You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK RADIOGRAFI 4
MAKRORADIOGRAFI
Dosen Pengampu: KesawaSudarsih, S.Si, M.Si.

DisusunOleh:

Nama : Munyati Nur Azizah


NIM : 1701052
Kelompok : iii (Tiga)
Kelas : Petterliyod

STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG


PRODI D3 TEKNIK RONTGEN
TAHUN 2018/201
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1. Pengertian
Makroradiografi adalah teknik radiografi yang digunakan untuk memperoleh
gambaran yang diperbesar dari gambaran awalnya / gambaran yang sebenarnya.
Dengan cara mengubah jarak yaitu FFD (Focus Film Distance), FOD (Focus Obyek
Distance), OFD (Obyek Film Distance). Teknik ini digunakan utamanya untuk
memperjelas obyek yang ukuran kecil, yang dapat menghasilkan gambaran radiograf
yang optimal, sehingga mampu menegakkan diagnosa.Untuk menghasilkan output
makroradiografi yang tepat (sesuai pembesaran yang di inginkan), maka sebelumnya
harus di hitung dulu pembesarannya (M), FFD,FOD.

1.2. Tujuan
Tujuan Penggunaan Teknik Makroradiografi :
1. Untuk memperoleh informasi yang lebih jelas
2. Untuk memperjelas obyek yang ukurannya kecil yang dapat menghasilkan
gambaran radiograf yang optimal sehingga mampu menegakkan diagnosa.

1.3. Prinsip
Prinsip Pemeriksaan dengan Menggunakan Teknik Radiografi :
Teknik makroradiografi menggunakan prinsip magnifikasi atau pembesaran ukuran
objek dari ukuran sebenarnya dengan cara meletakkan objek pada jarak tertentu
darifilm.Teknik makroradiografi dapat dilakukan dalam dua carayaitu :
1. MengubahFFD tampamengubah OFD
2. Mengubah FOD tanpa mengubah FFD

1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi :


1. Jarak
Pembesaran akan bertambah, bila jarak antara obyek dengan film bertambah
besar (OFD besar), dan bila jarak anatar focus dan film berkurang (FFD kecil).
2. Fokus
Ketidaktajaman radiograf akan semakin besar, jika menggunakan ukuran
focus yang semakin besar.
3. FaktorPembesaran
Jarak OFD = FOD maka objek terletak diantara 2 focus.Pembesaranbertambah
bila OFD ditambah atau diperbesar. Pemilihan ukuran focus berkaitan dengan
adanya Unsharpness Geometric (Ug). Ukuran focus yang semakin kecil akan
memperkecil ketidaktajaman geometri.

4. Faktor ketidaktajaman Geometri


Ukuran geometri berbanding lurus dengan ukuran focus yang digunakan.
Ukuran geometriberbanding terbalik dengan FOD. Ukuran geometri berbanding
lurus dengan OFD.
5. Faktor Ketidaktajaman Gerakan
Gunakan peralatan fiksasi untuk mengurangi gerakan pasien. Pergerakan
pasien dapat menimbulkan Unsharpness Movement (Um).
6. FaktorEksposi
Pemilihan faktor eksposi dipengaruhi oleh adanya air gap antara objek dan
film. Semakin besar air gap maka faktor eksposi yang digunakan akan makin
besar.
7. FaktorPosisi
Tabung sinar–x harus diatur tegak lurus terhadap film dan objek.Bidang objek
dan film diatur sejajar. Adanya kemiringan dari objek dapat mengakibatkan
terjadinya distorsi gambar.
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL
2.1. Metode Penelitian
2.1.1. Alat dan Bahan :
a. Pesawat Sinar-x
b. Kaset dan Film ukuran 24x30cm
c. Marker R1dan R2 sebagai penanda
d. Marker panah sebagai obyek
e. Kursi plastic dan Busa sebanyak 3 buah (untuk memberikan jarak obyek
ke film)
f. Meteran
g. Load atau PB
h. Processing film (CR)
2.1.2. Perhitungan
Untuk mengetahui Magnification Factor (MF), maka digunakan rumus :

