You are on page 1of 10

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 72- 81

PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH


DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
DI SMA NEGERI 4 WIRA BANGSA MEULABOH
KABUPATEN ACEH BARAT

Burhanuddin1, Cut Zahri Harun2, Nasir Usman3


1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2, 3) Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Email: burhanuddin@yahoo.com

Abstract: The quality of education will be well implemented if the principal has professionalism so that the
principal, with broader and flexible authority, can manage the decision independently. This research aimed to
find out program planning, program implementation, and obstacles faced by principal in improving education
quality at Wira Bangsa State Senior High School 4 of Meulaboh. This research employed descriptive method
with qualitative approach. Data was collected through interview, observation and documentation study. The
research subjects were principal, teachers, supervisors, and students. The results showed that: 1) the efforts of
principal made in preparing school program, which was accordance with school’s vision and mission, was well
implemented; 2) The implementation program was aimed to establish the effective school models with the
professionalism and empowerment of all school staffs for quality of education improvement program. The
principal try to improve teacher’s performance in order to achieve the effective learning process; and 3) The
obstacle in improving quality of education was planning for teachers’ coaching was not achieved the expected
target because of unavailable time, facilities, and staffs that primarily concerned in teachers’ educational
principles. Besides, the teachers are not active in Teacher Discussion activities, seminars, coaching and others
activities in attempt to improve teachers’ professionalism competence.

Keywords: Professionalism, principal, and education quality

Abstrak: Peningkatan mutu pendidikan akan terwujud jika sekolah dengan potensi yang dimiliki diberi
kewenangan yang lebih luas dan fleksibel untuk mengelola secara mandiri melalui keputusan-keputusan yang
partisipasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan program, pelaksanaan program, dan evaluasi
yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 4 Wira Bangsa
Meulaboh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala
sekolah, guru, pengawas, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah yang dijabarkan dalam tujuan
dan dapat dinyatakan sudah berjalan ke arah yang baik; 2) Pelaksanaan program mengarah pada pembentukan
sekolah model efektif, yaitu menempatkan profesionalisme dan pemberdayaan semua personil sekolah bagi
program peningkatan mutu pendidikan. Upaya kepala sekolah adalah meningkatkan kinerja guru demi
keefektifan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru; dan 3) Kendala dalam peningkatan mutu pendidikan
antara lain dalam membuat perencanaan untuk pembinaan guru masih belum tercapai sasaran sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini juga disebabkan karena waktu, sarana dan personil yang tersedia terutama menyangkut
dengan penguasaan landasan kependidikan guru-guru. Kendala lain, dalam peningkatan kinerja guru, kurangnya
pelatihan bagi guru-guru, tidak aktifnya sebagian guru dalam kegiatan MGMP, seminar dan kegiatan
peningkatan profesi keguruan yang mampu meningkatkan kompetensi profesional guru.

Kata Kunci: Profesionalisme, Kepala Sekolah, dan Mutu Pendidikan

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 72


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN umum Wahjosumidjo (2008:100) menyatakan


