Scribd Logo
Upload

Welcome to Scribd!

  • 0173 Ba FP 2009 PDF

    Uploaded by

    Taufik Salis
    17 views58 pages

    Original Title

    0173-BA-FP-2009.pdf

    Copyright

    © © All Rights Reserved

    Available Formats

    PDF or read online from Scribd

    Did you find this document useful?

    Is this content inappropriate?

    Report this Document

    Copyright:

    © All Rights Reserved
    Download as PDF or read online from Scribd
    Flag for inappropriate content
    17 views58 pages

    0173 Ba FP 2009 PDF

    Uploaded by

    Taufik Salis

    Copyright:

    © All Rights Reserved
    Download as PDF or read online from Scribd
    Flag for inappropriate content
    of 58
    ACADEMIC CURRICYLUM DEVELOPMENT BUKU AJAR ANALISIS PANGAN SB Es Ki Oleh: ‘Anang M. Legowo Nurwantoro Sutaryo Program Studi Teknologi Hasil Temak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang 2007 Tu pengetahuan dan teknologi dibidang pangan Kini telah berkembang culkup maju, Berbagaihasilpertanianterus diupayakan untuk ditangani dan diolah agar dapat dimanfeatkan secara optimal bagi kKepentingan manusia. Bagian atau eabang dart imu pengetabuan tentang hal tersebut juga terus dikembangkan, yang salah satunye adalah imu analisis pangan. ‘Analisis berasal dari kata Canslusis" dari bahasa Yunani. stab tersebut kemudian diserap ke dalam bahasa Latin yang mempunyai arti yaitu: Ana = Kembali, in Luein = melepas. Berdasarkan asal kata iulah analiss kini diartikan sebagai upaya pemiseban atau penguraian sustu Jesatuan materi bahan menjadi Komponen senyawa-senyawa enyusunnye, sehingga hesil (data) yang diperoleh dapat dita lebih lanjut, Dalam bahasa Tnggris, “analysis” mempunyai pengertian analisis seoara anges, sedanglean “analyses” mempunyai pengertian jamale Pangan adalah makanen stau bahan basil pertanian dan olahenaye yang layak dikonsumsi manusia, Bahan pengan dikenal metiik sist fist, Kimiave, biologi untuk dikonsumsi, Oleh sebab itu, analisis pangan dapat dilakukan dengan menggunakan kaidab-kaidah isk, Kimiawi, biologi, inderawi ataw sensor, dan natrsi atau gi ‘Tyjuan afalisis pangan antara lain yait: 1), Monguraikan komponen-komponen bahan pangan (baik ents maupun jJumlahnya), sehingga dapat disusun kemposisi ahan tersebut 2). Menentukan suatu Komponen bahan untuk menentukan kualitas Dahan pangen tersebt. rte mampu menimbulkan selera dan manfaat 9). Menentukan Komponen bahan untukmenyusun ment, 4), Menentulan ada/tidaknya bahan ikutan/tambahan dalam makanan. 5) Mendeteksi adanya bahan metabolik senyawa beracun dalam smakanen, 6). Mengikutl trjadinya perubshen selama penanganan/pengolahan, Komponen behan pangan adalah merupakan senyawa Kimia yang ‘memiliki Karakeristik tertentu. Komponen utama baban pangan tert ari ait, protein, Karbobidret, vitamin, mineral dan beberspa senyawa minor lin Akan tetapi, Komponen bahan pangan tereebut seving dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yattu: air, makronutrien, dan ‘mikronutrien, Menurut Sudarmadii et al, (1996) Komponen bahan ppangan, slain air, dapat dikelompokdkan lebih Iengkap, yaita: 2), Kelompek Makronutrien a. Karbohideat b. Lemak Protein 2). Kelompok Mikronutrien 4. Vitamin », Mineral 4). Kelompok Bahan Tkutan (Food sjunet) ‘2 lkeloid (Kafein,nikotin, dll) Anti gil (Antitripsin, Fita, aD) © Wama Alani 4. Aroma Alami 4). Kelompok Bahan Tambahan (Food Aditive) 1 Pengawet , Penstabil Pengental 4. Pewarna ©. Penyedap rasa fd 45). Kelompok Bahn Metabolit 4 Disengaja (Allo, Laktat) », Tak disengnja(Aflatoksin, senyawa beraeun yang lin) SAR, ISI: Dalam persiapan analisis pangan peslu diperdimbangkan beberapa hal, sntara Jain berkaitan dengan pemilihan prosedur analisis, pPengambilen sampel atau cuplikan, dan langkab-langkah analisis. apabile Dersiapan analisis telah dilakukan dengan baik maka pelaksanaan analisis COs + H:0 + (NEE)280, 1b, Tahap Destilasi ‘Amonium Sulfat hasil destroksi dipecah menjadi emonia (NE) dengan cara penambahan NaOH dan pemanasan. Selanjutnya NHs itanghap dengan larutan asam stander, sampai destilat tidak bereakst basis. Lautan asam standar yang dapat digunaken yaitu: HCI, atau asam borat 4%. ¢.Tahap Titrasi Apabila digunakan HCl (sebagai penampung destilat), maka ssa HCl yang tidak beresksi dengan NH dititrasidengen NaOH (0,1 N), Persentase N dapat dihitung dengan romus ai bawah ini. ‘ml NaOH (blangko ~ sampel) SNe berat sempel () x 1000 ddimana A = Normalitas Na OH x14.008 x 100% Apabila digunakan asam borat sebagsé penampung dest jumlah asam borat yang bereslsi dengan NH dittrasi dengan HCl (0,02 0,1 N), Persentase N dapat dihituag dengan ramus di bawah ini HC (sampel - blangko) berat sampel () x 1000 aN imana B = Normalitas HCL x 14.008 x 00 % Setelah diperoleh persentase N maka kadar protein sempel dapat

    You might also like