Professional Documents
Culture Documents
Pencegahan Penyakit Tbc Paru Yang Utama Dimulai Dari Dalam Rumah Penderita
1a
Sabinan Gero, 1bMariana Sayuna
1
Jurusan Keperawatan Kupang, Poltekkes Kemenkes Kupang
a
Email: sabinagero@poltekeskupang.ac.id
b
Email: sayuna@gmail.com
HIGHLIGTS
• The purpose of the study, to analyze the relationship of preventive behavior with the risk of transmission of
pulmonary TB among people in one house
Kata Kunci: Penyakit TBC paru sebagai penyakit tropis, ditemukan meningkat dari
385 kasus tahun 2014, menjadi 600 kasus tahun 2015 di kabupaten
Perilaku pencegahan TBC
Malaka, desa Wehali, wilayah Puskesmas Betun Kabupaten Malaka
Penularan orang serumah
dengan jumlah. Peningkatan angka ini menunjukkan lemahnya perilaku
pencegahan penyakit TBC paru di masyarakat Malaka. Tujuan penelitian,
menganalisis hubungan perilaku pencegahan dengan risiko penularan
TBC paru antar orang serumah.
P a g e | 121
tahun 2015, 3 bulan terakhir sebanyak 150 mengenai organ tubuh lainnya
kasus. Puskesmas Betun kecamatan Malaka (DepkesRI,2007). Mycobacteriumtuberculosis
Tengah memiliki wilayah cakupan kerja 12 ini merupakan kuman berbentuk batang lurus
desa. Dari semua desa yang ada di kecamatan atau sedikit melengkung, tidak berspora dan
Malaka Tengah, yang memiliki kasus terbanyak tidak berkapsul dengan ukuran panjang1-4/μm
yaitu desa Wehali, 50 kasus tahun2015 (Sayuna dan tebal 0,30-0,60/μm, mempunyai dinding sel
M, 2015). yang unik, berupa lapisan lilin yang komposisi
Infeksi TB dapat terjadi secara primer utamanya adalah mycolicacid, asam lemak
(infeksi primer) dan tuberculosis pascaprimer. (lipid) yang membuat kuman lebih tahan
Infeksi primer terjadi pertamakali saat seseorang terhadap asam dan lebih tahan terhadap
terpapar dengan kuman TBC. Droplet atau gangguan kimia dan fisik sehingga disebut juga
kuman yang terhirup sangat kecil ukurannya Basil Tahan Asam (BTA). Kuman ini cepat mati
sehingga dapat melewati sistem pertahanan dengan sinar matahari langsung tetapi dapat
mukosilier bronkus, dan terus berjalan sampai di bertahan hidup dalam keadaan dingin. Hal ini
alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai terjadi karena kuman berada dalam sifat
saat kuman TBC berhasil berkembangbiak dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat
dengan cara pembelahan diri di paru, yang bangkit kembali dan menjadikan TB aktif lagi.
mengakibatkan peradangandiparu. Kelanjutan Di dalam jaringan, kuman hidup sebagai
setelah infeksi primer tergantung dari parasit intraselular yakni dalam sitoplasma
banyaknya kuman dan respon daya tahan tubuh makrofag. Makrofag yang semula
karena pada umumnya daya tahan tubuh yang memfagositosis kemudian disenanginya karena
baik dapat menghentikan perkembangan kuman. banyak mengandung lipid. Sifat lain kuman ini
Rendahnya daya tahan tubuh memungkinkan adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa
individu menjadi penderita TB paru dalam kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi
waktu beberapa bulan atau tahun setelah infeksi kandungan oksigennya. Sumber penularan
primer. Ciri khas dari tuberculosis pascaprimer adalah pasien TB BTA positif (DepKes RI,
adalah kerusakan paru yang luas dengan 2007): 1) pada waktu batuk atau bersin, pasien
terjadinya kavitas atau efusi pleura menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
(Mansjoerdkk,2000). percikan dahak (dropletnuclei). Sekali batuk
Tuberkulosis adalah penyakit menular dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan
langsung yang disebabkan oleh kuman dahak. 2) Daya penularan seorang pasien
Mycobacteriumtuberculosis, sebagian besar ditentukan oleh banyaknya kuman yang
kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat
P a g e | 124
positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular rumah dan efeknya terhadap anggota keluarga
pasien tersebut dan 3) faktor yang lain, maka dilakukan penelitian ini. Perilaku
memungkinkan seseorang terpajan kuman TB anggota keluarga turut berpengaruh atas
ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam penularanTBC antar orang se rumah
udara dan lamanya menghirup udara tersebut. (Notoatmojo,2003).
