You are on page 1of 19
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampah merupakan sesuatu hal yang kerap kali kita dengar, seta banyak menimbukan masalah terutama di kota- kota besar atau bahkan negara, Bahkan banyak setiap harinya timbunan- timbunan sampah yang dihasilkan kota- kota besar. Tanpa adanya kepeduliaan terhadap sampah dan di anggap hal yang tidak penting serta tak dihiraukan. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan —sampah —dimaksudkan a hh kegi yang sistemas, menyelurub, dan berkesinambungan yang —meliputi_pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digobngkan menjadi 1) sampah ada yang mudah membusuk terdii atas sampah organik seperti sisa ayuran, t daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan hin-hin; 3) sampah yang berupa debuabu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi Kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit_ yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya, Apresiasipemerintah dan masyarakat selalu dituntut- untuk mebkukan pengelokan sampah sehingsa pada gilrannya sampah dapat diolah secara mandi dan menjadi sumberdaya. Mencermati penomena di atas maka sangat diperlukan model pengelolian sampah yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang bersih dan bijau. Padahal adanya pembuangan sampah dsembarang tempat dapat menimbukan berbagai dampak contohnya bau yang tidak sedap, di hinggapi Jalat kemudian mendatangkan wabah penyakit._Kenyataan nya sampah memang merugikan namun jika ada_pengolahan sec: a baik dan benar sampah bisa mendatangkan manfuat. Selain itu juga dapat dijadikan berbagai macam barang kerajinan, Serta pengelolaan sampah yang baik dapat menjadikan lingkungan yang bersin dan tampak sehat. . Tyjuan Penelitian a. Mengetahui_ cara pengolahan sampah. b. Mengetahui cara memanfaatkan sampah sehingga dapat di jadikan kerajinan, . Menambah pengetahuan tentang sampah, dd. Mengetahui manfiat_sampah. . Memberi informasi tentang pentingnya kepedutian terhadap sampah. BAB IL BAHASAN A. Pengertian.sampah Sampah adalah baban yang. tidak mempunyainilai atau tidak berharga untuk maksud biast atau utama dakm pembikinan atau pemakaian barang musak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkekbihan atau ditohk atau buangan, Pengelompokan sampah terbagi menjadi dua yaitu : 1. Pengertian Sampah Organik Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan ewan yang diambil dari alam atau ditasilkan dari kegiatan_pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diurakan dalam proses alami, Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, Termasuk sampah onganik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kul: buab, dan daun Pengertian Sampah Non Organik ‘Sampah Anorganik berasal dari sumber daya akim tak terbarui seperti mineral dan minyak bum atau dari proses industri, Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastk dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseliruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yan, sangat lama, Sampah jenis ini pada tingkat rumah tanga, alnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kalng, B. Pengertian Timbulan sampah Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasitkan dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu (Departemen PU, 2004):Timbulan sampah —sangat diperlukan untuk menentukan dan mendesain peralatan yangdigunakan dalam wansportasi sampah, fasilitas recovery material, dan fasilitas LokasiPembuangan Akhir (LPA) sampah Satuan berat : kilogram per orang per hari (kg/o/h), kilogram per meter- persegbangunan