You are on page 1of 5

PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT

KECEMASAN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DAN II


DI BPM WILAYAH KLATEN

Henik Istikhomah, Murwati


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Abstract : Deep Relaxation Therapy, Level Anxiety And Prolong Duration Labor
Stage. Patients who will give birth had experience psychological problems that cause
form the emotional reaction as the manifestation of psychological symptoms, the actions
to be carried out either surgery or childbirth aid measures constitute a potential or
actual threat to the integrity of someone who can evoke physiological and psychological
stress. This emotional reaction usually is generally a negative reaction, such as refuse,
fear, anger, sadness and anxiety. Giving deep breathing relaxation techniques in
patients will be a decrease in tension, feeling amazingly beautiful in controlling body
functions so that labor becomes smooth. Purpose of this study was to determine the
effect of therapy on the breath in anxiety level and duration of labor. The design of this
study using the pre and post-test only one group. analysis techniques with Wilcoxon
test. using purposive sampling technique with 25 respondents. Univariate analysis
results mean pre-test anxiety at 43.16 and the average post test by 31. The mean
duration of first labor stage of the intervention group are 504 minutes and 564
minutes at control group. The Mean duration of second labor stage of the intervention
group are 140 minutes and the control group was 57 minutes. Bivariate test results
there is the influence between deep breathing relaxation therapy interventionswith
anxiety with a p value= 0.001, there is the influence of deep breathing relaxation
techniques with the duration of first labor stage with p value = 0.001, no effect of deep
breathing relaxation with the duration of second labor stage with p = 0:59.
In conclusion, there is the influence of deep breathing relaxation teraphi to anxiety and
the duration of first stage of labor time, there is no influence teraphi relaxation with the
duration of second labor stage.

Keywords: Deep Relaxation Therapy, Level Anxiety And Prolong Duration Labor Stage

Abstrak: Terapi Relaksasi Nafas Dalam, Tingkat Kecemasan Dan Lama


Persalinan. Pasien yang akan melahirkan mengalami masalah-masalah psikologis yang
berupa reaksi emosi sebagai menifestasi gejala psikologis,sebab tindakan yang akan
dilakukan baik pembadahan maupun tindakan pertolongan persalinan marupakan
ancaman potensial maupun aktual pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan
stress fisiologis maupun psikologis. Reaksi emosi ini biasanya pada umumnya berupa
reaksi negatif, seperti menolak, takut, marah, sedih dan cemas. Pemberian teknik
relaksasi nafas dalam pada pasien akan terjadi penurunan dalam ketegangan, perasaan
luar biasa indah dalam mengontrol fungsi tubuh sehingga persalinan menjadi lancar.
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi nafas dalam terhadap tingkat
kecemasan dan lama persalinan. Rancangan penelitian ini menggunakan pre and post

64
Henik Istikhomah, Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam 65

test only one group. Teknik Analisa data de ngan Uji Wilcoxon dan menggunakan
Teknik sampling Purposive Consecutive sampling sejumlah 25 responden. Hasil
analisa univariat rerata kecemasan pretest sebesar 43.16 dan rerata posttest sebesar 31.
Rerata lama salin kala 1 kelompok intervensi sebesar 504 menit kelompok control
sebesar 564 menit, rerata lama salin kala 2 kelompok intervensi sebesar 140 menit
kelompok control sebesar 57 menit. Hasil uji bivariat ada pengaruh antara intervensi
terapi relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan dengan nilai p = 0.001, ada pengaruh
antara pemberian tehnik relaksasi nafas dalam terhadap lama kala 1 dengan nilai
p=0.001, tidak ada pengaruh pemberian relaksasi nafas dalam terhadap lama kala 2
dengan nilai p=0.59. Simpulan, ada pengaruh antara teraphi relaksasi nafas dalam
terhadap kecemasan dan lama persalinan kala 1, tidak ada pengaruh teraphi relaksasi
nafas dalam terhadap lama persalinan kala 2.

Kata Kunci: Terapi Relaksasi Nafas Dalam, Tingkat Kecemasan Dan Lama Persalinan.

