Professional Documents
Culture Documents
Beribadah Demi Mendapatkan Materi
Beribadah Demi Mendapatkan Materi
Khutbah Pertama
ََ ْ َ َ ْ ىُ َ
هللا فقد فاز ال ُمتق ْون ُ َ ى َ َْ َ الن ُ ُ ْ
َ َ ُّ َ ى
اس ،أو ِص ْيك ْم وِإياي ِبتقوى ِ يا أيها
َ َُْ َ ُ َُ آم ُنوا ىات ُقوا َّ َ ال َت َع َاَلَ :ي َاأ ُّي َها َّالذ َ
َق َ
اَّلل َح ىق تق ِات ِه َوَل ت ُموت ىن ِإَل َوأنت ْم ُم ْس ِل ُمون ين َ
ِ
“Aku hendak menebang pohon yang disembah manusia, karena itu perbuatan syirik menyekutukan
Allah,”
“Jika kamu tidak ikut menyembahnya, apakah mereka yang menyembah pohon itu merugikanmu? ”
Setan mencoba menggoyahkan tekad pemuda itu.
Kemudian setan memberikan tawaran yang menggiurkan, ”Begini, mungkin ini yang terbaik buatmu,
kamu urungkan niatmu sebagai imbalannya dua dinar di setiap pagi di bawah bantalmu,”
Hati pemuda itu pun goyah dan ragu dengan tawaran setan, ”Bagaimana mungkin aku
mendapatkannya?”
“Aku yang akan menyediakan untukmu setiap dirimu bangun tidur, ”jawab setan
Keesokan harinya, pemuda itu memang mendapat dua dinar di bawah bantalnya selepas bangun tidur.
Namun, di pagi setelahnya, dua dinar yang dijanjikan setan itu tidak ada.
Maka, ia pun kembali bergegas dengan kemarahan memuncak ingin kembali menebang pohon itu. Setan
pun kembali datang dengan menjelma.
“Kamu pembohong!!! ”Gertak setan, ”Sebenarnya kamu kemari karena uang dua dinar yang kujanjikan
padamu.”
Maka, terjadilah pergumulan hebat antara pemuda dan setan ini. Setan berhasil mencekik pemuda itu
dan menghempaskannya ke tanah, hampir-hampir ia mati karenanya.
Setan pun menyeletuk, ”Apakah kamu tidak sadar bahwa aku setan? Kedatanganmu di awal murni
karena Allah, maka aku tidak bisa mengalahkanmu. Kedatanganmu kedua kalinya bukanlah karena Allah,
melainkan karena dua dinar yang kujanjikan padamu, maka dengan mudah aku menghempaskanmu.”
Ini adalah kisah tentang keikhlasan yang mengandung banyak hikmah. Dengan membacanya kita bisa
memahami bagaimana pentingnya sebuah keikhlasan dalam beramal. Terlebih di saat kita sering
mendapati motivasi seseorang dalam beramal karena ingin mendapatkan keuntungan duniawi. Terlihat
rajin shalat dhuha, tapi niatnya hanya ingin mendapatkan kekayaan. Suka sedekah tapi berharap dibalas
dengan harta yang lebih banyak. Sering puasa tapi hanya ingin biar badannya langsing. Rajin tahajjud
tapi hanya ingin ujiannya lulus. Dan, biasanya setelah lulus ujian tahajjudnya pun berhenti.
Perihal tentang larangan beramal karena mengharap dunia ditegaskan langsung oleh Allah dalam
firman-Nya:
َ ى ين َل ْي َ َ ُ ْ ن َ ُ َ ُ َ ُْ
َ ولئ َك َّالذ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ْ َ ِّ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ُّ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ
اآلخ َرِة ِإَل الن ُار َو َح ِبط َما
ِ س لهم ِ يف ِ ِ أ,من كان ي ِريد الحياة الدنيا و ِزينتها نوف ِإلي ِهم أعمالهم ِفيها وهم ِفيها َل يبخسون
َ ُ ُ َ ََ َ َُ َ
اط ٌل َما كانوا َي ْع َملون
ِ صنعوا ِفيها وب
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. ”(QS. Hud :
16-15)
Ketika menafsirkan ayat di atas, Ibnu katsir dalam tasirnya menukil sebuah riwayat dari Ibnu Abbas di
mana beliau berkata, “Barang siapa yang beramal saleh untuk mencari keduniawian, seperti melakukan
puasa, atau salat, atau bertahajud di malam hari, yang semuanya itu ia kerjakan hanya semata-mata
untuk mencari keduniawian, maka Allah berfirman, ‘Aku akan memenuhi apa yang dicarinya di dunia, ini
sebagai pembalasannya, sedangkan amalnya yang ia kerjakan untuk mencari keduniawian itu
digugurkan, dan dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi’.”
Artinya ketika seseorang beramal hanya ingin mencari keuntungan duniawi, sedangkan untuk
kepentingan akhiratnya tidak terlintas sedikit pun dalam hatinya, maka Allah mengharamkan baginya
keuntungan di akhirat kelak.