Mutu pendidikan merupakan pilar untuk sebagai berikut:
menghasilkan sumber daya manusia yang baik Ada tiga macam keterampilan yang harus
dan handal, sehingga usaha-usaha dimiliki oleh kepala sekolah yaitu:
peningkatannya harus selalu dilakukan secara keterampilan konseptual yaitu mampu
terus-menerus agar mutu pendidikan semakin menganalisis berbagai kejadian, serta
baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan kebijakan mampu memahami berbagai kecenderungan
khusus untuk perbaikan. Salah satunya adalah (conceptual skill), keterampilan manusiawi
melakukan inovasi pengelolaan pendidikan yaitu kemampuan untuk memahami perilaku
melalui konsep manajemen mutu pendidikan. manusia dan proses kerjasama (human skill),
Peran kepala sekolah sangat menentukan dalam dan keterampilan teknis yaitu kemampuan
pelaksanaan manajemen mutu pendidikan, menguasai pengetahuan tentang metode,
sebagaimana dikemukakan oleh Widodo proses, prosedur dan teknik untuk
(2011:4) sebagai berikut: melaksanakan kegiatan khusus (technical
Di tingkat sekolah, kepala sekolah adalah motor skill).
penggerak dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan, sehingga sekolah diharapkan mampu Berdasarkan pandangan di atas, jelaslah
membangun perubahan yang signifikan. Di sini bahwa keterampilan manusiawi merupakan
banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
penerapan manajemen mutu, salah satunya keterampilan yang memerlukan perhatian
adalah kemampuan kepala sekolah melakukan
analisis dalam mengenali kondisi lingkungan khusus dari kepala sekolah. Kepala sekolah
dalam pengelolaan sekolah. yang paham tentang keterampilan tersebut,
Berdasarkan kutipan di atas, memberi maka mudah memahami sikap, isi hati, dan
pemaknaan bahwa maju atau mundurnya suatu motif berbagai macam orang, khususnya dalam
sekolah sangat tergantung pada manajemen memahami personil sekolah (guru dan siswa).
kepemimpinan kepala sekolah dan peran serta Manajemen mutu pendidikan menjadi isu
para stakeholder. Kepala sekolah merupakan yang sangat serius dibicarakan, karena isu
orang yang paling bertanggung jawab terhadap tersebut menjadi model manajemen yang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mulai dari memberikan otonomi lebih besar kepada
input, proses sampai dengan output sekolah sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan
yang dipimpinnya. Untuk dapat menjalankan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi
tugasnya dengan baik idealnya seorang kepala secara langsung warga sekolah (guru, siswa,
sekolah memahami, menguasai dan mampu kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat
melaksanakan berbagai kegiatan yang (orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan,
berkenaan dengan fungsinya sebagai pengusaha) untuk meningkatkan mutu sekolah
administrator dan manajer yang profesional berdasarkan kebijakan pendidikan nasional
serta memiliki keterampilan yang baik. Secara

73 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

serta peraturan perundang-undangan yang maupun non formal selalu ada sosok personil
berlaku. yang lebih dari yang lain. Misalnya seorang
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang memiliki kelebihan dalam kemampuan
penulis ingin melihat langsung Kepemimpinan diangkat, ditunjuk atau dipilih sebagai orang
Kepala Sekolah di SMA Negeri 4 Wira Bangsa yang dipercayakan untuk mengatur lainnya,
Meulaboh. Untuk itu penulis memilih judul maka orang itu disebut pemimpin. Berdasarkan
penelitian ini “Profesionalisme Kepemimpinan kata pemimpin itulah kemudian muncul kata
Kepala Sekolah dalam Upaya Peningkatan kepemimpinan yang lazim diterjemahkan
Mutu Pendidikan di SMA Negeri 4 Wira dengan kemampuan mempengaruhi orang lain
Bangsa Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.” atau bawahannya untuk mencapai tujuan
tertentu.
KAJIAN KEPUSTAKAAN Para pakar kepemimpinan sependapat
Konsep Kepemimpinan bahwa masalah kepemimpinan sama tuanya
Kepemimpinan adalah kemampuan dengan sejarah manusia. Kepemimpinan
mempengaruhi orang-orang agar mereka dibutuhkan oleh manusia karena adanya
bersedia bekerja sesuai dengan keinginan keterbatasan mereka dalam mencapai tujuan
pemimpin. Hal ini dapat dikatakan sebagai yang telah ditetapkan secara sendirian, tetapi
suatu kekuatan untuk mengatur dan mengelola mudah dicapai jika mereka bersatu atau
suatu organisasi baik organisasi atau kelompok mengerjakan bersama. Sehubungan dengan
dalam masyarakat. Kepemimpinan merupakan masalah kepemimpinan, Sutarto (2006:12)
salah satu fungsi manajemen yang merupakan mengatakan bahwa: “kepemimpinan adalah
hal penting untuk mencapai tujuan dalam suatu aktivitas yang dapat mempengaruhi orang-
organisasi. orang agar mau bekerjasarna untuk mencapai
Kepemimpinan juga dapat dijadikan alat beberapa tujuan yang mereka inginkan”.
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang Beragamnya konsep kepemimpinan
terjadi dalam suatu organisasi. Secara dapat cenderung melahirkan berbagai pendekatan
dikatakan bahwa munculnya kepemimpinan atau teori kepemimpinan yang beragam pula,
adalah ketika masyarakat mulai menjalin sehingga efektivitas kepemimpinan dapat
kerjasama antara dua orang atau lebih untuk diidentifikasi dari berbagai kriteria sesuai
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. dengan konsep kepemimpinan yang
Kepemimpinan berperan dalam melindungi dan dipergunakan.
mengatur semua kegiatan dalam organisasi;
seperti menyusun struktur, merancang program, Profil Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
dan merealisasikan program. Pendidikan
Dalam organisasi, baik bentuk formal Kepala sekolah sebenarnya adalah tenaga

