You are on page 1of 12

FINTECH AS ONE OF THE FINANCING SOLUTIONS FOR SMEs

Muhamad Rizal1*, Erna Maulina2, Nenden Kostini3


1,2,3
Departemen Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD
E-mail : muhamad.rizal@unpad.ac.id1, erna.maulina@unpad.ac.id2, nenden.kostini@unpad.ac.id

ABSTRACT
In 2017, more than 40 new fintech businesses is born, this financial business have emerged that have
tried their luck in the Indonesian financial landscape along with the other 140s of startup that have
stood before. Indonesia's fintech industry has become one of the prima donna that attracted so much
attention from the financial industry actors. Investment on startup fintech began to attract a lot of
interest, even some startup managed to get series A of investment this year. The fintech sectors are
beginning to develop and many new products are launched.
Meanwhile, the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (Ministry of Small and
Medium Enterprises) launched 3.79 million micro, small and medium enterprises (SMEs) already
utilizing online platform in marketing their products. This number is around 8 percent of the total
perpetrators of SMEs in Indonesia, which is 59.2 million.
The problem of sources of financing is a classic problem that is a barrier to the growth of SMEs who
do not get financing facilities from the banking sector. Lack of financial resources makes SMEs
unable to develop innovations to increase production. However, the rapid growth of financing
business of fintech, such as peer-to-peer lending can now be another alternative for loan fund raisers.
peer-to-peer lending is a financing business that targets the middle to lower market sectors

Key word: Fintech, SMEs

FINTECH SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI PEMBIAYAAN BAGI UMKM

ABSTRAK
Sepanjang tahun 2017, setidaknya muncul lebih dari 40 bisnis fintech baru yang mencoba
peruntungan di lanskap keuangan Indonesia bersama dengan 140-an startup lain yang telah berdiri
sebelumnya. Industri fintech Indonesia memang menjadi salah satu primadona yang menarik
perhatian begitu besar dari para pelaku industri keuangan. Investasi pada startup fintech mulai banyak
diminati, bahkan beberapa startup berhasil mendapatkan investasi seri A di tahun ini. Sektor-sektor
fintech mulai berkembang dan produk-produk baru banyak diluncurkan.
Sementara itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir
sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online
dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di
Indonesia, yakni 59,2 juta.
Masalah sumber pembiayaan merupakan masalah klasik yang menjadi penghambat pertumbuhan
UMKM yang tidak mendapat fasilitas pembiayaan dari sektor perbankan. Kurangnya sumber dana
menjadikan UMKM tidak dapat mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produksinya. Namun
demikian pesatnya pertumbuhan bisnis pembiayaan FinTech seperti peer-to-peer lending sekarang
ini bisa menjadi alternatif lain bagi para pencari dana pinjaman. peer-to-peer lending merupakan
bisnis pembiayaan yang menyasar sektor pasar menengah ke bawah.

Kata Kunci : Fintech dan UMKM

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 89


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
PENDAHULUAN www.crowde.co, www.kitabisa.com,
Perkembangan teknologi yang tidak terbatas di www.gandengtangan.org, www.wujudkan.com
era digital sekarang ini, semakin lengkap dengan dan sebagainya.
hadirnya fintech. Istilah fintech merupakan Hal tersebut diutarakan pula oleh Paul Schulte
sebuah layanan keuangan dengan menggunakan dan Gavin Liu dalam penelitiannya yang
basis teknologi yang tentunya akan semakin disampaikan dalam artikelnya yang berjudul
memudahkan transaksi yang kita lakukan Fintech is Merging with IoT and AI to Challenge
dimana saja dan kapan saja. Model keuangan Banks: How Entrenched Interested Can
baru ini, fintech dimulai pertama kali pada tahun Prepare, mereka menuliskan: “A company like
2004 oleh Zopa, yaitu institusi keuangan di Alibaba can grow rapidly in e- commerce and
Inggris yang menjalankan jasa peminjaman serve as the back-bone of banks through
uang. Kemudian dilanjutkan dengan Bitcoin profitable offerings from its cloud business,
yang digagas oleh Satoshi Nakamoto pada tahun where billions of digital data on customer are
2008. stored. Ant Financial can have a value of $60
Financial technology (FinTech) is morphing billions and offer credit ratings on 800 million
into a larger field of the Internet of Thing (I0) people and 20 million small and medium sized
and will be transformed exponentially in the enterprises (SMEs), challenging traditional
coming decade by quantum computing. New ratings agencies”. (Paul Schulte and Gavin Liu
asset classes and technologies are being created 2018).
that will alter current business practies (Paul Oleh karena itu penting hukum berperan untuk
Schulte and Gavin Liu, 2018) mengantisipasi permasalah yang muncul dari
Sebagai salah satu bentuk penerapan teknologi produk inovasi FinTech ini. Salah satunya
informasi di bidang keuangan. Fintech memiliki adalah tentang legalitas penyelenggaraan
fungsi beragam, yang diyakini mampu dengan crowdfunding?, kemudian, apakah bisnis model
cepat berkembang secara cepat. Saat ini fintech FinTech ini dapat terbebas dari uang haram
mampu melayani electronic money, virtual (money loundering)? Isu-isu hukum inilah yang
account, agregator, lending, crowdfunding dan hingga saat ini masih berada di wilayah abu-abu
transaksi keuangan online lainnya. Adapun menurut hukum positif di Indonesia. Joseph
fintech yang telah beroperasi, sebagian ada yang Schumpeter (1934) berpendapat dengan teorinya
didirikan oleh perusahaan berbasis creative destruction bahwa nilai-nilai
konvensional, tetapi tidak sedikit pula yang kewirausahaan akan memunculkan pasar baru
merupakan perusahaan rintisan atau startup. melalui metode baru. Jika pemikiran
Namun perkembangan fintech di Indonesia tetap Schumpeter dibenturkan dengan instrumen
berada dalam pengawasan Bank Indonesia (BI) hukum maka tentunya hukum tidak mampu
selaku bank sentral. mengejar dinamika bisnis yang berjalan sangat
Inovasi yang berkembang di sini adalah dinamis ini.
pengadaptasian prinsip jaringan komputer yang Saat ini, FinTech tidak hanya di kenal di
diterapkan pada bidang keuangan. Meski pada kalangan wirausaha saja tapi sudah di kenal pula
mulanya konsep finansial Peer to Peer ini oleh masyarakat pada umumnya. Pemanfaatan
diperuntukkan bagi para start-up (wirausaha FinTech ini tentunya perlu segera disikapi
baru) dalam mencari investor untuk membiayai melalui instrumen hukum yang baik. Salah satu
bisnisnya. Namun dalam perkembangannya fenomena Fintech yang berkembang sangat
finansial Peer to Peer ini telah menjadi pesat adalah keberadaan transportasi online
crowdfunding, sehingga pemanfaatan finansial seperti Go –Jek lewat Go Pay nya, Grab dengan
Peer to Peer ini tidak terbatas bagi para start-up Grab Pay, dan sebagainya. Dampak dari
saja. Dengan munculnya virus inovasi keuangan booming-nya Go-Jek karena keberadaannya
P2P yang berbasis jaringan Internet maka mengancam bisnis transportasi konvensional.
tentunya penyebarannya menjadi sangat cepat Jika fenomena FinTech disejajarkan dengan
secara global hingga pada akhirnya muncul juga fenomena Go-Jek, maka tidak menuntup
berbagai jasa crowdfunding di Indonesia seperti kemungkinan dalam 2-3 tahun ke depan

