Professional Documents
Culture Documents
441 808 1 SM PDF
441 808 1 SM PDF
1, Januari 2016
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787
E-mail: sua.tieq@gmail.com
Abstract: This research is classroom action research at XII class of Madrasah Aliyah
YAPIKA. The subject matter properties of Colligative Solution conducted with K3 method
(Koligatif Kemas Kreatif) to improve student’s learning motivation. Research has been
conducted with the repetition of three times so that the study be completed for three
years. Three phase of learning are preparation, implementation and evaluation. Preparation
phase is done by teachers and students at home. The teacher is preparing the
learning media there are games rules, cardboard spacecraft, question cards, stopwatch, and a
dice. Students learn the material properties of koligatif independently learning by themself
using the student hand book. Implementation of the learning is done through a number of
methods, there are the story method, discussions and cooperative teamwork through creative
games. The evaluation was direct observation methods. The observation sheets assessing of
cognitive and affective aspects of students. Based on the results of observation showed that
students can impact the content, focus attention and participate active in learning, supported
by innovations that have been implemented.
Keywords: Colligative properties, K3, Motivation
Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas di Madrasah Aliyah YAPIKA
Kurnia kelas XII yang mengkaji materi Sifat Koligatif Larutan melalui metode pembelajaran
K3 (Koligatif Kemas Kreatif), sebagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penelitian telah dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Pembelajaran yang
ditempuh berupa tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan oleh
guru dan siswa di rumah. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa petunjuk games,
karton wahana, question card, stopwatch, dan dadu. Siswa mempelajari materi sifat koligatif
secara mandiri dengan cara belajar melalui buku pegangan siswa. Pelaksanaan pembelajaran
dilakukan melalui sejumlah metode yaitu metode kisah, diskusi dan games kreatif melalui
kerjasama tim secara kooperatif. Evaluasi dilakukan melalui metode observasi langsung.
Lembar observasi tersebut menilai aspek kognitif dan aspek afektif siswa. Berdasarkan hasil
observasi menunjukan bahwa pada umumnya siswa dapat menguasai konten, memusatkan
perhatian dan berpartisipasi aktif pada pembelajaran ditunjang oleh inovasi yang telah
dilaksanakan.
Kata Kunci: Sifat koligatif, K3, Motivasi
76
Peningkatan Motivasi Belajar Kimia 77
Alam, IPA) sebagai bagian dari mata pelajaran kimia. Motivasi belajar
pendidikan pada umumnya berperan tersebut berdampak pada minat dan hasil
penting untuk menyiapkan peserta didik belajar siswa. Pada kasus tersebut, guru
yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis, mata pelajaran sebaiknya dapat
masyarakat yang diakibatkan oleh dampak yang kreatif, inovatif, dan apresiatif,
(Prayekti, 2006). Kimia adalah bagian dari konten secara edukatif sebagai upaya
rumpun sains. Mulai tahun 2008 mata meningkatkan motivasi siswa pada
pelajaran ujian nasional. Kimia semakin konten dengan konteks kehidupan sehari-
penting dan menjadi salah satu mata hari dapat disisipkan dalam pembelajaran.
pelajaran inti yang harus dipelajari dengan Materi koligatif larutan berkaitan erat
Rekaman prestasi akademik siswa dulu, kini atau masa datang. Adanya
kimia bagi siswa. Rata-rata nilai raport motivasi belajar siswa (Wu, 2002),
siswa pada mata pelajaran kimia selama Motivasi belajar memberikan sumbangan
empat semester mulai tahun 2010 hingga besar terhadap minat dan prestasi hasil
2012 berturut-turut yaitu 67, 69, 68 dan belajar siswa (Keller, 1987).
