Professional Documents
Culture Documents
2879 9771 2 PB
2879 9771 2 PB
php/arabiyat
Arabiyât : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3, (1), 2016, 1-12
Naskah diterima: 10 Februari 2016, direvisi: 13 Maret 2016, disetujui: 12 April 2016.
Abstract
This study aimed to analyze the design of ICT-based Arabic learning model. This study was designed to find
the best model of ICT-based Arabic learning. This study proposed that the integration of various fields of studies
with ICT, including Arabic language learning, is undeniably vital to be enhanced in this digital era. However, the
constraints experienced by some institutions, especially the educators, have not had a clear format of the use of
ICT in the integration effort of the both disciplines. This study applied research and development model with a
qualitative research method. This research was conducted through three phases, i.e. introduction, development
and implementation. The research sampling technique was purposive sampling. The data were collected by
conducting observation, interview and documentation. The data were analyzed using the techniques developed
by Miles and Huberman. The results showed that the design of ICT-based Arabic learning model can be developed
at MTs Negeri Kota Padang was the al-Hâ� sû� b al-Ittishâ� lî� model, i.e. a communicative computer-based Arabic
learning model. In this model, the materials and other learning tools are designed using a computer program.
Through this kind of learning models, a teacher served as learning motivator and mediator elaborating the
materials that need clarification for the learners.
Kata Kunci : model pembelajaran, pembelajaran bahasa Arab, teknologi informasi dan komunikasi
How to Cite : Ritonga, Mahyudin, et. all. "PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KOTA PADANG" Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa
Arab dan Kebahasaaraban [Online], Volume 3 Number 1 (30 Juni 2016)
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/a.v3i1.2879
Copyright © 2016, ARABIYAT, ISSN: 2356-153X, E-ISSN: 2442-9473
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 3 (1), 2016
hanya guru bahasa Arab dituntut untuk Selain itu, peserta didik yang mengikuti
dapat menyiapkan semua perangkat pendidikan pada jenjang MTs di Kota Padang
pembelajaran.12 Pernyataan senada juga tercatat tidak hanya mereka yang memiliki
diungkapkan oleh Kamarul Zaman bahwa latar belakang pengetahuan bahasa Arab
sebelum mulai program pembelajaran yakni Madrasah Ibtidaiyah, tetapi lebih luas
seluruh guru diharuskan mengumpulkan dari itu peserta didik di ketiga lembaga
perangkat pembelajaran dan diserahkan pendidikan tersebut juga banyak yang
kepada wakil kepala sekolah bidang memiliki latar belakang pendidikan dari
kurikulum, tujuannya tidak lain untuk Sekolah Dasar yang tidak mengenal bahasa
menjaga kulitas proses pembelajaran.13 Arab. Namun walaupun demikian mereka
Ketersediaan perangkat pembelajaran telah mampu membaca Alquran, hal ini
tersebut juga diperkuat oleh pernyataan tidak terlepas dari program Pemerintah
Nindita yang mengatakan bahwa guru Kota Padang yang mewajibkan kepemilikan
bahasa Arab selalu menjelaskan terlebih ijazah TPQ atau MDA bagi peserta didik
dahulu apa yang diharapkan ketika Sekolah Dasar yang ingin melanjutkan
mempelajari sebuah materi pembelaran.14 pendidikan ke jenjang MTs/SLTP sederajat.
Berdasarkan analisis perangkat pem- Hegemonitas peserta didik pada
belajaran seperti rencana pelaksanaan lembaga pendidikan ini memiliki pengaruh
pembelajaran diketahui banyak materi terhadap proses pembelajaran khususnya
pembelajaran yang membutuhkan pe- mata pelajaran keagamaan tanpa terkecuali
ngembangan melalui integrasi dengan bahasa Arab. Peserta didik yang memiliki
Teknologi Informasi dan Komunikasi pengetahuan awal tentang bahasa Arab
(TIK), seperti materi aspek pengucapan setidaknya telah mengenal dan mengetahui
huruf yang benar, materi percakapan dan makna beberapa kosa kata yang sering
yang tidak kalah pentingnya adalah tadrîb digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
li mahârat al-istimâ’.15 Berbeda dengan peserta didik yang tidak
Selain ketersedian rencana pelaksanaan memiliki pengetahuan dasar tentang
pembelajaran, tenaga pendidik juga dituntut bahasa Arab, mereka seakan merasakan
agar dapat menyiapkan media pembelajaran sesuatu yang asing ketika mempelajari
yang dapat menunjang kelancaran dan bahasa Arab.
