You are on page 1of 5
‘ron tie “ners indena PENGARUH LATIHAN OTOT MULUT TERHADAP TONUS OTOT PENGUNYAH PADA PENDERITA SINDROMA DOWN Margaretha Suharsini agian Tinu Kedokeran Gigi Ana Fults Kedokeran Gigi Universitas Indonesia Margaretha Suharsinl. Pengauh Lathan Okot Mulut Terbadap Tons Otot Pengusyah pada PendeeaSindroma Dove, Jul Kedokteran Gigi Universitas Ingonesi, 2001; § (1) 14-18 Abstract The neurological disorder commonly found in Down Syndrome (DS) patient are muscular ypotois snd ‘mena retardation. Speech therany program is designed to improve communication capably. while oa ‘muscular exercises included ints program may Ingrove thee eal muscular tone. The sim ofthe tay was ‘evaluate how the eral muscular excises may aflac the eilren with Down Syndrome. The tof te al muscular exercises were cbainod from the scores of the speech therapy questionnaires while the ‘aiable of mastication muscular tone was derriod by the secromyogsapy’ examination ofthe masseter and temporal muscles, and the oral function achieved fom is examingion score. The regression analysis proved tha the orl muscular exer affected the maseation muscular ane not signiieanty with p~0.096; [0.073 and R'=0.116. It could be concluded that the eral muscular exercises given in speech therspy rogram might not inpeove orl mua tone in Down Symrome pains. Abstrale Sirona Down ah salah satu elanan genes (toni 21) ang paling ering tej ana tliat ‘anda kelainan Minis newrologik yng ant Inn Beupshiptona on dan etree, Tj tn Siterikanny progr tapi wcar Kepadn anak sndovia Down adalah untuk meningktkan Kemampan omnis. Namun di samping itu, lthan ott mut dalam program terebut juga sirapkan dapat nmeninglatan tons oct mulutys. Tuan penelitin ini adh uns ren seauh mana kebelia Tain tot mult yan lah diterima oleh anak sndroma Down. Unik it diskukon peagjsn peng lain oft mult terhadap ott peagunyahnya. Sehonal nai varbel Laban oto mulut adsl na skor yang sidapt dar Kuesione rapt war, sedan sebagai vaibel unis ott pengunyah salah Yate fate tons fot yang didpat dar amalssfktor viriael sine m mossar~m temporal dn Rings) ‘rl Dengan urges! erbaktlathan tat mut remberikan penewa Sak sgifican, yal p=. 086, ‘5o(orS dan RWO.116. Berdasrkan hal penton in, dapat diaratan bas nibon o ttang “Terapi wera sangat penting diberkan Kepida” anak sindome’ Down unk ‘nenighatkan Kemampuan Komunikas, Karena dengan berkomunikasi ia dapst ‘erosialisnst dengan balk, sehingga dapat seninglatkan ran prcya dr dan kualitas yp aun eri wicara ink harus senaniasadskukan sejak msi by, kanak- ‘Kanak, remaja maupun setelah dewasa.” ‘Lathan terapiwieara.melipu trap arias ya kemampuan untuk: meng: hain sara, trap sina dan resonansi, teapiKelancarn biara, dan trap erauran ticaa, Oleh Karena aku! rmerapakan proses yang) sangat kompleks, ‘maka bisanye pendera sindroma Down ‘mengatami Hesultan dalam. menghaslan engueapan sua yang ta, Tahal yang Gipatmempenganti aus adalah fanggan pendengare,"hpooia ot isa ata praksia verbal Margret Sabai Schubungan_ dengan keadaanhiptonia tot, make tathan yang. dapat_ilakukan dalam tempi wea melt masaging, fnshing, vibrating, seching dan opts pasa ft orofasil: mengonvl bibir yang tevbuke: mengontrl Iidsh yang menial, lah mul untuk pengueapan aru ltiban Imeiup, mengucaphan katral,menshan atau mengencalkan napa, minim dengan ‘elas ata sedan, mepgunyah dan meelan ‘akana dan ain etlupatinan tersebut sels dapat rmeningkatian kemampunnbicae jugs dapat ‘merupakan lthan tot mula uu dapat ‘meninghalan tons otot mult pendent Sindroma Down. Kepstan maka stars fukan hanya makan makanan yang bers untuk pertimbuhan dan perkemiangan anak, tamu juga -melatih fot mult wk ‘epelaa Bevin, Hal in karen ott yang ipa pala wakts makan sama dengan ott yng ipl pada wakt berber, Pada saat ‘nakan, ama juga melah pergerakan bib, lida dan agian dara ulti yang juga isla pala sat bica” Deagan demikien ‘01 yang lib i dalam gina Tana tempi wiewamelpu tot penguyah uaa, ‘ot sprayed tertama mnpfohpoidens, m orbicudaris ois dan ctotetot yang meekat