70. Studi pendahuluan terhadap opini Ide yang kreatif, inovatif, dan
siswa pada pelajaran kimia yang telah apresiatif diperlukan untuk mewujudkan
mereka peroleh selama dua tahun penerapan konteks yang menarik di dalam
menunjukan fakta berupa data minat siswa kemasan pembelajaran. Ide tersebut akan
terhadap pembelajaran kimia. Minat siswa lebih “membumi” jika berbasis latar
Faktor utama rendahnya hasil belajar sumber belajar yang mungkin untuk dapat
e-ISSN 2502-4787
78 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Aeni
e-ISSN 2502-4787
Peningkatan Motivasi Belajar Kimia 79
e-ISSN 2502-4787
80 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Aeni
3
1 2 penentuan petugas K3 melalui metode
kisah, diskusi dilakukan untuk pemantapan
konten yang akan digunakan pada saat
6
games, pelaksanaan games, dan
5 4
pengambilan intisari. Pembelajaran
menggunakan media pembelajaran pada
e-ISSN 2502-4787
Peningkatan Motivasi Belajar Kimia 81
dalam bentuk games kreatif melalui melangkah (main) tiap kelompok, (2)
kerjasama tim. setiap kelompok mengirimkan satu
orang perwakilan yang bertugas
Tahapan pelaksanaan
maju/melangkah pada media karton,
a) Siswa dibentuk menjadi lima
(2) kelompok yang mendapatkan
kelompok. Setiap kelompok terdiri
kesempatan maju, menunggu nomor
atas lima orang.
dadu hasil random yang dilakukan
b) Mula-mula siswa bersama gurunya
oleh petugas K3 pengocok dadu. (3)
menentukan kelompok yang akan
nomor yang diperoleh dari hasil
menjadi petugas K3. Petugas K3
random sesuai dengan no question
berpartisipasi aktif dalam mereview
card yang harus dijawab agar
konten pembelajaran sifat koligatif
kelompok tersebut dapat melangkah
larutan. Petugas K3 adalah siswa-
pada media karton dengan jumlah
siswa yang akan menjadi petugas
langkah yang sesuai no question card,
games. Petugas K3 ditentukan melalui
(4) waktu tunggu menjawab
metode kisah. Kelompok yang
pertanyaan adalah selama satu menit
menjadi petugas adalah kelompok
untuk pertanyaan non-perhitungan dan
yang salah satu anggotanya terdapat
dua menit untuk pertanyaan tentang
dalam kisah kimia unsur. Pada
perhitungan, (5) Kelompok yang dapat
kesempatan ini kisah bertema tentang
menjawab pertanyaan boleh maju
kimia unsur. Kisah dapat diubah
dengan jumlah langkah sesuai bobot
sesuai dengan kreatifitas dan
pertanyaan, (6) kelompok yang tidak
kebutuhan.
menjawab dan jawabannya tidak tepat
c) Siswa berdiskusi tentang materi sifat
(salah) tidak diperbolehkan maju, (7)
koligatif larutan berdasarkan urutan
pertanyaan dapat dilempar sebanyak
pada bahan ajar sebagai pendalaman
satu kali kepada kelopok lain, (8) jika
konten untuk kelancaran pelaksanaan
pada lemparan pertama kelompok
games. Diskusi dipimpin oleh petugas
tersebut dapat menjawab pertanyaan
K3 dan dikonfirmasi oleh guru.
maka perwakilan kelompok dapat
d) Setelah diskusi selesai, petugas
maju sebanyak
membacakan petunjuk games.
e) Pelaksanaan games. Games berupa
Petunjuk Games adalah: (1) mula-
serangkaian tahapan yang dapat
mula dilakukan penentuan giliran
terselesaikan dengan kerjasama tim
e-ISSN 2502-4787
82 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Aeni
dengan sangat baik melalui kajian melalui skala likert. Rentang nilai yang
bahan ajar secara mandiri. Untuk terdapat pada angket berkisar antara 1
b) Siswa dapat bekerjasama dengan baik lima aspek utama yang dinilai yaitu
e-ISSN 2502-4787
Peningkatan Motivasi Belajar Kimia 83
90,2% untuk aspek kemenarikan, 82,9% yaitu siswa menjawab dan jawaban siswa
untuk aspek pemahaman konten, dan tepat, siswa menjawab dan jawaban siswa
82,0% untuk aspek keterkaitan konten belum tepat, serta siswa tidak menjawab.
