Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
In 2017, more than 40 new fintech businesses is born, this financial business have emerged that have
tried their luck in the Indonesian financial landscape along with the other 140s of startup that have
stood before. Indonesia's fintech industry has become one of the prima donna that attracted so much
attention from the financial industry actors. Investment on startup fintech began to attract a lot of
interest, even some startup managed to get series A of investment this year. The fintech sectors are
beginning to develop and many new products are launched.
Meanwhile, the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (Ministry of Small and
Medium Enterprises) launched 3.79 million micro, small and medium enterprises (SMEs) already
utilizing online platform in marketing their products. This number is around 8 percent of the total
perpetrators of SMEs in Indonesia, which is 59.2 million.
The problem of sources of financing is a classic problem that is a barrier to the growth of SMEs who
do not get financing facilities from the banking sector. Lack of financial resources makes SMEs
unable to develop innovations to increase production. However, the rapid growth of financing
business of fintech, such as peer-to-peer lending can now be another alternative for loan fund raisers.
peer-to-peer lending is a financing business that targets the middle to lower market sectors
ABSTRAK
Sepanjang tahun 2017, setidaknya muncul lebih dari 40 bisnis fintech baru yang mencoba
peruntungan di lanskap keuangan Indonesia bersama dengan 140-an startup lain yang telah berdiri
sebelumnya. Industri fintech Indonesia memang menjadi salah satu primadona yang menarik
perhatian begitu besar dari para pelaku industri keuangan. Investasi pada startup fintech mulai banyak
diminati, bahkan beberapa startup berhasil mendapatkan investasi seri A di tahun ini. Sektor-sektor
fintech mulai berkembang dan produk-produk baru banyak diluncurkan.
Sementara itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir
sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online
dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di
Indonesia, yakni 59,2 juta.
Masalah sumber pembiayaan merupakan masalah klasik yang menjadi penghambat pertumbuhan
UMKM yang tidak mendapat fasilitas pembiayaan dari sektor perbankan. Kurangnya sumber dana
menjadikan UMKM tidak dapat mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produksinya. Namun
demikian pesatnya pertumbuhan bisnis pembiayaan FinTech seperti peer-to-peer lending sekarang
ini bisa menjadi alternatif lain bagi para pencari dana pinjaman. peer-to-peer lending merupakan
bisnis pembiayaan yang menyasar sektor pasar menengah ke bawah.
1
Ernama Santi, pengawasan otoritas jasa keuangan 2
Budi Wibowo, analisa regulasi fintech dalam
terhadap financial technology (Peraturan Otoritas membangun perekonomian di Indonesia, Jakarta,
Jasa Keuangan nomor 77/pojk.01/2016, diponegoro Indonesia.
law journal, Volume 6, Nomor 3, Tahun 217 3
Ibid
4 7
www.bi.go.id Akifa P. Nayla, Komplet Akuntansi untuk UKM dan
5
Bahctiar Hassan Miraza, (2014). Membangun Waralaba, Laksana, Jogjakarta, 2014, hlm. 12.
Keuangan Inklusif, Jurnal Ekonomi Manajemen dan 8
Undang-Undang Usaha Mokro, Kecil dan
Akuntansi, vol. 23, no 2.
Menengah. Pustaka Mahardika, Yogyakarta, 2013,
6
Ibid hlm. 3.
100 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan
Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100