You are on page 1of 4

SUMMARY

Comparative Study of Maternal Deaths Characteristics


Before and During National Health Insurance (JKN)
In Advanced Level Health Facilities (FKTL) Banyuwangi District

The Indonesian government create the JKN program as an effort to realize


Universal Heath Converage (UHC). The implementation of this program begin on
1 January 2014, by carrying out a quality control and cost control system in its
implementation. Health insurance is believed to be able increase the utilization of
services, these two things are a major contributing factor in maternal mortality so
that with the presence of JKN is expected to overcome these two factors. Maternal
mortality in Banyuwangi District still shows the same number during JKN
implementation and many deaths occur in hospitals.
This study is intended to analyze the difference in maternal mortality
characteristics in hospitals that collaborate with BPJS Kesehatan. Some of these
characteristics include 1)incidence of maternal death, 2) time of maternal death, 3)
period of maternal death, 4) cause of maternal death, 5) method of delivery. In this
study also carried out identification of the mother’s relay died.
This research used mixed methods with sequential explanatory design.
This study was carried out in four FKTL in April-July 2018. Qualitative research
used a retrospective longitudinal method, total sampling and data research from
hospital medical records. Qualitative research used case studies methods with 15
informants. Analysis used to differences in characteristics of maternal mortality
by distinguishing the prevalence ratio among the dependent variables. Provisions
to compared the ratio prevalence including PR<0,9 or PR>1,1 could be conducted
that there were differences and 0,9<PR<1,1 could be conclude that there were no
difference.
The results showed that there was an increase the proportion of maternal
deaths (PR=1,31) during JKN implementation, the increase in maternal mortality
was not only caused by JKN but there was several other contributing factors.
There were obstacles to the funding system during JKN implementation, this
obstacle occurred in FKTP and FKTL. The tiered referral system had been
implemented in Banyuwangi Regency, this was evident from the more maternal
dead relay when JKN was implemented compared to before it was implemented.
The implementation of the referral system in Banyuwangi District, Banyuwangi
has not run optimally so that frequent referral delays occurred.
The proportion of death time <48 hours (PR=1,12) and postpartum death
period (PR=1,15) increased during JKN implementation, referral delays and
FKTL delays in initiated actions that led to increased maternal mortality during
JKN implementation. Less massive early detection was the cause of increased
maternal mortality due to preeclampsia. Regional midwives who still helped
mothers with history SC were the cause of increased maternal mortality due to
uterine rupture.
viii
There was an increase in the proportion of SC delivery methods during
JKN implementation (PR=1,17). This happened because of the many
complications of pregnancy and childbirth which require the delivery of SC, many
mothers with a history of SC, funding problems that indicated health facilities and
doctors to prefer SC compared vaginal delivery. SC delivery method who died
increased during JKN implementation (PR=1,20), this happened because of late
referral and forced action must be taken SC. This condition was evidenced
maternal delivery by SC who died at <48 hours (PR=1,60) and the postpartum
death period (PR=1,20) increased during JKN implementation. Maternal delivery
by SC who died because preeclampsia (PR=0), HPP (PR=1,20) and puerperal
sepsis (PR=0) increased during JKN implementation.
Conclusion: The proportion of maternal deaths in the Banyuwangi FKTL
increased during JKN implementation, this condition is not only caused by the
JKN but there are many other contributing factors. There are constraints on the
funding system for the implementation of the JKN program in Banyuwangi
District which indicates fraud that caused maternal death.

ix
RINGKASAN

Studi Komparasi Karakteristik Kematian Ibu


Sebelum dan Selama Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) Kabupaten Banyuwangi

