You are on page 1of 12

Available online at website : http://journal.uinjkt.ac.id/index.

php/arabiyat

Arabiyât : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3, (1), 2016, 1-12

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KOTA PADANG

Mahyudin Ritonga, Alwis Nazir, Sri Wahyuni


Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Padang
E-mail: mahyudinritonga@gmail.com

Naskah diterima: 10 Februari 2016, direvisi: 13 Maret 2016, disetujui: 12 April 2016.

Abstract
This study aimed to analyze the design of ICT-based Arabic learning model. This study was designed to find
the best model of ICT-based Arabic learning. This study proposed that the integration of various fields of studies
with ICT, including Arabic language learning, is undeniably vital to be enhanced in this digital era. However, the
constraints experienced by some institutions, especially the educators, have not had a clear format of the use of
ICT in the integration effort of the both disciplines. This study applied research and development model with a
qualitative research method. This research was conducted through three phases, i.e. introduction, development
and implementation. The research sampling technique was purposive sampling. The data were collected by
conducting observation, interview and documentation. The data were analyzed using the techniques developed
by Miles and Huberman. The results showed that the design of ICT-based Arabic learning model can be developed
at MTs Negeri Kota Padang was the al-Hâ� sû� b al-Ittishâ� lî� model, i.e. a communicative computer-based Arabic
learning model. In this model, the materials and other learning tools are designed using a computer program.
Through this kind of learning models, a teacher served as learning motivator and mediator elaborating the
materials that need clarification for the learners.

Keywords : learning model, Arabic learning, information communication technologies


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain model pembelajaran bahasa Arab berbasis TIK.
Penelitian ini didesain untuk menemukan model pembelajaran bahasa Arab berbasis TIK. Penelitian ini
berasumsi bahwa integrasi berbagai bidang studi dengan TIK, termasuk pembelajaran bahasa Arab, sangat
penting dikembangkan di era digital ini. Namun, kendala yang dialami oleh beberapa lembaga pendidikan,
khusunya pendidik, belum memiliki format yang jelas dalam menggunakan TIK dalam upaya integrasi dua
bidang keilmuan tersebut. Penelitian ini menggunakan research and development dengan metode penelitian
kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap: pendahuluan, pengembangan dan pelaksanaan. Sampel
penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik yang dikembangkan oleh
Miles dan Hubermas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain model pembelajaran bahasa Arab berbasis
TIK yang dapat dikembangkan di MTs Negeri Kota Padang adalah model “al-hâ� sû� b al-ittishâ� lî�”, yakni model
pembelajaran bahasa Arab komunikatif berbasis komputer. Dalam model ini materi dan perangkat pembelajaran
lainnya didesain dalam program komputer. Melalui model tersebut guru berfungsi sebagai motivator learning
bagi peserta didik dan mediator pada materi-materi yang memerlukan penjelasan di kalangan peserta didik.

Kata Kunci : model pembelajaran, pembelajaran bahasa Arab, teknologi informasi dan komunikasi
How to Cite : Ritonga, Mahyudin, et. all. "PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KOTA PADANG" Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa
Arab dan Kebahasaaraban [Online], Volume 3 Number 1 (30 Juni 2016)
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/a.v3i1.2879
Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

Pendahuluan siswa merupakan korpus dari model yang


Salah satu faktor yang menyebabkan digunakan, meskipun terdapat sejumlah
belum terwujudnya keterampilan ber- perbedaan model dalam belajar bahasa,
bahasa Arab di kalangan pembelajar adalah teori bahasa tetap berasumsi bahwa bahasa
karena model dan strategi yang digunakan adalah sebuah sistem kebiasaan dalam
oleh pendidik selama ini kurang sesuai komunikasi.
dengan jiwa dan karakter peserta didik. Lahirnya strategi dan model yang telah
Peserta didik pada tingkat Madrasah ada selama ini belum memberikan kepuasan
Tsanawiyah pada umumnya telah akrab dan kelegaan di kalangan pembelajar
dengan komputer. Keakraban mereka bahasa, sesuai dengan perkembangan
dengan berbagai teknologi informasi dan zaman di era kemajuan teknologi informasi
komunikasi menuntut kreativitas dari dan komunikasi ini dunia pendidikan butuh
pendidik untuk melaksanakan proses dengan konsep pendidikan yang sinergi
pembelajaran sesuai dengan jiwa dan dengan kemajuan teknologi termasuk
kebutuhan mereka. pembelajaran bahasa. Penelitian telah
Model pembelajaran mengalami membuktikan bahwa model pembelajaran
perkembangan secara terus-menerus yang didukung dengan pemanfaatan media
seiring dengan perkembangan yang terjadi pembelajaran menunjukan dampak yang
pada disiplin ilmu bahasa, ilmu pendidikan, sangat signifikan terhadap kemampuan
dan arus perkembangan zaman. Lebih pembelajar memahami materi dibandingkan
dari itu hasil-hasil penelitian dalam dengan system conventinal instruction.2
bidang pengajaran bahasa itu sendiri juga Pembelajaran yang hanya berdasarkan
memberikan kontribusi pada lahirnya ceramah akan membantu pembelajar
pendekatan dan metode baru dalam memahami materi hingga 5%. Jika model
pengajaran bahasa.1 Diakui bahwa sebagian pembelajaran berkembang dengan mereka
besar dari perkembangan tersebut terjadi membaca, presentasi akan meningkat
pada pengajaran bahasa Inggris sebagai menjadi 10%, berturut-turut audiovisual,
bahasa dunia yang paling banyak peminatnya demontsrasi, diskusi, latihan, dan saling
dewasa ini. Sedangkan pengajaran bahasa mengajar akan mencapai mulai dari 20%
Arab lebih banyak berperan sebagai hingga 80%. 3
adopsiator sehingga seringkali tertinggal Schramm mengemukakan bahwa bahwa
satu langkah dibandingkan pengajaran materi pembelajaran sangat dipengaruhi
bahasa Inggris. oleh isi dan model instruksional serta
Model pembelajaran merupakan salah jenis teknologi yang digunakan.4 Di sisi
satu komponen penting dan memainkan lain, Clark mengatakan bahwa penggunaan
peran yang besar dalam keberhasilan
suatu program pendidikan. Pada dasarnya,
2
P. Hubbard, Learner Training for Effective
Use of CALL. State College PA: Center for Advance
model dimaksudkan menjadi payung utama Language Proficiency and Education and Research,
untuk spesifikasi dan interelasi antara 2006), h. 98.
teori dan praktik. Apa yang dipahami
3
Yusring Sanusi Baso, Program Multimedia
Bahasa Arab, (Padang: Prosiding PINBA IMLA, 2013),
Abdurrahman Faridi, “Inovasi Pembelajaran
1
h. 221.
Bahasa Inggris Berbasis ICT dalam Rangka 4
Wilbur Schramm, Asas-asas Komunikasi
Meningkatkan Mutu Pendidikan”, dalam Journal Antar Manusia, Terj. Agus Setiadi, (Jakarta: LP3ES,
Lembaran Ilmu Kependidikan, Jilid 38, No. 1, Juni
1977), h. 86.
2009, h. 59.