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 74


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

fungsional sekolah yang diberi tugas untuk yang ada dilembaga pendidikan tersebut agar
memimpin penyelenggaran sekolah. Oleh benar-benar berfungsi sebagai peningkatan
karena itu komposisinya dititikberatkan pada mutu pendidikan yang dikelolanya.
tugas-tugas kepala sekolah bukan pada posisi
proses belajar mengajar. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kemampuan kepala sekolah untuk Gaya kepemimpinan yang ditampilkan
menganalisis persoalan, memberikan berbagai oleh seseorang adalah cerminan dari sifat dan
pertimbangan, kecakapan berorganisasi, kepribadian seorang pemimpin. Istilah gaya
kemampuan berkomunikasi secara lisan (style) kepemimpinan merupakan norma
maupun secara tertulis, keinginan untuk perilaku yang digunakan oleh seseorang pada
berpartisipasi dan kecakapan dalam saat ia mempengaruhi perilaku orang lain.
mendiskusikan hal-hal yang aktual, motivasi Karena ia berada pada`posisi pemimpin dengan
memahami bawahan. sendirinya bawahan mengaku pemimpin ini
Kepala sekolah dalam paradigma memiliki kelebihan baik dari segi pengalaman,
manajemen pendidikan baru akan memberikan pendidikan ataupun kematangan emosional,
dampak positif dan perubahan yang cukup sehingga tanpa disadari bawahan tali akan
mendasar dalam pembaharuan sistem menghormati pemimpin tersebut.
pendidikan di sekolahnya. Dampak tersebut Salim (2006:65), memberikan pengertian
antara lain terhadap efektifitas pendidikan, bahwa; “gaya kepemimpinan adalah cara
kepemimpinan sekolah yang kuat, pengelolaan pemimpin dalam menghadapi dan melayani staf
tenaga kependidikan yang efektif, budaya mutu, atau bawahan yang biasanya berbeda pada
teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis, setiap individu dan dapat berubah-ubah”.
kemandirian, partisipasi warga sekolah dan Artinya seseorang yang menduduki jabatan
masyarakat, keterbukaan, (transparansi) pimpinan hendaknya mempunyai kearifan
kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik), dalam “membaca” situasi yang dihadapinya
evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, responsif secara tepat dan menyesuaikan gaya
dan antisipatif terhadap kebutuhan dan kepemimpinan yang akan digunakan dengan
akuntabilitas. tuntutan situasi, meskipun penyesuaian hanya
Kualitas kepala sekolah yang dimaksud bersifat sementara.
adalah kepala sekolah yang benarbenar Kepemimpinan pendidikan adalah posisi
memiliki latar belakang pendidikan dan yang sangat menuntut kemampuan membaca
pengalaman yang cukup mengenai masalah- dan memahami karakter, sifat-sifat dan
masalah yang dihadapi oleh pendidikan di kepribadian guru yang menjadi bawahannya.
sekolah tersebut. Kemudian kepala sekolah Karena guru-guru yang akan dipimpin oleh
yang dapat mengelola sumber daya pendidikan kepala sekolah tentu mempunyai perilaku dan