membantu peserta didik untuk lebih mudah Berdasarkan hasil observasi peneliti
memahami materi pembelajaran. Dalam terhadap peserta didik MTs Negeri Kota
pembelajaran bahasa Arab, guru dituntut Padang terlihat bahwa sebagian peserta
untuk membuat media seperti gambar yang didik memiliki kemauan yang besar dalam
dapat membantu pemahaman peserta didik belajar bahasa Arab. Hal ini terbukti
terhadap materi yang diajarkan. dengan mendengarkan penjelasan guru,
12
Refly Anwar, Guru Bahasa Arab MTs Negeri memperhatikan, dan melakukan perintah
Lubuk Buaya, (Wawancara: 09 September 2015). guru untuk menjawab pertanyaan,
13
Kamarul Zaman, Guru Bahasa Arab MTs
Negeri Durian Tarung, (Wawancara: 14 Sepember
serta mengerjakan tugas sekolah dan
2015). rumah dengan baik, kemudian mencoba
14
Nindita Salsabila, Siswi MTs Durian Tarung mempraktekkan berbicara bahasa Arab
(Wawancara: 14 September 2015)
15
Dokumentasi, Rencana Pelaksanaan sesama teman meskipun masih jauh dari
Pembelajaran, (Studi Dokumentasi, 14 September tata bahasa yang benar. Namun, selain
2015).
itu, terdapat juga sebagian peserta didik nama dan penyebutan al-hâsûb al-ittishâlî
tidak memperhatikan pelajaran bahasa merupakan pemikiran dari tim peneliti.
Arab dengan baik, terlihat banyaknya Adapun alasan yang mendasarinya
peserta didik yang berbicara dengan teman ialah karena nuansa model yang dibuat
sebangku, malas dalam mengerjakan tugas mengarah kepada sistem komputer yang
sekolah dan rumah yang diberikan guru. 16 dapat berinteraksi dan pembelajar fokus
Selain beberapa data di atas, terlihat juga dalam mendengarkan, memperhatikan,
bahwa para peserta didik yang mengikuti mengungkapkan kem-bali, merespon,
pelajaran bahasa Arab mengalami berbagai mengerjakan latihan-latihan, dengan
kesulitan, mulai dari kesulitan dalam sendirinya mereka akan mengetahui sendiri
mengungkapkan kalimat-kalimat bahasa tingkat kemampuan yang mereka miliki
Arab, mempraktikkan ungkapan-ungkapan berdasarkan skor nilai yang dikeluarkan
berbahasa Arab hingga upaya untuk oleh sistem komputer.
menjawab latihan-latihan yang ada dalam Model al-hâsûb al-ittishâlî didefinisikan
Lembar Kerja Siswa, peserta didik terlihat peneliti sebagai “komputer yang
kesulitan untuk mengerjakan berbagai komunikatif”. Maksudnya adalah materi-
model latihan yang terdapat di dalamnya. materi yang berkaitan dengan kemampuan
Dari beberapa data di atas, diketahui menyimak, kemampuan berbicara dan
bahwa peserta didik di ketiga MTs Negeri kemampuan membaca dilengkapi dengan
yang ada di Kota Padang membutuhkan audio yang membantu peserta didik untuk
sebuah model pembelajaran yang dapat mengetahui cara pelafalan, cara membaca
mereka pahami, gunakan dan kerjakan dan intonasi yang baik dan benar.
