: Nuning Zuni Astuti, Daniel Letare Purba, Sri Handayani & Restu Damayanti Diterbitkan pertanta kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC ‘© 2003 Penerbit Baku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakurta 10042 ‘Telepon: (O21) 6530 6283 ‘Anggota IKAPI Destin kalit moka: Dimas Tumpal Rizky Nainggolan Hakcipte dlindungi Undang Undang Dilarang mengutip, memperbanyak dan meserjemahan sebagian atau selucuh isi buku ini tanpa izin ternlis dari penerbit. (Cetakan I: 2007 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) da Bogus Gde Manuaba Penganvar kaliah obstetri /penulis, Ida Bagus Gde Manvaba, Ida Ayu ‘Chandcanita Manuaba, Ide Bagus Gde Fajar Manuaba. — Jakarta: EGC, 2007. vii, 921 him. ; 21 29,7 om, ISBN 978-979-448-635-1 1, Kebidanaa, Tima. LJudul, 1. Ida Ayu Chandranita Manuaba, TL. Ida Bagus Gde Fejar Manuaba, 182 Daftar Isi Kata Pengantar v BAB 1 __PERKEMBANGAN PELAYANAN KERIDANAN 1 Sejarah Porkembangan Pelayaran Kebidanen di Indonesia _3 Profil Perempuan indonesia _4 ematian Maiemal dan Kematian Perinatal 6 Konsep Pembangunan Nasional 14 Sistem Kesehatan Nasional 15 Konsep Obstet Sosial_21 Komunikasi, Edukasi, Informasi, dan Konseling 29 Aspek Etik dalam Profesi den Pelayanan Obstetri, Ginekologi, dan Keluarga Berencane 31 ‘Soksio Seaaras Aisa Parmintaan 38 Informed Consent a7 Kehamilan dengan Anemia _38 Kehamilan Remaja_41 4 Kehamilan dengan Risiko Tinggi 43 Partograf WHO 45 Profesi Dokier dalam Sorotan 50 Vital Statistic 53 Nomenilatur 52 BAB 2 _ PEMANDANGAN UMUM KEHAMILAN 54 BAB 3 _ ANATOMI DAN FISIOLOG! REPRODUKS! 63 Anatorri Alat Reproduksi 63 Broses Sikus Mensinuasi 78 BAB 4 FISIOLOGI KEHAMILAN 85. Konseling Sebelum Kehamilan 85 Fisiologi Proses Kehamilan 00 Plasenta 108 Fisiologl Janin intrauteri_121 Adaptasi nal Terhadap Kehamian 136 Diegnosis Kehamilan 159 Pemoriksoan Panggul 174 Pengawasan Kehamilan 187 ‘Obat-Obatan pada Kehamilan dan Laktasi 195 Itagonocrafl cal vi Dafiar tsi_vii Pameriksaan Kehamian 208 Kedudukan Punggung Janin 228 Poslsi atau Kedudukan 247 Keselahteraan Janin intrauteri_254 BAB_5 FISIOLOGI PERSALINAN 272 Proses Kontraksi Otot Uterus dan Dimulainya Persalinan 272 Mokenisma Persalinaa Normal 283 Pimpinan Persalinan Normal 324 Evaluasi Kesejahteraan Jenin Intra Partum 328 Anesiesia dan Analgesik dalam Obsiatti 233 Neonatus 339 Mase Puerpeium Normal 368 Laktasi Dan Rooming In_372 BAB_6 __ KOMPIIKASI UMUM PADA KEHAMILAN 391 BAB_ 7. Kelukan Minor pada Kehamilon 304 Hiperemesis Gravidarum _396 Hipertens! dalam Kehamilan 401 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah_421 Parsalinan Piemalur_ 432 Kehaenilan Serotinus 450 Keluban Pacah Dini_458 Kehamilan Ganda 484 Perderahan Antepartum 481 KELAINAN PADA CAIRAN AMNION, T. PUSAT, DAN PLASENTA 499. BAB 9 Penyakit dan Kelsinan Alat Kandungan yang Berksian dengan Kehamilan 518 Benyakit Jantung dan Kehamilan 528 Trauma pada Kehamilan 538 iHipertens: Menanun can Kehemilen 542 Penyakit Paru dan Kehamilan 548 Penyakit Gastrointestinal pade Kehamilan 554 Penyakit dan Kelainan Darah pads Kehamian 559 Penyakit Endokrin pada Kehamilan 583 Penyakit Diabetes Melitus (DM) pada Kehamilan 589 Kelainan dan Penyakil Jaingan Ikat pada Kehamilan 509 Penyakit Saref pada Kehamilan 609 enya don Keiinan Jive pada Rebar 017 Penyakit Kult pada Ke Ponyaki Inet peda Kehumlan 631 Ponyakit Hubungan Soksval pada Kehamitan 654 Baral Badan dan Pertambahan Borat Badan thu Hamil 664 Kistoma Ovani dengan Kehamilan 668 Mioma Uleri dengan Kehamilen 674 Tumor Ganas pada Kehamilan 674 KEGAGALAN TUMBUH-KEMBANG HASIL KONSEPSI 683 Abortus atau Keguguran 683 Kehamilan Ektopic 701 Penyakit Trofoblas 720 vvill_Daftar teh BAB 10 _PERSALINAN DISTOSIA 735 Konsep Persalinan Eutosia_735 Persainan Distosia 741 Persalinan Distosia Akbat Kelsinan Letak Janin Intraute 749 Parsalinan Distosia Akibat Letak Sungsang 749 Persalinan Distosia Akibat Lelak Lintang 758 Persalinan Distosia Akibat Kelainan Kongenital 762 ‘Persalinan Distosia Akibat Hidrosefalus 702 Persalinan Dislosia Alibat Anensafalus 764 Porsalinan Distosia Akibat Kembar Siam 765 Porsaiinan Distosia Akbat Bayi Mokrosomia dan Distosia Bahu 767 Parsalinan Distosia Akibat Tumor Inftaahdominal lanin 771 Persalinan Distosia Akibat Kelainan Fleksi Kepala 774 Porsalinan Distosia Akibat Letak Puncak Kepala 774 Persalinan Distosia Akbat Letak Dahi 775 Porsalinan distosia Akibat Letak Muka 776 Porsalinan Distosia Akbbat Kegagalan Putas Paksi Dalam 780 Persalinan Distosia Akbat Deep Transverse Arrest 781 Porsalinan Distosia Akibat Posisi UbunUbun Kecil Borada di Postovior 781 Persainan Distosia Akibat Letek Majemuk 781 Porsalinan Distosia Akibat Letsk Kepala dan Tangan 784 Porsalinan Distosia Akibat Letak Majemuk Kepala dengan Umbiikus 784 Porsalinan Distosia Akibat Kombinasi Tangan, Kaki, dan Umbilikus 786 Persainan Distosia Akibal Panagul Sempil dan Pertumbuhan Abnormal 787 Parsainan Disinsia Akhat Kelainan Jalan Lahic Lunak 792 Parsalinan Distosia Akihat Serviks Uteri_782 Parsalinan Distasia Alihat Keluatan Pstinauum 78% Persalinan Distosia Akibat Kelainan Jaringen Genitalia 800 Induks! Persainan 800 Persalinan Percobaan 807 BAB 11 _KELAINAN ABNORMAL PADAKALA II 810. Pordarahan Postpartum 810 Inverso Uteri 822 Fabris Puarpuralis 828 Trauma Akibat Persalinan 835 BAB 12 _KEGAWATDARURATAN PADA NEONATUS 841 ‘Asfiksia_Janin dan Resusilasi Neonatonim 844 Kolainan Kongenital 954 BAB 13 _KEGAWATDARURATAN DALAM OBSTETRI_873. Ponyakit Bedah Daruret pada Kehemilan_ 875 Gawat Darural Akivat Manioulast Tindakan Obstetr_676 Konsep Syok dalam Obsteiri_ 878 Kemotion Mafernal yang Seharuama depat Dihinderi 201 Kematian Perinatal yang Seharusnya dapat Dihindari 695 Trauma Persalinan dan Infeksi Neonatorum 898 Gawal Darurat Akibat Anesthesia pada Kehamilan 809 BAB 14 _DASAR-DASAR DAN PENGERTIAN ORBSTFTRI SOSIAL 903 Pelavanan Obstetri & Ginekologi oi Indonesia 904 Sistem Kesehatan Nasional 910 ‘Fempat Kerja Obsietri Sosial_911 Pendekatan Risiko 914 ‘Sistem Pendekatan Risiko 914 Gagasan Primary Heaith Care 915 Ruang Lingkup Kerja Gagasan Pendekatan Risiko 918 Bab Perkembangan Pelayanan Kebidanan Sejarch pelayanan kebidanan sangat panjang untuk ditelusuri seearalengkap. Sejak pertama kehidupen manusia,terdapatse- bagian orang yang mengkhususkan diri meningkatkan ke- ‘mampuan untuk memberikan percolongan penyembuhan. Di Indonesia, mereka dinamakan dukun, Khusus uncuk me- nolong persaliran, mereka disebut “dukun beranak" atau “pe- alla “Obst tdak diketaaldenganelas. Kiser (1892) mengatakan obsteer bersumber dari bahasa Sansekerta yang menyebutkan "Widwan’, yakni mereka yang berilma. ‘Sumber lain menyebutkan obsteti berasal dari bahasa Latin “Obstet atau Obstetrix’ dengan kata asinya “Adstecrt’ yang artinya membantu seseorang sedang bersalin, Pelayanan pengobatan umumnya berkembang dari snggipan bahwa penyakit disebabkan oleh kekustan gaib schingga segala upaya penyembuhan ditujukan uncuk meng- bilangkan kekuatan tersebut. Perjlanan manusia yang mempu- nyai kemampuan untuk melakukan observa, analisis, dan me- rekam sehingga segala pengalamanaya dapat diturunkan Jepada mereka yangmempunyai minat. Oleh karena itu, mere- kadisebutsebagai “tabib ataudokierdilingkungannya”, i Yunani,dipercayai seorang dewa penyembuh, Acscu- Jnpius, yang rohnya dlambangkan sebagai seekor ular Jika pada salam hari orang skit bermimpi didatangiular, dia akan sem- buh dari penyakienya Lebib anja, diketahui bahwa ilmu kedokteran di India, ‘Mesit, Tiongkk, dan Romawi telah maju dan telah mencapai perkembanganilmu kedokteran tingkat tinggi Hippocrates, 460-377 SM. telah melakuikan pengobatan secarasistematis. Bdiau meninggalkan beberapa buku yang se- bagian besa berkaitan dengan prognosis penyacit dan bagai- ‘mana memberikan pengobatan yang baik. Karena sistem peng- obatan baru yang dikemukakannya itu, Hippocrates dianggap sebagui “Bipakilmu kedokteran modem”. Lambang kedckteran international adalah sebuah gelas yang dilili ular, yang mengardung art bahwa air adalah sum- ber kchidupan dan ular melambanglan jiwa dewa Aciculapius. Jika menyimak negeritimur India, Ayur weda telah ditu- runkan melalui Meharsi Devanthari, yang tangan kanannya ‘memegang kendi berisi air dan tangan kirinya memegang se- tangkai daun, sebuah pisau, sebuah kitab, dan seckorlintah. "Mana yang terkandung di dalamnya adalah: 1. Rendi berisi air métambangkan air kehidupan. 2. Setangkai daun melambangkan obat-obatan, yang se- ‘agian besarberasal dari tumbub-tumbuban, 3, Sebuah kitab melambangkan sumberilmu pengetahuan 4, Sebuah pisau melambangkan bahwa sebagian penyakit harus mendapat pengobatan dengan operas 5. Seehor lintah melambangkan bahwa penyakit dapat dise- babkan oleh racun yang masuk tubuh dan racun tersebut hharus dikeluarkan. Lintah adalah binatang yang dapat rmengisap darah dan mencerminkan pengeluaran racun dari dalam tubuh. Dengan lambanglima macam materi dtangan Dewa Davanthasi, ‘dapat dikemukakan bahwa perlambangan lebih mencerminkan leoruep perkersbangan ilu pengeahuan dan telolog kedakte an modem, seperti yangaijumpaisampai sa in. ‘Khusus mengenaipertolongan persalinan, dahulu sebagi- an besardilalukean oleh perempuian yang mendapatlean pen- didikan secara magang. Ilmu pengetahuan semakin berkem= bang setelah semakin cikenal fiiologi dan patologikehamilan dan perslinan. Kemajuan Ilmu Kedoleeran makin pesateteldh dilakukan bedah mayatschingga anatomi organ internal dapat, diketahui dengan baik. ada abad ke-16, Ambroise Paresudah menaruh pethatian besar pada pertolongar persalinan dengan jalan pembedahan. Sejake sar itu, mu Obstetridan Ginekologi berkembang lebih peset dat akhienya mampu memisabkan diti untuk menjadi cabang ilmu tersendir Pada tahun 1513, Eucharius Roeslin menerbitkan buksa peljaran pertama tentang persalinan, Schuangern Frauen und ‘Hebammen Rosengarten. Pada tahun 1598, didirikan sekolah bidan pertama di Munchener'Gebzrnstal. Selanjutnya, di- Janjutkan dengan pendirian sekolah bidan di berbagai tempat, termasuk Paris di Hotel Dieu. 2 Pengantar Kuliah Obstet Sedereran tokoh ilmu kebidanan yang memberikan warra porkembangsn ilmu pengeiahuan dan eknologi antara lain adalah Thomas Bul, Pinard, Remeltz, De Snoo, Sanger, Kehrer, dansebagainya. Kemajuan demi kemajuan tah dicapai dalam bidang ke- dokceran kebidanan schingga akhirnya Manuaba dapat men- cananglan konsep persalinan “well born baby dan well health mother” yangmerekomnendasikan percolongan persiinan per- salinan spontan bdakang kepala, vaeum atau forsep outlet, dan selsio sesaria. Mealui konsep ini, diharapkan dapat dicapai penurunan angka kematian maternal, perinatal, dan peningkat- an lualitas sumber daya manusia. Penurunan angka kematian maternal dan perinatal sangat didulung olch kemajuan di bidang anestesi cairan elektrolt penggati, dan transisi darah. Yang tidak kalah pentingnys adalah perkembangan bidang farmakologi terwamaantibiotik Kemajuan di bidang pemantauan perkembangan din ke- hhidapanjanin di dalam rahim dengan lac canggih sangatpesat Pemantasan ini memungkinlean pengenalan keadzan patologis 35 fahun Tabel 1.5 Prakiraan perkembangan jumlan pertumbuhan penduduk indonesia 1990-2030. Tahun 1999 Tahun 2000) 5.000.000, 5.500.000, 4125/1000 5/1000 425/109.000 2225/1000 '560/109.000 250/100.000 14% 7% 10% 23% 60% 90%. 55% 15% 40% 20% 50 tahun 65-70 tahun. 45% 50% 80%-90% 45%-50% 25% 35%. 65% 70% 85%-90% 25% 10% 14% 5%-7% 18% BIT% Tabel 1. Proyeksi Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk 1985-2030. Indonesia, Jamiah | Period (uta) Fh) Periods AKE ‘AHH (tahun) 1990 1807 | 1985-1990 188) 11685-1980 79,0 60,18 1005 1943 | 1000-1005 1a 1600-1005 59,9 e2at 2000 207.1 41985-2000 137 1995-1000 5i4 e447 205 | 2201 2000-2005 121 2000-2005 a4 00,37 2010 2332 | 2005-2110 116 2005-2010 36.0 68,22 205 | 2457 | 2010-2015, 105 2010-2015 315 69,40 2020 2574 2015-2020, 031 2015-2020 280 70,42 2025 2673 | 2020-2025 oz 2020-2025 24.8 71,33 2030 2763 | 2025-2030 088 2025-2030 22.3 7241 Dalam simposium rerungkap bahwa profil peermpusn In- donesia menurut penjabaran WHO tergolong,‘sangst buruk’, segala upaya harus digerakkan schingga dapat mencapai ke keadaan yang lebih bail. Namun,jka disimak lebih mendalam, Icniverkesan bahwa perlalcuan terhadap perempuan di Indone- sia sudah lebih baik, karena banyak perempuan telah mendapat kesempatan untuk mencapai pendidikan tinggi khususrya di daerah perlotuan. Namun, di dacrah pedesaanymercka masth sulit mencapaipendidikan tinggi. Selain tu, eadaan masyarakst kite yang miskinjaga mer pakan kendala yang perla diperhitungkan. Sckalipun Indonesia adalah negara sgrar, masing-masing petanihanya mempunyai tanah garapan sekitar 1/4 hektarjumlah yang kecil apabila dibandingkan dengan kebucuhan hidup. Apabila ingin meningkatkan marabat bangsa yang mam- pu melahirkan masyarakat dengan sumber daya manusiayang Derkualitas, derajacdan martabat perempuan Indonesia harus dliangkatke posisi yang baik; minimal kondisi umum keschatan- nya. Dari perempuan yang mempunyai rohani dan fisie yang schat, dapat diharapkan akan lahir kecurunan yangschat pula. ‘Untuk mencapai sasaran tersebut, memang dipeslukan ‘wakeu yang panjang, biaya yangtidak sedikt, dan kesepakatan politik yang mantap, schingga semus gerck dan langkah dapat ditujukan untuk perbaikan derajax perempuan Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Manuabs, IBG. Konsep Well Born Baby dan Well Health Mother pade Obsceri Sosial Menuju Kualtas Sumber Daya Manwia dan Penucunen AKI ARP. Manuabs, IBG, 2000, Peranam Bidan sebagai Mata rantai dalam ‘Mensrunkan Angha Kematian lbu dan Angka Kematian Perinatal 14 Indonesia, Kapita Selehta Penatalaksarzan Rutin Obgin dan KB. jakara: Penerbic EGC, 88-104 6 Pengantar Kutah Obstetn KEMATIAN MATERNAL DAN KEMATIAN PERINATAL Kematian maternal dan pecinatal merupakan masalah beser, Ichususnya di negara scdang berkembang, Sckitar 98-9996 ke- marian maternal dan perinatal terjad di negara berkémbang, sedanglan dinegara maju anya 1-2%. Sebenarnya sebagian boesar kematian tersebut masth dapat dicegah apabila dapat dlberikan penolongan pertama yang adekuzt. ‘Menurutlaporan WHO tahun 1996, trjadi kematian ma- ternal sekitar 585,000 orang/tahun, sedangkan kematian peri- natal adalah ickitarsepuluh juts. Secitar 98-99 % kematizn terjadi di negara berkembang (573.000 orang). Sekitarseper- tiga kematian terjadi akibat pertolongan gugur kandung yang ‘idalcaman dan tidalcbersih (191.100 orang). Penyebab utara smash tetp ia penyebab kematian berupa perdarahan 60 % (643.000 orang, infelsi 25 % (143.250 orang), Gestosis 15 36 (85.595 orang). Penycbab lainnya hanya menimbulkan kema- tian pada 5 % kematian maternal/perinatal (28.650 orang). Kontribusi angka kematianibu dan enak di Indonesia c- kup besar, yaitu Kematian maternal 390/100.000 persalinan dan kematian perinatal sekiar 400/100.000 perslinan hidup. Perkiraan pensalinan yang terjadisebanyak 5.000.000 orang per tahun, Kematian maternal adalah sekitar 165.000-170.000 corang/tahun atau terjadi sekitarseiap 2,0-2,5 meni. Karena terjadi secara sporadis, data kematian ini tidak menarik pe hhatan masyarakarhuastermasuk media eleeronik/massa, Kema- tian perinatal adalah 400/100.000 orang atau sekirar 200,000 ‘orang per tahun sehingga kematan perinatal tradi setiap,2~ 1,5menit, Kematian di Indonesia adalah yang eringgi di antara negara di Ascan. Kejadiannya sekitar 15 kali dari kematian di Malaysia. Kematan ini sebagian besar masih dapat dikindari apsbila ‘erdapat kesempatan untuk melakukan pertoiongan perama Jikaperempuan hamil fanyamempunyai 3oranganak, angka kematian ibu akan turun menjadi 387.000/tahun, sedangkan kematian perinazal menjadi scktar 5.600.000/tahun Secara internasional sudah banyak dilakukan pembicaraan dan pembahasan untuk meningkatkan upaya menurunkan nga kematian materal éan perinatal. Pembahasan dimulai dati gagasan WHO dan UNICEF 1978 di Alma Ara Uni Soviet, yang mencetuskan primary health care agar sana ke- sehatan di setiap negara dapat dijangkau oleh setiap warga negaranya secara efeletf dan adelauat. Konferensi Safe Motherhood diselenggarikan di Nairobi, Kenya pada 1987 dan selanjutnya diikuti World Summit for Childeen di New York 1990. International Conferenceon Po- pulation and Development (ICPD) diadakandi Kairo, Mesi, pada tahun 1994, Dalam pertemuan ini disimpulkan babwa meningkathan keschetan reprodulai kaum perempusn dan Jalé-lakisangat vital uncuk pembangunan sosial dan pengem- bangan sumber daya manusia. Dalam memberikan pelayanan ddasr, pelayanan kepada remaja sangat pentingdan integral dan ramus tejangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dua pertemuan penting dunia lain, Fourth World Con- ference on Women, di Bejing, Cina, (1995) dan Srilangka (1997), disclenggarakan aga secepatnya ange kematian mater- nal dapat dcurunkan setengahnya dari jumlah tahun 1990. Pada tahun 1999, WHO mengeluarkan panduan untuk “Making Pregnancy Safer MPS)" dengan skala priortassebagai beret. 1. Safé metherbood sebagai priotins setap negerz. 2. Penyusinanacuan pelayanan keschztan materal dan peri- natal disetap negara. 3. Pengembangan pelaksanaan sistem yangaman dan bik. 4. Perbaikan akses pelayanan keschatan maternal, perinazal, eluarga berencana dan pelayanan abortus legal. 5. Peningkacan upaya keseharan promotif dan preventfse- hinge falcorkeluarga dan lingkungan yang memengarshi Aeeschatan dapat dikendalikan. 6, Perbaikan monitoring sistem pelayanan keschatan matemal dan perinatal Indonesia tah mengadops gagasan untuk dapat meningkatkan keschatan promot dan prevenif dengan mengikussertakan ma- syarakat. Dengan derikian pada pereengahan tahun 1995 diunour- san gagasan “Gerakan Sayan Ib i engah masyaralat uneaeren- duleung percepatan penurunan kematian bu dan perinatal ‘Untuk memenuhi anjuran Making Pregnancy Safer telah incurkan beberapa buku acuan nasional di antaranya: 1. Bules acuan national pelayanan eluarga berencara 1996, 2. Buku scuan nasional pelzyanan keschatan matemal dan neonatal 2000 3. Bulos Panduan praktis pelayanan keschatan maternal dan neonatal 2002. Diharapkan agar buku acuan dan panduan nasional ini dapat dipengonakan sebagai pegangan pelayanan keseharan matemal dan neonatal schingga dapat dalam waktu singkat menurunkan angka kematin bu (AKI dan angka kematian perinatal (AKP) dilndonesa. Penyebab Kematian Maternal dan Perinatal Bika ditelusuri, penyebab kematian maternal dan perinaalsebe- narnya sangat kompleks. Penyebab kematian tersebut dapat digolongkan dalam tiga kelompok beser, yaitu: 4. Penyebab kemagian angsing, Penycbab kematian berkaitan langsung dengan per- jalanan kehamilan, pesainan, postpartum sampai dengan sektarmass puerperium. Bencal penyehab kematianada- tah “ria klsik” berupa perdarahan, infeksi, dan gestoss. 2. Penyebab kematan-antara Faltor penyebab kematian bersumber dari individu yang bersangkatan, seperti grandemultipara sera penyakit yang menyertai ehamilan, seperti penyakitjantung, para, ddan ginjal, sma, dan infeksi pada kchamilaa, perslinan, sera kala nipas. Keh terbatas 3, Penyebab kematian secara tidak langsung a. Penyebab yang menyakut keadaan umam di tengah smasyarakat, seperti kehamilan dengan anemia, tindak- an yang tidak aman dan tidak bersih pada abortus, ddan kekuarangan gi pada bum. Porkembargan Pelayanan Kebidaran 7 Tabel 1.7 Hasil Survei Profil Perempuan di Jawa Tengah. Total (N=14,826) Kematian Maternal (N=50) Keriteria Survel Sumiah % Jamiat % Pemeriksaan antenatal @ 4 kal) Tidak porrah 189 38,0 Duan od 20 Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) a8 80% Menge idakmemenksakan in Acuh 683 93.2 Suamieluarga tidak menyetjui 02 Geoorafis'sosio-ekonom 289 36.8 Tidah olas 26 Temgat melahiean OiRumah 945 36,8 Puskoomes 25 80 RS 23 vanain 0 20.0 Belumlahr ot Penclong persainan . Tanpa perolong 3 ° 4 20 ukun belum teriath 2201 447 4 28,0 Dukun eran 2201 18 8 32.0 Peranavbidan 41837 132 8 32.0 Bolum abe 40 os 10 20,0 Tak dketahui 6 0 o , Penyebab yang berlaitan dengan keterlambatan. sikap yang luas dan melibatkan kesepakatan politik, melibatkan + Teslambar pengisiman seferal karen berbagai alisan,terutama karenajarak yang terlalu jauh dan smedan yang berat. + Terlambat menegakkan diagnosis, sehingga dite ‘madi tempat rujukan sudah dalam keadzan termi- semua unsur dalam masyarakat schingga dalam wakeu relatif singlat dicapai hail yang memuaslan, nad Tabel 1.8 Cri kematian maternal (N=50). + Terlambat mendapatkan penanganan yang ade | Jeu, hersih, dan aman di pueat rajukan lebih” Kemalan raletral ge “Telah mein 20.0% + Terlambat menyediakan berbagai fasilias untuk poem rnlehieean 20 meted Slogan pew lei KematenCsterk nosing ¢Tingkat kebudayaan yang mah rendsh. Rene cecene + Perujukan pasien memerlukan persetujuan pemu- Sensis leamaryarda. Ellanosia + Fazor inglangan dan mitos masyarakatdapatme: _Tepatmeioggal io _mengaruhi dan memperberat keadsanibu hamil Dareuaye oe pec A Ruman soit 250% Meemperhatikan pesoalan pokok yangbepiiu kempleks, upaya rea aoe uuncule menurunkan kematian ibu dan perinatal memerlukan Tabel 4.9 Profil kematian maternal karena “Trias klasik” Tries Klasik Peneliti Perdarahan | Infeksi Gestosis Total Maryono 8, 1993, 212 174 30 28.6 42RS Pendidkan, 1986 04 223 16.3 69 Murzof Cs, Surabaya 1983 345 30 257 90,2 ‘Syeroni Cs, Palembang, 687 185 18 95 Manuaba, Doxpasar 1075 562 272 138 400.0 ‘Avigwan, Semarang 1989 48 208 16 82.8 BKSPENEIN 8 208 18 82.8 8 Penganter Kuiiah Obstetr Tabel 1.10 Profi kematian perinatal dalam 1.000 per in hidup. . Komatian Perinatal PeneiitiNegara Dini | Jumiah ‘anak dk, 1981 Palembang 05 ‘Soeharto Presicen RI 10 Sunaya dik, Medan 1988 2.94 Kornia dk 1969 Denpasar | 49.5 505 BKS Penfin 1980 70 Sudayat 86,28 Permadi dik, 1S89Bandung | 25,99, aT 25,75 usa 28.5 Australia 298 serman Barat a9 separa 30,4 Tabel 1.11 Gambaran pertolongan persalinan dengan dukun terlatih dan tidak tertatih ‘Secara gris besa, upaya memurunkan angka kematianibu ddan perinatal adalah sebagai berikur. Membina Kesepalcatan polite a Meninglatkan upaya pembangunan dalam arti luas ‘schingga sklus kemiskinan dapat diubals menjadi slk- lus kesjahteraa. b. Menentetapkan sasaran yang hendak dicapai + Meningkatkan pendidikan masyarakat sehingga memudahkan penerimaan KIE-KIEM hidupsehat ‘+ Meninglatkan penerimaan gerskan KB, karena KB merupakan salch sau sisi aspek pembangunan yangmenekarlkan peningktkan aspek peleksos- ‘budhankam keluarga. ‘+ Meningkatkan penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan scahtra (NKKBS), schingga kualitas individu dapat dtingkatkan untuk menuju per- baikan kualitas dan potensi masyzrakat. © Menecapkan ukuran yang digunakan untuk menilai beuditas masyarakat + Aspe fisk:jumlah angka kema natal, usia harapan hidup. + Aspe nonfisik: produleivits tinggi. kemandisan sosial tinggi, pengangguran rendah, situas polek- sosbudhankam dapat dikendalikan. Meninglatan partisipasi masyaraleat. Masyarakat sesung- guhnya adalah sasaran dan sekaligus pelaksanaan pem- Dangunan yang, harusdiikutserakan dan teribat di dalam ibu dan piri- ‘upaya meningkatkan proses pemeliharaan kesehatannya. Dalam upaya ini, bidan dan petugas Puskesmas berperan sangat besaruntuk membangkidkan semangat dan partsipasi rmasyarakat dengan: 2. Terlibat di dalam Posyandu, 'b. -Mengikuti pembangunan secaralangsung can tidak Jangsung, di antaranya menerima konsep gerakan KB ‘menuja tingkat kesejahteraan yang lebih baik. © Membantu Bidan’ di desa unsuk membangun Polind:s (Pondok Bersalin Desa), untuk kepentingan dan memudahkan masyarakat 4, Mangkin dapat menghimpun dana untuk ke- pentingan kesehacan mum lingkungannya khusus- ‘nya untuk mempercepat proses dari rujukan sehingga dicerima masih dalam keadaan optimal sehat. Meningkatkan upaya pelayanan keschatan. Berbagai up2- ya kescharan telah nyata dapat dlihat dan éirasakan oleh masyarakat, Peranan pemerintah sangat dominan, teapi rmasyarakat juga diperkenankan untuk berpartsipasi Pe- merintah telah membangun mata rantai pelayanan ke- schatan mulai dari tingkat tertinggi sampai ke tingkat bawah. a. Pusat rujukan nasional rumah sakit: RSU Cipto- mangunkusumo, Jakarta; RSU Sr. Soetomo, Surabaya; RSU rujukan_nulear Hasan Sadikin, Bandung; RS Harapan Kita Pusat rujukan Bayi ‘Tabung, Jakarta: RS Kanker, Jekarta b, Pusat eujukan propinsi: Rumah Sakit Umum Pusat; ‘Rumah Sakit Daerah. Disetiap Propinsi terdapac ru- ‘mah sckit yang tergolong tipe B (plus) dan scbagian ‘menjadi Rumah Sakit Pendidican. Rumah sakit kabupaten yang dilengkapi denganem- pat teraga spesials pokoledan files lain yang diper- Jukan, Sebagai menjadi rumah sakit rajukan bagi kabupaten lain. Di Kabupaten, bagian Obgin harus ‘mampu memberikan pelayanan POEK dan PONEK. Pertolongan persalinan dibantu dengan partograf WHO. 4. Pusat Keschatan Masyarakat (Pusleesmas) didiskan uuntukmendekatkan pelayanan tethadap masyarakat. uskesmaskiniéapatdilayani olch beberapa orangdok- ter dengan pembagian kerja sesuai dengan minatnya. ‘Fungsi Puskesmas harus dapat memberikan pelayan- an keschatan, khususnya untuk Obgin, dengan smemberikan Pelayanan Obstet Emergensi Darurat (POED) dan Pelayanan Obstet dan Neonatus Emer- gensi Darurat (PONED). uskesmas yang mempunyai tempat tidur di- haruskan mampu memberikan pertolongan persalin- ‘an dengan partograf WHO. © Bidandi desa idan secaraterbatas harus diberikan alih ilmu penge- tahuan dan teknologi Obstetri dan Ginekologi, schingga mereka dapat membesikan pertlongan dalam Jeeadaan darurat.Bidan harus mampu meninglatlanse- ‘mangzt parisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan ‘umum dankhusus. Mereka harus mampu bekerjasama dengan dulaun sampai pada suatu saat mereka akan smenggantikan dukun untuk memberikan pertalongan pesalinan secara benih dan aman, Bid juga harus mampu meningkatken pertisipast masyaraket dalam bidangkeschatan khusus melalui Posyands. ‘Dengan memperhatikan jenjang fasilitas keschatan yang di- canangkan, Pemeriniah singat berusaha untuk mendekatkan tempat pelayanan ke tengah masyarakat schingga hyanan cerse- bbut memberikan kemudahan bagi masyarakat. Namun, pida akhimnya, pengelolaan dan pemanfaat faslitas tersebut ber- pulang kembali pada tingkar pendidilan dan kesejzhtersan, patoc ne “Meningkatkan upays pelaksanaan keschatan. Dapat dke- rmukakan bahwe upaya umurm keschatan bersumber dari konsep keschatan di bawah ini. a. Upaya promotif, Meningkatkan dan mempertahan- ean keschatan yang suudah dicapai b. Upayapreventf. + Mengupayalan untuk menghindari terkena pe- nyakit schingga keschatan tetap terpelihara secara optimal ‘Menurunkan angka kematian itu dan perinatal dilakukan dengan muda, melainkan dipeslukan peccimbang- anyang kompleks dan menyeluruh untuk mengerahkan semua Perkembengan Felayenen Kebidanen 9 * Mengupayzkan untuk menghindari penularan penyakic dengan meningkadkan daya taban wubub, diantaranyadengan vaksinasi, © Upaya kunt + Meningkatkan ilmu pengerahuan dan teknologi kedokteran dengan berbagai subspesaliasi + Meningkatkan serana penunjang schingga mampu smenegakikan diagnosis din + ’Meninglearkan kemampusn untuke mengikut per- kembangan IpTekDok dunia, schingga kita mam- pu bersaing di dunia dan bukan hanya menjadi pasar karena jumlah penduduk yang besar. 4. Upayarchabilitas,Setelah menderita penyakt, mash iperlukan penanganan untuk mampu pulin kembali te fungsi yang optimal. Upaya rchabitasi juga berari mempersiapkan peaderita supaya dapat dterima di ‘masyarakat, dalam kondisi pascarehabiltasi angbara k dapat RSUKABUPATEN * POEKPONEK ¥ PUSKESMAS ANG + Vaksinasi Rujuken Persalnan Penditikan masyarakat dan dukun Pelayanan: POEDIPONED Pencatataripelaporan ¥ Vaksinasi Rujutan penderta Percatatanipelaparan BIDAN ESA POLINDES) a Pendidikan masyarakatdan _pelayanan: Perawatan antenatal Pertelongan persalinan Rawat gabung-AS! Penepisan hamilrisko + POEDIPONEDIerbatas POSYANDU + Pemberian FE, VitA, dan oralit Pencatatanlpelaporan Pendidikan masyarakat dan pelayanan + KB terbatas, |+————» + Vaksinast Rujukanisiko — DUKUNBERSALIN Pendidikan masyaratat Pelayanan persalinan risko rendan Rawat gabung-AS! Rujukan hamil dan persainan dengan risiko tinggi Laporan Skamat.{ Huburgan Kerja bidan-dulun dan puskesmas-ruman saki Kabupaten 10. Pengartar Kuliah Obstet ppotensiagar keinginan dapat tercapai dalam wakwu relaifsing- deat. Gambaran urmurnnya adalch sebagai berikut. 1, Terdapst kemauan politkeyangleuat dari emerintah dan tokoh masyarakat. 2. Peranan rumah skit itingkatkan agar mampu memberi- lean pelayanan yang komprehensif dan adekuat, tepat ‘puna, dan cepat wake, 43, Kemampuan tenaga keschatan selale ditingkackan sching- gamercka dapat memberikan layanan IpTekDok yang wp todat. 4, Rumahsakithars sap sedia uncuk bertindak dengan kon- sep “hopicalwichour wall. 5. Diluarrumah sokit, yang harus dapat dikerjakan adalah wel hal yang depat ‘Mengurang} jumlah ibu aml, atau apabila hamil, mereka diupayalan dalam keadaan oprieal b. Menanamkan konsep NKKBS schingga poleksos- budhankam Keluarga teyjamin, Dalam keluarga, [NKKBS adalah penunjang utama sosal ceonomi dan seuaitassumber daya manusia 6. Ditengah masyarakat, barus dapat ditekan sebanyak ‘munglcn penyebab “kematian antara” dan “keematian tidale Jangsung”. 7. Khususnya di Indonesia, yang mempunyai geografiyang sult dan luas,faktor rujukan (Feferral) mempunyai kontri- busi yang cukup besar untuk mempengaruhi kematian tidak langsing, 8. Penycbab kematian entara, penyebab kematian tidak ang sung, dan faktor perujukan dapat dipilh pada waku pe- rawatan ibu hamil, sehingge sejck aval sudah ada pe- ngarahan untuk pertolongan di tempat dengan fasilicas eakeup, Pechaikan skema hubungan kerje Bidan-Dukun dan Puskes- rmas-Rumah Sakit Kabupaten yang merupalan komponen inti penyelenggaraan pelayanan keseharan tethadap masyarakat DAFTAR PUSTAKA Manusba, BG. 2000. Praaman Biden sebagai Mata rani dalam ‘Monurankan Angha Kematian Ibu den Perinatal di Indonesia Kepita Selelea Penatalaksanaan Rutin Obgin dan KB. Jokarta: EGC, 88-104 Manuba,IBG, 2000. Malah Kematian Iu den Pointed inde nnoia. Kapits Selekta Penatalaksinsan Rutin Obgin dan KB. Jakarta: EGC, 57-67. ‘Manusba, IBG. 2000. Konsep Obrter Sosal Kapa Selelca Penara- lakeanain Ratin Obgin dan KB. Jakarta: EGC, 67-75. KONSEP PEMBANGUNAN NASIONAL Secara nasional, telah ditetapkan pembangunan kehidupan ‘bangsa berdasarkan Pancasiladan UUD 45, yaieu: 1. Membentuk negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indoncsia. 2. Memajukan kesejahreraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Tut sera melabsanakan keteriban dunia, berdasarkan ke- smerdckaan, perdamaian abadi dan keadilan ssi. ‘Tujuan pembanguran bangss yang tercantum di dalam pem- bukzn UD 45 seaungguhnya sangatluhur dan mulia uncuk dapat diikuti oleh setiap warga negara yang berkesempatan ‘untuk ikut serta dalam proses pembangunan. Kendala pokok pembangunan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan ‘umum muncul karena beberapa faktor dominan, ancera lain: 1. Jumlsh penduduk yang telala besar. Terambah an penduduk setap tahun yangterlal tinggi engangguran yang tinggi Lapangan kerjayang masihterbatas Tendapatan perkapita yang masih ergolong rendah, Khususnya, profil perempuan Indonesia yang tergolong sangut rendah encanangan pembangunan untuk meningkatkan kesejahcera- sn umum harwslah dijalankan serentak, yaits 1. Pembonguaan faik—dengan upay2 peningkatan sosial cko- ‘nomischingga pendapacan per kapita serakin meningkat. 2. Upaye menckan laju pertumbuhan penduduk-—schingga calarnalen singh terespal inglar kesjdhtersn masyanlet, termanuk pendidikan. Dengan demikian, dapat dikatakan bakwa pembangunan yang dicamnghan adalah upaya untuk memerangikemiskinan sehing- fp lingkasan kemiskinan dapat diubaly menjadi lingharan Jesejahteraan sopertdalam Skema 1.2. embangunan nasional bertujuan mendorong tercapsinya besejahteraan “keluarga’ sebagai unit terkecil kchidupan bang- sa. Kemandirian keluarga dalam poleksosbudhankamka (poli- tik, ckonomi sosial, budaya, ketahanan dan keamanan keluarga) dean menentulan, sara berantai kehidupan bangsasecara na- sonal, Semakin diterima konsep pelayanan keschatan modern, angkakesaktan dan kematian ibu dan perinatalakan semakin dapatdikendalikan. Ditengah masyarakat, RS Kabupaten, Puskesmas, Bidan Posyandu, dan dukeun memegang peranan penting dalam pe- agendalian keschatan masyarakat dengan tuges dan jerjang jelas dan sslingkonsulea. (Skema 1.3) Perkembangan Pelayanan Kobidanan_11 Dapat dikemukakan bahwa pembangunan tidak dapat di- lakukan oleh kalangan kedokreran saj, melainkan diperiukan leesepakaran polite ringkear tinggi sehingga jalannya pemba- nngunan berlangsung dengan mulus, cerarah, dan sesuai dengan sasarannya. Kebethaslan upaya meninglackan kesejaheeraan mum, termasuk meningkatkan pendidikan, akan sangat berati bagi upaya meningkatkan penerimaan gagasan pelayanan keschatan ‘modern, bersih aman, dan pelakscnaan olch tenaga telah, juan alhirnya adalah upaya meningkatkan kualtassum- ber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing menghadapi arus glotalisasi terselubung, yang sesungguhnya merupakan perjjahan gava baru olch duniadan negara'industri modern, termasuk produk keschatannya. Di samping itu, untuk dapat meningkatkan kemampuan pemberian layanan yang bermutu dan meryeluruh, dipetlukan ‘mate rantailayanan kesehatan bertingat. Matarantai pelayan- an kesehatan dalam bencuk rumah sakit, puskesmas dengan berhagaitingkatan diedikan secara herjenjang sesuai dengan fungsinys dan masing-mnasing dilenglapi dengan peralatan dan tenaga yang memadai. uskesmas dan Puskesmas Pembantu diharaplan dapat menjadi ujung tombak pelayanan keschatan di tengah ma- syarakat. Bidan yang ditempatkan di desa diharapkan dapat semberikan pendlidikan kepada masyaraliat dan duhun sehing- ‘ga mereka lebih cepat melakukan rujukan bila erjadi kelainan untuk dapat pelayanan yang optim. Junlah dan akivitas “Posyandu” peslu dtingkatkan sehingga peranan masyaraket dapat ditingkatkan untuk ikut sera mempersoalkan kesehatan- nya. Pembangunan nasional dipusackan pada “keluarga sebagai unitcerkecilkehilupan bangsa” ‘Dengan berorientasi pada Norma Keluarga Kecil Behagia dan Sejahtra (NKKBS), diharapkan kualias individa yang ada di dalamnya akan berkembang menjadi baik dan sempurna schingga kualicas luaran dapac menjadi bak pula Perla disudari bahwa untuk mencapai luaran yang baik, perlu dilakukan masukan yang bai pula. Dari hubungan rujukan seearaseematis ini dapat disimak bahvwa 1. Peranan dukun tidak dapat ditiadakan dalam wakta singkat, schingga dukun diikutsertakan di dalam sistem rujukan aktif. Dukun masih diperlukan oleh masyarakat schingga periu dilatif agar lebih mampu melaksanakan 2. Sovem rjulan meds yang balan dengan bik men- cerminkan pelayanan dan pengayoman medis yang ber- ‘mutu dan lebih menyeluruh, 42. Ponganter Kutiah Obstotr Porbonquna Neon Parca . . UD ove ea CONN eka sete ri ilar tenia Kristen [nti cay | enero [> | oteksusbudtantern drab Fekete Sattar rag ot t 4 Nesepnenan | | seus want rentan rasensenngcegan| | cnn aru sa ieee Ponadan oda Gabak Ponda bk vous paral Lg | Satori PonyattmensavPHs | Meta vee meat REM aaoatan an rosartan eneeas aaron ste exenda J ¥ Kesehatan tradisional tinggi Persalinan legeartis fect aaun imensan entre Reed totambat | Seton teal a v ¥ RAR? vesaion rel AKCAKP salon rndah ate Aeatacareoct | | Ula arpan hd ooh Chia haraan Up og v v Kelahiran tak terkendali ‘Gerakan KB lancar Pouecianenamcitit snort akira bogs ok tur atorneen Sorat ‘Gerakan KE masih rendah_ Kuaitas Kinerja balk cts Pergnranren eon Gorergdiea ted Sooo sewed Slaton change bark ‘Skema 1.2 Londasan Pembengunan Nasionst Skema ini menunjukkan bahwa agar tercapai kvalitas ma- syardkat yang ting, harus dimulai memperhatikan kualitas ma~ sukan yangakan memengaruhi kualitas individu. Dari lulitas individu yang semakin tinggi dan mapan, diharapkan akan di hrasikan kualicas masyarakat yang semakin ting. Dengan me- lakukan penilaian terhadap kualitas masyarakat, akan dapst dliveapkan kemampuan suatu negara uncuk menyelenggarakan ‘kescjahteraan mayarakat dan meningkatkan kemampuan sosial | RSKABUPATEN |¢- = ti vr PUSKESNAS \« Ht] Puskesmas | - ANC TEMEAT TOUR: + Penangaran kasus risiko tinggi + Rujukan kasus + Infetsi + Parusiama + Keguguran + Dekapitasi BIDANDESA PUSKESMAS [¢—] _ PONDOK BERSALIN ) PEMBANTU 7 7 + ANC POsyANDU + ANC + Persatinan 7 *Rujokan + Memabing Posyands -T dan dulan, + Pemberian Fe + Rujokan + Penyaringan dni risko teat + Penyuluhan * DUKUNTERLATIA peee + Penyaringan risiko KADER HEA. tinggi + Penyuluhan + Registras burl, bay, balita, PUS > Pembetian Fe + Memantau keikutsertaan kelompok + Pocsaliran ‘sasaran calam kegiatan kesehatan + Ruukan + Penyaringan rsiko ingg) + Ponyuluhan + Meningkatkan sistem rujukan ‘Skema 4.3 Rujukan dan lenjang petayanan ee ee J i J Faktor giaiipondiditan sik: Fite: Lingkungan: + Diagnosis dni penyakit + Angka kematian bu, bayi, an + Fist + Usiaharepan hidup besar ‘anek rendah + Biologis + Tenaga kemampuan besar ‘+ Angka kesatitan bayi dan + Poletsosbuanankam ings [1 + Daya tanan ung) [JO arak regan + Pelayanan kesshatan [-——*}_ Non Fisik: |< Usia harapan hicup panjang modem sister rujukan + Intelegensia tinggi Non Fisik: env “Well bom baby" Emosi seimbarg bak Reproduktivtas tnogi ddan “Well helth mether™ + Budipekert bak + Kemandirian sosial bik + Perawatan antenatal + Keadaan Poleksosbudhankam «+ Persainan sptB ‘sional baimantap + Outet VERE, + Pengangguran rendah + Sekso sesarea Gerakan beluarga berencana diterima Has: + Karea, rasa, dan kavya tngg! + Identias di baik + Dizipin dibaik + Kemandiian tinggi Skema 4.4 Hubungan manusia sera Kualtas masyaraka. 