75 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

kepribadian yang berbeda-beda, maka untuk perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat
dapat membina mereka kepala sekolah harus penting kedudukannya.”
dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan yang Definisi tersebut menunjukkan bahwa
akan digunakan dengan kondisi dan situasi gaya kepemimpinan merupakan suatu pola
guru-guru tersebut. perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat
Fattah (2006:65) menyatakan bahwa: mempengaruhi bawahannya. Berarti juga segala
“prilaku adalah tindakan-tindakan khusus bentuk perilaku apa yang dipilih pemimpin
seseorang pemimpin dalam mengarahkan dan untuk dikerjakan, dan cara pemimpin bertindak
mengkoordinasi pekerjaan para anggota dalam mempengaruhi anggota kelompok
kelompok. Misalnya, pemimpin dapat membentuk gaya kepemimpinannya.
memberikan saran yang berguna dan
METODE PENELITIAN
menunjukan pertimbangan untuk kesejahteraan
Penelitian ini menggunakan metode
anggota kelompok”. Sedangkan gaya
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
kepemimpinan mengacu pada struktur
pengumpulan data dilakukan melalui
kebutuhan yang mendasari seorang pemimpin
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
untuk mendorong prilaku dalam berbagai
Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah,
situasi interpersonal.
guru, pengawas, dan siswa.
Berdasarkan pengertian dapat dipahami
bahwa gaya kepemimpinan pendidikan
HASIL PEMBAHASAN
merupakan pola perilaku yang ditunjukkan oleh
kepala sekolah saat berusaha mempengaruhi
Perencanaan Program Kepala Sekolah dalam
para guru di sekolahnya, sehingga para guru
Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
sesuai yang telah ditetapkan bersama. Hal ini
Pada bagian ini akan dilakukan dan
sesuai dengan pendapat Dharma (2006:37),
diuraikan pembahasan mengenai hasilhasil
yang menyatakan gaya kepemimpinan adalah:
penelitian tentang keterampilan kepala sekolah
“perilaku yang ditunjukan seseorang pada saat
yang diperhatikan melalui keterampilan
ia mempengaruhi perilaku orang lain”.
konseptual, manusiawi dan teknik yang dimiliki
Thoha (2006:73) mendefinisikan gaya
kepala sekolah dalam menyusun program
kepemimpinan adalah: ”Norma perilaku yang
sekolah, mengimplementasikan manajemen
digunakan oleh seseorang pada saat orang
berbasis sekolah serta melakukan kerjasama
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
dengan komite sekolah ini temuan penelitian
orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini
menunjukkan bahwa keterampilan manajerial
usaha menselaraskan persepsi antara orang akan
kepala sekolah dalam implementasi manajemen
yang akan mempengaruhi perilaku dengan yang

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 76


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

peningkatan mutu pendidikan pada SMA mutu pendidikan bersasaran untuk tercapainya
Negeri 4 Wira Bangsa Meulaboh yang dimiliki proses pembelajaran dengan optimal. Setiap
kepala sekolah dalam menyusun program penyusunan program diarahkan agar proses
sekolah, mengimplementasikan manajemen pembelajaran berjalan dengan baik, efektif, dan
mutu pendidikan serta menjalin hubungan menyenangkan, dan berorientasi kepada
kerjasama dengan komite sekolah sudah pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini dapat
berjalan sesuai dengan potensi dan sumber daya dilakukan dengan mendorong guru-guru untuk
dengan yang dimiliki sekolah dan masyarakat. menerapkan strategi pembelajaran sesuai yang
Hasil peneltian menunjukkan adanya telah direncanakan.
berbagai kegiatan yang melibatkan segenap Berkenaan pentingnya kepala sekolah
stakeholders yang meliputi program memperhatikan faktor keberhasilan
peningkatan mutu pendidikan melalui pembelajaran, dijelaskan oleh Sanjaya
penambahan jam pelajaran, peningkatan mutu (2009:196-197) sebagai berikut:
guru melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran Mengapa pembelajaran dikatakan sebagai suatu
sistem? Karena pembelajaran adalah kegiatan
(MGMP), penataran, pelatihan, supervisi, dan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa.
pendidikan lanjutan, pendidikan siswa melalui Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian
kegiatan yang melibatkan berbagai komponen.
program pravokasional, praktek ibadah, Itulah pentingnya setiap guru memahami
sistem pembelajaran. Melalui pemahaman
pramuka, latihan kepemimpinan, pembinaan sistem, minimal setiap guru akan memahami
bakat minat yang difokuskan kepada empat tentang tujuan pembelajaran atau hasil yang
diharapkan, proses pembelajaran yang harus
bidang kegiatan yang meliputi; Bidang dilakukan, pemanfaatan setiap komponen
dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan
keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bagaimana mengetahui keberhasilan
olah raga, serta bidang kesenian serta program pencapaian tersebut.

