You are on page 1of 100
SEKOLAH ISLAM TERPADU INSANTAMA BANJARBARU Tugas Akhit Periode XLIII Semester Ganjil Tahun 2014/2015 OLEH TASYA RIZKITA AMALINDA, H1B110061 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2014 TUGAS AKHIR SEKOLAH ISLAM TERPADU INSANTAMA BANJARBARU Oleh: Tasya Rizkita Amalinda ‘NIM. H1B110061 Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada hari selasa tanggal 11 ‘Nopember 2014 dan dinyatakan Lulus Pembimbing 1, Susunan Dewan Penguji 1. Dr. Bani Noor Muchamad NIP. 19720403 199703 1 003 2, Naimatul Aufa, M.Sc NIP. 19830106 200501 2.002 |, 05 Maret 2015 ik Unlam Ketua Program Studi Arsitektur, ‘NIP. 19720403 199703 1 003 *SSNHP19660328 199103 1 001 ABSTRAK Salah satu Sekolah Islam Terpadu yang ada di Indonesia adalah Sekolah Islam Terpadu Insantama yang didirikan di Bogor, sefak tahun 2001. Setiap tahunnya peminat yang ingin bersekolah di Sekolah Islam Terpadu dibawah naungan Yayasan Insantama ini terus meningkat, sehingga pada tahun 2008 sudah dibuka cabang SDIT dan 2010 dibuka cabang SMPIT Insantama Banjarbaru, Kalimantan Selatan Adapun permasalahan yang muncul adalah bagaimana mendesain Sekolah Islam Terpadu Insantama Banjarbaru berdasarkan konsep pendidikan Istam yang dinaungi oleh Yayasan Insantama tersebut, Metode yang digunakan adalah proses perancangan yang sederhana yaitu “data” yang diperoleh dianggap sebagai umpan masuk, lalu diproses yang dalam tahap perancangan disebut "analisis” dan hasitnya adalah umpan keluar yang berupa “rancangan”. Hasil dari proses data, analisis dan rancangan berupa suatu konsep bangunan sekolah yang sesuai dengan konsep pendidikan Islam sehingga nantinya semua aktifitas belajar — mengajar terwadahi oleh semua fasilitas yang ada, KATA PENGANTAR Assalamualaikum, wr, wb. Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SW atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis hampir menyelesaikan Laporan Perani ‘ekolak Islam Terpadu Insatama Banjarbart”. Akhir yang berjudul Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Perancangan ini adalah sebagai syarat untuk melanjutkan ke tahap Studio Grafis, Dalam penyusunan Laporan Peraneangan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebasar-besamya kepada: 1. Ibu Kumia Widiastuti, MT selaku Ketua Jurusan $1 Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat. 2. Bapak Ir. H. Bambang Daryanto, MT dan Ibu Anna Oktaviana, MT selaku koordinator Seminar Tugas Akhir. 3. Ibu Dahliani, MT & Bapak M. Ibnu Saud, M.Sc selaku dosen pembimbing. terima Kasih atas bimbingannya selama masa bimbingan maupun selama masa perkuliahan, 4, Seluruh Dosen Pengajar Arsitektur Unlam yang. telah memberikan pengetahuan dan bimbingan, serta masukan selama penulis menuntut imu. 5. Seluruh staff akademik yang telah membantu selama penyususnan Laporan, Peraneangan Tugas Akhir 6. Kedua orang tua, kakak adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis. 7. Seluruh mahasiswa Jurusan Arsitektur, khususnya angkatan 2010 dan teman teman studio 43 yang selalu memberi semangat, bantuan, dorongan dan doa. Serta semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Laporan Perancangan ini masih banyak terdapat Kekurangan, Karena terbatasnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki, Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan Laporan Perancangan ini, Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya teman-teman Jurusan Arsitektur Wassalamualaikum, wr, wb. Banjarbaru, Oktober 2014 Penulis DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR.. vii DAFTAR TABEL vii DAFTAR SKEMA BAB | PENDAHULUAN 1 1.1 Latar belakang. 