14 _Pongantar Kuh Obstet! Bangsa Indonesia tidak dapat hanya bertopang dagu menghadapimasa depan yang semakin sulit untuk bersaing di tingkat dunia, Semen‘ara iru, bangs: Indonesia akan merupa- kan pasaran empuk bagi hasil industri negara maju.Seandainya sekitar 40 juta penduduk Indonesia saja yang mampu me- ningkarkan sosiallekonominya, berarti Indonesia sudah menu- pakan pasar yang perlu diperhitunglan, sementara sebagian besar penduduk masih bergulathanya uncuk mengisi kebutuh- an pokok, bahkan jatuh ketingkat kelaparan karena kemiskin- Kemiskinan adalzh malapetaka manusia yang paling dah- syatschinggaharus diberantas dengan jalan pernbangunan kom- binasi antara ketahanan keluargs mdalui pelaksanaan keluarga berencana dan pembangunan struktur dasar keluarga. Dengan demikian, poleksosbudhankamka semakin mantap dan keluar- {ga Indonesia menjadi keluarga yang “mandir” DAFTAR PUSTAKA, Manuaba, IBG, 2000. Peranan Profesional di Bideng Obseri dan Giacholgi dalam Upaye Meningharkan Suber Daya Manuia ‘Kapa Seleka Penataleksanaan Obgin dan KB. Jakana: EGC, i. Manuaba, IBG. 2000. Pelayenan Obsteri di Rumah Sekt. Kepiva Selekta Penatalaksinaan Obgin dan KB. Jakarta: EGC, 12-19. Manuaba, 18G. 2000. Konsp Well Bor Baby dan Well Heath Meter ‘pada ObseriSoriel Meni Kualtas Somber Daya Manusiadan Penurunan AKI dan AKP. Kapita Seleksa Penatabksasaan ‘Obgin dan KB. Jakarta: EGC, 75-88. SISTEM KESEHATAN NASIONAL Primary health care dan Heath forall bythe years 2000 telah, ciadopsiolch pemerintah Indonesia dengan penekansn bahwa konsep pelaksanaan Healh forall by year 2000 menjadi sasiran pelayanan kesehatan utama. Unsur pelayanan kesehatan wtama mencalauphal bereue ii 1. Pelayanan Obseetri dasar(asuhan antenatal dan persalinan bersih danaman). 2, _Telaksanaan program keluarga berencana. 3, Felayanan Obstetr essensial, 4, Peningkatan sistem rajukan, Gagasan WHO UNICEF 1978 diAlma Area, Uni Sovies, telah dicantumkan dalam sistem Kesehatan Nasional dengan lan- éasanideal Panca Karsa Husada dan landasan operasional Pan- caKarya Husada. 1. PancaKarsa Husada a Meningkackan kemampuan masyarakat untuk me- nolong dir sendiri dalam keschatan, b.Perbaikan mutu lingkungan hidup guna meningkat- fan kesehacan, Meningkarkan status gi ‘Mengurangi mortalcas dan morbiditas. Mengerbanglan keluarga sehae dengan mendorong, penerimaan gagasan NKKBS. 2. PancaKarya Husads 4 Mengembangkan tenaga keschatan, '. -Meningkatkan dan memantapkan suasana keschatan. ¢ Mengendalikan, mengawasi dan mengadakan obat 4. Merbaiki gti dan keschacanlingkungan, © Meningkarkan dan memantapkan manajemen dan hukum, ‘Untuk dapat mencapaisasaran Panca Karsa Husada,dicanang.- kan upayameninglatkan pelzyanan keschatan dengan jalan: 1. Mendekarkan pelayanan keschatan melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Kelling, 2. Meningkarkan kemampuan rumah stkit dengan empat spesilis dasar (ahli bedah, ahli anak, abli obsetri dan ginckologi, dan ahli penyakit dalam), dengan ditambah. Jelenglapan sarana penunjangnya 3. Meningkackan partsipas masyarakat melalui posyandu. 4, Menempatkanbidan di desa dengan upaya pondok bersa- Tin desa Gagasan posyandu dapat dijabarkan sebagei berks, 1. Posyandu merupakan perpeduan kegiatan masyarakat bersama dengan tenaga kescharan, berupa: 42 Kegiacan pelaluanaan gerakan keluargaberencana. . Kegiatan evaluasi keschatan ibu dan anak. « Fenanggulangan dare. &Upaya peningkacan giz keluarga-ibu hamil. ¢Imunisasi balita dananak. 2 Sasaran peaksanaan posyandu antara lin adalah: a Bala Perkombangan Pelayanan Kebisanan 15 b. thu hamildanibu menyusui © Pasangan sia subur (PUS), 3. Posyandu dilaksanakansatukali dalam sebulan, di tempat yangmuéah djangkau masyarakat 4, Sistem pelayanan posyandu adalah “sistem limameje a. Mejz pertama: pencatatan dan pelaporan, Mejzkedua: penimbangan. Maja ketiga: pererangan dan pendidikan, Mejakecempat: peninglatan centang giz/ ASI. Meje kelima: pelayanan kesehatan (pemerksaan ha- mil, imunisasibalit, anak dan ibu hamils program ke- luarga berencena dan pemberian tablet besi dan vit min). ‘Meje pertama sampai keempat dilayani olch kader desa, sedangkan meja keima leh tenaga kesehaaan. 5. Tenaga kesehatan yang erksit adalah bidan swasta, bidan desa tenaga keschatan Puskesmas, dan dokrer svasta. 6. Posyandu melaksanakan Sistem “Kader Dest" Untak memudahkan cugas, masyarakar membagi dri menjadi elompok-kelompok “dasa wizma” yang masing-masing teri dari 10 sempsi 20 eumah tangg2. Masing-masing dasa wisma ‘mempunyai scorang kader desa untuk mernudatkan koordina- si kunjungan keluarga, pencatacan, dan plapora. Sasaran Pelita demi Pelita celah dilaksanakan pemerintah bersama masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat de- nigan sasaran keluarga sebagai unit terkecil bangsa Permasalahan Vital Masih dijumpai kendala yang memerlakan perhatian dan men jadi permasalshan vital: 1, Aspek kemiskinan dan kebodohan masyaraka. Penycbaran cenagaccilatih mash bela crate ‘Masih dominannya penolongan perssinan oleh dukun. Kurangnya pengercian masyarakat tentang gizi. Keschataa lingkungan masih renah, Faktor perujukan penderita, pengisiman, pertolongan yang belum baik, 7. Penesimcan KB yang masih peru dtingkatkan 8. Angka kematian ibu dan perinatal yang certinggi di ASEAN. Langkah pemerineah berorientasi pada upaya berikut ini 1, -Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. 2. Meringkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Posyands. 3. Menempatkan bidan di desa untuk membangun pondok bersalin desa Mata Rantai Pelayanan Obstetri Pelayanan medis tcknik Obstetri di setiap ramah sakit Pemerin- tah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermuta dan menyeluruh yang dijelaskan pada Tabel 1.12. 18 Penganiar Kuliah Obstotr ‘Tabel 1.12 Mata rartai layanan kesehatan non oral ATA RANTAI PELAYANAN FUNGSINYA DALAM MEDIS TEKNIK “op referal nasional Dapat menberikan konsultasi meais teknik, supervisi dengan predikat subspestalisas! yang sangat lengkap disartl pembangunan alat canggih Momberikan pendickan subspesiaisas dengan predikat spestals keneultan Menyelenggarakan pelalsanzan Ruman Sakit Sayang lbu dan Rumah Sakit Sayang Bayi (RSSI-RSSB) sebagellongkah untuk menurunkan kematian den perinatal Provinsial 6p referral hosital Dapat melakikan semua bentik indak medistakrik, Sebagal previnsal fp referral hospi Melacukan perdidikan spesiaisasi Mempunyal sublaboratorum longkap Mampu memberikan pelayanan dengan mempergunakan alat canggih IMelaksanakan konsep Rumah Sakit Sayang Ibu (RSI) can Rumah Sakit Sayang Bay (RSSB) untuk menurunkan angka kematian ibu-perinatal Rumah Salit Kabupaten Terdapat empat spesialis pokok. ~ Opstetn dan Ginekolog! = Abi penyakit dalem ~ Alii penyakt anak/dokter anak ~ Anlibedah ‘Menyelenggarakan konsep Rumah Sakt Sayang bu (RSS!) dan Rumah Sakit Sayang Bayi (RSSB) untuk menurunkan Kematian iby dan perinatal Harus mampu memberikan Pelayanan Obstetri Esensial Darurat(POED): =" Melakukan eoksio sosaroa = Memberikan transfusl darah — Memberikan pengobatan IV dan nutri! ‘Marrpu memberikan Pelayanan Obstetn dan Neonatus Esensial Darurat (PONED): = Pelayanan neonatus esensial darurat ‘Semua pertolengan persalinan pervaginam dengan aman dan bersih Pelayanan semua bentuk melode Keluerga berencana Puskesmas Haris mampu memberixan Pelayanan Obsteir Esensial Darurat [POED) ~ Persalinan darutat pesalinan pervacinam: + Outlet vakurorceps. + Plasenta manual + Kureiase sisa plasenta + Mongeluarkan sisa tonsepsi socara digital ~ Memiberikan pertolongan pada perdarahan postpartum = Menyiopkan dan memberiian irvus dan nutrisi parenteral ~ Memberikan pelayanan metode &B kecuat Koniap parerrpuan ~ Mernerkan pelayanan persalinan aman dan bersin, mempergunakan partograt WHO. ~ Menetapkan kehemilan dan janin dengan rsiko tingg untuk direferal sehingga mendapat ppetolongan yang adekuat = Memberikan dan melacukan konsultesi dan supervsi kepada bidan di desa éan dikun = Menorima referal dari bidan dan dukun untuk diselesaiken atau dteruskan refeal lebin fanjut ~ Menyelenagarakan posyandu ~ Mampumemberiean Pelaysnan Obster dan Nesnatus Esensial Danurat PONED) = Sebagai Koordinator pslaksanaan Gerakan Sayang ibu di daerah pelayanannya dengan mengikstoertskan masyarekat, lemtaga swadaya masyarakat (LSM), petugas'dl ke: camatan,bidan can, dukun Bidan di desa ‘Sebegal tenaga pembanti dalam bidangkeseriatan dengan kemampuannya untck KIE-KIEM forhedap macyarakat ‘Memberkan pendicikan dan mencampingl cukun untuk pertolongan persalinan aman dan, bersh ‘Merberixan pelayanan metoge KB kecuali metods kontap Pembangunan bersama masyarakat “Polindes Pondok Bersalin Desa: = Melakukan ANC untuk menapis kehamilan risko tinggimeragukan sehingga dapat o- Jahukan referal aiau konsultasi = Melakukan pertolonaan persalinan memperqunakan partoaraf WHO — Molakukan pertolongan dengan pedoman POED-PONED lerbatas ‘Melaksanakan posyandu, di balai desa sehingga aktivtas masyarakat dapat dtingkatkan Kerja sama dan hubungan konsultasi dengan Puskesmas dalam upaya meningtatken ‘penerimaan ‘Gerakan Seyang Ibu" ‘Akhimya Bidan akan mengartikan perenan dukun” secara menyelumuh di pedesaan Tabel 1.12 Mata rantai layanan Kesehatan non oral. (lanjutan) Porkombangan Polayanan Kebidanan 17 MATA RANTAI PELAYANAN Dukun atau paral : bingan bidan Peranan Bidan dalam Sistem Kesehatan Nasional Peranan bidan dalam masyarakat pada Sistem Keschatan Na- sional adalah: 1. Memberikan pelayanan sebagai tenagaterlath Meningkatkan pengetahan keschatan masyarahat Meningkatkan penerimaan Gerakan Keluarga Berencana Memberikan pendidikan kepada ‘dukun beranak’ Meningkatkan sistem rujukan, Memberikan pelayanan sebagai tenaga teratih indonesia, persalinan dukun adalah 75% sarmpai 80%, ex utama di daerah pedesaan. Pertolongan persalinan oleh dukun menimbulkan berbagai masalah dan merupakan penyebab uta- ma tingginya angka kematian dan kesakitan ibudan perinatal. Hal ini dspar dipahami karena dukun tidsk dapat mengenali tandi-tanda bahaya perjalanan persalinan. Akibat pertolongan persalinan yang tidak adekuat dapat terjadi hal berikut i 1 Persalinankasep Kematianjanin dalam rahim Ruptar uteri Perdarahan akibat pertolongan salah, cobekan jalan lait, dan retensio plasenta Infeks berat 6, _Asfiksiajanin dan trauma peralinan, bahkan sampai tian, Gambaran penyebab kematian ibu dan neonatus adalah se- bagaberikut 1. Penyebab eematianibu 2. Perdarahan: 30-35% Bb. Infeks: 20-25% * & Gestesis: 15-17% 4 Lain-2in:5% 2. Penyebab kematian perinatal 2 Asfiksia neonatorum: 50-60% b. BBLR: 25-30% © Infeksi: 25-30% 4. Trauma: 5-108 Memperhatikan angha hematianibu dan perinatal, dapat dike- mukakan bahwa scbagian besar kematian tersebut teradi pada saat pertolongan pertama: dan kematian tersebut masih dapat dicegah, Bidan memegarg peranan penting untukmeningkatkan pelayanan yangmenyeluruh dan bermucu ditengah masyarakat. FUNGSINYA DALAM MEDIS TEKNIK ‘Masih cibutunkan masyarakat dan dterima karena beberapa pendukung dalam petolorgan persalinan dengen rsko rendah + Tenage Bidan di desa oleh dukun harus dapat diterima karenta masyarakat memerlukan pertolongan persalinan aman dan bersih + Dukun harus sadar bahwa pengelahuannya masih Kurang dan bersedia menerima bim- + Dukun hanis sadar bahwa makin tingd pengetahuan masyarakat peranannya akan berkurang + Pada waktunya peranan petolorgan dukun untuk pessalinan bersih dan aman akan berekhir Pelayanan keschatan yang patut dlaksanakan olch bidan: ‘Meningkatkan upaya pengawasan ibu hamil ‘Meningkatkan giz ibuhamil dan ibu menyusui. ‘Meningkatkan penerimaan gerakan KB. Meninghatkan keschatan lingkungan ‘Meningkatkan sistem rajukan. ‘Meningkatkan penerimaan imunisasiibu hamil dan bay Selain iu, bidan juga melakukan pengawasan kehamilan dan ‘menetapkan hal berikut ini 1. Kehamilan, pesalinan, dan post partum dengan rsko tinggi. 2. Kehamilan, persalinan, dan post partum meragukan, 3. Kehamilan, persalinan, dan post partum dengan rsiko rendah. Berdasarkan penggolongan tersebut, bidan adzlah meningkat kan pengawasan terhadap hamil, persalinan dan post partum; dan melikukan rujulan bila peru schingga pasien mendapst pertolongan yang adekuat. ‘Meningkatkan pengetahuan keschatan masyarakat Pendidikan masyarakat memegang peranan penting dalam pe- Tayanan kesehatan dan meliputi hal berikut ini, 1. Pentingnya anti pengawasan hamil 2, Pensingnya arti pemberian makanan yang berpedoman pada “empat schat” dan “lima sempuma’. 3. Pertingnya ani imunisasi teanustoksoid bu hari 4, Pertingnya ani pelaksanaan keluarga berencans. 5. Pentingnya mengarahkan kemana persalinan dilakukan uuncuk mendapatkan well born baby. 6. Pentingnya pengawasan post partum dan persiapan untuk merawat bayi dan menyusti. 7. Perningnya anti memberikan ASIselama 2 ahun dan rawat gabung, Pendidikan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan: 1. Pada waktu pengawasan hamil di puskesmas atau pondok. bersalin desa dan praktik bidan swasta. 2. Pads saat menyelenegarakan posyanda. 3, Melalui pertemuan berkala atau kursus pada PKK (Pen- didikan Kesejahteraan Ketuarga) 4, Pada saat memberikan penyuluhan khusus. 5. Pads saat melakukan kunjungan rumah, ‘Tajuan pendidikan keschatan masyarakat ini adalah 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakattencang keschatan. 2. Mengarshlaan masyarakae memilih tenaga keschatan yang tedlaih, 18 Pengentar Kullah Obstet 3. Meningkackan pengertian masyarakat tentangimunisas, kluarga berencana, dan gii schingga mengurangi iba hramil dengananemia, Meningkatkan upsya penetimaan gerakan keluargaberencana Pembangunan ekonomi diselenggarakan oleh pemerintahberss- ‘ma dengan masyankat. Pembangunan ekonomi ini dk oleh program dan gerakan keluarga berencana schingga diharapkan 1. Memberikan KIE dan motivas. &-Mengapa mengihuci gerakan KB. b, Kapan wakta yang tepat ber-KB. © Metode apa yang dipakai sesusi dengan waktu: post parcum-post abortus, incerval, pada remaja; dan mereka yang berumur di atas 35 tahun 4. Dimana tempat menerima pelayanan KB. 2. Memberikan pelzyanan dan pemeriksaan peseta KB, ‘kesejahteraan masyarakat semakin cepat tercapai. Dengan a Metodesederhana khususnya kondom. ie Pembangunan bangs. lines benrinps b. Metodehormonz!: pil, suntikan, susuk. pembangunan Kcluarga”, yang pada gilrannya akan “me- © Metodemelanis-pemasangan IUCD. niingkatkan sumber daya manusiz”, dL Mdolcuban pengrwasan pesert. ‘Dalam pelaksancan gerakan keluarga berencata bidan de e: Mesujik pesca pangmenginginkim pelzyanan ke ‘Pat mengambil bagian penting berikut ini, tapke Puskesmasatau RSU. . ‘SISTEM KESEHATAN NASIOVAL: + Pancasia| + WuD4s + Primary heath care + Kesepakatan poitk J ‘Meningkatkan derajat wana, ‘Molalulparubahan ingkaran kemiskinan manjadl ‘+ Mendekatkatkan pelayanan kesehatan ditengah masyarakat + lingkaran kesejanteraan, Landasan kinerja Landasan filasophis Panca Karsa Usada |< Panca Karya Usada kesohatan ‘+ Matarantai sistem pelayanan fis + Bian ini paling depan Akivtas fisk meacapai Kesejahleraan 1 v (Gerakan KB Pelayanan Obstet Pelayanan Obstet dasar: * | Peningkatan upaya nasional esensial + Antenatal care rojukan ‘+ Persaiinan bersh dan ‘ Hasil yang diharapkan: = Kinegja-asipintingg| + Kualtas pelayanan kesehaan tercermin pada AKI-AKP + Kesejanteraan masyarakat dnl: ~ Penerimaan gerakan KB + Poleksosbudhankamnas terkendall ‘Skoma 1.5 Mata Rantai Peleyanen Kesehatan Nasional Porkembangan Felayanan Kebanan 19 Pendidikan dukan beranak Peraran dukun beranaksulitditiadakan karena mereka masih ‘mendapatkepercayaan masyarakat dan tenaga ‘erlatih masih belum mencukupi. Dukun beranak masih dapat dimanfaatkan ‘untuk ikur serta memberikan pertolongan persalinan, Kerja samabidan di desa dengan dukun beranak perlu dijalin dengan baile melalui: 1. Pendidikan dukun yang berkaitandengan: 2 Tandabahaya kehamilan, perslinan, sera post parum. b. Telenie pereolongan perslinan sederhana, tetapiber- sih dan lege artis. Ferawatandan pemotongan tali pusat. Peravatannconatus Terawatan bu post partum. Teningkatan kesjasama dalam bentuk rujukan ke idan atau Puskesmas 2. Diikutsertakan dalam gerakan keluargaberencana. 2 Membagikan kondom. b.- Membagikan pil KB. ¢ Melakukan rujakan KB. 3. Memberikan kesempatan untuk melakukan pertolongan petsalinan dengan risiko rendah. rem rujalean yang mantap. Dengan penempatan bidan di des, diharapkan peranan duc Jun akan makin berkurang sejlan dengan makin tingginyapen- didikan dan pengethuan masyarakat dan semakin baiknya fa- silicaseschatan. Peranan Bidan sebagai Anggota IBI Setiap anggota dapat mendarmabaktikan profesi bidannya dalam tiga bentuk kegitan,yaitu: 1, Bekeyja sebagsi peugas pemerintah di Puskesmas dan Rumah Sake yang dikelola Pemerintah, 2. Bekerja sebagai pemberi pelayanan swasta penuh, per- crangan, dan berkelompok. 3. Bekerja ganda, yaivspagi di pemerineah dan sore prakike wast LihatSkema 1.1 tentang hubungan kerja bidan desa, dukun, ddan Puskesmas. Bidan di Posyandu Pedesaan Upaya uncuk memberikan pelayanan bermutudan menyelu- ruh terkerdala oleh sieuasi geografis negara yang berupa kepu- lauan dan terbentang lus, dan kezdaan sosial, erutama pendi- dikan yang rendch dan ckonomi yang lemah sehingge smazyarakat beroricatasi pada pertolongan persilinan oleh du- kun. Pertclongan dukundi Indonesia masih dominan,sehingge ‘idaldah mengherankan,apabila terjadi penyulit, kematianibu dan perinaal ing Sesuai dengan fungsinya, bidan desa, bekera sama dengan masyarakat, dtharapkan dapat membuat pondok bersalin dese (Polindes). Bidan desa mempunysi hubungan yang sangac erat dengan puskesmas. Posyanc merupakan perpaduan antara akcvitas masyarakat dan tenaga keschatan, Dalam pelaksanaan- aya, posyandu bekerja sama dengan PKK (Programm Kesejahte- saan Keluarga) ‘Tugas bidan desa berorientasi pada tiga konsep dasa: 1. Pendidikan. a. Pendidikan kepada masyarakat. + Keschatan keluarga din program kebtargs berencara Kesehatan lingkungan. Pentingny gi Pentingnys melakukan pengawasan antenatal Pentingnya persalinan dengan renaga cerath Pentingnys imunisasi bata dan ibu hamil. Pendidikan tentang payudara dan ASI. Kesehatan reprodulsi remaja dan lansia. b. Pendidikan kepada dukun beranak. + Penyaringan kehamilan denggnriskko tinggi risk rendah dan risiko meragukan. leu serta membantu pelaksanaan gerakan KB. * Sterlta saat pemotongan tal pusst + Menerapkan untuk melakukan rujukan, *-Membancu masyarckat uncuk mengikuti program pemesintah dalam pelalaanaan posyand. + Melaporkan kegiatan KIA. 2, Pelayanan kepada masyarakst. &-Melakukan pemetiksaan hamil den kehamilan dengan risiko rendah, ris mengukan. Pertolongan petsainan padakehamilan ssiko rendah. ‘Mempergunakan partograf WHO dalam pertolongan persiinan, ‘Melakukan vaksinasiibu hamil dan balica. Melakukan rojukan untuk hareil risko tinggi. per- saliran pada garis waspada, dan neonatus dengan rsi- ko singgi £Melslaskan leunjugan rumah: ibu setelah bersalin, pe- smeliharaan kesehatan keluarga, pemeliharcan keseha- anibu dan bay, memberikar nasihat makaran ibu dan bay dan memperhatikan kecehatanlingkaungan. g.Pengawasan duleun beranak. h.Pengawasan tumbuh kembang balita. i. Pengawasan techadap peranscrtamasyaralat. 3. Pencatatan dan pelaporan Pencatatan ibu hamil, bata, dan PUS. yaluasi keikutsertaan masyarakat dalam posyandu. Pencataten keschaian balita dan kesehatansekolah, Merencanakan berbagai kegaran keschatan, Tunis. Pemecatan wilayah, Dengan memperhatikan skema hubungan kerja dan kegiatan yang harus dlsksanakan oleh lini terdepan pelayanan keschatan ‘dapat dikarapkan trjadi penurunan angka kesakitan dan kema- ‘ian maternal maupun perinatal. Oleh karena itu, pnempatan bidan di desa dengan polindesnya seyogyanya mendapat ddulaungan masyarakat. Penempatan bidan di desa memberikan harapan bart ‘untuk upaya mendekatkan pelayanan kesckatan di-tengeh rmagyarakat dan berangsur-angsir menggantikan peranan du- menetapkan 0 tinggi, dan ps e meeore 20_Pengantar Kuliah Obstet pan karena masih banyak kendala yang perlu dibenahi sesuai dengan sistem keschatan modern. Bidan desa menjadi harapan bbangsa Indonesia untuk meningkatkan mutu pelayanan dan jangkauan yang menyeluruh dan berkesinambungan. ‘Gagasan pemerintah untuk dapat menurunkan angka ke- rmatianibu dan perinatal melalui persalinan yang aman menuja swell born baby dan sve! ealeh mother merupakan komitmen poliik, yang dkusi dengan penempatan bidan ci des. Namun, hanya sebagian kecil bidan desa yang mampu mewujudkan pondolebersalin dea. Penempatan bidan di des dimaksudlean dapat menggantikan peranan duleun dan meningkatkan kerja sama dengan dukun beranak. “Tugss bidan desa memang sangarbera: recapi mulia karen menyangkut masalah reproduksi manusia. Upayanya adalah optimaliasi penurunan angka kematian ibu dan perinatal met Jui berbagai uaha sosial dan medis tchnis [BI sebagai organisssi disarankan agar melalukan pembins- an yang terus menerus dengan jalan organisatois dan pend dian berkelanjutan sehingga gagasan Heath fo allby the years 2010 dengan pelaksansan primary health care dapat tercapa. Dengan demikian, IBI besertasegenap anggotanya memegang eranan yang sangat penting dalam mata rantai dalam upaya ‘menurunkan angka kematian ibu dan perinatal. DAFTAR PUSTAKA Manuabs, IB: 2000. Perssan Biden Scbegai Matarantai dalem ‘Menuruntan Angka Kematian lou den Angha Kematian Perineal 4 Iadonaia. Kapita Selekta Penaplaksinaan Obgin dan KB. ‘akarra: EGC, 88-104 Manuaba, IBG. 2000. Peranan Profesional di Bidang Obst dan Ginchologidalem Upaya Meningkaskan Sumber Daya Manuuia, Kapia selekea penatalaksanaan Obgin dan KB. Jakarta: EGC, ri Manuaba, IBG. 2000. Kontep Dar Obrter dan Ginckologt Sora. Kapita Sdekta Penatalalsanasn Obgin dan KB. Jekartz: EGC, 7-15. LUpara Safe Motherhood: Buku Acuan Nasional Upaya Pelayanan Kesehatan Maternal din Neonstal Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawisohardjo, JNPKKR-POGI, Jakarta 2000, 3-10. KONSEP OBSTETRI SOSIAL Kalau dikaji lebih mendalam, obstetr ssial tidak lain adalah pengejawantahan dari konsep kesehatan pada umumnya yang, dilaksanakan dalam bidang obstetri, yaitu upaya mengendali- kan pengaruh timbal bak ancaralingkungan dan Kesehatan reproduksi dari individu perorangan atau lingkungan umum- nya yang bersumber dai kemiskinan dan pencidilan yang, rendab. Dengan demikian, definisi chstessi sosial adalah ilmu: obstetii yang mempelajari pengaruh timbal balik antara ling- kkungan dengan keschatan reproduksi. Lapangan gerakilmu obetet sil adalah upaya mengendalilan pengansh linglung- anterhadap ringginyaangka morbiditas dan mortditasibu serta Perinatal, khususnyamengendalikan faktor penyebab morbi- dls dan morcalicas “sntara’ dan “cidak langsang” Keduafalaor penyebsb morbiditas dan morlitastersebut bersumber dari masyarakat. Dengan demikian, dalam upaya ‘menckan sebanyak mungkin kedua faktor penyebab cersebut diperlukan koordinator yang baik karena akan melibatkan selu- ruh komponen masyaraka, lembaga swadaya masyaralat,prja- bat serempat, Puskesmasdi bawah satu komando yang dipe- gang olch dokcer Puskesmas. Sebagai ukuran intemasional yang dapat dipakaiolehse- tiap negara dalam upaya meningkatlan kesejahtersan ma- syaralatnya, ditetaplan standar sebagai berlat. 1. Tinggi rendahnyaangka kematian perinaral delam 100.000 pessalinan hidup mencerminkan kemampuan satu negara tuntule menyelenggarkan pelayanan keschatan tsrhadap masyandamnya, 2. Pencrimaan gerakan keluarga berencana oleh pasargan usia subur mencerminkan tingkat kesejaheeraan yang lah di- ‘capai oleh masyarakat satu negara. Latar Belakang Permasalahan Nasional Sebagai negara dengan jumlah penduduk keempattesebar di dunia, wawasan dan wilayah negara sangat luas dan berupa negara kepulauan sehingga Indonesia menghadepi persoalan penatalaksanaan keschatan yang sangat besar. Permasalahan, kesehatan masional yang dihadapi adalah: ‘Masalah gecgrafa ‘Masalch kependudukan “Masalah kesejaheeraan ‘Masala keachatan reprodaksi ‘Masalah kultur masyarakat Masalah geografis Indonesia merupakan negara yang terbentang di katulistiwa Meringkatian IE 6an KIEM fiskotingg, + Meringkatkan ANC untuk menilah kehemilan, + Fertltas tak erkendal pperzalinan, pescarartus Kala nifes riko tinggi + Infeksi STD (IMS)dan termasuk nfekst_ + Pertolongan persalnan oleh tenaga telah untuk HIV-AIDS, ‘mencapal well bor baby dan well health mother + Infertitas + Pengobatan radical infecsi + InfeksiPID menahun, ‘+ Peleyanan infetitas ART-bayi tabung + Penyakieginekolog nak + Evauas! teratur + Kemungkinan keganasan reproduksi + Interval waktu ham! optimal ddan mama + Evauasiiagnosi dni keganasan ‘lmalieriam + Timbul cangguan osikclogis dan fisik, * Evaluasipsikclogistisik untuk kemungkinan pemberian HRT KIEdan KIEM tentang gejala dini tumordan éeaenerasi ganas Evaluae tora pemariteaan ginekolog\ dan diagnos dini keganasan | Pascamenopaise + Kemungkinan degenerasi ganas: * Gangguan fungsi organ vital + Jatun dalam staaia terminal + Evalvasiteratur kemungkinan degensrasi canas + Gangguan kardiovaskuler can + Evauasikemungkinan pemberian HRT ‘osteoperosis + Perawatan pelayanan multicsipliner z + Nashat diet dan gi + Aktiitas dtingkatkan Senium + Adapiad bani temhadan rendahnya + Evaluasi diet dan HRT ‘eatogen tubuh + Perawatanipelayanan kesehatan teraiur dan mmulidisiptiner Kemungkinan eutanasia? Masalah kultur masyarakat Kultur masyarakat yang komunal dan paternal, cenderung membuat individu tidak dapat mengambil keputusan sendiri, inlainkan memerlukan rembuk keluarga, desa, dan pemuka rmasyarakat. Fakta berlaku ketika mengambil keputusaa tentang bbagaimana, ke mara, kapan, dan kepada siapa percolongan hharusdidapatkan, Dalam situasi gawat darurat bidang obsicte, seting keputusan agak tcrlambat diterapkan schingga ketika mencapai tempat rujukan, keadaan sudah terminal. Keadaan kulcus masyarakat seperti itusebenarnya meng- ‘untungkan untuk meningkatkan pengertian, KIE dan KIEM ‘tentang berbagai masalah keschatan, karena cukup kiranya pe- _gertan diberikan dan ditanamkan kepada pernuka masyarakat dan slanjtnyaproses KIE akan berjalan dengan sendicinys, Temuka masyarakat atau yang dituakan merupakan pir. pinan informal dan hatus diperhitungkan apabila ing dapatkan simpati masyaralet dalam upaya meningkatkan pengertian dan pendidikan kesehatan, Pelaksanaan Obstetri Sosial di Indonesia Komponen keschatan reproduksi adalah: 1. Mampu—Berfungs baik sebagai alat hubungan seksual RESO [+ |_ - rsvrPrepinsi + Top rujukan tngkat Propinsi J = darma viantarekk + Organisast Protest + USM RUMAH SAKIT KABUPATEN BUPATHKESRA + RSS-RSSB > | - Dinas Kandep + Kemampvan POEK-PONEK +] = rsvtcapupaten + 4 Spasialis Pokok + Dharma Wanita/PKK + Organisasi Profesi + LSM Y CAMATKESRA PUSKESMAS. Doktor Puskesmas + POEDPONED [+ | = Kepata Desarbusun + Pembina Masyarakat | 4 « Bian di desa + Kader Desa Senior + usM v MASYARAKAT DESA * Bidan di Desa + Kepala DesarDusun | ¢—£---—————— + Posyandy ‘Skema 1.7 Koordnasi pelatsansan gerekan sayang ibu secara nasional Porkembangen Pelayonan Kebidanan 27 Menelan sebabkematian Peningkatan peranan Rumah Satit: pemerintah dan swasia langsung: ‘Berpusatal Rumah Sakt Umum: + Trias Kematian AKL-AKP +<—— -- Pelayanan kuratt: + Diterima-keputusan terambat dl RS = Darwrat POEK-PONEK = Pertalinan well bom beby/well health mother ‘+ Pelayanan prevent: = Rumah Sat Sayang Bayi t Tingkat dunia: foawaae, ies, Sistem Keohtan Nein + Ak! 800.0000 WHOUNICER + AKP 10.000.000/th *| tere » | Heancae * | + Mendekatkanpelayanan Indonesia: Alrma-Ata * Meningkatsan peranan "AK! 3901100.000 Uni Sovyet rmatarantai pelayanan ‘KP 560'100.000 * Konsep tera + Parstinan: 5.000.000 ~ Panca Karsa Usada = Panca Kanya Usada Fiosofs: — Hospital Wihout Wall + Terjangkau masyarakat bermutu dan menyetunn + Konseo dasar: + MeringkatkanANG Gerakan Sayang bu: Menokan panyebab kematian: + Persalinan bersh can aman + Ditengah masyarakat untuk Antar + Pelayanan Obstyet esensia meningkakan parispasiya + Peralinan dukun + Ponngkotan KB dalammenpersoalkan + KB rendah + Peningkatan referal eschatanfpemberdayaan wanta: + Keeohatsn rendoh + Pemberdeyaan wana + Pusainya: Puskesmae + Gugur kandung legal ~ Pelayanan POED-PONED Kemaiian ak angsung. > Posyandu + Status wanita rendah ~ Aut Maternat- perinatal + Gizikurang anemia + Dukurigan penun Kecamatan: * Sistem referalterlambat $$$ - ipaya preventitgromait = Partsipas! dar + Kesra Kecamatan ‘+ Tokoh masyarakat LSM Posyandus ‘Skome 4.8 Lintssan mata rantel “Gerakan Sayang lout Rider ut Boles « FILOSOF! PELAVANAN KESEHATAN > een ‘AKI &AKPLANGSUNG Sistem Kesehatan Nasional nC RAT UN + Terambat polayanan di | ore + Teslambetciterima dan GERAKAN SAYANG IBU nemufieian icin + Organisasi dari pusat sampal Bdan ‘SEBAS AKI 8 AKPANTARA, ides + Antenatal care rerdah + Upaya pada penyebad kematian * Gizikurang-anemia ‘antara dan ‘ek lengsung + KBbolummeratadan — |___» | AUDITAKI waa + Meningkatkan upaya promott rmantap Defsiensi bes + Anemia intel + Kelurangan asam flat + Gongguan hemogibin v "ANEMIA PALING BANYAK + Dottie! bes 5 Mengatasinya suit IEMA SEDANG “AMER RINGAN ANEMABERAT Hs ke 7=8 gr Hos kr 9-10 or 5 Hoskr 6 % ‘ + PENGOBATANANEMA PENGOSRTANNYA Pat best > Thgkatkan gal * Kesehatan tngkungan + Siplemen zt bes dpetaie + Trarstsl darah 5 Tgeatan i 4 KONPLKASIANEMA HAMIL: ‘Skema 1.10 Anemia pads kehailen + Pada timesier pertama bexkaiten dengan abortus + Trmester It: = Perdarahan prematur = Barderahen antepartimn — BBLR = Gostosie-dekompensasio = 1Qrendah * apart: = Gangguan kerjasama 3 P = Perdsalinan dengan tindakan + Pascapartus: = Infeksi puerpesium = Periukaan sukar sembuh: pardaraan 40_Pengantar Kullah Obstotri hhuj datz-data dasarnya kesehatan umum calon ibu tersebut. ‘Dalam pemeriksaan keschacan juga, dilakukan ga pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui apckah ada infoks parasit. Pengobatan infeksi untuk cacing ra- tif mudah dan murah. Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk di- bagikan kepada masyaralat sampai ke Posyandu. Contoh preparat Fe adalah Barralat, Biosanbe, Iberet, Vironal, dan He- ‘maviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas. DAFTAR PUSTAKA. Balsa, Made. 1995. Penengeulangen Anemia Defiiens Bei Saga’ Vieha untuk Meringhetkan Sumber Daye Menus. Pidato Pengukuhan Guru Besar Teap FX Unu dan Kehamilan KOGI 2 Juli, Padang Manusba, Ida Bagus Gde. 2000, Anemia pada Kehumilen. Kapita ‘Sclkta Penaislakanaan Rutin Obsteri, Ginckologi, dan KB. Jakarta: EGC, 50-56. Manucbs, Ma Bagus Gde. 1998. Anemie pada Kehamilan. mu Kebidenan, Penyakit Kandengan, den KE untuk Pendidiben Biden, jakara: EGC, 29-32 ‘Manuzbs, Ida Bagus Gde. 1993. Anemia peda Kehamilan. Penurtun Kepanivaan Klinit ObGin. jakarta: EGC. 124-126, Pertombangen Pelayanan Kebidanan 41 KEHAMILAN REMAJA. ‘Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada re- ‘majatemakin meningkat dan semakin menjadi masala Terda- pt dua faktor yang mendsar perilaku seks pada remaja. Pera~ ‘ma, harapan untuk kawin dalam usia yang relacif muda (20 ‘tahun }; Aedua, makin derasnya drusinformasi yang dapac me- ‘nimbulkan rangsangan seksual pada remaj, terutama remaja di derah perkotaan, Rangsangan ini mendorong remaja untuk _mclakukan hubungan scks pranikah yang pada akhirnya mem- berikan dampakkehamilan di luar perkawinan Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi ici remaja itu sendiri, Dari masyarakat, mercka mendapat cap bbehwa mereka telah berperilaku diluar norma dan nlla-nilai yang wajar,schingga memberikan kontfik bagi mereka, seperti putus sekolah, masalah psikologis, ekonomi, dan masala de- ngan kehuarga seta masyarakatdisckitamya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jeas tentang ‘masalah di tas, berikut akan diuraikan seeararincifaktor-faktor yang perlu mendapatkan perharian, Masalah Kehamilan Remaja Perubahaa pesilakeu selva remaia yang menjurus ke ara sel ‘bebas menimbulkan risiko yang harusdiperhitungkan. 