90 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
keberadaan FinTech akan mengancam institusi keuangan yang mulai populer di era digital
keuangan nasional. sekarang ini. Dan pembayaran digital menjadi
Fintech mampu menghilangkan peran bank atau salah satu sektor dalam industri FinTech yang
lembaga keuangan dalam memberikan jasa paling berkembang di Indonesia. Sektor inilah
keuangan kepada nasabah, membantu nasabah yang kemudian paling diharapkan oleh
membuat keputusan keuangan, mengurangi pemerintah dan masyarakat untuk mendorong
biaya operasional dan risiko kerugian misalnya peningkatan jumlah masyarakat yang memiliki
akibat kredit macet, dan mengembangkan pasar. akses kepada layanan keuangan.2
Namun, ada beberapa kebijakan yang masih
menjadi perhatian yakni keamanan data, tanda Peran Fintech
tangan elektronik, penyelenggaraan know your Fintech dengan layanan keuangan seperti
customer digital, elektronifikasi pembayaran, crowdfunding, mobile payments, dan jasa
dan kepastian hukum pinjaman berbasis online. transfer uang menyebabkan revolusi dalam
Sejalan dengan perkembangan tersebut, tren e- bisnis startup. Dengan crowdfunding, bisa
commerce di Indonesia juga diprediksi banyak memperoleh dana dari seluruh dunia dengan
pihak terus meningkat dari Rp 150 triliun di mudah, bahkan dari orang yang belum pernah
tahun 2014 menjadi Rp 210 triliun pada tahun ditemui sekalipun Fintech juga memungkinkan
2025. Situasi e-commerce di Indonesia potensi transfer uang secara global atau internasional.
pasarnya sangat besar, namun sayangnya Jasa pembayaran seperti PayPal otomatis
infrastruktur finansial dan pengiriman masih mengubah kurs mata uang, sehingga yang
kurang. berada di Amerika bisa membeli barang dari
Indonesia dengan mudahnya, Fintech juga
TINJAUAN PUSTAKA memiliki peran penting dalam mengubah
perilaku dan ekspektasi konsumen diantaranya :
Finansial Technology (Fintech) a. Dapat mengakses data dan informasi kapan
Definisi Fintech saja dan dimana saja
Fintech berasal dari istilah Fintech berasal dari b. Menyamaratakan bisnis besar dan kecil
istilah financial technology atau teknologi sehingga cenderung untuk memiliki
finansial. Menurut The National Digital ekspektasi tinggi meski terhadap bisnis kecil
Research Centre (NDRC), di Dublin, Irlandia, yang baru dibangun.

mendefinisikan fintech sebagai “innovation Secara global, industri Fintech terus berkembang
infinancial services” atau “inovasi dalam dengan pesat. Terbukti dari bermunculannya
layanan keuangan fintech” yang merupakan perusahaan startup di bidang ini serta besarnya
suatu inovasi pada sektor finansial yang investasi global di dalamnya. Khususnya di
mendapat sentuhan teknologi modern. Transaksi Indonesia, bisnis ini berkembang sangat pesat
keuangan melalui fintech ini meliputi hingga menarik perhatian seluruh pebisnis di
pembayaran, investasi, peminjaman uang, Indonesia.3
transfer, rencana keuangan dan pembanding
produk keuangan. Saat ini terdapat 142 Perkembangan Fintech Global
perusahaan yang bergerak dibidang fintech yang
teridentifikasi1 Fintech secara global menunjukkan secara pesat
Fintech berkembang di berbagai sektor, mulai
Industri financial technologi (fintech) dari startup pembayaran, peminjaman (lending),
merupakan salah satu metode layanan jasa perencanaan keuangan (personal finance),
investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding),

1
Ernama Santi, pengawasan otoritas jasa keuangan 2
Budi Wibowo, analisa regulasi fintech dalam
terhadap financial technology (Peraturan Otoritas membangun perekonomian di Indonesia, Jakarta,
Jasa Keuangan nomor 77/pojk.01/2016, diponegoro Indonesia.
law journal, Volume 6, Nomor 3, Tahun 217 3
Ibid