peningkatan pembiayaan melalui partisipasi Proses pembelajaran merupakan bagian


komite, wali siswa, masyarakat, pengusaha, dan yang tidak terpisahkan dengan kurikulum itu
instansi yang mendukung pembiayaan program sendiri. Disadari bahwa pembelajaran yang
peningkatan mutu sekolah. baik, juga akan menentukan keberhasilan
Dalam hal kebijakan kepala sekolah di implementasi kurikulum pada suatu lembaga
sini melakukan perpaduan dua kebijakan, yaitu pendidikan. Pelaksanaan kurikulum di sekolah
kebijakan yang dimulai dari atas kepada bawah melalui empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2)
(top down) dan kebijakan yang dimulai dari pengorganisasian dan koordinasi, (3)
bawah ke atas (bottom up). Kebijakan yang pelakasanaan, dan (4) pengendalian.
kedua tersebut lebih mengandalkan dukungan
dari dewan guru, komite, dan stakeholders Pelaksanaan Program Kepala Sekolah dalam
Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
lainnya. Strategi pelaksanaan program kepala
Penyusunan dan penerapan manajemen sekolah peningkatan mutu pendidikan yang

77 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dilakoni oleh kepala SMA Negeri 4 Wira guru. Upaya meningkatkan kinerja guru ini
Bangsa Meulaboh ini lebih mengarah pada harus intensif dan sungguh-sungguh baik dari
pembentukan model sekolah efektif (effective kepala sekolah maupun dari guru itu sendiri,
school), di mana sekolah menempatkan sehingga guru benar-benar mampu menyusun
profesionalisme kerja dan pemberdayaan semua program yang baik agar pembelajaran dapat
personil sekolah merupakan acuan utama bagi dilaksanakan secara efektif.
keberhaslian seluruh program peningkatan
mutu sekolah. Hal ini tentunya menjadi sesuatu Evaluasi yang Dilakukan Kepala Sekolah
yang, lumrah mengingat sekolah ini adalah Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
sekolah favorit walaupun dalam Berdasarkan pengolahan data diketahui
pelaksanaannya sudah pasti sangatlah berat dan bahwa terdapat kendala yang ditemukan kepala
kepemimpinan di dalam haruslah dijalankan SMA Negeri 4 Wira Bangsa dalam membuat
oleh orang-orang pilihan yang mempunyai perencanaan dalam membina kinerja guru-
kemampuan kerja serta tanggung jawab yang gurunya. Hanya saja banyak sub bidang yang
tinggi. harus direncanakan dan dilaksanakan. Dalam
Pemilihan strategi harus sesuai dengan membuat perencanaan dari suatu sub bidang,
kriteria sehingga tercapai tujuan pembelajaran seperti sub bidang pengajaran harus
dengan efektif dan efisien. Hal ini sebagaimana dipersiapkan faktor pendukung untuk
dipaparkan oleh Uno (2009:7) sebagai berikut: pelaksanaannya. Faktor-faktor pendukung
Pemilihan strategi pembelajaran yang akan adalah waktu, sarana, dana personil, pelaksana,
digunakan dalam proses pembelajaran harus
berorientasi pada tujuan yang akan dicapai. kemajuan dan langkah-langkah yang diperlukan
Selain itu, juga harus disesuaikan dengan untuk mencapai tujuan. Selama ini semua sub
jenis materi, karakteristik peserta didik, serta
situasi atau kondisi di mana proses bidang yang telah terprogram dilaksanakan
pembelajaran tersebut akan berlangsung.
Terdapat beberapa metode dan teknik dengan sarana, waktu, dana yang sangat
pembelajaran yang dapat digunakan oleh terbatas. Oleh karena itu, membuat perencanaan
guru, tetapi tidak semuanya sama efektifnya
dapat mencapai tujuan pembelajaran. bersifat umum dan dilaksanakan juga bersifat
umum. Sasaran utama adalah untuk setiap sub
Berdasarkan uraian di atas, dapat
bidang yang telah direncanakan dapat berjalan
disimpulkan bahwa kepala SMA Negeri 4 Wira
(terlaksana) lebih baik dari tahun lalu, namun
Bangsa telah berupaya meningkatkan
demikian proses tersebut masih ditemui
kemampuan kinerja guru dalam menyusun
kendala-kendala.
program pengajaran sebagai bagian dari
Hasil pengolahan data dapat
implementasi manajemen mutu pendidikan.
disimpulkan bahwa banyak hambatan yang
Hasilnya adalah siapnya program pengajaran
ditemukan kepala sekolah dalam membina guru
untuk memenuhi kelengkapan administrasi
dalam penguasaan landasan pendidikan.