1.2. Perumusan Masalah 13. Tyjuan 14° Sasaran.... 1.5. Batasan Masalah 1.6 Metoda Perancangan. 1.6.1 Pengumpulan Data. 1.6.2 Analisis 1.7. Sistematika Penulisan... BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1. Tinjauan Judul aa anne hw 2.2. Tinjauan Tentang Pendidikan Islam. 2.2.1 Pengertian Pendidikan Islam 2.2.2 Dasar— dasar Pendidikan Islam... 2.2.3. Tujuan Pendidikan Islam 2.24 Pendi in Islam Terpadu 2.3. Tinjauan Tentang Sekolah Islam Terpadu .... P a g 9 9 2.3.1 Pengertian Sekolah Islam Terpadu 2.3.2. Tujuan Umum Pendidikan Sekolah Islam Terpadu 2.3.3. Konsep Pendidikan Umum di Sekolah Islam Terpadu. uw 24 Landasan Kurikulum di Sekolah Islam Terpadu Insantama..... iv 2.4.1 Landasan Filosofis.... 2.4.2 Landasan Yuridis 12 243° Visi, Misi & Tujuan Yayasan Insantama... 2.4.4 Konsep Pendidikan Islam Terpadu Insantama 1s 24,5 Kerangka Kurikulum .. 2.4.6 Struktur il 2.4.7. Muatan Ki 2.5. Tinjauan Tentang Penataan Pola Massa Bangunan.. 2.5.1 Konfigurasi Massa 27 2.5.2 Penataan Area Luar... 2.5.3. Unsur—Unsur Penataan Ruang Luar & Dalam, 33 2.6 Studi Banding 34 2.6.1. Pesantren Al — Ishlah Tajug.. 2.6.2 Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhamma BAB 3 TINJAUAN LOKASI & SITE... 3.1 Kondisi Geografis Kota Banjarbaru. 3.2 Kondisi Topografi Kota Banjarbaru 40 3.3 Kondisi Eksisting Lahan.. 3.3.1 Karakteristik Lokasi Eksisting, al 3.3.2. Hal — Hal Penunjang Dari Kondisi Lahan Eksisting ... 3.3.3. Spesifikasi Batasan Site. 3.4 Kondisi dan Potensi Tapak 46 3.4.1 Potensi Tapak.... 3.4.2 Jaringan Jalan. 46 3.4.3 Utilitas Makr BAB 4 ANALISIS DAN KONSEP PERANCANGAN. ikan Islam Terpadu di SIT Insantama Banjarbaru 48 4.1 Pendekatan Konsep Pendi 4.2. Analisis dan Konsep Internal 48 4.2.1 Pelaku 48 4.2.2. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang... 4.2.3. Pembagian Ruang dan Syarat Ruang 32. 33 4.2.5 Hubungan Ruang & Massa 57 4.2.4 Analisis & Konsep Besaran Ruang... 4.3 Analisis dan Konsep Ekstemal 4.3.1 Analisis dan Konsep Terhadap Lintasan Matahari.. 4.3.2. Analisis dan Konsep Terhadap Angin 63 4.3.3. Analisis dan Konsep Terhadap Kebisingan.. 4.3.4 Analisis dan Konsep Terhadap Orientasi Bangunan 66 43.5. Analisis dan Konsep Terhadap Pencapaian & Sirkulasi. 4.4 Analisis & Konsep Penataan Massa 70 4.5 Analisis dan konsep Struktur 2 451 Atap... 4.5.2. Kolom & Balok, 2 45.3 Pondasi B 4.6 Analisis dan Konsep Utilitas.. 14 4.6.1 Sistem Sanitasi Air Bersih & Air Kotor 15 4.6.2 Air Conditioning... 4.6.3. Sistem Pengelolaan Sampah 75 4.6.4 Sistem Penagkal Petir.. 4.6.5. Sistem Keamanan 4.6.6 Sistem Proteksi Kebakaran 7 4.6.7. Sistem Transportasi Bangunan .. BAB 5 PENUTUP. 9 5.1 Kesimpulan... 5.2. Saran. DAFTAR PUSTAKA Bs LAMPIRAN vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Konfigurasi Massa Terpusat. 28 Gambar 2.2 Konfigurasi Massa Li 29 Gambar 2.3 Konfigurasi Massa Radial ... 30 Gambar 2.4 Konfigurasi Massa Cluster 31 Gambar 2.5 Pola Penataan Massa Bangunan dengan RTH di Sekolah Islam .... 33 Gambar 2,6 Gambar Kawasan Pesantren Al — Ishlah Tajug, 34 Gambar 2.7 Struktur Organisasi Pesantren Al ~ Ishlah Tajug... 35 Gambar 2.8 Gambar Kawasan Pondok Pesantren darul Ihsan Muhammadiyah Sragen 37 Gambar 3.1 Peta Kawasan Kota Banjarbaru.............. om] Gambar 3.2 Peta Lokasi Tapak. 43 Gambar 3.3 Kondisi Eksisting Tapak ..... ae Gambar 3.4 Kabel Jaringan Listrik.. 46 Gambar 4.1 Analisis Sinar Matahari Pagi-Siang-Sore.... 63 Gambar 4.2 Konsep Lintasan Matahari . 