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 91


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
remitansi, riset keuangan, dan lain-lain. Pelaku masyarakat mandiri sesuai kemampuan mereka.6
FinTech Indonesia masih dominan berbisnis
payment (43%), pinjaman (17%), dan sisanya Pengertian UMKM
berbentuk agregator, crowdfunding dan lain- UMKM atau yang biasa dikenal dengan usaha
lain. kecil menengah merupakan sebuah istilah yang
Keuangan Inklusif
 mengacu pada suatu jenis usaha yang didirikan
oleh pribadi dan memiliki kekayaan bersih
Keuangan inklusif menjadi tren pasca krisis
paling banyak Rp 200.000.000,00 (belum
2008 terutama didasari dampak krisis kepada
termasuk tanah dan bangunan).7
kelompok in the bottom of the pyramid
(pendapatan rendah yang tidak teratur, tinggal di Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 20
daerah terpencil, orang cacat, buruh yang tidak Tahun 2008, pengertian Usaha Mikro Kecil dan
mempunyai dokumen identitas legal, dan Menengah (UMKM) adalah:8
masyarakat pinggiran) yang umumnya unbanked
yang tercatat sangat tinggi di luar Negara maju4. 1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha
Walau mereka tergolong in the bottom of the perorangan yang memenuhi kriteria usaha
pyramid serta tidak mempunyai tabungan mikro sebagaimana diatur dalam undang-
(saving) dapat dipercaya antara mereka masih undang ini. 

memiliki benda bergerak tidak produktif 2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif
(holding) yang dipakai sehari-hari seperti yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
cincin/kalung dsb yang dapat diuangkan dan orang perorangan atau badan usaha yang
dipergunakan untuk hal yang produktif seperti bukan merupakan anak perusahaan atau
untuk modal usaha mikro non formal atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
bercocok tanam dan beternak, dsb. Sampai pada dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
pemikiran inipun adakalanya mereka lupa. maupun tidak langsung dari usaha menengah
Dengan menguangkan holding diharapkan bisa atau usaha besar yang memenuhi kriteria
menjadi salah satu jalan menyelesaikan usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
permasalahan. Apalagi jika mereka dibantu dan
undang-undang ini. 

dibina.5
3. Yang dimaksud usaha kecil dan menengah
Bagi sebagian masyarakat mungkin hal ini adalah kegiatan usaha dengan skala aktivitas
merupakan sesuatu yang mustahil dilakukan. yang tidak terlalu besar, manajemen masih
Memang membangun masyarakat kelas bawah sangat sederhana, modal yang tersedia
(in the bottom of the pyramid) pada umumnya terbatas, pasar yang dijangkau juga belum
tidak semudah membangun kelas atas (middle luas.
and high income) mereka mempunyai 4. Usaha menengah adalah usaha ekonomi
pandangan yang terbatas, sempit dan lepas dari produktif yang berdiri sendiri, yang
pemikiran kehidupan masa depan serta suka dilakukan oleh orang perseorangan atau
melakukan jalan pintas. Dengan keadaan seperti badan usaha yang bukan merupakan anak
ini mereka perlu dibina karena pada dasarnya di perusahaan atau cabang perusahaan yang
dalam diri mereka ada kekuatan yang perlu dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
diluruskan untuk kehidupan masa depan. Mental langsung maupun tidak langsung dengan
negatif seperti inilah yang perlu dilenyapkan dari usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
diri mereka agar mereka bisa menjadi kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

4 7
www.bi.go.id Akifa P. Nayla, Komplet Akuntansi untuk UKM dan
5
Bahctiar Hassan Miraza, (2014). Membangun Waralaba, Laksana, Jogjakarta, 2014, hlm. 12.

Keuangan Inklusif, Jurnal Ekonomi Manajemen dan 8
Undang-Undang Usaha Mokro, Kecil dan
Akuntansi, vol. 23, no 2.
 Menengah. Pustaka Mahardika, Yogyakarta, 2013,
6
Ibid hlm. 3.

92 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
sebagaimana diatur dalam undang-undang informasi dan
komunikasi.
ini. Dunia usaha adalah usaha mikro, usaha
kecil, usaha menengah, dan usaha besar yang 2. Muhamm Linkage kualitatif strategi bisnis
melakukan kegiatan ekonomi di Kudus dan ad Said Pembiayaan dengan
Hannaf Dan melakukan
berdomisili di Kudus. 
 Wimpi Manajemen linkage
5. Kata lain dari pelaku usaha adalah Gea Risiko pembiayaan
Seprina Berbasis pada industri
wirausahawan (entrepreneuship). Secara Putri Modal Sosial fintech
sederhana, wirausahawan (entrepreneuship) Pada Financial merupakan
dapat diartikan sebagai pengusaha yang Technology: bentuk upaya
Strategi keberlanjutan
mampu meliat peluang dengan mencari dana Peningkatan pembiayaan
serta sumber daya lain yang diperlukan untuk Pembiayaan serta solusi
menggarap peluang tersebut, berani Inklusif atas problem
pembiayaan
menanggung risiko yang berkaitan dengan konsumtif dan
pelaksanaan bisnis yang ditekuninya, serta terjebaknya
pola
menjalankan usaha tersebut dengan rencana pembiayaan
pertumbuhan dan ekspansi. 
Keuangan menggunakan
akad
Inklusif Pada UMKM Di Indonesia murabahah.
(Pendekatan Keuangan Syariah)
3. Fitri Strategi kualitatif Peran UMKM
Nuraini1, Peningkatan sangat
Tabel 1.3. Kriteria UMKM Rieska Daya Saing penting dalam
Sumber: Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Maharani UMKM Dan menciptakan
dan Menengah 2 dan Koperasi lapangan
Andriant Dalam kerja bagi
o3 Menghadapi masyarakat
No Usaha Kriteria Asset Kriteria AEC (Asean dan
Omset Economic penyumbang
Community): ekspor produk
Suatu Telaah non migas
1 Usaha Maks. 50 Jt Maks. Kepustakaan yang dapat
Mikro 300 Jt menambah
pendapatan
devisa negara.
2 Usaha >50Jt–500 Jt > 300 Jt –
Kecil 2,5 Miliar 4. Nofita Akselerasi kualitatif Peran UMKM
Wulansar Pertumbuhan di Indonesia
3 Usaha >500Jt–10 M > 2,5 M – i1,
Wahyu
Ekonomi
Melalui
menjadi poin
penting dalam
Menengah 50 M dan Sinergi mendorong
Yunus UMKM Dan pertumbuhan
Sumber: Kemetrian Koperasi dan Usaha Kecil Kurniawa Good ekonomi.UM
n Governance KM mampu
dan Menengah Di Indonesia bertahan dan
menyelamatk
Studi Terdahulu an
perekonomian
No Nama Judul Metode Hasil
bangsa ketika
terjadi krisis
1. Budi Analisa kualitatif Kehadiran
Wibowo Regulasi layanan
5. Novia Peran kualitatif pertumbuhan
Fintech Dalam keuangan
Nengsih Perbankan perbankan
Membangun berbasis
Syariah Dalam syariah
Perekonomian teknologi
Mengimpleme terlihat dari
Di Indonesia (FinTech) di
ntasikan peningkatan
Indonesia
Keuangan aset, Dana
telah menjadi
Inklusif Di Pihak Ketiga
keniscayaan
Indonesia (DPK) naik
sejalan
15% sampai
dengan
45% per
perkembang-
tahun,
an teknologi
pembiayaan