anya di seit mut Tujuan pneian in dah unk meta sejau mara Keberhaslan aan eft mult Yang elk derma oleh anak. sidroma Down. Uatuk itu lakukan pengujian peng Ltn ott mulutterhadap tons tot penguyabnys. Bahan daa Cara Kerja Dalam eneltian in ipl anak sindroma Down lakilaki dan perempuan usia 14-18, tahun dari Sekolah Luar Bisa (SLB) di wilayah DK Jakarta. Kepastian diagnosis lakukan seara Kins yaitu dengan melihat cixi Klinis yang hat pada anak sindroms own, dan secara pemerikssan sitogensti yaitu yang mempunyai Kelainan wsomi 21 1s Pergara Latha Otte ebay Toa Ott Pega Pa Pender Sr Down Setelah melalui borbagai cara pendekatan dan pemeriksaan teri sebanyak 25 anak Sndrona Dow ‘Sebo sila varibel ltthan otot mult sidalah jumlsh skor “yang didapat dari Truesionerterapi wicara melt 4), Pema diberikan terapi wicara: (0) tidak ema; (1) pemak; 6). Diberkan terapi ‘wicara mui sia: (1) > 10 thus, @) > 5 ‘tahun =< 10 tahun, (3)> 1 tahun «$5 tahun: ©) Derapa lama deri terapi wieara: (1) > 0-£Stahun, 2) > 5 tahun -< 10 whun; {G) > 10 tahun; d. Saat ini masih dberikan (0) tidak, (1) Kadang-kadang, (2) teratur: ©) Bila mash, berapa kal dalam satu bulan: (1-2 kal, Q)3-4 kali, @)> 4 ke Tons otot pengunyah digambarkan dengan Elektromiogram m. masseter dan m. Temporals, yang selanjutny Keds ott int igabung menjadi sau varabel yaitwsinerg Imasseter-m temporal. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fangs orl, yay jumlah skor yang melipt 1), Meneian: (0) nfs, (3) normal; 2) Mengunyah: jumlah koayahan sebelum, keve (crackers) sebesar kurang lebih 2 cm" ditelan(1)> 0-55, @)>S-S 10 @)> 10; 5) Bibi pada sat istishat antara bib ates ‘dan bibir bawah: (0) ada eelah > 10 mm, (1) ada celah > 5 -< 10 mm, 2) ada celab > 0 = $5 mm, G3) mengatup; 4). Kebiasaan ‘bemapas amelalei (0) mulut, (3) hidung; 5). "Drooling": tanpa disadari mengelurkan saliva (0) ya, (3) tidak; 6) Poss lida pada Waktu istizabat> (0) Tidah’ menjalur sampai mendorong bibit bavab, (1) jung. lida rmenumpang di tas bibie bavah, (2) vjung lidah mensmpang di atas gli insisfbawahs (Gp lidah i dalam mat ung Fda tevietak ai belakang gel insisi’ bawah; 2) Menu fet ay spe: ian - okfusi sone... mm. Kedun variabel toms otot tersbut lilakukan analisis foktor. sehingaa didapat variabel faktor = tonus of. Selanjunya Glilakukan pengujian pengarul laiban ofot tlt teradap tons otot pengunyah dengan uirewest 6 Hasil Dari pemeriksaan yang telah dilakukan terhdap 25 anak sindroma Down Taki dan perempusndihasilkanreata dan simpang ‘aku (x = SB) jumlahskor lahan otot mulut yang didaathin dari kuesioner tapi wieara ‘adalah 2,60 = 2,81, Rerata + SB clektro- Iniogeam sinergi m. masseter - temporal sebesar 59628 + 120,34 mm’Tdetik, dan rerata + SB jomlah skor fungsi orl sdalah 11,36: 3,25, kemudian kedua variabel tomas tat ini dilaakan analisis faktor sehingza Aidapatvarabel Takior tomas oto. Selanjutaya dengan ji regresiwrbukt Jasin otot mulut_memberikan_pengart tidak signiikan, yt p=0,096; b-0,073 dan 0,116. Pembahasan Pda anak sindroma Down, latihan otot smulut dilakukan dalam rangka kegiatan eri ‘wicara, Dengan demikian dalam teapi wicara ini selain dibarapkan akan dapat’ dicapai peningkatan fungsi bicara, juga akan Aidgpatkan peningketan tons ott sekitar mult” Bak Udaknya seorang anak sindroma Down dalam berbicara.sangat Glipengarubi sleh Kemampuan tot sekitar ‘mulut-untlcberfungsi. dengan baik. Salah satu tyjuan terapiwicara teshadap anak sindroma Down adalah untuk meningkatkan fimgsi oral, dlam hal ini tentw saja lebih distamakan fangsi bicaranys. Namun agar fangsi bicara ini dapat berlangsung dengan bik, maka tonus ott sekitar mulut pada anak Sindoma Down yang hipotoaik terebut harusditingkatkan.