dengan aplikasi. Secara keseluruhan Rata-rata perolehan persentase tiga aspek
perolehan rata-rata persentase angket tersebut berturut-turut yaitu 73,9%, 17,4%,
motivasi belajar siswa adalah 85,5 %. dan 8,7 %. Siswa yang dapat menjawab
Hasil analisis tersebut sesuai dengan pertanyaan dengan benar adalah 73,9%
Rakhmadhani dkk. (2013) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
peranan penggunaan media pembelajaran umumnya siswa dapat menguasai konten.
dalam proses belajar mengajar dapat Meningkatnya hasil belajar siswa dengan
membangkitkan keinginan/ minat yang menggunakan model pembelajaran
baru, membangkitkan motivasi, kooperatif tipe TGT disebabkan karena
rangsangan untuk belajar, dan setiap anggota bertanggungjawab untuk
membawa pengaruh psikologis mempelajari bagian tertentu bahan yang
terhadap siswa. Penggunaan media diberikan.
pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu Tabel 2. Persentase Hasil Analisis Lembar
Observasi Guru Terkait Aspek Kognitif dan Afektif
keefektifan proses pembelajaran dan
Pokok Item Lembar Observasi Hasil
penyampaian pesan dari isi pelajaran Siswa
menjawab dan
yang diberikan. jawaban siswa
73,9%
tepat
Analisis motivasi belajar dilakukan
Siswa
Kognitif
pula melalui observasi langsung oleh guru menjawab dan
17,4%
jawaban siswa
bersangkutan (Tabel 2). Instrumen yang belum tepat
Siswa tidak
digunakan berupa lembar observasi. 8,7 %
menjawab
Lembar observasi tersebut menilai aspek Siswa
Aspek memusatkan
92%
kognitif dan aspek afektif siswa. Aspek yang perhatian dan
dinilai partisipasi aktif
kognitif siswa merupakan parameter kuat Siswa
memusatkan
yang dapat memperlihatkan besarnya perhatian dan
8%
tidak
motivasi siswa terhadap suatu Afektif
berpartisipasi
pembelajaran. Guru mengobservasi aspek aktif
Siswa tidak
tersebut berdasarkan jawaban-jawaban memusatkan
perhatian dan
0%
siswa terhadap pertanyaan pada question tidak
berpartisipasi
card. Aspek kognitif dibagi menjadi tiga aktif
e-ISSN 2502-4787
84 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Aeni
DAFTAR RUJUKAN
Barkley, E.E., Cross K.P., Major, C.L. Prayekti. 2006. STM dan Pembelajaran
(2012). Collaborative Learning IPA (Online), dilihat 3 November
Techniques. Bandung: Nusamedia 2014, http://www.duniaguru.com.
Keller. 1987. Development and Use Arcs Rakhmadhani, N., Yamtinah, S. dan
Model of Instructional Design. Utomo, S. B. 2013. Pengaruh
Journal of Instructional Development, Penggunaan Metode Teams Games
vol. 10, no.3, hh. 2-10. Tournaments Berbantuan Media Teka-
LKPP Univ. Hasanuddin. 2011. Model Teki Silang Dan Ular Tangga Dengan
Pembelajaran Kolaboratif Bagi Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Pendidikan. Universitas Hasanuddin Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI
e-ISSN 2502-4787
Peningkatan Motivasi Belajar Kimia 85
SMA Negeri 1 Simo Tahun Pelajaran Wu, H.K. 2002. Linking The Microscopic
2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, View Of Chemistry to Real Life
vol. 2, no. 4, hh. 190-197. Experiences: Intertextuality in Ahigh-
Sukmadinata, N.S. 2010. Metode School Science Classroom. Science
Penelitian dan Pendidikan. Bandung: Education, vol. 87, hh. 868-891.
PT.Remaja Rosda Karya.
e-ISSN 2502-4787