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 93


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
juga tenaga kerja mencapai 51,7-97,2%. UMKM
mengalami
kenaikan memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total
yang keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau
signifikan
mencapai sebanyak 56,54 juta unit. Disinilah perlunya
50,05% per kerjasama untuk pengembangan dan ketahanan
tahun
UMKM perlu diutamakan.
Perkembangan potensi UMKM di Indonesia
tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam
METODE PENELITIAN penyaluran kredit kepada pelaku UMKM.
Metoda penelitian yang digunakan adalah Menurut data Bank Indonesia, setiap tahunnya
deskriptif-analisis dengan menggunakan kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan.
pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan Walaupun pada 2015, sekitar 60%-70% dari
merupakan data sekunder dengan melakukan seluruh sektor UMKM belum mempunyai akses
studi pustaka dan literature. pembiayaan melalui perbankan.
Bank Indonesia telah mengeluarkan ketentuan
HASIL DAN PEMBAHASAN yang mewajibkan kepada perbankan untuk
Isi Hasil dan Pembahasan mengalokasikan kredit/pembiayaan kepada
Perkembangan UMKM di Indonesia UMKM mulai Tahun 2015 sebesar 5%, 2016
Berdasarkan Data yang dihimpun dari sebesar 10%, 2017 sebesar 15%, dan pada akhir
Kementerian Koperasi dan UMKM, jumlah Tahun 2018 sebesar 20%.
UMKM dari Tahun 2009-2013 adalah sebagai Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini,
berikut: semua orang harus berlomba-lomba
- 2009 jumlah UMKM 52.764.750 unit dengan menjalankan UMKM dan meraih peluang bisnis
pangsa 99,99% yang ada. Untuk itu, diperlukan pengaturan
- 2010 jumlah UMKM 54.114.821 unit dengan keuangan bisnis yang baik untuk menunjang
pangsa 100,53% keberlangsungannya.
- 2011 jumlah UMKM 55.206.444 unit dengan
pangsa 99,99% Perkembangan Startup Fintech di Indonesia
- 2012 jumlah UMKM 56.534.592 unit dengan Financial technology atau Fintech telah
pangsa 99,99% berkembang sangat pesat di Indonesia. peer to
- 2013 jumlah UMKM 57.895.721 unit dengan peer lending (P2PL) merupakan suatu platform
pangsa 99,99% Fintech yang menawarkan pinjaman modal atau
Bahkan pada Tahun 2014-2016 jumlah UMKM pembiayaan secara online. Selain seabagai
di Indonesia sudah mencapai lebih dari penyedia dana secara online, peer to peer lending
57.900.000 unit dan pada tahun 2017 jumlah (P2PL) juga memiliki tugas yaitu analisa risiko
UMKM diperkirakan berkembang sampai lebih (Drevs, 2016). Besarnya kebutuhan dana di
dari 59.000.000 unit. Hal ini pula yang Indonesia menjadikan platform peer-to-peer
disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo lending memiliki perkembangan yang sangat
bahwa UMKM yang memiliki daya tahan tinggi pesat daripada platform Fintech lainnya.
akan mampu untuk menopang perekonomian Beberapa Financial technology dengan platform
negara, bahkan saat terjadi krisis global. peer-to-peer lending yang mendominasi di
Presiden Jokowi sangat berharap pelaku UMKM Indonesia adalah sebagai berikut:
menjadi garda terdepan dalam membangun 1. Modalku
ekonomi rakyat. Modalku merupakan pinjaman secara
Keberadaan UMKM sekarang ini telah menjadi online dengan platform peer-to-peer
tulang punggung perekonomian Indonesia dan lending (P2PL). Modalku merupakan
ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di platform yang memberikan bantuan
ASEAN adalah UMKM dengan penyerapan pembiayaan pada UKM yang mengalami