per hari ¢kg/m2/n) atau kilogram per tempat tidur per hari tkgbedih). Satan volume : liter per orang per hari (Vo/h), liter per meter-persegi banguan perhari (Vm/h) atau liter per tempat tidur per hari (kgbed/h).Prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun di masa mendatangmerupakan dasar dari perencanaan, perancangan dan pengkajian sistem pengelolanpersampahan, Prakiraan rerata timbulan sampah merupakan —langkah wal yang biasadikukan dalam —_pengelolaan persampahan, Satuan timbulan sampah biasanya dinyatakansebagai satan skal kuantitas per orang atau per une bangunan dan sebagainya. Rata- ratatimbulansampah tidak akan sama antara satu daerah dengan daerah Jainnya, atau suatunegara dengan negara lainnya, Hal ini disebabkan oleh beberupa faktor, antara lain(Damanhuri, 2004) © Jumlsh penduduk dan tingkat pertumbuhannya © Tingkat hidup © Perbedaan musim © Cara hidup dan mobilitas. penduduk «kim © Cara penanganan_makanannya, C. Faktor faktor yang mempengaruhi ‘Timbulan Sampah a. Jen bangunan yang adaJenis bangunan yang ada akan menentukan macam jenis dan besarnya timbulansampah seperti perkantoran, pasar, industri dll b. Tingkat aktifitasJumlah sampah yang timbul pada setiap bangunan berhubungan dengan tingkataktifitas orang-orang yang menggunakan misalnya pabrik gula.bangunan pasar dll D. Sumber dan Timbulan Sampah Biasanya sumber sampah dagi menjadi 2 kebmpok besar, yaitu 1. Sampah dari permukiman, atau sampah rumah tanga 2. Sampah dari non-permukiman yang sejenis sampah rumah tanga, seperti dari pasar, komersial_ dsb. Sampah dari kedua jenis sumber tersebut dikenal sebagai sampah domestik. Sedang sampah non-domestik adalah sampah atau limbah yang bukan sejenis sampah rumah ta industri a limbah dari proses Bik sampah domestik ini berasal dari lingkungan perkotaan, dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai municipal solid waste (MSW). Dalam pengelblaan persampahan di Indonesia, sampah kota biasanya dibagi berdasarkan sumbernya, seperti sampah dari: + Permukiman atau rumah tangga dan sejenisnya + Pasar © Kegiatan komersial seperti pertokoan + Kegiatan perkantoran: mayoritas berisi sampah kegiatan _perkantoran seperti kertas Hotel dan restoran + Kegiatan dari instiusi seperti industri, rumah sakit, Khusus untuk sampah yang sejenis dengan sampah permukiman + Penyapuan jalan ©) Taman-taman. Kadang dimasukkan pula sampah dari sungai atau drainase air hujan, yang banyak dijumpai, Sampah dari masing-mmasing —sumber _tersebut mempunyai karakteristik yang khas sesuai dengan besaran dan variasi aktivitasnya. Timbulan (generation) sampah masing-masing suber tersebut bervariasi satu dengan yang lain. Data mengenai timbulin, Komposisi, dan karakteristik sampah merupakan bal yang sangat_menunjang dalam menyusun sistem pengelolaan persampahan di suatu wikyah, Jumiah mbulinsampah ini biasanya akan berhubungan dengan elemen-elemen pe: olan seperti: + Pemilihan perakitan, misalnya wadah, alat * pengumpulan, dan pengangkutan + Perencanaan rite pengangkutan + Fasiltas untuk daur ulang Luas dan jenis TPA. Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia, faktor musim sangat besar pengaruhnya terhadap berat sampah. Dalam hal. ini, musim yang dimaksud adalah musim hujan dan kemarau, tetapi dapat juga berai musi buah-buahan ertentu Di samping itu, berat sampah juga sangat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya lainnya. Okh karenanya, sebaiknya evalasi timbulan sampah dilikukan beberapa kali dalam satu tabun, ‘Timbulan sampah dapat diperokh dengan sampling (estimasi) berdasarkan standar yang sudah tersedia, ‘Tinbulan sampah bisa dinyatakan dengan satuan volume atau satuan berat. Jka digunakan satuan volume, derajat pewadahan (densitas smpah) harus dicantumkan. Oleh karena itu, lebih baik digunakan n berat karena keteltianya lebih tinggi dan tidak perl. memperhatikan—derajat pemadatan.Timbulan sampah ini dinyatakan sebagai + Satuan berat: kgfo/hari, kg/m’/hari, kybed/hari, dan sebagainya + Satuan volume: L/ofhari, Liny’/hari, L/bed/hari, dan sebagainya. Di Indonesia umumnya menerapkan satuan volume. Penggunaan satuan volume dapat menimbuikan kesalahan dalam interpretasi Karena terdapat faktor kompaksi yang harus diperhitungkan, Sebagai ilustrasi, 10. unit dah yang berisi air masing-masing 100 liter, bila air tersebut disatukan dalam wadah yang besar, maka akan tetap berisi 1000 ker air. Namun 10 unit wadah yang berisi sampah 100 liter, bila sampah tersebut disatukan dalm sebuah wadah, maka volume sampah akan berkurang Karena mengalari kompaksi, Berat sampah akan tetap. Terdapat faktor kompaksi yaitu. densitas. Prakiraan timbulan sampah bak untuk saat sekarang maupun di masa mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian sistem pengelolaan persampahan, Prakiaan timbulan sampah akan merupakan langkah awal yang biasa dilakukan dalam pengellaan persampahan. Bagi kota-kota di negara berkembang, dalam fal mengkaji besaran timbulan sampah, peru diperbitungkan adanya faktor pendaurulangan sampah mula dari sumbemya_sampai di TPA. ‘Tabel Besarnya Timbulan Sampah Berdasarkan Sumbernya Komponen Sumber Volume No. Sampah Satuan (Liter) Berat (kg) 1. | Rumah Permanen /orang/hari 2,25 -2,50 | 0,350 -0,400 a | Beason forang/hati | 2,00-2,25 | 0,300-0,350 ermanen Rumah Non . 3, Petrtianasy /orang/hari 1,75 -2,00 | 0,250 -0,300 4, | Kantor /pegawai/hari | 0,50-0,75 | 0,025 - 0,100 5. | Toko/Ruko /petugas/hari_| 2,50-3,00 | 0,150 -0,350 6. | Sekolah /murid/hari 0,10-0,15 | 0,010 -0,020 ay | alan Arcee /im/hati 0,10-0,15 | 0,020-0,100 Sekunder ai | Palas Rolektor (n/a 0,10-0,15 | 0,010 -0,050 Sekunder Jalan Lokal 0,005 -0,025 Pasar 0,100 - 0,300 Rata-rata timbukin sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu daerah dengan daerah binnya, dan antara satu negara dengan negara binnya, Variasi ini terutama disebabkan oleh perbedaan, antara lain: Jumlah penduduk dan tingkat_pertumbuhannya + Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan sampahnya + Musim: di negara Barat, timbulan sampah akan mencapai angka minimum pada musim panas © Cara hidup dan mobilitas penduduk © Iklim di negara Barat, debu hasil pembakaran alt pemanas akan bertambah pada musim dingin + Cara penanganan makanannya. Beberapa studi memberikan angka timbulan sampah kota di Indonesia berkisar antara 2-3 ter/oranghari dengan densitas 200-300 kg/m’ dan komposisi sampah organik 70-80%. Menurat SNI 19-3964 -1994, bila pengamatan lapangan beh tersedia, maka untuk menghitung besaran sistem, dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut © Satuan timbukn sampah kota besar = 2~ 2,5 L/orang/hari, atau = 0,4 — 0,5 kg/orang/hari © Satuan timbulan sampah kota sedang/kecil = 1,5 — 2 Lioranghhari, atau = 0,3 0,4 kgforang/hari Karena timbulan sampah dari sebuah kota sebagian besar berasal dari rumah tangea, maka untuk perhitungan secara cepat satuan timbulan sampah tersebut dapat dianggap sudah meliputi sampah yang ditimbulkan okh setiap orang dalam berbagai kegiatan dan berbagai lokasi, baik saat di rumah, jak, pasar, hotel taman, Kantor dsb. Namun tambah besar sebuah kota, maka tambah mengecil porsi sampah dari permukiman, dan tambah membesar porsi sampah