You are on page 1of 14
MENTERI PERTAMTANGAN DAN ENERGL REPUNLIK INDONESIA BEDULUSAH HEN? RI PERTAN BANGAN, DAN ENZAGI NOWOR : 300:K/ 30 /M-PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUNT, MENTERT PERTAMBANGAN DAN ENERGI, Menimbang : a. balwa dalam rangka menunjang kelancaran operasi pertambangan minyak dan gas bumi melalui pipa penyalur perlu ditingkatkan upaya pencegahan timbulnya bahaya; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dan mengingat pada saat nenger perkembangan teknologi, dianggap p. netapkan Keselamatan Kerja Pipa P. dan Gas fumi dalam suatu Keputvsan Pertambangan dan Energi; pada i Mengingat : 1. Undarg-undang Nomor 44 Pep Tahur 1960 Nonor 133, TLN Nowor 2070); huruf a ketentuan ai pipa penyalur sudah tidak sesuai dengan u untuk me- yalur Minyak Menters ago (LN) ‘Tahun 2. Undang-undang Nonor 6 Tahun 1971 ( ‘ahun 1972. Honor 76, TL Nomor 2972); Peraturan Penerintah Nomor 17 Tahun 1974 (LN Tahun 1974 Nomor 20, TLN Nomor 3031); 4. Keputusan Presiden Nomor 96/M Tahun 1993 Maret 1993; Awan Menteri Pertambangan dan 02.P/075/M.PE/1992 tanggal 18 Februaz tanggal ergi Nomor 1992} 6. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1135,K/39/4,PE/1992 tanggal 31 Agustus 1992; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEVUTUSAN MEI ERI PERTAMBANGAN DAN ERST VEWTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS LUMI. Seat BAB I KETENTUAN UMUM ata gas Pipa Alir inyak, Pipa i Gas, Pipa Induk, dan Pipa pipa minyak yang meliput Sumur, Pipa Transmisi ‘Transn Servis; Alir Sumur, adalah pipa untuk menyalurkan minyak atau gas bumi dari kepala sumur ke stasiun pengumpul; ransmisi Minyak, adalah pipa untuk menyalur- kan minyak dari stasiun pengumpul ke tempat pengolahan, dan dari tempat pengolahan ke’ depot, dan dari depot ke depot atau dari’ depot ke pelabuhan dan atau sebaliknya; Transmisi Gas, adalah pipa untu} gas bumi dari stasiu sistem meter pengukur tekanan, dan atau besar; @. Pipa adalah = pipa untuk — menyalurl gas buni dari sistem moter penguku dan pengatur tekanan saupai Pipa £. Pipa adalah —_pipa yang Gipasang dalam persil pelanggan yang menghubungkan Pipa Induk sampai dengan inlet pengatur tekanan atau meter pe- ianggan; g. Jarak Minimum, adalah ruang terbuka antara Pipa Penyalur dengan bangunan atau hunian tetap di sekitarnya yang dihitung dari sisi terluar pipa ke kiri dan kanan; h. Hak Lintas Pipa (Right of Way), adalah hak yang @iperoleh Perusahaan untuk meman- faatkan tanah dalan menggelar, mengoperasikan dan menelihara Pipa Penyalur; i. Perusahaah, adalah perusahasn yang nelakukan kegiatan penggelaran, pengoperasian dan penelinaraan Pipa Penyalur; js Pengusaha, adalah Pemimpin Perusahaan; ee (1) (2) a a) (2) (3) Kepala Teknik, adalah penanggungjawab dari suatu kegiatan penggelaran, pengoperasian dan pemeliharaan Pipa Penyalur; Pelaksana Inspeksi Tambang,, adalah pejabat Direk~ terat Jenderal yang — diangkat birektur Jenderal univ nengawasi pelaksanaan keselamatan kerja minyak dan gas bumi; Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang, adzlah pejabat Direktorat Jenderal yang diangkat Direktur Jenderal untuk memimpin Pelaksana Inspeksi Tambang: Direktur, adalah Direktur yang diserahi tugas membina~ dan mengawasi, keselamatan kerja pertambangan miryek dan gas bum; Direktur Jenderal, adalah Direktur Jenderal yang bertanggung jawab dalam bidang pertambangan minyak dan gas bumi; Direktorat Jenderal, adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi; Menteri, ” adalah Nenteri’ Pertambangan dan Energi. Pasal 2 Yata usaha dan pengawasan keselamatan xerja ates pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan pada Pipa Penyalur berada dalam wewenang dan tanggung jawab Menteri. : Henteri melimpahkan wevenang dan tanyg jawab untuk mongawasi pelaksanaan ketentuan ini kepada birektur Jenderal. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Yambang dan dibantu oleh Pelaksana Inspeksi ‘ambang. Pasal 3 Pengusaha bertanggung jawab penuh atas ditaatinya ketentuan-ketentuan dalam Keputusan Menteri ini. Pengusaha yang menjalankan sendiri pimpinan dan pengawasan “keselamatan kerja Pipa Penyalur men- jabat sebagai Kepala Teknik. Dalam hal “Pengusaha. tidak menjalankan sendiri pimpinan dan pengawasan keselamatan kerja Pipa Penynlur, wajib menunjuk wakilnya setegai’ Kepala Teknik. (4) Kepala ‘Teknik dapat dibantu oleh seorang atau lebih wakil Kepala Teknik sesuai kedutuhan Kepala Teknik wajib menunjuk seorang dari wakilnya sebagai penggantinya, apabila ia berhalangan atau tidak berada di tempat selama maksimun 3 (tiga) bulan berturut-turut, kecuali apabiia ditentukan lain oleh Kepala Pelaksana Inspeksi tamba (6) Kepala_ Teknik dan para wakil Kopala Teknik Sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3) dan (4) harus memenuhi syarat yang ditetapkan dan mendapat pengesahan dari Kepala Pelaksana Inspoksi Tambang. Pasal 4 Pelaksanaan penggelaran, pengoperasian, perbaikan dan perawatan Pipa Penyalur, wajib mengikuti ketentuan dalam Keputusan Menteri ini. Pasal 5 Sisten perpip an pada instalasi prose: instalasi pemurnian dan pengolahan dan a depot minyak dan gas bumi berlaku kete yang ditetapkan wenteri BAB II PENGGELARAN PIPA PENYALUR Pasal 6 mM batnya 2 (dua) bulan sebelum dimulai-~ jaran, perubahan dan atau perluasan ‘alur,' Pengusaha wajib menyampaikan secara tertulis kepada Kepala Pelaksana peksi Tambang mengenai + a. lokasi geografis; b. denah penggelaran Pipa Penyalur; ¢. proses diagram; @. jumlah perincian tenaga kerja dan perubahan- aya; hal-hal yang dianggap perlu oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang. (2) Apabila_ dalam pelaksanaannya terdap2t perubahan mengenai hal-hal yang telah diajukan sebagaimana @imaksud pada ayat (1), Pengusaha wajib menyampaikan laporan secara textulis kepada Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang. (3) Kepala Pelaksana iInspeksi Tambang _ melakukan pengawasan atas pelaksanaan penggelaran Pipa Penyalur. Pagal 7 (2) Penggelaran Pipa Penyalur baik di dara: maupun di aut dapat dilakukan dengan cara fitanam atau diletakkan dipermukaan tanah. (2) Pipa ‘Transmisi Gas dan Pipa Induk yang digelar di daratan wajib ditanam, dengan kedalanen minimum 1 MO (satu) meter dari permukaan tanah. (3) Desain, konstruksi dan klasifikasi —_lokasi / penggelaran Pipa Penyalur wajib memeauhi standar Pertambangan Higas (SPH) yang ditetapkan Menteri. Klasifikasi lokasi penggelaran Pips Transmisi Hinyak, Pipa ‘Transwisi Gas dan Pipa ~ Induk ditetapkan scbagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan Menteri ini. (5) Penggelaran Pipa Alir Sumur wajib menenuhi keten= tuan Jarak Minimum sekurang-kurangnva 4 (empat) v Pasal 0 Pengusaha wajib menyediakan tanah untuk tempat digelarnya Pipa Penyalur dan ru untuk Hak Lintas Pipa (Right Of Way) memenuhi, ketentuan Jarak H nimum, (2) Penyediaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat Q), dapat dilakukan Pengusaha dengan cara mewbeli, membebaskan, menyewa ate: mendapatkan izin dari instansi pemerintah, badan hukum atau perorangafi. Pemegang hak atas tanah yang telah menberikan Hak Lintas Pipa (Right of Way) dilarang _menghalang- halangi Pengusaha dalam pelaksanaan penggelaran, pengoperasian dan pemelinaraan Pipa Penyalur. Pasal 9 (2) Pipa ‘Transmisi.Gas dan Pipa Induk yang digelar ai ¥odavatan dengan tekanan lebin dari 16 (enam belas) bar, harus dirancang sesuai ketentuan klasi€ikasi' lokasi kelas 2 (dua) serta memenuhi ketentuan Pasal 7, dengan Jarak Minimem ditetapkan sekurang-kurangnya 9 (Sembilan) meter. (2) Pipa Transmisi Gas dan Pipa Induk yang digelar 7° ai aaratan scbagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dirancang dengan ketentuan klasifixasi lokasi Kelas 2 (satu) dalam hal data perencanaan lingkungan jangka panjang yang ditetapkan Pemerintah Daerah setempat menjanin” klasifikasi lokasi tidak berubah, dengan “ketentuan Jarak Minimum ditetapkan 9‘ (sembiian) mete

You might also like