PENDAHULUAN Nyeri persalinan dapat


Persalinan adalah proses mempengaruhi kontraksi uterus melalui
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) sekresi kadar katekolamia dan kartisol
yang telah cukup bulan atau dapat hidup yang menaikkan dan akibatnya
diluar kandungan melalui jalan lahir atau mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri
melalui jalan lain, dengan bantuan atau juga dapat menyebabkan aktivitas uterus
tanpa bantuan (kekuatan sendiri) yang tidak terkoordinasi yang akan
(Manuaba, 1998:157). mengakibatkan persalinan lama.
Persalinan diartikan pula sebagai (Rosemary Mander, 2003),
peregangan dan pelebaran mulut rahim. mengakibatkan peningkatan aktivitas
Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim sistem saraf simpatis, peruabahan tekanan
berkontraksi mendorong bayi keluar. darah, denyut jantung, pernafasan dengan
Bersamaan dengan setiap kontraksi, warna kulit dan apabila tidak segera diatas
kandung kemih, rectum, tulang belakang I maka akan meningkatkan rasa khawatir,
dan tulang pubic menerima tekanan kuat tegang, takut dan stress (Bobak, 2004).
dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika Ibu yang akan melahirkan biasanya
bergerak kebawah saluran lahir juga mengalami masalah-masalah psikologis
menyebabkan tekanan (Danuatmaja, yang berupa reaksi emosi sebagai
B.2004:2). menifestasi gejala psikologis,sebab
Hal-hal tersebut menyebabkan tindakan yang akan dilakukan baik
terjadinya rasa nyeri pada ibu. Pada kala I pembadahan maupun tindakan
persalinan murni nyeri dirasakan sebagi pertolongan persalinan marupakan
radiasi yang melintasi uterus dari daerah ancaman potensial maupun aktual pada
fundus ke punggung (Varney, H. 2001). dan kondisi stress yang dialaminya,
Seorang ibu yang sedang menghadapi padahal sebenarnya individu dapat
persalinan cenderung merasa takut, berpikiran positif, sehingga reaksi emosi
terutama pada ibu primigravida, sehingga yang muncul dapat berupa emosiemosi
rasa sakit saat persalinan akan lebih positif yang mengarah pada kesehatan
terasa. fisik dan kesejahteraan mental. Rasa
66 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 1,Mei 2016, hlm 01-109

cemas ini merupakan keadaan mental Uji Mann-whitney dengan Confidence


yang tidak enak berkenaan dengan sakit Interval (CI) 95% (α= 0,05).
yang mengancam atau yang dibayangkan,
ditandai oleh kekhawatiran, ketidakenakan HASIL PENELITIAN
dan perasa tidak baik yang tidak dapat Hasil penelitian Pengaruh Terapi
dihindari, disertai perasaan tidak berdaya Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat
karena menemui jalan buntu dan ketidak Kecemasan Dan Lama Persalinan Kala I
mampuan untuk menemukan pemecahan Dan II Pada Primigravida Di BPM
masalah terhadap masalah yang dihadapi Wilayah Klaten secara diskriptif disajikan
(Stuart and Sundeen, 1998). Hal ini terjadi dalam table distribusi frekuensi di bawah
karena kebanyakan pasien persalinan kala ini.
I kurang mendapatkan informasi atau
paparan yang akurat tentang persalinan Tabel 1.
khususnya pasien persalinan primipara Karakteristik Responden Berdasarkan
sehingga pasien cenderung membuat Umur, Pekerjaan, Dan Pendidikan
interprestasi sendiri (self interpretation) Responden
yang kadang-kadang berlebihan, seperti
bahwa persalinan sangat menyakitkan dan No Variabel Frekuensi (%)
mengancam jiwa, akibat dari munculnya 1 Umur ibu saat
rasa cemas ini adalah meningkatnya melahirkan 4 16
sensitivitas (kepekaan) emosi individu 1. <20th 21 84
atau
dengan menifestasi mudah menangis dan >35th
mudah curiga (negative thingking) pada 2. 20 –
orang lain. 35th
2. Pekerjaan Ibu
METODE PENELITIAN 1. Bekerja 24 96
di 1 4
Penelitian ini merupakan jenis rumah
penelitian quasi eksperimen dengan 2. Bekerja
rancangan yang digunakan adalah pre and di luar
post test only one group. Sampel adalah rumah
sebagian ibu bersalin yang melahirkan di 3 Pendidikan ibu
1. SD 1 4
BPM wilayah Kabupaten Klaten diambil 2. SMP 15 60
secara non probability sampling yaitu 3. SMA 9 36
Consecutive sampling. Kriteria inklusi Jumlah 25 100
adalah Ibu bersalin kala I dan II, tidak
ditunggui suami atau keluarga, Primipara
dan bersedia menjadi responden. Kriteria
eksklusi adalah Ibu bersalin kala I dan II
dengan penyulit dan Ibu bersalin yang
tidak bersedia menjadi responden.
Instrumen penelitian menggunakan alat
ukur Hamilton Rating Scale for Ansiety
(HRS-A). Analisa Univariat dan Analisa
Bivariat menggunakan Uji Wilcoxon dan
Henik Istikhomah, Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam 67