nonm-permukiman, sehingga asumsi tersebut di atas perlu penyesuaian, seperti contoh di bawah ini Komposisi Sampah Pengelompokan berikutnya yang juga sering ditikukan adalah berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat (biasanya berat basah) atau % volume (basah) dari kertas, kayu, Kuli, karet, plastik, logam, kaca, kain, mokanan, dan hain-lain. Komposisi dan sifat -sifat_sampah menggambarkan keanekaragaman aktivitas-manusia. Berdasarkan sift -sifit biologis dan kimianya, sampah dapat digobngkan sebagai berikut: + Sampah yang dapat membusuk (garbage), seperti sisa makanan, daun, sampah kebun, sampaly pasar, sampah pertanian, dan lain-lain © Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet, gelas, logam, kaca, dan sebagainya + Sampah yang berupa debu dan abu Sampah yang mengandung zat-zat kimia atau zat fisis yang berbahaya Disamping berasal dari industri atau pabrik-pabrik, sampah jenis ini banyak pula dihasilkan dari kegiatan kota termasuk dari rumah tangga, Karakteristik Sampah Seliin komposis, maka karakteristik lain yang binsa ditampitkan dalam penanganan sampah adalah karakteritik fisika dan kimia, _Karakteristik tersebut sangat bervariasi, tergantung pada komponen-komponen sampah. Kekhasan mpah dari berbagai tempat/daerah serta jenisnya yang berbeda- beda memungkinkan sifat-sifat yang berbeda pula. Sampah kota di negara- negara yang sedang berkembang akan berbeda susunannya dengan sampah kota di negara-negara: maj. Karakteristik sampah dapat dikelompokkan menurut sifat-sifatnya, seperti + Karakteristik fisika: yang paling penting adalah densias, kadar air, kadar volati, kadar abu, nilai kalor, distibusi ukuran, +) Karakteristik kimia: khususnya yang menggambarkan susunan kimia sampah tersebut yang terditi dari unsur C,N, O, P, H, S, dsb. Menurut pengamatan di lapangan, maka densitas sampah akan tergantung pada sarana pengumpul dan pengangkut yang digunakan, biasanya untuk kebutuhan desain digunakan_angka: Sampah di wadah sampah rumah: 0,01 ~ 0,20 ton/m* + Sampah di gerobak sampah: 0,20 - 0,35 ton/m' © Sampah di truk terbuka: 0,25 - 0,40 ton/m 3 + Sampah di TPA dengan pemadaran konvensional = 0,50 — 0,60 ton Informasi_mengenai komposisisampah diperlukan untuk memilth dan menentukan cara pengoperasian setiap perakitan dan fasilitas-fasiitas lainnya dan untuk memperkirakan kelayakan pemanfastan Kembali sumberdaya dan cenergi dalam sampah, serta untuk perencanaan fasilitas pemerosesan akhir. G. Metode Pengukuran Timbulan sampah yang dihasilkan dari sebuah kota dapat diperokh dengan survey pengukuran atau analisa langsing di lapangan, yaitu: 1, Mengukur langsung satuan timbulan sampah dari sejumkh sampel (rumah tanga dan nonrumah tanga) yang ditentukan secara_randomproporsional di sumber selama 8 hari berturut- tu rut (SNI_19-3964-1995 dan SNI M. 36-1991- 03) 2. Load-count analysis: mengukur jumlh (berat darvatau volume) sampah yang masuk ke TPS, misalnya diangkut dengan gerobak, selma 8 hari berturut-turut, Dengan melacak jumlah dan jenis penghasil sampah yang dilayani oleh gerobak yang mengumpulkan sampah tersebut, akan dliperoleh satuan timbulin sampah per-ekivalensi_ penduduk 3. Weigh-volume analysis: bila tersediajembatan timbang, maka jumlah sampah yang masuk ke fasiltas penerima sampah akan dapat diketahui dengan mudah dari waktu ke waktu. Jumlah sampah sampah harian kemudian digabung dengan perkiraan area yang layanan, dimana data penduduk dan sarana umum terlayani dapat dicari, maka akan diperoleh satuan timbulan sampah per-ekuivalensi penduduk 4, Material hatance analysis: merupakan analisa yang lebih mendasar, dengan