he
a
RS4uc
‘TRIASE BENCANA DIIGD
No.Dokumen No.Revisi Halaman
073a/Y ANMED/1/2019 - 2
seo
Tangealterit | Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit AMC
18 Februari 2019
dr.Fery Fardian,M.Mkes
Pengertian
Triase bencana adalah proses kheus memilah Pasien berdasarkan
beratnya cedera atau penyakit untuk —menentukan —_jenis
penanganan/intervensi kegawatdaruratan.
Tujuan
Sebagai acuan langkah-langkah Triase di IGD pada pasien di Rumah
Sakit AMC dan penaalsanaen slmjuneya shines
Perawat dapat menentukan atau memprioritaskan pasien sesuai
dengan tingkat kegawatannya
2. Agar Perawat atau pun dokter mampu melakukan interyensi
dengan cepat
Kebijakan
SK Direktur Rumah Sakit AMC No: 037/SK-DIR//2019 tentang
Pemberlakuan Panduan Triase di IGD RS AMC
Prosedur
1, Pasien bencana datang secara bersamaan melebihi kapasitas bed
ddan sdm yang ada di IGD RS.AMC
2, Perawat triase melakukan kebersihan tangan.
erawat triase mengucapkan salam dan memperkenalkan dir
4. Perawat triase melakukan identifikasi pasien dan pemeriksaan
singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat
kegawatdaruratannya dengan cara:
a, Menilai tanda vital dan kondisi umum Pasien,
b. Menilai kebutuhan medis,
¢. Menilai kemungkinan bertahan hidup.
4
e
Menilai bantuan yang memungkinkan,
Memprioritaskan penanganan definitif
5. Namun bila jumlah Pasien lebih dari $0 orang, maka triase dapat
dilakukan di luar ruang triase
6. Dokter jaga IGD sebagai leader dan koordinasi dengan MPP
‘untuk penambahan bed dan perawat.
7. Dokter jaga ruangan membantu apabila dibutuhkan tambahan
doter untuk menangani pasienTRIASE BENCANA DIIGD.
RSAuc No.Dokumen No.Revisi Halaman
073/YANMEDIIN/2019 : 22
8, Kepala ruangan/Kepala tim memanggil jadwal oncall
9. Perawat ruangan membantu apabila dibutuhkan tambahan
perawat
10. Pasien dibedakan menurut kegawatdaruratannya dengan
memberi kode wamna: ?
11. Kategori merah: prioritas pertama (area resusitasi) Pasien cedera
berat mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila
ditolong segera -
4 mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang
Jain/lingkungan;
b. adanya gangguan pada jalan nafas, pemafasan, dan sirkulasi;
. adanya penurunan kesadaran;
d._adanya gangguan hemodinamik;
, darvatau memerlukan tindakan segera.
12. Kategori kuning: prioritas kedua (area tindakan) Pasien
- memerlukan tindakan defenitif tidak ada ancaman jiwa segera
13. Kategori hijau: prioritas ketiga (area observasi) Pasien degan
cedera minimal, day
mencari pertolongan
14, Kategori hitam: prioritas nol Pasien meninggal atau cedera fatal
yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi
15. Pasien Kategori merah dapat langsung diberikan tindakan di
ruang resusitasi, tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih
lanjut
16, Pasien dengan kategori kuning yang memerlukan tindakan medis
lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang observasi.
17. Pasien dengan kategori hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan,
atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka pasien
diperbolehkan untuk dipulangkan.
18, Pasien kategori hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar
jenazah,
t berjalan dan menolong diri sendiri atau
Unit terkait
IGD,Rawat Inap dan Instalasi Jenazah.