1. Kehamilan remaja yangtidak diinginkan, 2. Penyakit hubungan selzual, dengan akibarmeninglarnys 2. Penyakit radang panggul. b. Inferilias, & Kehamilan ektopik. Remaja dengan kehamilan yang tidak diinginkan akan meng: hadapi masalah berku 1, Ai arena hamil anpanikah, 2. Mersaberdos karena menggugurkan, 3. Berpacu dengan wakeu karena hamil makin besar. ‘Remaja dengan hamil yang tidak diinginkzn semakin terckan karen |. Takut menyampatkan kepada orang tua. 2. Temisih dari keluarga karena hamil 3. Dianggapamoral dalam pergaulan. ‘STRES KEHAMILAN YANG TIDAKDIINGINKAN SUMBERSTRES = Utama: ‘Aibhaml + Dosa menggugurian + Borpacu dengan wakts ~ Tambahan: FAKTOR KEHAMILAN REMAJA ~ Globalisas informasi masazh seksual | = Anggapan informasi salah = Tabu informasi seksval + Tohut torhadap masyarakat ‘Tanpa dukungan siapapun ienggap arroral Tidak diakui pacar ‘Melanggar normaagama ‘Anemia har Persalinan opera tingai Perdarahan pascapartus Mudah terjat infoksi MENGGUGURKAN HAMIL = Risiko paling ringan = Dapai meneruskan karior Dapat gant pacar = Pelaksanaan dengan adekuat = Komplkast + Trias komplikast + Infertiites + Hamil ektopikmeningkat ‘Skema 1.11 Sires pada kehamian yang tidak diinginkan. KEHAMILAN REMAJAUMUR KURANG 20 TAHUN Keguguran, prematurias BBLR tingg| ‘Komplitasthamil preekiampsia-ekalmmpsia tngg) = Menunda umur kawin = Libido takterkendall Hubungan keluarga renggeng (kesibutan orang tua) tinggi KEHAMILAN DITERUSKAN = Memeriukan ANC intonsit = Persiapan persalinan adehuat ~ Perawatan bayi/pascapartus intensit + Trauma pskologis + Suit cari acar baru * Berdosa temhadap anak jon ORS allan pacar 5 ee Aanderung menjadi agresif ‘piesnB6E Ca imudah mardh ‘ius ngkan nasib/perbuarannya, si untuk menyelessikan masilahnya dart petleman oil atau cerpaksa pada keluarga 4 cemsja dengan usia sektar 20 tahun mempunyai Sering mengalami anemia. CGangguan tumbuh-kembang janin. Keguguran, prematusitas rau BBLR. . ‘Gangguan persalinan, sehingga perl tindakan operasi per salinan, Preektampsia, Penlarahan antepartum. 7. Pascapartus a Subinvolusiuteri. b. Inieksi puerperal & _Pembentukan-pengeluaran AS! kurang. 8. Bayi mungkin ber-IQrendah, Upaya memecahkan masilah kehamilan remaja yang tidak d- inginkan adalah sebagai berikuc. 1. Kewin dengan risiko: Memerlukan ANC yang lebih intensif. Karr pendidikan/Kerjaterpuas. Perekonomian tidak normal. “Terjadiperceraian karena secarspsikologis mereleabe- Jum manta Jinn bya ie nox + Munglin diserahlan ke pantiasuhan, + Diserahlan kepada orang ain. 2. Menggguguskan: a. Risiko paling rendah dari sudut biaya, dibandingkan memelibarabayi. bb. Menghilangkan aib hamil _Karierpendidikan/ kerja berlangsung terus. poge ® €. Masih dapat mengembangkan dit untuk menitimase depan lebih baik. © Menggugurkan kandungan diancam UU Kesehatan No. 231/192. £ Menggugurkan kandungan di tangin yang tidak legearis mengandung rsiko: + Tyas komplikas: perdarahan, ala reproduks + Inferiltas, + Kehamilan ceopile fel din trauma ‘Untuk dapat mengatasi masilah tersebut, emaja dianjurkan: 1. Mempergunakan perlindungan dengan mecode KB, misalnya kondom, untuk menghindari hamil dan penyakic Irubungan seks 2. Mehingkatkan aktivitas yangbermanfiat. Meningketkan hubungan kekeluargaan, 4. Meneari per goup yang kreatif DAFTAR PUSTAKA Daradjat, Zakish. 29 Nopember 1993. Kehamilan Remaje dari ‘Sudus Pandang Agama, Seminar Kebamilan Rema. Jkarce KOGIIX, Kreumer, A. Karen Kesser 8 Dorothy Reycroft Holingsworth 1978. Adolovene Obmatricr Gyachology. Chicago-London: Year Book Medical Publisher Inc. ‘Manvaba, Ida Bagus Gde. 1997, Well Health Mother dax Well Bora ‘aby Kentep OBSOS Menu KuslitarSumber Daya Manu dan Prnuranan AKI PIT POGLUjung Pandang, ——Peranan Biden dalam Maca Raniai Menurunkan AKI daa Kesaktan Perinatal di Indonesiz, Rakerda Bidan di Aula RSUB, Denpesar. _—Kerchatin Reprodulei Remaja, Forum Komunikasi Re produksi, Denpasar: 6-8 Nopembet 1997, Reksoprojo, H.Muki. 29 Nopember 1993. Frnanganan Kehmilen Remaja. Seminar kehamilan temaja. Jakarta: KOGIIX, Ratnam SS, K. Singh, 1951, Tewards Safe Motberhood, The Fuureof Gynecology end Ob;sericr, New Jersey: The Pathenon Publishing, Group 07656. USA. Sarwono, Salto Wirawan, 29 Nopember 1993. Sires pade Kebamilen Remaja. Seminar Kehamilan Remaj, Jakarta: KOGL x KEHAMILAN DENGAN RISIKO TINGGI Kehamilanisiko tinggi adalah kehamilan atau janinnya mem- panyai uttome yangburuk apabila dilakukan tatalaksanaseeara lumum seperti yang dilskukan pada kasus normal. Dengan so cetk rt ona Gambar 4.4 Tigs cara mengarsr kolak menurut lame his Cara Pengisian Partograf dalam Perjalanan Persalinan Partograf hanyadipergunakan untuk mengikutiperslinan yang tidak mempunyai penyulit dan menjadi petunjuk untuk segera smengambil sindakan definitif apabila bethadapen dengan per- Perkombangan Pelayanan Ketidanen AT ar on Ge Targa ~ Pt oon RIPUNNMEK PDN nom Gambar 15 Patogral 1 ubahan pola parcogra: Perjalanan pembukaan yang wajar sesuai ‘dengan pola adalah pesjalanan yang menempel pada gers waspa da. Pada pembuleaan yang cepat, kala satu lebih pendeke, make {avis pembukaan akan berada di sebelah kirigariswaspada. Apabila terjadi pelambatan pembukzan pada fase aktif, avis pembukain akan berads di sebelah kanan gariswaspada Penyimpangan memberikan peluang uneuk melakukan: 1. Mengevaluasi kembali hubungan 3 P dan keadaan umure pendetita 2. Melakukan rujukan (referal. Contoh Penerapan Partograf Scorang perempuan datang dan menyatakan akan melahirkan, masuk rumah sakit (MRS) pukul 8.30 WITA, Setelah dilaku- kan anamnesis dan pemeriksaan, didapatlan data sebagai berikaus Umur 25 tahun, “Tensi 125/70 mmblg, Nadi 78/menit ‘Temperatur 36°C, Hissetigp 4 menit. Lama his 30 detik Kepala janindi ans panggul Dek jancung jain 12-13-13. Pemncriksaan dalam: dijampai pembuksan 2 em, keeuban ‘mash inva. Karena perempuan ini berada dalam batas normal dan di- perkirakan dapat melshiekan per vaginam, persalinan dikelola dengan partegral WHO. Pada evaluasi 4 jam kemudian dijumpai data sebagai berikut. 1. Tersi 125/70 mmHg, 2, Nadi 80/menit. 48 Pengantar Kuliah Obstet Nowee Cautan: Temperatur 36°C. His sudah mdampaui lingkaran terbesar. Det jantung janin 12-13-14, Pemeriksan dalam: pembuksan 6em, ketuSan masihintak. Produksiurine normal. . Pada saat MRS, perempuan ini berada dalim fase laten, Evahuasi4 jam kemudian sudah masuk fase aktif sehingga semua datanya harus dipindahkan ke gars waspads. Perla diperhatikean canda pembukaan sudah lengkeap. Ketuban sebagian besarakan pecah. Penderits masuk kala dua, ditandai dengan ingin mengejan : Dijumpsi tanda ersebut, untukmelakukan pemerik- saandalam. Det jancung janin diperikes sctiap V4 jum-tampale dalam grafik. Fase aktif Setelah masuk fas tif, berat: ‘Akcivtasperslinan meningkat. Hismakin cepat dan makinlcuat. Pembulaan makin cepat berlangsung, “Telanan tethidap kepala makin kuat. L 8 Keregangan segmen bawah rahim makin meni ‘Telanan kepela dapat menimbulkan gawat jarin. Pembukaan lengkap ditandai dengan ketuban pecah dan keeinginan uncuk mengejan. Dapat terjadi gangguanjalannyz pembulaan. (Oleh karena itu, akan tejadi beberapa hal sebega berkat. Setelah evaluasi 4 jam: b. 4. e K.U. ibu baik, tensi 120/70mmFg, nadi 8O/menit, dan temperatur 36.5°C Deck jantung janin 12-12-13 Penurunan kepala 1/5 Perperiksaan dalam: + Pembukaan lengkap + Keruban positif + Konfirmasicerhadap penurunan kepala H3 (+) * Penulisan dalam partograf, sesuai dengan garis waspada * Sikap: ~ Ketuban dipecah ~ Penderita dipimpin untuk persalinan ~ Observasi: His, penurunan kepala, dan lingka- ran bandle Bentuk persalinan: + Sponian belakang kepala + dscraksi kavum/forceps oualet Evaluasidilakukan serelah 2 jam penderita ingin menge- jan b KU. baik Dedikejantungjanin baik Penurunan kepala 1/5 Pemeriksaan dalam = Pembuleaan lenghap + Ketubanmasih intak Penulian pembukaan di sebelah kiri gars waspada, Sikap: * Pecahnya ketuban + Pimpin persalinan + Observasi: CHPB Bentuk persalinan: + Spontanbelakangkepala. + Outlet kavunvforceps eksersi Setelah 4 jam dilakukan evalusei a K.U. baik, tensi 125/75 mmHg, Nadi 86/meni, dan temperatur37°C + Desilejantung janin: 12-13-12. * Penurunan kepala 3/5 + Pemeriksaan dalam: — Fembukaan 8 em = Keruban masih intck — Konfirmasi penurunan kepala H3 (.) mulase pos * Penulisan pantograf: = Pembukaan sebelah kanan garis waspada. + Sikep pertolongan persalinan: = Puskesmas: Pendericasegera dinujul ~~ Di pusat: dilakukan scksio sesrea dengan indi- asi disproporsi sefdopevik. + Jika pada konfirmasi kepala rurun H3 (-) tanpa teraba mulase, dapat dlakukan: = Ketuban dipecahkan ~ Obsecvasi CHPB = Pethicungan mungkin lchir per vaginam, dapat ditambah dengan melakukan pembukaan ser- viks dengan paksa, sambil penderita disuruh ‘mengejan, = Dengan indikasi observasipersalinan dapat di- ‘perexpac dengan ekstraksi vakum atau forceps cute, — Percolongan di Puskesmas,sebaiknya dilakukan rujukan ke pusac dengan faslicas yang mema- dai, + Jikahasil pemeriksaan = Penurunan kepala 3/5 — Devikjanrung 12-12-13 = Pemeriksaan dalam: + Pembukaan 6cm + Keeuban mash ineake + Konfitmasi penurunan kepala H3 * Penulisan dalam partograftepat di garis tindakan. Silap pertolongan persilinan: — Puskesmas:langsung dirajukan, = Di pasar: + eehya tuba deaganobsvasi CH, + His tidak adequat, dapar dilakukan induksi secelah ditunggu satu jam. + Tindakan lebih lanjut berdasarkan hasil cobservasi dengan indikasiobstetrik Perkombangen Pelayanan Kebidanan 49 Obstet Gambar 4.6 Parograt 2 Mempergunakan purtograf dihanpkan dapat menurunkan AKI-AKP karens: 1, Sebagian besar ditujukan untuk persalinan dengan rsiko rendah uncak menghindari pong dan negleed labour, 2. Menghindari persalinan berlangsung lebih dari 24 jam. 3. Menegakkan keadaan patologis sedini mungkin dan sdan- jutnyadilakukan perujukan untuk mendapat percolongan adele. 4, Kegagalan persalinan sebagian besardisebabkan oleh dis- proporsi sefalopelvis schingga tindakan seksio sesarca akin meningkat 5. Setiap penyimpangan persalinan memurut partograf harus dlievaluasisecara menyehuruh. DAFTAR PUSTAKA Moelock. 24-26 Juni 1991. Partograf WHO, Semiloks Peryebar- uacan Pengguinain Perroga. Surakarea: PIT POGL Pramono, Noe. Juni 1992. Partogeaf Alt Bantu Kelols Perslinan ‘Wahana Medik No.15. Sumipray,, Sudradji. 1993. Partogaaf WHO. 50 Pengantar Kuliah Obstetri PROFESI DOKTER DALAM SOROTAN Sciting dengan makin meningkatnya pendidikan dan ilu ppengetahuan, masyarakat makin sadar akan haknya untuk men- ddapatkan informas, edakasi, morivasi, sera konscling di bidang Jkesehatan dan ile serta meneneukan nasib keschatannyasendi- 1, termasuk nasib kandungannya. Tuntutan untuk dapat menentukan nasib kandungannya semakin meningla sejlan dengan perubshan perilaleu selsual rmagyarakat yang menjurus ke arah perilaku bebas tanp bats. ‘Akibat kubungan seksual bebas tanpa batas sebagai dampak petubahan perilaku seksual menjurus pada dua masal 1. Kehamilan yang tidak diinginkan, 2. Penyakithubangen seksual ‘Kedua masalah ini memerlukan penyelesaian yang serius s¢- hhingga hasilnya dapac memuaskan becbagai pibak, dengan dok- tersebagai tumpuan harapan. Pendidikan doktersejak zaman Hippocrates intinyaberpu- sat “magang keilmuan dan teknik kedokteran’. Sistem pen- dlidian ini telah mencetuskan idea “sumpah dokter” yang se- ‘mula ditujukan untuk penghormatan terhadap guru dan penderitakarena telah mernberikan kesempatan untuk menda- patkan pengglaman. “Sumpah Doker indonesic” yang diucapkan sat pelantk- an dokrer tech mengikstdirscoring dokter dalam menjalantan profesinya, Salah satu sumpah tersebut berbunyi: “Saya alan ‘menghormati setiap hidup insani sejak mulai dari saat pem- bbuahan’. Dalam praktik profesi dokter di Indonesia, dalam Kode Buk Kedokteran Indonesia, salah satu pase berbunyi: “Saya akan menghormati setiap hidup insani” Dalam KODEKI, mulai dari saat pembuahan telah di- hilangkan, Apakah tujuan menghilangkan tidak jeas schingga akhirnya membeat posisi dokier berada dalam dilema dan sorotan masyarakat Pendidikan yang bersfatragang” ini menempatkan guru schagai ulcsentral dalam mengalihkan ilmu pengetahuan dan teknologinya schingga ayak mendapat kchormatan sebegaima- namestinya. Dalam pendidiken modern, sifie pendidilean magangini ‘masih diterapkan pada pendidikan kepaniterzan Klinik muda ddan madia serta pada pendidikan tingkat spesialissi, Dengan demikian, keludukan guru perdidikan etap sential”. Hippo- crates berkenan meneantumkan penghormatan techadap guru dengan cara selayaknya dalam sumpah dokter. Persoalannya adalah bentuk “selayaknya’ itu sangat bergantung pada maha- siswa sendiri yang akan membetikan nila atas penghormatan Disiniah “rsa dan kara" setiap orang memegang peranan yang sangat penting karena memberikan penghormatan ber- {gancung pada tinggi dan rendahnya “rasa dan karsa’ setiap ‘orang, Tambuh kembang etka yang diajarkan juga sangat ter- ‘gantung dari individu masing masing, Apabilaetlearumbuh kemnbang dengan subur selama pendidikan kepaniteraan kl dan magang spesialissi, kan terbentuk dokter yang berke- pribadian matang. Namun, ada yang begitu tamat pendidikan ssudah merasa sara dengan gurunys, sehingga ia merasa tidak peel telalu besar memberikan penghormatan. Dalam merjalankan praltik profesinya sebagai doker di- smana pun, scorang doker berkewajiban untak mengikuti ber- bogai Peraturan Pemerincah, peraturan tempat bekerja, serta hhukum certulis atau tidak tertulis yang berlaku di tengah smasyarakeat. Namvun,seorang dokter tidak dapat meninggalkan ddua unsur sangat perting, yaitu Sumpah dokrer Indonesia dan KODEKI, yangmenjadi sumber motivasi uma dalam mdak- sanakan kemampuan profi. Dj luar semuanya, yang paling penting adalah “keper- cayaan dari masyarakat las” untuk menyevahkan diri dalam pengobatan. Zaman dahulu kepercayaan merupakan unsur ryang paling penting, tetapi kini kepercayaan tesebut haruslah diimbangi dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan tek- nologikedokteran agar dokter mampu mengimbangisuncutan hhak masyarakat, Dengan demikian, tuntutan untuk belajarse- uumur hidup bagi dokter bukan hanya sdlogan, melainkan sudah dicerminkan dalam gambaran Ayar Weda dengan simbol ‘Maharsi Davantharinya yang memegang buku sebagai summber ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah jelasbahwa am melakukan peslawanan balikter- hhedapkeraausan manus, diantaranya berupa musim kemarait berkepanjangan musim hujan terjadi banjirdan tanah longsor yang menimbuikan kerugian material yang tidak sedikit dan Iematian manusia secarasi-sa. Salah satu usaha yang paling penting uncuk menghadapi dunia yang semakin penuh de- nngan manvsia adalah gerakan kehuarga berencana dunia. Cara- cata KB yang konvensional rupanys tidak akan dapat mencapsi sasaran dengan cepat, schingga diperlulan tindakan tambahan, yairu gugur kandung yang merupakan metode KB yang paling tua didunia, Beberapa negara telah membebaskan pelaksanaan gugur kkandung secara legal, sehingga masalah ini menjadi masalah individual antara dokter dan penéerita. Bila pelayanan gugur leandung dilakekan oleh tenaga telatih, komplikasitindakan dan angka kematian pun makin rendah. Di beberapa belahan dunia, gugur kandung tidak cilakukan oleh tenaga yang bersih dan trampil,schingga timbul kompliksi dan kematian tinggi Didunia, kematian akibat gaugurkandung adalah sekitar 195.000 orang. Di Indonesia, diperkirakan terjadi gugur kan- dung scbanyak 2,5-3 jutasetiap tahunnya dan kemungkinan angka kematian yang ditimbulkannyaadalah sekicar65.00~ 70.000 orang setiap tahunnya. Kejadiannya bersifat sporadis schingga tidah menimbulkan pethatian, Pelaksanaan “gugurkandung” di Indonesia mast bebas, rnamun sebenamya tindakan ini dibatasi olch UU Keschatan 23/1992 yang masih tesla kerat, Selain icu, Pancasila tidak :memberikan kemungkinan untuk menialankan tindakan ini se- cara bebas, Dalam teberapa kali kejadian, pelaksanzan gugur Jandung oleh dokter secara terselubung telah digrebeg oleh ‘petugas. Namun, kami yakin bahwa pelaksanaannya masih te- rus berjalan juga secara sembunyi-sembunyi karena memang ‘masyarakat memerlukan pelayanan itu. Disinilah profesi doker menghadapi dilera: melakulkan ‘gugurkandung terbentur dengan Pancasiladan UU Kesehatan 23/1992 yang sangat ketat; tidak melakuken masyarakat akan lari ke ternpat yang tidaleaman dan bersh schingga menimbul Jan kompliasibahkan kematian, Fakcanya, masyarakat memerlukan pelayanan untuk me- ‘ngendalikan pertumbuhan keluarga schinga mencapai NKKBS, ddan sebagai perunjang perilaka seksual yangbebss tanpa batas Kebudayasn hubungan seksual bebas tlah melanda dunia Dokter Merupakan Profesi dalam Penjara Bagaimans kedudukan dokter di engah masyarakat dapat di- simakdalam Gambar 1.7. Kalau perilaku doktcr baik, hanya di bagian tengah ivalah tempatdokzer. Olchkarena itu, dokter dikatakan sebagai “profe- sidokcer dalam penjara”. Di tempac itu, keempat kaedah ber- temu bersama-sama sehingga doktet haus tetap berada di lepangan tengah Sebagaiakibat dari profes dalam penjara ita, sering trjadi pelanggaran, khususnya dalam pelayanan “gugur kandung’, learena memang masyaralat dan Pemerintah memerlalan un- tuk pengendalian pertumbukan penduduk, Unak mengatasi situasi demikian itulah, kami usulkan pelaksanaan pelayanan khamilan yang belum diinginkan dilakukan di rumah sakie Pemerincah, Memperhatikan gambar rugas dan taalaksana yang harus dipenuhi dokter dalam cugasnya, vidaklah dapat dipungkiri pernyataan bahwa dokter selah dalam sorotan masyarakat dan berada antara tugassuci profesi dan tuncutan masyarakat MASYARAKAT 1. Kedah masyarakat-agema “APCarime of cine 2. Kesiekemanusaan +" Penvbahar periaku sesualunvaned pregaancy + Tuntutan iberatisas TD 3. MasalohKB. + Ing jens ketanain terenty + Melode KB gaga {Tak munghin bem APC-APM 4. AK tneg + Sekar Sarena APC-ak ages 5. Pengertan kan fidup muai dan nasonye 8. Harapon dan mera ijukan pada doer yang haus rampu beeen lavang yang Gambar 4.7 Profeai otter dalam sorotanidtoms “gugur kendung’ ‘R0FES\DoKTER 2 Taathkansingah davhoedin nasal a Lncasantepecayan 4 tprexbouts cone 5 Pedemandagons an Perkembangan Pelayanan Kebitanan 51 Masilah kembali berpulang pada diridokter seni dalam uspaya menjahnkan profesinya. Olek karena it, bagi beliau yangmehkukan “kindakan medis tertenca? lakukanlah seperi bermain “layang-layang”. Kenaikannya harus terkendali de- rngan baik ‘Dari uraian di atas dapat disimputkan beberapa masalah sebagai beri 1. Kiss kemanusiaan yang bersumber dari “kemiskinan dan kebodohan’ disebabkan oleh perumbuhan manusia yang tidal tetkendsl. 2, Pengendilian percumbuhan penduduk tidak mungkin di Jakukan tanpa melakukan “gugur kandung” sebagai me- code KB rertus di dunia, 3. Dokter, crmasuk ahli Obgin, yang dinarapkan dapat ikut berpsran besar dalam upaya mengendalikan perumbuhan penduduk, menghadapi dilema karena berada di persim- pangan antara KODEKI-SUMPAH DOKTER, Hokum, ddan masyarakat yang memerlukan pelayanan “tindakan medistercentu”,termasuk gugurkandung 4. Dengan UU Keschacan 23/92, Pemerintah masih beluzn sepenuhnya memberikan peclindungan hukum dan pela- sanaan gugur kandung sehinggn dokter (Obgin) meng- hhadap derma 5. Dalam menyikapi permintzan pelayanan tindskan medis tertentu (gugur kandung) sikap meluluskan arau tidak me- 1. Hokumpidara/perdata 2 rformed consent 3, Saanlpengacare banyak 4 Pengetahuar hekimak asas! manusia seman ‘sedan macyaralat 'SUMPRH DOKTER KODEKIU2K PP 4. Sumpan Fippocrates o Geno toa + Sydney 1965 imeoneaia 1684 = Sunpah Dovter 108 2 UU Kesehatan 231601 Sultan 52_ Pongantar Kuliah Obstet Juluskan permintzan masyarakat, masing masing mempu- nya landasan yang sara benarnya. 6 Untuk menghindari cuntutan hukum terhadap dokcer seyogyanya "indakan medis tertentu’ dilakukan di Rumah Sakic Pemerintah, agar lebih terjein keamanan pelaksana- anya dati berbagai aspek. 7. Dalam melaksanakan pelayanan keschatan terhadap ma- syacakat seyogyanya dokter teap berpegang pada pedo- _man diagnosis dan trap sertamelalculcan informed content, sebagai tileawal ransiksitrapeutl 8. Pendidikan dokter menguiamakan pengalaman sehingga pembimbing atau gura seyogyanya mendspat tempat yang layak pada seiaplulusan dokter. 9. Karena menghadapi dilema kemanusiaan, harapan smasyarabat, dan caxcaan yang dtujuban kepada dokter,po- sisidokterselalu mendapatsorotan. Oleh karera itu, dokter hranis pandaibermain ayang-layang, DAFTAR PUSTAKA dopo, AIPurwa. 1969, Zu medi: Kaisius: Pusaka Fiat. juli 1999. Esk i bidang Obseri den Ginckolog Tantangen fasa Depon. Media Alumni Anli Obgin UNAIR/RSUD dt. ‘Swomo, Ealsi Perdana Kodeki, 1983. Direkiorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Dep. Kes Manuaba, IBG. 14 Oktober 1989. fimu Kebidancr dan Pemakit Kendurgan Dalam Upaya Meninghathan Kualtas Kehidypan. Pengulahan Jabatan Guru Bedar Tetap Dalam Obgin Manusba, IBG. 1993. Selitar Profesi Doles. Penuntan Kepanirean Kline Obgin, Jakarta: EGC. Manuaba, ISG. 1993. Konup Esk Obsetridan Ginekol, Pemuntun ‘Kepanitraan Klint Obgin. Jskarex: BGC. ‘Manuaba, IBG. 2001, Aspet-Argek Erik dalam Profsi Obgin dam ‘Kepita Seek Penatalekianaan Rusine Obgin den KB. Jakarta: EGC. ‘Manusba, 1BG. 1999, Informed Consent. Semarang: PIT. Semi Suprpt 14 Ribu 1984, Bebra Ape Bik dik Ober den Gncolg Pidato Pengukuhan penerimaan Jabatan Guru Bear FK, u i VITAL STATISTIK Vital saistik adalah seruan angka yang mencerminkan kejadian satu cabangilmmu, 1. Angka kematian ibu: Jumlah persalinan ibu dalam 100,000 persalinan hidup 2. Angkakelahiran: Banyabnya kelehinen stiep tabuon dalam 100 pendudsk 3. Angka kesuburan: Kelahiran hidup setiap 1,000 perempuan sancara samt 15-44 tahun 4. Angka kematian perinatal: Jumlah kematian perinatal dalam 100.009 penalinan hidup 5. Angka kematian bayi: Kematian bayi sejak kelahirannya sampai beruamur 12 balan (atu tabuen) 6. Angkalahir mai: jumlah lehir mati dalam 1000 persalinan ‘bidap 7. Angka kematian neonatus: Jumleh kematian neonatus dalam 1000 persalinan hidup ‘Angka-angka tersebut dipergunakan untuk merilai kemam- ppuan pelayanan Kesehatan masyarakat delam satu negara. Ang- keainisangatberlaitan erat dengan keadaansosial ekonomi dan pendapatan per kapita. Tedapat hubungan yang erat arta pen- ddapatan perkapita dan Kesejahieraan, yeitu makin tinggi pen- dlapatan perkapita, makin rendah angka kematan satu negara Pencapaian jurlah absolut atau persentase pasangan usia subur mempergunakan KB efektif menunjukkan bahwa ke- scjahteraan masyarekatsusch mapan. Garmbaran ini dicesminkan oleh grafik Requena (1966), seorang ahli demografi Chili, de- ngan citi kemakmuran opsimal seta pendidikan dan pendapat- iy Flee a pl si aba in tia keadaan seimbang amcara yangllahirdan mening. 2. Pertumbuhan penduduk nol (ZPG). 3. Gerakan keluarga berencana sudah merupakan bagianhi- dup keluarga. 4. Péaksanaan gugur kandung hanya suplemen dalam KB. NOMENKLATUR ‘Nomenklarar adalah cerminologi baku yang dipergunalean un- ‘tuk mendefinisikan keadaan khusus dalam satu cabang ilmu: 1. Masa perinatal: Masa sejakekelahiran dengan berat 500 gr atau lebih ‘sampaiumur 28 hari post partum. Perkembangan Pelaysnan Kebidanan 53 b. Atau jak umur 20 minggu sampsi umur 28 har post 2: blanco lal bay dad anya denen he: st diatas 5.000 gram, anpa memperhitungkan apakah «ali pusat telah dipotong atau plasenta belum lair. 43. Beratbadan lahir:berat saat lhir etau segers dapat dle fan untuk pertimbangan. 4, Lahir hidup: kelahiran yang menunjukkan pernapasan spontan atau tanda kchidupen laianys. 5. Lahir mad (stillbirth): tidak ada hidup saat lab atau se- sadahnya. 6, Kematian neonatus: jumnlab abit mati dicambsh dengan Iahirhidup yang mengikuti kematian dengan urnur 7hai- 7. Neoratal mortaityate:jumlah kematan neonstus dalam 1000 perslinan hidup. 8. Angka kematian bayi: jumlah kematian bayi dalam 1000 Iahir hidup. 9. Berat bayilahir rendah: jika berat wakru lah kurang dart 2.500 ge 10. Berarbadan lohirsangatrendah: beratbadan lahir kurang ari 1500 gram. 11. Beratbadan lair absolut rendah: bera badan fair kurang, dari 1000 gr. 12, Bayi prematur:kelahiran sebelum urnur 37 minggu. 13. Bayi aterm: persalioan melampaui 42 minggu atau 295 ba 14, Aborus: Ekspulsijanin kurang dari 20 mingguatau berar urang dari 5.00 ge 15. Indus persalinan:terminasikehamilan dengan rangsang- an kekuatan dari lua, tidak mestibayihidup, dicoba sarn- pal dikecahui bahwa tidsk mungkin lahir pervaginam. 16, Persalinan percobaan: sudah terdapattanda inparta spon- tan, dicoba sampai dikerahui bahwa tidak mungkin lahir pervaginam. 17. Penyehab kematian langsung: kematian yang disehsbkan leh proses aml, persalinan, pascapartum,termasukkkom- plikasilainnya berkaitan dengan intervensitindakan, 18, Scbab kematian tidak langsung: kematian terjadi harena ompliasi langsung kekamilan, persalinan, pascapatum, tetapi akibat penyakit lan yang terjadi bersama sama de- gan kchamilan-mital xenoris. Terminologi di atas adalah terminologi baku yang digunakan dalam bidang Obstet. Bab Pemandangan Umum Kehamilan Kchamilan bukan semata-mata masalah proses bologis, mein- kan, jauh dari pada it, adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Pemyataan ini memberikan gambaran betapasulitaya sebagian pasangen usia subur untuk mendapatkan keturunan, sekalipun mereka telah berusaha lebih dari satu tahun. ‘Uneuke mencapaitujuan kchamilan, “well bor baby” dan erlukan pengawasan kesehatan alatre- produlsi sehingga fungsinya primaserts ibu mampu melaku- ean adaptas terhadap hasil konsepsi, janin dan bayi, Hil kon- sepsi dapat cikatakan sebagai parasit bagi ibu, sampai bayilehir ddan hidup di luar kandungan. Dengan demikian, ilmu kebidanan adalah ilmu yang smempelajar tensang berkagai aspek alst reproduksi yang se- dang hamil, sejak saat konsepsibersalin sampai masa kala nifas beralehi. Berbagai masalah perubahan keschatan yang terjadi sclama kurun waletu terschut umumnya disebabkan olch ke- hamilan, Pengaruh keschatan ibu umumnya berdampak pada tumbuh kembang nin. TTolok ul kemampuan setiap negara untuk menycleng- garakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat adalah tinggi rendahnya ang kematian ibuatau angka kematian perinatal Sepert dikecahui, peayebab kematian maternal atau perinatal sangat kompleks dan berkaitan dengan masalah ssi, ekonomi, politk, dan budaya masyarakat. ‘Dengan memperhatikan penyebab kematianibu dan perina- tal sera lokasi tempat kematiannya, dikembangkan lima Obstet Sosial ang mengkhususkan penanganan pengaruh timbal bali antars keschatan ibu dan janinnys dengan lingkungsn. Faltor lingkungan dapat dikendalikan untuk mencapaisasaran utama ‘well born baby dan well heath mothe. Kerjailmu obstetrisosial adalah mengendalkan penyebab ematian-antara dan penyebab kematian tidak langsung, Dalam pelaksanaannya, ilmu obstetti sosial tidak dapat bekerja sendiri arena hanus mengikutsertakan masyarakatsertapemerintah se- tempat. Oleh karena it, keberhasilan obsterisosial sangat ber gantung pada kesepakatan politik umum pemerintah dalam pays menctapkan skala prioritas, penyediaan mata rantaitem- pat pelayanan di tengah masyarakat, dan partisipasi masyarakat sendir, Pust altivitasobstetrsosial adalah kecamatan yang meri- pakan unit terkecil, solid, dan mempunyai wilayah terbatas Kematian langsung dapat terjadi di tempat pectolongan pertama, seperti di vempat dukun, Puseesmas, Bidan, atau Rue ‘mah Bersalin, shingga diperlukan pengetahuan untuk menge- sali gejalayang membakayakan keselamatan ibu atau janinnya PENYEBAB KEMATIAN KEMATIANIBU KEWATIAN PERINATAL LOKASIKEMATIAN Langsung Twas kemnatan “Tas Kemnatian Ditempatpertotongan diakuken + Perdaratan + Asfksia * Gesiosis * infeksi + Infetsi + Prematurias Antara > Keadaan gial Berdasarkan skala priontas + Pelayanan KB pemenintan | + Periaku dalam kesshatan reproduks! Pencapatan per kapita masyaraket, tingkat pendidican masyarakat Tidakiangsung * Status perempuan + Keadaan sosial ekonomi + Sosal, budaya dan politk Pomendangen Umum Kehomitan 55 Setelah bakaya dikenali, dapat dilakukan rujukan ke tempat yang lebih bail fasiliasnya. ‘Di tempat rajukan utama pun, kesiapan untuk dapat ‘mengambil tindakan darurat harus lak tersediasehingga tem- ‘pet rujukan sevip saat dapat memberikan pertolongzn untuk ‘menyclamatkan jiwaibu dan atau janinnya. Dengan demikian, faslicasnya perludicvaluas setiap waktu untuk memenhi hara- pan masyarakat dalam memberikan peniolongan yang adekaat Tm pengecahuan dan reknologikedokteran harus dikembang- ‘ean terus schingga dapat menekan sebanyak mungkin kemacan ibu dan bayi di rumah skit rujukan, Di Indonesiakonsep pela- yanan keschatan telah culeup maju arena mempunyais 1. Alurpdayaran jauh sampai ke pedesan dengan menempat- kan Bidan di des: yang diharapkan mendorong masyarakat untuk mendirikan Pondok Bersalin Desa Polindes). 2, Puskesmas dengan dipimpin dokter. 3. Rumah Sakit Kabupaten dengan emparspesialis utama, 4. Rumah Sakit Rujukan cipe B, B plus, atau A di seciap propinsi dengan subspesiais yang lengkap. Kesehatan Reproduksi Untuk menjalankan fangs schat reproduksi, diperlukan kese- hatan yang prima yang meliput tiga aspek penting, yaitu ke- smampuan (abi) keberhasilan (1cces), dan keamanan proses (safety of precesse). Ketiga komponen tersebur dapat dijabarkan sebagai bericu. 1. Kemampuan (abil) 2 Menghasitkan ovum yang terjadi setiap ban secara teratur b.-Menghasilkan hormon yang memberikan dampak dan penampilan khusus perempuan dengan segala mmanifesasinya & — Kemampuanalat reprodubsi uncuk melakukan fungsi: + Sebagai lat hubungan telual(lxeae’) ‘+ Scbagai lat prokreasi (menghasilkan keturunan). — Alac transportasi ovum, spermatozoa, dan has onsepai — Tempat terjadinya konsepsi — Tumbuh-kembang hasi konsepsi sampaisiapun- ‘uk nidasi dalam bencuk blastokis dalam uterus, 2. Kebethasilanalat reproduksi a Siap dan dapat menerima nidasi serra mampu ber- aduptasi dengan proses kehamilan ina. b, Mampu memberikan nuzrsi hasil konsepsi sampai ‘mencapai aterm. © -Mampu memberikan perlinéungan hasil Konsepsi avi erauma 4d, Mampa memberikan kesempatan hasil konsépsi un- tuk tumbuh-kembang dengan sempuma schingga tidak menimbullan kelainan kongenital yang terjadi sccara mekanis. 3. Keamanan funggi ala reproduksi Sejak terjadiovulasi, eeu pickup mechanizm, transfortasi kon- sepsi,tumbuh-kembang hasil konsepsi schinggasiap nidasi dan sererusnya sampai mencapai hamil aterm dan siap menjalari proses petslinan sampainifis beri roses keamanan in tidak dapat belangsung dengan sendiri- nya, tetapiscbagian memertukan intervensi medisschinggahasi- nya trcapai “well born baby dan well heath mother” Intervensi medisseharusnya dilakukanolch tenaga terdidik dan cerlatih schingga mortaltas dan morbiditasdapzt dikenda- fikan, Tinjauan Fungsi Reproduksi ‘Wakru perempuan bir telah membawa sekitar 750,000 primor- dial folkel yang sebagian besarakar mengglami oblicersschingga tidak mungkin berfangs-Sejak menarke (amur menstuasiperta- ma) sampai dengan berhentinya fungsikhusus menstruasisekitar umur 50-52 tahun, hanya sektar 500 primordial flikel yang, ‘erfingsi menjadi manurdan mengalami ovulas Bila masa subur idea! dicatat sckitar 3 had (sebelum dan serelch ovulasi), Kemungkinan terjadi konsepsi menjadi setiap seat di antara 1500hari. Dengan pertimbengan hasl berlang: suung280-296 hari, seorang perempuan dapat aja hamil dan ‘mempunyai anak sebanyak 20 orang dalam setiap keluarga.. Menurut Short (1980), alam tela memberikan batas une suk mempunyai anak yang ditencukan oleh beberapa faktor beri ini 1. Usia mulainya menarkeatau pubertas 2, Jumbh kegagalan tumbuh-kembang embrio dan kematian jinin, 3. Kematianneonatus 4 Lamammorestakeas yang menimbulkan anovelas hei Yangmuncul ke permukaan dunia secara menyeluruh adalah dunia mengalami overpopulasi dengan pertumbuhan pen- duduk sebanyak 78-80 jutasetiap tahunnya sehingga bertam- bahnya penduduk dunia sekitar satu miliarhanya memerlukan wakes 13 tahun, ‘Tentu sjasitua! perumbuhan penduduk dunia yang begitu sat menimbulkan pereanyaan. Beberapafaltor yang dapat me- micu pertumbuhan penduduk pes adalah sebagai brik. L.Usia menarke makin muda sehingga aktivitas seksual se smakin dni 2. Kemajuan ilmu pengeahuan teknologi kedokeran se- ingga dapat menyebabkan: 2. Usiaharapan bidup makin bertambah, “b. Kematian maternal dan perinatal makin besar dapat ditekan. « Pemberian makanan busan makin dingy schaga peng: anti AST shingga interval amemorealaltasi makin per dek dan kehamilan makin cepa daput ead. 3. Penyelenggaraan gerakan KB yang dicanangkan sejak ta hun 1960 tidak mampu menckan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk dunia, 4. Pelaksanaan abortus sebagai salah sau bentuk mekanis ke- Juarga berencana dan medisteenistertua masih merupakan masalah koncroversi 5. Bagaimana kemungkinan eutanasi, bag lansia yang sudah tidal mampu menolong dis sendiri, memerlulean biays 56 _Pengantar Kullah Obstet dan tenaga yang tidak sedikit, masih merupakan pertanya- an,bahkan mungkin terlaluradikal. Perkembangan reproduksi dunia yang kini sedang dihadapi adilah perubahan pesilaku seksual remaja yang menjurus ke arch libralisa schingga menimbulkan dampale 1, Kehamilan yang idak diinginkan, 2. Penyakic menula: hubungan scksual Keduanya memeslukan penatalaksanaan yang tepat dan cepat. Kehamilan yang tidak diinginkan sebagai dampak logis per- ubahan perlaku seksual menimbulkan maslah kontroversi kearena kalau dibarkan akan dengan cepat meningkatkan jum- Jah penduduk, sedangkan bila dilakukan gugur kandung sealah-olah mendorong remajabbebas berperilaku seksu ‘Untuk mengacasinya, beberapa negara telah membebas- kan pelaksanaan "gugur kandung” sehingga merupakan ma- salah hubungan antara dokter dan yang memintanya. Dapat dikatakan buhwaapabila pelayznan gugur kandung dilaksana- kan seeara bers danaman, morbiditasdan mortalitas akibat sgugur kandung akan rendih Menyanglut penyakit menular hubungan scksual, mun cul dampakyangcukup merisaskan karena dapat terjai: 1, Morbigitas yangberkelanjacan dalam bentuk: a. Infeksiradang panggul akut atau menahun. b. Rasa nyeri pelvis menahun. & Perasaan discomfort dibagian abdomen bawah. 2. Meningkatrya infertiltas karena gangguan wamaterltak pada tuba flop. 2. Infesi pertama radang panggul menimbullsn infer- tilas sekitas 12,5 %. bb. Infeksi edua meningkat menjadi 2530 %. Inf ketigasudch lebih dari 50% menjadi infers. 3. Meningkatnya kehamilan ektopik Karena terjadi kerusakan Jumen tuba fllopii partial schingga hesil konsepsi ber- implantasi setempat. 