63 Gambar 4.3 Analisis Pola Sirkulasi Angin o4 Gambar 4.4 Konsep Pola Sirkulasi Angin 65 Gambar 4.5 Analisis Kebisingan Terhadap Tapak 65 Gambar 4.6 Konsep Kebisingan Tethadap Bangunan.. 66 Gambar 4.7 Analisis dan Konsep View (Pandangan) Terhadap Bangunan....... 67 Gambar 4.8 Konsep View (Pandangan) Terhadap Bangunan 67 Gambar 4.9 Analisis dan Konsep Pencapaian & Sirkulasi ...... 68 Gambar 4.10 Analisis dan Konsep Pencapaian & Sirkulasi 69 Gambar 4.11 Konsep Pencapaian & Sirkulasi...... 69 Gambar 4.12 Konsep Penataan Massa Bangunan. 70 Gambar 4.13 Konsep Penataan Massa Bangunan.... 7 Gambar 4.14 Konsep Penataan Massa Bangunan.... 71 Gambar 4.15 Struktur Rangka Badan Bangunan B Gambar 4.16 Pondasi Poer Plat... TB vii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Fasilitas Pesantren AL-Ishlah Tajug ....... 38 ‘Tabel 3.1 Karakteristik Lokasi Eksisting, 4 ‘Tabel 4.1 Analisis & Konsep Aktifitas & Kebutuhan Ruang SIT..... 50 ‘Tabel 4.2 Pembagian Massa Ruang dan Syarat Ruang. 52, ‘Tabel 4.3 Analisis & Konsep Besaran Ruang........ 54 ‘Tabel 4.4 Pengaruh Jenis Analisis Eksternal Terhadap Perancangan. 61 viii DAFTAR SKEMA Skema 1.1 Proses Perancangan Menurut Irsyadi (1982)... Skema 1.2 Proses Perancangan Skema 4.1 Hubungan Ruang Bangunan Kantor... Skema 4.2 Hubungan Ruang Bangunan Servis Skema 4.3 Hubungan Ruang Bangunan Kelas 1... Skema 4.4 Hubungan Ruang Bangunan Kelas I Skema 4.5 Hubungan Ruang Bangunan Kelas IIL... Skema 4.6 Hubungan Ruang Bangunan Kelas IV.... Skema 4.7 Hubungan Ruang Bangunan Kelas V Skema 4.8 Hubungan Ruang Bangunan Kelas VI... Skema 4.9 Hubungan Ruang Bangunan Kelas VIL Skema 4.10 Hubungan Ruang Bangunan Kelas VIIL Skema 4.11 Hubungan Ruang Bangunan Kelas IX. Skema 4.12 Hubungan Ruang Bangunan Perpustakaan... Skema 4.13 Hubungan Ruang Bangunan Serbaguna..... Skema 4.14 Hubungan Ruang Bangunan Praktikum Skema 4.15 Hubungan Ruang Bangunan Asrama... Skema 4.16 Hubungan Massa Skema 4.17 Sanitasi Air Bersih Skema 4.18 Sanitasi Air Kotor... Skema 4.19 Alur Pembuangan Sampah Skema 4.20 Pola Instalasi Penangkap.... 60 61 61 74 75 16 76 ix ra GS A ai © Py i A a =~ oo) = eal SS @ LNG BAB 1 PENDAHULUAN 1 BABL PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan primer pada zaman sekarang ini, Kebutuhan masyarakat akan pendidikan formal seiring dengan pertambahan, penduduk tentunya akan terus mengalami peningkatan, schingga kebutuhan, akan Ketersediaan fasilitas pendidikan baik dari segi kuantitas: maupun kualitas dari tahun ke tahun akan meningkat pula. Pemerintah telah berusaha menyediakan fasilitas pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah bahkan tinggi. Selain itu pihak swasta pun ikut berperan aktif dalam penyediaan fasilitas pendidikan. Salah satu diantaranya adalah sekolah berbasis pendidikan Islam. Pendidikan berbasis Islam penting untuk diterapkan karena dipercaya bahwa anak ~ anak yang dididik dan dibekali ajaran agama yang kuat sejak kecil akan memiliki kepribadian dan ilmu lain yang akan baik pula, Alasan tersebut mendorong banyak diminatinya lembaga pendidikan Islam. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai Sekolah Islam Terpadu (IT) di berbagai daerah, Pendidikan Islam, diharapkan mampu menciptakan calon generasi bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Bsa serta berwawasan global, sehingga npu bersaing tanpa meninggalkan kaidah-kaidah ajaran agama Islam ‘Tujuan sekolah Islam terpadu adalah mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Qur’an dan As = Sunnah, Dalam aplikasinya Sekolah Islam Terpadu. diartikan sebagai sekolah yang menerapkan perpaduan antara pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum. Sekolah Islam Terpadu juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran agar dapat mengoptimalkan aspek pengetahuan (Kognitif) schingga para siswa memiliki pemahaman tentang apa yang dipelajarinya, Siswa juga dididik agar pengetahuannya tidak sebatas ‘ilmu saja’ melainkan harus menjadi sikap dalam menjalani Kehidupannya (afektif). Hal ini tereermin dalam cara berpikir dan cara mensikapi persoalan yang dihadapinya. Sikap itu dicerminkan dalam 12 praktek dan perilaku sehari-hari (psikomotorik). Selain itu Sekolah Islam th. Salah satunya Sekolah Islam ‘Terpadu yang ada di Indonesia adalah ‘Terpadu juga memadukan pendidikan aq th, ruhiyah dan jasadiy Sekolah Islam Terpadu Insantama yang didirikan di Bogor, sejak tahun 2001, Sekolah Islam Terpadu Insantama telah tumbuh dan berkembang di 6 kota di 5 provinsi di Indonesia, yakni Bogor sebagai pusatnya, lalu Serang, (Banten), Banjar (Jawa Barat), Bekasi (lawa Barat), Leuwiliang ~ Bogor (Jawa barat), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Lampung dan Makasar (Sulawesi Selatan) dip /insntama seh dvyasan/slavns-pandangavasan Pada tahun 2008 dibuka cabang SDIT Insantama Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Setiap tahun peminat yang ingin bersekolah di Sekolah Islam Terpadu dibawah naungan Yayasan Insantama ini terus meningkat ‘insu schidvavsavsclnanerandang-avasu), Oleh Karena itu, kota Banjarbaru sebagai daerah yang sedang berkembang serta dijuluki kota pendidikan di Kalimantan Selatan, membuat Yayasan Insantama ingin meneruskan mendirikan Sekolah Islam Terpadu di daerah tersebut secara lengkap sesuai dengan jenjang pendidikannya, dikarenakan masih. banyak yang berupa lahan kosong. Meningkatnya jumlah peminat ini menunjukan bahwa sekolah yang berbasis pendidikan Islam dengan standar pendidikan nasional dapat menarik banyak orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya ke Sekolah Islam Terpadu, Khususnya pada Yayasan Insantama di Banjarbaru. Insantama memiliki cara pandang khas terkait dengan konsep pendidikan Islam terpadu, Oleh Karena itu, Sekolah Islam Terpadu Insantama perlu menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan konsep pendidikan Islam terpadu agar dapat mewadahi semua anak — anak yang ingin belajar di sebuah sekolah yang berbasis pendidikan Islam terpadu. Perumusan Masalah Permasalahan dalam perancangan ini adalah: Bagaimana merancang Sekolah Islam Terpadu Insantama Banjarbaru berdasarkan dengan konsep pendidikan Islam yang dinaungi oleh yayasan Insantama tersebut. 13 14 15 1.6 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini yaitu mendapatkan konsep bangunan sekolah yang sesuai konsep pendidikan Islam yang dinaungi oleh yayasan Insantama tu sendliri, sehingga nantinya semua aktifitas belajar — mengajar terwadahi oleh semua fasilitas yang ada. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari perancangan ini adalah terorganisasinya kegiatan belajar — mengajar (antara guru dengan para siswa) secara baik, karena terbentuknya tata letak bangunan, pola ruang & zoning yang sesuai clengan konsep pendidikan Islam dibawah naungan Yayasan Insantama Batasan Masalah ‘Mendesain Sekolah Islam Terpadu Insantama Banjarbaru berdasarkan konsep pendidikan Islam yang digunakan oleh yayasan Insantama, Metode Perancangan ‘Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan, "Sekolah Islam Terpadu