94 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
kesulitan dana. Dana pinjaman yang tanggung renteng yaitu, dimana ketika telah
ditawarkan oleh Modalku mulai dari Rp. ada 10 hingga 20 orang yang telah dibina
50.000.000 hingga Rp. 500.000.000 atau dibimbing pihak Amartha di berbagai
dengan tenor 3 hingga 12 bulan (Pratama, desa, kemudian Amartha akan memberikan
2016). Sistem yang digunakan dalam modal atau pembiayaan, apabila salah satu
pembiayaan UKM oleh Modalku yaitu anggota tidak dapat memenuhi
dengan cara mengumpulkan dana dari para kewajibannya, maka anggota yang lain
investor, jika permohonan pendanaan oleh yang akan menangung tanggung jawab
UKM telah disetujui oleh Modalku, anggota kelompoknya tersebut (Pratama,
selanjutnya Modalku akan mengumpulkan 2017).
dana. Dana yang telah terkumpul sejumlah Dari tiga startup peer-to-peer lending yang
yang dibutuhkan oleh Modalku, maka mendominasi di Indonesia seperti telah
pendanaan tersebut dapat langsung dipaparkan di atas memang lebih mengarah pada
dicairkan. Apabila dana yang dibutuhkan pembiayaan UKM dan lebih kepada market
oleh UKM belum terpenuhi juga, maka place. Namun, masih ada banyak sekali startup
selanjutnya akan dilakukan (Modalku, peer-to-peer lending di Indonesia yang juga
2015). melayani kredit kosumsi. Bunga yang
2. Investree diberikannyapun beragam mulai dari bunga flat
Investree merupakan salah satu market hingga bunga dinamis. Startup peer-to-peer
place, dimana Investree hanya mengolah lending tersebut diantaranya yaitu Uang
dana dari para investor dengan cara teman.com, taralite, dan amar bank. jumlah
mempertemukan mereka dengan para Fintech pada tahun 2016 dirilis oleh OJK dalam
peminjam dalam situs tersebut, nantinya pers (2016) telah mencapai 165 perusahaan atau
investor sendirilah yang akan memilih startup. Hal tersebut mencerminkan petumbuhan
peminjam yang akan didanainya (iriansyah, startup yang sangat cepat di Indonesia. Hanya
2016). Pembiayaan terbesar yang dalam kurun waktu 2 tahun startup telah tumbuh
ditawarkan investree untuk kepentingan dan menguasai pasar lending di Indonesia.
individu nasabah adalah hingga mencapai Selain peer-to-peer lending masih banyak
Rp. 50.000.000 sedangkan untuk Fintech di Indonesia yaitu e-comerce
kepentingan bisnis hingga mencapai Rp. crowdfunding. E-comerce merupakan Fintech
2.000.000.000 (Investree, 2016). Investree yang bergerak dalam bidang jual beli online.
memberikan bunga pinjaman yaitu sebesar Platform tersebut khusus diguakan utnuk market
0,9% perbulan dan return bagi investor place. Selanjutnya adalah crowdfunding yaitu
hingga 20% perbulan. merupakan Fintech yang mirip dengan peer-to-
3. Amartha peer lending, namun bedanya crowdfunding
Amartha merupakan perusahaan Fintech akan mengumpulkan dana dari para investor
yang juga mempertemukan para pengusaha terlebih dahulu sebelum mencairkan dana
kecil atau UKM dengan para investor. pinjaman kepada nasabah yang telah di setujui
Fungsi Imarket place juga diterapkan pengajuan pinjamannya. Berbeda dengan peer-
dalam Amartha. Pembiayaan di Amartha to-peer lending yaitu platform peminjaman
dimulai dengan nominal Rp.3.000.000 online yang langsung mencairkan dana pinjaman
hingga Rp.10.000.000 (Amartha, 2016). kepada pemohon pinjaman yang telah disetujui
Amartha telah menerima pendanaan dari setelah melaui proses credit scoring.
investor terbesar yaitu sebesar Rp.
26.000.000.000 (Pratama, 2017). Sistem Peran Penting Startup Financial Technology
gandeng renteng merupakan suatu sistem dalam Pembiayaan UMKM di Indonesia
yang membedakan Amartha dengan Di era digitalisasi sekarang ini mengharuskan
perusahaan Fintech di Indonesia. Sistem seluruh kegiatan menggunakan teknologi demi

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 95


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
efisiensi biaya. Digitalisasi pada sektor kelebihan dan kekurangan kedua jenis
keuangan membuat para lembaga di sektor pengaturan di atas, pada intinya aturan dibuat
keuangan berlomba-lomba meiningkatkan untuk menertibkan keadaan menuju tujuan akhir
inovasi teknologi keuangan untuk menigkatkan yaitu keadilan di bidang keuangan.
efisiensi dan pangsa pasarnya. Perbankan adalah Pengaturan FinTech saat ini merupakan tuntutan
lembaga yang paling gencar dalam menerapkan global bagi industri keuangan. Saat ini masalah
dan mengembangkan financial technology yang dihadapi oleh negara maju dan negara
(Finteh). Tujuan tidak lain adalah untuk berkembang seperti Indonesia adalah sama yaitu
meningkatkan efisiensi dalam melayani bagaimana mengembangkan FinTech. Artinya,
nasabahya. kesamaan level-playing-field antara negara maju
Sebagai model pembiayaan baru yang dan negara berkembang ini harusnya dapat
merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan menjadi peluang bagi negara berkembang untuk
dengan teknologi FinTech telah mengubah mengejar ketertinggalan regulasi. Harapannya di
model bisnis dari konvensional menjadi kemudian hari pertumbuhan FinTech di
moderat, yang awalnya dalam membayar harus Indonesia dapat berkembang dengan baik dan
bertatap-muka dan membawa sejumlah uang aman.
kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh Di Indonesia pengaturan mengenai FinTech
dengan melakukan pembayaran yang dapat telah diakomodir oleh Peraturan Otoritas Jasa
dilakukan dalam hitungan detik saja. Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang
FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
masyarakat yang saat ini didominasi oleh Teknologi Informasi dan Peraturan Nomor
pengguna teknologi informasi tuntutan hidup 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pegadaian. Hal
yang serba cepat. Dengan FinTech, ini membuktikan bahwa Pemerintah Indonesia
permasalahan dalam transaksi jual-beli dan telah serius menanggapi perkembangan FinTech
pembayaran seperti tidak sempat mencari barang di Indonesia. Dengan adanya regulasi yang
ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mengakomodir tentunya akan menciptakan
mentransfer dana, keengganan mengunjungi Kepastian Hukum dan rasa aman bagi Investor
suatu tempat karena pelayanan yang kurang maupun para pencari dana. Adapun aturan yang
menyenangkan dapat diminimalkan. Dengan dikeluarkan oleh Bank Indonesia melalui
kata lain, FinTech membantu transaksi jual beli Peraturan Bank Indonesia Nomor
dan sistem pembayaran menjadi lebih efisien 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan
dan ekonomis namun tetap efektif. Pemrosesan Transaksi Pembayaran yang dibuat
Tidak dipungkiri lagi keberadaan FinTech tentu untuk mendukung pelaksanaan FinTech dan E-
dapat menggerakan sendi ekonomi. Melalui Commerce di Indonesia. Peraturan BI ini
berbagai kreativitas dan inovasi FinTech mengatur beberapa hal mengenai akomodasi
dikembangkan oleh para entrepreneur untuk inovasi FinTech dan E-Commerce, keamanan
menjawab kebutuhan pasar dan keteraksesan dan kenyamanan konsumen serta menjaga
pasar di bidang finansial. Saat ini model pemerataan para pelaku industry FinTech di
pengaturan FinTechada dua model, yaitu: rule- Indonesia. Selain regulasi tentunya ada aspek
based dan principle-based. Contoh dari prinsip lain yang harus diperhatikan para pelaku industri
pengaturan ini jika dirumuskan ke dalam aturan FinTech di Indonesia. Pada prinsipnya terdapat
hukum adalah rule-based (pengaturan berbasis 6 Aspek Hukum yang perlu diperhatikan dalam
aturan). Contoh: dana yang dihimpun dari pengembangan Bisnis bidang FinTech di
masyarakat tidak boleh lebih dari 100 Milyar. Indonesia, yaitu Perizinan; AD/ART
Sedangkan prinsip lainnya adalah Principle- Perusahaan; Perjanjian/Kontrak; Bukti
based (pengaturan berbasis prinsip). Contoh: Kepemilikan Aset; Sengketa Hukum dan
dana yang dihimpun dari masyarakat tidak boleh Perpajakan. Dengan memperhatikan keenam hal
menyebabkan dampak ekonomi. Terlepas dari tersebut maka pengembangan bisnis FinTech di