Tabel 2 beradaptasi terhadap persalinan mereka,


Kecemasan Responden Sebelum setelah enumerator melakukan intervensi
Dilakukan Terapi Relaksasi Nafas kepada kelompok intervensi.
Dalam Dan Sesudahnya
Skor cemas Skor PEMBAHASAN
Pre cemas Perubahan kemampuan responden
Karakteristik
post
dalam beradaptasi terjadi karena adanya
n % N %
Rerata 43.16 31 penambahan informasi pada diri responde
Nilai tengah 49 37 melalui teknik relaksasi nafas dalam,
Standar Deviasi 11.9 11.5 membuat responden dan pasangan sangat
Minimum 10 5 terbantu dalam mengatasi kecemasan dan
Maksimum 53 46 terjadi peningkatan rasa percaya diri pada
Tingkat cemas
 Ringan (skor <20)
responden sehingga responden menjadi
 Sedang (skor 21 – lebih rileks dn mampu berfikir positif
27) tentang persalinan yang dihadapi
 Berat (skor 28 – Ada peningkatan proporsi
41) 2 8 5 20 kecemasan pada katagori cemas ringan
 Berat sekali (skor 2 8 1 4
dari 8% sebelum intervensi dna menjadi
42-56) 3 12 15 60
18 72 4 16 20% post intervensi, dna juga 12% cemas
Total 25 100 25 10 dengan katagori cemas berat menjadi
0 60%. Hal ini dikarenakan kemampuan
Perlakuan teknik nafas dalam adaptasi ibu dipengaruhi oleh presepsi
banyak memberikan pengaruh penurunan yang dimiliki ibu terhadap kejadian yang
tingkat kecemasan setelah diberi menimpanya.
perlakuan selama 15 menit. Hal ini dapat Stressor menyebabkan seseorang
dikatakan bahwa pemberian teknik nafas untuk berinteraksi untuk mempertahankan
dalam efektif dilakukan untuk penurunan kesehatannya melalui mekanisme
tingkat kecemasan pasien persalinan kala pemecahan masalah atau koping tertentu.
I, rerata menunjukkan score 11,9 SD= Penyebab stress dapat berasal dari diri
43.16 dengan HAM-A (katagori cemas sendiri, diluar individu atau interaksi
berat sekali ) menjadi cemas berat dengan dengan orang lain. Pengaruh stressor serta
SD 11.5= 31, artinya ada perbedaan secara kemampuan koping yang digunakan
signifikan tingkat kecemasan pada ibu (Gaffar, 1999). Penurunan tingkat
yang menjalani persalinan kala I antara kecemasan pada pasien persalinan kala I
sebelum diberi perlakuan teknik nafas sesudah diberikan perlakuan teknik nafas
dalam dan setelah diberikan teknik nafas dalam sesuai dengan tori yang
dalam. dikemukakan oleh Chilson (1997)
Data ini menunjukkan bahwa72 % menjelaskan bahwa pasien yang tidak
responden kelompok intervensi yang mengalami penurunan tingkat kecemasan
semula mengalami kecemasan dengan apabila kurang atau tidak mendapatkan
katagori tingkat berat, pada saat dilakukan informasi prosedur persalinan dan
post test menjadi 4%, kondisi ini kecemasan pasien persalinan tersebut akan
disebabkan karena responden memiliki menurun apabila diberi informasi atau
peningkatan kemampuan dalam penjelasan yang kuat oleh tenaga
68 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 1,Mei 2016, hlm 01-109