Insantama Banjarbara”, ini adalah proses perancangan yang sedethana, Menurut Irsyadi (1982), proses merancang yang sedethana adalah “data” yang diperoleh dianggap sebagai umpan masuk, lalu diproses yang dalam tahap perancangan disebut “analisis” dan hasilnya adalah ‘umpan keluar yang berupa “rancangen” FEED BACK ‘Skema 1.1, Proses perancangan menurut Irsyadi (1982) ‘Sumber: Irsyaui, Nur. 1982 iaog POT in Data Primer ‘* AnalisisEksternal —_* Konsep + Data Sekunder + Analisisinternal Perancangan Barr Coan pay METODE ANALISIS. Dacre ‘Skema 1.2. Proses Perancangan Sumber : Analisis Pribadi. 2013 1.6.1 Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data untuk menunjang_ pelaksamaan perancangan terdapat dua kategori data sebagai berikut a, Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan dari sumber pertamanya (Suryabrata : 1983), pengumpulan data primer diperlukan untuk penulisan peraneangan “Sekolah Islam Terpadu Insantama Banjarbara”, yaitu * Observasi Lapangan, yakni dengan pengamatan langsung pada beberapa tempat yang berupa gedung sekolah islam terpadu_ serta ia, fasilitas penunjangnya yang ada di Indon * Wawaneara, yakni dengan melakukan tanya-jawab secara langsung tethadap pemilik, pengelola dan pegawai gedung sekolah islam terpadu yang ada, serta wawancara terhadap beberapa siswa — siswi, orang tua murid dan lain - lainnya, * Dokumentasi, hal ini ditujukan untuk mengetahui langsung, secara deskriptif kondisi yang ada di lapangan. Data Sekunder, yaitu data yang dapat_menunjang_ peraneangan “Sekolah Islam Terpadu Insautama Banjabaru”, baik melalui data kuantitatif maupun kualitatif, metoda yang dilakukan adalah melalui * Studi Literatur yakni dengan cara mengumpulkan literatur-literatur yang berhubungan dengan pendidikan sekolah Islam terpadu melalui buku, koran, majalah, dan intemet * Studi Banding terhadap bangunan sejenis untuk memperkaya data dan menambah pengetahuan dalam perancangan. 1.6.2 Analisis Analisis data yang diperoleh dari teori — teori yang terkait dengan cara penggambaran proses perancangan Sekolah Islam Terpadu tersebut, baik aspek seeara makro maupun mikro yang kemudian dipecahkan dalam bentuk desain 17 Analisis pada desain perancangan sekolah islam terpadu berupa analisis yang diperoleh dari data — data aang didapat dari proses pengumpulan da yakni berupa data primer dan data sekunder. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dan. pembahasan yang digunakan secara garis besar yaitu sebagai berikut BABI BABII BABII BAB IV BABY PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, ‘metoda pembahasan dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang pustaka/referensi yang digunakan untuk pemecahan masalah dan konsep perancangan yang berkaitan dengan judul serta tinjauan tentang bangunan yang sejenis. TINJAUAN UMUM LOKASI DAN SITE Berisikan analisis umum yang meliputianalisis lingkungan (lokasi, site, potensi Iahan, peraturan bangunan sekitar, prasarana, karakter Lingkungan, dan sebagainya) ANALISIS DAN KONSEP PERANCANGAN Berisi tentang pendekatan terhadap analisis makro dan mikro, yang meliputi analisis lingkungan, tapak’site ( orientasi, view, vegetasi, sirkulasi, arah matahari, dll), mikro (organisasi ruang, pengguna dan aktivitas, serta analisi is utilitas), Serta menjelaskan tentang output dari analisis yang merupakan konsep dari peraneangan, PENUTUP Berisi kesimpulan dari hasil analisis dan konsep terhadap pemecahan masalah pada perancangan “Sekolah Islam Terpacu Insantama Banjarbaru”. Soe ‘lon ® FW ey-W