©** iambilnya tot pengunyah dalam penelitian ini karena menurat Kunin (1994), foto-oco yang digunakan pada wakt makan juga diganalan pada wakm bicara. Dengan Senikan kegitan pada waktu senguayah ‘akan melibatian otot-otot yang sama dalam kegistan pada wakna bicara, juga sebaliknya Davi has tersbut agalaya perks dipesakan, baa Sekolah Lar Blast (SLB) di Indonesia, Khumnya dakar, emungkinan dak’ slap anak sindroma Down meneria trap wicare, at munakin terap war belum diberkan scar optimal Belum dbeicannya seca opti troebut tuungkin “dalam hal Keedabatan mula Siberikan Intan, belam lama dibean Taian Kurang erature ats, sta sam Kurng. singgu-sunggih dalam ‘oeakutan lan. Hal terssbut teranghap das) wavvancara dan pengnmalan peel teshadap rangi, guru, dan speech rapist Ai scholar sola ersebut Meskipun seala danjurkan untuk smelakatan lean seca din terhadap anak Sindoma Down, amu Kenatsamye erp ‘wears dt" Indonesia setinghall adh Urlambatscingga ak dapat capa bast Yang opine, Salah sat Kermngkingn flor penghambat”llkuian nthan feiteraph Taupun tapi wie Indonesia adalah arena orangua anak sindoma Down mal aaa enggan niu menanpiltan anakaya di suis mum scwaktu atak sash Kec ‘Namun bal tesebut pat dina, larens seperti menumtSuvelo dk” (1983) rampakmyalinghangan masyarkat df Indonesia urang mendukung, yal mash sult dapat menetina anak berktainan sk tlh mental dalam Tinghungannyn” Ketek orangtua untuk tect dalam egitan tan terapiwicara anak Sindgoma Down sagatpentng agar dca Tas yang. memskan® Nam sangat disayangkan bata henytaanye Kebanyake fn orang d Indonesia jus menyerahan eglatan lathan int kepada pare gar dan speech therapist, eho di rumah sak tink cakup mendapat petaan untuk becca latin. Seallinys dt skola fk tak cukup wakes ‘untuk lberikan Inhian seca intensif, mengigat seorang Speech derepst agus menangan slush imurid i seolah terebut, balan banyak fekolah yang. tisk mempunyl. specch ‘herapi Margaret Sahrait Pengaruh atihan tot mulut teradap fons oibt pengunyah pada _penderita sindroma Down yang. tidak signifikan, emungkinan dapat juga disebabken oleh ast kur untuk vaiabel lathan ott mulut dalam penelitan ini yang berupa kuesionerterapi ‘wicara kurang valid. Oleh Karena ita perks keranye pikikan swat slat ukar unc lntihan oot mulu yang leit obyektt ‘Kesimpulan dan Saran Latiban ott mulut terbukti idle meningatian deraat tonus otot pengunyah penderita sindroma Dovm Mengingst Kurangnya kesadaran para orangtua enderta sindroma Down akin pentingnya lathan otot mulut yang hans ailakukan sedini mungkin, maka petla kranya diglakan penyuluhan terhadap para trangtua Khususny ibu penderita sindromna Down, ‘Oleh arena dalam penelitan in shor data lathan fot mulut didapat dari kuesioner terapi wiesra, maka perlu kanya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenat pengaroh Jahan ott mulut-teebadap tomas otot penguayah pendertasindroma Down dengan lat ukur yang lebih obyektt Daftar Pustaka 1. Limos OJ, Hoyer Hi, Scheyiag Regulation therapy by Casilo-Morale in chile with Down sypdome: primary and Seconday erficial pathology. J Dem Child 19 47-4 2 Hoyer HLimbrock GI. Oras regulation therapy in. chidren wth Down sydrone sig the mats and applanes of" Casllo-Morallen Dent Ghd 1990, 282-4, 3, Gla-NoMl E, Berg R. Oral dysfinction in ‘hilren with Dowale Syndromes An Cluaton of watinen effete by means of videoreistaion Bur J Ord 1981 alos Pango Lathan Ot Malt era Toa Ott Pangea Pade Pendrte Sindvem Dow 18 Sida LD. Aspek Newologik sindoma Down dan | Penanganannys, Simpasiam Perkembangan Genciha Kedoieran: KUL Salar 1991 Kuma, Commoricaion Skil n Children ‘nth Down Syndrome. 4 Gude for Parents. Weodbine Hous Ie. Rockville 1994) 1-33, 129-41, 1934 Kavanigh KT. a, Nose, and Sims Conditions of Children with Down. Sy rome. Dalam van Dyke DC (88) Medicale Single! Care for’ Children with Down ‘Snirame. A Gade for Parents. Woodbine House ine. Roekvle.1993, 155-74, 2 Callender D. Baring Hondicops: Mutated Technique for Feeding Disorders. Cacies © ‘Thoms Publisher Springfield Minos. 1979, 1447, 153.236 Suharsini NM. Pengaruh Hipotonia_Otor Pengumyoh Terhadap Ukuran dan Bent Kronofsial Penderto Sindoma Down Diseras Universitas Airangga” Surabaya, 1998, ‘Suelo IS, Hsiand, Ti raw, Kebuntan PerwvatanGigh dan Mult Anak Cacat Mental di DXIIakara. Naskak KPPING VI FRGUTL Jakarta. 1983; 63-70

You might also like