96 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
Indonesia dapat berjalan dengan baik. ketertiban lalu lintas pembayaran terkait
Adapun keuntungan dari FinTech yang dapat FinTech adalah sebagai berikut:
dirasakan oleh: 1. Dalam hal penyediaan pasar bagi pelaku
a. Bagi konsumen, FinTech memberi manfaat, usaha, Bank Indonesia memastikan
seperti mendapat layanan yang lebih baik, perlindungan terhadap konsumen,
pilihan yang lebih banyak; dan harga yang khususnya mengenai jaminan kerahasiaan
lebih murah. data dan informasi konsumen lewat jaringan
b. Bagi pemain FinTech (pedagang produk keamanan siber.
atau jasa), FinTech memberi manfaat 2. Dalam hal tabungan, pinjaman dan
menyederhanakan rantai transaksi; Menekan penyertaan modal, Bank Indonesia
biaya operasional dan biaya modal, dan mewajibkan setiap pelaku usaha untuk patuh
membekukan alur informasi. kepada peraturan makroprudensial,
c. Bagi Pemerintah, FinTech memberi manfaat pendalaman mengenai pasar keuangan,
untuk mendorong transmisi kebijakan system pembayaran sebagai pendukung
ekonomi, meningkatkan kecepatan operasi dan keamanan siber untuk menjaga
perputaran uang sehingga meningkatkan data dan informasi konsumen.
ekonomi masyarakat, dan mendorong 3. Dalam hal investasi dan manajemen risiko,
Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI. Bank Indonesia juga mewajibkan setiap
Akibat dari efektivitas dan efisiensi tersebut, pelaku usaha untuk patuh kepada peraturan
FinTech telah mengubah sistem pembayaran di makroprudensial, pendalaman mengenai
masyarakat dan telah membantu perusahaan- pasar keuangan, system pembayaran sebagai
perusahaan start-up dalam menekan biaya modal pendukung operasi dan keamanan siber
dan biaya operasional yang tinggi di awal. Oleh untuk menjaga data dan informasi
karenanya, FinTech sekarang ini mampu konsumen.
menggantikan peran lembaga keuangan formal 4. Dalam hal pembayaran,
seperti bank. Bahkan sebagai sistem pembayaran penyelesaian/settlement dan kliring, Bank
baru, FinTech telah berperan dalam; Indonesia memastikan perlindungan
1. Menyediakan pasar bagi pelaku usaha terhadap konsumen, khususnya mengenai
khususnya UMKM yang mengandalkan jaminan kerahasiaan data dan informasi
media digital sebagai basis pemasarannya; konsumen lewat jaringan keamanan siber.
2. Menjadi alat bantu untuk pembayaran, Bank Indonesia menjamin keamanan dan
penyelesaian/settlement dan kliring; ketertiban lalu lintas pembayaran dengan
3. Membantu pelaksanaan investasi yang lebih menjadi:
efisien; 1. Fasilitator. Bank Indonesia menjadi
4. Mitigasi risiko dari system pembayaran fasilitator dalam hal penyediaan lahan untuk
yang konvensional; lalu lintas pembayaran
5. Membantu pihak yang membutuhkan untuk 2. Analis bisnis yang intelligent. Melalui
menabung, meminjam dana dan penyertaan kerjasama dengan otoritas dan agen-agen
modal. internasional, Bank Indonesia menjadi
Kuatnya arus teknologi dalam sistem analis bagi para pelaku usaha terkait
pembayaran inilah yang mendorong Bank FinTech untuk memberikan pandangan dan
Indonesia sebagai bank sentral Republik arahan tentang bagaimana menciptakan
Indonesia untuk memastikan lalu lintas system pembayaran yang aman dan tertib.
pembayaran yang telah terpenetrasi oleh 3. Asesmen. Bank Indonesia melakukan
teknologi tetap berjalan dengan tertib dan aman monitoring dan penilaian (assessment)
serta mendukung pilar-pilar dalam pencapaian terhadap setiap kegiatan usaha yang
visi dan misi Bank Indonesia. melibatkan FinTech dan system
Kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga pembayarannya menggunakan teknologi.