berbagai model latihan. Model itu tentunya Materi seperti kosakata didukung audio
adalah sebuah model yang mencakup semua yang jika menu perintahnya diklik maka
materi yang akan mereka pelajari dalam dengan sendirinya akan mengeluarkan
dua semester. Karena mereka mengalami audio dan animasi tentang kosakata yang
kesulitan dalam mengungkapkan kalimat- dimaksudkan, seperti jika pengguna
kalimat berbahasa Arab, maka model yang mengklik kata املدرسةmaka model ini akan
seharusnya dirancang juga dilengkapi mengeluarkan suara yang mengungkapkan
dengan audio yang dapat didengarkan oleh kata tersebut dan disertai dengan animasi
peserta didik. Model yang akan dibuat juga gambar sebuah sekolah. Begitu juga dengan
diharuskan memuat berbagai media gambar sejumlah kosa kata lainnya yang jika
yang mengantarkan pemahaman peserta diperlakukan sama maka akan keluar audio
didik terhadap materi pembelajaran.. yang mengungkapkan kata tersebut disertai
dengan animasi tentang kata yang diklik.
Model yang Ditawarkan Selain didukung dengan audio, materi
Berdasarkan analisis kebutuhan yang berkaitan percakapan dalam model
pendidik dan peserta didik sebagaimana ini juga didukung dengan audio visual
yang dijelaskan di atas, peneliti merancang dalam bentuk percakapan antardua
sebuah model pembelajaran bahasa Arab orang, percakapan antartiga orang
yang kemudian diistilahkan dengan al- bahkan percakapan antarempat orang.
hâsûb al-ittishâlî. Inisiatif pemberian Peran pelaku dalam audio visual yang
16
Observasi, Proses Pembelajaran Bahasa Arab dirancang juga disesuaikan dengan porsi,
di MTs Negeri, (15 Juni 2015).
profesi dan posisinya dalam percakapan. ini dapat dikembangkan untuk kemudian
Misalnya ungkapan yang berkaitan dengan dijadikan sebagai sumber maupun media
aktivitas peserta didik diungkapkan oleh pembelajaran bahasa Arab. Karena baik
siswa, ungkapan yang berkaitan dengan penilaian pakar dan penilaian peserta didik
pembicaraan pendidik diperankan oleh guru terlihat positif dengan keberadaan model
dan begitu seterusnya dalam percakapan- yang dirancang.
percakapan lainnya. Muatan model yang Model ini dikatakan sebagai sumber
didukung dengan audio visual memberikan belajar ialah karena muatan-muatan yang
peluang kepada peserta didik untuk terdapat di dalamnya mencakup materi
dapat mempraktikkan bersama temannya pembelajaran bahasa Arab untuk kelas
sebagaimana yang terdapat dalam model VII yang selama ini berada dalam buku
al-hâsûb al-ittishâlî. cetak dan lembar kerja siswa. Dengan
Sementara aspek evaluasi dan latihan keberadaan model al-hâsûb al-ittishâlî yang
yang terdapat dalam model al-hâsûb al- dirancang tersebut baik pendidik maupun
ittishâlî dirancang agar peserta didik dapat peserta didik dapat beralih dari buku cetak
mengerjakan beberapa variasi contoh kepada sumber yang berada dalam VCD dan
latihan. Khusus latihan yang sifatnya dioperasikan melalui komputer.
objektif jika peserta didik mengerjakannya Sementara itu, ketika model ini dapat
maka mereka akan dapat mengetahui dijadikan sebagai media pembelajaran ialah
tingkat kemampuan mereka secara objektif karena dalam model ini memuat beberapa
dan fleksibel. Hal ini dikarenakan sifat gambar (picture) dan audio yang dapat
latihan yang disajikan disertai dengan mendukung proses pembelajaran, bahkan
batas waktu dan koreksitas dari sistem pendidik yang menggunakan model al-
yang dirancang. Jika batas waktu untuk hâsûb al-ittishâlî dalam tugas mengajar
mengerjakan beberapa soal telah habis maka mereka tidak disibukkan membuat dan
dengan sendirinya pengguna tidak dapat mempersiapkan media pembelajaran dan
memperbaiki kembali jawaban mereka menetukan metode pembelajaran. Mereka
apalagi mengerjakan yang belum terjawab, hanya berperan sebagai motivator dan
dan sistem akan mengeluarkan skor nilai fasilitator bagi peserta didik.