Orang serumah sangat berisiko tertular TBC
(Crofton, 2002). Kuman tuberculosis dapat METODE
bertahan melayang-layang di udara dalam Penelitian dengan pendekatan
waktu lama dan akan mati jika dijemur dibawah kuantitatif, metode cross sectional. Studi
terik matahari langsung (Misnadiarly, 2006). dilakukan pada populasi, 30 penderita TBC.
Risiko penyebaran penyakitTBC yang Pengumpulan data dengan wawancara
utama dimulai dirumah. Perilaku menggunakan kuisioner. Waktu penelitian
pencegahan penderita TBC perlu Juli-Agustus 2015. Analisis menggunakan
ditekankan agar tidak menularkan penyakit statistik deskriptif dan Rasio prevalensi (RP),
kepada anggota keluarga yang lain. untuk menemukan dugaan faktor risiko
Perilaku penceagahan dimulai dengan penularan dari perilaku penderita TBC pada
pemberian imunisasi BCG, diagnose dini orang serumah. Penelitian ini dilaksanakan di
TBC jika sudah ada gejala batuk menahun, Puskesmas Betun, Desa Wehali, Kecamatan
pengobatan paket secara teratur dan rutin, Malaka Tengah. Kabupaten Malaka merupakan
sampai selesai paket pengobatan dan kabupaten baru di provinsi NTT. Sebagai
perilaku batuk, buang sputum, minum obat kabupaten baru pembangunan kesehatan disana
teratur sampai tuntas. (Isminah,2004) Untuk masih terbatas.
mengetahui perilaku penderita TBC dalam
HASIL
Penderita TBC di desa Wehali yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari 14
perempuan dan 16 laki-laki. Puskesmas Betun berada dalam desa Wehali. Desa Wehali
mempunyai penderita TBC paling banyak dari 17 desa lain di Kecamatan Malaka Tengah
ini, dalam wilayah kerja Puskesmas Betun.
1) Analisis deskripsi.
61-70 5 16,70
71-80 3 10
2. Pendidikan
SD 15 50
SMP 10 33,3
SMA 5 16,7
3. Pekerjaan
Petani 22 73,3
Wiraswasta 3 10
PNS 5 16,7
Ada 43,4% responden berusia diatas 50 tahun. Keadaan ini berisiko sulit
mengubah perilaku untuk mengadopsi perilaku baru, perilaku pencegahan TBC.
Pendidikan responden 83,3 % SD dan SMP, kondisi ini berisiko tidak menerima perilaku
pencegahan yang diajarkan, karena pendidikan dasar yang rendah. Pekerjaan responden
73,3 persen petani, kondisi ini berisiko terpapar terhadap kuman TBC dari ludah yang
dibuang penderita TBC di sembarang tempat.
Tabel 2. Rasio prevalensi antara perilaku penderita TBC dengan penularan TBC
orang se rumah, di desa Wehali, Tahun 2015 (n=30)
Variabel
2011. Http://dinkesprofil–kes–ntt–
2011-revisi. Diakses 25-04-2015 jam
13.00.
Gaster. Determinan perilaku masyarakat
dalam pencegahan penularan
penyakit TBC diwilayah kerja
puskesmas Bendosari. Vol4. No1.
Februari. 2008
Hidayat, A. Aziz Alimul (2007). Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.