4, Infeksi HIV dan AIDS yang telah melanda dunia sejak tahun 1980, sedangkan pengobatannya belum ditemu- ean, Dilndoneaia,infcksi HIV dan ALDS telah mencapai tingkat yang tinggi karena bu rumah tanga telah terol, Semenjak pertermuan Alma Ata Uni Soryet 1978, dunia telah ‘menyadari bahwa angka kematian bu dan kematian perinatal saungatinggi. Diperkiakcn saat itu, kematian ibu bersalin e- kirar 500.000 orang dan angka kematian perinatal sekitar 10.000.000 orang Dikemukakan bahwe bila ibu hanya mempunyai anak 3 orang, angka kematan ibu dapat diturunkan menjacisekitar 3€0.000 orang, sedangkan kematian perinatal menjadi 5,6 jusa ‘Tabol 2.1 UNICEF 1994 tontang boborapa negara. Kesadaran ini mencetuskan ide untuk melaksanakan pela- yanan keschatan primer bagisetiap negara yang dapzt dijang- kau oleh masyarakat. Gagasan dan upzya untuk menurunkan angka kematian global lleutioleh berhagai prema interna- sional schingga akhimya mencetuskan gagasan: Safe motherhood dengan pedoman “making pregnancy safer. Untuk mencapai sasaran "safe motherbood?” dikeemukalean empat ilar pokok pelayanan kesehatan masyarakat. Gagasan pokok tersebutadalah sebagai berikut. 1. Upaya meningkatkan stetus perempuan a. Pemberdayaan perempuan melalui KIE dan KIEM 'b, Melepaskan keedaan perempuan dari ‘very poor’ me- niuj makin besar pengertiannya tentang kekeluarga- andan perananaya dalam masyarakat, ¢ Jslan utamanyaadalah melalui ‘pendidikan’. 2. Mencanangkan konsep pelayanan kesehatan primer menyju tercapainyagapasansafe motherhood” dengan jalan: a Pelayanan gerakan KB b. Pelayanan kebidanan dase + Asuhanantenatal + Pentolongan persilinaa bersih/aman ¢ Pelayanan Obstetr esensial + Padesmas = Pelayanan Obstetri Esensial Darurat (POED) — Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Darurat (PONED) + Rumah Sakit Kabupacen = Pelayanan Obsterri Esensial Komorehensif (POEK) ~~ Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Kompre- hensif (PONEK) Ketiga komponen ini dilakukan di tingkat Rumah Sakit dan Pruskesmas. Di tengah masyarakat, Pemerintzh tah men- canangkan konsep "Gerakan Sayang Ibu” yang berpusat di unit pemezintahan rerkecl, yaitu Kecamatan. Gerakan Sayang Ibu sangaterai hubungannya dengan Puskesmas acu RSU Kabu- patendalam tingkarrujukan, sehingga resulrante pelayanan ke- sehatan bermuara pada “well om baby" dan “ell eal mther” serta dapat menurunkan angka kematian ibu dan perinatal le- bih bermalena Di tingkacpusetrujakan, masih dijumpai angkakematian ibu yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan olch beberapa faktor, diancaranya: 1. Terlambat mengenal keadaan darurat dan terlambat me- lakukan rujukan pada pelayanan primer shingga diterima di tempat rujukar dalam keadaan termina. Negara Brunet 74,240 indonesia 880 vietnam 180 Fipira 960 Malaysia 3820 Thailand 22210 Singapure 23,360 Pendapatan perkapita Harapan hicup Fertilitas AKU100.00 768 a4 60 645 29 450 ors 39 20 68,3 a9 100 73.0 28 99 8 2A 50 1 17. 40 Dari uraiantabe!2.1. dapat dsimak beberapa hal, yai 1 Fasilicas di tempat pusat rujukan kurang memadai dan ‘memprihatikan schingga pertolongen adekuat sult dilakeu- an, ‘Lerak pusatrujukan berganti-gantischingga percolongan tedlambatdilakukan. Sifac komunal bangsa yang masyarakatnya selalu perlu ‘mengadakan musyarawah ebih dahulu sebelum mengem- bilkepurusan sehingga perolonganterlambat. ‘Baha ada hubungan erat antara perdapatan per kapitade- rngan umur harapan hidup (keschatan jasmani) dan anglea ematian materral sebagai tolok ukur kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan keschatan masyaaka Pemandangan Umum Kehamilan 87 ‘Status perempuan Indonesia masih “ver poor’. ‘+ Gerakan KB nasional baru mulai hun 1970 dan bbclum menjadi kebutuhan keluargs. 3, Bahwa upaya peningkstan status perempuan dan pe ringlatan pendapatan per kspita merupakan condita sine qua non, schingga AKI dan AKP dapat dirurunkan. De- ‘gan demikian, Pemerintah scharusny menempatkan pe- ringlaran keseahteraan dan pendidiken menjaci prioritas ‘tama, Pertanyzannya, bagaimana mungkin hal tu dlaku fan karena bebait hutang pun masih memerlikan per. batian, Jatuh tempo persbayaransudzh mulai dari tahun ke tahun, 4, Masalah overpopulesi dan lingleungan untalehidup meru- ppakan tancangan yang sangat berat. Sangat ironis bila di 2. Sekalipan pendapatan perkapita di Indonesia lebih tinggi re jauh melebihi Vietnam, Situasi demikian dapat terjd erie eannsie tones roeaghadap)ietorengan et als bersib. giai rendah dan lingkurgan yang memberikan a Vietnam merupakan negara dalam satu darasan dan Ser ipl ine empernalc eee bukan kepulauan, seperti Indonesia. b. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan scki- / Hubungan Feto-maternal tar 13,000 pulaubesar dan kai + Rujukankesehatanidakemudah diekskandengan Posesovuasi memerlukan intra yang wu dai stem saat bat. sented, glandula hipafiis, dan ovarium sebagai satukesanan « Disnibusi penduduetidale merata Setesh ovals, ubungan feto-matermal dimulai dengan pem- * Keberadaan dokterahliterkonsentrasidiperkowan _belahan zigor-blastcks yang diikuri dengan implantasi sera di- yang menjanjikan endapatan, perthanlanny kehamian sump aterm. + Jumiah tenaga abli obstetri dan ginekologi jauh Sebelumnya, diperkirakan hanya terjadi hubungan fero- ari nena maternal dengan sistem satuarah, yaitu plasenta memberikan HUBUNGAN FAKTOR MENYANOGAHUBUNGAN FUNOSIHUBUNGAN FETO-MATERNAL 'SECARA ANATOMIS FETO-MATERNAL Tangan plasenia * Aliran darah dari a. spiralis menyju ruang + Penyalur nutrisi menuju janin secara difusi, darah ibu ‘mikrokapiler. Oarah bu dan fetus tidak plasenta ini dsebut sistem plasenta Interv sehingga rvang inl selalu penuh dengan + Kepiler pada vill Koreas yang dlbatas! oleh : sinstiotofoblas,[aringzn iket, dan dinding bberhubungan lanosung sehingge bentuk ‘enzimatk dan pinositosis ‘Sumber hormn untuk mempertanankan ehamin, persiapan laltasi dan perutahan dalam adeptas iby + Berfungsi sebagai organ vital: pemapasan dan sekres homoktnorsoendotholil + Sebsgal Eariorinfotel menuju janin i 3s sehingga kehamilan dapat ma eieh tubuh iby Tangan perakrn |» Dasar hubungannya bersumber antara sel + Mempertzhankan tumbun kembang anh dalam ‘adalah ktorion + Komposisi caran amnion: ~ air sekitar 98% = rine janin = sskrel paru janin + Hol produkt desidua = partiel darah ibu = prostagiangin = prolaktin + Hasi produks! amnion = peptica vasoakif poten = faktor pertumbuhan ‘erat jenis calran amnion 1007-1.008 ‘Saat astksia, amnion akan diwanal ‘mekoneumjanin| dengan sel dan hubungan bomoekuler sistem anlar fetal membran can desidua pavientalis itu | + + Amnion merupakan lap'san memBran paling dalam yang membungkus calran amnion dan dl varnya | + ‘ahi, ke segaia arat ‘Melindungijanin secara fisik dar trauma luar temperatur Merupakan sistem imunclogi schingga ehamilan dapat beriangsung 58_Pengantar Kullah Obstotr snutrisisecukupnya schingga kehamilan dapat berlangsungsam- pai aterm dan diikuti dengan persalinan, Dati hail penelitian, ‘emyata hubungan initerjadi dalam dua arah yang dimancapkan secaraanatomis dan fungsional 1. Hubungan plasenta 2. Hubungan parakrin Peranan Janin pada Kehamilan Aktiviasjanin pada kcharnilan dimulai dengan: Berimplantasi ‘Mendukung pengendlan kehamilan ‘Mempertahankan kehamilan Mengeuarlan endolein Menginisiasi mulainya pessalinan Dengan demikian, sj implantasi,umbuh-kembang menjadi cembrio-ftus,sampai menjadi jin aterm, ann ikut sera meng- ambil bagianakf unnale mempertshankan keharsilan Implantasi Sebagian besar konsepsi terjadi di ampula tuba fallopi, yang ‘merupakan tempat yang paling luas schinggakeberadaan ovum cukuplama, Konsepsiterjadi beberapa menit sampai beberapa jam setelah ovulssi: umumnya setelsh 12jam, Pada saar konsep- si, terjadipelepasan sebagian korona radiata sehingga tampak stigmata pada zona pelusida sebagai tempat penetras spermato- Secelah konsepsi, terjadi tumbuh-kembang hasil konsepsi dalam bentuk zigot dan kemudian "blastokis' yang membentuk vill horealis primer untule meakukan implantas. Incerasi sel trophobls dengan endomecrium bertumbuh- embang menuju proses desidualisasi dengan mengeluarkan prostaglandin, Pleele acsiving factor, Plasminegen ectivitor. ‘Dengan demikian, desidualisasi endometrium menjadi lengkap secelah erjdi implantas blastokis Uncukinfileasi ke dalam endometrium, sel rofeblast me- ngeluarkan “metalloproteinase” yang dapat mendestruki ja- ringan protein endometrium ekstraseluler. Aktivitasini mirip dengan proses metastase neoplasma. ‘Agar hasil konsepsi diterima berimplantasi pada endo- metrium, dilakukan pengendalikan “human bmphocse antigen (HILAY" yang dixeluarkan oleh sitotrofoblas (Langhans el). De- ngan demikian, sifatneoplastik pada pembentulkan plasenta da- pat dibatas ssuai dengan tumbuh-kembangnya yang normal, Aktivitas membantu pengenalan kehamilan Akivtas ini merupakan komulasi proses yang berpuncak pada daa hal, ysis a. Perpanjangan usia korpus luteum, b. Pengeluaran “Auman lympocyte antigen (HLA)” schingga jaringan macernal dapat menerima janin yang bersifit semi sncoplistik, Ragaimans kedua pengenalan kehamilan tersebut beclangsung clijabarkan pada Tabel 2.2 Aktivitas mempertahankan kehamilan Semenjak implantasi blastokis telah dikeluarkan histocompati bility complex antigen, yaitu ZZuman Lympoeyt Antigen (KILA), dalam jumlah yang cukup besa. Aktivizas blstokis dcekan oleh jaringan ckatraembrionik (crofoblas) yang berhubungan lang- sung dengan jaringan matemal, sehingga pengeluaran HLA, terkendali sesuai proses implantasi Pada ssat ini, blastokis dan jaringan embric-feta mesirima tantangan reaksi mmunologi ari jaringan maternal Salah satu beituk perlindungan yang penting adalah bah- ‘wa jaringan trofoblas merupakan jaringan takterputuskan me- lingkupi acau mengelilingi janin schingga janin tidak pernah langsung berhubungan dengan jaringan maternal. Dengan ‘demikian,reaks immunologitidak akan terjadi dan keberadaan ‘embrio tidak ditolak. Darah fetal dan maternal tidak pernah bethubungan schingga tdaleimbul reali immunologis. Aktivitas pengeluaran endokrin Pengduaran hormon pada kehamilan merupakan akibaclang- sung dari Fungsiembrionik feto-plasental schingg:janin mempu- ryai tanggung jawab hormonal pada tumbuh-kembangnya ke- Tabel 2.2 Aktivitas janin untuk mengubzh dan mengenal kehamilan Peranan sel trophoblas | Perpanjangan usia korpus luteum Ketenangan desidua | Keterangan i | { ereonk gemdctertn |) Marmara ee | = luteum sarpai plasenta terberik + Adtvitas homonainya |» mitip utheinizing ‘hormonal (LH) ‘Sel Langhans Human Lymphocite antigen (HLA) Mermpertshantan dasidca sekresi Tumbuh-Fembang : embuluh darah Protein vofoblas : Menenangkan reaks Gesidua sehingga kehanilan |» apet dipertahankan | Memportahanivon pengeluaran progesteron/estrogen Mempertanankan desidua sehingga letap dapat memberikan nutisi Desidua tidak memberikan reaks! penolakan terhadan keharslan Kehamilan berlangsung sampal aterm Pemandangan Umum Kohamiian 59 ‘Tebel 2.3 Perbedaan korpusiuteum pada keadaan hamil dan tidak hamil. Tidak hamil Menjadi hamit Korpus iuieum | + Umurrya 6-8 hari + Menurun terus dengan ttk terendah pada ke-14 setelah ovulas, + Dilkuti dengan proses monstruasi * Dipertahankan olsh khorionik gonadotropin trofoblast ssampaihami berumur8 mingou Pengeluaran progesteron korpus luteum akan menurun s0jak hamil uur 8 minggu karonsa digantican oleh engeluaran melalui piasenta Progesieron penggarii 17 hydroxyprogesterone: capronat 150 mg, + Sitainya ~ Aktivtasnya depat ditetapkan lamanya = Tidak menimbulkan virliza'janin perempuan Dapat diberkan 1M telah umur hamll diatas 10-12 minggu, pemberian progestoron hanya menjelang operasi hamilan, Pembentukan hormon teyjad di plasenta dengan ber- bogai bentuk dan jumlahnya cukup uncuk mempertahankan kchamilan, Hal tersebut cijabarkan pada Tabel 2.4 Aktivitas inisiasi persalinan Pembahasan tentang bagaimanainisasijanin memulai perslin- tan tidak dapat dilepaskan dari tiga komponen belt. 4, Plasenta sebagai sumber penyalur nutrisi, Phscnia mempunyai tugis sebagai akarjanin untuk mengisap snutrsi dari sitkulas etroplasenterschingga dapat memenuhi keburuhan nutris jain. Pengisapan plaentauntuk memeruhi keburuhan nucrisi sangat efisien dan efektif sekalipun keadxan iba scbenarnya jaga kekurangan zat nutrisitersebuc. Misalnya, FFeetap akan diambil darisimpanan ibusekalipun si ibu dalam eadaan kekurangan Fe Scjak umurkehamilan 28 minggu,plasenta telah mengala ‘mi proses penuaan schingga tidak mampu sepenuhnya melaku- an tugasnya, Semencara itu janin telah mencapaiukuran yang Tabel 2.4 Pembentukan Hormonal di Plaserta cukup besa, sckalipun janin masih retap dalam proses per- ‘tumbuhannya, Proses penusan ini mengakibatkan makin me- urunnya pengelueran hormon, khususnya “progesteron’. 2. Janin tile lagimempertahankan kehamilin, Setelsh cukup bul, janin tidak lagi kur mempectahankan kehamilan, Pada masa ini, kematianjanin tidak segera dikutt oleh pesainan, tetepi menungguubeberapawalcu, karens kon: traksiototrahim tidak terjadi spontan, Ternyat,setlah teradi penurunan alan darah ke recroplaseniae, pengsluaran proges- ‘cron menurua, Penurunan kadar hormonini mengawal kor teaksiototrahim, Ini mendukung teor “progesterone withdraw al’ sebagai inisasi mulainya petsalinan, 3. Janin dan neonatus berperanan penting untuk laktasi Hormon estrogen dan progesteron berperan penting untuk ‘mempersiapkan pemberian ASI. Setelah plasentalahie,estrogen- progesteron menurun schingga prolakein dan oksitosin dor nan, Hormon ini merangsang pengeluaran ASI. Rangsangan ini diperbesae oleh rangsangan isapan puting sus. Proses/asalnya Hormonal Tempat_ pembentukan Keterangan Estrogen | Aromalisast C18-terou Fetal adrenal Progesteron | Plasma matenaliow density [+ Shsitium sel piasenta + Terjadi nemotisis lipoprotein (LOL) cholestrol : ‘menjadi progesteron ‘Masuk ke sihulas! Ibu dan diubah meniadi: 18 Daoxoenrticasterod (menaralo- Coricosteroia) b. Socara tidak langsurg meningkat kan pengeluaran angiotensin I 6. Angiotensin Il, merangsang pengelvaran: maternal adrenal ‘aldostafon sebesar 20 kal dari normal Dengan penjelasan ini, janin ‘merupakan sumber perangsang untuk terjadinya perubatan hormen ada ketarmilan Ekstraadrenal iby dan janin a. LDL cholestyl dengan membebaskag asam lemak , LDL apoprotein dengan membebaskan asam amino Daoxyeorticestareid dan maternal ‘adrenal aldosterone merupakan homon pentng untuk mengatur volume darah paca kenamilan 80_Pengartar Kullah Obstet Darah maternal LDL cholestrol | | Sel sinsitium trophobiae plasenta LDL cholestry! LBL apoprotein [tov totesirol dara Hemiise sinsitum tofoblast LDL cholestryasam lemak LDL apoprotein-asa Frogesteron ‘Wasik srkulasi darah rraterral ¥ ¥ Ekstra adrenal matemal ‘Teak langsung merangsang dan janin progesteron diubah pengeluaran ancioters! Il Deoxycortcasteroid Merangsang pergeluaran Materral acrenal aldosterone ‘Sebanyak 20 kalénormal q Penting untuk mengatur ‘volume daren saat hamil ‘Skoma 2.1 Pembentukan progesteron, Diagnosis Kehamilan Secara ringkas diagnosis kehamilan dapat dijabarkan se- bagaiberikut dalam Tabel 2.5. : *—Untule mendukung diagnosis kehamila dspa dilakukantam- . ie Sal eae oe Time, beban dengan pemeriksan aboraorium usnara dan pene kan khususnya pada masahamil muda sedangkan kehamlan SA® Stak cage stay ssc sciah rhadap porubahanor telah lebih besar idak banyak mengalami kesalitan, mondiyang ores a Sejumlah perubahan yang dapat dipergunakan untuk mene- Tabol 2.8 Diagnosis Kehamnitan. Dugaan hamil ‘Tanda hamil tidak past Tanda hamil pastl Gojala subjettit: ~ Pembeseran abdomen ~ Terdengar detikjanlung jain + Mual den muntah = morning sickness + Perubahan konsistensibentuk dan Terasa gerak janin + Gengguan miksuria Ukuran dan uterus Pemenksean USG tampek: + Cepatlelah + Peubahan anatomi seviks ‘erangka, jantung,janin dan gerak + Terasa gerak janin + Brexton Hicks kortraks! fanin + Perubahan bentuk dan + Tampak GS pada usia muda Gojaia objektit: konsistens! uterus: Dikenal olah marek yang telah = Tanda Hegar pemahhamil = Tanda Piscaseck + Teviaméat menstwasi = Tanda Chadwick + Peubatan mama + Pigtrientas fullt dan abdominal sae + Tanda cari = Chaawick (1886) ~ Piscasek : = Heger Pemencangen Umum Kehemilan 61 ‘Skoma 2.2 Altivitas embrio-fetal datam rahim. Tvasi trofoblast ps:| MeRiaariaete eet ergehaanaiborer +" yosteonan > [insert > | 2 tat strong tot + plasrinogeraleator Honan imtoo anion ma) Flan atean aie ‘Unurpanarmaan > | soca keseurran tk pent koneepe Sertuungan saa seal dengenaingan maar ress imunootie paki, ak era ‘Mengekarkanhumen enn Thorlo geredaopi, onus um > | samps:paeniamonse > | Matemal sade eee ° karan Menenangian ‘ormonaogesteoncerakin ‘reomelturl > | “ingg:humen iphones fein angen HLA) enatasipemten- > | + herman progastzon [res emonoveal_| . aerate man impose agen ‘aan rah ~ seapatketusan > Marian Merial oe > | + mutase ug pada seks Meraangian + nomen pregestoon eens > | naman iymphocyte antigen pues Matenal tapi > | + melt human tos oneaee ~ mel laeniadengen Ben > [Fungetondonne Mebiesenwes }-———> |= ais! Eioen sneer ~ enzimatik proses: = pinontesis > wombs osvopen/ progestoon Parkanbagan nam >|. pagan + neu canons ererer ~ penvsan pasenia » [Pecainas mmpetaorkan » | + Eerdsartan tent rogestoron witha! 82_Pengantar Kullah Obstotr DAFTAR PUSTAKA Biran, Affandi, 20 Juni 2000. Kachatun Reprodulsi. Pidato Pengubdhan Guru Beur Tap tinue Obsetri & Ginckologi Faultas Kedokteran Universitas Indonesi Gary, ECunningham. 2001. Preguancy Overview, Organisation, and Diagnasis. Williams Obstetrics. New York: Me Graw-Hill, Medica Publishing division, 15-31 Population Reports: Fopulition and the Enveranment the Global Challage Series M Namber 15, Volume XVII. 2600 Frawitohardjo Sarwono & Hanifa Wiknjosasto. 1997. Kebidanan dalam Masa Lampan, Kini, dan Kelck Basi keeenpu. Jakarta, 322 Adil Bari, Saifuddin Prof. 2000. Princip Umum, Buku Aewen [Nasional Felayanan Kerebstan Maternal dan Neonarss, Jakarta: INPKKRPOGI, 1-39, Suryaningrat Suwvardjono & Abdul Bari Safuddin, 1997, Kematian Marna Honu Kebidenen. Edis ke, Jskars, 22-31. Bab Anatomi dan Fisiologi Reproduksi ANATOMI ALAT REPRODUKSI ‘Uncuk membicarakan anatomi dan Fsiologi ala reprodulesi perludiuraikan lebih dahulu alatalatreprofuksi i bawah ini. 1. Alatreproduksieksterna (vulva) ‘mons venetis (pubis) labia mayora labia minora iors vestibulum vagina perineum ‘lat reprodulksi interna: a. uterus b. serviks uteri & korpuswteri 4. tuba fallopii «. sis-sisa pertumbuhan embrional 3. Talang pebis 4. anatomi culang pelvis b. persendian tulang pelvis © bidangdan diameter lang pelvis 4. bentukculang pelvis ukuranculang pelvis dan arti kliniknya Alat Reproduksi Eksterna lat reprodulscketrnadiscbu juga vuln atau pudendus. Bagi sn inimeliputi mulai pubis ke belakang sampai ke perineum. ‘Mons veneris (pubis) Mons pubis atau mons veneris merupakan bantalan jaringan lemak mulai dari simfs's pubis simpai ke vulva, Bagian ini tertutup olch rambut berbentuk segitiga dengan dasar segitiga disimfisis, Disteibusi rambut makin ke bawah makin ipisdan sebagian rambut menutupi labiur mayus. 63 Labia mayora Labia mayora merupakan jaringan lemak yang terwucup kul, ‘mui dari mons veneris menuju bawah dan ke belakang, Secara ‘embriologi, pembentukannya sebanding dengan skrotum pada pria, Ligamertum rotundum tertambatdilabia mayora sching- ga tarikan ligamentum ini dapat dirasakan pada saat terjadi koneraksirahim. Seteleh bersalin beberapa kali atau pada usia Janjut, jaringan lemak di labia mayorasemakin berkurang. (Organ ini mempunyai panjang 7-8 em, lebar 2-3 cm dan tebal 1-14 cm, Pada gadis atau anak kecil keduanya tampake ‘menyatu, Di bagian atas, labia mayora langsung berbatasan dengan mons vereris. sedangkan bagian bawahnya bersat _membentuk komisura posterior. Seteah dewasa,sebagian labia ‘mayora tertutup oleh rambut. Organ ini mengandung banyak keelenjarlemak. dandi bawahnys terdapat jaringan elasile dan jaringan lemak, banyak pleksus venonus yang dapat meigem- bangkan atau menciutkan labia mayora. Jika terjadi trauma, plelsusini menimbullan hematoma. Labia minora Labium minus (nimphae) merupakan jaringan mendatar yang terleak di antara kedua labium mayus. Bagian ini berwarna merah karena dilapisi oleh mukosa, Bentuknya bervariasi pada rmasing:-masing perempuan. organ ini tidsk berbulu, cept ba- nnyak mengandung kelenjarlemak. Bagian anteriornya terditi deri jaringanikat yang kaya pem- buluh darah dengan sedikit otot polos, banyal ujung serabut sura/schingga sang sensitif Bagian ini merupalan jaringan erek- til, Di ujung ancerior masing-masing labium membelah dua: 1, Pasangan bawah membentuk frenulum Kitoris 2, Pasanganatasmembentuk preputium klicoris Kedua labium minus kanan-kiri bertemu di bagian bawah rmembencuk furcheste. 84 Pengantar Kullan Obstet! Gambar 3.1 Orgen_ eksterral perempuan. Dinding depan vagina Daplan oawah tampak melalui fabia minora. Pada virgin lumen vagina teak tampak kerena tertuup clan labia minor. Klitoris Secara embrional,klitoris sama dengan penis pada pria. Organ initerletak di ujung dari vulva di antara dua pelipatan dar labia ‘minus. Klitorsterbentuk dari korpus kltors, glans (ujung)kli- tori, dua kruraklcoris, Korpus berisikan korpus kavernosum Klitaris yang meru- pakan jaringan erektil dan dinding mengandung otot polos. Dua krurakitoris brorige di permukaaa inferior ramus ishio- pubis din menyaru dibagian tengah simiisis pubis merebentuk “korpuskditris”, Panjang korpus klitorissekitar cm, Organini dark kuat oleh abia minus sehingga wjungaya mengaral ke bawah dan sek ke arahliang vagina. Glans Kitors besarnya sekitar ¥2 em dan kaya akan ujung sara schingga sangat sensi Pembuluh darah klioris sama dengan pembuluh darah ‘yang mendarahi vestibulum vulva. Organ ini merupakan bagi- anyang paling erotik pada perempuan. Krantz (1958) menye- burlan bah labia mayors, labia minora, dan klitors kaya akan ‘jung sara bebentuk simpul,schingga merupakan éaerah eroik. Vestibulum ‘Vestibulum berbentuk oval merupakan daerah yang dibatasi keedua abia minora, kltorisdi bagian aeas dan fourchetedi bogi- anbawah. Pada vestibulum, cerdepat enam muurallubang, yaituofifi- sium wicteas, vagina, separang muara kelenjar Bartholin, dan sepasang muara kelenjar Skene, Di antara vagina dan feurchete teidapat fossa navikulare ncaa Slane - ‘rus Meats ureva Bulbue vosibulare Pembukaan sued dar helenjer Gambar 32 Genitalia ekstema dengan dinlengkennya kult dan jeringsn subkuton, deri bogaian karan, Kelenjar Bartholin Kelenjar ini berparangan di lanan dan kisi. Bearnya ¥-1 em. Letakya di bavah mukosa dan muskulus konstriktor vagina atau di Bawah bulbus vesibulum. Kelenjar Bartholin merupa- fan kelenjar utame pada vestibulum. Salurannya kira-kira sepanjang 14-2 cm dan beemusra di bagian bawah lumen ‘vagina. Kelenjar ini mengeluarkan lendir pada saat hubungan askausl dan paling sering terinfcesi oleh Neisseria gonorshecac. Orifisium uretra Uretra berada di 2/3 bagian anterior dinding vagina Saluran ini bermuara di tengah vestibulum, sekitar 1-1 ¥4cm di bawah, arkuspubis. Orfisium uretraberjarak pendek dari lubang vagi- na dan berbentuk eelah vertikal dengan diameter 4-5 mm, Di kanan-kirinya, terdapat kelenjar paraurethral Skene yang bermuara pada urethre atau ke vestibulum. Saluran kelen- ji Skene berlaliber sekitar 0,5 mm dengan panjang bervariasi Bulbus vestibuli Di bawah membrana vestibularis, terdapat bulbus vestibuli yang merupakan kumpulan pembuluk darah, dengan ukuran panjang 3-4 cm, tebal 41 em, dan Icbar |~2 em. Balbus vesibulicerletak di dekat ramusishiopubis. Sebagi- an ditatupi oleh m. ishiokavernosus dan m. konstriktor vaginae. agian amriomya berhubungan dengan Klivoris, sedanghan bagian bawahnya bertemu dibagian cengah vagina, Secara embriologis bulbus vestibuli sama dengan korpus avernosum penis pria. Bagian ini rencan terhadap luka dan hematoma, Introitus vagina dan himen Pada gadis, introicusvagina umumnya tertucup oleh labia mi- nora, Di bagian lua lumen vagina, terdapat himen yang meru- pakan jaringan clase yang tidale mengandung muslelus dan kelenjar, sera tidak mengandung sera sara. Perkembangan himen sebagai berikut. 1. Neonatus: a. berwarna merah ’. pembuluh bawah banyak. 2. Saath: a. epitelnya cebal bb. mengandung glikogen 3. Menopause: a. epitelnyatipis b. cerjadipenandukan fokal 4, Dewas: a bentulrya bervarasi, hampir menutup lumen vagina bi, ceba bervarisi: «, bentuk lubangnya bervariasi Shat berhubungan seksuel, ada kemungkinan tesjadirobekan dan robckac tericbu menimbulkan petdarahan. Robekandan perdarahan pada kasus perkostan sangat pentinguntuk peme- riksaan medikolegal. Bencuk keadaan patclogis pada himen yang sing dijumpai adalah himen inperforaa ‘Gambar 3.3 Potongan sacital pelvis perempuen dewasa momper- lnatkan hubungan pelvis dengen viseranya ‘Anatom dan Fsiotg! Reprowuns! 68 Vagina ‘Vagina merupakan bagian alat genitalia yang berhubungan Jangsung dengan dunis luay, sehingga organ dapat dianggap sebagai pincu masuknys infest dai Ivar menuju akc genialia linterna, Vagina merupakan tubulo-muskulomembran yang ter benteng mulaidar vulva ke arab uterus dan berada antarsvesi- ‘a usnaria dan rekum. ‘Vagina merupakanalatsauran sekret dari uterus, khusus- aya stat ienstruasi, serta merupakan bagian dari jalan lair lu- nak Secara embrional, bagianatar vagina dbentuleoleh dakeus ‘Muller, sedangkan bagian bawahnya berasl dei sinus uroge- nitalis. Dinding depannya langsung beshubungan dengan vesika urinavia dan uret, hanyadipisahlean oleh jaringan iar (septum vesikovaginal Bagian belakang vagina berhubungan langsung dengan sckcum dan dickat oleh septum scktovaginal. Ujung atasvag na dpisabkan dengan rektum oleh kancongrekto-utein (cul de sac Dough). ‘Umumnya, dinding vagina sling menempel dan hanya scbagian atrainya erbuka, sehingga pada potongan melintang membentuk “1” Panjang vagina bagian depan adalah 6-8 em, sedang bagi- an belakangnya 7-19 cm. Ujung atasnya dibagi menjadi empat forniks. Pika memanjarg terdapa pada vagina mulai dari perte- ngahan ke atasdi bagian posterio/anteriornya gee teanvertal depae dijumpai pads perempuan vegin. Rugie inipenting untuk memberkan kesempatan memperluas ruang vagina sat persalinan uncuk menjadi jalan lchir lunak, Padamulvipars dan wanita monopause ugae makin menghilang, Mulosa vagina terdiri dari epithel beratah dan tanpa ke- lenjar Jka terdapac kita, biasanya merupakan ssa bekasluka yang tertanam. Epitel vagina meagandung glukosa,Pelepasan epitel dipengaruhi horrmonal. Gamoar 3.4 Potongan rmlintang pelvis perempusn dewnsa Tam- * pak bentuc H, lumen vagina 86 _Pengantar Kullan Obstetri ‘Vagina mengandung bakteri Lactobacillus Dederkin yang, i ns £ ; = 50) ho oe ge ee Jig 2 2283236 40 sia tehamilan dalam mings Gambar 431 Konsentasi mia-ta progeseron, unconjipated as- tradio! dan unconjugated extol pade 33 wanta normal s rringgu sebelum perseln tar 9 Air ketuban Sctelah erbentuk fetal plate, dikuti dengan pembentukan am- ‘nian sac yang alan berkembang terus sampai melipuriseluruh janin, Dengan demikian janin tumbub-kembang dengan be- bas ke segala arah di dalam ruang amnion yang berkembang. Pda minggu ke-16, seluruh ruang uterus tah dis oleh amn- rion, Pada permulaan, asal ar ketuban tidak diketahui dengan past, Ada kemungkinan berasal dari ransudat plasma maternal melalui korioamnion atau ransudat dari kulitjaninsaatpermea- bilitasnya tinggi wakwa pembentukn keratinasi. ‘Volume air ketuban sekitar 250-800 cc dalam usia ke- hamilan antara 16 dan 32:minggu. Selanjutnya, stabil sampai aterm dengan jumlah ekitar 500cc. Keseimbangan airkeeuban anrara diperahankan dengan cairan yang berasl dari paru dan urin sedangkan pengeluaran air kecuban terjadi karena aspek ‘menelan janin dan aliran melintasi membran amnion atau ‘membran korionik menuja janin dan maternal. aru janin mengeluarkan cairan sekitar 300-400 ce/hari kkarena terdapat aktvitas pengsluaran Klorida menuju lumen para yang dlikuti air. Tekanan osmosis cairan paru dengan tckanan osmasisplasma. Menjelangater, pengeluaran cairan para berkurang, sebagai tanda maturitasnya. sin merupakan Komponen penting jumlah air ketu- ban, Jumlah urin yang dileluarkan janin 400-1200 ccfhati bersifat hipotonik. Varias pengeluaran urin dan cairan paru janin dapat dipengaruhi oleh beberapa hormon di antaranya. 1, Arginin vasopresin (AVP) 2. Artrial natriuretic fucor (ANF) 3. Angiotensin IU (A 11) 4, Aldostcron dan prostaglandin PLASENTAS! DAN LIKUGR AMI Tn nn ae Se Gambar 432 Rasio lesin-sfingamiatin. Menelan merupakan upaya pengendalien penting se: hinggaairkecuban berjumlah elaifteap. Pada uur 18 ming- {1 proses menelan janin sekitar 200-500 cc/hari, dan akan ‘makin meningkat sesuai dengan cuanya janin. Dalam prose: ‘menclan ini, sebagian air ketuban akan dalirkan menuju srku- Jasi darah dan sebagian kembali sebagai urin, Karakeerisile air keruban dapat dikemukakan sebagsi berikur. 1. Berat jenisnya sekitar 1,007-1.008 2. Scbagian besar terdiri ate air 989% 3. Warna putih mengandung bahan organik sehingga keruh, berbau khas, amis 4, Bahan organiknya terdiei dis a Rambat lanugo '.. Sel epithel yang lepas & Verniks kascosa 4. Protein albumin sekitar 2,5% 5, Tetdapat lestin dan sfingomielin yang sangat penting un- tuk menencukan twanya paru janin, Makin ua paru makin tinggi lesitinnya dan paru makin diliputi surfaktan yang sangat berman/aat saat pengembangan paru sewakulahit. Perbandingan lesitin/sfingeliolin harus lebih dari 2, yang ‘menunjukkan para jania telah matang. Clement 1972, mengajakan percobaan uji kocok air keruban dengan alkohol 95% dalam jumlah sama uncuk membulcikan ematangan paru jain. Jika perbandirgan lstin/sfingomiolen lebih dari dua, kejadian asfiksiajanin bara lahir akan makin {ecil. Kenyataan iniberari bahwa parujanin makin reatang saat persalinan Air ketuban dapat dipergunakan untuk melakukan diag- nosis ini dari berbagai kelainan kongenital dan jenis kelamin janindalam kandungan. Di ancara diagnosis yang dapat diaku- Jaan adalah: Inkompatibilcasdarah ABO. Kelainan adrenogenital sindroma. Penyakic Tay sachs Jenis kelamin janin dalam kandungan. ‘Athi ings nreuban dapat dsbarkan di aman Mlindangijania dari trauma langung, panas atau ke- dinginan. ‘Memberikan kesempatan tumbuk-kembang ke segala arah dengan seimbang. 3. Meratakan tekanan hiske seluruh dinding rahim schingga terjadi pembukaan seviks uteri 4, Sebagat penyuci hama saat persalinan. Keainan jumlah air ketuban dapat dinyatakan bahwa 1. Oligohidramnion jika jumlah air ketuban kurang dari 500 cc. 2. Hidramnion jika jumlah zir kecuban diatas 2.000 cc. Kedua bentak kelainan jamlsh air ketuban masing-masing rmemberikan pengaruh tethadap tumbuh-kembangnya janin dalam rahim. Umbilikus Feial plate terbentuk di antara yolk sac dan amnion. Karena pertumbuhan bagian dorsal janin lebih cepae dari bagian vventralnya,sesuai dengan makin berkembangnyasistem tuba neuron, akhirnya calon embrio menonjol ke dalam kantong Dalam proses ini yolAsac bagian dorsal ikut serta masuk ddan membentuk ususjanin, Bagian trofoblas yang menanam- kan janin pada desidua yang merupakan pangkal utamanya diseburtangkai badan (body stale) Sinsi ‘rofoblas Jaringan lakurar Amnion Sitotrofobias Mesodarm asta ‘embrional Menbran A eksoselom Bahan peeahat, Kantong ok iit Kelevjar yang telah ‘dlerositirusak Daran iow Fisiologi Kehamian 117 Alantois yang ‘umbuh dari pangkal yolk sac di bagian dorsalnya dan sebagian dari dinding anterior usus yang paling ahi. Pada pertengahan bulan ketiga, yell sac makin mengecil, tonjolannya makin panjang, pembesaran amnion sac teleh menghilanglan exococlom, bersatu dengan korion lieve, ‘menutupi bakal calon plasenta, menutupi bagian lateral dari tangkai badan makin panjang dan menghubungkan plasenta dengan janin dan disebut umbilikus atau Funis. Tasers umbilikus cergancung dari saat implancasi pada desidua, Jka saatimplantasinya seolaholahtegak lurus dengan desidua dan “inner mass” tepat di atasnya, insersio umbilikus akan berada di sentra disebut insersio sentra. Jika implantasinya sedikie miring akan dijumpai inersio ‘parasentralis, Jika mitingnya mendekati tepi inner mass, insersionya akan menjadi imersio marginalis, Jka misingnya imelewati tepi inner mass, insersio umbilidus akan berada di amnion membran dan disebut insersio vilamentor. Bahaya insersio vilamentosa adalah jlea pembuluh darah yang alean rmenuju plasenta melewati osteum uteri internum dan ckstermum, Keadaan pembuluh darah yang melewati ostcum uteri disebut vasa previ Bahaya vasa previa adalah stat ketuban pecah, pembu- Jub darah janin akan ikut pecah sehingga dalam wakeu singkat dapat menimbulkan asfiksi yang keluar berwama merah karena kays akan O3. Gejala iinis vasa previa disebut trias vasa previa, ysitu pecahnya ketuban yang dikusi pesdarahan (metah segat) dan selanjuc- nya asfiksia eri suteti, Perdarahan Javingan Takunar Gambar 4.33 Penampang implantas| blastokis. A. Umur 10 har. B. Umur 12 hari seteah ferisesl. Tngket perkemtangan dliandal olen {ercapatya lakunalyang dipenuni oleh darah maternal. B. Menunjukkan perkerbancan lebih lenut, yang renunjukkan pembentucan delam ‘mesoderm embrionk. Nulal lerbertuk ekstre embrionik rongga tubuh. Perls diparhatkan juga bahwa ekstra embienik endocermal sel telah mull 6 bagan dalam permulgan yolk sac. 118__Pengantar Kulah Obstet \ pn primi Fergal man der 3 = Kartong oh am atraumboik Gambar 4.34 Gambsr pemandangan bagan dalam tentang rekonstruksi calon emoro yang menuniukKan hhubungan entarakantong amnion aera hubungennya dengan membran korionik dan yolk sec. Gambar 4.35 Uterus dengan kenemilan normal serta penamparg plasenta d dalamnye. Lagisannya dapat dilha! dengan balk Satu satunya jalan untuk menolong janin dalam wake singlat adalah melakukan seksio sesara,jika dijumpai pada pembulaan keci ‘Struktur dan fungsi umbilikus Umbilikus merupakan penghubung antara janin menuju bagian plasenta,yaitu korion plate. Bagian Iuaraya ditutupi oleh amnion, berwamna putih dan dilalui oleh tiga pembuluh darah, dua arteridan satu vena umbilikus.Untuk menyangga tiga pembulah dirah ini, umbilikusmengandung eli Wharton schingga pembuluh darahnya tidak mudah certckan dan ter- ganggualinn danahnya. —* Diamecer umbilikus antara 0,8-2 cm, panjang rata- ratanyz 55cm, dan berkisar antara 30-100 em. Pada umumnys, pembuluh darah umbilikus lebih panjang dari umbilikus schingga seolah-olah tampak terjadi tossi atau dalam bentuk simpul. Keadaan ini memberikan Ieleluasaan dari aliran darah dalam umbilleus pada sat trjadi ketegangan, dan dalam situssi demikian, tidak alan me- nimbulkan pecahnys pembuluh darah dan terjadi gangguan sliran darah daridan mensju jin, Tali pwsat atau umbilikus (funis) memberikan kebebasan janin untuk bergerak bebas dalam amnion schingga dapat tumbul-kembang tanpa gangguan ke segalaarah, Terdapat beberapa hal yang petlu diperhatikan schingga tal pusat dapat membehayakan kehidupan dalam rahim: 1, Umbilikus yangterlalu pendek, yaitu kurang dari 25cm, akan menghambat gerakjanin dalam rahim schingga dapat ‘menganggu tumbuh-kembangnya. 