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 78


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Hambatan tersebut adalah kurangnya tenaga karena pembinaan tidak dilakukan setelah
instruktur, tidak tersedianya dana, pelatihan di disupervisi.
luar jam dinas, guru tidak aktif dan hasil Hasil penelitian menunjukkan
penataran belum mampu mengimbas kepada hambatan yang ditemukan kepala sekolah
temannya. Dengan demikian dapat kesimpulan antara lain: masih ada sebagian guru yang
bahwa guru belum mampu dalam penguasaan rendah minatnya untuk membaca buku sumber
landasan kependidikan. yang disediakan dalam meningkatkan
Dalam pelaksanaan supervisi hambatan kompetensinya, rendahnya minat guru-guru
yang dialami adalah kepala sekolah tidak ada untuk mengkaji atau meneliti, memilih dan
waktu untuk melakukan supervisi guru-guru mengembangkan media dalam forum MGMP,
dalam kegiatan perbaikan dan pembinaan dalam dan rendahnya minat guru-guru untuk berlatih
meningkatkan kinerja guru. Penyebab tidak ada membuat media yang sederhana dan
waktu bagi kepala sekolah karena waktu lebih menggunakannya di dalam kelas. Realitas
banyak tergunakan untuk tugas-tugas lain yaitu seperti inilah yang sertamerta masih ditemui
rapat dinas, masalah keuangan, dan program pada SMA Negeri 4 Wira Bangsa dan sulit
kerja sekolah dengan komite sekolah. Tugas untuk cari solusinya.
kepala melakukan supervisi guru-guru Berdasarkan data di atas dapat
dilimpahkan kepada wakil kepala sekolah digambarkan bahwa hambatan yang ditemukan
bidang kurikulum dan guru-guru senior. pada kepala sekolah dan guru, pembinaan guru
Mereka melakukan supervisi dengan agar mampu dalam memilih dan
menggunakan lembar observasi guru dalam mengembangkan media pelajaran umumnya
kegiatan pembelajaran, namun tidak melakukan pada diri guru. Hambatan tersebut adalah
perbaikan dan pembinaan terhadap guru-guru rendahnya minat guru-guru untuk membaca
secara lebih optimal. buku-buku sumber, mengkaji, memilih dan
Hasil pengolahan data dapat disebutkan mengembangkan media, berlatih dalam forum
bahwa kepala sekolah menemukan beberapa MGMP.
hambatan dalam pembinaan tindak lanjut hasil
KESIMPULAN DAN SARAN
supervisi guru. Pertama, karena data hasil
Kesimpulan
supervisi bukan diperoleh sendiri, maka tidak
1. Upaya yang dilakukan oleh kepala SMA
dapat dilakukan pembinaan. Kedua, waktu
Negeri 4 Wira Bangsa Melaboh dalam
untuk melakukan pembinaan tidak tersedia
menyusun program sekolah sesuai dengan
karena harus tergunakan pada bidang lain.
visi dan misi sekolah yang dijabarkan dalam
Ketiga, ketika disampaikan hasil temuan
tujuan dan dapat dinyatakan sudah baik,
supervisor dalam supervisi, guru-guru pasif
yaitu program yang disusun sebagian besar