yang diraih, jika tingkat kebenaran mencapai Adapun muatan model al-hâsûb al-
100% maka sistem akan mengeluarkan ittishâlî dalam kaitannya dengan pencapaian
animasi pujian yang disertai dengan tulisan keterampilan berbahasa Arab, dapat
ممتاز, dan jika tingkat kebenaran mencapai dijelaskan sebagaimana berikut ini:
75% sistem juga akan mengeluarkan animasi 1. Keterampilan Menyimak
yang disertai dengan tulisan جيد, namun
Materi yang dimuat dalam model
jika tingkat ketuntasan di bawah 75% maka
ini ialah meliputi materi pembelajaran
sistem akan mengeluarkan animasi yang
bahasa Arab yang diajarkan kepada kelas
bersifat rasa kasihan dan disertai dengan
VII MTs Negeri. Hal ini tidak terlepas dari
tulisan عليك أن تتعلم أيضا.
kurikulum yang digunakan pada kelas VII
Berdasarkan hasil validasi tim ahli dan
adalah kurikulum 2013 yang mengharuskan
hasil ujicoba serta penilaian peserta didik
adanya integrasi keilmuan dengan saintifik.
terhadap model yang ditawarkan, dapat
Materi-materi tersebut berkaitan dengan
dikatakan bahwa model yang dirancang
materi yang diajarkan pada semester I
dan semester II. Muatan dari materi ajar d) Model al-hâsûb al-ittishâlî juga
ini meliputi kosakata dari masing-masing memberikan kesempatan kepada
topik pembicaraan, contoh percakapan peserta didik agar mereka dapat
yang benar, bahan bacaan untuk peserta belajar secara mandiri, mendengarkan
didik dari masing-masing topik, pola- kembali materi-materi pembelajaran
pola kalimat, disertai kisi-kisi soal yang di luar kelas. Karena dalam model yang
langsung dapat dijawab oleh peserta didik dirancang tersebut dapat digunakan
dan mereka dapat mengetahui nilai atau oleh peserta didik secara sendiri baik di
kemampuan mereka dengan batas waktu dalam kelas maupun di luar kelas.
yang ditentukan. e) Dalam model al-hâsûb al-ittishâlî juga
Dalam rangka membantu peserta didik dirancang sebuah contoh evaluasi
memiliki keterampilan menyimak, model menyimak berupa adanya audio yang
pembelajaran bahasa Arab al-hâsûb al- dapat ditekan sendiri dan mereka bisa
ittishâlî yang dirancang memuat: memilih di bawahnya beberapa kata
a) Percakapan dengan bahasa Arab, dalam yang disediakan untuk dipilih. Hal ini
percakapan tersebut dibuat menu mengantarkan peserta didik untuk
pengaturan yang dapat diperlambat mampu mengetahui apakah jawaban
cara pengucapannya serta dapat diulang mereka tersebut sesuai dengan apa
oleh stakholder. Hal ini memungkinkan yang mereka dengarkan.
mereka untuk dapat menyimak apa yang Penjelasan di atas mengindikasikan
diutarakan oleh sang penutur sesuai bahwa model pembelajaran bahasa Arab al-
dengan maksud pembicaraannya. hâsûb al-ittishâlî memberikan peluang bagi
b) Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa pendidik untuk dapat menjadi motivator
pengantar dalam proses pembelajaran. dan fasilitator dalam mengajarkan bahasa
Dalam model al-hâsûb al-ittishâlî Arab kepada peserta didik. Model ini juga
program yang dibuat ialah di mana membantu peserta didik untuk memiliki
bahasa pengantar untuk setiap materi kemampuan menyimak bahasa Arab
pembelajaran menggunakan bahasa secara baik dan benar, kemampuan peserta
Arab. Hal ini mengarahkan pendidik agar didik dalam menyimak merupakan suatu
memberikan motivasi kepada peserta keharusan dan amat penting, karena salah
didik untuk saling bertukar pikiran di satu kendala yang dihadapi pendidik
antara mereka dengan menggunakan dalam mengajarkan bahasa Arab ialah
bahasa Arab. keterampilan menyimak.