menganalisa secara cermat aliran bahan masuk, aliran bahan yang hilang dakam system, dan aliran bahan yang menjadi sampah dari sebuah sistem yang ditentukan batas-batasnya (system boundary) Dalam survey, frekuensi pengambilan sampel sebaiknya dikkukan selama 8 (delapan) hari berturut-turut guna menggambarkan fluktuasi harian yang ada, Dilinjutkan dengan kegiatan bulanan guna menggambarkan fluktuasi dalam satu tahun. Penerapan yang dilaksanakan di Indonesia biasanya telah disederhanakan, seperti © Hanya dikukan 1 hari saja + Dilakukan dalam seminggu, tetapi pengambilan sampel setiap 2 atau 3 hai © Dilakukan dalam 8 hari berturut-turut, Metode yang umum digunakan untuk menentukan Kkuantitas total sampah yang akan dikumpulkan dan dibuang adalah sebagai berikut: + Rata-rata angkutan per hari dikalKan volume rata-rata pengangkutan dan dikonversikan ke satuan berat dengan menggunakan densitas + rata-rata yang diperolh melalui sampling Mengukur berat sampel di dalam kendaraan angkut dengan menggunakan jembatan + timbang, kemudian rata-ratanya dikalkkan dengan total angkutan per hari * Mengukur berat setiap angkutan di jembatan timbang di TPA. Jumlah sampah yang sampai di TPA sulit untuk dijadikan indikasi yang akurat mengenai timbulan sampah yang sebenarnya di sumber. Hal ini disebabkan oleh terjadinya Kehilangan sampah di setiap tahapan proses operasional pengelolaan sampah tersebut, terutama Karena adanya aktivitas pemulingan atau pemilahan sampah, Untuk —Keperkan tertentu, —misalnya ~menentukan volume yang dibutuhkan untuk pewadahan sampah atau menentukan potensi daur ulang, pert diupayakan untuk mengukur jumkh sampah di sumber. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan sampling sampah langsung di sumbernya. Karena aktivias domestik bervariasi dari hari ke hari dengan siklus mingguan, sampling sampah di sumber harus diaksanakan sehma satu. minggu (umumnya 8 hari berturut-turut). timbulan sampah adalah aah dengan pendekatan statistika, Penentuan jumlah sampel yang biasa digunakan dalam —analisis . Metode Stratified Random Sampling: yang biasanya didasarkan pada Komposisi pendapatan penduduk setempat, dengan anggapan bahwa kuantitas dan kualitas sampah dipengaruhi oleh tingkat kebidupan masyarakat, Jumlah sampel minimum: ditaksir berdasarkan berapa perbedaan yang bisa diterima antara yang ditaksir dengan penaksir, berapa derajat kepercayaan yang diinginkan, dan berapa derajat kepercayaan yang bisa diterima. Pendekata praktis: dapat dilakukan dengan pengambilan mpel sampah berdasarkan atas jumbh minimum sampel yang dibutuhkan untuk penentuan komposisi sampah, yaity minimum 500 liter atau sekitar 200 kg. Biasanya sampling dilakukan di TPS atau pada gerobak yang diketahui sumber sampahnya. BAB III PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN Masalah Kesehatan lingkungan baik itu penyediaan air bersih, pembuangan sampah dan kotoran manusit_merupakan salah satu dari berbagai_masalah Kesehatan yang kerap terjadi di berbagai daerah Penyediaan sarana Kesehatan lingkungan terutama dalam pelaksanaannya. tidaklh mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat Kaitannya dengan periiku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan, Pengelblaan sampah adalah pengumpukn, pengangkutan, pendaur- ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikeloka untuk mengurangi dampaknya terhadap Kesehatan, lingkungan atau Keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan simpah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk musing masing jenis zat. Pada hari Selasa, 5 mey 2015 pukul 16.00 WITA kami