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 97


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
4. Koordinasi dan Komunikasi. Bank Masyarakat yang belum terliterasi dengan baik
Indonesia menjaga hubungan dengan ditambah besarnya kebutuhan pembiayaan
otoritas terkait untuk tetap mendukung nasional untuk UMKM, merupakan peluang
keberadaan FinTech system pembayaran di bagi pelaku usaha fintech.
Indonesia. Bank Indonesia juga Kehadiran teknologi telah menjadikan layanan
berkomitmen untuk mendukung para pelaku keuangan menjadi lebih murah, cepat, dan
usaha di Indonesia dengan memberikan mudah. Tiga elemen ini, terkadang sulit
pengarahan secara berkala mengenai diperoleh ketika pelaku UMKM mendatangi
FinTech. bank. Di sinilah peran fintech bisa menjadi
Keberadaan Fintech Bagi Pelaku UMKM solusi bagi pengembangan usaha UMKM di
Harapan bagi para pelaku Usaha Kecil Mikro masa mendatang. Tantangan untuk
dan Menangah (UMKM) dalam memaksimalkan peran fintech dalam
mengembangkan usahanya. Salah satunya mendukung UMKM. Tantangan mendasar itu
terkait bagi pelaku UMKM untuk mengakses adalah akses masyarakat Indonesia terhadap
pembiayaan."Fintech berupa P2P (peer to peer) layanan keuangan. Berdasarkan survei yang
lending membuat UMKM yang unbankable pernah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan, baru
menjadi terakses. Pada ujungnya, fintech ini bisa 67,8 persen dari masyarakat Indonesia yang
membuat kapasitas usaha mengalami sudah menggunakan produk keuangan. Artinya
peningkatan. Dalam mendukung dan menopang masih ada 32,2 persen yang belum
pelaku UMKM pemerintah sebenarnya memiliki menggunakan produk keuangan
sejumlah program. Salah satunya adalah Kredit
Usaha Rakyat (KUR). Sejak diluncurkan pada
2007, realisasi penyaluran KUR maupun debitur SIMPULAN
terus meningkat. (Henley, 2017) Perkembangan koperasi di Indonesia sangat
Pada 2016, besaran bunga KUR tercatat 9,0 memperihatinkan. Hal tersebut terlihat jelas
persen per tahun. Selama 2017, realisasi dengan tidak ada satupun koperasi Indonesia
penyaluran KUR mencapai Rp 94,4 triliun dari yang masuk ke dalam global 300 list and
target Rp 100 triliun. Sementara untuk tahun ini, developing 300 project. Hal tersebut menjadikan
realisasinya sampai dengan Agustus 2017 Rp PR bagi kementerian koperasi dan UMKM.
61,14 triliun dari target Rp 110 triliun dengan Salah satu langkah yang akan dilakukan agar
jumlah debitur 2,7 juta. Akan tetapi, para pelaku koperasi tidak terus dalam keterpurukan adalah
UMKM yang hendak mengakses KUR melalui dengan cara menerapkan financial technology
bank, harus memiliki salah satu komponen dalam sistem operasional koperasi. sistem
penting, yaitu agunan. Ketiadaan agunan financial technology yang diterapkan dalam
membuat mereka menjadi kesulitan untuk koperasi memiliki sistem yang tidak jauh
memperoleh modal. berbeda dengan financial technology yang
Mengutip hasil penelitian Institute for diterapkan oleh perbankan di Indonesia.
Development of Economics and Finance, Perkembangan Fintech sangat pesat di
Sekarang ini masih ada sekitar 60 juta pelaku Indonesia. Fintech yang megalami pertumbuhan
UMKM. Dari jumlah tersebut ternyata baru paling pesat di indoensia adalah Fintech peer-to-
sebanyak 11 juta pelaku UMKM yang bankable. peer lending. Ada tiga startup peer-to-peer
Sisanya sebesar 49 juta pelaku UMKM masih lending yang mendominasi pasar pembiayaan di
belum unbankable. Masih berasal dari data yang Indoennsia yaitu Modalku, Investree dan
sama, total kebutuhan pembiayaan nasional Amartha. Latar belakang tingginya pertumbuhan
untuk UMKM sebesar Rp 1.649 triliun. startup peer-to-peer lending di Indonesia
Sementara kapasitas perbankan hanya Rp 660 dikarenakan tingginya kebutuhan dana oleh
triliun. Dengan begitu terdapat gap Rp 989
masyarakat yang unbankable.
triliun.