Pemerintah Indonesia membuat program JKN sebagai upaya untuk


mewujudkan Universal Health Converage (UHC). Implementasi program ini
dimulai pada 1 Januari 2014 dengan membawa sistem kendali mutu dan kendali
biaya dalam pelaksanaanya. Jaminan kesehatan dipercaya dapat meningkatkan
pemanfaatan pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan, kedua hal ini menjadi
faktor yang berkontribusi besar dalam kematian ibu sehingga dengan adanya JKN
diharapkan dapat mengatasi kedua faktor ini. Kematian ibu di Kabupaten
Banyuwangi masih menunjukkan jumlah yang cenderung sama selama
implementasi JKN dan kematian banyak terjadi di rumah sakit.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisis mengenai perbedaan
karakteristik kematian ibu di rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan. Beberapa karakteristik tersebut diantaranya 1) kejadian kematian ibu,
2) waktu kematian ibu, 3) masa kematian ibu, 4) penyebab kematian ibu, 5)
metode persalinan. Dalam penelitian ini juga dilakukan identifikasi estafet ibu
meninggal.
Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan desain explanatory
sequential. Penelitian ini dilaksanakan di empat FKTL pada April-Juli 2018.
Penelitian kuantitatif menggunakan metode longitudinal retropektif, pengambilan
menggunakan total sampling dan sumber data berasal dari rekam medik rumah
sakit. Penelitian kualitatif menggunakan metode case studies dengan informan
sebanyak 15 informan. Analisa yang digunakan untuk menganalisis perbedaan
karakteristik kematian ibu dengan membedakan prevalensi ratio diantara variabel
terikat. Ketentuan untuk membandingkan prevalensi ratio diantaranya PR<0,9
atau PR > 1,1 dapat disimpulkan terdapat perbedaan dan 0,9 < PR < 1,1 dapat
disimpulkan tidak terdapat perbedaan.
Hasil yang didapatkan bahwa terdapat peningkatan proporsi kematian ibu
(PR=1,31) selama implementasi JKN, peningkatan kematian ibu tidak hanya
disebabkan oleh JKN namun terdapat beberapa faktor lain yang berkontribusi.
Terdapat kendala pada sistem pendanaan selama pelaksanaan JKN, kendala ini
terjadi di FKTP maupun FKTL. Sistem rujukan berjenjang sudah dilaksanakan di
Kabupaten Banyuwangi, hal ini terbukti dari estafet ibu meninggal yang lebih
ketika JKN diimplementasikan dibandingkan sebelum diimplementasikan.
Pelaksanaan sistem rujukan di Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi belum
berjalan dengan maksimal sehingga sering terjadi keterlambatan rujukan.
Proporsi waktu kematian <48 jam (PR=1,12) dan masa kematian nifas
(PR=1,15) meningkat selama implementasi JKN, keterlambatan rujukan dan
keterlambatan FKTL dalam memulai tindakan yang menyebabkan peningkatan
hal ini. Preeklampsia (PR=3,25) dan rupture uterine (PR=1,22) menjadi penyebab
x
kematian yang meningkat selama implementasi JKN. Deteksi dini yang kurang
masif menjadi penyebab peningkatan kematian karena preeklampsia. Bidan
wilayah yang masih menolong ibu dengan riwayat SC menjadi penyebab
peningkatan kematian karena rupture uterine.
Terdapat peningkatan proporsi metode persalinan SC selama implementasi
JKN (PR=1,17). Hal ini terjadi karena banyaknya komplikasi kehamilan dan
persalinan yang mengharuskan dilakukan persalinan SC, banyakya ibu dengan
riwayat SC, permasalahan pendanaan yang mengindikasikan fasilitas kesehatan
dan dokter untuk lebih memilih tindakan SC dibandingkan dengan pervaginam.
Metode persalinan SC pada ibu yang meninggal meningkat selama implementasi
JKN (PR=1,20), hal ini terjadi karena keterlambatan rujukan dan memaksa harus
dilakukan tindakan SC. Kondisi ini dibuktikan dengan ibu bersalin dengan metode
SC yang meninggal pada <48 jam (PR=1,60) dan masa nifas (PR=1,20)
meningkat selama implementasi JKN. Ibu bersalin dengan metode SC dan
mneinggal karena preeclampsia (PR=0), HPP (PR=1,20) dan puerperal sepsis
(PR=0) meningkat selama implementasi JKN.
Kesimpulan: Proporsi kematian ibu di FKTL Kabupaten Banyuwangi
mengalami peningkatan selama implementasi JKN, kondisi ini tidak hanya
disebabkan oleh program JKN namun masih banyak faktor lain yang
berkontribusi. Terdapat kendala sistem pendanaan pada pelaksanaan program JKN
di Kabupaten Banyuwangi yang mengindikasikan adanya fraud yang
menyebabkan kematian ibu.

xi

You might also like