َ ْ َ َْ َ َ َ ُ ن ْ ُ َ ْ ُّ َ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ن َ َ ُ ُ َ َ ْ َ
يب ِ اآلخ َرِة نزد له ِ يف ح ْ ِرث ِه ومن كان ي ِريد حرث الدنيا نؤ ِت ِه ِمنها وما له ِ يف
ٍ اآلخرِة ِمن ن ِص ِ من كان ي ِريد ح ْرث
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan
barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari
keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. ”(QS. Asy Syuraa: 20)
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Kita tidak memungkiri adanya manfaat duniawi dari sebuah amal shaleh. Namun yang patut kita
antisipasi adalah terjadinya niat yang salah dan motivasi yang salah dalam melakukan kebaikan. Seperti
kisah di atas, secara fisik amalan sama, sama-sama sedekah, sama-sama sholat dhuha, namun ketika
yang satu kehilangan ruh amal yaitu ikhlas, maka akan lain nilainya di sisi Allah. Ketika sholat dhuha,
tahajjud dan sedekah hanya menjadi batu loncatan untuk kesuksesa duniawi, maka ketika itu pula dia
tidak bernilai di sisi Allah, bahkan bisa terjatuh kepada kesyirikan, karena memalingkan niat ibadah yang
seharusnya untuk Allah menjadi motivasi-motivasi duniawi.
Sebuah riwayat dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
َ ُّ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ن َ َ َِّ َ َ ُ ى ُ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ ِّ ْ َ ى ْ ْ ن ن
َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ األ ْر
اآلخ َرِة ِم ْن ن ِص ْي ٍب
ِ اآلخ َرِة ِللدنيا لم يكن له ِ يف
ِ ض فمن ع ِمل ِمنهم عمل ِ ي ِ يف ْ
ِ ْ بَس ه ِذه األمة ِبالسن ِاء والرفع ِة والدي ِن والتم ِك
“Berilah kabar gembira pada umat ini dengan kemuliaan, kedudukan, agama dan kekuatan di muka
bumi. Barangsiapa dari umat ini yang melakukan amalan akhirat untuk meraih dunia, maka di akhirat dia
tidak mendapatkan satu bagian pun. ”(HR. Ahmad)
BACA JUGA Padamkan Karhutla, BPPT Segera Lakukan Modifikasi Cuaca di Provinsi Jambi
Karena itu, perlu bagi kita untuk terus memperbaiki niat dalam beramal. Sekecil apapun bentuk amalan
kita, arahkan niat kita untuk mencari ridha Allah. Sebab, tak ada gunanya amalan seseorang bila
keikhlasannya belum hadir di dalam niatnya. Adanya balasan langsung yang kita peroleh setelah
melakukan amal shaleh itu merupakan bentuk kemurahan Allah Ta’ala kepada kita. Tapi ada balasan
yang lebih besar yang Allah siapkan kelak di akhirat. Karenanya, janganlah balasan yang besar itu
terhalang hanya karena kenikmatan dunia yang secuil.
ى َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ ُ ْ ُ ُّ
ب الد َع ِاء َْ َ ُْ ْ َ َْ َ ي َو ْال ُم ْؤم َناتَ ،و ْال ُم ْسلم ْْ نَ َ ْ ُ ْ َ
اغف ْر ل ْل ُم ْؤمن ْ نَ
َّ ُ ْ
اتِ ،إنك س ِميع ق ِريب م ِجي
ات ،األحي ِاء ِمنهم واألمو ِ
ي والمس ِلم ِ ِِ ِ ِ .الله ىم ِ ِ ِ ِ ْ
ْ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ِّ َ َّ ُ ى َ ى َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ى ْ َ َ َ ن َ ْ َ ى َ
ش َواأل ْس َح ِار
.اللهم ربنا اس ِقنا ِمن في ِضك ال ِمدر ِار ،واجعلنا ِمن الذ ِاك ِرين لك يف اللي ِل والنه ِار ،المستغ ِف ِرين لك ِبالع ِ ي
ْ َ َ ْ َ َ ُ ْ ََ
ضَ ،و َب ِارك لنا ن يف ِث َم ِارنا َوز ُر ْو ِعنا َيا ذا ال َجال ِل َو ِاإلك َر ِام َْ ى َ ََ ْ ْ ََ ْ َ ْ َّ ُ ى َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ
ات السماء وأخ ِرج لنا ِمن خ ْ َي ِ
ات األر ِ .اللهم أن ِزل علينا ِمن ب َرك ِ
َ َ َ ًَ َ َ ََ َ ى َ ى َ َ ن ُّ ْ َ َ َ َ ً َ ن
اب الن ِاراآلخرِة حسنة و ِقنا عذ
.ربنا ِآتنا يف الدنيا حسنة و يف ِ
الو ىه ُ
ت َ َىَ ُ ْ ُُ ََْ َ ْ َ ْ َ َ ََْ َ َ ْ ََ ْ َ ُ ْ َ َ ْ َ ً ى َ َْ َ
اب .ربنا َل ت ِزغ قلوبنا بعد ِإذ هديتنا ،وهب لنا ِمن لدنك رحمةِ ،إنك أن
َىَ َ َ ْ َ َْ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ََ َ َْ َ ْ َ ََ ُ ْ َ ى َ َ
اشي َن
الخ ْ
ِ ِ .ربنا ظلمنا أنفسنا وِإن لم تغ ِفر لنا وترحمنا لنكونن ِمن
َ
ِ :ع َباد ِ
هللا
ْ ْ ى َ ْ
هللا َيأ ُم ُر ِبال َعد ِل َو ِاإل ْح َس ِان (( ِإن