2. Umbilikus yang terlalu panjang dapat menimbulkan li litan tai pusat khususnya pada leher schingge meng- ¢ganggu perjalanan persalinan dan menimbulkan gang- guanaliran darah dan terjadi asia 3. Lemahnya susunan jelly Wharcon pada sac tempat, akan dapat terjadi puntiran pembuluh darah schingga menim- bulkan kematianintrauteri 4, Umbilizus/funisyang terlelu penjang dapat menimmbulkan simpul schingga dapat menganggu aliran darah dan me- nimbulkan kematian intrauter. Perlu dikctshui bahwa simpul mati jarang dapat menimbul- kan gangguan aliran darah janin dan menimbulkan kema- tian, karena jelly Wharton cukup memberikan perlindungan tethadap pembuluh darah janin. Fisiologl_Kehamiian_ 118 Gambar 436 Gambar menunju tampac robakan pembuluh dara cart katuban, ‘Gambar 4.37 Kematisn intoute jenn akibt vere! lar yong tomyote ‘memeunya' lita tall pusat pada leher den dadanya, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisioloni Kohamilan 124 FISIOLOG! JANIN INTRAUTERE Untuk dapat tumbuh-kembang dengan sempurna, basil konsepsi melaksanakan metabolisme yang sangat kompleks, rmulai dari saat fertlisa, zigot, morula, dan blastula serca rmulainya implantasi dalam endometrium, Implantasi merupalan proses yang rumit dengan vere bentuknya plasenta secara sempurna sekitar usia kehamifan 16 minggo. Jika sejak fertilisasi sel menerima nucrsi dari simpanan dalam sitoplasma ovum untuk eumbuh kembang- nya, ada kemungkinan saat cerbentuknya primer vil Koralis sel sudah dapat menerima nutrsi dari caran dalam endometrium. Selanjuenys, saat molai implantasi, nutrisi basil konsepsi berasal dais 1. Sel endometrium yang telah siap, 2. Darah vens macernal, setelah terjadi destruksi vena ene domecium. 3. Sirkul:si primer rettoplasenter,setelah terjudi destruksi 4. Dan selanjutnya melalui plasenta sampai janin cukup aterm untuk dapat hidup di uar kandungan. Selain uncuk pertumbuhan, terjadi metabolisme yang sangat kompleks untuk membentuk organ vial dan cumbuh- kembang janin intrauterischingga mampu berkembang secara seimbang ke segala aah, Untuledapae memahami metaholisme janain yang kom. ples tersebut dirinci sebagai ber. Cairan Amnion Permulaan cairan amnion berasel dari ulrafitrast plasma maternal. Setelsh mings kedua, cairan aronion berasal dari csiran clstraseller kulit jain. Secelah minggu ke-20, kulit janin tertatup oleh lapisan tanduk schinggacairan amnion terutama beresal dari usin janin. GGinjaljanin mulsi memproduksi urn janin sckitar nxingguke- 12, Diperkirakan bahwa urin janin terbentuk sebanyak 7-12 ‘mL hari, Oteh karena itu, cairn amnion terdici dari: 1. Urea, kreatinin, asam urat 2. Veriks kaseosa.ramburlanugo 3. Sel yang lepas dan beberapa sekresilainnya Cairan yang berasal dari paru tidak terlalu banyak. Sisanya ‘merupakan cairan flurasi yang berasal dasi pemuksan fea phsenta Menurut Brace dan Wolf (1965), cara untuk mem- petkirakan perambahan cairan amnion adalah sebagai berikut. 1. Bertambah sekitar 10 mlsampai umur 8 mings, 60 mal sampai umur 21 minggu. 2. Makin berkurang dan hampir menetap pada 33 minggu, sampai dengan aterm cairan amnion berjumlah sekitar 1,000 ce. Fongsiair ketuban adalah memberikan kesempacan tumbuh- kembang janin ecaraseimbang ke segalarah di intrauter Dalam pertumbuhan organ janin air ketuban didugs ber- peranan penting karena mengandung Epidermal growth factor (EGF) dan EGF like growth factor, seperti mransorming growth ‘factor ale, Diissp dan ditelannya fakior pertumbuhan ini dapat smeningkatkan pertumbuhan sistem gastrointestinal dan para fanin Air ketuban mengandung parathyroid hormone related protein (PTH-1P) yang berfungsi untuk meningkaikan pem- bentukan paru dan surfaktan para schingge_mampu ‘verkembang saat lahir dan berfungsi dalam pertukaran CO} dan 0, Jumbh air ketuban normal pada kehamilan sekicar 1.00- 1.500 cc, Jumlah yang kurang dari 1.000cc disebut oligo- hidramnion, sedangkan jumlah di atas 2.000 cc disebut hidramnion, Kejadian hidramnion dspat berlangsung lambat atau bersfat menahun atau dapat cerjadi mendadak dalam wake susekitar 4 hari Komposis air ketuban adalah sebagai beriku. Kandungan air ekitar 98%. Berat jenisnya sekicar 1,007-1,008, Terdiri dai bagian padat dan protein sebagai beriku 2. Protein 2,5 %, sebagian besar berupa albumin. b. Pugin padatnya: + Rambur lanugo + Vernikskaseosa Selepitel kulicyanglepas, dan/acau sel par Urn janin, ada kemuungkinan mengandung amoniak, Iecatinin, e.Elekttolit yang ada pada darah dan utin. f. Lesitin dan sfingoniclin dalam komposisi LIS di atas2 yang menunjukkan janin aterm, Pesedaranair Ketuban sangatlancar dengan volume wekitar 500 cefjam, Kegayalan siekulasi aie kevuban oleh karena beberapa sebab dapat menimbulkan hidramnion, Penyakit yang dikait- kan dengan hidramnion adalah L. Anensefalus 2. Spina bifida 3. Gagal pembentukan yang bersifit ginjal kongenital 4. Agenesis esofagus Oligohidramnion dijumpai pada kshamilan lewar wake, Karena tidak terjadi keseimbangan antara aie ketuban yang diminum dengan yang dibeatuk air ketuban. Oligo hidremnion sering dijumpai pada kehamilan lewat wakew (serotinus) “ehingga persalinan perlu dirangsang uncuk :menghindari asfiksiaincrauteri sampai dengan kematian, Riniair ketuban maki k pethacian, karena dapat digunakan untuk pemeriksian kebamilan incauteri dengan jalan melakukan amniosentesis transabdominal. Beberapa pe- yakic yang ing kets secara din ada: L. Golongan darch ABO dan Resus. 2. Kelainan genecika berat schingga has pemeriksaan me- supakan petunjuk uncuk terminasi harnil sera medis 3. Penyakic darah. 4. Penyakie khusus seperti 2. Adrenogenital sndroma b. Penyakit Tay-sacks «Methyl malonic acidemia aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fitiologi Kehamilan 423 Tabel 4.4 Nilai normal konsentrasi oksigen, karton |. menstruasi berikutnya. “Tes nami posit Embrioral cekram terbentuk Kepala 13 jenin ‘anitung tampak berdenyut Puting ekstremitas tampak + Body stalk obliterasi rrenjadl ubitkus Lenakap sebagai manusia Kelamin tampak “Tampak pusat penulangan Fetus lengkan Gerak tampak dengan USG Girjal terbontuk-torfurgs! aru mual terbentuk ‘Jartjan tamale Lanugo mulai ade Kelamin sudan depat ctetapkan jenisnya z 2x2 Wl 2-3 | 34 a 3x3 42 eT 4 aaa 700-250 a0 Kelamin makin joe Lanugo halus tampak Gerak jin sudeh depat dirasakan 5 ox 300-260 10412 Detak jentung sudah terdergar Panu terbentuk baik, dapat bemapias Kult tampak mengkerst ‘Timbunan lemak lampak Kepala masin tampak iebih beser dibandingkan 2500 gram: Hamil serotins Umur > 42 minggu ‘Tejadi perutahan pada plasenta dan janin-asiksia ‘Small fr date baby ‘Umur aterm, + Umurkehamilan normal tetapberatjanin Kurang dari normal + Terdapat gangguan nutri atau penyakit penyerta pada bu ‘Gambar 4.47 Albir rasa embronal (8 minggu dar tortlisas) Mula! ‘eatin tarmpak stuktur esensal nin. Mase janin mulai dar 9 minggu ‘sampai berlangsung persanan yang ditanéai oleh pertumbunan dan Ganggian pernapasan akbat penyumbatan + Mukosa nasofarig edema | __selama kehamilan dan hiparems + Pengooatan agek sult : + Hipersexresi + Pamalalan nasal dakongestan dapat + Polp hung dan sinus mmenimulkan atop sel mukosa hiding Perubahan mekans part ~ Disebabkan pembesaran uiewus |» Perubahan mekanis meninbultan perubahan * Diafagma naik 4 cm fisiolog pars sehingoa flap mampu mementhi + Dada melebar ke samping ‘kebutuhan pertukaran gas O,-CO; dan: satliar 5-7 am sabutuhan O, unt nin + Uluran muka belakang menial 23cm + Sut tlang kosta melebar dan 55 morjad 105° Porubehan faliog peru ‘Volume tel menngiet eektar | ~ Nomudahkan perukaran gas O;dan CO, selama kehamian 30-40% antara darahibu danjanin makin meningkat jarin sekitar 5% Inspiratory reserve volume Hiperventilas! akibat progesteron yang dapat meninakatian Sensivittas terhadap CO, PICO, Ibu lebih rendah darioada P10, janin rendah,totepi afritas hemoglobin fetus tingg| Kopasitas toa poru tun Hiperventias! bermanfaatjuga untuk menjaga kestablan asam basa darah aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiolog! Kehamian 138 Sistem Urologi Ibu Hamil aru, ginjal, dan sistem kardiovaskuler merupakan sistem ‘yang mengilami perubahan yang culup besar schingga da- pat mengimbangi metabclisme rubuh fou hail yang makin smeningkat. : PPerubahan ginjal sebagai akibac dari perubshan hemo- vig, gangguan iy euromuskular, kontakilias otst | bijian, bush, kacang- | neuromuskuar kacangan Bes 48-20 mgiharh Sintess henogbbin dan miogobin, | Ginja, daging babl | Anemia mikrosiik enzim oksidasi dan reduksi kurus, daging sapi surus, kuning tlur, te kismis kacang polong ering masak, buah persit, apikot, bua ‘prem, kacang polong ddan kacang pelong hijau Kring kalengan Maghesium | 300-400 mgihari lemen rerik yang penting untuk | Daging, sereal, “Tremor, gangguan fexsitasi neuromuskular, banyak sayuran ss sstem enzm, mobilsasi talsium ari tuang Kobalt| 300-500 Sintesss vitamin B. Sayuran berdaun ‘Anamiamakrosiik hijau (witamin B12) Kromium | 2-4 mga Pemanfaatan insulin dan glukosa, | Seafood, garam Depresi metabolieme shtesis asam lamak dan kolesterol, | beriodium. tablet ‘lukosa, depres! sabilsasi stukur asam nukleat | kelp. ertumbunhan Tembaga (Cu) | 4-6 moihari Konsttuen enzim, penting pada ‘Sereal, Sayuran ber | Gangguan ketahanan aosorpsi dan pemantsatan bes, ddaun hijau, teh, bush | terhadap infeks! metabolisme jarngar; sistem erry, Kacang saraf, jaringan penyambung, ddan pembentukan tuang, Toaium 160-200 Komponen tiroksin dan triodo- ‘Seafood, garam be- | Goter tironin lodium, tablet kelp Mangan 3-4 mghari Sintes's mokopolisakarida di Sereal, sayuren ber | Sindrom tertantu kartilago, aktivasi enzim, aun hijau, teh, bueh | hanya pada binateng pambentukan melanin Derry kacang: (keainan pertum= ‘buhan, reproduksy, tulang, SSP. Molitden | 200-400 Enzim flavoprotein. enzim-enzin | Leguminosa, sereal | Tidak jelas oxidase sayuran berdaun hla Selenium | 40-20 ‘ntioksidan pentng di jaringan, Sereal kasar, produk, | Disfungs! jantung yang forutama melindungi susu, dagng dan otot membran sel, pembentukan sel darah merah; metabolsme ‘lamin E, eulfur dan esem amino ‘Seng 16-20 Elemen rerik, bagian integral ‘Sereal diet (kepala | Gangguan perkem- ‘pada banyak metaloenaim gandum, kacang, bangan sokssal dan Yyang terlbat di dalam jalurfalur Produk susu, daging | penyembuhzn, ‘intesis sehinggs penting pada en ikon) ‘sirsis, akroderme- pertumbuhan sel dan penyem= ‘Danan luka, produksi, dan repro- dakst hormon. ti , enieropatika aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DIAGNOSIS KEHAMILAN Tidaklah sulic uncuk menegakkan diagnosis kehamilan, Khususnya bagi wanita pada masa reproduksi aktif. Pada beberapa kasus terjadi kesulitan dalam menegak- Jean diagnosis di ancaranya: 1, Amenorea sekunder ‘Tanggal menstruasi terakhir tidak dapat diingat Penderita gemvuk, sukar menerapkan apakah hamil ‘Terdapat tumordi abdomen a. Mioma uteri b. Kista ovarium €. Retensio urin (semencara) 5. Gangguan fisiologis dengan pscudokista 2 3 4, abel 4.9 Penegekan diagnosis kehamilan. Fisiologi Kehamilan 188 6. Kehamilan cerganggu: a. Abortus b. Kehamilan ekiopik ©. Mola hidotidosa 4. Mole destruen Kini, untule dapat menghindari kesalahan diagnosis kchemilen dapat dilkulan pemerikszan: 1. Ultrasonagrafi 2. Pemeriksuan aboratorium dengan menerapkan konsenersi HCG 3. Pemerikssan laparoskopiatasindkasi Kesukaran untuk menetapkan kehamilan hanya terjadi pada trimester pertama, sedangkan pada trimester pada twimester berikutnya lebih mudah dengan adanya gejala dan ‘anda past kehamilan, Tahap anamnesis, Penjabaran Keterangan ‘Anamnesis: Idantitas: Nama: + Untuk membedekan + Unluk renetapkan identitas past pasien karena mungkin Alamat: _memiliki nama yang sama dengan alamat dan nomortelepon Telp. atau hp: vyara berbeda Umar: + Umur primigrasida huang dari 16 | Banyak terjedl penyulitpade kehamilen dial tahun atau di as 35 tahun + Tergolong prenigravida tua merupakan bats awal dan aktir reproduksi yang sehat Lama menikah + Batas ideal dan diikuti hamil + Disebut prmigravida tua sekunder jka ham setelah 5 tahun setelch 2 tahun ‘menikath JJumiah enak + Hatha jka jumlah anak molebihi Sorang + Umur anak terkecil cl atas 5 tahun Jumiah anak idea! hanya sampai kehamilan ketiga ‘Kehamilan kelima sudah termasuk grandemultara, haus Vavises ~ Seng teri tarena kebamilan berlang + Borefat heredior + Edema tungkal + Tanda kemungcinan tejadinya preeklampsia * Bendungen akbat Hepa tlch mesuk PAP + Tekanan pada vena cava inferior + sikats paga pana + ekas uta lime granulosa Venereum atau ineks! ainnya + Tidak mengganagu persalinan Keavallagak sul pada saat smerangku Kal slau pana ‘ Palpasi uterus Palpasi merupakan langkah diagnosis kehamilan yang sangat penting dengan cujuan uncuk: 1. Menentukan umur kehamilan melalui tingginys fundus 2, Menentukan let janin dalam uterus. Diagnosis kehamilan 3. Menetapkan kemungkinan tumor yang dapat meng- ‘ganggu proses persalinan. Untuk dapat lebih jelasnya akan dapac dijabarkan sebagai berikut. PEMERIKSAAN PENIJABARAN KETERANGAN, Tinggi FU + Menentukan unr Keharilan | + Umur Kehamilan dalam Bulan dlukar deri panlang antara simfls menurut McDonald pubis dan puncak fundus utes dalam sentimeter dibagi 314 cm Peniabaren tingal fundus uteri dengan umur kehamilan Tinggi FU (em) Umur kehamilan (tulan) Bs BBB! aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Pemerksaan palpesi Fisiolog! Kenamian 167 Leopold *+ Teknik pemerikszan yang paling Iengkap dan senpuma + Pade pemerikosan Leopold yang I-il, peneriiea menghadap ke “Teknik pemerksaan ini harus dketahui dan diabarkan dengan alk Persianan pemerikszan: ~ Tidurtolentang, targan dlletekkan dl ssi bedan atau di bawah kepala ~ Posi! uterus dlletackan di tengah sehingga tingpl fundus uteri dengan cepat dapat ditentukan ~ Bagan perut yang akan diperksa dibuka seperlunya ‘muka yang diperksa Keteriengan harus djaga sehingga dinding abdomen (perut ‘elaks dengan balk) * Leopoid Dapat dipergunekan untuk: ‘Untuk menentukan tingg) fundus uteri = Menentukan umur keharilan = Menentukan berat jain ‘Menertukan bagian apa yang ferdapat pada fundus uteri dalam posis!janin membujur atau aken kosong ka posts janin | rrelintang, | — Kepala: bulat, padat, mempunyal gerakan pasif(ballatement) | = Bokeng, dag padst, lurak, tdak mempunyai gerak pasif (benturan atau gerak balotement) = Teknik: kedus tangan pada fundus uter * Leopold i ‘Untuk menentukan letak punoguno ianin Dapat dipergunakan untuk merdengar detak jantung janin pada pungtum maksimumnya Kedua telapak tangan melakukan palpas pada sis kanar/ki bersama sama: —Punggung janin rata, sedikit melergkung, mungkin teraba tulang iganya. Tidaé terasa gerak ekstiemitas ~ Daerah abdomen janin fdakrata, ada kemungkinan terasa (orak ekstromites Ahir paipasi Leopold il, harus sudah dapat dinastican stak punggung janin Nama lainnya: umbilisal grip karena pemeriksaannya sokitar vumbilius ‘Menetapkan purggung penting untuk memasikan pungtum ‘maksimum jantung janin (untuk melakukan auskutasi) Pada pemerksaan Leopold I, dapat djunpal kelainan tetak Jin yang disebabkan olen = Faktor iby + Grandemultioara ‘+ Tumor pada pelvis + Kesompitan pancaul + Kelainan bentuk uterus Fakor Jaiinnya + Prematuitas + Kehamilan ganda 4+ Hramnionatau oigohidramnion + Makrosomia + Anensefalus + Plasenia previa “Teknic palpasi bantuan + Budin-perre Constant (Ahi Ginekologi Prancis) + Anlfeld Jerman ‘Teknik banluan pemeriksean palpaai Leopold Fundus ute ditekan sehirgga badan janin melengkung, dengan, demikian punggung lebin mudsh diraba Teknik pemariksaan Leopold Il Janin letak memujur, didorong ke salah satu sisi abdomen bu ‘sehingga punggung lebih mudah diraba aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Kehamion 174 PEMERIKSAAN PANGGUL Pemeriksaan panggul terutama bagi pri penting oleh karena kemampuan kerja sama tiga P, belum teruji, yaitw: power, pascanger dan parcage. Oleh karena ita, diperlulan untuk meakukan pemeriks:an panggul bagian gravida sangat Juar untak memperkirakan kemungkinan kesempitan pang- gul. Pemeriloaan panggul bagian dalam dilakukan berdaser-* adalah untuk menentukan: kan indikasi khusus Pada multipara dengan anamnesis,persalinan berjalan per vvaginam aterm, hidup, dan spontan belakang kepala, sudah menunjukkan bahwa tidak dijumpai kesempitan panggul ‘ukuran dalamnya, Pemeriksaan panggul b: jan luar yang masih dilakukan UKURANNYA DEFINISI KETERANGAN Distansia spinarum Distansia Iristaum ‘Jarak antara kedua spina Waka ‘anterior superior kanan/kir\ “Jarak terparjang antara Jeratailoke kanan dan kit > Sektar 24-20 om + Ukuran luas in tidak teralu penting ‘Antara 28-30 6m + Kurang 2-3 om dari ukuran nocmal ada kemungkinan panggul patologis + Midas teralu pening Distancia ebilkua ekatema + darak antara spina liaka pesteror sinistra dan spina liaka anterior superio: Sinisa sJarak spina liake anterior superior ‘dexstra dan spina iliaka interior superior sinistra ~ Menupakan ukuren slang + Untek menentakan apatah panggul sinetis atau tidak ‘+ Panggul simetris, maka ukurannya tidak benyak beds Distansia inertokantenka Jarak antare kedua trokantor mayor: Konyugata ekstema @oueoleque) Jarak antare bagan alas smfiss deagan spire LS + Sektar 18 em | Distansia toberum “Jarak tuber Skil Kanan dan Ki * Jaraknya sekiar 10,5 on ‘+ Mempergunakan Oseander + Jarak kurang dari normal, alan monunjukan eudut simfsis hurang dari 90 derajat + Artinya ads kesermpitan pintu bewah panggul au panggul cororg, Gambar 4.66 Dieansie spinarum, Gambar 467 Distansia Kistarum aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Dalam melakukan pemeriksian dengan menggunakan alat bantu ulersonograf, tanda objcktifkchamilan dapacdicerap- kan dengan lebi dini Perubshan dan selaptasiibu hamil erhadap kehamilannya sera terjadinya anda past dan tanda kemungkinan hamil se- Fisiologi Kehamilan 478 ‘mata-mata discbabkan oleh semakin meningkatnya penge- luaran hormonal, yaitu human korionik gonadotropin, estro- gen, dan progesteron dalam cubuh. Penjabaran tanda pasti dan canda kemungkinan ke- hhamilan dapat dikemukakan sebagai berikut, Pembssaran Ucak morate Tanda Biscasek Braun V. Fornwald erubahan konsistersi Uterus menjadi lunak Tanda Hogar erubahan senvike Kontraks! Braxton Hicks : Balotemen ‘Teraba kerangka jann Pembesaran abdomen Forubahan pigmentosi kult Pengeluaran kolostrum ‘Tanda Chadwick Pemorksaan biologic ‘TANDAHAMIL BENTUKTANDA KETERANGAN, Past hami * Detikjantung jain + Setelah Ramil 14 minggu * Gerakjanin + Setelah hamil 16 minggu, gerak pertama quickening + Rontosn + Kerangka janin dtinggalcan) + Uttrasonografi + 2minggu ‘ampak GS + 6 minggu ‘eta plate dan mungkin jantung Jarin + 12 minggu beniuk janin utuh telah dapat ditetapkan “anda objektif | + Pembesaran uterus ~ Nidasi menyebabkan tumbuh-kembang uterus menjad besar, kehamilan + Pembesaran sesual dengan umur hami dan dapat diraba oi atas = Tempat nidaeilsbih copat tubuh-kembang dari linnya + Asimetris melebar setengah ulerus amit + Tampak hiperemis, karena vaskularisasimakin berkembang + Reaksi haemoaggluination inhibitor menghalangi aglutinas simfisis pubis Asimetris seiter Komue fundus tidak melebar ke bawah Tempat implants! plasenta Asimetris karena implantasi piasenta yeng meluas ke bawan 'sthamus lunak ada pemeriksaan dalam seolah-clah jar pada ferniks dan dart Ginding abdomen bertemu Sorvits malunak, toad! poningkatan hermon estrogen dan progesteron Perubahan perimbangan antara estrogen progesteron dan oksitosin hipofsis dapat menimbulkan kontreks! clot uterus Kontraksi ni tcak sakit Makin tua Kehamilan, makin tinggl rekvensinya dan akhimya menjadi kontraksi untuk persalinan Janin kecildibandingkan ruang amnion sehingga menimbulkan bonturan pasif Dorongan sekonyong-konyong menimbulkan benturan past janin. Terjadi pada pemericsaan luat dan dalam Balotemen in toto, atinya seluruh badan janin melakukan benturan pasit Kerangka janin baru dapat diraba setelah umur hamil minimal 16 mmingu DDapatditunjang pada hamil muda dengan pemerksaan ulrasono- graf ‘Abdomen makin membesar oleh karen uterus mulal kelua pelis. minor sejak uur hamil 12 minggu dan seterusnya kKloasma gravidarum Hiperpigmentasi paca: = Areola mamae = Papila mamae ~ Linea aba atau putin = Linsa fuska atau cokelat = Linea nigra atau hitam Karena melanccyte stimulating hormon dan seks hormonal Kombinasi antera estrogen-progesteron dan prolektin dan oksitosin, tolostrum dapat dkeluarkan sekalipun masih hari Wama kebiruan pada dinding vagina, akibat hipervastularisasi Memporgunaken prinip imunclogis aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Kehamilen 178 Gambar 4.81 Kedudukan ganda entare kepsla den ekstremtas sas, ‘Ads _kemungkinan terjadl penyecuaian penton ecring dengan ‘melunye persainan. SF U2 Ke metintang U2 a depan U2 Ki metintang Degu Ka depan ‘Salrum Ka depan Prasentatio Yang dimaksudkan adalah apa yang menjadi bagian terendab dari kedudukan janin dalam rahim, Positio= Posisi atau Kedudukan Tosisi adalah kedudukan salah satu bagian janin terhadap dinding abdomen yang ditentukan dengan jalan palpas: + Kepala kanan/kiri pada kedudukan lintang, + Punggung kanan/kisi pada leak membujur Fada pemeriksan dalam ditentukan kedudukan bagian ter depan atau terendah dari janin terhadap jalan Ishir. Yang terendah ini discbut perunjuk atau denominator. Menentukan denominator pada pemeriksaan dalam sangat penting artinya schinggs dipastikan persalinan per vaginam, 2k ka belakang Dag Ka belakang aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Kesimpulan: “Melali anamnesis dan pemeriksaan yang eukup panjang sara fk dan diikuci oleh pemeriksean laboratorium ultrasonogzafi, ‘maka éapatdisimpulkan tentang kehamilan sebagai beri, Harn nuda: a. Tanpa penyulit spapun b. Terdapat peayulitringan ‘c. Tendapac hiperemesis gravidarum ds Kehamila: + Normal i “Gi kup 2 Fisiologi Kohamilon 183 Hamil trimester It & Keadaan umum membaik karena terbebas dati penyulit hamil muda b. Gerak janin mulai terasa ‘Makan bertambah baik Hamil trimester IIL a. Tanpa penyulit berarti b. Gerak janin baik Gizi cukup Sebagai gambaran umum dijabarkan ringkasan tentang penyulit dari berbagai trimester kehamilan sebagai berkut. + Inerauteri dengan janin hidup + Tanpa kelainan kongenital Hawi | PENYULITRINGAN KOMPLIKAS! KETERANGAN Perma | + Moming sickness ‘+ Dapat datasi dengan balk, jangan bangun oepat, didahulul duduk + Emesis gravidarum + Keluhan normal dan akan datasi dengan anti- emesis atau sedatva mgan + Kaki kramp + Kelarangan vit Bkompleks, vit E, dan kalsium Hperemesis gravidarum, + Muntah berlebinan sehingga menagangu tugas arian + Peru perawaian intensf di rumah sak + abortus * Memerlukan perawatan Intensif bahken besifat + Hamil ektopik khas * Mole hidatidosarknoreo- ‘+ Masuk rumah sakt sehingge dapat dlakukan karsinoma hamil dengan tindakan definitt infetsi Keaua | + Kelunantamester hilang. + KU. bertambah balk makan minumber- tambah + Gerak jain terasa | ‘+ Pendarahan akbat abortus, | + Memerlukan perawatan khusus cl rumah sakit persalinan prematur ssehingga tindakan defini dapat dlakukan + Kematian dalam uterus, ‘missed abortion + Molahidaidoes dan atau khorokarsinoma + Intreuteri growth retardation | + Kurangl garam + Preeklampsia ingen + Kontrol lebin cepat Kota * Preeklampsia ringarvberat_ | + Memeriukan indakan perawatan khusus dl rumah don oklampeis Persalinan prematur Pendaratian antepartum Ketuban oecan dini Kelanan letakjanin Inpart sakt Perawatan khusus di rumah sakit eadaan gawat darurat Masuk rumah sakl untuk evaluasi sebabnya Peri tindakan detnitif Evaluasi i rumah sakit untuk tindakan defn Peru ke rumah sakit untuk tndakan cefnist Datangiah ke rumah sekit atau bdan untuk Pertolongan persainan aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Kehamilan 187 PENGAWASAN KEHAMILAN Masalah pengawasan kehamilan mecupakan bagian terpenting, dai seluruh rangkaian perawatan ibu hamil, Melalui pengawas- an tersebuc dapat ditetapkan kesehatan ibu hamil, kesehatan janin, dan hubungan keduanya schingga dapat direncanakan perolongan persalinan yang tepat Pessainan dapat dikatakan sebagai puncak dar serangkaian latihan pendahuluan sehingga akhirnya tercapai keadzan ‘optimal keschacan iba dan janin untuk menyongsong proses kkelahiran bayi. Denganilmu kebidanan (obstetri) diusabakan stiap keha- milan berlangsung dengan aman, berih, dan beba d litschingga Kesehatan ibu dan janin terpelihara dengan bai. ‘Seviap wanita hamil dapat menjalani proses persalinan tanpa gangguan dan akhimya mampu_memelihara bayi seria smemberikan ASI sampai waktuoptimal Proses persalinan yang aman dan bersih dapat diartikan sebagai pelaksaraan persdlinan dengan trauma yang sangat minimal dalam bentuk 1. Spontan belakang kepala 2. Ontlervakeum atau outes forseps ckstraksi 3. Scksiosesarea (paling hie) Melalui proses di atas akan tercapsi wll born baby dan well health mother sebagai ctik awal dalam upaya meningkatkan hualtas umber daya manusia Upaya ilmu kebidanan berkersbang dengan peste scjak permulian abad ke-20 dengan berbaggi istilah di antaranya inyulai dari bone vice 1901 oleh Wiliam di USA dan out (patient clinic dlivnalai tahun 1911 1. Maternity care: pelayanan ebidanzn pada ibu hamil 2. Antepartum care antenatal care): perawatan sclamake- hhamilan sebelum bayi lahir yang lebih ditekankan pada keschatan iba 3. Prenatal care: perawatan sebelum janin labir dan lebih ditckankan pada keschatan janin dalam rahim Dalam prakcik ketiga nama tersebut dipergunakan dalam pe- nngertian yang sama schingga tereapai sll born baby dan tell breclth mother Dalamartisempit tajuan maternity care dan antenatal care (antepartum care), dan prenataleareadalab 1. Mengawasiibu hamilselama masa kehamilan sampai per- salinan 2. Meraveat dan memeritsa ib hamilJika idapathan helin- anssejak dini yang dapat menggangau tumbuh-kembang janin, harus diikuti upaya untuk memberikan pengobaran yang adckuat 3. Menemukan penyakit iby seitk dini yang dapat dipe- nngaruhi atau memengaruhi keschatanjagin serta berusaha mengobacinya 4, Mempersiapkan ibu sehingga proses persalinan yang di- alaminya dapat dijadikan pengalaman yang menyenang- kan dan diharapkan 5. Mempersiapkan ibu hamilagardapat memelihara bayi dan. smenyusuisecara optimal roses pengawasin antenatal, maternity careatau antepartem ‘are merupakan proses yang memerlukan jadwal ercentu dan teratur sehingga kontak dengan seorang ealon ibu dapat berlangsung cukup lama, Kesempatan ini digunakan untuk rmenanamkan pengertian danarti entenatalcare yanglebibluas yang meliputi: 1. -Memberikan pendidikan pendahuluan kepada remaja sebagai calon orang tua melalui keschatan reprodaksi, «ermasuk tentang pendidikan seksalog 2. -Membancu mengembangkan sikap balwa Keluarga meru~ pakan unit trkecil kehidupan manusia yang mempunyai ani dan aspek sosil. 3, Menanamkan pengertian bahwa sebagai unit terkecil kehi- dupan manusia, keluargaseharusnya merupakan kekwatan sosial dan ekonomi yang solid schingga dapat memenubi segala kebutuhan dalam arti yang luas 4, Keluarga merupakan unit yang uruh dalam upsya mem- bentuk sumberdaya manusia, menghadapi era globalisasi Dengan demikian, keluarga diharapkan berorientasi pada ora keluargakeci, bahagia, dan sejaitera (NKKBS), 5. Menanamkan pengertian bahwa uncuk mencapai norma keluarga kecil, Bahagia, dan sejahtera (NKKBS) keluarga hhanus merencanakan susunan dan jumlah keluarga dalam unit terkecil, Hal tersebut merupakan bagian dari upaya pembangunan keluarga. Demikianlah, dalam upaya pelaksinaan antenetal care! santepartun care atau maternity care capat diganakan untuk ‘memberikan pendidikan psikologis dan pendidikan keseharan Dengan demikian, tercapai kchacmonisan dalam psikososial eluarga sebagai unis terkecil kehidupan mamusia. Kemudian diharapkan bahwa kehamilan, proses peng- awasan antenatal, dan proses persilinan merupzkandambaan setiap wanita sehingga semuanya akan dijadikan satu pe- rgalaman yangdiharapkan den menyenangkan dan bukan bagi yang menckutkan, Hal-hal yang termasuk dan dimaksud dalam pengawasan kchamilanadalah: 1. Prekonsepsi dan prenatal care 2. Tuatologi dan epidemiologi kelainan kongenital 3. Obatobatan masa hamil dan laktasi 4. Ultrasonogeafi untuk mengevaluasi cumbuh-kembang janin 5. Evaluasijanin antepartum Fenjabaran semua aspek dalam pengawasan kel umum akan dirinei sebagai beriku. Pengawasan Prekonsepsi dan Pengawasan Pranatal Batasin umum arti prenatal carelantenatal carefpengawasan antenacal adalah pengupayzan observas berencana dan teratur terhadap ibu hamil melalui pemeriksan, pendidikan, pengawasan secara dini terhadap komplikasi dan penyakitibu yang dapat memengaruhi kehamilan, Hal ini berguna untuk menuju persalinan yang bersih dan aman serta menjacikan proses pensalinan sebagei suatu pengslaman yang diinginkan serta memuaskan. Dalam upaya pengasasan ibu hamildilnggrs pada hun 1929, dinsulkan gagasan pengawasan teratur dengan jadwal sebagai berikut. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Kehamilon 194 Gagasan dr. Poerwo Soemamno yang menekankan kkonsep empat sehat lima sempurnz petlu. mendapat perhacian khusus. Kini tambahan segelas susu_ sttiap ‘maka tidak tell sukar didapatkan Karena susu formula yang telah diolah dan tambahan khusus telah banyak ‘ijual di pasaran bebas dan harganya relatifterjangkau oleh rmasyarakat Sebagai_gambaran umum dikemukakan daftar kebutuhan kalori dan protein, vitamin, dan mineral yang BBLR,IUGR ronok ‘monokada, admis, nah, dan érokarbon | + Sublet, aborue, promaturplasonta provi, dan + Gengguan ide langsung melalui pemtuluh rmungkn sls pasenta Gare + Bibiesunbing ataupslaekisis mon ~ Groen paremplan sensi madap ardrogin |» Perbmbuhan abnormal ganialiaekstral | enaregen + Mascinsas ~ Sfalkelakiakion = Lebih masiain |__= Fomosersvat lenin kuat | Disa Derstattarinegenk dan tomtogenik ]” = Dapat menimbulkanKarinoma senikadan venice | bestol (OES) + Sel buku akan cigant lah ee beratan {sia mada 25-40 tahun | Turrbuh-kembang uterus, tuba abnormal (Fer) plasia septum uteri dan vagina. ~ Fada janiniaki-laki tejadi:knipborchit,hiplasia testes pembentukan krista epicidimis ~ Fungs murgkiniormal ‘Obat Antjamur Chlortimazole Miconazole Nystatin Fluconazole transzole Amphetericin B ‘Aman ‘Tanpa efek terhadap janin ‘bat Antivirus Zidowdine Asidethymigone azn Zaloitabine Didanosine Stawdin Lamividine Acyclovir Ganeyclovie ‘Cara Kerjanya menghanbat redu ‘melalui pembentuken DNA dan RNA. + Diduga depat mengganggu tumbuh-kembang Jana Pengobatan poofilsis HIV menghambat aki- tivitas tenserbtase inhibitor + Pengobatan profaksis HIV menghambat akf- tivitas transerptase inhibitor + Nukleusice analog Purine nukleuside analog Tidak menimbulkan kelainan kongenital “Tak menimbulkan kelainan kongenital Dapat menimbulkan sedi klainan kengental ‘Obat antiparasit Metronidazole CChloroquin Malfaquin Quinine-cuinigine Mebendazoie ‘Thiabendazole Pyrabiol pometae Oralfpareatral atau lokal transvaginal + Untukmaeria + Untuk materia *+ vat cacing ‘Tidak menimbulkanbahaya ° “Tanpe gengguon ‘Gangguan SSP pendengaran terganggu Pertumbuhan ekstremits. ‘Gangguan pertumbuhan danijingaljanin Tidak merimbulkan kelainan kongenital aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ULTRASONOGRAFI DALAM OBSTETRI Keberadian alat ultrasonografi khususnya dalam bidang, Obstetri telah membawa perubahan baru dalam bidang diagnostkedan terapi. Dengan demikian, lebih cepat dan tepat untuk dilakukan intervensi medis untuk mencapal well bom ‘baby dan wellbealth mether. Pencapaizn wll born bay dan well health mathersocrupakan dambaan masyerakat yang merups- ean upaya aval peningkatan kualitas sumber days manusia, uuncuk dapat menyongeong dan bersaing dalam era ilms pengetahuan dan teknologi sesusi arus informasi dan lobalisa Bentuk dan jenis slat uleraronografi kini culeap banysle yang dagatdiplih dariberbagai produksialat dengan resolusi yang semakin jam dan pengoperasian yang makin mudah. Di sampingicu, informasiyangalcan didapatian dengan al: diag- rlostk ulrasonografi semakin berancka ragam yang berguna ‘untuk melakukan deteksidini dari jarin intraucerin. ‘Dalam melakukan diagnostk obscetr, penggunaan lat ul- trasonogafi dilakukan seeara rutin di negara-negara Eropa, sedangkan di USA dilskukan berdasrkan indikasi medis. Dianjurkan untuk menggunakan alat ultrasonografi sebanyak empac kal seam hamil. Dilakukan sara kal pada setiap semescer, sedangkan pada semester ketiga dapat dilakukan dua kali, Di samping itu penggunaannya dapat dilakukan berdasarlan indileasi khusus. Dengan demikian, kketgjaman diagnostik dapat ditegakkan untuk dapat mem- pertajam ntervensi medis yang adekuat. Penggunsan slat ultrasonografi yang terls sering dapat digolongkan berlebihan karena hargaalattersebut yang cukup mahal sehingga dspat digolongkan sebagai pelanggaran etika sedis ‘Untuk dapat melakukan interpretasi Hlinis verhadap temuan ultraconograf, dilakukan pendidikan atau kursus- zkursus kiusus dalam bidang masing-masing, dalam berbagai tingkatan, Anatomi Alat Ultrasonografi Prinsip slat ukrasonografi adalah penempatan suaraultrasonik ‘ethadapjaringan yang akan diperiksasehinggasuara balk atau refldenys akan dapat diterima kembali oleh alat probe yang sama dan selanjurnya akan diubah menjadi gambar, sesuai dengan susunan, jarak, dan konsistensijaringan tersebut Suara yang dapat kta dengar hanya berkinar dari 20 He 20 kHz. Suara di atas 20 kHz disebut ulcrasonik, sedangkan di bawah 20 Hz discbutinfrasonik. ‘Dalam bidang kedokteran, khususnya obsteti frekuensi suara yang dipergunakan adalah: 1 Untuk tansabdominal ulttasonogeafi: 3-5 MHz 2. Untuk transvaginal ultrasonografi: 7-744 MHz ‘Dikemukakan baba jaringan rubuh mempunyai kemampuan untuk merambatkan ultrasonografi_ yang berbeda-beds, Dengan demikian, perbedzan tersebut nantinya akan meng- hasilkan rfleks ulrasonik yang berbeda-beda. Ferbedaan hasil reflec ulrasonil inilah yang nanvinyaditerimaoleh probe yang, Fisiclogi Kohamilen 203 OPERATOR 4. Kontrol I 6. Informasi Operator Visula INSTRUMEN 2. Drive 5. informast Tranduser Elektrik TRANDUSER 3. Dek 4 Detak Ultrasound Uttrasound INTERAKSI JARINGAN Gampar 4.92 vieualsasi diagnostic utresonogran. 1. Operator mengeraalikan ait-alat, 2. Tranduser menerima alran listnk. 3. Tranduser rrengelusrian ultrasound masux ke badan dan meng- fagakan interaksi dengen jaingan. 4. Retieks tej pada jaringan yang momerkan akosilinormasi pada tansduser. 5. Tranduser mengirinkan rangsangen inform listik Kepada alat, sosusl dengan yang dteriranya sebagai Kekvatan refleks. 4. Alat mengudeh floras sik menjas ganbar yang berqna sebagai Ketrangan medi, sclnjurnyaakan diubah menjadi gambar. Incerpretasigambar inilah yang perlu dipdajasi sehingga dapat mengenal, ‘mengerahui anztomi normal, anatomi patologis, kelainan kongenital alam perumbuhan janin dalam rahim. ‘Kemampuan rambatan ultrasonik dalam jaringan rubuh berbedi-beda sebagai berixut. 