Untukmengetahui FOD (FFD tetap) adalahsebagaiberikut


𝑭𝑭𝑫
𝑭𝑶𝑫 =
𝑴𝑭

Untukmengetahui OFD (FOD tetap) adalahsebagaiberikut


𝑶𝑭𝑫 = 𝑭𝑶𝑫(𝑴𝑭 − 𝟏)
2.1.3. Prosedur Pengujian

1. Siapkan kaset ukuran 24 x 30 cm.


2. Kaset kemudian diletakkan diatas meja pemeriksaan.
3. Atur kaset menjadi 2 bagian, bagian pertama disinari kolimator, bagian
yang lain ditutup PB atau Load.
4. Letakkan marker R1 pada bagian pada bagian yang disinari kolimator yang
akan diekspose.
5. Letakkan kursi plastic dan busa sebanyak 1 tumpuk pada kaset yang
disinari kolimator atau bagian kaset yang akan diekspose pertama.
6. Ataur arah sinar pada pertengahan kaset dengan sinar kolimator.
7. Letakkan marker panah dipertengahan sinar atau pertengahan kaset yang
disinari kolimator.
8. Ekspose pertama dengan pembesaran 2 menggunakan FFD:112 cm,
FOD: 56 cm, kV: 50. mA: 100, s: 0,04
9. Kemudian lakukan ekspose untuk yang pertama.
10. Seelah itu geser PB atau Load, tutup bagian pertama yang diekspose, dan
buka bagian kedua yang belum diekspose, buka PB atau Load yang berada
pada bagian sebelah kaset yang telah dibagi dua. Untuk melakukan
ekspose yang kedua.
11. Letakkan marker R2 pada bagian kiri bawah kaset yang disinari kolimator
yang akan diekspose.
12. Letakkan kursi plastic dan busa tumpuk 1 busa dibagian kaset yang
dissinar kolimator yang akan diekspose.
13. Atur arah sinar sesuai pertengahan kaset yang akan diekspose.
14. Letakkan anak panah sebagai obyek dipertengahan kaset yang akan
diekspose yang disinari kolimator.
15. Ekspose kedua menggunakan FFD: cm, FOD: 56 cm, kV: 50, mA: 100,
s: 0,04.
16. Kemudian lakukan ekspose untuk yang kedua.
17. Setelah dilakukan ekpose 2 kali, dengan cara bergantian.
18. Maka lakukan processing film.
19. Setelah itu analisis hasil film radiograf tersebut dengan cara perhitungan
menggunakan rumus makrodiografi.
2.2. Hasil
2.2.1. Gambar Radiograf

2.2.2. Penghitungan dalam


Makroradiografi dengan Obyek Panah
Di atur suatu percobaan dengan masing-masing ukuran sbb :
R1 R2
FFD = 100 cm FFD = 100 cm
FOD = 70 cm FOD = 80 cm
kV = 50 kV = 50
mA = 100 mA = 100
s = 0,04 s = 0,04
1) Diketahui R1 pembesaran/M 2
OFD=56 cm
FFD=56 x 2=112 cm
FOD=FFD-OFD
=112-56
=56 cm
𝐹𝐹𝐷
M= 𝐹𝑂𝐷
112
= 56

=2 kali
=2 x 2,5 = 5 kali
2) Diketahui R2 pembesaran/M 1,5
FOD=56 cm
FFD=…?
𝐹𝐹𝐷 𝑋
M= 𝐹𝑂𝐷 =1,5=56

X=1,5 x 56=84 cm
FFD=84cm
FOD=FD-OFD
=84-56
=28 cm
𝐹𝐹𝐷
M= 𝐹𝑂𝐷
84
M= 28

=3 kali
=3 x 2,5=7,5 kali
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan 2 percobaan yang kami lakukan, terdapat kesimpulan bahwa


radiograf 1 dan radiograf 2 mengalami perubahan ukuran atau mengalami
perpanjangan yang dari obyek sesungguhya panjangnya 2,5 cm mengalami
perpanjangan pada R1 = 5,1 cm, R2 = 7,6 cm. Jadi pada percobaan ini dapat
diketahui bahwa OFD dapat mengakibatkan pembesaran gambaran objek
(Magnifikasi).

You might also like