2 Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

teknologi (komputer multimedia) dalam untuk menyajikan materi pembelajaran


pembelajaran sangat membantu penyiapan dengan memberikan kesempatan kepada
materi secara efisien dan efektif.5 Komputer peserta didik untuk berpartisifasi secara
dapat berperan ganda dalam pembelajaran, aktif dan merespon aktivitas siswa.7 Bahkan
termasuk pembelajaran bahasa Arab. pendapat yang lebih dalam dikemukakan
Penggunaan komputer untuk oleh Made Wane, pembelajaran berbasis TIK
pembelajaran memang sudah dimulai yang disajikan melalui komputer membuat
sejak tahun 60-an6, namun komputer kegiatan proses belajar mengajar menjadi
hanya berperan sebagai tutor yang lebih menarik dan menantang bagi peserta
menyajikan latihan-latihan, tetapi tidak didik.8
dapat memberikan penilaian (feedback) Kemampuan seorang guru dalam
dan pendekatan berupa reward dan berbahasa tidak menjamin bahwa dia
punishment yang membantu peserta didik terampil dalam mengajarkan bahasa
untuk termotivasi dalam belajar. Bahkan tersebut. Seorang guru bahasa Arab
adanya komputerpun untuk belajar seharusnya memiliki setidaknya tiga
bahasa di berbagai sekolah tidak mampu keterampilan, yakni: 1) Kemahiran
meningkatkan motivasi mempelajari bahasa berbahasa Arab, 2) Pengetahuan tentang
Arab di kalangan peserta didik. Keberadaan bahasa dan budaya Arab, 3) Keterampilan
komputer juga belum serta merta membuat mengajar bahasa Arab.9 Berkaitan dengan
guru untuk merancang pembelajaran ketiga syarat tersebut dan kaitannya dengan
bahasa Arab secara kreatif dan inovatif. pembelajaran bahasa Arab berbasis teknologi
Fakta ini terjadi di beberapa MTs Negeri informasi dan komunikasi seorang guru
di kota Padang yang sudah memiliki basis dituntut terampil memanfaatkan berbagai
secara nasional dan internasional. Komputer media teknologi dalam mengajarkan
hanya dimanfaatkan untuk mata pelajaran bahasa Arab. Hal ini suatu keharusan
yang bersifat umum seperti matematika, karena kemampuan membuat media dan
bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan mata menggunakannya merupakan bagian dari
pelajaran umum lainnya, sementara untuk keterampilan mengajar bahasa.
pembelajaran bahasa Arab keberadaan Berdasarkan hasil wawancara dengan
komputer tersebut belum dimanfaatkan salah seorang guru bahasa Arab, media
oleh guru dan peserta didik. komputer belum dimanfaatkan secara
Secara fundamental, pembelajaran maksimal dalam mengajarkan bahasa Arab,
berbasis TIK yang dalam penerapannya pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan
sangat mengutamakan penggunaan selama ini mengacu kepada RPP yang disusun
teknologi seperti komputer, sehingga lebih dari jauh hari dan tidak menggunakan
dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis komputer sebagai medianya.10 Hal ini
komputer atau Computer Based Instruction 7
E. L Criswell, The Design of Combuter Based
(CBI) ini merupakan sebuah proses Instruction, (New York: Macmillan Publishing
pembelajaran yang menggunakan komputer Company, 1998), h. 1.
8
Made Wane, Strategi Pembelajaran Inovatif
5
Richard E. Clark, “Reconsidering Research Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 203.
on Learning from Media”, dalam Journal JSTOR, 1983, 9
Abdul ‘Aziz Ibrahim al-‘Ushaili, Asâsiyat
Vol. 53, No. 4. pp. 445-459. Ta’lîm al-Lughah al-‘Arabiyah Li an-Nâthiqîn bi
6
Maysa’ Abu Syanab, “Tiknulujia Ta’allum al- Lughât Ukhra, (Riyadh: Jami’ah al-Imam Muhammad
Lughah al-‘Arabiyah”, dalam Journal al-Adab wa al- bin Su’ud al-Islamiyah, 1423 H), h. 268.
Tarbiyah, Sudan, Vol. 2, No. 32, 2007), h. 66. 10
Qamaruz Zaman, Guru Bahasa Arab MTs

Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473 3


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

menurutnya disebabkan belum adanya terintegrasinya secara efektif antara dunia


pedoman khusus yang dapat dijadikan yang dekat kepada peserta didik dengan
sebagai acuan untuk mengintegrasikan TIK proses pembelajaran bahasa Arab.
dalam dan dengan pembelajaran bahasa
Arab. Pernyataan yang tidak jauh berbeda Temuan dan Diskusi
juga diungkapkan oleh Yogi yang merasakan Analisis Kebutuhan terhadap Model
bahwa belajar bahasa Arab sebagai Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis
momok yang membosankan karena sistem TIK
pembelajarannya hanya bersumber dari Dalam rangka mengetahui model
LKS (Lembar Kerja Siswa) yang diberikan pembelajaran yang dibutuhkan lembaga
setiap awal semester, sementara media pendidikan jenjang MTs peneliti melakukan
TIK belum dimanfaatkan untuk itu. Hal ini kajian terhadap beberapa aspek, yakni
berbeda dengan pengajaran pada mata kurikulum dan perangkat pembelajaran
pelajaran lain yang telah memanfaatkan yang digunakan, kesulitan yang dihadapi
TIK dalam proses pembelajaran.11 Dalam peserta didik dan kendala yang dialami
hal ini ditegaskan bahwa dia telah terbiasa pendidik dalam pembelajaran bahasa
mengetik dengan menggunakan bahasa Arab.
Inggris, namun bagaimana cara mengetik Berdasarkan hasil observasi,
berbahasa Arab sama sekali belum pernah dokumentasi dan wawancara di tiga MTs
dipelajarinya. Negeri di Kota Padang, yakni MTs Negeri
Pemanfaatan TIK tidak terlepas dari Gunung Pangilun, MTs Negeri Durian Tarung
problematika, diperlukan suatu upaya dan MTs Negeri Lubuk Buaya, diketahui
untuk menghadapi hambatan yang akan bahwa ketiga lembaga pendidikan tersebut
muncul dalam penerapan pembelajaran menggunakan dua macam kurikulum, yaitu
bahasa Arab berbasis TIK di MTs bagi guru. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Terlebih lagi, jika meninjau dari aspek dan Kurikulum 2013. Keanekaragaman
kemampuan pembelajaran guru selama ini kurikulum yang dipakai setidaknya
yang memiliki kecenderungan tidak berani mempengaruhi proses pembelajaran
mencoba melakukan inovasi penerapan yang akan dilakukan dan menuntut
model pembelajarannya, maka tentu akan kearifan pendidik dalam menyesuaikan
menjadi problematika awal bagi mereka segala aspek pembelajaran yang sesuai
dalam menerapkan pembelajaran bahasa dengan dunia peserta didik. Pelaksanaan
Arab berbasis TIK tersebut. Kondisi ini pembelajaran yang ada di ketiga MTs
juga semakin dipersulit dengan belum Negeri sebagaimana dijelaskan di atas
tersedianya pedoman khusus pelaksanaan menggunakan dua kurikulum. Kedua jenis
pembelajaran bahasa Arab berbasis TIK kurikulum tersebut dalam pelaksanaannya
tersebut bagi guru bahasa Arab. Belum diawali dengan menyiapkan perangkat
tersedianya pedoman khusus pelaksanaan pembelajaran seperti program tahunan,
pembelajaran bahasa Arab berbasis TIK program semester, program bulanan,
bagi guru merupakan indikasi belum program mingguan dan membuat
Negeri Durian Tarung, (Wawancara, 20 Maret 2015)
rencana pelaksanaan pembelajaran.
11
Yogi Syaputra, Peserta Didik MTs Negeri Hal ini sesuai dengan pernyataan Refly
Durian Tarung Padang, (Wawancara: 20 Maret Anwar, bahwa masing-masing guru tidak
2015)