mn ty BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 24 22 BAB2 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Judul Secara definisi operasional, judul dari perancangan “Sekolah Islam Terpadu Insantama Banjarbaru”, adalah proses mendesain, menata dan meraneang suatu bangunan berupa fasilitas pendidikan Sekolah Islam ‘Terpadu di bawah Yayasan Insantama yang terletak di Kota Banjarbaru Tinjauan Tentang Pendidikan Islam 22.1 Pengertian Pendidikan Islam Secara umum konsep pendidikan Islam mengacu pada makna dan asal kata yang membentuk kata pendidikan Islam. dalam hubungannya dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini akan dirunut tentang makna kata pendidikan itu sendiri, Ada tiga istilah yang umum digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu af tarbiyah, al ta’lim dan al ta’dib. Al farbiyah mengandung, arti memelihara, membesarkan dan_mendidik yang kedalamnya sudah termasuk makna mengajar atau allama (Tabi, Ahmad, 2005:109), Berangkat dari pengertian ini tarbiyah didefinisikan sebagai proses bimbingan terhadap potensi manusia (jasmani, ruh dan akal) secara maksimal agar dapat menjadi bekal dalam menghadapi kehidupan dan masa depan. A fa’lim mengandung arti pengajaran yaitu mencerdaskan otak manusia, Al ta’dib mengandung arti pendidikan yang bersifat Khusus yaitu memperluas adab kesopanan, mempertinggi akhlak. Dr. M. Fadhil al Jamaly sebagaimana dikutip oleh Nurul Usnadhiyah dalam skripsinya(Usnidhiyeh, Nurul, 2009:31), -menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berdasarkan nilai — nilai_ yang tinggi dan kehidupan yang mulia, schingga terbentuk pribadi yang lebih sempuma, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan Definisi pendidikan yang telah disebutkan di atas jika dikaitkan dengan pengertian pendidikan Islam akan diketahui bahwa pendidikan Islam lebih menckankan pada keseimbangan dan keserasian perkembangan hidup manusia sebagai mana dikemukakan oleh Ahmad Tr bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara sir. Ahmad Tafsir (199432) mengartikan pendidikan Islam adalah maksimal_sesuaiajaran Islam, Dengan kata lain, pendidikan Islam menurutnya adalah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim secara maksimal (Kaffah) 2.2.2 Dasar — dasar Pendidikan Islam Dasar pendidikan adalah pandangan yang mendasari_seluruh aktivitas pendidikan, baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan, maupun pelaksanaanpendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital dalam kehidupan, bahkan secara kodrati manusia adalah makhluk paedagogik, maka yang dimaksud dasar pendidikan tidak lain adalah nilai — nilai tertinggi yang dijadikan pegangan hidup suatu bbangsa atau masyarakat dimana pendidikan itu berlaku Bagi umat Islam agama adalah dasar (pondasi) utama dari keharusan berlangsungnya pendidikan Karena ajaran-ajaran Islam yang bersifat universal mengandung_ aturan-aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik yang bersifat ubudiyyah (mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya), maupun yang bersifat mmuamalah (mengatur hubungan manusia dengan sesamanya). Adapun dasar — dasar dari pendidikan Islam adalah Al — Quran dan As ~ Sunnah, 2.23 Tujuan Pendidikan Isl: Tujuan pendidikan Islam adalah meneiptakan _pemimpin pemimpin yang selalu mengimplementasikan sifat amar ma’ruf nahi munkar. (Toit, Chabib,1996:102) Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan nasional negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan dan harus dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan umum ini tidak dapat dicapai kecuali setelah melalui proses pengajaran, pengalaman, pembia penghayatan dan pengalaman akan kebenarannya. ‘Tahapan — tahapan dalam mencapai tujuan itu ada pada pendidikan formal (sekolah, madrasah) dirumuskan dalam bentuk tujuan kurikulum yang selanjutnya dikembangkan dalam tujuan instruksional Unbiyat, Nur dan Maman Abdul Djamil, 1997-42) Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya anak-anak didik menjadi hamba Allah yang takwa dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan duniawi dan ukhrawi 2.24 — Pendidikan Islam Terpad Istilah “terpadu” dalam sistem pendidikan dimaksudkan sebag penguat (littaukid) bagi Islam itu sendiri, Maksudnya adalah Islam yang utuh menyeluruh integral bukan parsial. Artinya pendidikan tidak hanya berorientasi pada satu aspek saja, Sistem pendidikan yang ada harus memadukan unsur pembentuk: tem pemdidikan yang unggul Islam memandang pendidikan sebagai sesuatu yang identik dan tidak terpisahkan dari asal mula peneiptaan manusia (fitrah insaniyah). Manusia itu sendiri yaitu jasad, rub, intelektualitas, Dengan demikian, pendidikan dalam pandangan Islam meliputi tiga aspek yang tidak dapat dipilah-pilah yang meliputi pendidikan jasad (‘arbiyah jasadiyah), pendidikan ruh (arbiyah ruhiyah), dan pendidikan intelektualitas (tarbiyah agliyah), Hakikat inilah yang menjadi salah satu rahasia schingga wahyu dimulai dengan “igra” (membaca), dikaitkan dengan “khalq” (ciptaan) dan “asma Allah” (bismi rabbik). Maksudnya bahwa dalam menjalani kehidupan dunianya manusia dituntut untuk mengembangkan daya intelektualitasnya dengan suatu catatan bahwa ia harus mempergunakan sarana “khalq” (ciptaan) sebagai obyek dan asma Allah (ikatan suci dengan nama Allah dan hukumnya) sebagai acuan. Dalam membentuk sistem pendidikan yang unggul minimal ada tiga hal yang harus diperhatikan, pertama sinergi antara sekolah, masyarakat dan keluarga. Pendidikan yang ada harus memadukan seluruh unsur di atas menggambarkan Kondisi faktual obyektif pendidikan. Kedua kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat taman Kanak — kanak sampai perguruan tinggi. Kurikulum sebagaimana tersebut di atas dapat menjadi jaminan bagi ketersambungan pendidikan setiap peserta didik berdasarkan jenjang pendidikannya masing ~ masing. Ketiga berorientasi_ pada _pembentukan tsagafah Islam dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, Schingga secara fundamental, arti dari pendidikan Islam terpadu ialah berupaya mengintemalisasikan nilai — nilai Islam (ruh Islami, jiwa Islam) melalui proses pendidikan Islam ke dalam seluruh aspek pendidikan di sekolah, Tujuan utamanya adalah memadukan nilai — nilai sains dan teknologi dengan keyakinan, kesalehan dalam diri peserta d 2.3. Tinjauan Tentang Sekolah Islam Terpadu 2.3.1 Pengertian Sekolah Islam Terpadu Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang meng implementasikan konsep pendidikan islam berlandaskan Al-Qur’an dan As Sunnah, Dalam aplikasinya sekolah islam terpadu diartikan sebg; sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan_pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum, Sekolah islam terpadu juga menekankan keterpaduan dalam —metode-—pembelajaran —sehingga dapat mengoptilmalkan ranah kognitif, afektif' dan konatif. Sekolah islam terpadu juga memadukan_pendidikan agliyah, ruhiyah dan jasaddiyah. Dalam penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah dan masyarakat.

You might also like