1, Udara: 330 merer/derik 2, Tulang; 4.080 meter/detik 3. Jaringan cubuh bervariasi dengan rata-rata 1.540 meter/ dik. Uherasonik yang ditembak ke dalam jaringan tubuh akan ‘mengalami berbagai bentuk sebagai beriku, 1. Intensias a. Mengslami hambatan dan diubah menjadi energi panas schingga kemampuan rambatnya berkurang, b. Berkurangnya kemampuan rambat ultrasonik ini disebut atenuasi € Atenuasi ini dapat ditambah intensitasnya sehingga ultrasonik kasilrefleksnya makin jelas dan jaringan yang diperiisa akan makin dalam, 2. Refleksi a. Pemantulan gelombang yang diterbakan tegak lurus epermukaan aringan. ‘basil ulerasonik yang dieefleksikan dengan berbagai kkekuatan akan diterima oleh probe dan selanjurnya diubah menjadi gambar hasil rekaman organ interna, atau janin dalamutenss aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. FFisiologi Kehamtan 207 Lanjuten KEADAAN PATALOGIS KETERANGAN | + Kehamilanektopik + Gambar kantong gestasl ekopik bervarias! bergantung pada letak, unur dan kehamilan, atau apakah kehemilan ektopik masih hidup atau stdah mati + Kavum uten mungkn seaikit membesar tetap| tidak mengandung Kantong gestasi + Terdapat cairan eksudat yang mencerminkan sealah-olah kantong gestasi Palsu (oseudogestational sac) + Pade hamil ekiopk yang cukup besar, ada kemungkinan djumpal jain yang mash hidup atau sudah mati + Hidrosefals + Ventikel otak mencandung banyak cairan serebrospinalis sehingda otaknya terdesak telateral + Tulang kepaiajanin menipis + Kopala reatif besar dldandinekan dengan ukuran normal + Porbandingan vertrkolhomisior ofak normal = Hamil “4 minggu = 0,6 = Marni 18 minggu = Hamil 27 minggu = 0.3 + Jka perbancingannya leoin dar! 0°5 pada kenamlan lebin dant 78 minggu Sudah disnggep hicroselalus = Anencefalus + Tidak terbentuknya olak dan iulang belakang janin + Yang terbentuk hanya muka jain, + Dapat ditegakkan pada hamil 12 minggs ~ Puncak kepala janin tak terbentuk = Tung orbits muka lebih jetas = Depat diserai dengan hidramnnion + Kelanan in fatal sahingga jika cljumpai pada hamill muda sering dianjurkan Untuk terminast ‘ikroseta * Ukuran kepaia lebih keal dari normal + Diamnosisnya kadano-kadang sult + Yang ditelapken adalah ingkaran kepala jarin yang kurang dar 3 standar dovissi normal “Teriadi hernias) dar olakjanin Keluar sehingaa tamak benluk benioan + Kelanan ni jarang djumpai dan sering bersama dengan kelainen lainnya yang borupa sindrom = Meckol = Dandy-Walker ~ Depat éiserainidrosefalus ‘Spina bifida + Keacaan patobgis dengan tcak tertutuonya saluran neural pada kolumna vertebral + Bentuknya aken djumpai due garis yang pararel seperti “el kereta aor” + Pada beberapa terrpat mungkin tejadi pelebaran spina bifda sebagan besar pada lumbosatralis sebanyak 90-95% + Pelebaran spina bifda atan tampak Derbentuk Y yang menunjuskan terbukanya saluran neural di daerah tersebut + Kelanan ii ick fatal sehingga dapat diperoaiki setelah lanir Envefalokel Cunningham E Gary CS, &. Gary Cunningham CS, 2001, Antenatal sscument, Wiliems Obstcricy 21% ed. Sydney. Singapore: Me Graw-Hill, Medical publishing division, Secon XI, 1095- un ewellyn-Joner Derek, 1998. Anirnatal cane, medical imaging in ‘pregnancy, Fundamentals of obttres and gynecology. 6° Ed. ‘Mosby, 37-39. Kremkau Frederik W. 1984. hnradaction ultrasound and reflection “Melakukan pemeriksaan ultrasonografi memerlukan latihan Khusus, agar dapat mempergunakan alatnya sendiei dan mmalakukan interpretasi medis tentang organ internal DAFTAR PUSTAKA Beischer & Mackay, Norman A. Beischer, Erie V. Mackay. 1986. Special invesigaive procedices uleonegraphy and cendigrs- hy, Obsterris and newborn. Toronto, Hongkong, Sydney: ‘WB Saunders company, Seation 4, Chapter 13, 96-109. CChervenak Frank A. Steven G. Gable. Steven G. Gable Jennefer R. ‘Niebyl and Joe Leich Simpson. 1996, Obstetrics ulrasound: Ascent offal growth and anatomy, Obstetrics normal and Problem prenano, 3° ed. London, San fanciszo: Churchill Livingstone, 279-327. And scattering, Diagnostic uliruound, 2® ed. Sydney, Tokyo: Grune and Strato tne, 1-48. Karsono Bimbang. 1997. Ulnsonegrafi dalam Obstetr, lm ke- ‘idan jkarta:Yayasan Bina Pusaka, 132-154, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 214 Pangantar Kullah Obstotri Program Pemeriksaan Obstetri Program pemeriksaan Obstecri dapat dilthat pada tabel berikuc ini, BENTUK PEMERIKSAAN KETERANGAN inspeksi Pemeriksaan dengan melakukan pandangan terhadap perubahan-perutahan yang teiadi ekibat kkehamilan Perubahan teriadi akibat perubahan hormonal thusus pada keharilan Perubahan yang lead akibat mekans oleh kaiena pemibesaran gan yang berkaltan dengan kehamilan Palpesi ‘Melakulan pemeriksazn dengan jalan melakukan perabaan pada organ yang terkait dengan erubahan kehamilan tersebut Palpasi pada buah daca, tentang kestapan untuk dapat memberikan ASI Pabpasi abdomen khususnya: ~ nga fundus uteri = palpasi jain inrauteri Palpasi keharilan dengan metode khusus: = metode Leopold ~ metode Buddin = metode Afeld = metode Kneble dan Pawlk = palpasi khysus tentang masuknya kepala janin ke dalam rongga pelvs ‘Auskalasi Me’akukan pemeiksaen dengan jalan mendengar secara khusus detak jantung janin rauier. ‘Alat yarg dipergunakan untuk auskulasi: = stetoskop Laeneck = Dopton, Pemeriksean Tambahan Pemeriksaan tambahan yang lazim dan umum dilakukan adalah dengan mempergunakan ultasonograt ‘Tuannya tergantung dar saat melakukan pemeriksaan yaltu: = Fimestar portans ~ timester kedua dan ketica ‘Dengan pemariksaan USG dapat diskukan visualizes! terhadap: = gerak jantung janin intautert = eleKtrokarciograf jantung janie, dan = Fecopatan alran darah dalam pembuluhnya aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 248 _Porgantar Kuliah Obstet Gambar 4.101 Perubanan mammae saat kehamitan Gambar 4.102 Vaises bosar pads viva aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 222__Pengartar Kuliah Obstet Pemeriksaan Palpasi pada Trimester II-III ‘Tijuana pemerienan pps dala Menentukan besar seta tinggi fundus uteri sehingga dapat diperkirakan_usia kehamilan. 2. Menentukan leta janin dalam rahim yang akan mene- tapkan jalan perslinan dan sekaligas prognosicrya. 3. Menentukan terdapatnya kelainan yang akan ikut sera menentukan jalannya pertolongan persalinan, di an- taranys: a. Kepala janin sampai pada wakcunya belum masuk pincu atas panggul bb Terdapar cumor i jalan lahir yang mungkin dapat ‘mengganggu proses persalinan per vaginam. De- ‘gan demikian, perlu dipertimbangkan tindakan penalinan dengan operas. ‘Metode pemerikssan palpasi yang lazim dilakukan adlah: 1 palpasi menurut Leopold, 2. teknik palpasi menurut Kneble, 3. teknik palpasi menurut Ahfold, 4, teknilepalpasi menurut Buddin, dan 5. teknik palpasi menurut Pawlik. Kedudukan janin dalam uterus sebagian besar letak membujur (99%), sedangkan lerak lintang hanya 19%. = Gambar 4.110 Posts Kepala—posis pertama: left oczpito anterior (LOA), Gambar 4.111 Posis kepaia—posist kedua: right accipito antericr (ROA). Gambar 4.112 Posisi kepale—posis!tetige: ‘ight occipto postorior (ROP). Gambar 4.113 Posisi kepala—possi te ‘empat: left oecoto posterior (LOP). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 228 Pongantar Kula Obstet 20 mingou 23 mingou 27 minggu 32 minggu Gambar 4.120 Perbesaran uterus pada kehamitan normal rmenurut pemerksaan radolais Tinggi fundus uteri menentukan berat janin dalam uterus Untuk menetapkan berat janin dalam uterus dapat diper- ‘gunakan rumus Lohnson sebagai berikut. Beratjanin = (Unggl fundus uteri 12) x 155 gram Jka kepala janin telah masuk ke PAP, pengurangannya/ru- rmusnya menjadi era janin = (inggifundus veri — 11) » 155 gram LaF Gambar 4121 Pemeriksean fundus uteri untuk menen- ‘ukan um kehemian, Gambar 4122 Garbaran slang menyilang serat clot ‘lometrm uteri Di bagian bawah djumpai sudut tumpul fantara seratotot miometrum, Perhirungan beratjanin ini pun tidaklah sangat tepat meng- ingat beberapa faktor di bawah ini. 1. Pertumbuhan janin bukan merupakan gari 2. Tebaltipisnya dinding sbdomen 3. Pola makan berbeds. Rumusini belum tentu tepat untuk ‘masyaraka Indonesia karena tumbuh kemtang janin yang sangatberbeda aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 230 _Pengantar Kullah Obstet Gambar 4.127 Palpasi dalam pada pelvks (Leopold it) Kepoiamasih | Sirsiput +++ | Sisiput ++ | siciput + | sisipt + | Kepatatidak || Keterangan rnelaying | okspat ++ | ofsiput + | oksiput ‘oksiput terata ‘Sinsiput = kepata vagian depan fanaa PAP sedktteraba | fidskteabe | salurutaya || Oksiput = kepala bagian belakang ss 4s ws 2s us os “Molayargr | Bersantihan | Baum masuk] Barumasuk | Sudshmasuk| Nasukjaun || Gambar 4128 Keducukan kepala bay atsPaP | tert A, rasin a wi" || Pomerttasan masuinye topes join bil Beene een pads partograf WHO, menggunakan actongernya | _jalantshir_|| Peso tenoer, Gambar 4129 Tes menurut Muller-Kerr-Tes penyesuaian Kopala pelvis. Mem Dandngkan atau mempertiraken ukuran kepelajann dengan rongea panggul aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 234 _Pongantar Kuliah Obstotr) Gambar 4.132 A dan 8 menentuken sikap kopale, misalnya punggung sebelah kr dengan posis!cksiut lebih rendah dar sinsiput(kepala depen) berart kepala slam keadsan feksi Gambar 4.133 Sonicald: alat untuk mendengarkan ‘banyijantung janin (Rat Wakeling). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 238_Pengantar Kuliah Obstetri PEMERIKSAAN KHUSUS KETERANGAN Pemerksaan rontgen + Digantikan ultasonografi dengan hasil yang lebly baic “Tide banyak diakukan lagi Masih dipergunakan khususnya untuk menetapkan kematan janin ‘dalam rahi ‘Menentukan pelvis dan ukurannya Pemerksaan ulrasonograf ‘Merentukan Famil muda untuk kepastan diagnosis ‘Menentutan letakjaninnya ja palpasi tidak jetas Diagnosis hidramnion-oigohidramnion Kiasifikas|plasenta Merentukan penyebab perdarahan antepartum Merentukan kelainan kongenital Merentukan kehamilan gemel Pemeriksaan biologis | + Kinl banyak dipergunakan reaksi serologls ‘Untuk menentuken Kehamilan dengan jelas melalui yj bidoois Pemeriksaan amnioskoni ‘Mempergunakan amnioskop untuk menentukan jumiah dan waa air) ketuban Pada bekas asfksia dapat djumpal air katuban yang dicemari oleh | ‘mekonium | Pemeriksaan amniosintess Pengamblan air ketuban transabdominal/ansvaginel untuk memastikan keadaan janin atau kelainan kongenital dengan pemerikszan Khusus ‘Dapat dilakukan pemerksaan kematangan paru dengan i kocok Pemerksaan siblog) ‘Umumnya sitlogicairan vagina dan sekitar serviks: = Wenentukan kematangan aterm janin = Kemungkinan teradi keganasan sevviks = Terdapat infokcljokal yang momeriukan pengobatan lobh larjut Pemasksaan bisps! Dengan luntinan vltrasonografi dapat dilacikan pengamtilan contoh vil koreals untuk merentukan kemungkinan kelainan kengenital Indizasi pemerksaan ini dah: = Umur datas 35 tahun ~ Kemurgkinan tejadi kelainan tongenital neural tube defect Riwayat pemah melanirkan bayi dengan sindrom Down atau kelanan ‘komosom, = Kehamilan terdahulu merrpunyai kelainen kongental = Riwayat penyakt sexclinked ‘ Talasemia + Hemofila + Distof oiot Duchenne: ‘+ Pasangan yang mempunyai kelainan penyakit metatolisme Diagnosis Akhir Pemeriksaan Seluruh hasil pemeriksaan kehamilan scharusnya dapat dinu- ‘muskan serta dapat menjawab pertanyaan berikut. 1. Apakah si ibu benar-benar hamil? “Apel chien pein ravi ati devia? 2 3. Berapakah umur kehamilan? 4, Apaka janinnya hidup atau tdah mati Apaleah kehamilan sibustunggal atau gand:? Bugaimanaletak janin dalam rahi? ‘Apakah janin intrauteri atau ekstrauteri? Bagaimana keadaan jalan lahieny2? Bagaimana prognosis kehamilannya? Untuk lebih memahami hasil pemeriksaan, akan dijabarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyzan tersebut secara singkat. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiotegi Kehamiian 247 POSISI ATAU KEDUDUKAN Posisi atau kedudukan adalah tempat kedudukan salah satu janin tethadap: 1. Dinding abdomen ibu: 2 Membujur: punggung kanan atau kiri 1. Lineang: kepala janin danan sau ki 2, Jalan lahir menetapkan bagian terendah sebagai petun- juk atau denominator pada pemeriksaan dalam, ‘Alasan-alasan yang perlu dijawab mengapa pada letak mem- bujur sebagian besar kepala janin berada di bagian bawah adalah sebagai berikut. 1, Ahir kehamilan bentuk uterus seperti buah pir, ruang, besar berada di bagian atas schingga volume bokong dan kakinya yang lebih besar sangat tetap berada di bagian atas uterus, 2. Ahir Kehamilan air ketuban relatif sedikit sehingga dinding uterus memaksa janin dalam letak membujur. 3. Kepala janin yang relatf kecit schingga dinding uterus ‘memaksa janin dalam letak membujut 4, Kepala janin yang relat kecil akan tepat di bagian Dawah dan masuk pintu atas panggul ibu/jalan lahir. 5. Kepala janin relatif lebih berat sehingga berputar ke ba- ‘woh sesuai dengan huleum gaya berat. Habitus-Letak Dal Letaledahi merupakan bentule defleksisedang schingga seolah- clah kepalajanin tegak lurus dengan tulang belakang. Sebagian denominator akan dapat diraba tulang orbita dan mungkin ubun-ubun besarnya. Lingkarin yang akan ‘melalui jalan lahir adalah lingkaran kepals yang paling besar, yaitu oksipit-mentalis, dengan os mentalis/hioid yang akan ‘menjadi hipomoklion, ‘Ada kemungkinan bahwa posisi ini hanya berlangsung sementara dan akhirnya dapat berubah menjadi letak bela- ang kepala atau leak muka, Jika ditemulkan posisi demikian, mungkin masih dapat dilakukan manipulasi menjadi letak belakang kepala/letak ‘muka sehingga dapat lahir per vaginam. Dalam posisi dahi ménetap sebagian besar bayi tidak smungkin lahir per vaginam karena lingkeran cerbesar, yaitu 35-cm, akan melalui jalan lahir. Jika dipaksakan, trauma yang sangat besar atau fatal akan muncul Kini persalinan dengan posisiletak dahi, sebagian besar dilakukan secara seksio sesarea sehingga tercapai well born baby dan well health mother: KEDUDUKAN, DENOMINATOR POSIS| TERHADAP JALAN LAHIR Belakang kerala + Ubun-ubun kee Puneake + Ubun-ubun beser Dani + Tuang brbita Mika + Dagu Bokong + Os sakum Lintang + Os skapula + Depan, kanan, ki + Bolakang, malntang, Dapet juga miring Dapet di dopan, Kanan, ki, ming, melintang Belakangkanan, kir Depen, kr, Kanan aleu miringkanen, Kit Belakang, kann, kirimiring Kanan, ki ‘Bolakang Kanan Kirt Depa, Kanan, kin, metintang, kana, kel, Belakang xanan kin) Depan, Kanan, kr alau melintang Kanan ki) Belalang kanan atay kin Kote Punggung depanvbelakang Arahletak kepala nin ABNF Front areie FA) Frortum i anti (LFA) Gambar 4.148 Pata kedudckan-otak dah fonteneta anterior (fontum) dapat dpergunakan sebagai denominator elt terhedap tulang atau Pelvis maternal A Janin dengan kedudukan frontum ki ransversa (LFT) 8: Frostum anterior (FA) C. Frontum Kir arteror (LFA). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Habitus Kedudukan Ganda . Kedudulan ganda sangatjarang tejadiatauhanya bersifase- rmentaza yang akhiya melepaskan dri. Dengan demikian, bayi dlepat lair per vaginam atau spontan. ikeenal dus habieus-kedudukan gands, yaiva: 1, Kepaladengan tli pusat 2, Kepaladengan ckstremitasbagian atas Kedudukan ganda ini dapac dijabarkan sebagai berikur. 1, Kedudukan kepala dan tali pusa. rolapsus funikulitersering tejadi pada: panggul yang sempic letak lintang, hamil ganda hhidramnion dengan ketuban pecah ‘memecahkan keruban saat kepala janin belum masuk kePAP Bahays paling besar adalah seat His bertambah kuat se- hhingga tli pusa erjepit antaratulang panggul dan twang keepala janin. Aliran darah dalam cali pusa: akan segera berhenti sehingga terjad afiksia sedang sampai beratdan akhirnya kematian intrauter. Prolapsus funikuli pada letak lintang tidak telalu ber- bahaya karena ali pusat tidak langsung terjepit di antara dua tulang yangkera. Prolapsus funikuli pada leak lintang masih tersedia wakeu untuk melakukan referral, ke tempat rumah sakit dengan fasilitastindakan operasi peor Gambar 4.158 Prolans tall pusat pada letak kepela Fisiolog! Konamiian 251 Kedudukan ganda antara kepala dan tangen. Kedudukan ganda ancara tangan dan kepala tidak berbshays kecuali dapar menimbullan proleng labour samp neglected labour Sebagian kedudukan ganda ancaratangan dan kepala bersifie cementara dapat Ichir secara normal spontan, Kadang diperlukan tindakan reposisi sehingga tangan tidak merghalngicurunnyakepzla melalui jalan lah. Jika reposisi tidak dapst dilakukan, cindakan akhie adalah selsiosesarea. Dengan demikian, well dom baby dan swell health mother tercapai keadaan. Gambar 4.158 Letak ganda antara kevala dan ‘angen, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisioiogi Kenamiian 255 plaserter atau menyebabkan kompresi umbilikusdan kepala janin, ¢ Prolapsus funiluli (umbilikus) sehingga kontaksi langsung menckan dan mengganggu sirkulasi dari dan menyju janin. d__ Insufisiensi plasenta, di antaranys pada: * Hamil dengan diabetes malitus + Hamil dengan hipertensi + Hamil dengan penyakic ginjal + Hamil dengan solusio plasentz Pada keadaan intraueri atau belum in party, kontraksi Braxton Hiicksmash ringan yangberlangsung pada elurh otot uterus Dengan demikian, tidak terjadi tekanan pada sirkulasi retroplasenter, kecuali sejak semula telah ada insufisiensi plaserta. Kerja Jantung Janin Intrauteri Kerjajancungjanin intrauter sudah dianggap maksim: hiteria sebagai berbu. 1. Detak jantung basal berkisar antara 20-60 bpm. 2 Besarya cardiac output (curah jancung) per kilogram BB janin dua kali lipat dbandinglan orang dewasa 3. PO, lebih rendah dari PO, ibu, yaitu sckitar 20-25 mmHg, Sebenarnya janin sudah dalam batas hipoksia. 4. Kemampuan angkut O; yang disebabkan oleh afinitas critrottjanin lebih besar dibandingkan eritrost ib 5. Hb janin lebih tinggi dibandingkan Hb ibu. 6 Perubahan varabilits jantung normal, yaitu 6-15 bpm. ‘Karena kerja jantung ani yang sudah maksimal,terjadi sedikit perubahan penggunaan O2 untuk metabolisme. Kondisi ini akan menimbulkan satu kompensasi dengan peningkatan detakjantung janin. Dengan demikian, keburuhan O3 dapat dipenuhi. Pada janin yang schat cumbuh-kembang intrauteri gerakan janin (ekstremiras janin) dan kontrabsi orot rahim akan menimbulken peningkatan devak jantung janin dalam bbatasertentudan selanjutnya akan kembali pada bazas normal. Perubahan detak jantung jarin yang terjadi akibat kontraksi otot uterus discbut sebagai perubahan vasiabel. Perubahan variabel yang meningkat lebih dari 25 bpm disebut saletory, sedanglan jka tidale perubahan variabel hilang- timbul kurang dari 5 bpm, perubahan tersebut disebut sinusoidal. Detak jancung janin merupakan hasil kerja sama dlariberbagaifaktor. Tabol 4.17 Jenis-jenis veriasi detak jantung. Tingkat deiak Batasan jumiah detak jantung janin jantung janin ‘Salatory atau takikardi Meningkatnya variabiltes erat datas 25 bpm TTekikard ringan + 160-180 Norma + 120-160 Bradikardi rngan + 100-119 Bradikardi cedang, + 80-100 Bradikardi berat + 60-80 ‘Sinusddal + Kurang 69 tanpa variabitas arena hanya detak jantung ‘basal untuk kebutuhan jantung, Masalah Detak Jantung Janin Sebelum mencapai maturits seratsarafotonom, jantung janin dlikendalikan oleh pacemakersceara otomatis. Dengan demikian, denyutjancung janin menjadi cepat dan frekuensinya tergan- tung pada merabolisme janin intraueri. Setclah serat saraf otonom berkembang dan ikut seria mengendalikan detak jantung janin melalui pengaruhnya tethadap pacemaker, detak jantung janin akan semakin berkurang. Fenurunan detak jantung janin menunjukkan ‘makin dominannya penganuh seratsaraf parssimpatike 120 I I _.. ——>|<— to ment. ——+ Gambar 4.161 Ganbaran tatkarca aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiciogi Keharilan 259 Tabel 4.19 Gambaran profil detak jantung janin, Profit detak fantung janin Keterangan ‘Akselerasi * Menunjukkan bahwa hubungan semua Komponen yang memengaruhi pacemaker sudah seimbarg « Tetiadi arena kebutuhan konsumsl O.meningkat, misalnya nada: * = Kontraks|otot uterus = Gerak eksiremias janin Akselorasi merupakan kompensas' jantung sehat + Bentuke peningkatan verlabiliias: = Akselerasiseteiah kompensasidilatl penurunan menuju normal — Peningkatan frekuens! terus-menerus antara 160 dengan 180 olsebut takkarala ~ Jka peningkatan di atas 25 bpm, variabltasnya telah menuju saltatory = Penyebabnya harus dicall untuk segera dapat diturunkan alau dtermnasi Varabuias ~ Pelubalian detak janting Janin yang menunjukvan Kemmampuen Kompensasjantung jann + Vatiabilias norma’ jalah 6-15 bpm, sedanckan dalam keadaan tidur antara 6-10 bom + Vaiiabilias kurang jalan 5 bom menetap. sekalipun diranasang + Vatiabilias hlang jika kurang dati 0-2 bpm Varabiites * Peayebab hilangnya variablltas: = Gangguan sirkulasiretroplasenter akut, misainya pada solusio pasertae — Kompensasi tal pusat yang mendadak + Kompersas!teriaginya penurunan O; mendadak ini adaish: ~ Dimulai dari takkardl yang dikuti perubahan metabolism dari aeroblk menuju anaersbikserta perubahan pH darch ~ Diikut deselerasi deta jentung jann karena N. vagus mulalakti melakukan kampen- ‘ssi vital ¢ antaranya * Aubotrarsfus! + Inteksikas! rretabotsme + Akbot dari avtotrensfusi dan intoksikes! metabolisme umum, variblltas detak jantung arin akan menghilang, Hal ni disebabkan oleh kemampuan kompansasi Koniraks|ofot Jantung telah tidak mungkin teriadi lao. + Kejaian selanjutnya = Mundin dikut komatian jain = Segera Iakukan termina! + Bontuk gangguan incufsionel uteroplacentor yang menahun terjadk ~ Hllangnya variailtas detak jantung janin karena konsumsi O. mulal dalam batas ambang terendah ~ Diikut deselerasi deta Jantung jann = Jerjaci paca kehamulan dengan diabetes malius, preekampsia, ekiampsia, dan. ehamilan serotnus Deseleresi detak jantung janin ‘ Mesurunnya detak jantung jain disebabkan oleh beberapa hal: = Turunnya PO; secara mendadak = Turumya PO, secara menahn + Terdapat bentuk deselerasi yang benvarias Deseleresl dil * Menurunnya detak jantung janin teradl bersamaan dengen Kontraksiotot uterus + Bedangsung singlat dan menghiang bersamaan dengan hilangnya kontraksi tot uteus + Tefiadi pada mass ~ Tekanan kepala janin di dasar pancgul = Reflets vagal Cushing Deseleresi ambat * Menunjukkan gangguan hubunganifungs! plasenta menahun sehingga rutrsi dan O, terganggu + Muiai menurun selelah kontaksi berlanasuno dan kembalinya juga tertambat + Teriadi pada kasus diabetes melius, reekampsia, ektamosia, tumbuh kembang janin torlambst, dan kehamian corotinue + Deselerasi ringan jika turunnya detak jantung janin kurang dari 1 bpm + Deselerasi cedang jk turunnya antara 16-40 bom + Deselerasi beratjka turunnya di atas 45 bom dan menjurus ke arah bentuk detak jantung janin "siousodar" ‘Desslerssi vaiabel + Tefadl pada gangguan aliran daroh umblitus + Passial kompresi + Benluknya:yeng tidak menentu tergantung pada turunny2 PO,, pengaruh antare seret sifatikus dan parasimfatikus dalam kesembangan baru + Tefal akselerast sebelum dan sesudah daseleras!(karena perubetian posts! maternal) Deseloraci uniform = Deseleraal yang berkatan dengan kontrakal olct views Daselerasi nenaniorm + Deselarasl yang tiiak berkatan dengan Kantraksi oto uterus aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologl Kehamiian 263 Varies variablites det jantong Penyebab, malariae Eksitasi sistem ‘(Kadar oxigen sarafctonon rendah akut sev Lonvake Konpresitali puset onan Rangsangan ‘eketeral Kadar oisigen A tense Dud dase hileng Kelainen jain Variabilitas OJ daser meninghat Inna stem, Sarat otonom se tir pata bib ot, Obat Jantung Bayi prematur snreatal B Asidosis Kadarocsgen eee rendah berat Gangguan sistem, _—-# Anemia janin ‘sarat otonom Kadar oksigen rena Astiosis c Gambar 4172 A. memporiiatkan kenaikan varablltas, 8. Memperiiatan hilengnya variables. C. Gambaran, ‘sinusoids! FR: ve t co. Po. ‘s Lill aaa 7 = SO ‘Gambar 4.173 Gambar skematk ofek oklusi pasa! tall pusat (CO) pada detek jantung janin (FHR). (FSBP = tekanan carah sisterik Jani, UA umbilical artery, UC = Kontrats uterus; UV =v. uric) (Dari Lee & co-authors, 1975, dengan in) 1 1 { aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Pemeriksaan kesejahteraan janin dalam uterus selain dapat dlilakukan secara konvensioral, juga dilakukan dengan alat canggih dan jenis pemeriksaan seperti dicampillan dalam abel dibawah ini. Gerakan janinterdir tas duajenis,yatu 1. Gerakan individual a. Hanya ekstremitas yang bergerak b, Durasiberkisar3-5 detik dengan interval sckitar 12 detik 2. Gerakan multipel a. Terdapat sekelompok gerakan, yaitu gerakan eks- tuemitas, badan, atau gerak pernapasan 'b. Durasiberkisar3-5 detik dengan inceral selama 12 datik KRITERIA GERAK JANIN, ‘Omega + Jumlah akselerasi deiak jantung [anh laiah 415 bpm colama 30 dotik + Inidisebabian deh rangsangan dalam keseimbangan sinfathus dan parasimfatibus + Jenis rangsangan: = Mekanisme dari luar = Rangsangan suara KETERANGANNYA Tambaa + Jumian aksolerasi detak jantung Jann islah 15 bpm diikuti denga penurunan, 410 bpm selama 40 det + Ini menyebabkan kompres tall pusat parsial Eli + Jumilah akseleresi deiak jantungjanih ialah 20 bom selama 90 detik + Inidisebablan oleh hperaktivtas Janin atau terfadihipcksia inom Parodi * Jumlah akselerasi delak antung ani akselerasi iaah sabesar 15 bpm selama $0 dete teratur + Ini disebabkan oleh gerak multpet atau gerak napas Perubahan aksdlerasi D]) karena gerakn janin individual atau ‘multipel dapat dibedakan oleh empat kiteria berikut. INDIKASI OCT. KONTRANDIKASIOCT + Dugan insufislenst |» Bokas pertkaan pada venus = Bekas seksio seserea = Bekas operasi histerotom = Hipertensi kronis | + Keadsan kehantlan: = 1UGRVabir mat ~ Prematuitas = Posimaturity ~ Keluban tolah pecah = Preckiampsialklampsia | | — Kehamilan ganda = Airketuban campur | — Perdarahan antepartum mekoneum + Hamil dengan serviksin- + Nonstrose teat tunpa kompeten reaks! inkompeten + Penyakit maternal = Penyakit paru = Penyakitjantung + Penyakitjanin: ~ Anemia sel sabit = Rh isolmunisasi FFisioogi Kenamilan 267 Pemeriksaanlanjut setelah NST yang diragukan diikusi oleh pemeriksaan oxyuxin challenge tet (OCT) untuk. dapat memastikan kesejahteraan janin dalam uterus mempunyai indikasi dan kontraindikasi sebagai berikut, Indeks Air Ketuban (Amniotic Fluid Index) Jumlah air keruban sangat menentukan keberhaslan tumbuh- kembang janin dalam uterus sehingga tidak menimbulkan kelainan deformitas akibat kurangnya kebebasan untuk berkembang ke segala arah. Dalam penelitian berbagai pusat telah menunjukkan bbahwa keadaan oligohidramnion dikaitkan dengen: 1. Peningkatan kematian perinatal sekitar 40%. 2. Kelainan kongenital di antaranya: a. Agenesis ginjal b._Polikisik ginjal cTertutupnya genitourinari sistem 4. Gangguan pertumbuhan intravteri Jumlah air kesuban yang berlebihan, yaita mdebiki 1.500 cc, dikaitkan dengan kelainan yang mungkin tejadi, di antar- 1 Kehamiln ganda 2. Kehamilan dengan diabetes meicus 3. Fetal anomaly sekitar 36-63% Dengan demikian, pengukuran jumlsh air kecuban dikaitkan dengan tumbuh-kembang janin dalam batas normal. “Menurunnya jumbah ae ketuban sampai meneapai 5 emsering Jeaickan dengan oxcome bayi: 1. Reaksi negatif pada NST 2. Air ketuban bermekoneum (asfiksia intrauteri) 3. Meningkatnya SC karena jetal distress 4. Outcome bayi dengan nilai Apgar rendah Dikemukakan juga beberapa teknik pengukuran air ketuban, tecapi yang diterima sebagai standar adalah teknik pengukuren ne LR Macurneselt ld se (AS) dicaplan eg be Pengulrit akan setla uni shaadi as 30 minggu 2. Posisi pengukuran sebagai berikut. a. Penderite tidur terlentang dengan posisi Fowler atau supine b. Dinding abdomen dibagi empat kuadran dengan rmempergunakan umbilikus sebagai ik rengah + Diatas umbilikus dua kuadran atas/bawah * Linea nigra membaginya menjadi kitikanan Teknik pengukuran paket air ketuban: + Probediletakkan di kuadran abdomen dengan po- sisi membujur + Arahnya tegak lurus dengan lantai + Pencasian paket air ketuban terbesr pada kuadren tersebat diukur panjangnys tegak lurus dalam vukuran milimeter + Jka terdapat umbilikus atau ekstremicas, arch probe diuhah cehingga hebat datinya aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DAFTAR PUSTAKA Canningham, E Gary CS. 2001. Jamapartum Asesment, Williams buns, 21" Edition. New York, Sydney, Toranto: Me Graw-Hil, Medical Publisher Division, Section IV, Chapter 14, p331-361. {., Steven G. Gable, Jennifer R. Nebyl, Joe Leigh ‘Simpson. 1996. Antepartum Feu! Etaluavion, Obstetrics nor inal & Problem Prognancis, 3" Edxion, Churchil-Living- stone, New York, London, San Francisco, Section 2, Chapter 12, p.327-369. Knupple Robert A, Denis Cavanagh, Ce, 1982. Anuparni Fetal Exaluation, Obsetri Emergencies, Philadelphia, Sydney: Hanper 8 Row Publisher, p.433-452. Fisiologi Kehamitan 271 Mudblliar AL. M.K. & Krishna Menon. 1969, Placenta Inu ceney, Clinical Obsuaies Bombay, New Delhi: Orient Long: ‘mans, Chapter LXII, .745-750. Medearis Arnold, Daniel R. Misbell Jz. 8¢ Pal E Brenner, 1994, ‘Antepartunt Feel Evaluation, Management of Common Prob lems in Obsteres and Gynecobgy. 3* Edition. Oxford Lon- don, Mebourne, Berlin: Blackwell Scientific Publisher, p.283- 289. Oppipary Anthony W, Timothy R.B. Johnson, & SeoteB, Ranson (CS. Fetal asessment, Pracicalsrategies in Obsesrics and Gyne- «logy, Section Obsestcs, Chapter 21, 224-234 Wijaya Negara Hidayat din Fitman Wirakusumah, 1957. Kardio cokogra, Pemantauan Bifsk Jani, Jd, Bandung; Bagian ‘Obstetri & Ginckologi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjgaran Bandung h.82-116. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. b. Kontraks ini berfags: membeatuk segmen bawah ra- hhim dan pesiapan pematangan servis. & Frekuensinya sekitarsckal dalam 10 menie. Distribasi Deseptor Oksitosin 4. Sebaran reseptor oksitosin makin meningkat,aktivitas ‘uterus untuk menerima rangsangan makin tinggi se- hhinggakontraksi Braxton Hicks makin sering tradi bb. Kontraks ini sudah mulaibertckanan tinggi schingga ‘jung sarafpada uterus terjepit dan teraa sakit, Frekuensinya makin sering sekitar2kalifiO meni. dd. Segmen bawah rahim telah tervemtuk, € Bagian janin terendah (sebagian besar kepala) pada primigravida telah masule pina atas panggul (PAP). Permulaan kal L . a. Resepoor obsitosin sudah mencapai puncaknya, b. Pengeluaran oksivosin teradi secarapulstif, mungkin 2-3 kali/ 10 menic schingga kontraksi persalinan ter- jadi sesuai dengan keeepatan pulsasi Kekuatannya tinggi mencapai 40 satuan Montevideo, dirasakan sokit oleh karena ujung saraf urerus terjepit. 4. Paslunakan dan pembulaan serviks telah mulat se- hhingga pembawa tanda: darah dan lendit keluar. Kala pertama lanjur. Interval pubsasi pengeluaran oksitosin makin pendek. b, Texjadi 3-4kali 10 menie sehingga pembulsan ser- viks bedangsung makin cepat & Tekanan kekuatan his dapat mencapai 60 satuan Montevideo. dd. Hisdirasakan sake. ‘e. _Akhir kala pertama terjadi saat ketuban pecah Kala pengusiran (kala 1D. a. His makin frekuen karena pengsluaran oksicosin ‘makin sering yatu sekitar 45 kali/10 menit, b._ Bagian erendah janin mecangsang pleksus Francken- hausen schingga kekuatan hiskiniditambah dengan ekuatan menggjan. . © Resultante kedi kekuatan inidap:t dikoordinasikan schingea proses pengsluaran/pengusiran berlangaing dengan aman, bersih, dar'spontan, dd. Sistimkontraksi oto: uterus adalgh retraks schingga ppanjangnyatidal akan kembal pada kezdaan seria Setclah kala HT berlangsung, terjadi mast pause, sekitar 4— 1Wmenit. a. Aldbaeretralasi ototrahim, plasentaterlepas dai pele katan dengan lapisan Nitsbush, b. Frekuensi His semakin rendah, tetapitetap dapatlber- tahan sehingga pembuluh darah cerjepti, untuk ‘menghindari pedarahan post partum, ¢Pelepasan dan pengeuaran plasenca seolah-olah ter- peras dari fundus uteri, menuju serviks yang kinier- buka lear, 4. His dengan kuar mencekam schingga dapat memper- ‘ahankan pembuluh darah recap tetucup. iam post partum. a Kontraksi his tetap bersfirretraktif dan berahan se- hingga menghindar erjadi perdarahan post partum. b._ Incerval kontraksi makin berkurang. sciring dengan pulsasipengeluaran oksitosin semakin berkurang. Fisiolog! Persainan_ 275 & Saat memberikan ASI, ada kemungkinan dirasakan oncraksisambahan, oleh karena erdspat pengeluar an olsitosin stra stat bayi mengisap puting sus ibus 9. 12 jam-24jam postpartum. 2. Frekuensipengeluaran oksitesin mungkin éipengaru- biolch isipan bay’ terhadap puting ss iba b. Pembuluk darah telah tertutup rapat dan terbentuk trombus schingga kemungkinan terjedi perdarahan post parvum semakin kecil. € Oror uterus mengalami involusi, Kembali perlshan Ihhan menyju bentuk dan besarnya semua, 4. Akan cercapai bentule dan besar uterusnormal seclah puerperium, yaitu 24 hari Serviks uteri Merupakan bagian uterus yang sangat penting iantuk dapat :nempertshankain kehanilan sampai ate dengan jalan: 1. Tertutup kaku karena dominasi jaringan ikat. 2. Dapat menahan berat uterushamil saat beri cegak, sek asia kehamilan muda sampaiaterm, 3. Kanalisnya tertrup oleh mukose plug schingga terhindar dari infeksiasenden. 