4 Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

hanya guru bahasa Arab dituntut untuk Selain itu, peserta didik yang mengikuti
dapat menyiapkan semua perangkat pendidikan pada jenjang MTs di Kota Padang
pembelajaran.12 Pernyataan senada juga tercatat tidak hanya mereka yang memiliki
diungkapkan oleh Kamarul Zaman bahwa latar belakang pengetahuan bahasa Arab
sebelum mulai program pembelajaran yakni Madrasah Ibtidaiyah, tetapi lebih luas
seluruh guru diharuskan mengumpulkan dari itu peserta didik di ketiga lembaga
perangkat pembelajaran dan diserahkan pendidikan tersebut juga banyak yang
kepada wakil kepala sekolah bidang memiliki latar belakang pendidikan dari
kurikulum, tujuannya tidak lain untuk Sekolah Dasar yang tidak mengenal bahasa
menjaga kulitas proses pembelajaran.13 Arab. Namun walaupun demikian mereka
Ketersediaan perangkat pembelajaran telah mampu membaca Alquran, hal ini
tersebut juga diperkuat oleh pernyataan tidak terlepas dari program Pemerintah
Nindita yang mengatakan bahwa guru Kota Padang yang mewajibkan kepemilikan
bahasa Arab selalu menjelaskan terlebih ijazah TPQ atau MDA bagi peserta didik
dahulu apa yang diharapkan ketika Sekolah Dasar yang ingin melanjutkan
mempelajari sebuah materi pembelaran.14 pendidikan ke jenjang MTs/SLTP sederajat.
Berdasarkan analisis perangkat pem- Hegemonitas peserta didik pada
belajaran seperti rencana pelaksanaan lembaga pendidikan ini memiliki pengaruh
pembelajaran diketahui banyak materi terhadap proses pembelajaran khususnya
pembelajaran yang membutuhkan pe- mata pelajaran keagamaan tanpa terkecuali
ngembangan melalui integrasi dengan bahasa Arab. Peserta didik yang memiliki
Teknologi Informasi dan Komunikasi pengetahuan awal tentang bahasa Arab
(TIK), seperti materi aspek pengucapan setidaknya telah mengenal dan mengetahui
huruf yang benar, materi percakapan dan makna beberapa kosa kata yang sering
yang tidak kalah pentingnya adalah tadrîb digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
li mahârat al-istimâ’.15 Berbeda dengan peserta didik yang tidak
Selain ketersedian rencana pelaksanaan memiliki pengetahuan dasar tentang
pembelajaran, tenaga pendidik juga dituntut bahasa Arab, mereka seakan merasakan
agar dapat menyiapkan media pembelajaran sesuatu yang asing ketika mempelajari
yang dapat menunjang kelancaran dan bahasa Arab.
membantu peserta didik untuk lebih mudah Berdasarkan hasil observasi peneliti
memahami materi pembelajaran. Dalam terhadap peserta didik MTs Negeri Kota
pembelajaran bahasa Arab, guru dituntut Padang terlihat bahwa sebagian peserta
untuk membuat media seperti gambar yang didik memiliki kemauan yang besar dalam
dapat membantu pemahaman peserta didik belajar bahasa Arab. Hal ini terbukti
terhadap materi yang diajarkan. dengan mendengarkan penjelasan guru,
12
Refly Anwar, Guru Bahasa Arab MTs Negeri memperhatikan, dan melakukan perintah
Lubuk Buaya, (Wawancara: 09 September 2015). guru untuk menjawab pertanyaan,
13
Kamarul Zaman, Guru Bahasa Arab MTs
Negeri Durian Tarung, (Wawancara: 14 Sepember
serta mengerjakan tugas sekolah dan
2015). rumah dengan baik, kemudian mencoba
14
Nindita Salsabila, Siswi MTs Durian Tarung mempraktekkan berbicara bahasa Arab
(Wawancara: 14 September 2015)
15
Dokumentasi, Rencana Pelaksanaan sesama teman meskipun masih jauh dari
Pembelajaran, (Studi Dokumentasi, 14 September tata bahasa yang benar. Namun, selain
2015).

Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473 5


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

itu, terdapat juga sebagian peserta didik nama dan penyebutan al-hâsûb al-ittishâlî
tidak memperhatikan pelajaran bahasa merupakan pemikiran dari tim peneliti.
Arab dengan baik, terlihat banyaknya Adapun alasan yang mendasarinya
peserta didik yang berbicara dengan teman ialah karena nuansa model yang dibuat
sebangku, malas dalam mengerjakan tugas mengarah kepada sistem komputer yang
sekolah dan rumah yang diberikan guru. 16 dapat berinteraksi dan pembelajar fokus
Selain beberapa data di atas, terlihat juga dalam mendengarkan, memperhatikan,
bahwa para peserta didik yang mengikuti mengungkapkan kem-bali, merespon,
pelajaran bahasa Arab mengalami berbagai mengerjakan latihan-latihan, dengan
kesulitan, mulai dari kesulitan dalam sendirinya mereka akan mengetahui sendiri
mengungkapkan kalimat-kalimat bahasa tingkat kemampuan yang mereka miliki
Arab, mempraktikkan ungkapan-ungkapan berdasarkan skor nilai yang dikeluarkan
berbahasa Arab hingga upaya untuk oleh sistem komputer.
menjawab latihan-latihan yang ada dalam Model al-hâsûb al-ittishâlî didefinisikan
Lembar Kerja Siswa, peserta didik terlihat peneliti sebagai “komputer yang
kesulitan untuk mengerjakan berbagai komunikatif”. Maksudnya adalah materi-
model latihan yang terdapat di dalamnya. materi yang berkaitan dengan kemampuan
Dari beberapa data di atas, diketahui menyimak, kemampuan berbicara dan
bahwa peserta didik di ketiga MTs Negeri kemampuan membaca dilengkapi dengan
yang ada di Kota Padang membutuhkan audio yang membantu peserta didik untuk
sebuah model pembelajaran yang dapat mengetahui cara pelafalan, cara membaca
mereka pahami, gunakan dan kerjakan dan intonasi yang baik dan benar.
berbagai model latihan. Model itu tentunya Materi seperti kosakata didukung audio
adalah sebuah model yang mencakup semua yang jika menu perintahnya diklik maka
materi yang akan mereka pelajari dalam dengan sendirinya akan mengeluarkan
dua semester. Karena mereka mengalami audio dan animasi tentang kosakata yang
kesulitan dalam mengungkapkan kalimat- dimaksudkan, seperti jika pengguna
kalimat berbahasa Arab, maka model yang mengklik kata ‫ املدرسة‬maka model ini akan
seharusnya dirancang juga dilengkapi mengeluarkan suara yang mengungkapkan
dengan audio yang dapat didengarkan oleh kata tersebut dan disertai dengan animasi
peserta didik. Model yang akan dibuat juga gambar sebuah sekolah. Begitu juga dengan
diharuskan memuat berbagai media gambar sejumlah kosa kata lainnya yang jika
yang mengantarkan pemahaman peserta diperlakukan sama maka akan keluar audio
didik terhadap materi pembelajaran.. yang mengungkapkan kata tersebut disertai
dengan animasi tentang kata yang diklik.
Model yang Ditawarkan Selain didukung dengan audio, materi
Berdasarkan analisis kebutuhan yang berkaitan percakapan dalam model
pendidik dan peserta didik sebagaimana ini juga didukung dengan audio visual
yang dijelaskan di atas, peneliti merancang dalam bentuk percakapan antardua
sebuah model pembelajaran bahasa Arab orang, percakapan antartiga orang
yang kemudian diistilahkan dengan al- bahkan percakapan antarempat orang.
hâsûb al-ittishâlî. Inisiatif pemberian Peran pelaku dalam audio visual yang
16
Observasi, Proses Pembelajaran Bahasa Arab dirancang juga disesuaikan dengan porsi,
di MTs Negeri, (15 Juni 2015).