98 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
Fintench memiliki peran pentig dalam kinerja Regulasi Penyelenggara dan
koperasi yaitu berupa peningkatan efisiensi baik Pendukung Jasa Sistem Pembayaran.
dari operasional koperasi ataupun efisiensi yang Temu Ilmiah Nasional Peneliti 2016-
dinikmati oleh anggotanya. Tidak hanya itu, Kemenkominfo. Bogor.
Fintech juga dapat digunakan sebagai market Bank Indonesia. 2017. Survei Perbankan
place dalam jenis koperasi produksi ataupun Triwulan IV- 2016 : Pertumbuhan
Kredit Tahun 2017 Diperkirakan
koperasi jual beli. Fintech dapat memberikan
Meningkat. Diakses pada tanggal 16
income lain pada koperasi dari pembelian pulsa,
Mei 2017 dari http://ww.bi.go.id/.
token listrik, pembayaran PDAM dan lain Budiman, Asep. 2017. Koperasi Didorong
sebagainya. Terapkan Teknologi Finansial. Diakses
Pemanfaatan Fintech dalam koperasi memiliki pada tanggal 16 Mei 2017 dari
peluang dan tantangan tersendiri, peluang dari http://www.pikiran-rakyat.com/.
penerapan Fintech dalam koperasi yaitu berupa Carmen Leong, Barney Tan, Xioao Xiao, Felix
perluasan pasar yang di sasar oleh koperasi yaitu Ter Chian Tan, Yuan Sun.
sasaran terhdaap masyarakat yang unbankable. 2017.Nurturing a Fintech ecosystem:
Di sisi lain, penerapan Fintech dalam koperasi The case of youth microloan startup in
juga memiliki tantangan tersendiri. Mellihat China. Internasional Journal of
struktur penduduk dan literasi di indonesia Information Management (ELSEVIER)
menjadikan Fintech memiliki tantangan di 37 (2017) 92-97. 0268-4012.
antaranya adalah masih rendahnya kepercayaan http://creativecommons .org/license/by-
masyarakat terhadap koperasi, rendahnya SDM nc-nd/4.0/) diakses 20 Juni 2018.
Drevs, Paul. 2016. Mengulik tiga dominasi
dan rendahnya modal koperasi, serta rendahnya
fintech peer-to-peer lending di
kapasitas jaringan internet yang emmedai di
indonesia. Diakses pada tanggal 16 Mei
seluruh Indonesia atau dengan kata lain belum 2017 dari http://www.inforexnew.com/.
meratanya jaringan internet di Indonesia. Investree. 2016. Investree. Diakses pada tanggal
16 Mei 2017 dari http://investree.id/.
Iriansyah, Fadli Yanuar. 2016. Investree
DAFTAR PUSTAKA Mempertemukan Peminjam dengan
Amartha. 2016. Amartha. Diakses pada tanggal Pemberi Pinjaman secara Online.
16 Mei 2017 dari http://amartha.com/. Diakses pada tanggal 16 Mei 2017 dari
Antara riau. 2016. Ojk memang Mengawasi http://www.techinasia.com/ .
Lembaga Keuangan tapi tidak untuk Julianto, Pramdia Arhando. 2017. Fintech bagi
Koperasi. Diakses pada tanggal 16 Mei Koperasi Mulai Dikembangkan. Bisnis
2017 dari http://www.antarariau.com/. keuangan. Diakses apda tanggal 16 Mei
Baga, Lukman M. 2012. Koperasi di Indonesia 2017dari http://www.kompas.com/.
dalam Dasa Warsa Terakhir. Dalam Imanuel Adhitya Wulanata Chrismantianto,
Seminar Ekonomi Rakyat: “Koperasi 2017. Analisis SWOT Impementasi
Indonenisa: Menyongsong Ekonomi Teknologi Finansial Terhadap Kualitas
Indonesia Demokratis Maju”. Layanan Perbankan di Indonesia,
Departemen Agribisnis FEM-IPB. Diakses 18 Mei 2018 dari Jurnal
Diakses pada tanggal 18 Mei 2017 dari Ekonomi dan Bisnis Volume 20 No. 1,
file:///D:/makaah%20koperasi/potret%2 April 2017. ISSN 1979-6471.
0perkembangan%20koperasi%20di%2 Kannya Purnamahatty Prawirasasra. 2018.
0indonesia.pdf. Financial Technology in Indonesia:
Bank Indonesia. 2016. Financial Technology Disruptive or Collaborative. Report on
(Fintech) “Analisa Peluang Indonesia Economics and Finance, Vol. 4, 2018,
daam Era Ekonomi Digital dari ASPEK No.2, 83-90
Infrastruktur, Teknologi, SDM, dan https://doi.org/10.12988/ref.2018.818.

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 99


Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100
Diakses 18 mei 2018. Banks: How Entrenched Interest Can
Majalah Peluang. 2017. Urgensi Digitalisai Prepare. The Journal of Alternative
untuk Koperasi. Fokus. Diakses pada Investments JAI 2017, 20(3) 41-57. doi:
tanggal 16 Mei 2017 dari https://doi.org/10.3905/jai.2018.20.3.04
http://www.majalahpeluang.com/. 1
Modalku. 2015. Peminjam. Diakses pada http://jai.iijournals.com/content/20/3/41
tanggal 16 Mei 2017 dari diakses tanggal 4 July 2018.
http://www.modalku.co.id/. Waranpong Boonsiritomachai, Krittipat
Nakasihima, Tokushi. 2018. Creating kredit by Pitchayadejanant, 2017. Determinant
making use of mobility with FinTech and affecting mobile banking adoption by
IoT. Internasional Association Traffic generation Y based on the Unified
and Safety Sciences Research Journal. Theory of Acceptance and Use of
IATSSSR-00177;No. of Page 1-6 Technology Model modified by the
https://doi.org/10.1016/j.iatssr.2018.06. Technology Acceptance Model concept.
001
0386-1112/© 2018 International Kasetsart Journal of Social sciences.
Association of Traffic and Safety http://www.elsevier.com/locate/kjss
Sciences. Production and hosting by diakses 16 Mei 2018.
Elsevier Ltd. This is an open access Zhang, Yuejin., Jia, Henhyue., Diao, Yunfei.,
article under the CC BY-NC-ND license Hai, Mo., Li, Haifeng. 2016. Research
(http://creativecommons.org/licenses/by on Credit Scoring by Fusing Social
-nc-nd/4.0/). Media Information in Online Peer-to-
peer Lending. Procedia Computer
Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Penyaluran Science. Vol. 91.
Kredit Perbankan 2017. Diakses pada
tanggal 16 Mei 2017 dari
http://www.ojk.go.id/.

Peterson K. Ozili. 2018. Impact of digital


finance on finansial inclusion and
stability. Borsa Istanbul Review xx
(2018) 1-12. https://doi.org
/10.1016/j.bir.2017.12.003. diakses 18
Agustus 2018.

Pratama, aditya hadi. 2016. Tak Pernah Alami


Kredit Macet, Modalku Raih
Pendanaan Rp100 Miliar. Diakses pada
tanggal 16 Mei 2017 dari
http://www.techinasia.com/.
Pratama, aditya hadi. 2017. Kumpulan Startup
Fintech di Indonesia. Diakses pada
tanggal 16 Mei 2017 dari
http://www.techinasia.com/.
Soepardi, Hanni Sofia. 2017. Kemenkop
Sediakan Sistem Teknologi Keuangan
untuk Koperasi. Berita. Diakses pada
tanggal 16 Mei 2017 dari
http://www.antaranews.com/.
Schulte Paul & Liu, Gavin. 2018. FinTech is
Merging with IoT and AI to Challenge

100 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan
Vol.3, No. 2, Agustus 2018, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i2.17836, hal. 89-100

You might also like