kesehatan. Selain itu juga ada ahli yang peneltiian ini, pelatihan relaksasi nafas
menyatakan bahwa pasien yang telah dalam dapat menjadi salah satu alternatif
mendapatkan penjelasan sebelum intervensi yang digunakan untuk
persalinan maka akan marasa lebih tenang menurunkan kecemasan padaibu
dari hal-hal ini mengurangi rasa sakit, atau primipara. Proses persalinan merupakan
komplikasi lain setelah persalinan, hal yang fisiologis bagi setiap wanita.
disamping memperpendek lamanya Tetapi sebagian wanita merasa takut
perawatan di klinik bersalin. Dilihat dari karena rasa sakit yang muncul. Oleh
uji statistik pada penelitian ini, karena itu teknik relaksasi dapat
dibandingkan dengan penelitian yang digunakan karena mudah dan tidak
telah dilakukan sebelumnya didapatkan membutuhkan biaya. Sehingga ibu
hasil yang sama, yaitu teknik nafas dalam bersalin ini dapat beradaptasi dengan
efektif atau berpengaruh untuk persalinannya. Persalinannya berjalan
menurunkan tingkat kecemasan pasien lancar, selamat ibu dan bayi. Dapat
persalinan kala I dan II secara statistik melanjutkan ke penelitian sejenis dengan
berbeda. memperbanyak jumlah sampel dan
Penelitian yang memperkuat hasil memperluas lahan penelitian dengan
penelitian ini, adalah penelitian yang menggunakan metode yang tepat.
dilakukan oleh Abdul Ghofur dan Eko
Purwoko (2011: 2) menghasilkan bahwa DAFTAR RUJUKAN
terdapat perbedaan secara signifikan Bobak, et al. (2005) Buku Ajar :
tingkat kecemasan pada ibu yang Keperawatan Maternitas. Jakarta :
menjalani persalinan kala I antara sebelum EGC.
diberi perlakuan teknik nafas dalam dan Dahlan.S. (2012). Langkah – langkah
setelah diberikan teknik nafas dalam Membuat Proposal Penelitian
(p≤0.05). Bidang Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta : Sangung Seto
KESIMPULAN DAN SARAN Dahlan.S. (2011). Statistik Untuk
Skor kecemasan pada ibu Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta
persalinan kala 1 terjadi penurunan antara : Salemba Medika
sebelum intervensi dan sesudahnya Danuatmaja, Bonny & Mila. 2004.
dengan rerata sebelum 43.16 dan rerata Persalinan normal tanpa rasa sakit.
sesudah sebesar 31. Rerata lama Jakarta: Puspa swara
persalinan kala 1 adalah 504 menit (8.4 Mander, Rosemari. (2004) Nyeri
jam), rerata lama persalinan kala 2 adalah Persalinan. Alih Bahasa : Bertha
140 menit (2.3jam). Ada pengaruh Sugiarto. Jakarta : EGC.
pemberian terapi relaksasi nafas dalam Stuart G. W. Sundeen, S.J. 1998, Buku
terhadap kecemasan pada primigravida Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3,
(p=0.000). Ada pengaruh pemberian terapi ECG. Jakarta
relaksasi nafas dalam terhadap lama kala 1 Varney H, 2007. Buku Ajar Asuhan
pada primigravida (p=0.001). Tidak ada Kebidanan (Varneys Midwifery).
pengaruh pemberian terapi relaksasi nafas Bab Graviditas. Jakarta: EGC.
dalam terhadap lama kala 2 pada
primigravida (p=0.59). Saran untuk

You might also like