6 Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

profesi dan posisinya dalam percakapan. ini dapat dikembangkan untuk kemudian
Misalnya ungkapan yang berkaitan dengan dijadikan sebagai sumber maupun media
aktivitas peserta didik diungkapkan oleh pembelajaran bahasa Arab. Karena baik
siswa, ungkapan yang berkaitan dengan penilaian pakar dan penilaian peserta didik
pembicaraan pendidik diperankan oleh guru terlihat positif dengan keberadaan model
dan begitu seterusnya dalam percakapan- yang dirancang.
percakapan lainnya. Muatan model yang Model ini dikatakan sebagai sumber
didukung dengan audio visual memberikan belajar ialah karena muatan-muatan yang
peluang kepada peserta didik untuk terdapat di dalamnya mencakup materi
dapat mempraktikkan bersama temannya pembelajaran bahasa Arab untuk kelas
sebagaimana yang terdapat dalam model VII yang selama ini berada dalam buku
al-hâsûb al-ittishâlî. cetak dan lembar kerja siswa. Dengan
Sementara aspek evaluasi dan latihan keberadaan model al-hâsûb al-ittishâlî yang
yang terdapat dalam model al-hâsûb al- dirancang tersebut baik pendidik maupun
ittishâlî dirancang agar peserta didik dapat peserta didik dapat beralih dari buku cetak
mengerjakan beberapa variasi contoh kepada sumber yang berada dalam VCD dan
latihan. Khusus latihan yang sifatnya dioperasikan melalui komputer.
objektif jika peserta didik mengerjakannya Sementara itu, ketika model ini dapat
maka mereka akan dapat mengetahui dijadikan sebagai media pembelajaran ialah
tingkat kemampuan mereka secara objektif karena dalam model ini memuat beberapa
dan fleksibel. Hal ini dikarenakan sifat gambar (picture) dan audio yang dapat
latihan yang disajikan disertai dengan mendukung proses pembelajaran, bahkan
batas waktu dan koreksitas dari sistem pendidik yang menggunakan model al-
yang dirancang. Jika batas waktu untuk hâsûb al-ittishâlî dalam tugas mengajar
mengerjakan beberapa soal telah habis maka mereka tidak disibukkan membuat dan
dengan sendirinya pengguna tidak dapat mempersiapkan media pembelajaran dan
memperbaiki kembali jawaban mereka menetukan metode pembelajaran. Mereka
apalagi mengerjakan yang belum terjawab, hanya berperan sebagai motivator dan
dan sistem akan mengeluarkan skor nilai fasilitator bagi peserta didik.
yang diraih, jika tingkat kebenaran mencapai Adapun muatan model al-hâsûb al-
100% maka sistem akan mengeluarkan ittishâlî dalam kaitannya dengan pencapaian
animasi pujian yang disertai dengan tulisan keterampilan berbahasa Arab, dapat
‫ممتاز‬, dan jika tingkat kebenaran mencapai dijelaskan sebagaimana berikut ini:
75% sistem juga akan mengeluarkan animasi 1. Keterampilan Menyimak
yang disertai dengan tulisan ‫جيد‬, namun
Materi yang dimuat dalam model
jika tingkat ketuntasan di bawah 75% maka
ini ialah meliputi materi pembelajaran
sistem akan mengeluarkan animasi yang
bahasa Arab yang diajarkan kepada kelas
bersifat rasa kasihan dan disertai dengan
VII MTs Negeri. Hal ini tidak terlepas dari
tulisan ‫عليك أن تتعلم أيضا‬.
kurikulum yang digunakan pada kelas VII
Berdasarkan hasil validasi tim ahli dan
adalah kurikulum 2013 yang mengharuskan
hasil ujicoba serta penilaian peserta didik
adanya integrasi keilmuan dengan saintifik.
terhadap model yang ditawarkan, dapat
Materi-materi tersebut berkaitan dengan
dikatakan bahwa model yang dirancang
materi yang diajarkan pada semester I

Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473 7


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

dan semester II. Muatan dari materi ajar d) Model al-hâsûb al-ittishâlî juga
ini meliputi kosakata dari masing-masing memberikan kesempatan kepada
topik pembicaraan, contoh percakapan peserta didik agar mereka dapat
yang benar, bahan bacaan untuk peserta belajar secara mandiri, mendengarkan
didik dari masing-masing topik, pola- kembali materi-materi pembelajaran
pola kalimat, disertai kisi-kisi soal yang di luar kelas. Karena dalam model yang
langsung dapat dijawab oleh peserta didik dirancang tersebut dapat digunakan
dan mereka dapat mengetahui nilai atau oleh peserta didik secara sendiri baik di
kemampuan mereka dengan batas waktu dalam kelas maupun di luar kelas.
yang ditentukan. e) Dalam model al-hâsûb al-ittishâlî juga
Dalam rangka membantu peserta didik dirancang sebuah contoh evaluasi
memiliki keterampilan menyimak, model menyimak berupa adanya audio yang
pembelajaran bahasa Arab al-hâsûb al- dapat ditekan sendiri dan mereka bisa
ittishâlî yang dirancang memuat: memilih di bawahnya beberapa kata
a) Percakapan dengan bahasa Arab, dalam yang disediakan untuk dipilih. Hal ini
percakapan tersebut dibuat menu mengantarkan peserta didik untuk
pengaturan yang dapat diperlambat mampu mengetahui apakah jawaban
cara pengucapannya serta dapat diulang mereka tersebut sesuai dengan apa
oleh stakholder. Hal ini memungkinkan yang mereka dengarkan.
mereka untuk dapat menyimak apa yang Penjelasan di atas mengindikasikan
diutarakan oleh sang penutur sesuai bahwa model pembelajaran bahasa Arab al-
dengan maksud pembicaraannya. hâsûb al-ittishâlî memberikan peluang bagi
b) Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa pendidik untuk dapat menjadi motivator
pengantar dalam proses pembelajaran. dan fasilitator dalam mengajarkan bahasa
Dalam model al-hâsûb al-ittishâlî Arab kepada peserta didik. Model ini juga
program yang dibuat ialah di mana membantu peserta didik untuk memiliki
bahasa pengantar untuk setiap materi kemampuan menyimak bahasa Arab
pembelajaran menggunakan bahasa secara baik dan benar, kemampuan peserta
Arab. Hal ini mengarahkan pendidik agar didik dalam menyimak merupakan suatu
memberikan motivasi kepada peserta keharusan dan amat penting, karena salah
didik untuk saling bertukar pikiran di satu kendala yang dihadapi pendidik
antara mereka dengan menggunakan dalam mengajarkan bahasa Arab ialah
bahasa Arab. keterampilan menyimak.
c) Model ini memperkenalkan beberapa
contoh penutur bahasa Arab sesuai 2. Keterampilan Berkomunikasi
dengan topik dan tipe pembicaraannya. Salah satu kemampuan berbahasa
Hal ini menguntungkan bagi peserta yang harus dicapai ialah keterampilan
didik agar mereka mampu untuk berbicara. Ada beberapa konsep dasar yang
membedakan cara mengungkapkan seharusnya dipahami oleh pendidik sebelum
bahasa Arab sesuai dengan konteks mengajarkan bahasa kedua kepada peserta
dan tipe pembicaraan, serta membantu didik, yakni: a) berbicara dan menyimak
peserta didik agar mampu memahami adalah dua kegiatan resiprokal, b) berbicara
situasi berlangsungnya percakapan. adalah proses berkomunikasi individu,

8 Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

c) berbicara adalah ekspresi kreatif, d) tertentu dengan pentunjuk mencari


berbicara adalah tingkah laku, e) berbicara benda aslinya, kartu yang berbicara
dipengaruhi kekayaan pengalaman, f) tentang sesuatu dengan bermain peran.
berbicara sarana memperluas cakrawala, e) Sebagaimana dalam hal menyimak,
dan g) berbicara adalah pancaran pribadi. model ini juga membantu peserta didik
Sesuai dengan konsep dasar di atas, mo- untuk mampu berkomunikasi dengan
del pembelajaran bahasa Arab al-hâsûb al- bahasa Arab sesuai dengan konteks
ittishâlî dirancang dalam rangka membantu dan tipe pembicaraan, membedakan
peserta didik memiliki keterampilan penggunaan nada tinggi, nada rendah,
berkomunikasi dengan bahasa Arab secara intonasi sedih, ungkapan gembira dan
baik dan benar sebagaimana berikut: lain sebagainya. Hal ini tidak terlepas
a) Pengucapan kosakata serta kalimat dari terdapatnya beberapa contoh dari
dalam model yang dirancang dipadukan tipe dan konteks pembicaraan.
dengan perintah ‫( اسمع وأعد‬dengarkan Dari beberapa ciri model al-hâsûb
dan ulangi). Maksudnya dalam hal ini al-ittishâlî yang dijelaskan di atas dapat
ialah bahwa aktivitas pembelajaran dipahami bahwa model ini dapat membantu
menuntut keaktifan peserta didik untuk peserta didik untuk mampu berkomunikasi
mendengarkan rekaman dan kemudian dengan bahasa Arab secara baik dan benar.
mengulangi rekaman tersebut. Evaluasi yang diberikan dalam membantu
b) Dalam model ini juga dibuat beberapa keterampilan berkomunikasi ini ialah lebih
kata tanpa adanya audio. Hal ini mengarah pada latihan mengungkapkan
dimaksudkan agar peserta didik kata dan kalimat.
melihat kata-kata tersebut untuk
kemudian melafalkannya sesuai dengan 3. Kemampuan Membaca
apa yang tertulis. Hal ini memberikan Model pembelajaran al-hâsûb al-ittishâlî
pelatihan kepada mereka agar mampu juga dapat membantu peserta didik memiliki
mengidentifikasi kata. keterampilan membaca bahasa Arab secara
c) Model al-hâsûb al-ittishâlî juga baik. Namun, membaca yang dimaksud di
menyajikan beberapa gambar tanpa sini bukanlah membaca dalam menentukan
adanya tulisan bahasa Arab dan cara baris dan posisi kata dalam sebuah kalimat,
membacanya. Keberadaan gambar ini tetapi keterampilan membaca yang mungkin
diarahkan untuk melatih kemampuan dapat dicapai dengan model ini ialah reading
berkomunikasi di kalangan peserta for information, yakni membaca untuk
didik melalui apa yang ada di sekitar memperoleh informasi.
mereka dengan mengungkapkannya Hal itu tidak terlepas dari materi-
secara bahasa Arab. materi bacaan pun yang telah diatur
sedemikian rupa sesuai dengan mater-
d) Dalam membantu kemampuan
materi pembelajaran yang ada. Kebenaran
berkomunikasi di kalangan peserta
cara membaca tetap menjadi perhatian
didik, model al-hâsûb al-ittishâlî juga
namun bukanlah hal utama. Yang paling
menyediakan permainan kartu yang
utama adalah bagaimana peserta didik
dapat dimainkan oleh peserta didik baik
mampu mengenali teks bacaan, memaknai
secara individual maupun kelompok.
dan menggunakan kosa kata yang terdapat
Misalnya, kartu yang berisi kata-kata

Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473 9


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

di dalam bacaan, memahami informasi yang kalimat, mengungkapkan gagasan yang


terdapat dalam bacaan secara eksplisit dan terdapat dalam teks bacaan. Untuk
implisit, memahami makna konseptual, itu, materi bacaan tidak terlepas dari
memahami nilai komunikatif dari suatu materi-materi yang ada pada pencapaian
kalimat, menginterpretasikan bacaan, keterampilan menyimak dan keterampilan
membedakan gagasan utama dan gagasan berbicara. Dengan keterkaitan antara
penunjang, menentukan hal-hal pentuk materi keterampilan menyimak,
untuk dijadikan rangkuman. keterampilan berbicara dan keterampilan
Dengan tujuan yang disebutkan di atas, membaca ini membantu peserta didik agar
maka dalam model pembelajaran bahasa dapat membaca materi atau teks qirâ’ah
Arab al-hâsûb al-ittishâlî keterampilan secara baik dan benar.
membaca dibuat dengan:
a) Materi bacaan disarikan dari materi 4. Keterampilan Menulis
kosa kata dan percakapan yang ada Keterampilan menulis merupakan
sebelumnya. salah satu kemampuan yang harus dimiliki
b) Dari materi bacaan tersebut peserta insan yang belajar bahasa. Keterampilan ini
didik dituntut agar mampu memaknai merupakan keterampilan yang paling tinggi
dan menggunakan kosa kata penting tingkat kesulitannya bagi peserta didik
yang ada di dalamnya berkaitan dengan dibandingkan tiga keterampilan berbahasa
materi pokok. lainnya. Terlebih lagi apabila dikaitkan
c) Mereka juga diharapkan mampu dengan kemampuan menulis dalam bahasa
mengungkapkan informasi yang lain seperti bahasa Arab, perbedaan budaya
terdapat dalam materi bacaan. menuliskan huruf Latin dengan huruf Arab
d) Dalam latihan, peserta didik diharapkan tetap menjadi sebuah aspek kesulitan
mampu merangkum kategori kata yang tersendiri bagi peserta didik.
terdapat dalam bacaan. Misalnya, mereka Penulisan bahasa Arab yang diawali
diharapkan mampu mengumpulkan dari kanan ke kiri tetap juga menjadi
beberapa kata yang berkaitan dengan sebuah momok yang membuat peserta
perlengkapan sekolah, peralatan rumah didik sulit untuk mencapai keterampilan
tangga, anggota keluarga, SDM di menulis. Artinya, dalam hal ini, tantangan
sekolah dan lain-lain. bagi pendidik untuk mewujudkan peserta
didik yang terampil menulis bahasa Arab
e) Peserta didik juga diharapkan mampu
sangat berat, karena menuliskan ide-
mendeskripsikan kembali isi bacaan.
ide pikiran saja berat atau sulit, apalagi
Untuk itu, dalam model al-hâsûb al-
mereka menuliskan kembali kalimat-
ittishâlî salah satu aspek yang dievaluasi
kalimat yang terdapat dalam buku ke
ialah bagaimana peserta didik mampu
mengutarakan ide pokok serta makna dalam catatan.
secara umum materi bacaan yang Dalam rangka mencapai keterampilan
disediakan. menulis sebagaimana yang dijelaskan di
Keterampilan membaca dalam model atas, model pembelajaran al-hâsûb al-
al-hâsûb al-ittishâlî adalah keterampilan ittishâlî memberikan arah pembelajaran
yang diarahkan untuk dapat membaca kitâ� bah sebagaimana yang telah dirancang
dengan baik, memahami arti kata atau ialah sebagai berikut:

