Professional Documents
Culture Documents
Pedoman P2P Terbaru
Pedoman P2P Terbaru
PROGRAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT (P2P)
D. Batasan Operasional
Berkaitan dengan progam penanggulangan penyakit, maka puskesmas
bertugas mengembangkan segala potensi yang ada untuk menjalin kemitraan
dan kerjasama dengan semua pihak yang terkait. Pelaksanaan manajemen
progam penanggulangan penyakit meliputi :perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi serta mengupayakan sumber daya (dana, tenaga,
sarana dan prasarana).
Selain itu dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dan dengan
menyesuaikan tugas pokok dan fungsi uraian kegiatan progam P2, maka strategi
operasional yang dilakukan dalam penanggulangan pemberantasan penyakit
diantaranya melalui :
1. Pemantapan kelembagaan unit pelayanan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta dalam penanggulangan penyakit dengan strategi DOTS.
2. Peningkatan mutu pelayanandi semua unit pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta.
3. Penggalanagn kemitraan dengan organisasi profesi, lintas sektoral, institusi
pendidikan, dan lain-lain.
4. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka mendorong kemandiriannya untuk
mengatasi masalah TBC.
Kegiatan yang dilakukan progam P2 di Puskesmas adalah :
1. Meningkatkan upaya penemuan penderita di Puskesmas.
2. Meningkatkan upaya penemuan penderita melalui Posyandu, Rakordasi.
3. Meningkatkan penemuan penderita di tempat kerja melalui Posbindu.
4. Meningkatkan petugas PTO dan pengelola Program TBC
E. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan.
2. Undang-undang No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP
No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
mengatur agar setiap wabah penyakit menular (kejadian luar biasa-KLB)
harus ditangani secara dini.
3. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 158 ayat 1
yang menyatakan bahwa pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan
upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan PTM beserta akibat
yang ditimbulkan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadualan Penanggung jawab P2 di puskesmas dikoordinir
oleh Penanggung jawab masing-masing program sesuai dengan kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakitsesuai anggaran
BOK disepakati dan disusun bersama dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyelidikan Epidemiologi bulan Maret-Desember.
2. Penyuluhan tentang TB di 10 Desa dalam tahun 2019
3. Penyuluhan tentang malaria setiap tahun 1 kali.
4. Pemantauan penderita dengan risiko HIV oleh kader setiap 1 tahun sekali.
5. Refreshing kader tentang HIV 1 tahun sekali
6. Pemantauan Jentik Berkala (PJB) bulan Maret-Desember
7. Sweeping Bias, DO imunisasi, dan KIPI bulan April-November
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit dilakukan
oleh Penanggung jawab program pemberantasan penyakit yang menempati
ruang P2 di Puskesmas NGULAK.
R. P2p
Imunisasi
UGD Farmasi
B. Standar Fasilitas
1. Panduan bagi setiap pemegang program: 1 buah
2. Kit Penyelidikan Epidemiologi (PE) :
a. Surat Tugas
b. Buku
c. Pulpen
d. Refleks Hummer
e. Form PE
f. Pot tempat specimen : 2 buah
g. Label
h. Kantong plastik
i. Spesimen carrier dengan ice pack
j. Senter
3. Kit Penyuluhan Kesehatan Masyarakat : 1 kit
4. Kit audiovisual audividual, yang terdiri dari:
a. Wireless system/Amplifier dan Wireless Microphone 1 Unit
b. Microphone: 4 buah
c. Speaker: 2 buah
d. Laptop
e. LCD projektor
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
C. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
a. Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan leading
sektor dari Puskesmas (penanggung jawab program pemberantasan
penyakit)
b. Membentuk dan mengaktifkan kelembagaan untuk pelaksanaan kegiatan
program pemberantasan penyakit di tingkat Kecamatan.
4. Melaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit sesuai dengan
jadual yang telah disusun.
5. Monitoring evaluasi
a. Monitoring pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masayarakat.
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
.
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program pemberantasan
penyakit perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan program pemberantasan penyakit dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap tribulan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan program pemberantasan penyakit dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan program
pemberantasan penyakit tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait
dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat
dalam bidang kesehatan.