c) Model ini memperkenalkan beberapa
contoh penutur bahasa Arab sesuai 2. Keterampilan Berkomunikasi
dengan topik dan tipe pembicaraannya. Salah satu kemampuan berbahasa
Hal ini menguntungkan bagi peserta yang harus dicapai ialah keterampilan
didik agar mereka mampu untuk berbicara. Ada beberapa konsep dasar yang
membedakan cara mengungkapkan seharusnya dipahami oleh pendidik sebelum
bahasa Arab sesuai dengan konteks mengajarkan bahasa kedua kepada peserta
dan tipe pembicaraan, serta membantu didik, yakni: a) berbicara dan menyimak
peserta didik agar mampu memahami adalah dua kegiatan resiprokal, b) berbicara
situasi berlangsungnya percakapan. adalah proses berkomunikasi individu,
pembelajaran bahasa Arab. Model al-hâsûb karena model ini dapat dioperasikan sendiri
al-ittishâlî memberikan peluang kepada oleh peserta didik di luar jam pelajaran
peserta didik untuk dapat dengan mudah seperti di rumah.
mempelajari bahasa Arab secara mandiri,
di dalamnya juga dimuat berbagai model Daftar Rujukan
latihan yang dapat dikerjakan oleh peserta
Abu Syanab, Maysa’, “Tiknulujiya Ta’allum al-
didik secara mandiri dalam batasan waktu
Lughah al-‘Arabiyah”, dalam Journal al-
tertentu dan mereka dapat mengetahui hasil Adab wa al-Tarbiyah, Sudan, Vol. 2, No. 32,
kerja sendiri. 2007.
Baso, Yusring Sanusi, Program Multimedia
Simpulan Bahasa Arab. Padang, Prosiding PINBA
Penelitian ini menghasilkan sebuah IMLA, 2013.
temuan bahwa model pembelajaran Clark, Richard E., “Reconsidering Research
bahasa Arab berbasis Teknologi Informasi on Learning from Media”, dalam Journal
dan Komunikasi yang disebut dengan JSTOR, 1983, Vol. 53, No. 4.
model al-hâsûb al-ittishâlî. Model ini Creswell, E. L, The Design of Combuter
dirancang untuk jenjang pendidikan MTs Based Instruction. New York: MacMillan
kelas VII. Hasil validasi dari para ahli Publishing Company, 1998.
dan hasil ujicoba menunjukkan bahwa Effendy, Ahmad Fuad dan Muhaiban, Bahasa
semuanya sepakat kelayakan model Arab untuk SMU Buku Pedoman Guru.
pembelajaran yang dirancang termasuk Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
dalam kategori baik. Hal ini dilihat dari 1999.
sisi materi, kualitas tampilan maupun Faridi, Abdurrahman, “Inovasi Pembelajaran
pengorganisasian. Bahasa Inggris Berbasis ICT dalam Rangka
Model ini dapat saja dipandang Meningkatkan Mutu Pendidikan”, dalam
sebagai materi pembelajaran bahasa Arab, Jurnal Lembaran Ilmu Kependidikan Jilid
karena dalam model ini memuat materi 38, No. 1, Juni 2009.
pembelajaran bahasa Arab kelas VII secara Hubbard, P., Learner Training for Effective
keseluruhan, mulai dari materi yang Use of CALL. State College PA: Center
berkaitan dengan kosakata (mufradât), for Advance Language Proficiency and
Education and Research, 2006.
materi tentang percakapan (hiwâr), materi
tentang bacaan (qirâ’ah), materi menulis Schramm, Wilbur, Asas-asas Komunikasi
(kitâbah), pola-pola kalimat (tarâkîb) Antar Manusia, Terj. Agus Setiadi. Jakarta:
LP3ES, 1977.
sampai pada materi evaluasi dengan
berbagai variasinya. al-Ushaili, Abdul ‘Aziz Ibrahim, Asâsiyât Ta’lîm
al-Lughah al-‘Arabiyah li an-Nâthiqîn bi
Model al-hâsûb al-ittishâlî juga dapat
Lughât Ukhrâ. Riyadh: Jami’ah al-Imam
dipandang sebagai media pembelajaran Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah, 1423
bahasa Arab, karena dapat dijadikan sebagai H.
fasilitas pembelajaran yang dapat membantu
Wane, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif
peserta didik untuk lebih mudah memahami Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara,
bahasa Arab. Selain itu, model ini juga dapat 2009.
meningkatkan motivasi peserta didik untuk
lebih giat dalam mempelajari bahasa Arab,