10 Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

a) Mencari kata dan mereka kemudian diharapkan


Maksudnya adalah peserta didik mampu untuk mengarang secara
diberikan semacam latihan untuk bebas tentang topik yang disediakan
mencari pasangan kata yang tepat berdasarkan pengetahuan, pengalaman
terhadap sebuah kalimat, mencari dan apa yang mereka rasakan dalam
sambungan kata yang benar untuk kehidupan mereka.
sebuah kalimat, mencari kata yang benar Desain model al-hâsûb al-ittishâlî dalam
secara penulisannya, dan beberapa jenis hal pencapaian keterampilan menulis
pencarian kata lainnya. sebagaimana yang dijelaskan di atas
b) Membuat teka teki silang memberikan peluang kepada peserta didik
Dalam model ini juga digambarkan untuk dapat menuangkan ide atau pikiran
materi pembelajaran kitâbah yang mereka baik secara terstruktur maupun
mengarahkan peserta didik untuk secara bebas. Secara terstruktur maksudnya
mampu menjawab teka teki silang. adalah bahwa dalam model ini dimuat materi
Jenis ini dimaksudkan untuk melatih keterampilan menulis dengan sebuah “topik”
inteligensi dan daya ingat peserta didik pembicaraan dan topik tersebut disertai
terhadap materi yang sudah dipelajari. dengan beberapa kosakata (mufradât) yang
c) Elaborasi berkaitan dengan tema untuk kemudian
Yakni peserta didik dituntut untuk dapat digunakan oleh peserta didik dalam
mengelaborasi sebuah kata menjadi menuangkan pemikiran mereka.
sebuah kalimat, atau meelaborasi Sementara itu, latihan untuk menuliskan
sebuah pernyataan menjadi sebuah ide secara bebas maksudnya dalam model ini
pertanyaan, mengelaborasi pertanyaan ialah bahwa peserta didik hanya diberikan
menjadi sebuah pernyataan. sebuah “topik”. Mereka bebas untuk
d) Deskripsitas mengungkapkan isi pikiran mereka dengan
Dalam model al-hâsûb al-ittishâlî kosakata (mufradât) yang mereka miliki.
juga diberikan semacam latihan Model latihan seperti ini dimaksudkan agar
kepada peserta didik untuk dapat mereka terbiasa mendeskripsikan sebuah
mendeskripsikan sesuatu menjadi objek dalam rangkaian kalimat yang dapat
kalimat. Misalnya, model ini dipahami oleh orang lain.
menyediakan sebuah gambar, dari Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa
gambar tersebut peserta didik isi dan muatan model pembelajaran bahasa
diharapkan mampu mendeskripsikan Arab al-hâsûb al-ittishâlî yang dirancang
apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana ini dapat membantu pendidik untuk dapat
keberadaan gambar tersebut. mengintegrasikan materi, media, dan metode
pembelajaran bahasa Arab, dan model ini
e) Mengarang bebas
juga membantu mereka untuk lebih mudah
Al-Hâsûb al-ittishâlî juga menawarkan
memberikan pemahaman tentang materi
dan memberikan pelatihan kepada
pembelajaran bahasa Arab kepada peserta
peserta didik untuk mampu mengarang
didik.
secara mandiri. Dalam komputer
Selain itu, model ini juga dapat
diberikan beberapa topik yang dapat
memberikan motivasi sendiri kepada peserta
dipilih oleh peserta didik secara bebas,
didik untuk lebih giat dalam mengikuti

Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473 11


Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016

pembelajaran bahasa Arab. Model al-hâsûb karena model ini dapat dioperasikan sendiri
al-ittishâlî memberikan peluang kepada oleh peserta didik di luar jam pelajaran
peserta didik untuk dapat dengan mudah seperti di rumah.
mempelajari bahasa Arab secara mandiri,
di dalamnya juga dimuat berbagai model Daftar Rujukan
latihan yang dapat dikerjakan oleh peserta
Abu Syanab, Maysa’, “Tiknulujiya Ta’allum al-
didik secara mandiri dalam batasan waktu
Lughah al-‘Arabiyah”, dalam Journal al-
tertentu dan mereka dapat mengetahui hasil Adab wa al-Tarbiyah, Sudan, Vol. 2, No. 32,
kerja sendiri. 2007.
Baso, Yusring Sanusi, Program Multimedia
Simpulan Bahasa Arab. Padang, Prosiding PINBA
Penelitian ini menghasilkan sebuah IMLA, 2013.
temuan bahwa model pembelajaran Clark, Richard E., “Reconsidering Research
bahasa Arab berbasis Teknologi Informasi on Learning from Media”, dalam Journal
dan Komunikasi yang disebut dengan JSTOR, 1983, Vol. 53, No. 4.
model al-hâsûb al-ittishâlî. Model ini Creswell, E. L, The Design of Combuter
dirancang untuk jenjang pendidikan MTs Based Instruction. New York: MacMillan
kelas VII. Hasil validasi dari para ahli Publishing Company, 1998.
dan hasil ujicoba menunjukkan bahwa Effendy, Ahmad Fuad dan Muhaiban, Bahasa
semuanya sepakat kelayakan model Arab untuk SMU Buku Pedoman Guru.
pembelajaran yang dirancang termasuk Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
dalam kategori baik. Hal ini dilihat dari 1999.
sisi materi, kualitas tampilan maupun Faridi, Abdurrahman, “Inovasi Pembelajaran
pengorganisasian. Bahasa Inggris Berbasis ICT dalam Rangka
Model ini dapat saja dipandang Meningkatkan Mutu Pendidikan”, dalam
sebagai materi pembelajaran bahasa Arab, Jurnal Lembaran Ilmu Kependidikan Jilid
karena dalam model ini memuat materi 38, No. 1, Juni 2009.
pembelajaran bahasa Arab kelas VII secara Hubbard, P., Learner Training for Effective
keseluruhan, mulai dari materi yang Use of CALL. State College PA: Center
berkaitan dengan kosakata (mufradât), for Advance Language Proficiency and
Education and Research, 2006.
materi tentang percakapan (hiwâr), materi
tentang bacaan (qirâ’ah), materi menulis Schramm, Wilbur, Asas-asas Komunikasi
(kitâbah), pola-pola kalimat (tarâkîb) Antar Manusia, Terj. Agus Setiadi. Jakarta:
LP3ES, 1977.
sampai pada materi evaluasi dengan
berbagai variasinya. al-Ushaili, Abdul ‘Aziz Ibrahim, Asâsiyât Ta’lîm
al-Lughah al-‘Arabiyah li an-Nâthiqîn bi
Model al-hâsûb al-ittishâlî juga dapat
Lughât Ukhrâ. Riyadh: Jami’ah al-Imam
dipandang sebagai media pembelajaran Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah, 1423
bahasa Arab, karena dapat dijadikan sebagai H.
fasilitas pembelajaran yang dapat membantu
Wane, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif
peserta didik untuk lebih mudah memahami Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara,
bahasa Arab. Selain itu, model ini juga dapat 2009.
meningkatkan motivasi peserta didik untuk
lebih giat dalam mempelajari bahasa Arab,

12 Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473

You might also like