4, Dapatmenahan kontraksi Braxton Hicks yang makin fre buen sejak kehamilan berarmr 20-23 mingga Susunan otot serves adalah dari ataslke bawah sebesar 259%, 1696 dan akhimya 6% disckitarosteum uteri eksternum, Jaringanikat servis utama adalah “dermatan” yang mers pakan substansi dari gheoneminaglyean yang mengikat servils dengan kak, Kematengan serviks paca persalinan berlangsung, cukup lama, yang terjadi oleh karena perubahan dan pergancian ddermatan dan chodotin ole jaringan asam hydrophilic hyalu- ronic, yang mudah mengisap dan menahanair sthingga menja- dilembek dan mudah mengembang. Kematangan servis ber langsung sejak umur hamid 30-34 minggu. Kemacangan serviks dirangsang oleh estrogen dengan dijumpainya kom- ponen hocmon! L.Bstradiol 2 Esai 3. Estrone 4. Dehydroepiandrosterone yangjumlalynya makin banyak seiring semakin meningkatnys pematangan serv Disamping itu saat pematengan serviks dijumpai juga pe ningatan prestaghndin sejak umur kehamilan 20-23 ming- gu, Bersamaan dengan umurkehamilan makin meningkat juga kkonteaksi Braxton Hicks schingga dapac dikatakan bahwa kon- traks Braxton Flicks memegang peranan per ppematengan seviks Upaya pematengan serviks dengan menggunakan batang Laminaria berlangsung lamba, karena pengisapan aienyadapat imelebarkan dan melunakkan serviks, Dalam pernerksaan ter- ayata pada pemasangan batang laminariaerjadi peningacan proscaglandin di sekitarserviks schingga memberikan péuang jaringan serviks untuk mengisap dan mempertahnkan air yang ‘menyebabkan perrbukaan dan perlunakan, dalam upaya aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Persainen 279 © Alranyangbersifar selektifkarena perbedzan konsen- 4. _Inceraksiantara miosin dengan aktin ditencukan oleh ‘east yang dipengaruhi oleh: beberapa fktor diantaranya: + Stomataion + Konsentrasiion kalsiam + Prosaglandin + Kalsium binding protein ‘calmodulin’ 3, Pengeluaran ion kalsium yang berasal dari sarkoplasma + cAMP (gi adeno monophosphat) yang dipengaruhi oleh: + Ensim untuk fosforlisasi dan defesforilisas’ ckor a Oksitesin dari miosin b. Prostaglandin + Myocin light chain kinase(MLCK) <= Inositleriphosphacase(1P3) 1. Prose aks! intrasel berlanggung sebagai erik. 4, Meningkatnya konsentrad ionkalsium menjadi 10°, akan + -Masuknya ion kalsium schingga konsencrasi me- smenimbutkan raksiberanta,yait: nringkat di atas 106, dilkut ikatan dengan “almo- dain’ yang kinibersifacaktif. PEMBANGKIT_ = uae weirase a cat (ast muck —e (ratty RELAKSASI KONTRAKS! Proteinkinase (ant a) Bi oe ‘Gambar 5.10 Peran festonles| mosin rantal angan (MLC) dan kalsium delam kontraks|elot polos uterus. Garis dagonal memisahkan tahap kentraksi dan tahap reiaksasi. Argka-angka menggartbarkan urutan Keladan yang triad pascaeksitas: (1) Peningkatan kalsium inrasol (2) Kalmodutin terket pada kalsium untuk membentuk kormpleks kif; (3) Kommpleks kelmodulin-kalsium bernteraksi dengan ML.CK untuk rmemoentuk korpleks aki, (4) Kompleks tersebut memosfolas! miosh sehingga teradi aktvasi-akivasi miosin ATPase olen akin: (5) Pembentuken kompieks aklomiosin; (6) Bila kadar kalsiur turin, MCLK dinaktvas, fosfaiase mendefosforissiriosin, dan otot mengaiams Felaksssi; (7) Kalsium dapet masuk ke dalam sel melalu saluran ‘ergantung voltzse atau saluran yang dialankan oleh resepior. Axvasi resepicr 8 mengekibatcan penurunan kalsium minerlinrasel melalii 2 kerungkinan mekanis, yang kedusrya bergeriung pada cAMP: (A) Proteinase bergentung-cAMP diaktvasi dan memfosforiasi MLCK meniadlinaktt, dan (B) Kalsium o' dorong Keluar dari sel cieh lalsium ATPaseteraktivasi yang torkait memoran sel. Kalsium juga dapal diarbi dan dllepaskan cleh vesokol serkopiasma metalul Mg-ATPase yang terstinulasi oleh Kalsium.Organel lain, knususnya mitokondre, juna dapat mengambl dan melepaskan xalsium, Ekstes. Saluran Dergantung-roltase. Saluran yang dislankan’reseptor, yaity OT, agonis « adrenercik den PG (7). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. MEKANISME PERSALINAN NORMAL Sepertidikeiahui baba proses persilinan normal, dtentukan, oleh tiga fakcor urama, ya: 1. Power: kekuatan his yang adekuat dan tambahan kekuatan menggjan, 2. Pasage jalan labie along, jalan labirovot 3. Pasanger.janin, plasenca, dan sclaput ketuban. tiga faktor utama ini sangat menentukan jalannya per- salinanschingga skan terjadi proses persalinan 1. Spontan belkang kepala 2. Pesalinan buatan dengan tambahin cenaga da luar: a. Induksipersalinan b. Pessalinan operatif Rekomendasi pesalinan operatfsazt inthanya outlet eksraksi ‘vakum atau forceps, atau scksio sesareaschingga tercapaitujuan ‘utama : weil born baby dan well health mother scbagai tik aval ‘upaya peningkatan sumber daya manusia Pertolongan persalinan letak sungsang, masih kontroversi kkarena erdapat pendzpat absolut yang menyatakan bahwa sek- si sesarea perlu dlalaukan pada semua bentuk letak sungsang kearena bahaya yang mengzncam dianggap teilalu besa Penda- pat Iain mengemukakan bahwa pertolongan persalinan letak ssungsang sebikenya tetap berpedoman padaiindikasi operaif, schingga tindakan operasi seksio tetap merupakan tindakan sclektifberdasarkan pertimbangan akademis. Dengan demikian tindakan seksi sesaren dapat dikurangi secara bermekna. Seksio sesarea akan meningkat jumlahnya “atas dasar per- smintaan ist” untuk kepentingan keharmonisan keluarga. Per- ‘mintaan ituseyogyanya dipenuhi olch karena merupakan “hak: manusa-keluarga. Tindakan seksio sesacia ersebut dlakukan dengan insist Pfanndstel, demi kepentingan kosmetik, Setclah beberapa| seksio sesarea lakukanlah kontap dengan teknik “vasektomi tuba ‘Manuaba”schingga wanita akan melalui masa Klimakteriam dan menopause secara alan. ‘Barikutini akan dibahas tiga faktor ucama proses pesalinan Kekuatan His dan Mengejan Talah dibicarakan sebelumnya bahvvainisiasi his dipiew oleh ‘oksitosin yang dikeluarkan semakin lama semakin meningkat jumlahnya sejak usia kehamilan 20-23 minggu. Keregangan ‘uterus angbersifac lastis menyebabkan makin meningkatnya jumlab reseptor oksitosin (dorninan pada fundus ureri dan kor- pusuter), betambahnyajumtah ‘Sap junction "untuk melsku- kan koordinasi his schingga vereapai kekuatan untuk pembu- aan seviksuter. Peningkatan jumlah reseptor okstosin dan gap junction * yang dipicuoleh estrogen yangsemakin meningket,sedangkan progesteron makin menurun jumlahnyaseiring dengan penta- an plasenta, memberikan peluang semakin besar tethadap rangsangan oksitosin yang dikeluarkan secara pulsatif, Dengan, demikian kontraksi Braxton Hicks akan semakin meningkat sciring menuanya usia kehamilan. Pada akhirnya, sat janin aerm, pembesaran uterus menjadi maksimal demikian juga Fisiologi Persalnan 283, pembentukan reseptor oksitosin dan gap junciion mencapai ‘maksimal schingga kontraksi Braxton Hicks menjadi his per- salinan Karena distribusi reseptor oksitosin yang dominan pada fundus dan korpus uteri, maka koncraksi uterus dominan di- tempat ins, mulai dengan tvileawlnya pada ‘pacemates"yang, terletasekitarinsersi cuba fallopii pada fundus uteri Distribusi otot polos yang semakin sedikit pada serviks teri sehingga kontralei dominan di fundus-lorpus uteri dan berleurang pada daerah serviks. Serviks yang scbagian besarterdiri dar jaringan ikat meng slamipeclunakan dan pembukaan sccara pai, Olch karen iva, janin terdorong menujuserviks dai arah fundus uteri dan da- pat melalui jalan lah tanpa timbul hembatan kontraksi oro. Demikianiah isthmus, serviks merupakan jalan bir paifjanin dalam proses perslinan selanjutnya. Jika isthmus dan serviks mempunyai susunan otot polos yang samasepect fundusdan korpus uteri persalinan tidakakan ‘erjadi Ganin akan terepit oleh kontraksi semua orot polos ute- rus schingga menyebabkan asfiksiasampai dengan kematian).. Disamping itu sfat kontraksiototuterus adalah “etraksi" artinya orot tidak alean kembali pada panjang semla. ttapi tertambah pendek, schingga dapat mendorong janin menuju jalan lahirsecara past, ula dar isthmus, serviks dan selanjut- ya vagina Gambar 5.15 membantu memahami pengertian hubung- an kontraksi otot uterus, tekanan intramusculer, tekananinera dan mulsinya kontraksi ‘Gambar 5.16 menggambarkan pembentukan segmen ba wah rahim (SBR) sciring dengan makin tuanya kehamilan Serviks sebagai pintu gesbang peralinan memegung pera sn yang sangarpenting, karena harus mampa mempestahankan diri sampai kehamilan aterm, sehinggz tidak teradi persainan sebelum wakeunya. Persiapan terhadap serviks yang akan menjadi pintu ger- bang persalinan mulai sejak usia kehamilan 20-23 minggu, yaitu semakin seringnya kontraksi Braxton Hicks, sehinggs menyebabkan perubahan menuju perlunakan serviks Perlunakan serviks kira-kira bersamaan dengan mul ter bencuknya segmen bawah rahim (SBR) sehinggakontraks, Braxton Hicks menemgatkan janin secarapasifdi segmen ba: wah rahim iow Pada primi-gravida tanpa kesempitan panggul. kepalja- nin telah masukepineu atas panggul (PAP) pada minggu ke-36, keadzan tersebut merupikan penanda penting bahva penslin an akan dapat berlangsung dengan normal, spontan belckang kepala Gambar 5.19, 5.20, 5.21, 5.22 menunjukkan perbedaan serviks primi dan multi gravida pada akhic kehamilan tetapi sebelum mulaipersalinan Koniraksi/his yang semakin kuat menimbulkan peaing- karan tekanan hidrostatik cairan amaion sehingge berperan dalam upaya meniagkatkan perlunakan dan pembukaar ser- viks, sebagai jalan lah pasif. ‘Gambar skematis menjeaskan peran hidrostatk ciran ke- tuban schingga terjdi pembukazn lengkap. Serelah mencapai pembukaan lengkap. kecuban akan pe- cah sponta, yang mempunyai ani Minis pening di antaranya: aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Persaiinan 287 Tabel5.3, Perkembangan Parameter Melahirkan ‘Spontan. Parameter MeaniMedian _ Sentil kes Nalipara Dirasi total 40.1 jam 258iam Tehap Pertama 97 em 24,7jam Kedua 33,0 menit 417, Sent tiga 5,0 menit 30 merit Fase laten 8.4 jam 20,6jam. (Gurasi) Dilasimaksima 2,0 cmjam 4.2mm (eroka) Penurunan 33 ewan 1.0.crvam, (argka) Muttpara Durst toa! 62jem 19.5)am Tahep Portama 8.0jam 18.8jam Kedua 8,5 ment 40,5ment Ketiga 5,0 jam 30 menit Fase laton 48iem 43.8]am (aurasi Diatasimaksimal 5,7 enjjan 4,5crvam. (angxa) Penurwnan 68 cnjam 2.4 emjam (angka) * Gambar 523 Peran hidrastatk membran pada effascement yang sudan lengkap, Gambar 5.22 Peran hidrostatk memoran untuk meringkstkan pro- ‘0 eftascoment dan diatas: eanrka, Pada ketuban pecah, bepian terendah berperan membentuk segmen uterus, sebagamana di- lakckan membran, Pada gambar borkuinye tidak terdapet por. Gambar 6.24 Poren hidostatk membren peda pombukaen yong ‘bahan os uteri ekstemum (EO) dan os ule irtemum (1.0). sudan lengkap. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Fersainen 291 eure! esa porgul erp. 8. Gas fbr eckungen eaves dn ton epna tai © Pal dng iba! pelvis untuk mrelhat kecekungan seperti pada. pang crucut. D. Penilsian pintu bawah pangoul, pada panggu! berukuran normal {Tnnper mseh tonenpaln haere Sakubut ot entre tuboostg lokum (damstar bela). ig Foramen _sakrospinosuim bturateri GGambar 537 Rongga pengoul tulang panggul Kanan telan de” anbil untuk memperihatkan isi rongga. Gambar 6.38 “Dacrah* panggul aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Persalinan 295 Mingo ke Persalirn kala Akh porzlinan ala | Pimigravida Gambar 5.45 Diagram ini mempertnalkan begamana effascemrent!) kanais sarvkals berkembangan progresif den dlstas. 1. Frimigrvide ‘A. Minggu Ke-38, Delum ajimpal effascement () dan diatasl, 8. Persalian kala I, efasemen telah tered telap! dlatas Delum Derangsung C Akhi kale |, efascement()) can dlatas penuh teah terjadi 2. Muligravids. A. Minggu ke-28, diatasi telah mull, stapleffascement () ‘balum mulal. 8. Kala | persalinan, efascement (I) dan dlatas beriagsung bersamaan. ‘Ato dan vena. aka eksieral| Ug rotindur Sisa ater umbiials atovata ‘ren iat oman karan [Gampar 5.45 Dinaing tateral aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KOTAK E Fisiologi Persalinan 299 GERAKAN UTAMA KEPALA KETERANGANISEBAB Calap iKepala enin lerpiksr pada PAP sabelum proses persalina’ teradi Pada Primi ofavida kepsla janin tepiksr pada minggu ke-25 Pada Mult gravida kepala jain tepiksr pada saat dimulainya inparts, atau dapat juga jauh seboluminparty + Peryebad kepala engageltempikst pada PAP: = Kontraksi Braxton Hicks = Ketegangan dining abdomen + Kopala janinterplksir dengan oksiput miring kananikin ke depan, atau belakang Desensus/penurunan Penurunan kepaiajanin yang disebabkan oh his dimulal saatinpanty + Beniuk penurunan adalah: = Sinkltismus, artinya sutura sagialis berhimpitan dengan sumbu jalan lair = Doop iransverse arrest, timbul akibat Kegagalan turunnya kepala dan putaran paksi dalam + Asinktismus anteror menurat Naggle: = Kopala janin masuk mengarah ke promontorium sehingga os parietalis bit rendah can teraba labih banyak ~ Kopala masuk socara asirklismus menurut Naegle lebih menguntungkan karena dapat ‘aguk lebln dalem eebelum tersdi putaren paksl dalam + Pataren pals elom pada Hodge Il erat stlahkepaa menyentundasarpanggu! + Asinkllismus posterior menurut Lizmann: "kepala jan masuklbih mengarah ke srs setingga kepala akan lebih copa tersentun dan tetahan oleh sintisis pubis = Aaibanya terjad kepala miring ke arah simfisis dan mengalami kegagelan untuk turun selanjutnya Akibatiebihjauh adalsh gagal melahukan puter paksi dalam, sehingga menimbukan keadaan yang dsebut deop transverse arrest Fels) + Desensus Kepala dengan kekiatan his, akan menimbulkan “leks? Kepala setingga dagu ‘akan lebih menempel pada tulang dads janin + Fletsiinidisebebkan: ~ Parsendian Ieher berupa kogel sehingga dapat berputar ke sogala a/sh tarnasuk ‘mengarah dada = Latak persenaian lohor bukan digaristongah,totop! Kéerah tulang bela ‘ekuaian his dapat menimbulkan fleksi kepala = Teijaci perubahan posit tulang betakang janin yang lebh lurus sehingga dagu lebih ‘menempel pada tulang dada janin ~ Kepaia janin yang mencapal desar panggul akan menerma tshanan sehingga mematsa kepale Janin menguban kedudukanrya renjaf fleks| uniuk mencerilinkaren tercecil yang ‘akan melaluijalan lahir 199 sehingg Rotasi(putaren paKsi dalam) + Kepala janin berpuiar sahingga suboksiput (yang aken berindak sebagai hipomokion) berada cibawah smfiss + Pada keadaan normal dengan adaptas! kepala can pelvis yang balk, roles! akan berlangsung ‘seicng dengan penururan kepata janin, selelan mencapai dasar pangau + Pada kedudutan cksipto anterior kanan/kif, maka sudut putamya sekitar 45°. Sedangkan jika melintang, sucut putarnya seiiar 90° dan jka kedudkannya dibelakang, sudut pulamya ‘Gapat mencapal sekitar 135° + Penyebeb teradinya rota edelsh upoye kepola janin untuk menyesuaikan ii dengan alan lai dan dibantu deh faktor: — kepala janin berbentuk oval sehingca akan mencaulingkaran terkec metal jalan tir Lngkaran terkecl yang akan melau jalan lah adalah lingkaran suboksipiicbregmatika ~Lingkeran ini dapat melaiu jalan lane karena teiah lerjacl teks! telebin danulu = Faktor jalan lahir yang menentukan rotas adalah: ~ Perbedaan panjang jalan lahir depan yang hanya 41 om di {alan lair bolakang sobitar 12-12% om. Dlaprafma pelvis dibagian depan membentuk °V fort” tempat tiga saluran penting, yatu + Vagina sebagai alan lair * Urethra, + Anus yang alates! oloh porinours Faktor kekuatan his dan mengejan yang menyebabkan terecangnya perineum dan terbukanya anus dan vagna sehingga Kepale janin harus menyesuaikan dit |ndingkan dengan panjang Eketonel ~ Selalah totacl Kopala janin menghadeal perealiran dangan cuboktiput eebagal hipomotlion + Perputaran kepala dengan suboksiput sebauai tipomoklion menyetabken teradi ekstens| + Ekstens! menyebebkan (berturuturut) lahrnya: = Oksiput = Ubunubun besar = Dahi = Hidung aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Persalinan 307 Tarun lagi dan mengadakan pitaran paksi dalam | Rotesi telah lengkap dan mur Emelakulan ekstens! 8, Pelahiran bahu belakang GGambar 8.18 Gerakan utema rade meksnisme persatinan dan pelanian, Kala Persalinan Plasenta Pada umumnya setelah kala pengusiran, kontraksi oto uterus akan mengalanni adem pawe sekiar 10 menit dan séanjucnya terjadi koncraksi untuk persalinan plasenta Seperti yang telah dikemulkakan, plasenta melekat pada sdesidua basal dengan jaringan ikatlonggar yang disebut dise- but jringan Nizabush, Perl diingat bahwa kontraksi orot uterus bersifa reteaktif artinya tidak kembali pada panjang sermula dan dominan pada fundus dan kompus uteri Insersio plasenta sebagian besar normal pada fundus atau sorpus uteri Dengan terjadinya reuraks! oot wierus, maka pli- senta tidak dapat mengikuti retraksiterscbut schingga akan le- pas dengan sendirinya dari dan melalui lapisan Nitabush, Terdapatdua bentuks urama pelepasan plasentayaitu 1. Menurut Schultze: a. Terlepas di sertral/parasentral b. Plasenta akan lair dan baru diikuti oleh perdarahan. Menu Mathews-Dunear: a. Terlepas di pinggir schingga plasenta lahir, baru di- ikuti dengan perdarahan, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Forsalinan 345 Persiapan alat-alat untuk persalinan normal _megang sfingter ani dan’sclanjutnya melakulan adapuasi se hhingga mudah menjahienya, Dalam pak persilinan yang dipersiapkan untuk menolongper- salinan normal harus tersedia lat-alat seperti yang disebuckan dalam Tabel 5.4. Penjabaran aspek klinis persalinan Pada alat-alat partus pak biasa tidak dijampai tambahan 2 Penjabaran aspek klinis persalinan dapat dilihat dalam Te- bbuah Halls yang menurut kami sangat penting uncuk me- bel 5.5. Tabel 5.4 Persiapan alat-alat untuk persalinan normal. Jomiah Tenis Keterangen Diesen 2 * Satu unk pereainan + Satu untuk menahit Ginting 2 ~ Ganting lors unk epsioomi | + Ganting unk memotong tal pusat Gass ste + Saoukupnya Kemp 2 + Untuk menjepit tl pusatdldva empat + Memoboag i pest dantara dia Klemp Piet chines en + Untuk memegangjarngan seat menjahitloka parneum Naldhoider i 7 Untuk monjaituka peneum His Udek teratur Lakukan selaria observesi Disarankan kembal 7 ha atau + Tidak nyes beberapa wakiu sotiap saat bila his bertemban * His idek bertambah saat Bila false labor, dipuangkan senirg ‘gerakiciam Diminta segerakembali ‘Nasehat tentang keadaen patologs: + Tanpa perubahan progres? + Perdarahankeluar air lanjut | + Gerak ianin berkurang + Terdapat lightening T Dari 0 sampailengkap His ‘makin tekuen dan terasa nyer His makin ama makin pendok Intervainya Menjelang @lengkep, ketuban pocah, (Observasi Ketat admission test endekatan helistk Evaluasi VT untuk konfimasi Suami boleh ihutserta masuk untuk pembukaan epentngan psikologis Lalaican evalvasi dengan VT Evaluaci CHPA setiap tam can Untuk konfiemasi: dicatat sehingga dapat dickukan + @pombukasn pporimbangan untuk terminasi + Kedudukan bagian terenda, kehamian sisi dan penurunannya ‘Tanyakan apatah ibu tésk/ingin + Evaluas keadaan patelogis mengeian sepert eduducan ganda ala masin mungkin,akukan keletersasl untuk mengelvarkan aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DAFTAR PUSTAKA Beischer A. Norman and Erie V. Mackay Mackay. 1986. Normal labor, Obscercs and The Newborn, 2nd ed. Sydney, ‘Tokyo, Hongkong: W.BSaueders, Section 7, 332-38) Brice, Wiliam FO, Steven C, Gable Cx, and Robert C Cefale 1996, Labor ad delivery, Obseri aorml c- Probl prgnan- cies, New York, London, San Fransisco: Churchll-Lving stone, Section 3, Chapter 13, 371-397, Cunaingham F Gary Cs. 2000, Normal labor ane deliver Walliams Obsctris New York, Sylney, Toronto, Souk Me Grav- Hil 2000, Section IV, 249-331 Llewelly, jones Derd. Tae mechanical fctrs om ehildbih, Funda mental of Obterie and Gyoncology, 6th ed. Sydney, Taleo, [New York: Mosby, Chapter 8, 31-65. Fisiologi Persatinan 323 Manuabs, I6G. 1995. Penalinan normal, Operst kebidenan, Kandurgen dan Keluarga Berencona untuk Dotter Unum. {lara Penciit Buku Kedakteran EGC, Bab 6 47-83, Sufaddin Abdul Bu. 2000, Peinan arm, eu Anan Nastonal Pelayanen Kechaten Maternal den Neonatal lakers: Yayain Bina Pustaka Sarwono Prowitohardo, Bagian Hl, 100-122. Sascawiaata Sulaiman, 1983. Penainan, ObscerFslot, Bagian Obtecrics Ginekol. EK. Pajaran, leman 1983, Beb VII, 221-268 Wiknjosutro Hanif. 1997. Penalines normal Hn Kebidenn Jakart:Yayasin Bina Pasta Sarsono Pravirohardjo, 1997, 71-182 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Porsatnan 327 Evaluasi tentang his, adekuavcidak d._Apakah cerdapat pembawa tanda perslinan ¢. - Kalau peru dikuti dengan pemeriksaanalarcanggih seperti: + Ultasonogrf + Kacdiotopograf + Amniostopi CGambar 5.110 Parturan eodang menyueul bayiaya yang bars lah dalam posisi membungkus. Keuntungannya perletatan plasonia f2pat terlapes aacare slam Kerona terjadt pengelvaren okszosin yang meningkat. £ Pemeriksean dalam dilakukan dengan indikasi untuk smenghindar infeks asenden. Kesimpuian kchamilan 1. Inpartu, dengan pertimbangan: a. Dapatdiobservasi dul. b. _Segeraterminas. ©. Harus dilakukan rujukan oleh karena memeriukan tindekan khusas. 2. _Belum inparcucetapi kehamilan dapat digolongkan menja- dis a. Kchamilan resiko tinggi bb. Kehamilan resiko rendah. & Kehamilan resko meragukan. DAFTAR PUSTAKA Cunningham, FE Gary Cs. 2001. Conduct of Normal Labor and Delivery, Willams Obsteris, 21%h ed New York, Sydney, “Toronto, New Delhi: Me Graw-Hil, Section IV, Chaptce 13, 309-331 Llewellyn Janes Derek. 1994.The Course and management of Child birth, Fundamentals of Obstetrics and Gynecolegy. Gh ed. Loe don, Tokyo, Toronto: Mosby, Chapter 10, 67-85. Sastawinata Sulaiman, 1983. Pimpinan Peralinan Biase, Obstet Fisclog, Bandung: Bagian Obstet dan Ginckologi, Fakes Kedoktcran Univenitas Padjajaran, Elmer, 268-290 Saifiadin Abdul Bari 2000, Penna Norma Buku Panduan Pats Pelayanan Kexhatan Maternal dan Neanatal, kana: Yayasan Bins Pustaka Sarwono Prawiohandjo, 6-23. Wikajosasto Hanif, 1997. Pimpisan perainan, lu Kebidanars, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiohardjo, 192 202. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Keadsan rsebit alan menyebablan penimbunan asim [kat danseanjutnye kan menunjakkan pl dara asi, ‘Azamlakt: dengan konsenra terentwakan memcngaru- biel di sisem sarafpusat schingga dapat menimbullan pem- bengal, skemis dan nckross sta kematian sla rmedula oblongata dapat menimbulkan kematian jar icra engambilan contoh darah janin dijlaskan sebagai be- st 1. Amanoskope dipasang pada hepala dengan ketuban telah 2. Setelah mencapai kepala,amnioskope ditarik selitar 2em, ‘untuk tempat, memasulekan pisau, sehinggs darah kepala apatdilihat menetes. Fisiotogi_Persatnan 331 3. Contoh durah diambil untuk dianalisis pH darahnyasetiap 30 menit. Indikasi untuk menentukan pH darah janin: 1. Menurunatau merghilangnya variabilitas deny jantung janin 2. Terdapat deselerasisedang sampaiberst. 3. Gambaran hasil kardiotokogram menunjukkanjanin ber- ada dalam bahaya/kesejahtersannya terganggu, Klasifkasi pH darah janin: Normal 7.25 atau lebih Asidosistingan 7,24-7,25 Asidosissedang —7,21-7,23 Asidosisberat 7,20 atau kurang $88 fae tgertget Gambar 6.118 Gambar skemats yang menunjuckan elektoda bipo- ler yang menempel pada kapala untux menetapkan kornleks ORS ©), Dalai jantung maternal citunjukcan dengan kompleks elekink a. Kardotstometer i detak Jantung ' ' eterbang Rinn pede tot 6 Jain Pac {cetrode wut kept Gambar 5.116 Garrbar skemstis yang menunjukkan elektrokaric- frat! OWN yang olperitungkan cengan eveluas! terus-menerus eet fo beat dezakjentung jan. Waktu interval (1, 2,13) dam dete i ‘antara_gelembung R janin yang aipergunakan kardotakemeter untuk memporhitunckan segera DiJ. PAC = promatur atria. con. traction Gambar 5.117 Gambar skeratis saet meekatlan ail sensor pulse okstmele jain aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 336 Pengantar Kulian Obstet! Tabel 5.7 Beberapa agen anestesia lokal yang digunakan pada obstetr “Agen ‘Konsentrasi Volume Dosis Onset Duraei Penggunean Wliniknya: anestesinya yang lazim yang lazim —_lazim rata-rata ‘Amino-esters 2Cnloroprocsine 1-2 20-30 400-600 Segera. 15-30 Blok pudendus lokal 23 15-25 300-750 30-80 Epidural setsio sesarea Tetracaine 02 es 4 Lampat_ 75-150 Blok spinal rendan/o% glukosa 05 = 7-10 75-150 Spinal untuk SC/5% glukosa. ‘Amino-a Uoeaine 1 20-30 200-300 Segera_ 30-60 BDK pudendus lokal 2 45-30 300-450 60-90 Eniduraluniuk SO 5 145 50-75. 45-60 Spinal untuk selsio sasarea atau ligasi tuba puerperal 5 154 25-50 30-60 Spinaluntuk persalinan vaginal 7'5-8,25% glukosa Bupivacaine 05 16-20 75-100 Lambat 90-150 Epidural untuk soksio sesarea 025 B10 20-25 60-90 Epidural untuk persainan 075 18 7511 60-120 Spinal untuk selsio sesarea dengan 825% glukosa Ropivacaine 05 15:20 75-400 Lambet Epidural untuk eeksie sesarea dural untuk persainan, 20-25 ‘Atas kebaikan Dr, Shiv Sharma dan Dr. Donald Wallace 2. Bloke Nervus Pudendus. Sckalipun tcknik N, Pudendus zkan memberikan ke- rnyamanan saat menjahit huka episiotomi, tetap teknik ini jarang dipergunakan oleh karena menjahit luke episiocomi hanya memertukan waktu yang singkat. ‘Namundemikian tekrik blokN. Pudendus mangkin diperlukan seat menjahit perineum wora. Teknik tersebut sebzgai berikut. a. Jaritelunjuk angen kiri dimasukkan kedalam vagina. b. Dicaritonjolan spina ishiadika dan telusuiligamen- tum sakrospinosum. & Setelah identifikasi dapat dipastikan maka spuit de- ‘ngan jarum agak panjang ditusukkan pada ligamen- cum sakroishiadika sampai terasa jaringan yang aga longgat 4d,_Jaringan yang agak longgar merupakan iempat dati penilangan keluarnya Nervus Pudendus. . Infitrasidilakukan sekiar 0,5-0,75 Lidocain. £.Selanjutnya cilakukan identifikasi apakah obataneste- sisudah bekerja atau belum, dengan memegang scki- tarperineum dengan pinse. g Sctelah didapatkan rasa sakit berkurang atau hilang, dengan bena: dan bak. Setelah penjahitan perlukaan perineum selessi dapat dimasublean supostoria anagesiksecara intra rktal Untuk dapat menghilangkan rasa sakit pada kala I, dapat dilakulan teknik blok “para servikal” sebagai brik. Lidocain sekitar 5-10 ce larwtan 1 %, disurcikkan ‘pada jar 3 atau jam 9 (kanan dan Kis) tempat masulerya nervus yang mempersarafi serviks dan vagina bagian aas. ‘Anestesa lokal dengan blok parservcal, tidak banyak dijseukan larena umumnya pecempuan dapst mengatai ras skit pada kala perama itu. Ej Sclali lagi perhasikan sat melaleucaninfilerasi chat anestesilokaljangan sampai masuk ke perbuluh darah yang akan menimbulkan reaksi umum obatanestsi. Jalan lokal bI6K paraservikal adalah melalui pleksus Frankethauser, menuju peleksus pelvis engah dan superi- of medulaspinalis, menuju pusat simpetis dan serabutsa- rafiyaturun mdaluiT.10,11 dan 12serta L1, Rasa sikic untuk kala I. Melalui T11 dan 12. Serat motorikaya melaluiTT7 dan. ‘Anestesi lokal untukseksio sesrea alam keadaan terent, misalya tidakeada ali anes- tesa, verdapat alergiteshadap semua obatanesesia jarang), ata ibu dalam keadaan panas inggi, maka terpakst dilcku- lean anestesi loka unc melakukan soli stsare sebagai beri a. Blok tethadap serabut saraf untuk mendapatkan keeadaan anestesi dildkulean pada tiga tempat seperti dalam gambar: + Garis tengahaksila untuk membloknervus:T10, TAL, dan 712. + Ancstesidigars tengah pads tempat insist +. Memblok serbutsaraf Geritofemnorais. b. Oba yang dipedukan: + 30ccLidocain 2%. + 1/200 epinefi. + Dilaruckan menjadi 60 ce. + Juma larutan anestsilokal yang diperlukan ski- tar 100-120 ec. “Teknik anestesilokal pada cksio sear, tidak banyak akan lagi, karena tle ancstesiaseearang sudah begi- tumajsehingg sudah tidak ada tempa: untuk lokal anes- Komplikasi anestesilokalselsio sesareaadalh a. Inokskasi bat pads sistem saraf pusat b. Infesilokal. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 340_Pengantar Kuliah Obstet = ” S jes 5 20. 3 80. a a. ‘Diboks bay! 5 cn 20: 2 : UMUR DALAM HARI Gambar 5.125 Restangan tenperatur.ingkungan yang dapat datas! bay elaniang BB 1 kg, 2 kg, dan 3 kg dengan perawatannya, Kehilangan panas badan bayi (nconatus) tergantung dari beberapa hal: 1. Gredasitemperatur internal: Perbedaan panas badan antara bagian dlam cubuh dan permukzan, 2. Gradasicemperatur eksternal a Perbedaan temperacur antara permukaan kulic dan Jingkungan sekitarnya, bb. Kehilangan panasbadan akibat perbedaan tempera- ‘ur permukasn adalah: + Radis: ~ Hilangnya panas badan karena dingin,tetapi tidak ada kontak langsung. Hany2 perbedaan temperaturrempat, + Konveksi: = Hilangnya panasbadan karenaaliran udara seki- tamya 21 ~ Jumlah kehilangan panasbadan karena perbe- daan temperatursekcarnya atau kecepatan lj dara + Kondulsi: ~ Hilangnya panasbadan karena kontaklangsung, dengan yang lebih dingin + Evaporasi ~ Hilangnya panasbadan oleh karena penguapan permukaan badan. ~ Jumlahnya 0,6 cag air yang mengsap. Sebagaicontoh, pada neonatus dengan berat badan 2 kg, kom- ponen kchilangan panas badan adalch 1, 40% karenaradias. 2. 33 Yokarenakonveksi. 3. 24% karena penguapan. 4, 3%¢karena konduksi Bayi mempunyai kemampuan memberikan kompensasi terhadap kehilangan panas badannya. Gangguan akibat hilang- nya panas badan terjadi perbedaan antaraluas permukaan dan beratkadan jania/bayi. Pada sat panas, kompenssi dikkukan dengan vaodilaasi, penguapan, dan berkeringat, cedangkan bila dingia, kompen- sasinyaadalh vasokonstrks Sekalipun kemampuan beradaptasi cethadsp panas dan dlingin dapacdiacur rencangannya pada bayi cukup semy tuk dapat mempertahankan temperaturbasalnya. Kemampuan bberadaptasiterhadap panas dan dingin tergantung dari bebera- pafakior: 1. Beratbadan janin/bayi. 2. Umurkehamilan. 3. Kemampuan untuk mengalirkan darah kekulit dan posisi- ya. ‘Oleh karena itu bila ditempatkan pada stuasi dingin, bayi akan ‘melakukan kompensasi meningkarkan produksi panas badan ‘untuk mengimbanginya sampai dalam batas-batas kemam- puannya. Namun, pada ahirnya jaruh dalam keadaan berba- Jaya jica kehilangan panas badan. Jika diterpatkan dalam situasi panas berlebihan, tempera cur bayi akan eepat mening karena ia mengalami kesulitan ‘mengendalikan situssi panas tersebut hanya dengan penguap- an pada permukaan badannya, Sebagsi gambaran, kemempuan kompensasi dilam pe- nngendalian panas badan bayi dijabarkan sebagai berikut. STUAST | REAKSIOAT | ATER] PREWATUR Dngn | Vasokonsinksr | = lias permukaa | ie * parubshan post Konsumsicksigan | + * ral Akt motodknaie] + : Panas | Vasodlaash |v * Berkeinge | + : aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Persainan 347 Kepensingan gerak pernapasanjanin adalah meningkatkan umbuh kembangnya otor pernapasan/toreks dan mengatur pertukaran cairan dalam part. Pernapasan pertama bayi harus dapat mengatasisejurlah rcsisten paru yang disebabkan oleh: 1. Viskostascaran pare 2. Resistensijeringan par, 3, Tekanan-tegangan permukaan paru antara udara dan cciransya. Besarnya kekuatan yang diperlakan untuk mengaras ketegang- an permukaan adalah sekitar 25 emir untuk seluruh tegangan alveolus ‘Apa yang terjadi pada saat persalinan dan mulsi perna- pesanpeimadjabarkansebge beri Persalinan kepala bayi menyebabkan badan—khususnya toralee—berada dial lahirschingga tejadi kompresidan cciran yang terdapat dalam percabangan trakheabronkhial keluarsebanyak 10-28 cc. Secclah toraks lahir terjadi mekanisme balik yang me- nyebabkan erjadinya beberapa hal sebagai berikut. a Irspirsi pas paru karena bebasnya toraks dar jelan lak. 3 RE sigem-retiuleendotheta , Petluasan permukaan paru schingga terjadi perubah- an penting, yatu + Pembuluh darah kapiler paru makin terbuka une tuk persiapan pertularan 0; -CO,, Surfaktan menyebar schingga memudahkan me- Jebar menggelembuingnys alveoli paru. Resistensi pembuluh darch paru makin menurun schingga dapat meningkatkan aliran darah menuju pau sera selanjutnya terjadi perubahan roma he- modiramika kardiovaskuler intreuteri menjadi sitkulai dewasa Pécbaran torakssecara pas mungkin sudah cukup tinggi untule menggelembungkan selurah alveoli yang memerlukan tekanan sekitar 25 mm air Saat toraks bebas dan tejadiinspiras pasifselanjutnya ter jadi dengan ekspirasi yang berlangsung lebih parjang, gunameninglatkan pengeluaran lendit. Volume inspiasi diperkirakan sekessr 30-65 ml Diketahui pula bahwa, intrauteri alveoli rerbuka dan diis oleh, cairan yang akan dikeluarkan saattoraks masuk jalanlahiz Puncak Permalaan Katobolisne padaerthvost ° Ertropoiess tidak efett Home Jain = Simsum tulang rater heme ofsigenase atlveran pirat & ec a yang tals ‘Abunin ecu indo Lgandio 7 iukuronos AZ Sirias! ‘erterohepatk bilan Bainatingiukuronid Polamensease Baten data Mnimal urebi Gambar 5.132 Netabolisme pigmen bile neonatus mn ese inogen aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Fisiologi Persainan 354 Langkah pertama-permulaan Letakkan dibawah aumber pans Esoluse Bevenve Keringcan dan lepas handsk besah en ee Resrirasinya-Apnee atau irriguler —Respirasinya teratur_ Been eesaen eaukienure ©1007" ‘Deakjenting > 100 Rargsangan fica a Taroa reaksi_Resprasteratur Bla bir, berkan \__Datttnnine 1900, dng tan Evahasibayinjg 20S enti dengan eg | ae Detak jantungnya < 60 Delak jantung 60-100 Detsk jartung 60-100 Bila detak jantungnya > 100 ddan tidak bertambah dan bertambah | | ‘ntubasi,teruskan _Intubasi dan teruskan “Teruokan pombe per 1 ,murn dengan O, muri dengan ekaran O, mun dengan Pay T SNS Sama 30 dete bia Wekanan reevaluasi | Gelakfrtung dak selap 30 det Dertambahsingkirean keulltan mekanis dan ‘mul Kerpreal dedanja Bila tanpa reaksi- singkrean kecultan mmekanis dan mulal ‘akulan kompresl ada Bila detak jantung tetap < 80 walaupun telah 0 gtk dengan psi resure ventas (PV) cevaiae kescitan meranis can mull berikan pengotatan Gambar 5.134 Tolslotsane dirvengen berselin pode necnatus. Bagaimana reaksi setelah dilakukan resusitasi bayi Semenjak esfiksia sampai pernapasan ‘fasping”hanyaberlang- sung 8 menit dan selanjutnya adalah apnea selunder dan akhienya kematian yang didahului oleh kerusakan organ vital. Jika resusitasi yang diberikan berhasil, akan terjad: 1. Gasping pemnapasan berakhie diikuti ventilas sehingga ter- jadi lagi peningkatan detak jancung, 2, Tekanan darah makin meningkat. 3, Warnakulic menjadi merah muda (pink). 4, Pernapasan berubah dari gasping menjadi lebih teraturdan spontan. 5. Tercapainya pemapasan spontan dan terarur memeriukan wwalerusekitar 4 meni 6, Terdapatreflekskornea dan spinal, yangmenunjukan bah- wa resustas berhasilbaik 7. Kelesaran otot baru skan kembal stelah beberapa jam. Alavalat yang diperlukan untuk resustasi dapat dilthat pada Tabel 5.11. pasan teratur 7 Teruskan pemberian O, ‘sampal berwama merah muda Tabel 5.11 A‘t-alat yang diperluken untuk resusitas.. Kehilangan panes: (thermoregulation) Melapengkenjolen napas Dskompres'lambung Untuk memasukean ‘bat Transportasi vyang diperlukan Pera bungkus pars yang ster Tujtannya untuk mengurang hilangnya paras akibat radiasi ‘Alat suction yang cup ‘sehingga tidak membahayakan ‘mulat,hidung, dantrakea: ‘Ventilasi untuk dapat ‘memberikan 100 % O, yang ‘sangat dperiukan ‘Alt intubasi, sehingga dapat methat dan melakukan suction ‘danmemberikan oksigen. Endotraciea: No:2%. 