79 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini profesionalismenya atau bisa melalui
memberi gambaran bahwa kepala sekolah berbagai program yang dilaksanakan oleh
mampu menyusun berbagai program pemerintah atau lembaga terkait, melalui
peningkatan mutu pendidikan dengan baik. pelaksanaan pelatihan-pelatihan, seminar,
2. Pelaksanaan program kepala sekolah dalam lokakarya, dan sebagainya.
meningkatan mutu pendidikan mengarah 2. Kepala sekolah lebih mengintensifkan
pada pembentukan sekolah model efektif, jalinan kerjasama dengan berbagai pihak
yaitu menempatkan profesionalisme dan sebagai bentuk strategi implementasi
pemberdayaan semua personil sekolah bagi manajemen mutu pendidikan. Proses ini
program peningkatan mutu. Untuk dapat dilakukan melalui peningkatan
mewujudkan proses tersebut salah satu upaya kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk
kepala sekolah adalah meningkatkan kinerja pada komite sekolah, para orang tua siswa
guru demi keefektifan proses pembelajaran dan masyarakat pada umumnya.
yang dilakukan. 3. Dalam melaksanakan evaluasi yang baik
3. Kendala dalam peningkatan mutu perlu adanya keterlibatan pihak lain selain
pendidikan pada SMA Negeri 4 Wira kepala sekolah, baik dari unsur guru
Bangsa antara lain dalam membuat maupun pengawas.
perencanaan untuk pembinaan guru-guru
DAFTAR KEPUSTAKAAN
lebih optimal. Hal ini juga disebabkan
Arifin, R., 2007. Peran Kepemimpinan Sekolah yang
karena waktu, sarana dan personil yang Efektif. Jurnal Manajemen Pendidikan.
tersedia terutama menyangkut dengan Danim, S., 2006. Manajemen dan Kepemimpinan
Transformasional Kekepala-sekolahan.
penguasaan landasan kependidikan guru- Jakarta: Aneka Cipta.
guru. Begitu juga halnya dalam peningkatan Dharma, A., 2006. Gaya Kepemimpinan yang Efektif
bagi Para Manager. Bandung: Sinar Baru.
kinerja guru masih ditemui kendala-kendala,
Fattah, N., 2006. Landasan Manajemen Pendidikan.
terutama kurangnya pelatihan bagi guru- Bandung: Remaja Rosdakarya.
guru, tidak aktifnya sebagian guru dalam Mulyasa, E., 2006. Manajemen Berbasis Sekolah
kegiatan MGMP, seminar dan kegiatan Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
peningkatan profesi keguruan. Murniati, A.R., 2008. Manajemen Stratejik Peran
Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan.
Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Saran
Sanjaya, W., 2009. Kurikulum dan Pembelajaran:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tigkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
senantiasa meningkatkan upaya penerapan Kencana.
manajemen mutu pendidikan dengan lebih Sutarto, 2006. Dasar-dasar Kepemimpinan
optimal. Upaya peningkatan ini bisa timbul Administrasi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
atas inisiatif seruan sebagai tuntutan

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 80


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Umaedi, 2007. Manajemen Peningkatan Mutu Wahjusumidjo, 2008. Kepemimpinan Kepala


Berbasis Sekolah. Jakarta: Dirjen Pendidikan Sekolah. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Dasar dan Menengah.
Widodo, S. E. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan
Uno, H.B., 2009. Model Pembelajaran Menciptakan untuk Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta:
Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Ardadizya Jaya.
Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Winardi, 2006. Kepemimpinan dalam Manajemen.
Usman, N., 2007. Manajemen Peningkatan Kinerja Jakarta: Rineka Cipta.
Guru. Bandung: Mutiara Ilmu

81 - Volume 4, No. 1, Februari 2016

You might also like