berkunjung ke pasar todopuli, untuk melakukan observasi di tempat penumpukan sampah, Sebebm kami mekkukan observasi kami wawaneara di lokasi tersebut terkebih dahulu bersama penjual kami yang beranggotakan 3 orang yang diugaskan oleh dosen untuk melkuakan penelitan timbulan sampah dan dampaknya okh masyarakat sekitar pasar todopuli, Sebelum malakukan wawancara kami memith lokasi yang akan di wawancara, Kami sekelompok mulai mskikukan wawancara kepada salah satu penjual di ingkungan pasar todopuli Pada setiap warga yang kami wawancarai menyambut kami dengan baik. kami mewawancarai, Hal pertama yang kami lakukan pada saat wawancara yaitu setiap mahasiswa berkenalan dengan warga/penjual yang kami kunjungiSeteh itu kami muki-mewat arai dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada warga yaitu sesuai dengan instrument pengamatan Japangan yang kami amt Menurut penjual di pasar toddopuli yang sempat kami wawancarai mengenai timbulan sampah dimanapemasalahan sampah yang ada di Pasar Toddopuli sangat rumit dimana pengadaan container yang Kurang sehingga sampah kadang tertumpuk dan akhimya berserakan di sekitar pasar toddopuli Di samping iu container di sekitaran pasar toddopuli juga di guakan oleh warga sekitar Pasar Toddopuli. ‘Timbulan sampah yang begitu banyak di Pasar Toddopul sangat mengganggu aktivitas penjual dan pembeli, dari segi kesehatan dan dari it tumpukan sampah di container mulai banyak dan bahkan sampai berserakan di segiestetika. Nyamuk dan lat bertambah banyak di pinggir jakn, Dari segi aestetika diana lingkungan yang jorok dan bau akibat sampah dapoat mengurangi _kemauan untuk mengunjungi Pasar Toddopuli tersebut, Dari pihak Mobil pengangkutan sampah juga yang Kurang sadar akan penumpukan sampah, sebaiknya pemerintah kota Makassar memperhatikan sampah yang ada di pasar todopuli dengan mengangkut sampah yang adaa di Pasar Toddopuli bin maksimal lagi. BAB IIL PENUTUP. A. Kesimpukn Dengan diberkkukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelohan Sampah maka diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan dan perdesaan schingga kualltas Kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkansertasampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatankesejahteraan Mode! hendaknya melbatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteritik perkotaan atau perdestan serta keheradaan sosiakbudaya masyarakat_ setempat. B. Saran Kita sebagai warga masyarakat harusnya lebih paham dan mengerti tentang pengolahan sampah dan harus lebih sadar akan kebersihan ingkungan yang kita diami. Karena dampak dari lingkungan kotor dapat mendatangkan penyakit bagi kita sendiri dan masyarakat sekitamya. Untuk itu mula sekarang marilah kita menggakan hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan dan selalu-menjaga Kebersihan fingkungan sekitar kita, DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengeblaan Sampah Nitikesari, Putu Ening. 2005. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Sampah Secara Mandir di Kota Denpasar. Tesis Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. PPLH UNUD. 2005. Laporan Pengkajian Penyusunan Pedoman Dan Kriteria Adipura Regional Provinsi Bali Laporan Penelitian Kerjasama PPLH UNUD dengan PUSREG Bali-Nusra. Denpasar. BapedaHla Provinsi Bali dan PPLH UNUD. 2005. Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Bali, Denpasar. PPLH UNUD. 2007. Kajian Sosial Kemasyarakatan Model Pengeblaan Sampah Di Lingkungan Pemukiman Perkotaan Di Provinsi Bali. Laporan Penelitian Kerjasama PPLH UNUD dengan PUSREG Bali-Nusta. Denpasar.

You might also like