3.0 ‘dan 8,0 Fr Neogastik tube 5,0 dan 8,0 Fr. Kateter umbilkalis 50 dan 80 Fr Caltan yang dipertukan ‘Mungkin pertu referral can iapkan tabung oksigen aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 368_Pengantar Kulian Obstet) ‘MASA PUERPERIUM NORMAL ‘Masa puerpecium normal adalah wakeu yangdipedukan agar organ genitalia internaibu kembali menjadi normal secara ana- tomis dan fungsional, yaitusekitar 6 minggu. Williams 1931 menyebutkan masa puerperium adalah ‘waktu yang diperlukan untuk kembalinya organ gent nj bentuk semula. Segerasetelah persalinan terjadi retraksi dan kontraksi otot uterus yang secara anatomis merupakan anyaman schingga praktis pembuluh darahnya akan tertutup rapat. Penutupan ppembuluh darah ini akan dikuti dengan pembentukan throm- busdan timbunan fibrin schingga perdarshan maldn kecilte- jadi. Secararinci dan singkat kejadian mase puerperium dijabar- ° anes ean sebagai berikut. GGambar 5.146 Panurunan retarata fundus ute selama puepe- tum, Setelan ha ke-10-16, fundus ert ida teeba dart abdo- man, bia tdek terdepet sisa plasenta atau membrannye don fromiema yang dapat mengahalanl invols! Wen ORGAN SUBORGAN KETERANGAN Uiens ~ Pembsluh dorah tenutup schingga benvorna pucat + Terja Kontraksi-etraksi sehingga membantu menghindar perdarahen ‘plantas plasenta + Las serula sekitar 15-18 em?, segera merjadl sekitar 10 cm* post partum + Lapisan desiduanya menjadi lokia yang bercampur: = Bakteria = Darah-sisa plasenta = Sel desdua + Ephitelsasi bekas inplantasi da dua tempat = Daritep'impiantas plasenta Endometrium basalis + Minggu ketiga: $5 om Keenam: tertutup selurubnya Pengeluaren loka * Lokia rubra pada hari ket sampaike-5 + Pada harike-8 sampal ke-8 * Pada harixe-10 Berat uterus ‘+ Segera selelah persalinan, sektar 1000 or iad imolustuters oleh jarngan kat + Beral uterus dan tingginya semakin kecl: = Hari ke 500 or = Hari ke-14 300 gt ~ Hari ko28 9 or + Setelah satu bulan praktis fundus uteri tidak teraba lagi datas simifiss ‘Segmen bawah “ Olotrya tidak terlalu banyek cehingga letap merupaken suborgan pesif + Kontraks! dan retraks! otet uterus mengamballkan eegmen bawah ratim. menjad isthmus ‘Servis ute ‘+ Sangat sedikit mengandung ota polos sehingga selama pusrperium ietap ‘orbuka sebagal saluran alanaya lokia + Servks mengalamlperfukaan dan dapat membelzh sexviks men} bowen ‘+ Pada servks yang luka perlu dilakukan pemerikszan baktera dan PAP smear + Lukauka kecll servks dapat dlobatl dengan termokauter atau eyosuigery + Bila huburgan seksval segere dilakukan sebelum luka servks sembuh sepenuinnya, maka servits yang Iuka alan menjadi sumber: Infoks! asenden ~ Infeksi HIV 13-18 dan akhimya menuju kersinoma serviks| jr as! aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 372 _Pengantar Kuliah Obstot LAKTASI DAN ROOMING IN Laktasi merupalan fase transisibayi untuk dapat tumbuh-kem- bang, Kegagalan untuk mampu mengatasi fase transis akan rmenimbullan masalah besar yang mengakibatan kematian ‘generac berikutnya sera besar kemungkinan kepunahan mata rata kehidupan, Kegagalan tersebur disebabkaan oleh belum siapnya organ digest, uncuk mampu secara langsung menerima makanan dri linglungan sehingga pemberian laktasi merupakan fase peralihan yang sangat menencukan ‘Meskipun perkembangan teknologi demikian tingginya schingga susu sapi dapat diolsh sedemikian rupa, teapi ASI tecap mempunyai kelebihan yang tidsle mampu ditandingi keto Kelebihan ASI dikermukakzn sebagai berihut. Mempanyai antibodi sehinggs dapat mencegah penyakit: a Diare b. Ira Panic 4. Infelsilainnya minimal Gbulan perama 2. ASI sclalusiap sciap saat dengan stril 3. Kompesisinya teh tesusun sedemikian rupa sthingga seuai dengan kebutuhan bayi, minimal untuk wakwu 4 bulan, 4, Pemberian ASI secars eksklusif dapat menjamin tumbuh- kembangnya bayi dengan baik. 5. Dengan kandungan ansibodinya, maka morbiditas dan rortdlitasbayiakan menurun. Dengan berbagai kelebihan ASI, penggunaan ASI kerabali digalakkan agae ASI dapac diberikan sebagai bagian dari upaya untuk menurunkan morbiditas dan mortalita, sebagai titik wal uncuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Tumbuh-Kembangnya Kelenjar Payudara ‘Tumbuh-kembangnya payudars, sebagai pesiapan untuk mampu memberikan AST dijlaskan pada kotak di bawah ini Dalam persiapan tumbuh-kembang payudara, bentuk scjumlah hormon yang bekerja schingga dapat mencapai per siapan dan sekresi ASI berkelanjutan, di antaranya: 1. Hormon steroid ovarium dan plasenta Hormon pituitary anterior dan polipeptida plasenta Steroid adrenal Insulin ‘Thiroksinhormon Mulainya pembentukan dan mempertahankan pengeluar- an ASI distur oleh beberapa faktor sebagai berikut. 1. Mamogenik hormonal. ‘&Perkembangankelenjar mama. Estrogen berfungsi: + Merangsang pengeluaran prolaktin, TUMBUHKEMBANG KETERANGAN PAYUDARA ‘Masa embrional * Mua terbentuk pada minggu ke-> seningga saat umur 32-40 minggu tonjolan payudara ‘mencapai 7mm ‘+ Minggu ke-20, putng payudara mula tertaram cidalam mesodermal, dan tumbuM terus makin dalam sshingga terbertuk bakal payudara sebanyak 15-20 lebus cayudara + Sebagal tubuioalveolus, masing lobus mempunyal saluran menuju puting susu, sebagal ‘penampungan aknir ASI + Saat shir rancangan puting susu dan areclanya telzh tampak. Masa pubertas + Telarche, atau tumbuh Kembang payudara mulal dari umur 4-8 tahun dan berangsung 4 tahun ‘+ Mua tumbuh kembangnya sistem kelenjar yang dikut pembentuken alveolus payudara “+ Pembertukan sistem kelenjar dlatur estrogen yang sudah ada eojak umur 7 tahur, dan dit) dengan masa mensiruasi anovuatoir + Sistem alveolus mulai mengalam tumouh kembang seteleh menstruasi ekibal pengaruh progesteron + Besar dan ketegangan mama bervaras! saat menstuasi antara 15-30 cc, akibatterjadinya fetensi air dan garam, ifitrasi infos dan sel plasma + Ke'egangan ini dapat menimbulkan rasa sakit, karena Ujung serat syarafnya tertekan Masa kehamnian * Pada tiga bun pertama, tejadliumbuh Kembang sistem Kelevjar payudara, sebagal persiapan memberikan AS! + Tiga buian berkuinya, pertumbuhan tubulcalveclus mendominasl + Stroma mama terdesak dan digantikan oleh lobus payudera yang berkembarg dengan jalan hiperplasia dan hipertopi selnya + Alveolus dapisicleh satu sal tunagal, untck membentuk ASI + Pada abfir kehartlan, lumen alveolus telah bers protein yang berasal dar = Deskuamesi se ephitel alveolus dan lokosit ost partum * Senera setelah persalhian besar sel alveolus makin bertambah dan disertal peningkatan ‘organ sakresin + Dalam 48 jam sel menjadi lebih lebar, penuh dengan retikulum endoplasmik, sl Gelg terdapat mikrovill pada vlurgnya + Aiveoll penuh dengan ASI sehingga sol aheoli menjadi datar dan terokan + Bila ASI tidak disap maka sel alveolus akan mengalami nekrosis dan dapat menimbulkan masala + Peiedaran darah akan meningkat segera setelch persalinan sahingga pembentukan ASI dapat berlangsung dengan cukup bak. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 376 Pengantar Kuliah Costovi 1 Lunan aot Kosong {setae Seimiaeptl yang alet I= Nentrantacs!, =—}- tame aboot peru cenganAst Setaveot st vapter 5 Gambar 5.182 Sel pata dinding alveoli (A) segera setelan mem berikan ASI (B) sebelum remberikan ASL. Karena alvedl penuh engan ASI, dinding mengembang dan bentik soinys sangat bervaris! Mekanisme Pengeluaran Prolaktin Pengeluaran prolaktin dirangsang oleh estrogen yang disintess dari selhipofiss. Setelah plasencalepas estrogen dalam dara, ‘maka prolaktin mengjkutisemakin menurun Dengan isapan bayi pada niple dan areola mama, maka terjadi dua rfl sckaligus, yaiv 1. Refleksuntuk mengeluarkan ASI. 2. Refleksuntuk mengeluarkan prolaktin. ‘Secarasinghat pengeluaran prolaktin dapat dijabarkan se- bagai erik 10 10 oe 8 s 3 & 6 he 4 4 ® 2 2 °. ° 24 S16 1528 24 514 152 Waktu (mirogu) {BD Wanita hanya dengan ASI, tanpa makaran tembahan (ZO Wanta dengan kombinasi AS! dan makanan tambahan Gambar 5154 Konsontrasi oksitosin plesme seat bayi mengisap ‘su, yang diukur peda 4 wanta dengan pemberian ASI eksklus! en 4 warita yang memberikan makanan tambatan, permulaan, pertengahan, den akhir pamberian laktasl (ASI. Nii ratarata + ‘SEM dongan lima kali pengukuren dengan interval 3 renit setian rmemberikan AS. 1. bapan bayi menimbullen rangsangan refleks pengeluaran prolaktin, 2. Pengeluaran prolaktin dikendalikan oleh neuro hipothala- smo dopaminergik yang mengeluarkan cangzangennys me- halui sistem parte, menuju lobus anterior hipofisis. 43, Dopamin sebenarnya menghambat pengeluaran prolak- tin, tetap sapan bayi dapat mengatasi hambatan schingge pengeluaran prolaktin terap berlanjut. 4, bapan bayi dengsn cepar dapat meningkatkan konsentrasi prolaktin dengan puncaknya cercapai dalam waktu 20-40 ee {TRACTUS HPOPIALANG HPOPHISE Serertah atin ah grag ash aatetian Sn SSS ‘old heads gous ruts posteNOR, SLES Son, ALAN BARA ‘Sumsim lng Besiang Gambar 5.153 Jalen serabut saraf sensor (somstosensor) yang menimbulkan pengeluaren cksitosin, saat tay! mengisap puting susy aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 380_Pergantar Kuliah Obsiotri Aegean csc vain eg f spun oxy --- > Ean laper stein emf a Takeda penyemprotan ASI eens eon Keinginan bay: unui mengisap ASI di payers berkurang t Bay fapar dan cerewet lbukrawatir can lian i TAKADAASI bumemoerikan suplemen i 1 I ' \ \ Payudara teregang Bay takmampu menetan laser pulng untuk ‘menimbukan refieks ejelei AST | Kokhawatiran, kecemasan, dan kelagangan bu akbal Soren to nea sacs | Alveoteta ‘Aifats ede ethent Isagan bay yang kurang (ak setiiaier outst menartk pol engi tak bale inna reuraoga Respon prolattin yang kurarg Avveol teregang “Tak ada akivias sekresi . Gambar 5158 Peranan burulnya proses pengisepan dan gagahya pengeluaran AS! bagl penberian ASI yang Kurang berhasil, Untuk ‘mamutuskan sikus yang berantal (1) yakinkan Tou bahwa mereka mempunysl cokuo ASI; (2) tunjutkan posts bay: yang bear seringga dapat ‘mengssap putin susu dergan bens: (3) tuntunibu membertan rengsangan perleral saat bayi mengantuk atau sedang lesu (4) berishukan Ibu untuk memeras ASI saat payucara sedarg penuh, secara manual sehingga bayi dapet meneken areola mamenya dengan balk saat ‘menyusui: (6) arjurkan fbu untuk mamborikan AS! seseing mangtin termasvk fengah malam, bia kondsi bayi kurana balk (oolaktn tnooi ‘saat lengah maim); (6) tila semuanya gagal anjukan bu untuk memkal rasal spray okstosin, seta membetikan ASI; (7) bla bu inrya dapat menggantkan pekeraan ini dupeyakan ager anggota keluaraa Anjuran uncukmemberican ASI dsklusf minimal Gbulan merupaken langkah yang sangat penting untuk mengurangi smorbiditas dan montalitas perinatal. Pembentukan Antibodi Kelenjar mamma merupakan mata rantai pembentukan antibo- di schingga bayi dapat erindung dari infeksi gastrointestinal dan pernapasan, Bayi bana lahirmemerlukan immunitas pasif yang dterima * dari bu. Oleh karena itu saatantenatal carediperlukan pembe- rian vaksin sehingga dapat menambah kekebalan pasif bayi yangbarudilahirkan, minimal sampai umur 6 bulan. Immuno- globulin yang dijumpai pada rmukosa IgA, tidak dihantarkan ke bayi. Penerimaan IgA yang paling penting berasal dari kolos- trum dan ASI, yangmenjadi pelindung bay dariinfeksi bekter Miukosa bayi dapat mengadakan ikatan dengan IgA dan IgM dari kolostrum dan ASI sehinggs dapat melindungj bayi dari masuknya bakteria menuju sirkulasi umum, Mukosa bayi ah, promatordaptdtenbusolch antigen dn mikmorgnime dan langsung masuk siekulasi umum, Tan antaramukosa bayi dan antibodi IgA dan IgM alan tucighaungiounicye balsa menu ates tou “ASI mengandungsejumlah fakear yang. nologis, ermasuk yang larut dalam ait, sel immunologis dan mediator reaksi immunitas. andshnysbemarpoan ber ASL dapat menyetablan tumbuh-kembangnya Laktobasilus bifidus sehingga dapat me- rnekan pertumbuhan baktetia patogen. Dengan demikian flora predominan padabayi dengan ASI adalah Lactobacillus bifid, sedanglan beyi dengan susu formulamempunyai susunan flora Streptococcus faecalis, E Coli dan bacteroides. Oleh karena itu, dye dbuynghan sera sek je elcinan pola minum segera alan menimbulkan diatea dan infelsi lain- y set eubuhibu din bayiny dapat mengadakan real loka membentuk antibodi schingga dapat memberikan perlindung- an atau terjadi migrasisel sthingga dapat meninghatkan reaksi Jokal untuk membentak antibodi perlindungan infeksi ifeecaraimma- aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 384_ Pengantar Kullah Obstet Gambar 5.161 Teksik memberken ASI Gambar 5.182 Bagaimana ibu mengeluartan puting susunya dart mulut bayi Gambar 5.163 Teknik memberikan ASI. A. Membersinien puting susu (kadang-xadang tahap ini cibaiken). B. Putng susu dimasukkan ke dolarm mult bay aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 388 _Fengantar Kulish Obstet Gambar 5.166 (lojutan) B. Mama diperas. Beberapa Keadaan Patologis Selama Memberikan ASI Sekalipun pemberian AST telah digalakkan dan dapat diterima smasyarakat, tetapi masih terdapat beberapa keadaan patologis yang memerlukan pethatian. ‘Uncuk dapat melestarikan pemberian ASI diperlukan 10 Jangkah sebagai berikut. 3 ‘Mempunyal kebijakan tertulistentangmenyusul yang se- cara rutin disampaikan kepada semua staf pelayanan kese- hatan untuk diketahui ‘Mengajarkan semua staf pelayanan keschatan dengan ke- terampilan yang diperlukan untule menerapkan dan me- Jaksanakan kebijakan tersebut. ‘Menjelaskan kepada seluruh ibu hamil tentang manfaat dan penatalaksanaan menyusii. BENTUK PATOLOGIS KETERANGANNYA, ‘ertark ke dalam mencisap ASI jalan Puting yang mengalamiretraksi dan | + Puting susu mengalami retaksi atau tertaik ke dalam sehingga menyultcan bayl untuk + Bayi akan kekurengan ASI, sehingga dapat mengakibatkan penurunan tumbuh kembang bayi dan musiah mendapatinfelsi + ska ditetemukan saat antenatai care dapat diakukan perawatan puting susu dengan = Menarknya dengan pompa susu ~ Kadang-kadang dilskukan tndakan operas! sia ditemutan saat harus memberikan ASI: Merewat dengan menank atau dengan pompa = Selalu memberkan AS! sehingga penorjolannya dapat dipertahankan aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 392 _Pengentar Kuliah Obstet Lanjuten EEN) GAMBARAN KLINIS, PENGOBATAN Pendilar ‘Dapat terial pada grande mulipare ‘Saat persalnan dapat dlecha membiat abdomen arena dining abdomen eta ieman atdomen berada di possi gars tengah dengan Pada primigravida, adanya pendular abdomen ‘memalal kat pinggang , mmenunjukkan kemungkinan panggul seri dan ‘Bia gagal maka indakan yang paling ideal kepale anin belum masuk PAP Untuk mencapal Well bom baty & Well Ditogaskan dengan pemerksaan Osborn health mother adalah seksio sesarea Uterovaginal | > Dapat tejadi pada grandemultpara Karena “Anjurkan untuk NKKBS dan membalasi rolansus |: lematnya diafreama pehis kehamian | + Inparts dapat merupakan masalah pembukaar dan |». Bla pembukaan idakmungkinfrjad, mata | panurinan kepala janin| seksio sesarea wajb menjzi phan nerfoongan Nungkn pada tamil muda prolapsus lebih Dianjurkan dikutl dengan vaseltomituba ‘menonjol dbandingkan dengan hanil tua ‘Manuaba (Ma) sohingga parempuan ican | + Mungkin edema dan infels serviks dapat terad ‘mengalam klimekterium dan menopasuse dan menorjol pada lang vagina secara alam Disprea ‘Gengavan ringen pernapasan coring tejadi tarera | > Teraplwhusus Wak ada Brogesteron menimbuikan hiperveriasi Sebaiknya dur dengan bantal agak ingot ‘Semakin tngg fundus ute! dispnea serrakin ‘dengan posit setengah duduk |. meningkat, karena dorongan dlafragma yang makin thagt |+ Datragne tras menggaag etsaras po, 1 untuk mermenuhi kebutuhan 0, Hemoroidvarises | + Hemoroid dapat serrakin membesar saat haml “Tak memeriukan pengobatan sairpal arena tekanan vena sektar uterus dan persalinan ‘menimbulkan bendungan alin darah ‘arises yang ringan dapat diariurkan memakai ‘Munokn juga fektor hormonal “siockina” dan meninagikan kak! saat tidue arises dapat bersifat Ketururan dan peda grande-|- Bla sangat terasa sakit depat dberkan ‘nulipara gealanya makirtampak analgesik ‘Gangguan rasa sakit pada Kall dan dubumya Dapat terasa sekit sampal beberapa walt sefelah persalinan insomnia! Dapat trial Kerena fundus uleri makin bese, Kalau pertu dapat diberikan obattdurringan suka tur ‘sakit pinggang Kakiirar “Tidak cikelahul penyebatnya Kaki dinaikian 25 om saat idur Dapat triad kerena kekurangan viamin E Dberkan vtamin €, 81-8 Korleks dan | eantateium kalium tombohen Diuresis Pada hamil muda Karena terial hemodilos! Pengobatan sugestl dengan memberkan Dai @doe manjad| 700 7 Ker jantong a sanping nad meninghat, jugs beban + Taji penitgkatan banyak: | volume rak sobesar 7 cedenyutper ment | eeiaenyut por ment + Semula hanya iermenitmenaa 6s iermenit Gurahjantngreninget | Soak umurhamii3Ommogi | > Dengan demian tmuh kenbangjanin secaracepat meningkat 40-50% dapat mba seak umar ham 30 mnggu | + 7e20% cura anting mend uarus untuk turban kenbangianin Pammapaseimetinglat | + Meninglat sesusidengan | + Umumnnjatidekltih dar 2kalmenit sudah kup dapat kebuturannya ‘engimbang pertuxaran dan pengetuaran GO, dan | |____imenerima O; Untuk mengimbangi pengeluaran hasil metabolisme sschingga keseimbangan asem-basa dan elektro teraga Fungsiginjalmeningkat | + Diuresismeringkat | | 1 Tabel 8.14 Pengaruh timbal balik antara ibu hamil dengan penyakit janting Pengarun penyakit jantung terhadap kehamilan Dasamnya Dasarnya + Ketiakmampuan jantung untuk memenuhikebuuhan _|+ Ketidak mampuan janturg untuk mengimbargl perubahan nuts dan O, untuk tmbuh kembang anin hemodinamik sistem karaioptimoner den sistem ginjaloleh * Teriadirelatfabsolut gangguan pertukaran O,-CO, aru | _ arena Kelas penyckitnya (hipertensi-edema pars) ‘Damipaknya terhadap penyakt jantung: Dampakterhadap jai + Kelas peryakiljantungnya meningkat sehinega memerlukan + Abortus mungkin berulang perawatan intensif + Peralinan pramatritas + Dapat teriad! acute decompensato cordis pada puncak + BBLH-IUGR berainya memerlukan tenage cadangan jantung: + uD = Puncakherrediusi hemi 32-34 minggu = Szat inoartu = Post partum 12-24 jam 1. Keparahan penyakitjancung. ‘Kchamilan bcrlangsung pada penyakit jancung kelas II, yang, 2. Umurdin mungkin pastas penderia. rmerupakan 90% kombinasi ou hamil dan penyakicjancung, 3. Apskah disertai penyabit lainnya: dengan mortalitas hanya 10%. a. Hipertensi dapat menjadi precklampsia~ckdampsia. ‘Gambaran morialitas kombinasi penyakit jantung dengan b.* Diabetes melitus. ibu hamil dapat dilihat dalam Tabel 8.15. ¢ Apakah diserrai infeksi. d. Anemia, peste ders arehinia. Tabel 8.16 Tanda dan gejala penyakit jantun, £ Apalah sudah pernah mengilami dekompensasio ges peryest jot kordis Riwayat 4. Kemampuan untuk dapat memberikan pertlongan ade- Dereeieree settee) euat, Dispnea pada seat istirahat apnea llural paroksamal ‘Angina atau sinkop sewaltu berakbitas abel €.15 Gambaran mortaitas kombines! penyekit (eal jantung dengan ibu hamil Perreriksoan fk Bunyl atau deny antung yang keras Denyut jantung: ‘eles peryakitnya/ | Jumieh |. -Kemetiannya : Kardiomegal termasuk parastoma heave \ slaietik-nonsianotik Nerdoneirt eee elas Hi % 1% Dstensi vega juguars persisten oles IV 0 5% Tendatands sinirom Marien Nonsiano : oo Elektrckardiagram Slanotk 2 [sr E Osama aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penyakit ou dan Kelainan Tidak Langsung pada Keharnilan 564 Tabel 8.43 Beberapa bentuk aner , etiologi, terapi, dan pengaruhnya terhadep kehamilan. (lanjutan) Jenis anemia Sebabigejala klinis Terapl dan pengaruhnya terhadap kehamilan : + Netidepa = Retiktositesis * Pemiberian kortkostereld dapat memperbaki + Topenial ~ Laukopenia* keadaan + Dan lannya + Mekanisme hemolikmelaluizerusakan + Penghentian pemmberian obat akan protein dnding eal oleh afine obat- obatan ‘menghilangicn/mengurangikojasian ‘anemiahemolltk padaibu ham Paroksismalnoktumal Keadaan abnormal dalam pembentukan Pengobatannya tidak eda kecval hemoglobinuria Harsh vera atendil alt: transplantas! bone marrow ~ Defek trombosit + Pengaruhnya terhadap: ‘Cranulosit ~ Jenin bay + Erivosit « Abortus ~ Tetjad pareks'smal noktumal + Prematur hemoglobinuria akibetkioring sel + 1G redardaton ‘onormal sahingga terjadi gangguan + Stil Binh mmutasi XJinkod phosphaiidylinsiol + Lahir anemia glycan protein A (PIG-A) = buhamil = Kelainan protein ertrosit dan ‘Teta rombosis post partum ‘granulosit menyebabian Isisnya + Trombosis hall, ofak embran + Tendonei pordarahan dan hemoleie + Akibanya lsiseritosit dan anemia betiani + Terjadinya hemoglobinuria dak teratur dan tidak selalu melam hari + Pemicuhemolsis: = lnfeksi = Operas = Transtus! éarah + Komplikesinya: = Anemia hemolisis menahin ~ Terjadtrombosis vera termasuk vena ivalver = Gangguan fungs! ginal akbat hemoglobinuria menehun “Anemia hemotlk oh Karena * Teidapatkelainan pada menbrandan ~ Beberapa bentuk defek erirasit Karena dofek erirositherediter ‘Bentuk normal ertosit: ikonkat dishus sehingga tedapat kKelebihan membran isinya, dibanding menyebabkan eritosit capat bertahan terhadap tokanan arteri dan terhadap celah yang terdapat pada life enzm eitrost yarg bersifat hereciter SSehingga menyebabkan enosit tak ‘mampu bertanan dan beradaptas Situasi ini menyebabkan hemolisis. ‘pada berbagal tinckat dan ‘menyebabian anemia kelainan herediter adaiah: = sperositosis — Poiklositosis = Ovalo sitosis, ‘Spesitesie Heredter Protein membran yang kurang adsioh: * Autosomal dominan ~ Spextrin penetran + Autosomal resesif: = Ankrin atau protein 4.2 atau kombinasinya Kekurangan proteh membran yang ‘menyebabkan terjad sindrom ‘sperosito i Sindrom yang muncul secara Kinis ‘adalah: = Anemia = Iiterus karena Isis mikrospirostk sel errosit Gambaran darah tepiny = Sperositoss = Retikuositesis = Peningkaten fragiitas eritosit pada tekanan osmosis ‘Keadaan hemoliss dan anemianya tergantung car limfenya dan tenadl pombosaran kelonjar imfo ‘Terapi splenektom, akan mengurang isis telapl dak capatmenghilangkan defek protein Krisis soerositosss adalah: — Anemia berat, isis ertrosit meningcat = Kurangnya eriropoesis pada wanita dengan altivtas Klien berebih Kemungkinan jnfeksi harus dipertimbangkan Pengaruh torhadap kehamian: ~ Umumaya beradaptasi balk dengan — Pemberian asem folat clanjurkan dan ‘memberkan hasil yang balk Pengatuh tethadap kehamilan: ~ Dapet tenadi abortus — Persalinan prematur ~ Tidak terdapat IUG retardation — Sifat herediter sperositosis. pada bayinva ‘idakmerperthatkan hiperbliubineria tau anemia neonatorum ‘Anemia bay! dapat serlus sehingga ‘memerukan transfust aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penyakit bu dan Kelainan Tidak Langsung pada Kehamian 567 abel 8.45 Gangguan fektor pembekuan yang bersifat herediter. (lanjutan) Nama jenyebabigejala_Klinis ‘Terapi dan hubungan dengan kehamilan Falter Von Wilsbrand disiungs| rombost + Merupatan 20 bentuk fungal fakior Vil dan + Herediter dan bersifat dominan, paling banyak furunkan “Terdapat tga tpe dengan yang ketiga, merupakan fenotioe resesit + Merupatan gikoprotein paling besar dari fakior Vil + Fungsinya untuk = Aches utama platelet pada subendotolal folagen ~ Penutup uiama pembuluh darsh teruka = Mempertahankan stabilits Koagulan yang telah aibertuk Komponen Koagulan + Faktor Von Willbrend dbentuk oleh endotolum faktor VIILC dibentuk ddan megakatosit, di bawah kontrol gen no 12, dinat + Fabtor yang memberatkan adalah bila bersifat herediter yang bersumber cari kedua orang tuanya yang berstat Karrie: = Madan memar = Epistaksis = Perdarahan mukosa — Perdarahan banyak bila menjaiani operasitreuma + Gambaran kinis von Willebrand éalam A cobstet, yaltu dapat tejaci perdarahan pada: = Abortus = Persainan basa ~ Post partum bleedingfate post partum bleeding + Sifat hereditemya memungkinkan terjadi Kecenderungan perdarahan lebin besar peda homozigot divandingken dengan heterozigot * Gojala penyatit von Wilebrand terdapat pada defek platelet + Perdaratan yang terjad Karena gangguan ‘merahun pembekuan darah + Has! laboratoiumnya: = Waktu bercarahan panjang = Prothrombine time memanjang = Antigen Von Wilebrand rendah = FaktorVillturun = Aitivtas platelet menurun +Hubungan von Willebrand dengan kehamilan: = Kehanrlan dapat merormalkan kondsi gangguan = Waktu pervaranan depat len memanjang tigalempat ial + Terepinya dapat dienkan: = 15-20unitkriopresiitat/12 jam = Konsentrat faktor VIII VWF mullimore ~ Infus Hemate-P selama operas! Dalam beberapa kasu terjadi penurunan fibrinogen yang dapat membahayakan karena menyebabkan gangguan pem- bbekuan darah berkelanjutan. Beberapa keadaan obsteti yang dapat menimbuikan penarunan kadar fibrinogen menjadi hipofibsinogenemia adalah: 2 1. Solusioplaserta 2. Kematian sil konsepsi intra ter lebih dari 6 minggu 3, Emboliairlecuban AL Sepsis 5. EKampsia Pada kchamilan verjadi peningkatan fibrinogen uncule ‘mengantisipasikecenderungan makin tingginya kemungkinan perdarahan skibat hemodilusi darah. Gambaran konsentrasi borinogen dapat dijabarlan pada kota sebagai bert. cemukakan bahwa pada ibu hamnl terjadidua hal peating, yaitu: 1. Hemodilusi dengan juan: 2. Memperlancar hemodinamik, untuk meningkatkan aliran nutes. bb, Meningkatkan dan memenuhi kebutuhan O; © Menyebabken tekanan darah cepi menurun sthingga dapat melancarkan peredaran darah khususnya yang, menujuplasenca °d. Meringankan kerja jantung selalipun curah jancun nya meningkat dan nadi naik sekitar 10 kali/menit selama keharilan, KEADAAN PADA — KEADAAN KETERANGAN NORMAL KEHAMILAN _ KRITIS. 7200-400 mg % 900-000 img % 100 my % Dalzs Kis 300 450 artinya terdapat kemunghinan perdarahan, besar dan suit membeku 2. Hemodilusi meaghalang!tejadinya pembekuan darah. Untuk mengatasi hemodilus, yang menghambat pem- bekuan darah maka komponen darah dicingkatkan hampir sdlurubnys b. Fibrinogen naik menjadi 450mg %. &_Aktivias komponen pembekuan darah lainnyaditingkat- fan. Dengen demikian, jk terjadi perdarahan pada hchamilan dan persalinan, diharapkan perdarahan akan dapat dihentikan ‘alam waktu singkat anpa banyak kehilangan darah schingga hemodinamik dapatdipertahankan dalam kescimbangan. Untuk lebih jelsnya akan dijabarkan secara singkat me- Janisme terjadinya hipofibrinogenemia dan perdarahan pada Tabel 8.46. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penyakit lou dan Kelainan Tidak Langsung pada Kehamilan S79 Dalam memberikan proflksis RheGam postpartum yang dliuga tela cerjadi iran darah fetomaternal diberikan secara berulang dalam wakeu singkat sesuai dengan titer antibodi yang dijumpai dilam pemeriksian darah maternalaya, Titer Antibodi Rhesus ‘Untuk dapat melakukan pemeriksaan globulin anti faktor Rhesus, Coombs telah membuat serum yang mengandung globulin sebagai berikut 1. Kelineidiberkan ertrosit Rhesus posit 2. Serum kelinci membuat antibodi untuk Rhesus dalam derahnya 3. Antibodinya disisihkan schingga dapat dipergunakan un- tuk melakukan pemeriksaan tes Coombs "Tes Coombs dilaeukean sebagaiberilut. TES LANGSUNG TTerdapat anibod yang telah rrolokst paca TES TIDAKLANGSUNG. “Tetdapat artibodi Rhesus tidak lengkap 1gM7 S,BM: entrosibayi sehinggs 160.000 betas dalam serum ‘menimbulkan aglitnas —janin reaksi positf dan + Kensertrasi antibod! bebas hemolsis yang terdapat dalam serum + Tes langsung mesin bay, dapat ditras! kalitas- memertkantes tdak _nyalkuantitasnya langsuna untuk: + Makin inaai konsentresinya, =Menentukan antibodi makin beratterjainya bebss dalam serum _inkompatbilas sshingga bayi ‘dapat menimbulkan Melokuken tres! kenation inteuter atau Sehingga prognosis penyakiinya dapat + ditertukan hidrops fetalis Completive substance: bersifat Koloid di antaranya: — Albumin, serum iain = Agar-agar,pirlidin = Polini tau dextran Hasil titrasi tes Coombs Titrasiserum bayitethadap Tes Coombs dapat dijabarkan se- bagai beri, BATASAN TITRAS| —— 14 NILAIEVALUASI KLINISNYA, RRingan, bayi capat sehet Tidak teréapatkelanan apapun Antibodi igM.7 S BM: 160.000, ‘akan hilang dari serum bay setelah berumur 4-8 minggu Titrasi sedang Maniestasi Kinisnya dapat dar ‘sedeng sampal Bort, antaranya: = Anemia gravis = Ikterus neonatorum gravis = Hidrops fetal Tirasi dengan manifestas! kins, yang berat Dapat teradi = Ker ikterus ~ Hidrons fetalis = Meninggal sotelch beberapa waktu 1164-11256 Diaas 11256 Seperti diketahui manifestasi Minis inkompasiilicas ‘Rhesus tidak selamanyasangat elas sehingga perlu diterapkan duane dross eit Melakukan evaluasidengan cermatriwayat kehamilan dan persalinan yang ampau, apatah cerdapat: 8 Anemia b, Ikcerusneonaterum Edema kuti dengan pemerilsaan laborstoriam: Laboratorium khusis darah bayi Pemeriksaan darah fbu dan ayah Mclakukaa pemerihsaan tes Coombs Saathamildilakukan pemerilszan khusus: + Cairanamnionnya + Pemeritsaan sample darahumbilikus Dengan irkompatibilitas Rhesus, hasl pemeriksean darah- aya dijumpai sebagai besikut. PEMERIKSAAN Darah miateral/paternal: + Faktor Rhesus bu : + Faker Rhesus patomal + Rhesus serum matemal Pemeriksaanterhedap janinnys: * Amniosentesisiuntuk + femeriksean bilrubin + Pemerkszan sampel + HASILNYA Negati Positf Minimal 1164 Neningkat alam caran Fbtrendeh soir 14 0%, daran ub sehausnya atara ieee Erivblaioss na 10.000 “foc ooasehausrya Tanja 200-2000 Hpeblinbn datos mo% | Rethaoct ibn To Sehawonya 2-8/8 Dalam upaya mengantisipasiibu hamil dengan Rhesus negatf,sedangkan suami dengan Rhesus positif ata tidakjelas, dikemukakan dalam skema Dasar diagnosis inkompatibilitas faktor Rhesus Pada manifestasi ini yang borat LL Anemia gravis 2, Tkterus neonatorum gravis 3. Hideopsfealis Diagnosisnyatidakterlau sukar untuk ditegakan. Kelainan sebagai manifestasi bersumber dari keadaan pa- isle 1. Beratnya hemlisis darahjanin—bayi. 2. Konsentrsi bilirubin dalam darahnya, 3. Hipoprotsinctnia yang terjack dalam serum darah bayi Tatalaksana pertolongan janin dengan iso imunisasi faktor Rhesus Kejadian janin dengan komplikas faktor Rhesus makin ber- kurang seiring dengan kemampuan untuk memberikan pro: aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Penyakit iu der Kelainan Tak Langsung pada Kenamian 387 1. Kencing banyak, encer karena kegagalan konsentrasi air sen 2. Berat jens air seni sekitar 1.005 3, Polidips sebagai kompensssi banyaknya produksi urin Diferensial diagnosis diabetes insipidus adalah: 1, Disbete: melrus 2, Hiperparatioidisme yang disertai poliura dan polidipsi 3. Diabetes insipidus tubulus, vakni gangguan respon tubu- lusteshadap AVP schinggaurinsclalu encer Faktor lain yang berkcitan dengan diabetes insipidus ada- Jah gangguan liver. Diantaranya adalah fitty ver yang menye- bbabkan nilaiambang cethadap argine vasopressin meninghas, schingga terjadi diuresis. (bat yang dapat diberikan adalah vasopressin sintesis,L deamine 8-D-arginine vasopressin (DDAV?) dalam bentuk nasal spray 0.1 me/tiga kali/24 jam dengan hasil yang cukup ‘memusskan, Kelenjar Pituitari Kalenjar Pituitari dianggap “mother of gland! karena diduga _merupskan indul kelenjar yang mengatar produks hormon pada sem kelenjar lan, Ternyata kelenjat ini bukanlah mother dof gland sesungguhnya karena masih terdapat pengatur yang berkedudukan lebih tinggi, yeitu hipothalamus dan panca indra yang mengzndung sistem reseptor rangsangan psikologis dari lingkungan. Schagai mocher ofgland, kelenjarinijarang mengalami hi- perplasia tetpi lebih banysle mengalam hipoplasi. Insufisiensi kelenjar Pituitaré ‘Untuk pertama kalinya, kondis ini dikemukakan pada 1937 oleh Sheehan yang menjumpaibahwa kondis!inidisebabkan clch shemia kelenjar Fieuiari dan peedarshan postparcum yang _mengakibatkan hipotensi syok. Syok menimbulkan nekrosis dan infark pada kelenjar pituitari pars anterior. Infark dan ne- kersis ini nenimbulkan gangguan produksi hormon schingga ‘menimbulkan gejala Sheehan stadium akut dan stadium lam- bat Hipofiss parst anterior mengalami penurunan produiksi hho:mon tropiknys terhadap sistem hormon lainnya. Penurunan hhormon tropik bervarasi, schingga gejala Shechan pun ber- Geiala sindrom Shechan alas: ‘Amenorea Agglakcoria Hipoglseria Hipotensi dan takikardi Gejalasindrom Shechan lambat “Tanda sees selcunder menghilang Hipooligomenorea sammpai amenorea Agglaktoria Inferiias Karena FSH dan LH tidal:terbencule Vagina kering sampaiatrofk Keadaan yang lebih berarterjadi panhipopituitarisme, terma- sulchipotiroidisme dan penurunan hormon kelenjarlainnya, ‘Terapi untuk sindrom Shechan adalah substrusihormon secaraselekif tergantung pada hormon yang kurang untuk rmeneapai“euhormonal” 1. Ltiroksin 0.10.2 mg/hari 2. Kortison 25 mg/hari dan dapat ditambah 3. ACTH Sindrom cushing Sindrom Cushing adalah kelainan hormonal yang terjadi akibat dati hipergikokortikoid dan diserti peningkatan ACTH. Kea- clan ini dapat ciscbabkan oleh: 1, Tumor hiperplasia yang menimbulkan hiperglikokortikoid Deserta dengan manifestasinya, 2. Tamoreksternal yang dapat mengeluarkan ACTH. 3. Overdosis hormon, Gejalakdinissindrom Chusing Cepatlelah Berat badan cepat naik akibat ret’ air-garam Hipertensi ‘Gangguan tes toleransi glakost Fdema Karena hiperglsemi, pengaruhnya terhadap janin adalah 1. Premaruri. 2. Janin/bayi besa bila janin mampu menghadapihipergli- 3. Janin dapat ahir mati karena hiperglisemianya. 4. Mungkin kematian akibse hipertensi yang menyebabkan ikulasi mengalari aliran darah menuju retroplasente sgangguan. Diferensial diagnosisnya: hyperplasia adrenckorteal Uncuk membedakannya dengan hiperplasia adrenokor- tikal, dilakukan pemberian Dexamethason 8 mg, dengan pern- bagian dosis 2 mg/6 jam Hasileya: 1. Bila hiperplasianya berasal dati kelenjar adrenal, penge- Iuaran ACTH akan menurun. 2. Bila tidak menekan peng:luaran ACTH, sumber ACTH adalahdariluar kelenjar adrenal. Pengobatan sindrom Chusingadalah: 1. Medilamentoss: Merylrapone, dengan hasilnya bale 2. Operas adrenekcomi schinggasumber ACTH akan hilang, Kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal mempunyai dua bentuk kelainan utama: 1 Hiiperplasiz, yang mengelsatkan hormon lebih cnggi dan rmenimbulkan manifesta kliniskelebihan hormen. 2. Hipoplasia yang meayebabkan produksi hormon berku- ‘ang dan menienbulkan manifestasi Minis kekurangan hor- sonal. Hiperplasia Adrenal Hiperplasia kelenjaradrenal primer dapat memberilan gejala ins: 1. Hiperensi 2. Hipolalseria aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Ponyakt Iby dan Kelainan Tidak Langsung pada Kohamilan 501 ‘lukosa Darah * Untas HM Glikogen_ -————>TGiutosas P 0, * ‘Asam Pirwvat {Asam Amino Badan Keton: ———_ sett Koa + Aseton * Asetoasetat + Beta Hidrokst Karbonal sihius Krebs *H0 0b, ¥ ‘Asam Lemak Kokesterol ‘Skema 8.8 Metabolisme karbohidrat pada ibu hamil dengan diabetes melitus. 43, ada sklusKreb hasilakhienyz adalah CO, dan ais sedang.- kan pada ibu hamil dengan diabetes melitus, metabolisme anacrobik dominan. Keadaan ini terjadikarena insulin tidak mampu berperan pada siklus Kreb schingga energi ‘utama yang sangat iperlakan bersumber dari protein dan lemak Dengan kurang tau tidak berfungsinya siklus Kreb, dalam se- rum éarahibu hamilterjadi peningkatan: 1. Glukesa, 2. Badan keton, 3. Kolesterol. 4. Konsentrasiasam lemak. Feningkatan konsentras ini akan memberikan pengeruhnya terhadap: 1. Komplikas padaibu han 2. Tumbuh-kembang janinintraueri Hasil metbolisme/nutrisi yang banyak meningkat dalam darah ‘nu hamil adalah: 1. Glukosa. 2. Teningkatan badan keton yang terdiri dar: a Ascton B. Asetoasetat cc Bethahidroksikarbonil 3. Bahari nucisijanin, Diagnosis Diabetes Melitus pada Kehamilan Diagnosis ibuhamil dengan diabetes melicusagak sukar karena terdapat beberapa faktor yang meningkatkan dan menurunkan Tabel 8.51 Faktor-faktor yang memengaruhi konsentrasi glukosa darah pada ibu hamil dengan dabetes melitus. FAKTOR FAKTOR KETERANGAN PENINGKAT —_PENURUN Glicacon abha + Keduanya dapat sel parkreas mempertahenkan, Kertok adenalio onsentrasi glukosa sekitar 90-95 mors + insulin * Glukosa meupaian + Growth hormen umber utara enero Hi ibuhami-janinnya + Piasente + Dimbun sebagai laktogen cadangan: + Kebutunan = Proses persatinan glutosajanin _~ Diubah menjad Sekar <0 gr lemak dan + setiap harinya tersimpanbaik + Kombinasi + Perhatican sklus, estrogen! Kreb pprogestion + ‘Kebutuhan insulin meningkat aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.

You might also like